Konsep dan Atribut File System
File System
Konsep dan Atribut File System
vKonsep File
Ò Atribut File
Ò Operasi pada File
Ò Tipe File
Ò Struktur File
vMetode Akses
Ò Sequential Access File
Ò Direct Access File
Ò Lain-lain
Konsep File
v File adalah kumpulan informasi yang berhubungan dan
tersimpan dalam secondary storage
v Tipe:
ÒData (character, numeric, binary)
ÒProgram
Atribut File
vNama
vTipe
vLokasi
vUkuran
vWaktu pembuatan dan identitas pembuat
vProteksi
vInformasi lain tentang file
Operasi pada File
vMembuat
vMenulis
vMembaca
vMenghapus
vMencari
vMembuka
vMenutup
vMenghapus dengan menyisakan atribut
Tipe File
Sumber: Silberschatz, Galvin, Gagne. Operating System Concepts
Struktur File
v
Sistem operasi membutuhkan struktur file tertentu
untuk menjalankan/ mengakses suatu file.
v
Semua sistem operasi diharuskan mampu mengenal
sedikitnya satu jenis struktur file.
v
Jika sistem operasi mengenal semakin banyak
struktur file, maka semakin luas aplikasi yang dapat
dijalankan namun ukuran sistem operasi semakin
membengkak. Sebaliknya, jika semakin sedikit
struktur file, maka sistem operasi hanya dapat
menjalankan aplikasi dalam jumlah yang sedikit
pula.
Metode Akses
vSequential Access
read next
write next
reset
no read after last write
(rewrite)
vDirect Access
read n
write n
position to n
read next
write next
rewrite n
n = relative block number
Sequential Access File
Sumber: Silberschatz, Galvin, Gagne. Operating System Concepts
Direct Access File
v
Sangat berguna untuk pengaksesan langsung informasi
dalam jumlah besar. Contoh : database
v
File dilihat sebagai sederetan blok yang berindeks
v
Relative block number digunakan agar memungkinkan
sistem operasi untuk memutuskan dimana suatu file
dapat ditempatkan, dan mencegah user untuk mengakses
sebagian dari sistem file yang bukan merupakan bagian
dari file miliknya
Other Access Methods
v
Metode akses lainnya dibangun/ dikembangkan
berdasarkan direct access method.
v
Biasanya melibatkan proses pembuatan indeks dari file.
v
Untuk mencari suatu bagian dari file, pertama-tama cari
indeksnya, kemudian dengan pointer tersebut kita
mengakses file secara langsung, lalu mencari bagian dari
file yang diinginkan.
Contoh Indeks dan Relative
Files
Sumber: Silberschatz, Galvin, Gagne. Operating System Concepts
Konsep Direktori
v Operasi pada Direktori
v Struktur Direktori
ÒSingle-Level Directory
ÒTwo-Level Directory
ÒTree-Structured Directory
ÒAcyclic-Graph Directory
ÒGeneral-Graph Directory
Operasi pada direktori
vMencari file
vMembuat file
vMenghapus file
vMelihat isi direktori
vUbah nama file
vTraverse file system
vMembuka direktori
vMenutup direktori
vLink & Unlink
Single-Level Directory
v Semua file terdapat dalam
direktori yang sama
v Tiap file memiliki nama
yang unik
Sumber: Tanenbaum. Modern Operating System
Two-Level Directory (1)
v Membuat direktori yang
terpisah untuk tiap user
v Terdapat User File
Directory (UFD) dan
Master File Directory
(MFD)
Sumber: Tanenbaum. Modern Operating System
Two-Level Directory (2)
v Keterbatasan :
Bila beberapa user ingin mengerjakan tugas secara
kerjasama dan ingin mengakses file dari salah satu user
untuk keperluan tersebut
Tree-Structured Directory (1)
v Tiap direktori dapat mengandung file dan subdirektori
v Path (absolut path) adalah urutan direktori yang berasal
dari MFD
v Working dir. (relative path) adalah path yang berasal dari
current directory
v Current directory adalah direktori yang baru-baru ini
digunakan
v Contoh absolut path : UserZ/Word/UnitD/XYZ
Tree-Structured Directory (2)
Sumber: Tanenbaum. Modern Operating System
Tree-Structured Directory (3)
Sumber: Silberschatz, Galvin, Gagne. Operating System Concepts
Acyclic-Graph Directory
v Satu file dapat memiliki banyak absolut path yang berbeda
v Masalah : Penghapusan àdangling pointer
v Solusi :
ÒBackpointers, agar kita dapat menghapus semua
pointer.
ÒBackpointers menggunakan struktur daisy chain.
ÒSolusi entry-hold-count.
General-Graph Directory (1)
Sumber: Silberschatz, Galvin, Gagne. Operating System Concepts
General-Graph Directory (2)
v Meyakinkan tidak adanya siklus :
ÒHanya mengizinkan link ke file.
ÒGarbage collection.
ÒMenggunakan algoritma siklik dalam mendeteksi siklus
setiap ada link baru yang ditambahkan.
Konsep Mounting, Sharing dan
Proteksi
vFile System Mounting
vFile Sharing
vProteksi
à Tipe Akses
à Kontrol Akses
File System Mounting (1)
v Sebuah sistem berkas sebelum dapat digunakan harus dimount terlebih dahulu.
v Mounting: proses paling awal sebelum membuka sebuah
direktori, yaitu dengan membuat sebuah direktori baru
yang menjadi sub-tree dari tempat file system tsb
diletakkan
v Mount point: direktori kosong tempat file system yang
akan di-mount diletakkan.
File System Mounting (2)
Sumber: Silberschatz, Galvin, Gagne. Operating System Concepts
Mount Point
Sumber: Silberschatz, Galvin, Gagne. Operating System Concepts
File Sharing (1)
v File sharing mendukung sebuah sistem operasi yang useroriented.
v Berhubungan dengan permission.
v Multiple user bisa mengakses file yang sama.
File Sharing (2)
vMultiple user
Ò Owner: user yang bisa mengganti atribut, membuka akses,
dan mengontrol sebuah file atau direktori.
Ò Group: sekelompok user yang men-share akses sebuah
file.
Ò Tiap user memiliki user ID masing-masing yang unik.
File Sharing (3)
vRemote File System
Ò Model Client-Server
Ò Distributed Information System
Ò Failure Modes
Proteksi
vFungsi:
à Menjaga aman dari kerusakan fisik (reliability).
à Menjaga dari akses yang tidak diijinkan (protection).
Tipe Akses
vBaca
vTulis
vEksekusi
vMenambah
vHapus
vDaftar
Kontrol Akses (1)
v Access-Control List (ACL): Suatu file atau direktori
berasosiasi dengan suatu username dan tipe akses.
v Owner, Group dan Universe Kontrol Akses.
Kontrol Akses (2)
v Klasifikasi users dalam mengakses suatu file:
àOwner: User yang menciptakan file tsb.
àGroup: Sekelompok users yang saling berbagi file dan
tergabung dalam sebuah kelompok kerja.
àUniverse: Semua users yang saling terhubung dalam
sistem.
v Implementasi kontrol akses yang sering digunakan
merupakan kombinasi keduanya.
Contoh Implementasi
19 –rw-rwxr-- john staff 100 Oct 20 22:12 journal
v Skema UNIX sistem kontrol.
v Terbagi dalam 3 fields masing-masing terdiri dari 3 bits.
v r mengontrol akses baca, w mengontrol akses tulis, dan x
mengontrol akses eksekusi.
Struktur dan Implementsi
File System
vStruktur File System
vOrganisasi File System
vImplementasi File System
à Partisi dan Mounting
à Virtual File System
vImplementasi Direktori
à Linear List
à Hash Table
Struktur File System
vKarakteristik penting dari disk :
à Disk tersebut dapat ditulis ulang di disk tersebut, hal ini
memungkinkan untuk membaca, memodifikasi, dan
menulis di disk tersebut
à Dapat diakses langsung ke setiap block di disk. Hal ini
memudahkan untuk mengakses setiap file baik secara
berurut maupun tidak berurut, dan berpindah dari satu file
ke file lain dengan hanya mengangkat head disk dan
menunggu disk berputar
Organisasi File System (1)
application programs
logical file system
file – organization module
basic file system
I / O control
devices
Organisasi File System (2)
v Masalah desain dalam membangun file system
v Definisi dari file system - mencakup definisi file dan
atributnya, operasi ke file, dan struktur direktori dalam
mengorganisasikan file-file
v Membuat algoritma dan struktur data yang memetakan
struktur logical file system ke tempat penyimpanan
sekunder
Organisasi File System (3)
vI/O control (driver device dan interrupt handler)
Driver device adalah perantara komunikasi antara sistem
operasi dengan perangkat keras
vBasic file system
Mengeluarkan perintah generic ke device driver baca
dan tulis pada suatu block dalam disk
Organisasi File System (4)
vFile-organization module
Informasi tentang logical address dan physical
address dari file tersebut, mengatur juga sisa disk dengan
melacak alamat yang belum dialokasikan dan menyediakan
alamat tersebut saat user ingin menulis file ke dalam disk
vLogical file system
tingkat ini berisi informasi tentang simbol nama file,
struktur dari direktori, proteksi dan sekuriti dari file
tersebut
Implementasi File System (1)
v Struktur On-disk
àBoot control block
informasi sistem untuk menjalankan mesin
àPartition block control
spesifikasi partisi
àStruktur direktori
mengatur file-file
àFCB
detil-detil file yang spesifik
Implementasi File System (2)
vStruktur In-Memory:
à
à
à
à
Table partition
informasi partisi yang di-mount
Struktur direktori
informasi direktori yang paling sering diakses
System wide open file table
salinan dari FCB
Per-process open file table
pointer yang menunjuk tempat masuk dalam system
wide open file table
Partisi dan Mounting (1)
v Partisi
v Raw (tidak berisi file system)
à tidak ada file system yang tepat
à menyimpan informasi yang diperlukan disk RAID system
à berisi database kecil yang menyimpan informasi tentang
RAID configuration
v Cooked (berisi file system)
v Sebuah bisa memiliki beberapa partisi yang masingmasing mengandung file system dan sistem operasi yang
berbeda
Partisi dan Mounting (2)
v Root partition di-mount pada boot time
Partisi yang lain di-mount secara otomatis atau
manual (tergantung sistem operasi)
v Windows
setiap partisi yang di-mount ditandai dengan huruf
dan colon
v UNIX
file system dapat di-mount di semua direktori
Virtual File System
v Implementasi file system terdiri 3 tingkatan:
à File system interface
- buka, baca, tulis, dsb
à Virtual file system
- memisahkan operasi file system generic dengan
implementasinya
- network file system
à Local file system dan remote file system (network)
Implementasi Direktori (1)
v Efisiensi, performa dan kehandalan
v Linear List
Metoda paling sederhana, dari nama file dengan
pointer ke data
block
à Proses : Mencari (tidak ada nama file yang sama), tambah
file baru pada akhir direktori, hapus (mencari file dalam
direktori dan melepaskan tempat yang dialokasikan)
à Menggunakan suatu file : menandai atau menambahkan
pada daftar direktori bebas
à Kelemahan : linear search untuk mencari sebuah file,
sehingga implementasi yang lambat pada cara aksesnya dan
eksekusi
à Solusi : linked list dan “Software Cache”
Implementasi Direktori (2)
v Hash Table
à Linear list menyimpan direktori, tetapi struktur data hash
juga digunakan
à Proses: Hash table mengambil nilai yang dihitung dari
nama file dan mengembalikan sebuah penunjuk ke nama
file yang ada di linear list
à Kesulitan: ukuran tetap dan ketergantungan dari fungsi
hash dengan ukuran hash table
à Alternatif: chained-overflow hash table (setiap hash table
mempunyai linked list dari nilai individual dan kita dapat
mengatasi crash dengan menambah tempat pada linked list
tersebut) à namun dapat lebih lambat
File Hierarchy Standard
vAsumsi
vStruktur Direktori
à"/“ root directory
à/bin, /boot, /dev, /etc
à/lib, /mnt, /opt, /sbin,
à/tmp, /usr, /var
Asumsi
vStandar ini menggunakan fitur-fitur dasar yang
ditemukan pada sebagian besar UNIX file system.
Struktur Direktori
v "/“ direktori root
v /bin perintah binari esensial
v /boot
file statis dari boot loader
v /dev device files
v /etc konfigurasi sistem host-specific
v /lib shared libraries essential dan modul kernel
v /mnt
mount point untuk me-mount suatu file system
sementara
v /opt tambahan paket aplikasi piranti lunak
v /sbin
sistem binari esensial
v /tmpfile sementara
v /usr secondary hierarchy
v /var data variabel
Root File System
v Fungsi root file system harus dapat menangani
masalah boot, restore, recover dan repair suatu
sistem.
/bin (1)
v /bin mengandung perintah-perintah yang dapat digunakan
baik itu oleh sistem administrasi dan oleh users. Dapat
juga mengandung perintah-perintah yang dipakai secara
tidak langsung oleh scripts.
v Tidak boleh ada sub-direktori di /bin
/bin (2)
vBerikut merupakan perintah dalam /bin
à cat
à chgrp
à chmod
à chown
group
à cp
à date
à dd
à df
à dmesg
à echo
perintah untuk mengkonkatenasi file
perintah untuk mengubah kepemilikan file group
perintah untuk mengubah ijin akses file
perintah untuk mengubah kepemilikan file dan
perintah untuk mengcopy file dan direktori
perintah untuk mencetak waktu sistem
perintah untuk men-convert dan meng-copy file
perintah untuk melaporkan penggunaan ruang disk
perintah untuk mencetak pesan kernel
perintah untuk menampilkan sebaris teks
v/bin (3)
à kill
perintah untuk mengirim signal ke process
à login
perintah untuk memulai masuk ke dalam sistem
à ls
perintah untuk mendaftar isi direktori
à mkdir
perintah untuk membuat direktori baru
à more
perintah untuk melihat halaman per halaman
à mount
perintah untuk mount file system
à mv
perintah untuk memindahkan/rename file
à pwd
perintah untuk mencetak nama direktori yg
sedang aktif
à rm
perintah untuk menghapus file atau direktori
à rmdir
perintah untuk menghapus direktori kosong
à su
perintah untuk berganti user ID
à umount perintah untuk unmount filesystem
à uname
perintah untuk mencetak informasi sistem
/boot
v Direktori ini mengandung semua yang diperlukan untuk
proses boot kecuali konfigurasi file dan map installer.
/boot menyimpan data yang digunakan sebelum kernel
mulai mengeksekusi program user-mode. /boot juga berisi
sektor saved master boot, sektor map files, dan data lain
yang tidak di-edit langsung dengan tangan.
/dev
v/dev adalah lokasi dari suatu file khusus piranti
keras.
/etc
v/etc mengandung konfigurasi file dan direktori
yang spesifik ke current system
vTidak ada binari yang bolah diletakkan di bawah
/etc
/home
v/home adalah suatu konsep standar, tetapi juga
merupakan site-specific file system.
/lib
v /lib adalah direktori yang mengandung shared library
image yang diperlukan untuk mem-boot sistem dan
menjalankan perintah dalam root file system, contoh:
dengan binari dalam /bin dan /sbin
/mnt
v Direktori ini disediakan agar sistem administrasi bisa
secara sementara me-mount filesystem sesuai dengan yang
dibutuhkan. Isi dari direktori ini adalah isu lokal dan tidak
boleh mempengaruhi manner dimana program sedang
berjalan.
v Direktori ini tidak boleh digunakan untuk instalasi
program: direktori sementara yang tepat, yang sedang tidak
digunakan oleh sistem, harus digunakan.
/opt
v /opt disediakan untuk instalasi dari tambahan untuk paket
aplikasi piranti lunak.
v Paket yang akan diinstalasi di /opt harus menempatkan file
statis di direktori tree /opt/ yang berbeda, dimana
adalah nama yang mendeskripsikan paket piranti
lunak.
/sbin
v Utilitas yang digunakan untuk sistem administrasi (dan
perintah root-only yang lain) disimpan di /sbin/, /usr/sbin,
dan /usr/local/sbin. /sbin mengandung binari esensial untuk
boot, meyimpan kembali, mengembalikan seperti semula,
dan/atau membetulkan sistem dalam penambahan ke binari
dalam /bin.
/tmp
v Direktori /tmp harus dibuat siap pakai untuk program yang
membutuhkan file sementara.
v Program tidak boleh berasumsi bahwa file atau direktori
dalam /tmp disediakan diantara invokasi dari program.
/usr (1)
v /usr adalah second major section file system. /usr adalah
data read-only yang dapat digunakan bersama-sama. Hal
ini menandakan bahwa /usr harus bisa dipakai bersamasama oleh various FHS-compliant hosts dan tidak boleh
ditimpa. Informasi yang host-specific atau bervariasi
dengan waktu disimpan dimana saja.
v Paket piranti lunak besar tidak boleh menggunakan subdirektori langsung di bawah hierarki /usr.
/usr (2)
vDirektori di bawah ini atau penghubung simbolik
direktori, diperlukan di /usr.
à"/usr“
“Hierarki kedua"
àbin
perintah yang paling sering digunakan user
àinclude
header files termasuk dalam program
berbasis C
àlib
perpustakaan
àlocal
hierarki lokal (kosong setelah instalasi awal)
àsbin
sistem binari yang non-vital
àshare
data architecture-independent
/var (1)
v /var berisi variabel file data. Variabel file data ini
mengandung direktori spool dan file, administratif dan
logging data, dan file sementara.
v Beberapa bagian dari /var tidak bisa digunakan bersama
antara sistem yang berbeda. Contohnya, /var/log,
/var/lock, dan /var/run. Bagian lain mungkin ada yang bisa
dipakai bersama-sama, yang dapat dilihat /var/mail,
/var/cache/man, /var/cache/fonts, dan /var/spool/news.
v /var dispesifikasi agar memungkinkan untuk me-mount
user read-only. Semuanya yang mula-mula dimasukkan ke
dalam /usr yang ditulis selama sistem operasi (kebalikan
dari instalasi dan pemeliharaan piranti lunak) harus terletak
di /var.
/var (2)
vDirektori berikut ini, atau penghubung simbolik ke
direktori, diperlukan di /var
à"/var“
àcache
àlib
àlocal
àlock
àlog
àopt
àrun
àspool
àtmp
"Variabel data"
aplikasi data cache
variable status informasi
variabel data untuk /usr/local
mengunci file
log file dan direktori
Variabel data untuk /opt
data yang relevan dengan proses yang berjalan
aplikasi data spool
file sementara
Konsep Alokasi Blok File System
vMetoda Alokasi
à Contiguous Allocation
à Linked Allocation
à Indexed Allocation
vManagemen Ruang-Kosong
vRecovery (Pemulihan)
vLog-Structured File System
vNFS
Metode Alokasi
v Untuk mengalokasikan file agar dapat diakses dengan
cepat dan disk dapat dimanfaatkan secara efektif
v Metode yang sering digunakan ialah:
àContiguous allocation
àLinked allocation
àIndexed allocation
Contiguous Allocation
v Sebuah file didefinisikan oleh alamat disk (mendefinisikan
urutan linier dari disk) dan panjangnya (dalam satuan blok)
dari blok pertama
v Contiguous allocation mendukung pengaksesan secara
sekuensial dan juga pengaksesan secara langsung
Sumber: Silberschatz, Galvin, Gagne. Operating System Concepts
Masalah dari Contiguous
Allocation
v Mencari ruang untuk file baru
v External fragmentation
v Menentukan berapa banyak ruang yang dibutuhkan untuk
suatu file
Linked Allocation
v Direktori mengandung sebuah pointer untuk blok pertama
dan blok terakhir dari sebuah file
v Setiap blok mengandung sebuah pointer untuk ke blok
selanjutnya (tidak dapat di buat oleh user)
v External fragmentation tidak terjadi di metode ini
v Efektif saat file diakses secara sequential
Masalah dari Linked Allocation
v Tidak efisien saat file diakses secara langsung
v Pointer membutuhkan ruang
v File berikutnya bergantung dengan file sebelumnya (dalam
pointer)
Sumber: Silberschatz, Galvin, Gagne. Operating System Concepts
Indexed Allocation
v Pointer digabungkan didalam suatu blok yang dinamakan
blok indeks
v Setiap file memiliki blok indeks masing-masing
v Direktori mengandung alamat dari blok indeks
Masalah dari Indexed Allocation
v Jika blok indeks terlalu kecil, maka itu tidak akan bisa
memuat pointer yang cukup untuk sebuah file yang besar
v Suatu mekanisme akan dibutuhkan menangani masalah
tersebut
Sumber: Silberschatz, Galvin, Gagne. Operating System Concepts
Mekanisme dari Indexed
Allocation
vLinked scheme
vMultilevel index
vCombined scheme
Linked Scheme
v Mekanisme ini dapat menghubungkan beberapa blok
indeks
v Jika pointer tidak muat dalam satu blok indeks, maka
pointer terakhir dari blok indeks ini menunjukkan blok
indeks yang memuat pointer selanjutnya
v Jika pointer hanya membutuhkan satu blok indeks saja,
maka pointer terakhir dari blok indeks ini adalah null
Multilevel Index
v Blok indeks pada level pertama akan menunjukkan blokblok indeks pada level kedua yang akan menunjuk ke
alamat data
v Ini dapat diteruskan ke level ketiga atau level keempat
tergantung dari jumlah data yang dibutuhkan
Combined Scheme (1)
v Combined scheme menggabungkan blok langsung dan
blok tidak langsung
v Blok langsung memiliki pointer yang menunjuk ke data
Combined Scheme (2)
v Blok tidak langsung memiliki 3 pointer:
àPointer pertama menunjuk ke single indirect block
àPointer kedua menunjuk ke double indirect block
àPointer ketiga menunjuk ke triple indirect block
Sumber: Silberschatz, Galvin, Gagne. Operating System Concepts
Kinerja dari Metode Alokasi
v Countiguous allocation:
àEfisien untuk file kecil
àMendukung akses secara langsung
v Linked allocation
àMendukung akses secara sequential
v Indexed allocation
àTergantung dari struktur index, ukuran file, dan posisi
dari blok yang dibutuhkan
Manajemen Ruang-Kosong
vBit Vector
vLinked List
vGrouping
vCounting
Bit Vector
v Daftar ruang kosong diimplementasikan sebagai bit map
atau bit vector
v Setiap bit merepresentasikan 1 blok. Jika bit tersebut
bernilai 1 maka blok tersebut kosong. Dan bernilai 0 untuk
sebaliknya.
v Bit pertama untuk blok pertama, bit kedua untuk blok
kedua, dst
Linked List (1)
v Skema ini menghubungkan blok-blok yang masih kosong
menjadi linked list
v Linked List menyimpan suatu pointer di blok kosong yang
pertama di lokasi yang khusus di disk dan menyimpannya
di memori
Linked List (2)
v Blok pertama ini mengandung suatu pointer untuk ke blok
disk kosong selanjutnya dan seterusnya
Grouping
v Metode ini hampir sama dengan mekanisme linked scheme
dari metode indexed allocation, tapi pointer-nya
menunjukkan alamat blok yang kosong dan pointer
terakhir akan menunjukkan ke blok selanjutnya yang
mengandung pointer
Counting
v Metode ini mempunyai direktori yang menyimpan awal
dan panjang seperti contiguous allocation untuk file-file
yang masih kosong
Keefisiensian dan Kinerja
v Keefisienan penggunaan dari ruang disk sangat tergantung
pada alokasi disk dan algoritma direktori yang digunakan
v Untuk memperbaiki kinerja ada beberapa cara:
à Menggunakan cache
à Menggunakan page cache
à Menggunakan Unified Buffer Cache
Recovery (Pemulihan)
v Pemeliharaan harus dijalankan untuk memastikan
kegagalan sistem tidak akan terjadi saat kehilangan data
atau saat data tidak konsisten
v Ada 2 jenis pemulihan:
à Pengecekan yang kontinu
à Backup and Restore
Log-Structured File System
v Algoritma logging ini sudah dipakai secara sukses untuk
menangani masalah di pengecekan yang kontinu
v Hasil implementasinya disebut log-based transactionoriented
NFS
v NFS adalah implementasi dan spesifikasi dari sistem
perangkat lunak untuk mengakses files remote melalui
LANs
àOverview
àMount Protocol
àNFS Protocol
àPath-Name Translation
àRemote Operations
Overview
v NFS memperlihatkan suatu set interconnected
workstations sebagai suatu set dari mesin yang berdiri
sendiri dengan file system yang berdiri sendiri
v Tujuannya untuk mengikuti beberapa tingkatan dari
pembagian antara file-file sistem dengan cara yang
transparan
Mount Protocol
vMount Protocol membuat hubungan inisial yang
logic antara suatu server dan pengguna
NFS Protocol
v NFS Protocol menyediakan suatu set dari RPCs untuk
operasi remote file
v Prosedur mendukung operasi-operasi ini:
àMencari file di dalam direktori
àMembaca suatu set direktori entri
àMemanipulasi links dan direktori
àMengakses atribut file
àMembaca dan menulis files
Path-Name Translation
v Ini dapat diselesaikan dengan memecah jejak ke namanama komponen dan menunjukkan NFS lookup call yang
terpisah untuk setiap pasang nama komponen dan vnode
direktori
Remote Operations di masa depan
menggunakan data cached
vCache atribut file
vCache file blocks
Konsep dan Atribut File System
vKonsep File
Ò Atribut File
Ò Operasi pada File
Ò Tipe File
Ò Struktur File
vMetode Akses
Ò Sequential Access File
Ò Direct Access File
Ò Lain-lain
Konsep File
v File adalah kumpulan informasi yang berhubungan dan
tersimpan dalam secondary storage
v Tipe:
ÒData (character, numeric, binary)
ÒProgram
Atribut File
vNama
vTipe
vLokasi
vUkuran
vWaktu pembuatan dan identitas pembuat
vProteksi
vInformasi lain tentang file
Operasi pada File
vMembuat
vMenulis
vMembaca
vMenghapus
vMencari
vMembuka
vMenutup
vMenghapus dengan menyisakan atribut
Tipe File
Sumber: Silberschatz, Galvin, Gagne. Operating System Concepts
Struktur File
v
Sistem operasi membutuhkan struktur file tertentu
untuk menjalankan/ mengakses suatu file.
v
Semua sistem operasi diharuskan mampu mengenal
sedikitnya satu jenis struktur file.
v
Jika sistem operasi mengenal semakin banyak
struktur file, maka semakin luas aplikasi yang dapat
dijalankan namun ukuran sistem operasi semakin
membengkak. Sebaliknya, jika semakin sedikit
struktur file, maka sistem operasi hanya dapat
menjalankan aplikasi dalam jumlah yang sedikit
pula.
Metode Akses
vSequential Access
read next
write next
reset
no read after last write
(rewrite)
vDirect Access
read n
write n
position to n
read next
write next
rewrite n
n = relative block number
Sequential Access File
Sumber: Silberschatz, Galvin, Gagne. Operating System Concepts
Direct Access File
v
Sangat berguna untuk pengaksesan langsung informasi
dalam jumlah besar. Contoh : database
v
File dilihat sebagai sederetan blok yang berindeks
v
Relative block number digunakan agar memungkinkan
sistem operasi untuk memutuskan dimana suatu file
dapat ditempatkan, dan mencegah user untuk mengakses
sebagian dari sistem file yang bukan merupakan bagian
dari file miliknya
Other Access Methods
v
Metode akses lainnya dibangun/ dikembangkan
berdasarkan direct access method.
v
Biasanya melibatkan proses pembuatan indeks dari file.
v
Untuk mencari suatu bagian dari file, pertama-tama cari
indeksnya, kemudian dengan pointer tersebut kita
mengakses file secara langsung, lalu mencari bagian dari
file yang diinginkan.
Contoh Indeks dan Relative
Files
Sumber: Silberschatz, Galvin, Gagne. Operating System Concepts
Konsep Direktori
v Operasi pada Direktori
v Struktur Direktori
ÒSingle-Level Directory
ÒTwo-Level Directory
ÒTree-Structured Directory
ÒAcyclic-Graph Directory
ÒGeneral-Graph Directory
Operasi pada direktori
vMencari file
vMembuat file
vMenghapus file
vMelihat isi direktori
vUbah nama file
vTraverse file system
vMembuka direktori
vMenutup direktori
vLink & Unlink
Single-Level Directory
v Semua file terdapat dalam
direktori yang sama
v Tiap file memiliki nama
yang unik
Sumber: Tanenbaum. Modern Operating System
Two-Level Directory (1)
v Membuat direktori yang
terpisah untuk tiap user
v Terdapat User File
Directory (UFD) dan
Master File Directory
(MFD)
Sumber: Tanenbaum. Modern Operating System
Two-Level Directory (2)
v Keterbatasan :
Bila beberapa user ingin mengerjakan tugas secara
kerjasama dan ingin mengakses file dari salah satu user
untuk keperluan tersebut
Tree-Structured Directory (1)
v Tiap direktori dapat mengandung file dan subdirektori
v Path (absolut path) adalah urutan direktori yang berasal
dari MFD
v Working dir. (relative path) adalah path yang berasal dari
current directory
v Current directory adalah direktori yang baru-baru ini
digunakan
v Contoh absolut path : UserZ/Word/UnitD/XYZ
Tree-Structured Directory (2)
Sumber: Tanenbaum. Modern Operating System
Tree-Structured Directory (3)
Sumber: Silberschatz, Galvin, Gagne. Operating System Concepts
Acyclic-Graph Directory
v Satu file dapat memiliki banyak absolut path yang berbeda
v Masalah : Penghapusan àdangling pointer
v Solusi :
ÒBackpointers, agar kita dapat menghapus semua
pointer.
ÒBackpointers menggunakan struktur daisy chain.
ÒSolusi entry-hold-count.
General-Graph Directory (1)
Sumber: Silberschatz, Galvin, Gagne. Operating System Concepts
General-Graph Directory (2)
v Meyakinkan tidak adanya siklus :
ÒHanya mengizinkan link ke file.
ÒGarbage collection.
ÒMenggunakan algoritma siklik dalam mendeteksi siklus
setiap ada link baru yang ditambahkan.
Konsep Mounting, Sharing dan
Proteksi
vFile System Mounting
vFile Sharing
vProteksi
à Tipe Akses
à Kontrol Akses
File System Mounting (1)
v Sebuah sistem berkas sebelum dapat digunakan harus dimount terlebih dahulu.
v Mounting: proses paling awal sebelum membuka sebuah
direktori, yaitu dengan membuat sebuah direktori baru
yang menjadi sub-tree dari tempat file system tsb
diletakkan
v Mount point: direktori kosong tempat file system yang
akan di-mount diletakkan.
File System Mounting (2)
Sumber: Silberschatz, Galvin, Gagne. Operating System Concepts
Mount Point
Sumber: Silberschatz, Galvin, Gagne. Operating System Concepts
File Sharing (1)
v File sharing mendukung sebuah sistem operasi yang useroriented.
v Berhubungan dengan permission.
v Multiple user bisa mengakses file yang sama.
File Sharing (2)
vMultiple user
Ò Owner: user yang bisa mengganti atribut, membuka akses,
dan mengontrol sebuah file atau direktori.
Ò Group: sekelompok user yang men-share akses sebuah
file.
Ò Tiap user memiliki user ID masing-masing yang unik.
File Sharing (3)
vRemote File System
Ò Model Client-Server
Ò Distributed Information System
Ò Failure Modes
Proteksi
vFungsi:
à Menjaga aman dari kerusakan fisik (reliability).
à Menjaga dari akses yang tidak diijinkan (protection).
Tipe Akses
vBaca
vTulis
vEksekusi
vMenambah
vHapus
vDaftar
Kontrol Akses (1)
v Access-Control List (ACL): Suatu file atau direktori
berasosiasi dengan suatu username dan tipe akses.
v Owner, Group dan Universe Kontrol Akses.
Kontrol Akses (2)
v Klasifikasi users dalam mengakses suatu file:
àOwner: User yang menciptakan file tsb.
àGroup: Sekelompok users yang saling berbagi file dan
tergabung dalam sebuah kelompok kerja.
àUniverse: Semua users yang saling terhubung dalam
sistem.
v Implementasi kontrol akses yang sering digunakan
merupakan kombinasi keduanya.
Contoh Implementasi
19 –rw-rwxr-- john staff 100 Oct 20 22:12 journal
v Skema UNIX sistem kontrol.
v Terbagi dalam 3 fields masing-masing terdiri dari 3 bits.
v r mengontrol akses baca, w mengontrol akses tulis, dan x
mengontrol akses eksekusi.
Struktur dan Implementsi
File System
vStruktur File System
vOrganisasi File System
vImplementasi File System
à Partisi dan Mounting
à Virtual File System
vImplementasi Direktori
à Linear List
à Hash Table
Struktur File System
vKarakteristik penting dari disk :
à Disk tersebut dapat ditulis ulang di disk tersebut, hal ini
memungkinkan untuk membaca, memodifikasi, dan
menulis di disk tersebut
à Dapat diakses langsung ke setiap block di disk. Hal ini
memudahkan untuk mengakses setiap file baik secara
berurut maupun tidak berurut, dan berpindah dari satu file
ke file lain dengan hanya mengangkat head disk dan
menunggu disk berputar
Organisasi File System (1)
application programs
logical file system
file – organization module
basic file system
I / O control
devices
Organisasi File System (2)
v Masalah desain dalam membangun file system
v Definisi dari file system - mencakup definisi file dan
atributnya, operasi ke file, dan struktur direktori dalam
mengorganisasikan file-file
v Membuat algoritma dan struktur data yang memetakan
struktur logical file system ke tempat penyimpanan
sekunder
Organisasi File System (3)
vI/O control (driver device dan interrupt handler)
Driver device adalah perantara komunikasi antara sistem
operasi dengan perangkat keras
vBasic file system
Mengeluarkan perintah generic ke device driver baca
dan tulis pada suatu block dalam disk
Organisasi File System (4)
vFile-organization module
Informasi tentang logical address dan physical
address dari file tersebut, mengatur juga sisa disk dengan
melacak alamat yang belum dialokasikan dan menyediakan
alamat tersebut saat user ingin menulis file ke dalam disk
vLogical file system
tingkat ini berisi informasi tentang simbol nama file,
struktur dari direktori, proteksi dan sekuriti dari file
tersebut
Implementasi File System (1)
v Struktur On-disk
àBoot control block
informasi sistem untuk menjalankan mesin
àPartition block control
spesifikasi partisi
àStruktur direktori
mengatur file-file
àFCB
detil-detil file yang spesifik
Implementasi File System (2)
vStruktur In-Memory:
à
à
à
à
Table partition
informasi partisi yang di-mount
Struktur direktori
informasi direktori yang paling sering diakses
System wide open file table
salinan dari FCB
Per-process open file table
pointer yang menunjuk tempat masuk dalam system
wide open file table
Partisi dan Mounting (1)
v Partisi
v Raw (tidak berisi file system)
à tidak ada file system yang tepat
à menyimpan informasi yang diperlukan disk RAID system
à berisi database kecil yang menyimpan informasi tentang
RAID configuration
v Cooked (berisi file system)
v Sebuah bisa memiliki beberapa partisi yang masingmasing mengandung file system dan sistem operasi yang
berbeda
Partisi dan Mounting (2)
v Root partition di-mount pada boot time
Partisi yang lain di-mount secara otomatis atau
manual (tergantung sistem operasi)
v Windows
setiap partisi yang di-mount ditandai dengan huruf
dan colon
v UNIX
file system dapat di-mount di semua direktori
Virtual File System
v Implementasi file system terdiri 3 tingkatan:
à File system interface
- buka, baca, tulis, dsb
à Virtual file system
- memisahkan operasi file system generic dengan
implementasinya
- network file system
à Local file system dan remote file system (network)
Implementasi Direktori (1)
v Efisiensi, performa dan kehandalan
v Linear List
Metoda paling sederhana, dari nama file dengan
pointer ke data
block
à Proses : Mencari (tidak ada nama file yang sama), tambah
file baru pada akhir direktori, hapus (mencari file dalam
direktori dan melepaskan tempat yang dialokasikan)
à Menggunakan suatu file : menandai atau menambahkan
pada daftar direktori bebas
à Kelemahan : linear search untuk mencari sebuah file,
sehingga implementasi yang lambat pada cara aksesnya dan
eksekusi
à Solusi : linked list dan “Software Cache”
Implementasi Direktori (2)
v Hash Table
à Linear list menyimpan direktori, tetapi struktur data hash
juga digunakan
à Proses: Hash table mengambil nilai yang dihitung dari
nama file dan mengembalikan sebuah penunjuk ke nama
file yang ada di linear list
à Kesulitan: ukuran tetap dan ketergantungan dari fungsi
hash dengan ukuran hash table
à Alternatif: chained-overflow hash table (setiap hash table
mempunyai linked list dari nilai individual dan kita dapat
mengatasi crash dengan menambah tempat pada linked list
tersebut) à namun dapat lebih lambat
File Hierarchy Standard
vAsumsi
vStruktur Direktori
à"/“ root directory
à/bin, /boot, /dev, /etc
à/lib, /mnt, /opt, /sbin,
à/tmp, /usr, /var
Asumsi
vStandar ini menggunakan fitur-fitur dasar yang
ditemukan pada sebagian besar UNIX file system.
Struktur Direktori
v "/“ direktori root
v /bin perintah binari esensial
v /boot
file statis dari boot loader
v /dev device files
v /etc konfigurasi sistem host-specific
v /lib shared libraries essential dan modul kernel
v /mnt
mount point untuk me-mount suatu file system
sementara
v /opt tambahan paket aplikasi piranti lunak
v /sbin
sistem binari esensial
v /tmpfile sementara
v /usr secondary hierarchy
v /var data variabel
Root File System
v Fungsi root file system harus dapat menangani
masalah boot, restore, recover dan repair suatu
sistem.
/bin (1)
v /bin mengandung perintah-perintah yang dapat digunakan
baik itu oleh sistem administrasi dan oleh users. Dapat
juga mengandung perintah-perintah yang dipakai secara
tidak langsung oleh scripts.
v Tidak boleh ada sub-direktori di /bin
/bin (2)
vBerikut merupakan perintah dalam /bin
à cat
à chgrp
à chmod
à chown
group
à cp
à date
à dd
à df
à dmesg
à echo
perintah untuk mengkonkatenasi file
perintah untuk mengubah kepemilikan file group
perintah untuk mengubah ijin akses file
perintah untuk mengubah kepemilikan file dan
perintah untuk mengcopy file dan direktori
perintah untuk mencetak waktu sistem
perintah untuk men-convert dan meng-copy file
perintah untuk melaporkan penggunaan ruang disk
perintah untuk mencetak pesan kernel
perintah untuk menampilkan sebaris teks
v/bin (3)
à kill
perintah untuk mengirim signal ke process
à login
perintah untuk memulai masuk ke dalam sistem
à ls
perintah untuk mendaftar isi direktori
à mkdir
perintah untuk membuat direktori baru
à more
perintah untuk melihat halaman per halaman
à mount
perintah untuk mount file system
à mv
perintah untuk memindahkan/rename file
à pwd
perintah untuk mencetak nama direktori yg
sedang aktif
à rm
perintah untuk menghapus file atau direktori
à rmdir
perintah untuk menghapus direktori kosong
à su
perintah untuk berganti user ID
à umount perintah untuk unmount filesystem
à uname
perintah untuk mencetak informasi sistem
/boot
v Direktori ini mengandung semua yang diperlukan untuk
proses boot kecuali konfigurasi file dan map installer.
/boot menyimpan data yang digunakan sebelum kernel
mulai mengeksekusi program user-mode. /boot juga berisi
sektor saved master boot, sektor map files, dan data lain
yang tidak di-edit langsung dengan tangan.
/dev
v/dev adalah lokasi dari suatu file khusus piranti
keras.
/etc
v/etc mengandung konfigurasi file dan direktori
yang spesifik ke current system
vTidak ada binari yang bolah diletakkan di bawah
/etc
/home
v/home adalah suatu konsep standar, tetapi juga
merupakan site-specific file system.
/lib
v /lib adalah direktori yang mengandung shared library
image yang diperlukan untuk mem-boot sistem dan
menjalankan perintah dalam root file system, contoh:
dengan binari dalam /bin dan /sbin
/mnt
v Direktori ini disediakan agar sistem administrasi bisa
secara sementara me-mount filesystem sesuai dengan yang
dibutuhkan. Isi dari direktori ini adalah isu lokal dan tidak
boleh mempengaruhi manner dimana program sedang
berjalan.
v Direktori ini tidak boleh digunakan untuk instalasi
program: direktori sementara yang tepat, yang sedang tidak
digunakan oleh sistem, harus digunakan.
/opt
v /opt disediakan untuk instalasi dari tambahan untuk paket
aplikasi piranti lunak.
v Paket yang akan diinstalasi di /opt harus menempatkan file
statis di direktori tree /opt/ yang berbeda, dimana
adalah nama yang mendeskripsikan paket piranti
lunak.
/sbin
v Utilitas yang digunakan untuk sistem administrasi (dan
perintah root-only yang lain) disimpan di /sbin/, /usr/sbin,
dan /usr/local/sbin. /sbin mengandung binari esensial untuk
boot, meyimpan kembali, mengembalikan seperti semula,
dan/atau membetulkan sistem dalam penambahan ke binari
dalam /bin.
/tmp
v Direktori /tmp harus dibuat siap pakai untuk program yang
membutuhkan file sementara.
v Program tidak boleh berasumsi bahwa file atau direktori
dalam /tmp disediakan diantara invokasi dari program.
/usr (1)
v /usr adalah second major section file system. /usr adalah
data read-only yang dapat digunakan bersama-sama. Hal
ini menandakan bahwa /usr harus bisa dipakai bersamasama oleh various FHS-compliant hosts dan tidak boleh
ditimpa. Informasi yang host-specific atau bervariasi
dengan waktu disimpan dimana saja.
v Paket piranti lunak besar tidak boleh menggunakan subdirektori langsung di bawah hierarki /usr.
/usr (2)
vDirektori di bawah ini atau penghubung simbolik
direktori, diperlukan di /usr.
à"/usr“
“Hierarki kedua"
àbin
perintah yang paling sering digunakan user
àinclude
header files termasuk dalam program
berbasis C
àlib
perpustakaan
àlocal
hierarki lokal (kosong setelah instalasi awal)
àsbin
sistem binari yang non-vital
àshare
data architecture-independent
/var (1)
v /var berisi variabel file data. Variabel file data ini
mengandung direktori spool dan file, administratif dan
logging data, dan file sementara.
v Beberapa bagian dari /var tidak bisa digunakan bersama
antara sistem yang berbeda. Contohnya, /var/log,
/var/lock, dan /var/run. Bagian lain mungkin ada yang bisa
dipakai bersama-sama, yang dapat dilihat /var/mail,
/var/cache/man, /var/cache/fonts, dan /var/spool/news.
v /var dispesifikasi agar memungkinkan untuk me-mount
user read-only. Semuanya yang mula-mula dimasukkan ke
dalam /usr yang ditulis selama sistem operasi (kebalikan
dari instalasi dan pemeliharaan piranti lunak) harus terletak
di /var.
/var (2)
vDirektori berikut ini, atau penghubung simbolik ke
direktori, diperlukan di /var
à"/var“
àcache
àlib
àlocal
àlock
àlog
àopt
àrun
àspool
àtmp
"Variabel data"
aplikasi data cache
variable status informasi
variabel data untuk /usr/local
mengunci file
log file dan direktori
Variabel data untuk /opt
data yang relevan dengan proses yang berjalan
aplikasi data spool
file sementara
Konsep Alokasi Blok File System
vMetoda Alokasi
à Contiguous Allocation
à Linked Allocation
à Indexed Allocation
vManagemen Ruang-Kosong
vRecovery (Pemulihan)
vLog-Structured File System
vNFS
Metode Alokasi
v Untuk mengalokasikan file agar dapat diakses dengan
cepat dan disk dapat dimanfaatkan secara efektif
v Metode yang sering digunakan ialah:
àContiguous allocation
àLinked allocation
àIndexed allocation
Contiguous Allocation
v Sebuah file didefinisikan oleh alamat disk (mendefinisikan
urutan linier dari disk) dan panjangnya (dalam satuan blok)
dari blok pertama
v Contiguous allocation mendukung pengaksesan secara
sekuensial dan juga pengaksesan secara langsung
Sumber: Silberschatz, Galvin, Gagne. Operating System Concepts
Masalah dari Contiguous
Allocation
v Mencari ruang untuk file baru
v External fragmentation
v Menentukan berapa banyak ruang yang dibutuhkan untuk
suatu file
Linked Allocation
v Direktori mengandung sebuah pointer untuk blok pertama
dan blok terakhir dari sebuah file
v Setiap blok mengandung sebuah pointer untuk ke blok
selanjutnya (tidak dapat di buat oleh user)
v External fragmentation tidak terjadi di metode ini
v Efektif saat file diakses secara sequential
Masalah dari Linked Allocation
v Tidak efisien saat file diakses secara langsung
v Pointer membutuhkan ruang
v File berikutnya bergantung dengan file sebelumnya (dalam
pointer)
Sumber: Silberschatz, Galvin, Gagne. Operating System Concepts
Indexed Allocation
v Pointer digabungkan didalam suatu blok yang dinamakan
blok indeks
v Setiap file memiliki blok indeks masing-masing
v Direktori mengandung alamat dari blok indeks
Masalah dari Indexed Allocation
v Jika blok indeks terlalu kecil, maka itu tidak akan bisa
memuat pointer yang cukup untuk sebuah file yang besar
v Suatu mekanisme akan dibutuhkan menangani masalah
tersebut
Sumber: Silberschatz, Galvin, Gagne. Operating System Concepts
Mekanisme dari Indexed
Allocation
vLinked scheme
vMultilevel index
vCombined scheme
Linked Scheme
v Mekanisme ini dapat menghubungkan beberapa blok
indeks
v Jika pointer tidak muat dalam satu blok indeks, maka
pointer terakhir dari blok indeks ini menunjukkan blok
indeks yang memuat pointer selanjutnya
v Jika pointer hanya membutuhkan satu blok indeks saja,
maka pointer terakhir dari blok indeks ini adalah null
Multilevel Index
v Blok indeks pada level pertama akan menunjukkan blokblok indeks pada level kedua yang akan menunjuk ke
alamat data
v Ini dapat diteruskan ke level ketiga atau level keempat
tergantung dari jumlah data yang dibutuhkan
Combined Scheme (1)
v Combined scheme menggabungkan blok langsung dan
blok tidak langsung
v Blok langsung memiliki pointer yang menunjuk ke data
Combined Scheme (2)
v Blok tidak langsung memiliki 3 pointer:
àPointer pertama menunjuk ke single indirect block
àPointer kedua menunjuk ke double indirect block
àPointer ketiga menunjuk ke triple indirect block
Sumber: Silberschatz, Galvin, Gagne. Operating System Concepts
Kinerja dari Metode Alokasi
v Countiguous allocation:
àEfisien untuk file kecil
àMendukung akses secara langsung
v Linked allocation
àMendukung akses secara sequential
v Indexed allocation
àTergantung dari struktur index, ukuran file, dan posisi
dari blok yang dibutuhkan
Manajemen Ruang-Kosong
vBit Vector
vLinked List
vGrouping
vCounting
Bit Vector
v Daftar ruang kosong diimplementasikan sebagai bit map
atau bit vector
v Setiap bit merepresentasikan 1 blok. Jika bit tersebut
bernilai 1 maka blok tersebut kosong. Dan bernilai 0 untuk
sebaliknya.
v Bit pertama untuk blok pertama, bit kedua untuk blok
kedua, dst
Linked List (1)
v Skema ini menghubungkan blok-blok yang masih kosong
menjadi linked list
v Linked List menyimpan suatu pointer di blok kosong yang
pertama di lokasi yang khusus di disk dan menyimpannya
di memori
Linked List (2)
v Blok pertama ini mengandung suatu pointer untuk ke blok
disk kosong selanjutnya dan seterusnya
Grouping
v Metode ini hampir sama dengan mekanisme linked scheme
dari metode indexed allocation, tapi pointer-nya
menunjukkan alamat blok yang kosong dan pointer
terakhir akan menunjukkan ke blok selanjutnya yang
mengandung pointer
Counting
v Metode ini mempunyai direktori yang menyimpan awal
dan panjang seperti contiguous allocation untuk file-file
yang masih kosong
Keefisiensian dan Kinerja
v Keefisienan penggunaan dari ruang disk sangat tergantung
pada alokasi disk dan algoritma direktori yang digunakan
v Untuk memperbaiki kinerja ada beberapa cara:
à Menggunakan cache
à Menggunakan page cache
à Menggunakan Unified Buffer Cache
Recovery (Pemulihan)
v Pemeliharaan harus dijalankan untuk memastikan
kegagalan sistem tidak akan terjadi saat kehilangan data
atau saat data tidak konsisten
v Ada 2 jenis pemulihan:
à Pengecekan yang kontinu
à Backup and Restore
Log-Structured File System
v Algoritma logging ini sudah dipakai secara sukses untuk
menangani masalah di pengecekan yang kontinu
v Hasil implementasinya disebut log-based transactionoriented
NFS
v NFS adalah implementasi dan spesifikasi dari sistem
perangkat lunak untuk mengakses files remote melalui
LANs
àOverview
àMount Protocol
àNFS Protocol
àPath-Name Translation
àRemote Operations
Overview
v NFS memperlihatkan suatu set interconnected
workstations sebagai suatu set dari mesin yang berdiri
sendiri dengan file system yang berdiri sendiri
v Tujuannya untuk mengikuti beberapa tingkatan dari
pembagian antara file-file sistem dengan cara yang
transparan
Mount Protocol
vMount Protocol membuat hubungan inisial yang
logic antara suatu server dan pengguna
NFS Protocol
v NFS Protocol menyediakan suatu set dari RPCs untuk
operasi remote file
v Prosedur mendukung operasi-operasi ini:
àMencari file di dalam direktori
àMembaca suatu set direktori entri
àMemanipulasi links dan direktori
àMengakses atribut file
àMembaca dan menulis files
Path-Name Translation
v Ini dapat diselesaikan dengan memecah jejak ke namanama komponen dan menunjukkan NFS lookup call yang
terpisah untuk setiap pasang nama komponen dan vnode
direktori
Remote Operations di masa depan
menggunakan data cached
vCache atribut file
vCache file blocks