6.1. Peubah Bebas Bersatuan Derajat - 6 Fungsi Trigonometri
Nopember 2013 www.darpublic.com Darpublic
6. Fungsi Trigonometri
Sudaryatno Sudirham
6.1. Peubah Bebas Bersatuan Derajat Berikut ini adalah fungsi-fungsi trigonometri dengan sudut sebagai peubah-bebas.
θ y sin ; y cos
= θ = θ
1
2 sin cos
θ θ
(6.1)
y = tan θ = ; y = cot θ =
3
4 cos sin
θ θ
1
1
y sec ; y csc .
= θ = = θ =
5
6 cos sin
θ θ
Untuk menjelaskan fungsi trigonometri, kita gambarkan lingkaran-satuan, yaitu lingkaran berjari-jari satu. Bentuk lingkaran ini diperlihatkan pada Gb.6.1. Kita menggunakan referensi arah positif berlawanan dengan arah jarum jam; artinya sudut makin besar jika
θ jari-jari r berputar berlawanan dengan arah perputaran jarum jam. y
1 P
r θ
O
Q- 1
1 [0,0] θ - x P’
-1
Gb.6.1. Lingkaran berjari-jari 1.
Fungsi sinus. Dengan membuat jari-jari r = OP = 1, maka PQ sin PQ (6.2)
θ = = r o
PQ = 0 pada waktu = 0 , dan membesar jika membesar sampai mencapai maksimum PQ
θ θ o
= 1 pada waktu = 90 . Kemudian PQ menurun lagi dan mencapai PQ = 0 pada waktu =
θ θ o
180 . Sesudah itu PQ menjadi negatif (arah ke bawah) dan mencapai minimum PQ = 1 pada
− o o
waktu = 270 , kemudian meningkat lagi mencapai PQ = 0 pada waktu = 360 . Setelah itu
θ θ o
keadaan akan berulang, dan satu siklus berikutnya terjadi pada waktu = 720 . Kejadian
θ
berulang lagi dan demikian seterusnya. Kejadian satu siklus kita sebut satu perioda. Secara singkat kita memperoleh
o o o sin ; sin
90 1 ; sin 180 ;
= = =
o o sin 270 1 ; sin 360= − = Nopember 2013 www.darpublic.com Darpublic
Fungsi Cosinus. Karena telah ditetapkan r = 1, maka OQ cos OQ (6.3)
θ = = r
OQ = 1 pada waktu = 0, dan mengecil jika membesar sampai mencapai minimum OQ = 0
θ θ
pada waktu = /2. Kemudian OQ meningkat lagi tetapi negatif dan mencapai OQ =
1
θ π −
pada waktu = . Sesudah itu OQ mengecil dan tetap negatif dan mencapai minimum OQ =
θ π 0 pada waktu = 1,5 , kemudian meningkat lagi mencapai OQ = 1 pada waktu = 2 .
θ π θ π Setelah itu keadaan akan berulang, dan satu siklus berikutnya terjadi pada waktu = 4 .
θ π
Kejadian berulang lagi dan demikian seterusnya. Secara singkat
o o o cos = 1 ; cos 90 = ; cos 180 = − 1 ; o o cos 270 = ; cos 360 =
1
2 Pada Gb.6.1, jika sin( ) = PQ dan cos( ) = OQ, sedangkan dalil Pitagoras memberikan PQ θ θ
- 2
2 OQ = OP =1, maka
2 sin ( θ ) cos ( θ ) = 1 (6.4.a)
- 2
Dari Gb.6.1. dapat kita peroleh juga
P ′ Q PQ
−
sin( ) sin− θ = = = − θ (6.4.b)
r r
OQ cos( ) cos − θ = = θ (6.4.c) r
Pada segitiga siku-siku OPQ maupun OP’Q sisi tegak selalu lebih kecil dari sisi miring. Oleh karena itulah sin maupun cos akan bernilai antara 1 dan +1.
θ θ − Fungsi Tangent.
PQ tan
(6.4.d)
θ = OQ P ′ Q − PQ tan( ) tan (6.4.e)
− θ = = = − θ
OQ OQ
o o
Nilai tan akan menjadi 0 jika = 0 , dan akan menuju + jika menuju 90 karena pada
θ θ ∞ θ o
waktu itu PQ juga dan tan( ) akan menuju pada waktu menuju 90 . Jadi tan
∞ −θ −∞ θ − θ bernilai antara sampai + . −∞ ∞ o o
Nilai tan = 1 bila = 45 karena pada waktu itu PQ = OQ; tan( ) = 1 jika = 45 . Lihat
θ θ −θ − θ − pula kurva pada Gb.6.5.
Fungsi Cotangent.
OQ
cot θ = (6.4.f)
PQ
OQ OQ
cot( ) cot
− θ = = = − θ (6.4.g)
P Q PQ
′ −
oNilai cot akan menuju + jika menuju 0 karena PQ akan menuju 0 walau OQ menuju 0;
θ ∞ θ o cot = 0 jika = 90 karena OQ = 0.
θ θ 2/11 Sudaryatno Sudirham, “Fungsi Trigonometri”
Nopember 2013 www.darpublic.com Darpublic
Sebaliknya cot akan menuju jika menuju 0 karena P’Q akan menuju 0; cot = 0 jika
θ −∞ θ − − θ o
= 90 karena P’Q menuju . Lihat pula kurva Gb.6.6.
θ − −∞ Fungsi Secan dan Cosecan
1 r
sec θ = = (6.4.h)cos OQ
θ
1 r
cscθ = = .4.i)
sin PQ
θ o o
Nilai sec menuju jika menuju 90 karena OQ menuju 0 dan sec = 1 pada waktu = 0
θ ∞ θ θ θ
karena pada waktu itu OQ = r atau cos = 1. Sementara itu csc akan menuju jika
θ θ ∞ θ menuju 0 karena sin menuju 0. Lihat pula Gb.6.7. θ
Relasi-Relasi. Relasi-relasi yang lain dapat kita turunkan dengan mengunakan Gb.6.2.,
yaitu
y sin cos
α β sin
1 α sin sin
α β cos
α β α cos sin α β
β
- 1 1 x [0,0]
cos cos α β
- 1
Gb.6.2. Relasi-relasi
- sin( α β ) = sin α cos β cos α sin β
(6.5)
- cos( α β ) = cos α cos β − sin α sin β
Karena sin( − β ) = − sin β dan cos( − β ) = cos β maka kita peroleh pula
sin( ) sin cos cos sin α − β = α β − α β
(6.6)
α − β = α β α β
- cos( ) cos cos sin sin
6.2. Kurva Fungsi Trigonometri Dalam Koordinat x-y
Bilangan-nyata dengan desimal yang tidak terbatas, , digunakan untuk
π
menyatakan besar sudut dengan satuan radian. Jumlah radian dalam sudut
r s θ didefinisikan dengan persamaan
θ
s
, s r (6.7) θ = = θ
r
oJika = 360 maka s menjadi penuh satu keliling lingkaran, atau s = 2 r . Jadi jumlah radian
θ π o
dalam sudut 360 adalah 2 . Dengan demikian maka ukuran sudut
π o θ = 180 adalah π rad.
1 Nopember 2013 www.darpublic.com Darpublic o 90 adalah 0,5 rad.
θ = π
2 o 1 adalah ( / 180 ) rad. dst.
θ = π
3 Fungsi Sinus. Dengan menggunakan satuan radian, fungsi trigonometri akan kita
gambarkan pada sistem koordinat x-y, yang kita ketahui bahwa sumbu-x adalah sumbu bilangan-nyata, termasuk . Bentuk kurva fungsi sinus
π y sin(x ) (6.8)
=
terlihat pada Gb.6.3. yang dibuat untuk nilai x dari 2 sampai +2 .
− π π o
Fungsi ini mencapai nilai maksimum +1 pada x = /2 atau = 90 , mencapai nilai nol pada x
π θ o o
= atau = 180 , mencapai minimum 1 (arah negatif) pada x = 1,5 atau = 270 , kembali
π θ − π θ o nol pada x = 2 atau = 360 ; inilah satu perioda.
π θ 1,5 y
1 0,5
2 − 2 π −π π π x
- 0,5 <
- 1,5 Gb.6.3. Kurva fungsi sinus dalam dua perioda.
Fungsi Cosinus. Kurva fungsi cosinus y cos(x ) (6.9)
= o
terlihat pada Gb.6.4. Fungsi ini mencapai nilai maksimum +1 pada x = 0 atau = 0 ,
θ o
mencapai nilai nol pada x = /2 atau = 90 , mencapai minimum 1 (arah negatif) pada x =
π θ − o o
atau = 180 , kembali nol pada x = 1,5 atau = 270 , dan ke nilai maksimum +1 lagi
π θ π θ setelah satu perioda, 2 .
π 1,5 y
1 perioda
0,5 −π π
2 π x
- 0,5 <
- 1,5 Gb.6.4. Kurva fungsi cosinus.
Fungsi sinus maupun fungsi cosinus adalah fungsi periodik dengan perioda sama sebesar 2 ,
π
dengan nilai maksimum dan minimum yang sama yaitu +1 dan
1. Perbedaan antara
−
keduanya terlihat, yaitu
sin( x ) sin( x ) sedangkan cos( x ) cos( x ) (6.10) = − − = − Fungsi sinus simetris terhadap titik-asal [0,0], dan disebut memiliki simetri ganjil.
Fungsi cosinus simetris terhadap sumbu-y dan disebut memiliki simetri genap.
4/11 Sudaryatno Sudirham, “Fungsi Trigonometri”
3
(6.14.a) Kurva fungsi ini terlihat pada Gb.6.7.a. Perhatikan bahwa sec(x) bernilai 1 pada x = 0 karena pada nilai x itu cos(x) juga bernilai 1.
1 ) sin( ) cos( ) cot( x x x x y
= = =
(6.13) Karena sin(x) = 0 pada x = 0, maka cot(x) bernilai tak hingga pada x = 0. Lihat Gb.6.6.
Gb.6.6. Kurva y = cot (x) Fungsi Secan. Fungsi ini adalah kebalikan fungsi cosinus.
) cos(
1
) sec(
x = x y =1
Fungsi Cotangent. Fungsi ini adalah kebalikan dari fungsi tangent.
2
3
y Gb.6.5. Kurva ) tan(x y
====
1
2
) tan(
−π /2.
Darpublic Nopember 2013 www.darpublic.com
) tan( x x x y
Dengan memperbandingkan Gb.6.3. dan Gb.6.4 kita lihat bahwa fungsi sinus dapat dipandang sebagai fungsi cosinus yang tergeser sejajar sumbu-x sebesar
π
/2. Oleh karena itu fungsi sinus dapat kita nyatakan dalam cosinus
)
) 2 / cos( sin(
π − = = x x y(6.11)
Fungsi Tangent. Selanjutnya kita lihat fungsi ) cos( ) sin(
= =
/2 dan
(6.12) Karena cos(x) = 0 pada x = +
π
/2 dan
−π
/2, maka tan(x) bernilai tak hingga pada x = +
π
-1,5 π - π -0,5 π 0,5 π π 1,5 π
- 3
- 2
- 1
-1,5 π - π -0,5 π 0,5 π π 1,5 π
- 3
- 2
- 1
1 y csc( x ) (6.14.b)
= = sin( x )
Kurva fungsi ini terlihat pada Gb.6.7.b. csc(x) bernilai pada x = 0 kara pada nilai x ini sin(x)
∞ bernilai 0.
3
2
1
- 1,5 π π -0,5 π 0,5 π π 1,5 π
- 1
- 2
- 3
(a) y = sec(x)
3
2
1
- 1,5 π π -0,5 π 0,5 π π 1,5 π -
- 1
- 2
- 3
(b) y = csc(x) Gb.6.7. Kurva y = sec(x) dan y = csc(x)
6.3. Fungsi Trigonometri Inversi
Sinus Inversi. Jika fungsi sinus kita tuliskan , maka fungsi sinus inversi y sin(x )
=
dituliskan sebagai
1 −
(6.15)
y arcsin x atau y sin x = =
1 −
Perhatikan bahwa sin x bukan berarti 1/sinx, melainkan inversi sinus x yang bisa kita baca sebagai: y adalah sudut yang sinusnya sama dengan x.
−
1 Karena fungsi sinus adalah periodik dari sampai + maka fungsi y sin x tidaklah =
−∞ ∞ bernilai tunggal. Kurva fungsi ini terlihat pada Gb.6.8.a.
Ia akan terlihat bernilai tunggal jika kita membatasi nilai y; kita hanya meninjau fungsi sinus
π π
inversi pada . Dengan pembatasan ini maka kita hanya terlibat dengan nilai-nilai
− ≤ y ≤
2
2 −
1 −
1 π π
−
1
utama dari sin x. Jadi nilai utama y sin x terletak pada . Kurva fungsi
= − ≤ sin x ≤
2
2 −
1 y sin x yang dibatasi ini terlihat pada Gb.6.8.b.
= 6/11 Sudaryatno Sudirham, “Fungsi Trigonometri”
Nopember 2013 www.darpublic.com Darpublic
−
1 Perhatikanlah bahwa pada x = 0, y = sin x = 0 karena pada y = 0 sin(y) = 0 = x. Pada x = 1, y =
1 − x = sin /2 karena sin(y) = sin( /2) = 1 = x.
π π −
1 Contoh:
y = sin ( 1 ) = , 5 π ; −
1 y = sin ( − 1 ) = − , 5 π
π −
1 y = sin ( , 5 ) = ;
6 π
−
1 y sin ( , 5 )
= − = −
6 y
2 π π
0,5 π y x
- 1
1 0,25 π −π
- 1 -0,5 0,5
1 x
π
- 0,25
− 2 π
- 0,5 π
a) b)
1 − x
Gb.6.8. Kurva y = sin Jika kita bandingkan Gb.6.8. (fungsi sinus inversi) dengan Gb.6.3. (fungsi sinus) terlihat bahwa jika sumbu-y pada Gb.6.8. kita gambarkan horizontal sedangkan sumbu-x kita gambarkan vertikal, maka kita akan memperoleh bentuk kurva fungsi sinus pada Gb.6.3.
π π
pada rentang , yaitu rentang di mana kita membatasi nilai y pada fungsi sinus
y − ≤ ≤
2
2 inversi, atau rentang nilai utama fungsi sinus inversi.
Cosinus Inversi. Fungsi cosinus inversi kita peroleh melalui hubungan 1 π
1
− −
(6.16)
y = cos x = − sin x
2
Hubungan ini berasal dari relasi segitiga siku-siku. Jika sudut lancip segitiga siku-siku adalahdan , maka β = π /
2 − α dan sin α = cos β . Oleh karena itu jika sin α = x maka cos β = x α β
sehingga
1
1
− −
cos x / 2 / 2 sin x
= β = π − α = π −
π πKarena dengan pembatasan pada fungsi sinus inversi memberikan
y − ≤ ≤
2
2
1
π π −−
1 −
1
cos x
maka nilai-nilai utama dari akan terletak pada . Gb.6.9.b. sin x cos x− ≤ ≤ ≤ ≤ π
2
2 memperlihatkan kurva fungsi cosinus inversi pada nilai utama.
Nopember 2013 www.darpublic.com Darpublic
Perhatikan bahwa jika sumbu-x digambar vertikal sedang sumbu-y digambar horizontal, kita dapatkan fungsi cosinus seperti pada Gb.6.4. dalam rentang .
x ≤ ≤ π y
π 1 π y
0,75 π x
- 1
1 0,5 π 0,25 π
−π
- 1 -0,5 0,5
1 x
a) b)
1 − y cos x
Gb.6.9. Kurva =
Tangent Inversi. Fungsi tangent inversi adalah −
1
(6.17)
y = tan x
π π−
1
dengan nilai utama
− < tan x <
2
2 Untuk fungsi ini, nilai y = ± ( π / 2 ) tidak kita masukkan pada pembatasan untuk y karena nilai
tangent akan menjadi tak hingga pada nilai y tersebut. Gb.6.10.a. memperlihatkan kurva
−
1
lengkap sedangkan Gb.6.10.b. dibatasi pada nilai , 5 y .
5 .
− π < < π y = tan x
1,5 π y
π 0,5 π
π 0,5 y 0,25 π x
- 3 -2 -1 0 1
2
3
- 0,5 π
- 10 -5 5 x
10 π -0,25 π - π
- 1,5
- 0,5 π
a) b)
−
1 Gb.6.10. Kurva y tan x
=
Jika kita mempertukarkan posisi sumbu-x dan sumbu-y pada Gb.6.10.b ini, kita akan memperoleh kurva pada Gb.6.5. yaitu kurva fungsi tangent, dalam rentang
π π
−
1
tan x
− < <
2
2 Inilah batas nilai-nilai utama fungsi tangent inversi.
8/11 Sudaryatno Sudirham, “Fungsi Trigonometri”
Nopember 2013 www.darpublic.com Darpublic
Cotangent inversi. Fungsi ini diperoleh melalui hubungan
1 π
1 − −
(6.18)
y cot x tan x
= = −2
1 −
dengan nilai utama < cot x < π 0 dan tidak masuk dalam pembatasan y karena pada nilai tersebut y menjadi tak hingga.
π
Hubungan (6.18) diperoleh dari segitiga siku-siku. Jika sudut lancip segitiga siku-siku adalah dan , maka /
2 dan tan cot . Oleh karena itu jika tan x maka cot x β = π − α α = β α = β =
α β
sehingga
−
1 −
1 cot x = β = π / 2 − α = π / 2 − tan x Kurva fungsi cotangent inversi terlihat pada Gb.6.11.
1 π
y
0,5 π x
- 10 -5
5
10 −
1 Gb.6.11. Kurva y cot x =
Pertukaran posisi sumbu-x dan sumbu-y Gb.6.11. ini akan memberikan bentuk kurva fungsi cotangent pada Gb.6.6.
Fungsi Secan Inversi. Selanjutnya kita memperoleh fungsi secan inversi
1
1
1
− −
(6.19)
y sec x cos = = x
1 − dengan nilai utama .
≤ sec x ≤ π π
0,75 π 0,5 π 0,25
- 4 -3 -2 -1
1
2
3
4 −
1 Gb.6.12. Kurva y sec x = Fungsi Cosecan Inversi.
1 − 1 −
1
(6.20)
csc x sin = x
π − 1 π
dengan nilai utama
csc x − ≤ ≤
2
2 Pertukaran posisi sumbu-x dan sumbu-y pada gambar kurva kedua fungsi terakhir ini juga akan memberikan bentuk kurva fungsi non-konversinya. Nopember 2013 www.darpublic.com Darpublic
0,5 π y
0,25 π x
- 4 -3 -2 -1
1
2
3
4
- 0,25 π
- 0,5 π
−
1 Gb.6.12. Kurva y csc x = 6.4. Hubungan Fungsi-Fungsi Inversi.
Hubungan antara fungsi inversi dengan fungsi-fungsi non-inversi dapat kita cari dengan menggunakan gambar segitiga siku-siku.
−
1
1). Dari fungsi y sin x , yaitu sudut y yang sinus-nya adalah x dapat kita gambarkan
= segitiga siku-siku dengan sisi miring sama dengan 1 seperti terlihat di bawah ini.
1
x y2
1 − x
−
1 Dari gambar ini selain fungsi y = sin x dan sin y x , kita dapat peroleh
= x
2 cos y 1 x , tan y , dst.
= − =
2 1 x
− −
1
2). Dari fungsi cosinus inversi y = cos x dapat kita gambarkan segitiga siku-siku seperti di bawah ini.
1
2 1 − x y x
Selain cos y x dari gambar ini kita dapatkan
=
2 1 − x
2 sin y 1 x , tan y , dst.
= − = x
1 − 3). Dari fungsi y tan x , kita gambarkan segitiga seperti di bawah ini.
=
2
- 1 x
x y
1 Selain tan y x , kita peroleh =
10/11 Sudaryatno Sudirham, “Fungsi Trigonometri”
- =
- =
− =
2 − x y
1
2 − = , dst. x
1
sin
− = , x x y
2 1 tan x y
kita gambarkan Dari gambar ini kita peroleh
1 sec
Darpublic Nopember 2013 www.darpublic.com
, dst 4). Dari fungsi x y
1
cos
x y1
2
,
1 sin x x y
2
1