Developing Students Pedagogical Self Awa

Volume

2 No 1 Tahun 2016

ISSN: 2443-1923

I~~I~IW
~

_ N AIID tM L

p

HASIL PENELITIAN PENDIDIKAN DAN PEM BELAjARAN

'@ J

URekonstruksi Kurikulum dan Pembelajaran di Indonesia
Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN"

~

[ilii]

~
~
~~
'@ J~

[ilii]=

~~
(§J~

(SJ~
~~zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

~@
(§J~

~~
~

'@J
[ilfl)

~

§J
[ilii]

~
~
~

Jombang, 23-24zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZY
ARRIL 2016
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ~UVllj PEND1D1KANzyxwvutsrqponmlkji

ST~.II!T~!tVll"/90f1!t~Nq

Telp.(0321) 861319-854318 FAX. (0321)854319


Volume 2 No 1 Tahun 2016

ISSN: 2443-1923

P1~_ID_ID
__

NAS10NAL

HASIL PENELITIAN PENDIDIKAN

DAN PEMBELAJARAN

"Rekonstruksi
Kurikulurn dan Pernbelajaran di Indonesia
Menghadapi Masyarakat Ekonorni ASEAN"

semnAS

sr...IP PGAI JOmSAnG


Jombang, 23-24 zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPO
ARRIL 2016

SEKOLAH_TINGGI KEGURUAN DAN zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDC
ILMU PENDIDIKAN

ST!II!T~~Vl,~/90~!t~N~
Telp.(0321) 861319-854318

FAX. (0321)854319

PROSIDING
ISSN: 2443-1923

SEMINAR NASIONAL
HASIL PENELITIAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
“REKONSTRUKSI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI INDONESIA
MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN”


STKIP PGRI JOMBANG
23 - 24 APRIL 2016

VOLUME 2
Nomor 1 Tahun 2016

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n
STKIP P GRI J omba ng, J a wa Timur , Indonesia , 23 - 24 Apr il 2016

ISSN 2443-1923

HAK CIPTA
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
HASIL PENELITIAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

“REKONSTRUKSI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI INDONESIA
MENGHADAPI MASYARAKAT ASEAN”
STKIP PGRI JOMBANG
25 - 26 APRIL 2015


Editor/Reviewer
Asmuni
Khoirul Hasyim
Rumpis Agus Sudarko
Puji Riyanto
Anita Trisiana
Nanda Sukmana
Wahyu Indra Bayu
Mintarsih Arbarini
Soelastri
Sujarwanto
Heru Siswanto
Banu Wicaksono
Risfandi Setyawan

Ketua (STKIP PGRI Jombang)
Anggota (STKIP PGRI Jombang)
Anggota (UNY Yogjakarta)
Anggota (UNY Yogjakarta)
Anggota (UNISRI Surakarta)

Anggota (STKIP PGRI Jombang)
Anggota (STKIP PGRI Jombang)
Anggota (UNNES Semarang)
Anggota (UMS Surakarta)
Anggota (UNESA Surabaya)
Anggota (UNESA Surabaya)
Anggota (STKIP PGRI Jombang)
Anggota (STKIP PGRI Jombang)

Mitra Ahli
Prof. Ali Maksum
Prof. Rochmat Wahab
Prof. Joko Nurkamto
Haryanto
Fauzan
Muhammad Syaifuddin

(Guru Besar UNESA Surabaya)
(Guru Besar UNY Yogjakarta)
(Guru Besar UNS Surakarta)

(UNY Yogjakarta)
(UMM Malang)
(UMM Malang)

Diterbitkan Oleh:

LP2i
Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah

STKIP PGRI Jombang

Hak Cipta © 2016

Panitia Semnas
STKIP PGRI Jombang

ISI DI LUAR TANGGUNG JAWAB EDITOR/PENERBIT

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n Vol. 2 No. 1 Ta hun 2016


iii

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n
STKIP P GRI J omba ng, J a wa Timur , Indonesia , 23 - 24 Apr il 2016

ISSN 2443-1923

PERSONALIA
SEMINAR NASIONAL
HASIL PENELITIAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

“REKONSTRUKSI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI INDONESIA
MENGHADAPI MASYARAKAT ASEAN”
STKIP PGRI JOMBANG
23 - 24 APRIL 2016

Winardi
Asmuni
Siti Maisaroh
Agus Prianto

Khoirul Hasyim
Nanda Sukmana
Banu Wicaksono
Wahyu Indra Bayu
Anton Wahyudi
Abd. Rozaq
Rahayu Prasetyo
Tatik Irawati
Rifa Nurmilah
Ahmad Sauqi Ahya
Lina Susilowati
Basuki
Wardhani Dwi Hastianang
Novita Nur Synthiawati
Fatchiyah Rahman
Mecca Puspitasari
Aang Fatihul Islam

iv


(Pengarah)
(Ketua)
(Wakil Ketua)
(Wakil Ketua)
(Steering Commitee)
(Steering Commitee)
(Steering Commitee)
(Steering Commitee)
(Steering Commitee)
(Steering Commitee)
(Steering Commitee)
(Organizing Commitee)
(Organizing Commitee)
(Organizing Commitee)
(Organizing Commitee)
(Organizing Commitee)
(Organizing Commitee)
(Organizing Commitee)
(Organizing Commitee)
(Organizing Commitee)
(Organizing Commitee)

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n Vol. 2 No. 1 Ta hun 2016

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n
STKIP P GRI J omba ng, J a wa Timur , Indonesia , 23 - 24 Apr il 2016

ISSN 2443-1923

DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Halaman Hak Cipta
Personalia
Kata Pengantar
Daftar Isi

Keynote Speakers
Menyemai Generasi Pembelajar
Prof. Ali Maksum (Guru Besar Unesa Surabaya)

Pokok-Pokok Pikiran Rekonstruksi Mind Set Perguruan Tinggi dalam
Menghadapi Mayarakat Ekonomi ASEAN
Prof. Rochmat Wahab (Guru Besar UNY Yogjakarta)

Guru dan Kurikulum Pendidikan: Tantangan dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN
Wahyu Indra Bayu (STKIP PGRI Jombang)

Pendidikan Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi
Munawaroh (STKIP PGRI Jombang)

Rekonstruksi Kurikulum Perguruan Tinggi Berbasis KKNI Menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN
Mohammad Syaifuddin (Universitas Muhammadiyah Malang)

‹i
iii
iv
v
vi – xi

3 – 14

15 – 20
21 – 26
27 – 34
35 – 42

Presentasi
Sub Tema: Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Tinggi
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis E- Learning Aplikasi Web Blog pada
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Firman

Peningkatan Pembelajaran Dasar Gerak Renang Melalui Pendekatan
Penggunaan Alat Bagi Mahasiswa Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Zakaria Wahyu Hidayat & Ilmul Ma’arif

Menumbuhkan Kesadaran Diri Mahasiswa dalam Pembelajaran Melalui
Penilaian Berbasis Portofolio
Khoirul Hasyim, Asmuni, & Nanda Sukmana

The Implementation of Raft (Role-Audience-Format-Topic) To Improve
Paragraph Writing in English As a Foreign Language
Tatik Irawati

Pengembangan Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Kooperatif
Diah Puji Nali Brata

Enhancing Students Grammar By Mingle Game
Ninik Suryatiningsih

Jeopardy Games: Sebuah Permainan Untuk Meningkatkan Penguasaan
English Grammar
Rosi Anjarwati & Dian Anik Cahyani

vi

45 – 58
59 – 70
71 – 82
83 – 89
90 – 100

101 – 111
112 – 120

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n Vol. 2 No. 1 Ta hun 2016

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n
STKIP P GRI J omba ng, J a wa Timur , Indonesia , 23 - 24 Apr il 2016

ISSN 2443-1923

Implementasi Penggunaan Self Assessment untuk Meningkatkan
Kemampuan Mahasiswa
Ima Chusnul Chotimah & Lailatus Sa’adah

Penguatan Kualitas Layanan Laboratorium Manajemen dan Statistika Untuk
Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa
Nihayatu Aslamatis Solekah & Ulfi Kartika Oktaviana

Penegakan Hukum dan Pendidikan Tinggi Hukum: Urgensi Rekonstruksi
Kurikulum
Winardi

121 – 132
133 – 146
147 – 153

Muh. Fajar

154 – 162

Promoting College Students’ Writing Skill Through Collaborative Writing
Techniques

163 – 170

Students’ Metacognition Phenomenon In Peer Teaching Programme

171 - 180

Aplikasi Program Microsoft Excell dalam Meningkatkan Kualitas Analisis
Butir Soal

Nanang Fitrianto

Chalimah

Karakteristik Kemampuan Visualisasi Matematis (Studi kasus siswa laki-laki
bergaya kognitif field independent dalam menyelesaikan soal kontekstual)
Edy Setiyo Utomo

Dubbing Film dalam Peningkatan Kemampuan Speaking
Muhammad Farhan Rafi

Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Motivasi Berwirausaha
Mahasiswa
Dwi wahyuni

181 – 192
193 – 201

202 – 214

Siti Mudrikatin

215 – 222

Hubungan Motivasi Belajar dengan Pencapaian Indeks Prestasi Mahasiswa

223 - 229

Pengaruh Persepsi Mahasiswa atas Kualitas Layanan Jasa Edukasi Terhadap
Loyalitas Melalui Kepuasan Mahasiswa

Semi Naim

Warrant Deduktif dalam Argumentasi Matematis Mahasiswa Calon Guru
Lia Budi Tristanti, Akbar Sutawidjaja, Abdur Rahman As’ari, & Makbul Muksar

Penerapan Media Pembelajaran Audio Visual Terhadap Minat Belajar
Kewirausahaan
Shanti Nugroho Sulistyowati & Yulia Effrisanti

230 - 236
237 – 249

Presentasi
Sub Tema: Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Menengah
Perkembangan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Inovatif
Agus Prianto

Penerapan Metode Pembelajaran langsung (Explicit Intstruction) untuk
Meningkatkan Kompetensi Menjalankan Usaha Kecil
Endang Sri Buntari

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n Vol. 2 No. 1 Ta hun 2016

253 – 268
269 – 280

vii

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n
STKIP P GRI J omba ng, J a wa Timur , Indonesia , 23 - 24 Apr il 2016

ISSN 2443-1923

Analisis Alternatif Kolaborasi Guru Mata Pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan Dengan Pembina Pramuka
Nanik Sri Setyani & Muhammad Muksinuddin

Perbandingan Model Pembelajaran Modelling dan Media Audiovisual
Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Yudi Dwi Saputra & Mecca Puspitaningsari

Increasing Students Achievement in Learning Trigonometry With Problem
Based Learning Approach
Syamsul Arifin

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing
Terhadap Hasil Membaca Intensif Siswa
Endah Sari & Eva Eri Dia

Pengaruh Metode Pembelajaran Role Playing Terhadap Hasil Belajar Siswa
Yayuk Indarti & Kustomo

The Use of 5S and RPP to the Tenth Year Students in Writing
Afi Ni’amah, Hartia Novianti & Rukminingsih

Pengaruh Penerapan Strategi Card Sort Terhadap Hasil Belajar Siswa
Esty Saraswati Nur Hartiningrum & Suci Cahyani

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Sebagai
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Nahlia Rakhmawati & Miftahul Azzah

Peningkatan Keterampilan Menyimak dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD
Aulia Ayu Perwiradani & Mindaudah

Peran Pembelajaran Real Object pada Pendidikan Kejuruan dalam
Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
Muhammad Saibani Wiyanto & Luluk Nurhidayati

Pengaruh Permainan Lempar Tangkap Menggunakan Medicine Ball
Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Servis Bawah Bolavoli
Arsika Yunarta & Yully Wahyu Sulistyo

Perbedaan Penggunaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Dan Kurikulum
1994 Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi
Ambar Puspitasari

Profile of The Economics Teacher
Diah Dinaloni

Komunikasi Matematika Guru Dalam Memberikan Scaffolding Kepada Siswa
Rohmatul Umami

Pengaruh Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja Guru
Masruchan

Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN
Didit Yulian Kasdriyanto & Rofika Nuriyanti

viii

281 – 287
288 – 296
297 – 309
310 – 316
317 – 324
325 - 335

336 – 348

349 – 358

359 – 372
373 – 379
380 – 388
389 – 395
396 – 408

409 – 416
417 – 425

426 – 432

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n Vol. 2 No. 1 Ta hun 2016

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n
STKIP P GRI J omba ng, J a wa Timur , Indonesia , 23 - 24 Apr il 2016

ISSN 2443-1923

Analisis Faktor-Faktor Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap
Prestasi Kerja Guru
Ani Mukoliyah

Proses Berpikir Siswa dalam Mengkonstruksi Konsep Komposisi Fungsi
Oemi Noer Qomariyah & Susi Darihasting

Keefektifan Peran Komite Sekolah Menengah Atas Negeri
Kustomo

433 – 452
453 – 460

461 – 475

Presentasi
Sub Tema: Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Dasar
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menulis Naskah Drama
Berbasis Potensi Diri
Anton Wahyudi & Banu Wicaksono

Penerapan Model Direct Instruction Dalam Pembelajaran Matematika Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
Rifa Nurmilah & Ririn Febriyanti

Efektivitas Strategi Belajar Elaborasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika
Abd. Rozak & Diska Ellen Yuliawati

479 – 494
495 – 502
503 – 514

Rendra Wahyu Pradana & Risfandi Setyawan

515 – 523

Perbedaan Hasil Belajar Matematika antara Siswa yang Memiliki
Pengetahuan Prosedural dengan yang Tidak Memiliki Pengetahuan
Prosedural

524 – 534

Kinerja Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Pasca
Penerapan Kurikulum 2013

Wiwin Sri Hidayati & Nur Fitriatin Nisa’

Penilaian Alternatif Tes Superitem dalam Pemecahan Masalah
Perbandingan Berdasarkan Kemampuan Matematika

535 – 546

Karakteristik Promote Action Guru pada Materi Bangun Ruang Berdasar
Perilaku Siswa

547 – 558

Fatchiyah Rahman & Ama Noor Fikrati

Jauhara Dian Nurul Iffah

Membangun Karakter Guru yang Berwawasan Kebangsaan Nasional pada
Era ASEAN Community
Muhammad Naufal Arifiyanto & Heppy Hyma Puspytasari

Pengaruh Model Pembelajaran PBL Melalui Pendekatan CTL Terhadap Hasil
Belajar IPS
Raran Suci Lestari & Shofia Hattarina

Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam Proses
Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Dasar
Puguh Satya Hasmara

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n Vol. 2 No. 1 Ta hun 2016

559 – 571
572 – 584
585 – 594

ix

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n
STKIP P GRI J omba ng, J a wa Timur , Indonesia , 23 - 24 Apr il 2016

ISSN 2443-1923

Penerapan Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah Dasar dalam Upaya
Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
Erfinia Deca Christiani & Ribut Prastiwi Sriwijayanti

Penerapan Kurikulum 2013 Berbasis Pendidikan Karakter dalam
Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
Afib Rulyansah & Ludfi Arya Wardana

Model Pembelajaran Menulis Pantun Berbasis Alam dengan Media
Transformasi Elektronik
Fitri Resti Wahyuniarti

595 – 606
607 – 618
619 – 628

M Muklis

629 – 640

Perbandingan Kompetensi Strategis Siswa SD Laki-Laki dan Perempuan
Peraih Medali Olimpiade Sains Tingkat Nasional dalam Membuat
Persamaan

641 – 650

Penerapan Teori Belajar Kumulatif dalam Menghitung Volume Prisma
Segitiga dan Tabung pada Siswa MI

Syarifatul Maf’ulah, Dwi Juniati & Tatag Yuli Eko Siswono

Implementasi Metode Pembelajaran Problem Based Learning Guna
Menumbuhkembangkan Sikap Critical Thinking Bagi Siswa Dalam
Menghadapi MEA

651 – 664

Firsta Bagus S

Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Connected pada
Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Moh. Rifai & Taufan Maulana

Perbandingan Permainan Tradisional Betengan dan Gobak Sodor
Terhadap Kesegaran Jasmani
Nurdian Ahmad & Arnas Anggoro Saputro

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan Metode Giving Question and
Getting Answer pada Siswa MI
Mu’minin & Moh. Chozin

Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Anak yang Berkebutuhan Khusus
(ABK)
Heny Sulistyowati

Media Ajar Glenn Doman Untuk Belajar Membaca
Lestari Setyowati & Diah Anita Pusparini

665 – 674
675 – 684
685 – 695
696 – 704
705 – 714

Presentasi
Sub Tema: Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Non Formal
Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Life Skill
Syekh Abu Ali Al Hussen

Cultural Awareness To Face English Learners Challenges In ASEAN
Economic Society (AEC)
Yunita Puspitasari & Wardani Dwi Wihastyanang

x

717 – 729
730 – 736

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n Vol. 2 No. 1 Ta hun 2016

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n
STKIP P GRI J omba ng, J a wa Timur , Indonesia , 23 - 24 Apr il 2016

ISSN 2443-1923

Perkembangan Tuturan Kata Bahasa Indonesia pada Anak Bilingual
(Tinjauan Tata Bahasa Generative)
Akhmad Sauqi Ahya

Pembelajaran Bahasa dalam Konteks Alamiah sebagai Model Transmisi
Bahasa
Diana Mayasari

The 60-second Super Bowl advertisement ;Hulk takes on Ant Man over
Coca Cola

737 – 745
746 – 756
757 - 766

Adib Darmawan

Retorika Ahok Dalam Talk Show Mata Najwa : Pendidikan Pragmatik
Retorik

767 – 775

Perbedaan Pengaruh Pelatihan Metode Interval Training 1:3 dan 1:5 pada
Jarak 30 dan 60 Meter Terhadap Prestasi Lari 100 Meter

776 – 786

M. Syaifuddin S. & Aang Fatihul Islam

Kahan Tony Hendrawan & Basuki

Pembinaan Prestasi Cabang Olahraga Karate Di Kabupaten Jombang
Aditya Harja Nenggar & Ritoh Pardomuan

Peningkatan Kualitas Kain Tenun Melalui Pelatihan Tenun Ikat
Dalam Rangka Menghadapi MEA
Samrid Neonufa

Proses Adopsi Inovasi Melalui Pendekatan Belajar Famer to Famer
M. Muchibudin Farichi

Analisis Pengaruh Modal dan Tenaga Kerja Terhadap Produksi Industri
Kecil Kerajinan Kulit
Lina Susilowati

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n Vol. 2 No. 1 Ta hun 2016

787 – 794

795 – 806
807 – 815
816 – 824

xi

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n
STKIP P GRI J omba ng, J a wa Timur , Indonesia , 23 - 24 Apr il 2016

ISSN 2443-1923

Menumbuhkan Kesadaran diri Mahasiswa melalui Penilaian Berbasis Portofolio
Khoirul Hasyim 1 (khoirulhasyim@gmail.com)
Nanda Sukmana 2 (nandasukmana.stkipjb@gmail.com)
Asmuni3 (astikip@gmail.com)

Abstract
The learning process in the classroom should be able to bring learner to the real world, the world
outside the classroom. Recognizing the existence of one self in the environment and to be able to
understand all the individual’s limitations will bring the learner to higher-order thinking skills, so that
they can find a meaningful relationship of their learning process. Having a deep understanding in how
to think, how to act, and how to feel the response of the environment have become important factors in
growing self-awareness. One of the efforts to achieve this goal is through portfolio assessment.
Assessment based portfolio provides a record of the development of a person's ability in order to know
the results of their learning outcomes. Furthermore, portfolio assessment stimulate learners to be able
to evaluate anything they have attempted to obtain good learning outcome.
This study examines students' perceptions on portfolio assessment in developing pedagogical selfawareness. This research is a descriptive study. The object of this research are students who are taking
semantic course by using portfolio-based assessment. The data collection technique uses a survey
method. The data analysis technique uses Likert scale to measure student’s attitudes and perceptions
related to self-awareness.
The results shows that portfolio-based assessment is able to stimulate student’s pedagogical selfawareness. In the process, having a high self-awareness, students understand their learning behavior in
optimizing their learning. Moreover, they are able to recognize their strengths and weaknesses that are
affected their learning outcome.
Keywords: pedagogical self-awareness, portfolio, assessment
Abstrak
Proses pembelajaran di dalam kelas hendaknya dapat membawa pembelajar kepada dunia nyata,
dunia di luar kelas. Menyadari keberadaan diri pada sebuah lingkungan, mampu memahami segala
keterbatasan yang dimiliki akan menuntut seorang pembelajar untuk mengembangkan pola berpikir
tingkat tinggi sehingga mereka dapat menemukan sebuah hubungan yang bermakna atas pembelajaran
yang mereka lakukan. Memiliki pemahaman yang mendalam berkait dengan bagaimana berpikir,
bertindak, dan merasakan respon lingkungan menjadi hal yang penting dalam menumbuhkan kesadaran
diri. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut adalah melalui penilaian berbasis portofolio.
Peniliaian berbasis portofolio memberikan catatan perkembangan kemampuan seseorang terhadap
pemerolehan hasil belajar mereka. Lebih jauh lagi, portofolio mampu memberikan stimulasi kepada
pembelajar untuk dapat mengevaluasi apa -apa yang sudah mereka upayakan dalam memperoleh hasil
belajar yang baik. Penelitian ini mengkaji tentang persepsi mahasiswa terhadap penilaian berbasis
portofolio dalam menumbuhkan kesadaran diri pedagogis.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan objek mahasiswa yang sedang menempuh
perkuliahan semantik yang menggunakan penilaian berbasis portofolio. Teknik pengambilan data
dilakukan melalui metode survei dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisa data yang digunakan
adalah analisis skala likert guna mengukur sikap mahasiswa berkait dengan kesadaran diri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem penilaian berbasis portofolio mampu menstimulasi
kesadaran diri mahasiswa. Dalam perkembangannya, dengan memiliki kesadaran diri yang tinggi,
mahasiswa memahami perilaku mereka dalam mengoptimalkan belajar mereka sehingga mampu untuk
melihat kekuatan dan kelemahan mereka yang berdampak kepada pemerolehan prestasi belajar.
Kata kunci: kesadaran diri, portofolio
1

Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, STKIP PGRI Jombang, Jawa Timur , Indonesia
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP PGRI Jombang, Jawa Timur , Indonesia
3
Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, STKIP PGRI Jombang, Jawa Timur,
Indonesia
2

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n Vol. 2 No. 1 Ta hun 2016

71

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n
STKIP P GRI J omba ng, J a wa Timur , Indonesia , 23 - 24 Apr il 2016

ISSN 2443-1923

Pendahuluan
Proses pendidikan tinggi tidak dapat terlepas dari paradigma adragogik yang memposisikan
pembelajar (mahasiswa) sebagai orang dewasa yang mampu mengenali diri sendiri,
menganalisa kebutuhannya untuk kemudian berusaha memenuhinya. Bertolak dari sudut
pandang cara berpikir, maka kemampuan tersebut melibatkan kemampuan berpikir tinggi
‘high order thinking skills’ yang akan aktif ketika seseorang berhadapan dengan masalah yang
tidak
biasa,
ketidakpastian,
pertanyaan
dan
pilihan
yang
di
dalamnya termasuk berpikir kritis, logis, reflektif, metakognisi dan kreatif (King, 2011).
Karenanya, proses pembelajaran yang diterapkan pada pendidikan tinggi hendaknya terarah
kepada pengembangan keterampilan-keterampilan tersebut. Pada kemampuan berpikir kritis
misalnya, Hasyim (2015) menyebutkan bahwa kemampuan berpikir kritis yang
dikembangkan melalui ‘problem-based learning’ mampu menumbuhkan kemampuan
berkomunikasi, pemecahan kasus-kasus berdasarkan kemampuan kelompok serta pemilihan
bahan acuan dan strategi pemecahan masalah berdasarkan kondisi sosial dan konteks yang
ada. Beberpa penelitian juga telah menunjukkan adanya kesenjangan dari hasil lulusan
perguruan tinggi terhadap kemampuanya bersaing di dunia kerja. Khoiri (2009), memberikan
keterangan bahwa:
“Berdasarkan kenyataan sekarang, banyak lulusan perguruan tinggi di Indonesia
tidak dapat diterima di dunia kerja industri, baik industri proses, manufaktur, maupun
energi , termasuk industri nuklir; padahal semakin banyak tenaga kerja lulusan
perguruan tinggi asing yang memasuki pasar kerja di Indonesia. Hal ini terjadi
karena adanya kesenjangan yang cukup lebar antara kualifikasi lulusan perguruan
tinggi di Indonesia dengan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan industri”
Lebih jauh lagi, Teichler (1997; 1999); Yorke dan Knight (2006) menyatakan bahwa ada
perubahan penting dalam dinamika hubungan antara pendidikan tinggi dan dunia kerja.
Beberapa pergeseran penting yang terjadi meliputi terjadinya peningkatan pengangguran
terdidik baik pengangguran terbuka maupun terselubung sebagai akibat dari massifikasi
pendidikan tinggi, perubahan struktur sosio-ekonomi dan politik global, serta perkembangan
pesat ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian mengenali konteks sosial, serta
memahami keberadaan diri pada konteks sosial dengan segala perubahanya menjadi sangat
penting. Proses pembelajaran orang dewasa yang melibatkan 4 konsep dasar yakni: 1) konsep
diri, 2) pengalaman, 3) kesiapan belajar, dan 4) orientasi terhadap belajar (Knowles, 1979)
dalam kaitannya dengan pedagogi (pembelajar dewasa) menuntut adanya sebuah keterlibatan
sehingga proses belajar tersebut dimiliki pembelajar (mahasiswa). Salah satunya adalah
keterlibatan diri yang dapat terjadi manakala mahasiswa memiliki kesadaran diri untuk belajar
‘pedagogical self-awareness’.
Keberadaan kesadaran diri pedagogis akan mampu memberikan keterampilan untuk
memehami konteks diri, konteks lingkungan, serta kebutuhan diri terhadap perkembangan
lingkungan. Adanya kemampuan tersebut mutlak diperlukan terutama dalam menghadapi
tantang perubahan jaman, era masyarakat ekonomi ASEAN misalnya. Karenanya proses
pembelajaran di dalam kelas harus mengarahkan mahasiswa untuk mampu mendefinisikan
kebutuhan belajarnya, merumuskan tujuan belajar, ikut serta memikul tanggung jawab dalam
perencanaan dan penyusunan pengalaman belajar, dan berpartisipasi dalam mengevaluasi
proses dan hasil kegiatan belajar. Portofolio, sebagai sebuah teknik penilaian, memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat melihat keterserapan pengetahuan yang mereka
dapatkan melalui kumpulan-kumpulan hasil belajar mereka. Lebih lanjut, dengannya, maka
progres belajar yang mereka lakukan dapat diamati sehingga mahasiswa mampu untuk -

72

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n Vol. 2 No. 1 Ta hun 2016

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n
STKIP P GRI J omba ng, J a wa Timur , Indonesia , 23 - 24 Apr il 2016

ISSN 2443-1923

mengendalikan arah, tujuan, cara belajar, dan menentukan upaya untuk meningkatkan hasil
belajar mereka.
Kajian Pustaka
Hubungan antara andragogi dengan pedagogi
Pelibatan pembelajar pada proses pembelajaran dengan memposisikan pembelajar sebagai
orang dewasa merupakan sebuah konsep dasar dari andragogi (Knowles, 1979; Hendayat S.,
2005). Pada konsep lain andragogi seringkali didefinisikan sebagai pendidikan orang dewasa
yang merujuk pada kondisi peserta didik orang dewasa baik dilihat dari dimensi fisik
(biologis), hukum, sosial dan psikologis. Istilah dewasa didasarkan atas kelengkapan kondisi
fisik juga usia, dan kejiwaan, disamping itu pula orang dewasa dapat berperan sesuai dengan
tuntutan tugas dari status yang dimilikinya. Elias dan Sharan B. Merriam (1990) menyebutkan
kedewasaan pada diri 3 seseorang meliputi: age, psychological maturity, and social roles.
Pembelajaran pada level pendidikan tinggi merupakan pembelajaran orang dewasa yang
merupakan cakupan wilayah yang sangat luas dalam penelitian pendidikan dan
memungkinkan sekali menjadi hal yang pelik sebab pembelajar dewasa belajar dengan cara
yang berbeda. Mengutip pendapat Knowles (1979) tentang pendidikan orang dewasa, ada 6
prinsip yang termuat di dalamnya, yaitu bahwa orang dewasa itu: 1) memiliki motivasi
internal dan mampu mengarahkan diri mereka, 2) mengaitkan pengalaman hidup dan
pengetahuan mereka kepada pengalaman belajar, 3) berorientasi hasil, 4) memiliki tujuan
yang relevan, 5) praktis, dan 6) menginginkan apresiasi.
Melihat dari runtutan prinsip belajar orang dewasa, maka hal tersebut akan berbeda jika
dilihat dari pendekatan andragogi. Jika pembelajar dewasa memiliki potensi belajar mandiri,
sebaliknya pada andragogi peran dosen sangat dominan terhadap proses belajar. Dengan
dominasi dosen maka pembelajaran akan lebih bersifat diarahakan dan dituntun. Hal ini akan
akan memiliki dampak yang signifikan apabila perilaku tersebut diterapkan kepada
pembelajar dewasa (mahasiswa). Pembelajar tentu akan mengalami sebuah siklus mundur
sebagai akibat potensi-potensi yang mereka miliki terhambat. Proses pembelajaran hanya
akan mengarah kepada kemampuan kognitif atas dasar perolehan hasil belajar. Asumsi bahwa
pada pedagogi orientasi belajarnya seolah-olah sudah ditentukan dan dikondisikan untuk
memiliki orientasi yang berpusat pada materi pembelajaran (subject matter centered
orientation). Sedangkan pada orang dewasa mempunyai kecenderungan memiliki orientasi
belajar yang berpusat pada pemecahan permasalahan yang dihadapi (problem centered
orientation). Hal ini dikarenakan belajar bagi orang dewasa merupakan kebutuhan untuk
menghadapi permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam
kaitannya dengan fungsi dan peranan sosial orang dewasa. Penerapan konsep andragogi
dalam sebuah pembelajaran, utamanya pada pendidikan tinggi akan menumbuhkan
kompetensi-kompetensi tambahan yang mendukung kemampuan akademis mahasiswa.
Sebagaimana yang tersebut pada awal tulisan ini bahwa tantangan pendidikan tinggi adalah
memberikan kompetensi-kompetensi tambahan kepada lulusan agar mereka mampu bersaing
dan bertahan dalam dunia kerja.
Memahami konsep Knowles (1979) kegiatan belajar orang dewasa tidak lagi memposisikan
pembelajar menjadi obyek sosialisasi yang harus dibentuk dan dipengaruhi untuk
menyesuaikan dirinya mencri jati diri atas dirinya sendiri, akan tetapi bertujuan kepada
pencapaian pemantapan identitas dirinya sendiri untuk menjadi dirinya sendiri. Maslow
(1966), menyatakan bahwa belajar merupakan proses untuk mencapai aktualiasi diri (selfactualization). Rogers dalam Knowles (1979), kegiatan belajar bertujuan mengantarkan
individu untuk menjadi pribadi atau menemuan jati dirinya. Dalam hal belajar, merupakan
process of becoming a person dan bukan lagi proses pembentukan yaitu proses pengendalian
P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n Vol. 2 No. 1 Ta hun 2016

73

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n
STKIP P GRI J omba ng, J a wa Timur , Indonesia , 23 - 24 Apr il 2016

ISSN 2untuk
443-192sesuai
3
dan manipulasi
dengan orang lain. Lebih lanjut, pada perspektif tersebut Roger
berdasar pada beberapa hipotesa bahwa: 1) setiap individu hidup dalam dunia pengalaman
yang selalu berubah dimana dirinya sendiri adalah sebagai pusat, dan semua orang mereaksi
seperti dia mengalami dan mengartikan pengalaman itu, 2)seseorang belajar dengan penuh
makna hanya apabila sesuatu yang dia pelajari bermanfaat dalam pengembangan struktur
dirinya, 3) struktur dan organisasi diri kelihatan menjadi kaku dalam situasi terancam, dan
akan mengendorkan apabila bebas dari ancaman, dan 4) perlindungan terhadap perbedaan
persepsi setiap pembelajar. Implikasi dari paparan tentang hubungan konsep pedagogi dengan
andragogi, yang lebih bersifat pergeseran pandangan tentang konsep pembelajaran pada
pendidikan tinggi adalah bahwa diperlukan penijauan ulang berkait teknologi pembelajaran
yang diterapkan pada proses pembelajaran di pendidikan tinggi.

Kesadaran diri
Kesadaran diri (self-awareness) menempatkan seseorang sebagai sebuah objek pemikiran,
bahwa, manusia mampu berpikir, berkehendak, mengalami dan juga mampu berpikir tentang
apa yang mereka pikirkan, lakukan, dan mereka alami (Duval dan Robert Wicklund’s, 1972).
Menurut mereka, setiap individu dalam waktu yang bersamaan mampu memusatkan perhatian
mereka kepada diri mereka sendiri dan juga faktor eksternal di sekeliling mereka. Hal tersebut
menjelaskan bahwa setiap individu berkemampuan untuk melakukan evaluasi diri, dimana
pada saat proses evaluasi diri tersebut individu melakukan kontrol terhadap diri mereka
sendiri dengan menggunakan standar kelayakan (standards of correcteness) yang
menunjukkan bagiamana seharusnya individu tersebut berpikir, merasakan, dan berperilaku.
Proses membandingkan diri sendiri dengan standar kelayakan memberikan kesempatan
kepada seseorang untuk merubah perilaku mereka dan merasa bangga serta kecewa dengan
diri mereka sendiri. Karena itu, kesadaran diri merupakan sebuah mekanisme umum dari
control diri (self-control). Penelitian yang dilakukan olah Duval dan Silvia (2001)
menunjukkan bahwa ketika seseorang memusatkan perhatian mereka pada diri mereka
sendiri, mereka berupaya untuk memenuhi standar-standar yang ada, dan akan menunjukkan
sikap emosional saat mengetahui hasil penilaian tersebut. Sehingga mereka akan cenderung
untuk mengubah diri mereka sendiri agar sesuai dengan standar-standar yang ada. Seian itu,
telah banyak juga penelitian yang enunjukkan bahwa ketiak seseorang kehilangan focus atas
diri mereka maka tindakan mereka akan menyimpang dari standar personal yang mereka
miliki. Karenanya, kesadaran diri dibutuhkan untuk mengindari penyimpangan antara perilaku
dengan tujuan mereka.
Perdebatan tentang teori kesadaran diri sangatlah beragam. Anggapan bahwa penerapan
kesadaran diri berkait penyimpangan perilaku melibatkan evauasi diri yang negatif misalnya:
depresi dan munculnya kesadaran diri yang berlebihan yang menciptakan kegamangan sosial.
Silva dan Gendolla (2001) mempertanyakan kembali apakah evaluasi diri yang merupakan
turunan dari kesadaran diri mampu memberikan penilaian yang akurat terhadap diri
seseorang. Meskipun demikian, banyak ahli menyatakan bahwa kesadaran diri menciptakan
persepsi yang jelas terhadap keadaan batin, emosi, dan karakter seseorang.
Duval dan Wicklund’s (1972) menyatakan bahwa kesadaran diri dapat dimanipulasi,
karenanya skala pengukuran yang digunakan adalah berbasis kepada diri individu itu sendiri
(Fenigstein et al., 1975). Dalam pendapatnya, mereka menyatakan bahwa analisis terhadap
kesadaran diri adalah menggunakan self-conciuosness scale (SCS) yang terdiri dari atas tiga
sub bagian yaitu: 1) Kesadaran diri pribadi (aspek yang tersembunyi dalam batin seseorang),
2) kedaran diri publik (kesadaran diri terhadap persepsi public terhadap diri seseorang, dan 3)
kegamangan sosial. Validitas instrumen tersebut telah ditelaah dan dinyatakan sebagai suatu
yang sahih melalui penelitian yang dilakukan oleh Carver & Glass (1976), dan Turner,
Scheier, Carver.& Ickes (1978)
74

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n Vol. 2 No. 1 Ta hun 2016

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n
STKIP P GRI J omba ng, J a wa Timur , Indonesia , 23 - 24 Apr il 2016

N 244hubungannya
3-1923
Berdasar kepada beberapa anggapan di atas, kesadaran diriISSerat
dengan
kemampuan seseorang untuk melihat diri mereka sendiri melalui proses evaluasi diri. Luaran
yang diharapkan dari proses tersebut adalah seseorang mampu untuk melakukan koreksi diri,
menilai diri sendiri, dan kemudian memenuhi ukuran-ukuran tertentu yang dianggap baik
sehingga seseorang tersebut mendapatkan kepuasan terhadap perilaku mereka. Keterkaitan
dengan proses pembelajaran orang dewasa adalah kesadaran diri, dengan berbagai
konstruksinya, mencirikan bagaimana seharusnya pembelajar dewasa (pada konteks peneltiian
ini adalah mahasiswa) mampu melakukan koreksi diri secara sadar, mandiri, dengan
memperhatikan kemampuan diri sendiri serta posisi mereka diantara lingkungan sekitarnya
(prestasi belajar mahasiswa lain) untuk kemudian menentukan tindakan-tindakan
memperbaiki perilaku belajar mereka.
Penilaian Berbasis Portofolio
Bentuk evaluasi pembelajaran dalam kurun waktu terakhir mengalami perkembangan yang
sangat pesat. salah satunya adalah dikembangkannya pendekatan penilaian pembelajaran
berpusat pada siswa berbasis komunikatif di dalam pembelajaran. Pendekatan penilaian
tersebut meliputi proses menulis, membaca, kemampuan komunikasi, dan kemampuan
berbahasa. (Goodman, 1989; Heymsfeld, 1989; Shanklin & Rhodes, 1989) yang
membedakannya dengan praktik penilaian pembelajaran terdahulu adalah pendekatan tersebut
berpusat kepada fungsi bahasa dan maknanya, serta proses pembelajarannya.
Seringkali pembelajaran bahasa terjebak pada kajain struktur sehingga melupakan fungsi,
makna, dan proses pembelajarannya. Pada penelitian ini, peneliti berasumsi bahwa proses
pembelajaran bahasa merupakan hal yang dominan terkait pamahaman makna dan fungsinya.
Karenanya proses tersebut harus dapat diamati, diukur untuk kemudian dikembangkan kepada
bagaimana proses pembelajaran terssebut mampu mempengaruhi sikap, perilaku mahasiswa
dalam belajar. Sebuah pendekatan penialan aternatif yang memungkinkan adalah portofolio
(Flood & Lapp, 1989; Hiebert & Calfee, 1989; Jongsma, 1989; Katz, 1988). Portofolio yang
dimaksud dalam hal ini adalah sekumpulan hasil kerja mahasiswa, presentasi-presentasi yang
dilakukan, dan tingkat rating mahasiswa diantara teman sejawatnya. Pengertian tersebut
diadaptasikan dari Moya dan O'Malley (1994) yang membedakan portofolio dan penilaian
berbasis portofolio.
Penilaian berbasis portofolio memungkinkan mahasiswa untuk dapat melihat perkembangan
prestasi belajarnya, menilai kemampuan diri sendiri, serta mengevaluasi sikap dan perilaku
belajar untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Lebih jauh, portofolio mampu
mengahdirkan proses komunikatif. Interaksi yang muncul adalah mahasiswa berkomunikasi
dengan diri sendiri melalui evaluasi diri. Selain itu, interaksi dengan lingkungan melalui
diskusi dengan teman sejawat, pemenuhan sumber-sumber balajar lain untuk meningkatkan
hasil belajar sangat mungkin terjadi. Sebaigamana yang dipaparkan oleh Jongsma (1989)
bahwa portofolio memberikan penjelasan dan gambaran tentang kinerja pembelajar dalam
proses belajar serta menggambarkan kemampuan diri dan peminatan terhadap sebuah
pembelajaran. Hal tersebut juga disebut sebagai sebuah biografi kinerja pembelajar (Wolf,
1989).
Moya dan O'Malley (1994) memberikan 5 ciri penilian berbasis portofolio utamanya untuk
pembelajaran bahasa, 5 ciri tersebut antara lain: 1) menggunakan teknik penilaian formal dan
informal, 2) berpusat pada proses dan hasil belajar, 3) mengarah kepada perkembangan
bahasa pembelajar dalam bidang linguistik, kognitif, metakognitif, dan perilaku (sikap), 4)
masukan bersumber dari dosen, mahasiswa, dan penilain objektif. 5) menekankan
perkembangan akademik dan perkembangan bahasa informal. Melihat pencirian tersebut,
maka portofolio dapat memberikan informasi akurat tentang kedalaman hasil dan kemampuan
belajar mahasiswa di berbagai ranah. Pada penelitian ini, penilaian portofolio dilakukan
dengan cara mengumpulkan data tentang hasil belajar mahasiswa pada setiap indikator
P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n Vol. 2 No. 1 Ta hun 2016

75

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n
STKIP P GRI J omba ng, J a wa Timur , Indonesia , 23 - 24 Apr il 2016

ISSNmelalui
2443-1923kuis, kumpulan makalah yag ditulis mahasiswa pada setiap topik
pembelajaran
bahasan, dan nilai penampilan pada presentasi yang dilakukan. Selain itu, data balikan
persepsi teman sejawat terhadap penampilan presentasi yang memuat kejelasan, pemahaman,
serta adaptasi perkembangan keilmuan juga masuk dalam portofolio.
Dalam perspektif portofolio sebagai sebuah evaluasi pembelajaran yang memiliki makna
berbeda dari portofolio sebagai alat untuk menilai hasil belajar L. Bryant dan A. Timmins
(2002) menyebutkan bahwa portofolio untuk evaluasi pembelajaran mampu memberikan
pemahan kepada mahasiswa atas berbagai gaya belajar mereka ketika mereka mengevaluasi
diri dan melihat refleksi hasil belajar mereka berdasarkan bukti-bukti yang mereka kumpulkan
pada portofolio yang menggambarkan kompetensi yang mereka miliki. Adanya kesempatan
untuk mengevaluasi diri sendiri dan merefleksikan hasil belajar melalui serangkaian produk
pembelajarn yang dihasilkan mahasiswa, portofolio mampu mengarahkan mahasiswa kepada
pengendalian diri untuk dapat melakukan kontrol berkait dengan proses pembelajaran yang
mereka lakukan. Sehingga, mahasiswa mampu untuk mencari dan menampilkan bergam cara
dalam belajar sebagai upaya untuk memperbaiki proses dan hasil belajar yang telah mereka
lakukan.

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunkan desain deskriptif melalui studi survey. Sumadi (2008) mengatakan
bahwa Survei merupakan pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan
keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam daerah atau lokasi tertentu
atau suatu studi ekstensif yang dipolakan untuk memperoleh informasi-informasi yang
dibutuhkan. Berdasar pada kutipan pendapat tersebut maka survei merupakan bagian dari
studi deskriptif yang bertujuan untuk mencari kedudukan (status), fenomena (gejala) dan
menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah
ditentukan. Pembandingan pada studi ini dilakukan dengan melihat bagaimana portofolio
menumbuhkan kesadaran diri mahasiswa untuk bias mengevaluasi dan kemiduan memberikan
balikan terhadap evaluasi diri tersebut berupa perubahan sikap dan perilaku belajar. Karena
itu, pada penelitian ini penelitian Survey digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang
karakteristik, tindakan, pendapat dari sekelompok responden yang representative yang
dianggap sebagai populasi.
Sample yang dipilih pada penelitian ini adalah purposive sampling dimana sampel ditentukan
kriterianya untuk kmudian dipilih sehingga bias memenuhi kebutuhan data yang diperlukan
peneliti. Purpsosive sampling merupakan sebuh teknik dimana peneliti menentukan apa yang
ia butuhkan untuk diketahui dan menentukan kriteria informan yang akan mampu
memberikan informasi berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki
(Bernard, 2002; Lewis & Sheppard 2006). Mahasiswa pendidikan bahasa inggris yang
mengikuti kelas semantik merupakan sample pada penelitian ini. Tercatat sebanyak 72
mahasiswa yang tersebar pada tiga kelas yang menggunakan teknik penilaian berbasis
portofolio terpilih menjadi sample.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah survey dengan instrumen kuesioner yang
dikembangkan berdasar pada teori self-awareness. Indikator-indikator yang dikembangkan
dimuat dalam kuesioner yang memiliki skala penilaian berdasarkan teori Likert. Skala
Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam angket dan merupakan
skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Sewaktu menanggapi
pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap
suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia (Likert, 1932). Dengan
demikian, teknik analisis data diolah berdasarkan input value yang diperoleh dari responden
berdasarkan skala sikap Likert. Tabel bobot nilai yang digunakan adalah: A=5, B=4, C=3,
D=2, dan E=1 dengan tabel presentase nilai sebagai berikut:
76

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n Vol. 2 No. 1 Ta hun 2016

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n
STKIP P GRI J omba ng, J a wa Timur , Indonesia , 23 - 24 Apr il 2016

ISSN 2443-1923

Tabel 1.1 Presentase nilai
Jawaban
Keterangan
0% - 19.99%
Sangat (Tidak Setuju, Buruk atau Kurang
Sekali)
20% - 39.99%
Tidak Setuju atau Kurang Baik
40% - 59.99%
Cukup atau Netral
60% - 79.99%
Setuju, Baik atau Suka
80% - 100%
Sangat (Setuju, Baik, Suka)
penilaian interpretasi responden terhadap portofolio berkait pemahaman diri adalah hasil nilai
yang dihasilkan dengan menggunakan rumus Index %, yakni Total Skor / Y x 100
Hasil Penelitian
Berdasarkan perolehan nilai yang dipilih oleh responden, apakah ia mengalami atau tidak
terkait pemahan diri, respon tersebut dikumpulkan dan jawaban yang memberikan indikasi
mengalami diberi skor tertinggi dan nilai 1 untuk yang terendah untuk memahami konsistensi
dari sikap yang diperlihatkan mahasiswa dalam belajar semantik didapat data sebagai berikut:
Item 1. Apakah anda menggunakan pengetahuan anda sendiri menentukan sikap belajar anda?
Hasil jawaban dari 72 responden didapat data sebagai berikut: 40 responden menjawab sangat
setuju (SS), 7 responden menjawab setuju(S), 0 responden netral (N), 15 responden menjawab
tidak setuju (TS), 0 responden menjawab tidak sangat setuju (TSS) Maka Hasil Perhitungan
jawaban responden sebagai berikut :
1) Responden yang menjawab sangat setuju (5) = 40 x 5 = 200
2) Responden yang menjawab setuju (4) = 7 x 4 = 28
3) Responden yang menjawab netral (3) = 0 x 3 = 0
4) Responden yang menjawab tidak setuju (2) = 15 x 2 = 30
5) Responden yang menjawab tidak sangat setuju (1) = 0 x 1 = 0
Total Skor = 200 + 28 + 0 + 30 + 0 = 258
Jumlah skor tertinggi untuk item sangat setuju ialah 5 x 72 = 360, sedangkan item sangat
tidak setuju ialah 1 x 72 = 72. Jadi, jika total skor responden di peroleh angka 258, maka hasil
yang didapat adalah:
= 258/360 x 100
= 71,6 % = 71 % kategori setuju
Dari hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa responden setuju bahwa mereka
menggunakan penegetahuan sendiri untuk menentukan sikap belajarnya.
Item 2. Apakah hasil portofolio saudara menggambarkan kompetensi yang anda miliki?
Hasil jawaban dari 72 responden didapat data sebagai berikut: 55 responden menjawab sangat
setuju (SS), 11 responden menjawab setuju(S), 6 responden netral (N), 0 responden menjawab
tidak setuju (TS), 0 responden menjawab tidak sangat setuju (TSS) Maka Hasil Perhitungan
jawaban responden sebagai berikut :
1) Responden yang menjawab sangat setuju (5) = 55 x 5 = 275
2) Responden yang menjawab setuju (4) = 11 x 4 = 44
3) Responden yang menjawab netral (3) = 6 x 3 = 18
4) Responden yang menjawab tidak setuju (2) = 0 x 2 = 0
5) Responden yang menjawab tidak sangat setuju (1) = 0 x 1 = 0
Total Skor = 275 + 44 + 18 + 0 + 0 = 337

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n Vol. 2 No. 1 Ta hun 2016

77

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n
STKIP P GRI J omba ng, J a wa Timur , Indonesia , 23 - 24 Apr il 2016

N 2443-192untuk
3
Jumlah skorISStertinggi
item sangat setuju ialah 5 x 72 = 360, sedangkan item sangat
tidak setuju ialah 1 x 72 = 72. Jadi, jika total skor responden di peroleh angka 337, maka hasil
yang didapat adalah:
= 337/360 x 100
= 93,6 % = 93 % Kategori sangat
Dari hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa responden setuju bahwa hasil portofolio
menggambarkan kompetensi yang mereka miliki.

Item 3. Apakah hasil belajar yang ditunjukkan oleh portofolio menjadi pengalaman dan
refleksi dari model belajar yang anda lakukan?
Hasil jawaban dari 72 responden didapat data sebagai berikut: 40 responden menjawab sangat
setuju (SS), 12 responden menjawab setuju(S), 10 responden netral (N), 10 responden
menjawab tidak setuju (TS), 0 responden menjawab tidak sangat setuju (TSS) Maka Hasil
Perhitungan jawaban responden sebagai berikut :
1) Responden yang menjawab sangat setuju (5) = 40 x 5 = 200
2) Responden yang menjawab setuju (4) = 12 x 4 = 48
3) Responden yang menjawab netral (3) = 10 x 3 = 30
4) Responden yang menjawab tidak setuju (2) = 10 x 2 = 20
5) Responden yang menjawab tidak sangat setuju (1) = 0 x 1 = 0
Total Skor = 200 + 48 + 30 + 20 + 0 = 298
Jumlah skor tertinggi untuk item sangat setuju ialah 5 x 72 = 360, sedangkan item sangat
tidak setuju ialah 1 x 72 = 72. Jadi, jika total skor responden di peroleh angka 298, maka hasil
yang didapat adalah:
= 298/360 x 100
= 82, 7 % = 82 % Kategori sangat
Dari hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa responden setuju hasil belajar yang
ditunjukkan oleh portofolio menjadi pengalaman dan refleksi dari model belajar yang mereka
lakukan.
Item 4. Apakah anda mencari dan mempertimbangkan hasil portofolio saudara berkait sikap
dan prestasi belajar anda?
Hasil jawaban dari 72 responden didapat data sebagai berikut: 51 responden menjawab sangat
setuju (SS), 10 responden menjawab setuju(S), 10 responden netral (N), 1 responden
menjawab tidak setuju (TS), 0 responden menjawab tidak sangat setuju (TSS) Maka Hasil
Perhitungan jawaban responden sebagai berikut :
1) Responden yang menjawab sangat setuju (5) = 51 x 5 = 255
2) Responden yang menjawab setuju (4) = 10 x 4 = 40
3) Responden yang menjawab netral (3) = 10 x 3 = 30
4) Responden yang menjawab tidak setuju (2) = 1 x 2 = 2
5) Responden yang menjawab tidak sangat setuju (1) = 0 x 1 = 0
Total Skor = 200 + 48 + 30 + 20 + 0 = 327
Jumlah skor tertinggi untuk item sangat setuju ialah 5 x 72 = 360, sedangkan item sangat
tidak setuju ialah 1 x 72 = 72. Jadi, jika total skor responden di peroleh angka 298, maka hasil
yang didapat adalah:
= 327/360 x 100
= 90, 8 % = 90 % Kategori sangat
Dari hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa responden mencari dan mempertimbangkan
hasil portofolio mereka berkait sikap dan prestasi belajar yang mereka miliki.

78

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n Vol. 2 No. 1 Ta hun 2016

P r osiding Semina r Na siona l Ha sil P enelitia n P endidika n da n P embela ja r a n
STKIP P GRI J omba ng, J a wa Timur , Indonesia , 23 - 24 Apr il 2016

ISSN 2443-1923 potensi yang
Item 5. Apakah anda berusaha terus untuk bereksplorasi dan mengekspresikan
anda miliki untuk memperbaiki hasil belajar melalui sikap belajar yang telah anda lakukan?
Hasil jawaban dari 72 responden didapat data sebagai berikut: 38 responden menjawab sangat
setuju (SS), 12 responden menjawab setuju(S), 20 responden netral (N), 2 responden
menjawab tidak setuju (TS), 0 responden menjawab tidak sangat setuju (TSS) Maka Hasil
Perhitungan jawaban responden sebagai berikut :
1) Responden yang menjawab sangat setuju (5) = 38 x 5 = 190
2) Responden yang menjawab setuju (4) = 12 x 4 = 48
3) Responden yang menjawab netral (3) = 20 x 3 = 60
4) Responden yang menjawab tidak setuju (2) = 2 x 2 = 4
5) Responden yang menjawab tidak sangat setuju (1) = 0 x 1 = 0
Total Skor = 190 + 48 + 60 + 4 + 0 = 302
Jumlah skor tertinggi untuk item sangat setuju ialah 5 x 72 = 360, sedangkan item sangat
tidak setuju ialah 1 x 72 = 72. Jadi, jika total skor responden di peroleh angka 298, maka hasil
yang didapat adalah:
= 302/360 x 100
= 83, 8 % = 83 % Kategori sangat
Dari hasil di atas maka dapat disimpulkan bahwa responden berusaha terus untuk
bereksplorasi dan mengekspresikan potensi yang dimiliki untuk memperbaiki hasil belajar
melalui sikap belajar yang telah di lakukan.

Item 6. Apakah hasil portofolio teman sejawat anda yang menunjukkan perolehan hasil
belajar yang lebih baik mempengaruhi sikap belajar anda?
Hasil jawaban dari 72 responden didapat data sebagai berikut: 30 responden menjawab sangat
setuju (SS), 20 responden menjawab setuju(S), 15 responden netral (N), 7 responden
menjawab tidak setuju (TS), 0 responden menjawab tidak sangat setuju (TSS) Maka Hasil
Perhitungan jawaban responden sebagai berikut :
1) Responden yang menjawab sangat setuju (5) = 30 x 5 = 150
2) Responden yang menjawab setuju (4) = 20 x 4 = 80
3) Responden yang menjawab netral (3) = 7 x 3 = 21
4) Responden yang menjawab tidak setuju (2) = 0 x 2 = 0
5) Responden yang menjawab tidak sangat setuju (1) = 0 x 1 = 0
Total Skor = 150 + 80 + 21 + 0 + 0 = 251
Jumlah skor tertinggi untuk item sangat setuju ialah 5 x 72 = 360, sedangkan item sangat
tidak setuju ialah 1 x 72 = 72. J

Dokumen yang terkait

SELF DISCLOSUREANTARA DI DUNIA MAYA DAN DI DUNIA NYATA (Studi Komparasi pada Self Disclosuredi Kalangan Mahasiswa)

0 17 19

Kecerdasan dan Kecemasan pada Siswa Berhubungan Kuat Menjelang Ujian Akhir Semester (A Strong Relation Between Intelligence and Anxiety of Students Towards Final Semester Exam)

0 24 6

The Effect of Demonstration Technique toward the Students’ Vocabulary”, A Quasi Experimental Study at Seventh Grade Students of Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 13 Jakarta.

0 28 129

Developing students vocabulary by using mind Map : an experimental study of eigt grants at mts jam'iyyatul khair ciputat

0 12 68

The Effect of Reciprocal Technique towards Students' Reading Comprehension on Report Text (A Quasi-Experimental Study of Eleventh Grade Students of SMAN 3 South Tangerang

0 34 132

The Effectiveness of Computer-Assisted Language Learning in Teaching Past Tense to the Tenth Grade Students of SMAN 5 Tangerang Selatan

4 116 138

Analysis On The Difficulties Faced By The Students In Learning Gerund At The First Grade Of MTS Darul Amal Bekasi

1 12 64

THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENTS’ READING INTEREST, VOCABULARY MASTERY AND THEIR READING ABILITY ON DESCRIPTIVE TEXT (A Correlational Study on the Eighth Grade Students in Kecamatan Banjar Pandeglang, Academic Year 2012/2013)

0 15 120

An Error Analysis on the Use of Simple Past Tense in Students' Narrative Writing (A Case Study at First Grade Students of SMA Dua Mei Ciputat)

4 51 109

THE EFFECTIVENESS OF PICTURE BOOKS IN IMPROVING STUDENTS’ SKILL IN WRITING NARRATIVE TEXT (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP PGRI Ciputat)

1 18 147