Nilai Waktu Uang NEW pptx
Bab 6
Nilai Waktu dari Uang
Teori Portofolio
Kelompok I
Nur Rachma
Rizkyanti Dahlan
Nur Akifah Taslim
Thamrin Alief
ST.Amelia
Page 1
Nilai Waktu
Uang
Page 2
Apakah Nilai Waktu Uang
itu?
Nilai waktu uang pada konsep ini didasarkan
pada waktu, yang artinya uang hari ini lebih
baik/berharga daripada nilai uang dimasa yang akan
datang pada harga nominal yang sam
Faktor-faktor penyebab nilai uang turun:
a.Inflasi
b.Resiko
c.Preferensi likuiditas
Page 3
PRESENT VALUE : nilai saat ini dari jumlah uang di masa datang
atau serangkaian pembayaran yang dinilai pada tingkat bunga yang
ditentukan.
FUTURE VALUE: nilai uang diwaktu akan datang dari sejumlah
uang saat ini atau serangkaian pembayaran yang dievaluasi pada
tingkat bunga yang berlaku.
ANNUITY: suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah
yang sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu.
Page 4
PRESENT VALUE
Formula rumus:
PV= FVn/ (1+k)n
Dimana:
PV = Present Value
FVn = Future value periode ke-n
k
= suku bunga
n
= periode
Page 5
Contoh PV:
Berapa nilai sekarang dari $ 500 yang diterima
10 tahun kemudian jika bunga 6% ?
PV= FVn/ (1+k)n
= $ 500/ [(1 + 0.06)^10 ]
= $ 500/ (1.06^10)
= $ 500/ 1.791
= $ 279
Page 6
FUTURE VALUE
FVn = PV (1+k)n
Dimana:
FVn = Future value periode ke-n
PV = Present Value
k = suku bunga
n = periode
Page 7
CONTOH FV:
Tom menyimpan uang sebesar $1.000 di bank XYZ
dengan tingkat suku bunga 6 % setahun. Berapa uang Tom pada tahun ke 4?
FVn = PV (1+k)n
• Uang pada tahun pertama
FV1 = PV(1 + i )
= 1.000 ( 1 + 0,06 )
= 1.000 ( 1.06 )
= 1.060
• Uang pada tahun ke empat
FV4 = PV(1 + i )^4
= 1.000 ( 1.06 )^4
= 1.262
Page 8
Anuitas (Annuities)
Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai
dari suatu saham preferen.
Anuitas didefinisikan sebagai serangkaian pembayaran periodik yang sama (PMT) untuk
sejumlah waktu tertentu
Jika diteruskan selamanya sehingga pembayaran dalam jumlah yang sama akan
berlangsung terus selamanya, maka kita akan menyebutnya sebagai perpetuitas
(perpetuity)
― ANUITAS BIASA (ORDINARY)
― ANUITAS TERHUTANG
Dalam Anuitas (A) terkandung :
Angsuran (An) dan Bunga (Bn)
Rumus :
A = An + Bn
Page 9
A.ANUITAS BIASA (ORDINARY)
Adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir
periode.
Rumus dasar future value anuitas biasa adalah sebagai berikut :
FVn = PMT1 + in – 1 i
Dimana :
FVn = Future value (nilai masa depan dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
PMT = Payment (pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima pada setiap
periode)
i = Interest rate (tingkat bunga atau diskonto tahunan)
n = Jumlah tahun akan berlangsungnya anuitas
Page 10
Rumus dasar present value anuitas biasa adalah sebagai berikut :
PVn = FVn1 – 1 ( 1 + i ) n i
Dimana : PVn = Present value (nilai sekarang dari anuitas pada akhir
tahun ke-n)
Page 11
B. ANUITAS TERHUTANG
Anuitas terhutang adalah anuitas yang pembayarannya
dilakukan pada setiap awal interval. Awal interval pertama
merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal
interval kedua merupakan perhitungan bunga kedua dan
seterusnya.
Rumus dasar future value anuitas terhutang adalah :
FVn = PMT ( FVIFAi,n ) ( 1 + i )
Rumus dasar present value anuitas terhutang adalah :
PVn = PMT ( PVIFAi,n ) ( 1 + i )
Page 12
Mengatasi penurunan nilai uang karena tergerus inflasi dan
dimakan waktu adalah dengan membuat uang tersebut produktif dan
atau memberi imbal hasil melebihi laju inflasi. Cara paling efektif adalah
menginvestasikan dana tersebut agar menghasilkan imbal hasil diatas
laju inflasi sehingga nilai uang Anda relatif tetap atau bahkan bisa
bertambah. Kalau semua dana dimasukkan dalam investasi yang
memberi imbal hasil lebih besar dari lajuinflasi,
Page 13
TEORI PORTOFOLIO
Teori portofolio
Portofolio keuangan dapat di artikan sebagai investasi dalam berbagai
instrument keuangan yang dapat di perdagangkan di Bursa Efek Jakartadan pasar
uang dengan tujuan menyebarkan sumber perolehan return dan kemungkinan
resiko.
Intrument keuangan yang di maksud meliputi saham, obligasi, valuta asing ,
deposito, indeks harga saham dan produk derivative lainnya. Return investasi
dapat berupa deviden tunai, capital gain (loss), kupon dan bunga.
Page 15
Teori Portofolio
Pengembalian portofolio yang diharappkan dan tingkat resiko portofolio
yang dapat diterima serta menunjukan cara pembentukan portofolio yang
optimal
Teori Pasar Modal
Berhubungan dengan pengaruh keputusan investor terhadap harga
sekuritas
Menunjukan hubungan yang seharusnya terjadi antara pengembalian dan
resiko sekuritas jika investor membentuk portofolio yang sesuai dengan
teori portofolio
Page 16
Konsep Dasar:
1. Portofolio yang Efisien dan Optimal
Dalam pembentukan portofolio investor berusaha memaksimalkan
pengembalian yang diharapkan dari investasi dengan tingkat resiko
tertentu yang dapat diterima – portofolio yang efisien
Asumsi wajar adalah investor cenderung menghindari resiko
Jika memiliki beberapa pilihan portofolio yang efisien maka yang dipilih
portofolio yang paling optimal
2. Fungsi Kegunaan dan Kurva Indiferens
Fungsi kegunaan – menyatakan preferensi (pilihan) dari entitas ekonomi
sehubungan dengan pengembalian dan resiko yang dihadapi
Fungsi kegunaan dapat dinyatakan dalam bentuk grafis yaitu kurva
indeferens
Page 17
Kurva Indiferens
u3
Pengembalian yang diharapkan
u2
u1
Kegunaan meningkat
u
u’
Resiko
Page 18
Keterangan Kurva Indiferens
u’ = Tingkat pengembalian yang diharapkan lebih besar dan memiliki
resiko yang lebih besar dibanding – u
Kurva indiferens semakin jauh dari sumbu horizontal, mewakili tingkat
pengembalian yang lebih tinggi pada setiap tingkat resiko
3. Aktiva beresiko dan aktiva bebas resiko
Aktiva beresiko, merupakan aktiva dimana pengembalian yang akan
diterima di masa depan bersifat tidak pasti
Aktiva bebas beresiko, merupakan aktiva yang pengembalian masa
depannya dapat diketahui dengan pasti – umum merupakan kewajiban
jangka pendek pemerintah
Page 19
Mengukur pengembalian portofolio periode
tunggal
1. Pengembalian aktual dari suatu portofolio aktiva sepanjang
periode waktu tertentu dapat dihitung :
Rp = w1R1 + w2R2 + ... + wGRG
G
Rp = w g Rg
g=1
Keterangan :
Rp = tingkat pengembalian portofolio selama periode berjalan
Rg = tingkat pengembalian aktiva g selama periode berjalan
wg = berat aktiva g pada portofolio – bagian dari nilai pasar keseluruhan
G = jumlah aktiva pada portofolio
Page 20
Contoh kasus
Aktiva
Nilai pasar
Tingkat pengembalian
1
$ 6 juta
12 %
2
$ 8 juta
10 %
3
$ 11 juta
5%
Total
$ 25 Juta
R1 = 12 %
w1 = 6 / 25 = 0,24 = 24 %
R2 = 10 %
w2 = 8 / 25 = 0,32 = 32 %
R3 = 5 %
w3 = 11/25 = 0,44 = 44 %
Rp = 0,24 (0.12) + 0,32 (0.10) + 0,44 (0.5)
Rp = 0,0828 = 8,28 %
Page 21
Pengembalian diharapkan dari portofolio aktiva
beresiko
2. Nilai yang diberikan kepada pengembalian yang diharapkan dari setiap
aktiva merupakan persentase dari nilai pasar aktiva terhadap nilai
E(Rp) = w1E(R1) + w2E(R2) + ... + wGE(RG)
Keterangan :
E( ) = harapan
E(Rp) = pengembalian exante – pengembalian diharapkan dari portofolio
sepanjang periode waktu tertentu
Page 22
Lanjutan....
Pengembalian yang diharapkan
E (Ri) = p1r1 + p2r2 + ... + pNrN
Keterangan :
rn = tingkat pengembalian ke n yang mungkin bagi aktiva i
pn = probabilita memperoleh tingkat pengembalian n bagi aktiva i
N = jumlah penghasilan yang mungkin bagi tingkat pengembalian
Page 23
Contoh Kasus
Distribusi probabilitas tingkat pengembalian bagi saham XZY
N
Tingkat pengembalian
Probabilitas kejadian
1
15 %
0.50
2
10 %
0.30
3
5%
0.13
4
0%
0.05
5
-5%
0.20
Total
1.00
E(RXYZ) = 0.50(15%) + 0.30(10%) + 0.13(5%) + 0.05 (0%) +
0.20 (-5%)
= 11 %
11% = nilai atau rata-rata hitung (mean) yang diharapkan dari distribusi probabilitas bagi
tingkat pengembalian saham XYZ
Page 24
Mengukur Resiko Portofolio
Resiko merupakan kerugian yang dihadapi
Menurut Prof. Harry Markowitz : Resiko sebagai varians pengembalian
diharapkan aktiva
Page 25
Varians Sebagai Alat
Ukur Resiko
Varians dari variabel acak adalah ukuran penyimpangan dari penghasilan
ayng mungkin di sekitar nilai yang diharapkan
Pengembalian aktiva, varians adalah ukuran penyimpangan penghasilan
yang mungkin bagi tingkat pengembalian di sekitar pengembalian yang
diharapkan
Page 26
Lanjutan...
Persamaan
var (Ri) = p1[r1-E(Ri)]2 + p2[r2-E(Ri)]2 + ...
+ pN[rN-E(Ri)]2
atau
N
var (Ri) = pn[rm-E(Ri)]2
n=1
Page 27
Contoh Kasus
Distribusi probabilitas pengembalian saham XYZ, maka varians :
var (Rxyz) = 0.50(15% - 11%)2 + 0.30(10% - 11%)2 +
0.13(5% - 11%)2 + 0.05(0% - 11%)2 +
0.02(-5% - 11 %)2
= 24 %
Varians dikaitkan dengan distribusi pengembalian mengukur
kekencangan dimana distribusi dikelompokan disekitar mean atau
pengembalian yang diharapkan
Page 28
Lanjutan...
Menurut Harry Markowitz : Kekencangan atau varians ini sama dengan
ketidakpastian atau resiko suatu investasi
Jika aktiva tidak memiliki resiko, maka penyimpangan pengembalian
diharapkan dari aktiva tersebut adalah 0 (nol)
Page 29
Deviasi Standar
Varians dinyatakan dalam unit kuadrat, varians diubah menjadi deviasi
standar atau akar kuadrat dari varians
SD(Ri) = √ var (Ri)
Maka deviasi standar saham XYZ
SD(RXYZ) = √ 24 %
Page 30
= 4,9 %
Kritikan Terhadap Varians Sebagai
Alat Ukur
Varians mengukur penyimpangan pengembalian
aktiva di sekitar nilai yang diharapkan, maka varians
mempertimbangkan juga pengembalian di atas atau
di bawah nilai pengembalian yang diharapkan
Varians hanya merupakan satu ukuran tentang
bagaimana pengembalian bervariasi di sekitar
pengembalian yang diharapkan.
Page 31
Pandangan Harry Markowitz
Menyadari keterbatasan dan menyarankan
pengukuran resiko sisi bawah (downside risk) –
resiko memperoleh pengembalian di bawah
pengembalian diharapkan – disebut dengan semi
varians
Varians dapat dibenarkan berdasarkan bukti empiris
yang menyatakan distribusi pengembalian saham di
masa lalu bersifat simetris. Pengembalian yang
diharapkan dan varians merupakan dua parameter
yang dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan
Page 32
Mengukur Resiko Portofolio dari
Portofolio Dua Aktiva
Formula
var(Rp) = wi2 var(Ri) + wi2 var (Rj) + 2wi wj cov(Ri,Rj)
Dimana
cov(Ri,Rj) = kovarians antara pengembalian bagi aktiva i
dan aktiva j
Page 33
Kovarian
Tingkat dimana pengembalian kedua aktiva berbeda atau berubah secara
bersamaan
Kovarian positif (+) : pengembalian kedua aktiva cenderung bergerak
atau berubah pada arah yang sama
Kovarian negatif (-) : Pengembalian bergerak pada arah yang berlawanan
Page 34
Formula Kovarian aktiva i dan j
Cov(Ri,Rj) = p1[ri1 - E(Ri)][ri1 – E(Ri)] + p2[ri2 – E(Ri)][ri2 – E(Ri)]
+ ... + p1[riN - E(Ri)][riN – E(Ri)]
Dimana :
rin = tingkat pengembalian ke n yang mungkin bagi aktiva i
rjn = tingkat pengembalian ke n yang mungkin bagi aktiva j
Pn= kemungkinan memperoleh tingkat pengembalian n bagi aktiva i dan j
N = jumlah hasil yang mungkin bagi tingkat pengembalian
Page 35
Contoh Kasus
N
saham A
Tingkat
Tingkat
pengembalian
pengembalian
Saham B
kejadian
1
15 %
8%
0.50
2
10 %
11 %
0.30
3
5%
6%
0.13
4
0%
0%
0.05
5
-5%
-4%
Total
1.00
Pengembalian diharapkan 11 %
Varians
Standar deviasi
Page 36
0.20
24 %
8%
9%
4,9 %
3%
Probabilitas
Kovarian antara
saham A dan saham
cov (R ,R ) = 0.50 (15%-11%) (8%-8%) +
B
0.30 (10%-11%) (11%-8%) +
A
B
0.13 (5%-11%) (6%-8%) +
0.05 (0%-11%) (0%-8%) +
0.02 (-5%-11%) (-4%-8%)
= 8,9 %
Kovarian dapat dianggap korelasi antara pengembalian yang diharapkan
dari kedua aktiva
Page 37
Hubungan antara Kovarian dan
Korelasi
cov (Ri,Rj)
Cor (Ri,Rj) =
SD(Ri) SD(Rj)
Koefisien korelasi
+ 1 : adanya pergerakan arah yang sama dengan
sempurna
- 1 : adanya pergerakan ke arah yang berlawanan dengan
sempurna
Page 38
Contoh Kasus
Hubungan antara kovarian dan korelasi saham A dan saham B :
8,9
Cor (RA, RB) =
(4,9) (4,3)
= 0,60
Page 39
Mengukur Resiko Portofolio Lebih
dari Dua Aktiva
Formula tiga aktiva i, j dan k
var(Rp) = wi2 var(Ri) + wk2 var (Rk) + 2wi wj cov(Ri,Rj)
+ 2wi wk cov(Ri,Rk) + 2wj wk cov(Rj,Rk)
Varians dari pengembalian diharapkan suatu portofolio adalah jumlah
tertimbang aktiva tunggal dalam portofolio ditambah jumlah tertimbang
tingkat dimana aktiva mengalami perubahan bersamam-sama
Page 40
Menggunakan Data Historis Untuk
Memperkirakan Input
Manajer portofolio akan memodifikasi nilai input jika analisis yang mereka
lakukan menunjukan bahwa kinerja saham tertentu di masa depan
berbeda dengan kinerja di masa lalu
Pengembalian historis = (harga awal periode – harga akhir periode +
deviden kas ) / harga awal periode
Page 41
Contoh Kasus
Harga awal periode
Harga akhir periode
Deviden kas dibayar
$ 46.000
$ 53.875
$ 0.25
Pengembalian historis
= (53.875 – 46.000 + 0.25) / 46.000
= 0,17663
=17,663 %
Page 42
Contoh Study Kasus Portofolio
Beberapa resiko investasi dapat berupa kerugian
penurunan kurs saham dan kurs obligasi, gagal
menerima deviden tunai dan kupon obligasi, gagal
menerima kembali pokok obligasi karena emiten di
nyatakan pailit dan gagal menerima kembali modal
karena emiten saham di nayatkan pailit atau
sahamnya tidak laku di jual karena emiten
bersangkutan telah di keluarkan dari pencatatan
bursa efek Jakarta.
Untuk mengurangi resiko investasi investor harus
mengenal jenis resiko investasi. Jenis resiko ini di
kelompokkan dalam dua kelompok yaitu : resiko
sistematik (systematic risk/undiversifiable risk) dan
resiko tidak sistematis (unsystematic risk/specific
Page
43
risk).
1. Contoh resiko sistematis adalah
kenaikan inflasi yang tajam, kenaikan tingkat
bunga, dansiklus ekonomi. Untuk mengurangi resiko
sistematis investor dapat melakukan lindung nilai
(hedging) di futures market atau di option market.
Cara untuk mengurangi resiko sistematis
adalah memahami perilaku siklus ekonomi dan tandatanda awal pergantian siklus ekonomi. Dalam siklus
ekonomi recovery dan expansion, investasi yang
paling menguntungkan adalah dalam saham emiten
yang membuat produk tahan lama (durable goods),
sedfangkan dalam siklus recession dan depression
lebih baik berinvestasi dalam saham emiten yang
membuat produk tidak tahan lama (nondurable
goods).
Page 44
2. Contoh resiko spesifik adalah
Peraturan pemerintah mengenai larangan ekspor
atau impor semen yang akan mempengaruhi harga
saham emiten yang menghasilkan produk semen,
property atau produk lain yang menggunakan bahan
semen.
Untuk mengurangi kerugian yang mungkin timbul
investor sebaiknya berinvestasi dalam berbagai jenis saham
dari bermacam sector sehingga jika satu jenis saham merugi
masih ada jenis saham lain yang beruntung. Portofolio tidak
mungkin mendapatkan return yang maksimal tetapi dapat
menghasilkan return yang optimal dengan resiko minimal
Page 45
AMORTISASI
Amortisasi pinjaman adalah salah satu pinjaman yang
diselesaikan dengan pembayaran yang sama selama
periode tertentu
Skedul amortisasi menunjukkan:
– Berapa besar dari setiap pembayaran yang
membentuk bunga
– Berapa yang digunakan untuk mengurangi pokok
– Saldo yang belum terbayar pada setiap waktu
Page 46
THE
END
Page 47
Nilai Waktu dari Uang
Teori Portofolio
Kelompok I
Nur Rachma
Rizkyanti Dahlan
Nur Akifah Taslim
Thamrin Alief
ST.Amelia
Page 1
Nilai Waktu
Uang
Page 2
Apakah Nilai Waktu Uang
itu?
Nilai waktu uang pada konsep ini didasarkan
pada waktu, yang artinya uang hari ini lebih
baik/berharga daripada nilai uang dimasa yang akan
datang pada harga nominal yang sam
Faktor-faktor penyebab nilai uang turun:
a.Inflasi
b.Resiko
c.Preferensi likuiditas
Page 3
PRESENT VALUE : nilai saat ini dari jumlah uang di masa datang
atau serangkaian pembayaran yang dinilai pada tingkat bunga yang
ditentukan.
FUTURE VALUE: nilai uang diwaktu akan datang dari sejumlah
uang saat ini atau serangkaian pembayaran yang dievaluasi pada
tingkat bunga yang berlaku.
ANNUITY: suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah
yang sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu.
Page 4
PRESENT VALUE
Formula rumus:
PV= FVn/ (1+k)n
Dimana:
PV = Present Value
FVn = Future value periode ke-n
k
= suku bunga
n
= periode
Page 5
Contoh PV:
Berapa nilai sekarang dari $ 500 yang diterima
10 tahun kemudian jika bunga 6% ?
PV= FVn/ (1+k)n
= $ 500/ [(1 + 0.06)^10 ]
= $ 500/ (1.06^10)
= $ 500/ 1.791
= $ 279
Page 6
FUTURE VALUE
FVn = PV (1+k)n
Dimana:
FVn = Future value periode ke-n
PV = Present Value
k = suku bunga
n = periode
Page 7
CONTOH FV:
Tom menyimpan uang sebesar $1.000 di bank XYZ
dengan tingkat suku bunga 6 % setahun. Berapa uang Tom pada tahun ke 4?
FVn = PV (1+k)n
• Uang pada tahun pertama
FV1 = PV(1 + i )
= 1.000 ( 1 + 0,06 )
= 1.000 ( 1.06 )
= 1.060
• Uang pada tahun ke empat
FV4 = PV(1 + i )^4
= 1.000 ( 1.06 )^4
= 1.262
Page 8
Anuitas (Annuities)
Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai
dari suatu saham preferen.
Anuitas didefinisikan sebagai serangkaian pembayaran periodik yang sama (PMT) untuk
sejumlah waktu tertentu
Jika diteruskan selamanya sehingga pembayaran dalam jumlah yang sama akan
berlangsung terus selamanya, maka kita akan menyebutnya sebagai perpetuitas
(perpetuity)
― ANUITAS BIASA (ORDINARY)
― ANUITAS TERHUTANG
Dalam Anuitas (A) terkandung :
Angsuran (An) dan Bunga (Bn)
Rumus :
A = An + Bn
Page 9
A.ANUITAS BIASA (ORDINARY)
Adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir
periode.
Rumus dasar future value anuitas biasa adalah sebagai berikut :
FVn = PMT1 + in – 1 i
Dimana :
FVn = Future value (nilai masa depan dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
PMT = Payment (pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima pada setiap
periode)
i = Interest rate (tingkat bunga atau diskonto tahunan)
n = Jumlah tahun akan berlangsungnya anuitas
Page 10
Rumus dasar present value anuitas biasa adalah sebagai berikut :
PVn = FVn1 – 1 ( 1 + i ) n i
Dimana : PVn = Present value (nilai sekarang dari anuitas pada akhir
tahun ke-n)
Page 11
B. ANUITAS TERHUTANG
Anuitas terhutang adalah anuitas yang pembayarannya
dilakukan pada setiap awal interval. Awal interval pertama
merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal
interval kedua merupakan perhitungan bunga kedua dan
seterusnya.
Rumus dasar future value anuitas terhutang adalah :
FVn = PMT ( FVIFAi,n ) ( 1 + i )
Rumus dasar present value anuitas terhutang adalah :
PVn = PMT ( PVIFAi,n ) ( 1 + i )
Page 12
Mengatasi penurunan nilai uang karena tergerus inflasi dan
dimakan waktu adalah dengan membuat uang tersebut produktif dan
atau memberi imbal hasil melebihi laju inflasi. Cara paling efektif adalah
menginvestasikan dana tersebut agar menghasilkan imbal hasil diatas
laju inflasi sehingga nilai uang Anda relatif tetap atau bahkan bisa
bertambah. Kalau semua dana dimasukkan dalam investasi yang
memberi imbal hasil lebih besar dari lajuinflasi,
Page 13
TEORI PORTOFOLIO
Teori portofolio
Portofolio keuangan dapat di artikan sebagai investasi dalam berbagai
instrument keuangan yang dapat di perdagangkan di Bursa Efek Jakartadan pasar
uang dengan tujuan menyebarkan sumber perolehan return dan kemungkinan
resiko.
Intrument keuangan yang di maksud meliputi saham, obligasi, valuta asing ,
deposito, indeks harga saham dan produk derivative lainnya. Return investasi
dapat berupa deviden tunai, capital gain (loss), kupon dan bunga.
Page 15
Teori Portofolio
Pengembalian portofolio yang diharappkan dan tingkat resiko portofolio
yang dapat diterima serta menunjukan cara pembentukan portofolio yang
optimal
Teori Pasar Modal
Berhubungan dengan pengaruh keputusan investor terhadap harga
sekuritas
Menunjukan hubungan yang seharusnya terjadi antara pengembalian dan
resiko sekuritas jika investor membentuk portofolio yang sesuai dengan
teori portofolio
Page 16
Konsep Dasar:
1. Portofolio yang Efisien dan Optimal
Dalam pembentukan portofolio investor berusaha memaksimalkan
pengembalian yang diharapkan dari investasi dengan tingkat resiko
tertentu yang dapat diterima – portofolio yang efisien
Asumsi wajar adalah investor cenderung menghindari resiko
Jika memiliki beberapa pilihan portofolio yang efisien maka yang dipilih
portofolio yang paling optimal
2. Fungsi Kegunaan dan Kurva Indiferens
Fungsi kegunaan – menyatakan preferensi (pilihan) dari entitas ekonomi
sehubungan dengan pengembalian dan resiko yang dihadapi
Fungsi kegunaan dapat dinyatakan dalam bentuk grafis yaitu kurva
indeferens
Page 17
Kurva Indiferens
u3
Pengembalian yang diharapkan
u2
u1
Kegunaan meningkat
u
u’
Resiko
Page 18
Keterangan Kurva Indiferens
u’ = Tingkat pengembalian yang diharapkan lebih besar dan memiliki
resiko yang lebih besar dibanding – u
Kurva indiferens semakin jauh dari sumbu horizontal, mewakili tingkat
pengembalian yang lebih tinggi pada setiap tingkat resiko
3. Aktiva beresiko dan aktiva bebas resiko
Aktiva beresiko, merupakan aktiva dimana pengembalian yang akan
diterima di masa depan bersifat tidak pasti
Aktiva bebas beresiko, merupakan aktiva yang pengembalian masa
depannya dapat diketahui dengan pasti – umum merupakan kewajiban
jangka pendek pemerintah
Page 19
Mengukur pengembalian portofolio periode
tunggal
1. Pengembalian aktual dari suatu portofolio aktiva sepanjang
periode waktu tertentu dapat dihitung :
Rp = w1R1 + w2R2 + ... + wGRG
G
Rp = w g Rg
g=1
Keterangan :
Rp = tingkat pengembalian portofolio selama periode berjalan
Rg = tingkat pengembalian aktiva g selama periode berjalan
wg = berat aktiva g pada portofolio – bagian dari nilai pasar keseluruhan
G = jumlah aktiva pada portofolio
Page 20
Contoh kasus
Aktiva
Nilai pasar
Tingkat pengembalian
1
$ 6 juta
12 %
2
$ 8 juta
10 %
3
$ 11 juta
5%
Total
$ 25 Juta
R1 = 12 %
w1 = 6 / 25 = 0,24 = 24 %
R2 = 10 %
w2 = 8 / 25 = 0,32 = 32 %
R3 = 5 %
w3 = 11/25 = 0,44 = 44 %
Rp = 0,24 (0.12) + 0,32 (0.10) + 0,44 (0.5)
Rp = 0,0828 = 8,28 %
Page 21
Pengembalian diharapkan dari portofolio aktiva
beresiko
2. Nilai yang diberikan kepada pengembalian yang diharapkan dari setiap
aktiva merupakan persentase dari nilai pasar aktiva terhadap nilai
E(Rp) = w1E(R1) + w2E(R2) + ... + wGE(RG)
Keterangan :
E( ) = harapan
E(Rp) = pengembalian exante – pengembalian diharapkan dari portofolio
sepanjang periode waktu tertentu
Page 22
Lanjutan....
Pengembalian yang diharapkan
E (Ri) = p1r1 + p2r2 + ... + pNrN
Keterangan :
rn = tingkat pengembalian ke n yang mungkin bagi aktiva i
pn = probabilita memperoleh tingkat pengembalian n bagi aktiva i
N = jumlah penghasilan yang mungkin bagi tingkat pengembalian
Page 23
Contoh Kasus
Distribusi probabilitas tingkat pengembalian bagi saham XZY
N
Tingkat pengembalian
Probabilitas kejadian
1
15 %
0.50
2
10 %
0.30
3
5%
0.13
4
0%
0.05
5
-5%
0.20
Total
1.00
E(RXYZ) = 0.50(15%) + 0.30(10%) + 0.13(5%) + 0.05 (0%) +
0.20 (-5%)
= 11 %
11% = nilai atau rata-rata hitung (mean) yang diharapkan dari distribusi probabilitas bagi
tingkat pengembalian saham XYZ
Page 24
Mengukur Resiko Portofolio
Resiko merupakan kerugian yang dihadapi
Menurut Prof. Harry Markowitz : Resiko sebagai varians pengembalian
diharapkan aktiva
Page 25
Varians Sebagai Alat
Ukur Resiko
Varians dari variabel acak adalah ukuran penyimpangan dari penghasilan
ayng mungkin di sekitar nilai yang diharapkan
Pengembalian aktiva, varians adalah ukuran penyimpangan penghasilan
yang mungkin bagi tingkat pengembalian di sekitar pengembalian yang
diharapkan
Page 26
Lanjutan...
Persamaan
var (Ri) = p1[r1-E(Ri)]2 + p2[r2-E(Ri)]2 + ...
+ pN[rN-E(Ri)]2
atau
N
var (Ri) = pn[rm-E(Ri)]2
n=1
Page 27
Contoh Kasus
Distribusi probabilitas pengembalian saham XYZ, maka varians :
var (Rxyz) = 0.50(15% - 11%)2 + 0.30(10% - 11%)2 +
0.13(5% - 11%)2 + 0.05(0% - 11%)2 +
0.02(-5% - 11 %)2
= 24 %
Varians dikaitkan dengan distribusi pengembalian mengukur
kekencangan dimana distribusi dikelompokan disekitar mean atau
pengembalian yang diharapkan
Page 28
Lanjutan...
Menurut Harry Markowitz : Kekencangan atau varians ini sama dengan
ketidakpastian atau resiko suatu investasi
Jika aktiva tidak memiliki resiko, maka penyimpangan pengembalian
diharapkan dari aktiva tersebut adalah 0 (nol)
Page 29
Deviasi Standar
Varians dinyatakan dalam unit kuadrat, varians diubah menjadi deviasi
standar atau akar kuadrat dari varians
SD(Ri) = √ var (Ri)
Maka deviasi standar saham XYZ
SD(RXYZ) = √ 24 %
Page 30
= 4,9 %
Kritikan Terhadap Varians Sebagai
Alat Ukur
Varians mengukur penyimpangan pengembalian
aktiva di sekitar nilai yang diharapkan, maka varians
mempertimbangkan juga pengembalian di atas atau
di bawah nilai pengembalian yang diharapkan
Varians hanya merupakan satu ukuran tentang
bagaimana pengembalian bervariasi di sekitar
pengembalian yang diharapkan.
Page 31
Pandangan Harry Markowitz
Menyadari keterbatasan dan menyarankan
pengukuran resiko sisi bawah (downside risk) –
resiko memperoleh pengembalian di bawah
pengembalian diharapkan – disebut dengan semi
varians
Varians dapat dibenarkan berdasarkan bukti empiris
yang menyatakan distribusi pengembalian saham di
masa lalu bersifat simetris. Pengembalian yang
diharapkan dan varians merupakan dua parameter
yang dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan
Page 32
Mengukur Resiko Portofolio dari
Portofolio Dua Aktiva
Formula
var(Rp) = wi2 var(Ri) + wi2 var (Rj) + 2wi wj cov(Ri,Rj)
Dimana
cov(Ri,Rj) = kovarians antara pengembalian bagi aktiva i
dan aktiva j
Page 33
Kovarian
Tingkat dimana pengembalian kedua aktiva berbeda atau berubah secara
bersamaan
Kovarian positif (+) : pengembalian kedua aktiva cenderung bergerak
atau berubah pada arah yang sama
Kovarian negatif (-) : Pengembalian bergerak pada arah yang berlawanan
Page 34
Formula Kovarian aktiva i dan j
Cov(Ri,Rj) = p1[ri1 - E(Ri)][ri1 – E(Ri)] + p2[ri2 – E(Ri)][ri2 – E(Ri)]
+ ... + p1[riN - E(Ri)][riN – E(Ri)]
Dimana :
rin = tingkat pengembalian ke n yang mungkin bagi aktiva i
rjn = tingkat pengembalian ke n yang mungkin bagi aktiva j
Pn= kemungkinan memperoleh tingkat pengembalian n bagi aktiva i dan j
N = jumlah hasil yang mungkin bagi tingkat pengembalian
Page 35
Contoh Kasus
N
saham A
Tingkat
Tingkat
pengembalian
pengembalian
Saham B
kejadian
1
15 %
8%
0.50
2
10 %
11 %
0.30
3
5%
6%
0.13
4
0%
0%
0.05
5
-5%
-4%
Total
1.00
Pengembalian diharapkan 11 %
Varians
Standar deviasi
Page 36
0.20
24 %
8%
9%
4,9 %
3%
Probabilitas
Kovarian antara
saham A dan saham
cov (R ,R ) = 0.50 (15%-11%) (8%-8%) +
B
0.30 (10%-11%) (11%-8%) +
A
B
0.13 (5%-11%) (6%-8%) +
0.05 (0%-11%) (0%-8%) +
0.02 (-5%-11%) (-4%-8%)
= 8,9 %
Kovarian dapat dianggap korelasi antara pengembalian yang diharapkan
dari kedua aktiva
Page 37
Hubungan antara Kovarian dan
Korelasi
cov (Ri,Rj)
Cor (Ri,Rj) =
SD(Ri) SD(Rj)
Koefisien korelasi
+ 1 : adanya pergerakan arah yang sama dengan
sempurna
- 1 : adanya pergerakan ke arah yang berlawanan dengan
sempurna
Page 38
Contoh Kasus
Hubungan antara kovarian dan korelasi saham A dan saham B :
8,9
Cor (RA, RB) =
(4,9) (4,3)
= 0,60
Page 39
Mengukur Resiko Portofolio Lebih
dari Dua Aktiva
Formula tiga aktiva i, j dan k
var(Rp) = wi2 var(Ri) + wk2 var (Rk) + 2wi wj cov(Ri,Rj)
+ 2wi wk cov(Ri,Rk) + 2wj wk cov(Rj,Rk)
Varians dari pengembalian diharapkan suatu portofolio adalah jumlah
tertimbang aktiva tunggal dalam portofolio ditambah jumlah tertimbang
tingkat dimana aktiva mengalami perubahan bersamam-sama
Page 40
Menggunakan Data Historis Untuk
Memperkirakan Input
Manajer portofolio akan memodifikasi nilai input jika analisis yang mereka
lakukan menunjukan bahwa kinerja saham tertentu di masa depan
berbeda dengan kinerja di masa lalu
Pengembalian historis = (harga awal periode – harga akhir periode +
deviden kas ) / harga awal periode
Page 41
Contoh Kasus
Harga awal periode
Harga akhir periode
Deviden kas dibayar
$ 46.000
$ 53.875
$ 0.25
Pengembalian historis
= (53.875 – 46.000 + 0.25) / 46.000
= 0,17663
=17,663 %
Page 42
Contoh Study Kasus Portofolio
Beberapa resiko investasi dapat berupa kerugian
penurunan kurs saham dan kurs obligasi, gagal
menerima deviden tunai dan kupon obligasi, gagal
menerima kembali pokok obligasi karena emiten di
nyatakan pailit dan gagal menerima kembali modal
karena emiten saham di nayatkan pailit atau
sahamnya tidak laku di jual karena emiten
bersangkutan telah di keluarkan dari pencatatan
bursa efek Jakarta.
Untuk mengurangi resiko investasi investor harus
mengenal jenis resiko investasi. Jenis resiko ini di
kelompokkan dalam dua kelompok yaitu : resiko
sistematik (systematic risk/undiversifiable risk) dan
resiko tidak sistematis (unsystematic risk/specific
Page
43
risk).
1. Contoh resiko sistematis adalah
kenaikan inflasi yang tajam, kenaikan tingkat
bunga, dansiklus ekonomi. Untuk mengurangi resiko
sistematis investor dapat melakukan lindung nilai
(hedging) di futures market atau di option market.
Cara untuk mengurangi resiko sistematis
adalah memahami perilaku siklus ekonomi dan tandatanda awal pergantian siklus ekonomi. Dalam siklus
ekonomi recovery dan expansion, investasi yang
paling menguntungkan adalah dalam saham emiten
yang membuat produk tahan lama (durable goods),
sedfangkan dalam siklus recession dan depression
lebih baik berinvestasi dalam saham emiten yang
membuat produk tidak tahan lama (nondurable
goods).
Page 44
2. Contoh resiko spesifik adalah
Peraturan pemerintah mengenai larangan ekspor
atau impor semen yang akan mempengaruhi harga
saham emiten yang menghasilkan produk semen,
property atau produk lain yang menggunakan bahan
semen.
Untuk mengurangi kerugian yang mungkin timbul
investor sebaiknya berinvestasi dalam berbagai jenis saham
dari bermacam sector sehingga jika satu jenis saham merugi
masih ada jenis saham lain yang beruntung. Portofolio tidak
mungkin mendapatkan return yang maksimal tetapi dapat
menghasilkan return yang optimal dengan resiko minimal
Page 45
AMORTISASI
Amortisasi pinjaman adalah salah satu pinjaman yang
diselesaikan dengan pembayaran yang sama selama
periode tertentu
Skedul amortisasi menunjukkan:
– Berapa besar dari setiap pembayaran yang
membentuk bunga
– Berapa yang digunakan untuk mengurangi pokok
– Saldo yang belum terbayar pada setiap waktu
Page 46
THE
END
Page 47