Reference Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Ekstrak Etanol Herba Kelakai (Stenochlaena palustris (Burm.f.) Bedd.).

DAFTAR PUSTAKA
Anonima. (2012). Stenochlaena palustris (Burm. f.) Bedd-The Plant List.
http://www.theplantlist.org/tpl/record/tro-26610182. Tanggal akses 09
Maret 2015.
Anonimb. (2013). Lemidi. http://id.wikipedia.org/wiki/Lemidi. Tanggal akses 09
Maret 2015.
BPOM RI. (2005). Penyiapan Simplisia Untuk Sediaan Herbal. Jakarta: Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Halaman 1.
Ceri, Bunia., Lovadi, Irwan., dan Linda Riza. (2014). Keanekaragaman Jenis
Paku-Pakuan (Pteridophyta ) di Mangrove Muara Sungai Peniti
Kecamatan Segedong Kabupaten Pontianak. Jurnal Protobiont. 3(2): 240
– 246.
Day, R.A., dan Underwood, A.L. (1968). Analisis Kimia Kualitatif. Edisi Ke
Enam. Penerjemah Iis Sopyan. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman 382.
De la Rosa, L., Emilio, A., dan Gustavo, A. (2010). Fruit and Vegetable
Phytochemicals: Chemistry, Nutitional Value and Stability. New York:
Wiley-Blackwell Publishing. Halaman 271 – 292.
Departemen Kesehatan RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI. Halaman 297-326, 333 – 340.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia . Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 9, 33.

Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI. Halaman 10-11.
Ewing, G.W. (1975). Instrumental Methods of Chemical Analysis. Edisi Empat.
Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha. Halaman 34 – 40.
Farnsworth, N. R. (1966). Biological and Phytochemical Screening of Plants.
Journal of Pharmaceutical Sciences. 55(3): 263 - 264.
Fessenden, R.J. dan J.S. Fessenden. (1986). Kimia Organik. Diterjemahkan oleh
A.H. Pudjaaymaka. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman 223 - 226.
Gunawan, D., dan Mulyani, S. (2004). Ilmu Obat Alam (Farmakognosi). Jakarta:
Penebar Swadaya. Halaman 9-13.

45
Universitas Sumatera Utara

Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan. Penerjemah: Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro.
Terbitan Kedua. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 76, 78, 147-148, 234.
Hartini, S. (2011). Tumbuhan Paku di Beberapa Kawasan Hutan di Taman
Nasional Kepulauan Togean dan Upaya Konservasinya di Kebun Raya
Bogor. Berk, Penelitian Hayati Edisi Khusus. 7A: 35 – 40.

Hattenschwiller, S., dan Vitousek, P.M. (2000). The Role of Polyphenols in
Terestrial Ecosystem Nutrient Cycling. Riview of Polyphenols
PII:S0169-5347(00)01861-9 TREE. 15(6): 144.
Horvath, P. J. (1981). The Nutrional and Eculogical Significance of Acer Tanins
and Related Polyphenols . Thesis. New York: Cornell University.
Ionita, P. (2005). Is DPPH Stable Free Radikal a Good Scavenger for Oxygen
Active Spesies. Journal of Chemical Paper . 59(1): 11 – 16.
Kosasih, E.N., Tony, S., dan Hendro, H. (2004). Peran Antioksidan Pada Lanjut
Usia . Jakarta: Pusat kajian Nasional Masalah Lanjut Usia. Halaman 56 –
57.
Kumalaningsih, S. (2006). Antioksidan Alami. Surabaya: Trubus Agrisarana.
Halaman 3, 39,53.
MacKinnon. (2000). Ekologi Kalimantan Edisi III. Jakarta. Halaman 35 – 40.
Maharani, D.M., Haidah, S.N., dan Haiyinah. (2005). Studi Potensi Kelakai
(Stenochlaena palustris (Burm.f.) Bedd) Sebagai Pangan Fungsional.
Jurusan Budidaya Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.
Banjarbaru: Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian. 13(1): 1 – 13.
Marinova, G. dan Batchvarov, V. (2011). Evaluation of the Methods for
Determination of the Free Radical Scavenging Activity by DPPH. Bulg.
J. Agric. Sci. 17: 13 – 14.

Marx, J. L. (1985). “Oxygen Free Radicals Linked to Many Disease ”. Dalam:
Science . Halaman 235, 529 – 531.
Molyneux, P. (2004). The Use of the Stable Free Radical Diphenylpicrylhydrazyl
(DPPH) for Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin J. Sci.
Technol. 26(2): 211 – 219.
Muchtadi, D. (2013). Antioksidan dan Kiat Sehat di Usia Produktif. Bandung:
Alfabeta. Halaman 1
Prakash, A. (2001). Antioxidant Activity. Medallion Laboratories-Analytical
Progress. 19(2): 1 – 4.

46
Universitas Sumatera Utara

Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Penerjemah:
Kosasih Padmawinata. Edisi Ke-enam. Bandung: Penerbit ITB. Halaman
71, 191 – 192, 195 – 197, 203.
Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Halaman 222.
Roizen, M.F., dan Mehmet, C.O. (2009). Staying Young: Jurus Menyiasati Kerja
Gen Agar Muda Sepanjang Hidup. Bandung: Qanita. Halaman 84.

Rosidah, Yam, M.F., Sadikun, A., dan Asmawi, M.Z. (2008). Antioxidant
Potential of Gynura procumbens. Pharmaceutical Biology. 46(9): 616 –
625.
Sastrohamidjojo, H. (1985). Kromatografi. Edisi I. Yogyakarta. Penerbit Liberty.
Hal. 1-5, 13-25
Silalahi, J. (2006). Makanan Fungsional. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Halaman 40, 47 – 48.
Suhartono, E., Viani E., Ramadhan M.A., Gultom S.I., Rakhman M.F., dan
Indrawardhana D. (2012). Screening of Medical Plant for Total
Flavonoid and Antioxidant Activity in South Kalimantan of Indonesian.
International Journal of Chemical Engineering and Applications . 4(3):
297 – 299.
Stennis, CGGJ. (2003). Flora . Jakarta: PT. Pradnya Paramita. Halaman 53.
Trease, G.E. dan Evans, W.C. (1983). Pharmacognosy. Edisi Keduabelas.
London: Bailliere Tindal. Halaman 132.
Trilaksani, W. (2003). Antioksidan: Jenis, Sumber, Mekanisme Kerja dan Peran
Terhadap Kesehatan. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Halaman 1 – 12.
Tyler, V.E. (1988). Pharmacognosy. Ninth Edition. Lea and Febiger.
Philadelphia. Pages. 57 – 59, 67, 77 – 78, 186 – 187 .
Westerndarp, H. (2006). Effect of Tanins in Animal Nutrition . Dutsch: Tieraztl

Wochenschr. 113 (2): 264-266.
Winarsi, H. (2007). Antioksidan Alami dan Radikal. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius. Halaman 12, 128, 274, 275.
World Health Organization.(1992). Quality Control Methods for Medicinal Plant
Materials.WHO/PHARM/ 92.559. Switzerland: Geneva. Halaman 25-28.
World Health Organization. (2011). Quality Control Methods For Herbal
Material. Switzerland: WHO. Halaman 29 – 38.

47
Universitas Sumatera Utara