Pertanyaan Kaitan Media dan Tourism Amba

Pertanyaan: Kaitan Media dan Tourism Ambassador
Duta Wisata didefinisikan sebagai generasi muda berusia 17 sampai dengan 25 tahun
yang bisa diikuti oleh Warga Negara Indonesia. Mereka diharapkan menjadi citra teladan
generasi muda yang dinamis, kreatif dan cerdas. Sekaligus berperan sebagai ujung tombak
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam mempromosikan potensi pariwisata yang ada. Kata
kunci dari definisi ini sudah jelas, bahwa yang menjadi titik bidik adalah remaja putra
ataupun putri yang memiliki kompetensi diri yang tahan saing. Duta wisata merupakan
perpanjangan tangan pemerintah dalam upaya memperkenalkan potensi pariwisata dengan
tujuan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal maupun asing, pemilihannya
dilakukan rutin setiap atau beberapa tahun sekali.
Duta

wisata

yang

diharapkan

dapat

mewakili


daerahnya

dalam

upaya

mempromosikan potensi dan aset wisata daerahnya, juga diharapkan bagi yang terpilih
menjadi duta wisata adalah sosok duta wisata yang kreatif, inovatif, percaya diri,
berpengalaman dan berjati diri. Hal itu ditunjang oleh penampilan yang simpatik, yang
kemudian diarahkan untuk dapat menggapai visi terwujudnya duta wisata sebagai generasi
yang berkualitas, santun, berdedikasi untuk melestarikan budayanya. Selain itu juga
diharapkan dapat berperan aktif dalam mempromosikan kepariwisataan.
Pada dasarnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Promosi
merupakan usaha dalam bidang informasi, himbauan dan komunikasi. Ketiga bidang tersebut
saling berhubungan sebab memberi informasi adalah menghimbau. Sebaliknya, seseorang
yang dihimbau juga diberikan informasi. Komunikasi pemasaran ialah kegiatan komunikasi
yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, untuk membantu dalam pengambilan keputusan
dibidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara
menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Komunikasi tentang produk yang

dipasarkan kepada konsumen dapat menentukan dan menjadi bahan pertimbangan
konsumen memutuskan pembelian termasuk penjelasan secara detail tentang kelebihan
serta kekurangan produk. Dengan demikian, konsumen akan merasa lebih yakin untuk
menggunakan produk karena sedikit banyak telah mengetahui informasi tentang produk
yang akan digunakan. Dalam penyampaian pesan maupun pengiriman feedback dari
penerima kepada pengirim akan memerlukan dua kegiatan yaitu encoding (fungsi mengirim)
dan decoding (fungsi menerima).

Terdapat dua dari elemen yang merupakan pemain atau pelaku utama komunikasi yaitu
pengirim dan penerima, dua elemen lainnya adalah alat komunikasi utama yaitu: pesan dan
media. Empat elemen lain adalah fungsi utama komunikasi yang terdiri dari penyandian,
pengartian, respon, dan umpan balik.
Dalam hal ini apabila dikaitkan dengan Duta Wisata, media adalah alat komunikasi
atau perantara bagi para Duta Wisata untuk mempromosikan potensi dan aset wisata ditiaptiap daerahnya seperti yang sudah dijelaskan diatas. Potensi dan aset wisata dalam hal ini
dapat dianalogikan sebagai ‘pesan’. Secara ringkas, hal tersebut dapat dilihat dalah skema
diagram di bawah ini:

Duta Wisata

MEDIA


Pesan

Kendala komunikasi akan mempengaruhi keberhasilan proses komunikasi. Luasnya
lingkup pengalaman dan pengetahuan dari pelaku komunikasi dapat mempengaruhi proses
penyampaian simbol. Sebuah pesan yang disampaikan dapat saja diartikan secara berbeda
sehingga menimbulkan efek atau tindakan yang berbeda pula. Penggunaan media pada
sebuah proses komunikasi perlu mempertimbangkan kemungkinan kendala yang muncul.
Kendala dapat menyebabkan terjadinya miskomunikasi, dimana pesan yang disampaikan
oleh komunikator dianggap gagal karena komunikan memberikan reaksi yang berbeda dari
yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan penafsiran atau pesan yang
disampaikan.
Oleh karena itu, penting bagi Duta Wisata untuk memperhatikan
penyampaian ‘pesan’ kepada khalayak umum.

dalam