Pemahaman SPI dan Penilaian Risiko Penge

PEMAHAMAN SPI
DAN PENILAIAN
RISIKO PENGENDALIAN

Monika Candra
Raharja
1

Pengertian Pengendalian
Intern
 Mengadopsi pengertian Pengendalian internal dari

laporan COSO (Committee of Sponsoring
Organization). COSO terdiri atas:
IIA (Institute of Internal Auditors), AICPA
(American Institute of Certified Public
Accountants), FEI (Financial Executive Institute),
AAA (American Accounting Association), dan IMA
(Institute of Manajemen Accountants)

 Internal control adalah suatu proses, dijalankan


oleh dewan komisaris, managemen, dan karyawan
lain dari suatu entitas, dirancang untuk
memberikan jaminan memadai sehubungan
dengan pencapaian tujuan.

2

Tujuan Pendalian
Intern
Tujuan pengendalian intern:
Keandalan pelaporan keuangan (tujuan

pelaporan keuangan).

Efektivitas dan efesiensi operasional (tujuan

operasi).

Kepatuhan terhadap undang-undang dan


peraturan yang berlaku (tujuan kepatuhan).

3

Tujuan Pendalian Intern
-yang relevan dengan audit
 Reliabilitas informasi keuangan

* PABU
 Efektivitas dan efesiensi operasional
* Pengamanan aset
* Pengurangan risiko bisnis
 Kepatuhan terhadap undang-undang dan
peraturan-peraturan yang berlaku
* Mendeteksi kesalahan dan ketidakberesan

4

Konsep Utama COSO







Pengendalian intern merupakan suatu proses
yang berkelanjutan, suatu alat untuk mencapai
tujuan, bukan merupakan tujuan itu sendiri
Pengendalian intern dipengaruhi oleh orangorang yang ada pada setiap tingkatan di
organisasi, bukan hanya merupakan kebijakan
dan prosedur serta dokumentasinya semata.
Pengendalian intern tidak pernah bisa
menghilangkan risiko tetapi dapat memberikan
keyakinan memadai bahwa pengendalian telah
berjalan untuk mengurangi risiko.

Keterbatasan Pendalian
Intern
Kesalahan dalam keputusan (kurang informasi,


kendala waktu, tekanan).
Breakdown (macet karena salah memahami
instruksi dan prosedur serta lalai).
Collusion (kerja sama antarkaryawan).
Management override (manajemen melanggar
pengendalian yang dibuatnya sendiri).
Cost versus benefits (biaya pembuatan
pengendalian lebih besar dari manfaatnya).
6

Komponen Pendalian
Intern






7


Control Environment (Lingkungan
Pengendalian)
Risk Assessment (Penilaian Risiko)
Control Activities (Aktivitas Pengendalian)
Information and Communication (Informasi
dan Komunikasi)
Monitoring (Pemantauan)

Komponen SPI

8

Komponen SPI

&
n low
io
at n F
rm atio

fo
In ni c
4) mu
m
Co

Co 4 ) In
m m fo
un rma
i ca tio
t io n &
n
Fl o
w

5)
Monitoring

1) Control


Environment

2) Risk
4) Information & 3) Control
Assessmen Communication
Activities
t
Flow

Komponen SPI

Hubungan Komponen SPI
dengan Aktivitas Organisasi

11

Lingkungan
Pengendalian
Lingkungan pengendalian
terdiri dari tindakan,

kebijakan, prosedur yang
mencerminkan sikap
keseluruhan top manajemen,
direktur, dan pemilik suatu
perusahaan terhadap
pengendalian dan pentingnya
pengendalian tersebut bagi
perusahaan.

Lingkungan
Pengendalian
Unsur-unsur yang perlu dipahami dan dinilai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.


oleh auditor:
Integritas dan nilai etika
Komitmen terhadap kompetensi
Partisipasi dewan komisaris dan komite audit
Filosofi dan gaya operasi
Struktur Organisasi
Pemberian wewenang dan tanggung jawab
Kebijakan dan praktik SDM

Penaksiran Risiko
Mekanisme untuk
mengidentifikasikan,
menganalisis, dan
mengelola berbagai risiko
dalam organisasi atau
perusahaan dihubungkan
dengan tujuan yang ingin
dicapai

Analisis Risiko

Risk
Assessment

Risk
Management

Risk
Monitoring

Identification

Control it

Process
Level

Measurement

Share or
Transfer it


Activity
Level

Prioritization

Diversify or
Avoid it

Entity level

Penaksiran Risiko
Risiko bisa muncul karena:
 Perubahan lingkungan operasional
 Personel baru
 Sistem informasi baru atau perubahan sistem
informasi
 Pertumbuhan cepat
 Tehnologi baru
 Produk atau aktivitas baru
 Restrukturisasi korporasi
 Operasional luar negeri
 PSAK baru

Penaksiran Risiko
High
I
M
P
A
C
T

Medium Risk

Share

Mitigate & Control
Low Risk

Accept

Low

High Risk

Medium Risk

Control

PROBABILITY

High

Penilaian Risiko
Contoh: Call Center Risk Assessment
High

Medium Risk


I
M
P
A
C
T



Loss of phones
Loss of computers





Customer has a long wait
Customer can’t get through
Customer can’t get answers

Low Risk




Low

High Risk

Fraud
Lost transactions
Employee morale

Medium Risk




Entry errors
Equipment obsolescence
Repeat calls for same problem

PROBABILITY

High

Penilaian Risiko
Auditor harus memperoleh pengetahuan tentang
proses penaksiran risiko untuk memahami
bagaimana manajemen mempertimbangkan risiko.
Tujuan penaksiran risiko adalah untuk menilai,
mengelola, dan memonitor risiko yang berdampak
bagi entitas.

Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan
prosedur yang membantu memastikan bahwa
arahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas
pengendalian meliputi:
Review kinerja
Pengolahan informasi
Pengendalian fisik
Pemisahan tugas

20

Aktivitas Pengendalian – Review
Kinerja
Analisis laporan ikhtisar rincian saldo akun
Analisis realisasi dengan anggaran,

prakiraan, atau periode yang lalu
Analisis hubungan seperangkat data
seperti antara data nonkeuangan dengan
data keuangan

21

Aktivitas Pengendalian – Pengolahan
Informasi
 General Control
Pengendalian
Pengendalian
Pengendalian
Pengendalian
Pengendalian

organisasi dan operasional
pengembangan sistem dan dokumentasi
perangkat keras dan lunak
akses
data dan prosedural

 Application Control
Pengendalian Input: otorisasi, computer check, koreksi

kesalahan
Pengendalian Proses: control total, limit check,
sequence test, process tracing data.
Pengendalian Output: pihak yang berhak memperoleh
hasil, perbandingan dengan dokumen sumber, visual
scanning
22

Aktivitas Pengendalian –
Pengendalian Fisik
Direct physical control
Indirect physical control
Penghitungan berkala terhadap aset

23

Aktivitas Pengendalian – Pemisahan
Tugas
 Seseorang tidak boleh melakukan tugas yang

tidak kompatibel
 Pemisahan tugas pelaksana, pencatatan, dan
penyimpanan aset dari suatu transaksi
 Pemisahan bagian IT dengan pengguna.
Pemisahan dalam bagian IT:
 Pengembangan sistem
 Operation
 Data control
 Securities administration

24

Informasi dan
Komunikasi
Sistem informasi dan komunikasi
memungkinkan orang dalam organisasi untuk
mendapatkan dan berbagi informasi yang
diperlukan untuk mengelola, melaksanakan,
dan mengendalikan kegiatan operasi.
Contoh:
 Memperoleh informasi internal dan
eksternal untuk diolah dan disajikan kpd
manajemen
 Menyajikan informasi relevan kepada pihak
yang tepat secara tepat isi dan tepat waktu

Informasi dan
Komunikasi
Down:
Goals /objectives
Directives
Policies
/procedures

Top
Management
Senior Managers

Up:
Progress reports
Problem identification
Improvement
suggestions

Supervisors
Line staf
Across: Daily work information—all
levels

Informasi dan
Komunikasi
 Transaksi

Hanya transakasi valid
Seluruh transaksi
Hak dan kewajiban
Pengukuran
Cukup detail
 Audit atau transaction trail
 Dokumen dan catatan

27

Informasi dan
Komunikasi

Auditor harus memperoleh pengetahuan
tentang:
 Golongan transaksi
 Bagaimana transaksi dimulai
 Catatan akuntansi dan informasi pendukung
 Pengolahan akuntansi sejak transaksi sampai
dengan laporan keuangan

28

Monitoring
Pengawasan oleh manajemen dan pegawai lain
yang ditunjuk atas pelaksanaan tugas sebagai
penilaian terhadap kualitas dan efektivitas
sistem pengendalian internal
Ongoing activities

Problem solution
Separate periodic evaluations

Internal auditor’s assessment

29

Monitoring

Regular
Activities

On-going
monitoring
Progress check
Performance
improvements
Regular
Activities

Regular
Activities

On-going
monitoring
Observations
Recording
Regular
Activities

Prosedur untuk
Memahami SPI
Review

Review pengalaman yang lalu dengan klien
Bertanya
Menanyakan pada manajemen, supervisor,
dan staf personil yang sesuai
Inspeksi
Menginspeksi dokumen dan catatan
Observasi
Mengamati aktivitas dan operasional entitas
31

Dokumentasi Pemahaman
SPI
 Kuesioner (questionnaires)

Rangkaian pertanyaan ya/tidak tentang
pengendalian internal yang diperlukan untuk
mencegah salahsaji material
 Bagan alir

Diagram sistematik dengan memakai simbol
standar, garis penghubung dan penjelasan
 Memoranda

Komentar tertulis auditor tentang pengendalian
internal
32

Questionnaire

Narrative Memoranda

MENILAI CR

35

Pengertian CR
Risiko bahwa pengendalian intern tidak

mampu mencegah dan mendeteksi
salah saji.

Penilaian CR berdampak terhadap

rancangan substantive test:
Sifat
Saat
Waktu

36

Alasan Menilai
CR

CR untuk Setiap
Asersi
CR ditentukan untuk setiap asersi; asersi untuk
setiap komponen pengendalian intern.

Tahapan dalam Menilai
CR

Prosedur untuk Menilai
CR







Pengajuan pertanyaan (enquiry): mengajukan
pertanyaan kepada berbagai pihak dalam lini
manajemen sesuai kebutuhan.
Pengamatan / observasi (observation):
auditor mengamati aktivitas yang sedang
terjadi.
Inspeksi (inspection) : memeriksa dokumen
dan catatan.
Mengerjakan ulang: auditor menjalankan
aplikasi yang digunakan perusahaan.

Perbedaan TOC dan ST

Perbedaan TOC dan ST

Lingkungan SIK
 Suatu lingkungan SIK (sistem informasi

komputer) ada apabila komputer dengan tipe
dan ukuran apapun digunakan dalam
pengolahan informasi keuangan suatu entitas
yang signifikan bagi audit, terlepas apakah
komputer tersebut dioperasikan oleh entitas
tersebut atau pihak ketiga.
 Karakteristik organisasi SIK
 Pemusatan fungsi dan pengetahuan
 Pemusatan program dan data
43

Sifat Pengolahan dan Aspek Desain dalam
SIK

44

Sifat pengolahan dalam SIK:
 Tidak ada dokumen masukan
 Tidak ada jejak transaksi (transaction trail)
 Tidak ada keluaran yang dapat dilihat dengan
mata
Aspek desain dan prosedur dalam SIK:
 Kinerja konsisten
 Prosedur pengendalian terprogram
 Pemutakhran transaksi ke database file
komputer
 Transaksi ada yang ditimbulkan oleh sistem
 Media penyimpanan data dan program rentan

Pengendalian dalam
Lingkungan SIK
Pengendalian umum SIK
 Pengendalian organisasi dan manajemen
 Pengendalian terhadap pengembangan dan
pemeliharaan sistem aplikasi
 Pengendalian terhadap operasi sistem
 Pengendalian terhadap perangkat lunak sistem
 Pengendalian terhadap entry data dan program

45

Pengendalian dalam
Lingkungan SIK

46

Pengendalian aplikasi SIK
 Pengendalian atas masukan: otorisasi transaksi,
konversi transaksi agar bisa dibaca oleh mesin,
transaksi tidak diubah oleh pihak yang tidak
berhak, transaksi yang keliru ditolak.
 Pengendalian atas pengolahan: transaksi diolah
semestinya oleh sistem, transaksi tidak diubah
atau hilang secara tidak semestinya, kekeliruan
diidentifikasi dan dikoreksi dengan tepat waktu.
 Pengendalian atas keluaran: hasil pengolahan
cermat, akses dibatasi ke pihak yang berhak,
keluaran tersedia tepat waktu.

Pengendalian dalam
Lingkungan SIK

47

Pengendalian aplikasi SIK dalam sistem on-line:
 Pengendalian atas masukan: transaksi dientry ke
terminal semestinya, data entry cermat, entry ke
periode semestinya, data entry diklasifikasi dan
bernilai valid, transaksi yang tidak valid ditolak,
transaksi dientry sekali, data entri tidak hilang.
 Pengendalian atas pengolahan: hasil perhitungan
diprogram, logika pengolahan benar, file pengolahan
benar, record pengolahan benar, tabel yang
digunakan benar, data yang tidak valid tidak diolah,
versi yang digunakan adalah versi yang sah.
 Pengendalian atas keluaran: keluaran diterima tepat
dan lengkap, keluaran diterima telah terklasifikasi,
keluaran didistribusi ke personel yang berhak.

Pengendalian dalam
Lingkungan SIK

48

Pengendalian aplikasi SIK dalam sistem on-line:
 Pengendalian atas masukan: transaksi dientry ke
terminal semestinya, data entry cermat, entry ke
periode semestinya, data entry diklasifikasi dan
bernilai valid, transaksi yang tidak valid ditolak,
transaksi dientry sekali, data entri tidak hilang.
 Pengendalian atas pengolahan: hasil perhitungan
diprogram, logika pengolahan benar, file pengolahan
benar, record pengolahan benar, tabel yang
digunakan benar, data yang tidak valid tidak diolah,
versi yang digunakan adalah versi yang sah.
 Pengendalian atas keluaran: keluaran diterima tepat
dan lengkap, keluaran diterima telah terklasifikasi,
keluaran didistribusi ke personel yang berhak.

Review Pengendalian di Lingkungan SIK oleh
Auditor
Review Pengendalian Umum
 Auditor mereview pengendalian umum untuk

memastikan apakah pengendalian menyeluruh
atas aktivitas SIK dapat memberikan tingkat
keyakinan memadai bahwa tujuan pengendalian
tercapai.

49

Review Pengendalian di Lingkungan SIK oleh
Auditor

50

Review Pengendalian Aplikasi
 Auditor menguji pengendalian manual. Misalnya menguji
manual masukan gaji, perhitungan gaji bersih,
persetujuan pembayaran, perbandingan ke daftar gaji,
dan rekonsiliasi ke bank (audit around the computer).
 Auditor menguji pengendalian keluaran sistem. Misalnya
auditor menguji jumlah di laporan ke buku besar dan buku
pembantu (audit around the computer)..
 Auditor menguji pengendalian program. Auditor
menggunakan teknik audit berbantuan komputer untuk
menguji pengendalian. Misalnya:
 Test Data (Data Uji), yaitu pengujian pengendalian
aplikasi dengan menginput transaksi dummy
(transaksi departemen atau karyawan) ke sistem
aplikasi klien di bawah kontrol auditor dan
mencocokkan hasilnya dengan hasil yang diharapkan.
Setelah itu transaksi uji dihapus (audit through the
computer).
 Audit Software (auditor menggunakan softwarenya

Auditing Around the Computer
Auditor berkonsentrasi pada input dan

output, mengabaikan bagai proses data
oleh komputer (komputer dianggap
sebagai black box). Seperti audit manual.

Auditing Through the
Computer
 Pengujian langsung ke pengendalian program yang
digunakan dalam aplikasi. Auditor mengamati control
function dari program aplikasi. Menguji secara langsung
ke komputer klien.

Auditing With the Computer
 Pengujian pengendalian intern tidak dilakukan secara

langsung pada komputer yang ada melainkan dengan
menggunakan komputer dan aplikasi yang berbeda.
Pendekatan audit ini biasanya banyak memanfaatkan
berbagai Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) atau
Computer Assisted Audit & Techniques (CAATs).
 Auditor menggunakan aplikasinya sendiri dan berupaya untuk
melakukan proses yang serupa dengan aplikasi yang diaudit
namun dengan memanfaatkan database yang sama dengan
yang digunakan oleh sistem yang diaudit.
 Auditor akan menguji apakah hasil dari proses yang
dilakukannya menggunakan aplikasinya sendiri atas database
yang diambil dari sistem yang diaudit akan memberikan
memberikan hasil output yang sama seperti halnya jika
database tersebut diprosesleh aplikasi yang diaudit.