Membaca Al Qur’an dan Maknanya

EDISI

01
2012

BULETIN BULANAN
SURAU BAITUL AMIN DEPOK

Seri Tombo Ati

Membaca Al Qur’an dan Maknanya

Seberapa pentingkah Al Qur’an buat
kita sehingga kita perlu membaca dan
memaknainya? Bagaimana Al Qur’an
menjawab hal ini? Di Al Qur’an, yakni
dalam surat Al Jatsiyah ayat 20, Allah SWT
berfirman, “Al Qur’an ini adalah pedoman
bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi
kaum yang meyakininya.”
Kemudian pada Surat Yaa Siin ayat

69, disebutkan, “Al Qur’an itu tidak lain
adalah pelajaran dan kitab yang memberi
penerangan.”
Allah juga berfirman dalam surat Al
Kahfi ayat 1 dan 2: “Segala puji bagi Allah
yang telah menurunkan kepada hambaNya Al Qur’an dan Dia tidak mengadakan
penyimpangan di dalamnya, melainkan
sebagai bimbingan yang lurus.”
Sementara itu, dalam Surat Al Qalam
ayat 52, Allah SWT berfirman tentang
pengajaran yang terkandung dalam kitab
suci Al Qur’an, “Dan tiadalah ia (Al Qur-an),
melainkan pengajaran untuk semesta
alam.”
Al Qur’an tak lain adalah petunjuk bagi
umat manusia, sebagaimana pada surat
An Nahl ayat 89. Allah SWT mewahyukan,
“Kami turunkan kepadamu Kitab (Al
Qur-an) yang menjelaskan segala sesuatu,
petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi


Berani Usul, Berani
Bertanggung Jawab
Halaman

dok. hamzajennings.com

Pada saat kita tidak seperti yang
disampaikan Al Qur’an, berarti kita
meremehkan pesan Tuhan. Ada
orang yang seratus persen melaksanakan apa yang diperintahkan
Allah SWT dalam Al Quran. Dia
adalah Rasulullah SAW, pemimpin di
dunia dan akhirat.

Mohamed Seif el-Shazli, bersama anaknya, Ahmed dan Hassan el-Zeneiny, pengurus Mesjid Al-Hussein, Mesir,
memperlihatkan Al-Qur'an mushaf Ustmani di ruang purbakala mesjid. Agar menjadi pelajaran dan kitab yang
memberi penerangan, Al-Qur’an harus dipahami maknanya, salah satunya melalui metode kajian tematik.

bersumpah dengan tempat beredarnya

orang-orang muslim.”
bintang-bintang. Sesungguhnya sumpah
Sedangkan dalam surat Yunus ayat
itu adalah sumpah yang besar kalau kamu
57, Allah SWT berfirman: “Hai sekalian
mengetahui, sesungguhnya Al Qur’an ini
manusia, sungguh telah datang kepada
adalah bacaan yang sangat mulia, pada
kamu pengajaran dari Tuhanmu (Al
kitab yang terpelihara (Lauhul mahfudz),
Qur-an), penyembuh penyakit-penyakit
tidak menyentuhnya kecuali hambadalam dada, petunjuk dan rahmat bagi
hamba yang disucikan. Diturunkan dari
orang-orang yang beriman.”
Tuhan semesta alam.”
Dari ayat-ayat Al Qur’an tersebut
Sehingga dengan membaca dan
diatas, telah jelas sekali bahwasanya Allah
mempelajarinya, manusia akan mendapatSWT menerangkan pentingnya Al Qur’an
kan ketenangan jiwa, seperti yang disabuntuk kita. Manusia berkewajiban meyadakan Rasululah SAW, dari Abu Hurairah,

kini Al Qur’an sebagai pedoman, petunjuk
“… dan tidaklah suatu kaum berkumpul di
dan rahmat, pelajaran dan penerangan,
salah satu rumah Allah untuk membaca
pembimbing yang lurus, pengajaran,
Kitabullah dan saling mempelajarinya di
petunjuk serta kabar gembira. Sehingga
bagi yang mengimaninya, Al Qur’an akan
(Bersambung ke hal. 6 kol. 1)
menjadi obat segala penyakit hati.
Bahkan Allah SWT bersumpah,
bahwa Al Qur’an adalah bacaan
Jadwal Sholat Februari 2012
yang sangat mulia, dalam surat.
Untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya
Al-Waaqi’ah: 75-81, “Maka Aku
Tgl.
Shubuh Zhuhur Ashar Maghrib Isya’

Panitia Peradaban Bersih

(Pandabsih)
Terus Ber-AKSI dan
Introspeksi
Tarekat Dalam Islam
Para Sahabat Syaikh
Al-Junayd Al-Baghdadi
Turnamen Tenis Meja AKSI
Bakat-bakat Terselubung
Bermunculan
Kisah Hikmah
Tangan Yang Dicintai Allah

4

2

3
4
8


1
3
5
7
9
11
13
15
17
19
21
23
25
27
29

4:35
4:35
4:37
4:37

4:37
4:38
4:38
4:40
4:40
4:40
4:41
4:41
4:42
4:42
4:42

12:09
12:09
12:10
12:10
12:10
12:10
12:10
12:10

12:10
12:10
12:10
12:10
12:09
12:09
12:08

15:29
15:29
15:28
15:28
15:28
15:26
15:26
15:23
15:23
15:23
15:20
15:20

15:16
15:16
15:14

18:20
18:20
18:20
18:20
18:20
18:19
18:19
18:18
18:18
18:18
18:17
18:17
18:16
18:16
18:15


19:32
19:32
19:31
19:31
19:31
19:30
19:30
19:29
19:29
19:29
19:27
19:27
19:25
19:25
19:24

2

Panitia Peradaban Bersih (Pandabsih)


Terus Ber-AKSI dan Introspeksi
tertata
asri.”
Kurang
lebih
100
pohon
ditanam oleh
Ketua YPDKY,
Pengurus Surau, Anggota YPDKY, Anshor dan Pandabsih yang
tersebar di seluruh area Surau Baitul Amin.

Turnamen Tenis Meja Antar Divisi Pandabsih dan
Penanaman Pohon Pengabdian
Untuk meningkatkan silaturahim dan kekompakan antar divisi
Pandabsih, 17 Desember 2011 kesembilan divisi Pandabsih dan
Anshor mengikuti turnamen tenis meja yang berlangsung di
auditorium atas. Auditorium atas, yang biasa juga digunakan
untuk resepsi pernikahan, kali ini telah diubah menjadi arena tenis
meja. Turnamen yang berlangsung ketat ini dimenangkan oleh
pasangan Abangda H. Akhmad Syukran Bestari (Bang Ari) &
Bang Herman menjadi juara setelah menyisihkan berbagai pasangan dari 9 Divisi Pandabsih. Pada turnamen tersebut, ikut
bertanding juga perwakilan dari Kampus Panca Budi, Medan.

Sosialiasi kegiatan Pandabsih agar menjadi budaya Surau
Baitul Amin di Bojong Sari Depok, kembali diadakan dengan
mengadakan Pekan Bersih untuk yang keempat kalinya. Kegiatan
ini sebagai salah satu sarana pengingat bagi jamaah agar terus
berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan surau. Pada malam
pergantian tahun 2011 – 2012, Pandabsih juga berkesempatan
untuk menyosialisasikan programnya kepada jamaah disela acara
malam tahun baru yang diadakan oleh YCBA.

blog.baitulamin.org

Pekan Bersih (25 Desember 2011 – 02 Januari 2012)

Sehari Bersama Bang Arie dan Bang Ramon
(04 Januari 2012)
Acara
yang
baru pertama kali
diadakan
ini
bertema
‘Introspeksi Diri adalah
Kunci Hati’. Kegiatan ini berbentuk
tausiyah
dari
Pengurus II Surau
Baitul
Amin,
Bojongsari,
Abangda H. Akhmad Syukran Bestari, SE., MMSi., yang biasa
disapa Bang Arie dan Pengurus III, Abangda H. Rahman Moenggah, SH., LLM., yang akrab dipanggil Bang Ramon.
Dalam tausiyahnya kepada Anshor, Fifas, Ibu-ibu Masak,
YCBA dan Pandabsih, Bang Arie mengatakan bahwa manusia
seringkali menerima berita yang sepotong-sepotong, tidak
lengkap. “Tanpa sadar otak kita sudah memuat suatu rentetan
berita. Padahal belum tentu seperti itu. Sebetulnya introspeksi
yang paling penting adalah bagaimana kita dapat memahami
pesan.” Bang Arie kembali mengingatkan hadirin untuk selalu
menggunakan Al Quran dan Hadist, sebagai pegangan menjawab
segala tantangan kehidupan. (ANG/JH)

blog.baitulamin.org

blog.baitulamin.org

blog.baitulamin.org

AKSI Sosialisasi Pandabsih Ke Surau Bekasi & Serang
Untuk mensosialisasikan programprogram Pandabsih, atau Panitia
Peradaban Bersih,
Divisi
Sosialisasi
kembali mengunjungi surau, pos
dan IOP di wilayah
BKS DKI, Jabar &
Banten. Kali ini
Surau Baitul Amin (SBA) 6 Bekasi mendapat giliran didatangi oleh
tim AKSI pada tanggal 12 Desember 2011 dan Surau Serang
pada tanggal 2 Januari 2012. Kunjungan ke dua surau tersebut
diawali dengan kerja bakti, penanaman pohon dan sosialisasi
kepada jamaah setelah wirid. Program kunjungan ini dilakukan
untuk menyukseskan AKSI, agar jamaah dari luar SBA Bojongsari
mengetahui program-program Pandabsih dan dapat turut serta
menjaga kebersihan apabila berkunjung.

Pada saat Turnamen Tenis Meja, juga diadakan Kegiatan
Penanaman Pohon Pengabdian. Ketua YPDKY, H. Abdul Khalik
Fajduani, SH., menegaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan
dengan niat “Berbuat Kebajikan”. Selain itu juga untuk merealisasikan salah satu dari sepuluh Visi Baitul Amin 2012 yaitu “Sejuk
dan angin semilir walau pun di musim kemarau, burung-burung
berkicau di dahan pepohonan yang rindang dengan taman yang

w w w. b a i t u l a m i n . o rg

Penanggung Jawab H. Akhmad Syukran Bestari, SE, MMSI | Pemimpin Umum
Drs. H. Tugirin Yusuf Sonokarto, MM | Pemimpin Redaksi M. Reza Hoesin, SE, MM | Kontak Redaksi
Kampus Baitul Amin, Jl. Curug Raya No. 35, Curug, Bojongsari, Depok 16517, Email:
mozaik@baitulamin.org | Kontak Iklan dan Sirkulasi: 085717161716, Email: iklan@baitulamin.org

Artikel dan informasi seputar kegiatan kesurauan, Islam dan Tasawuf berupa soft copy dapat dikirimkan disertai data diri
pengirim ke Kontak Redaksi yang tertulis diatas. Redaksi berhak untuk mengedit isi artikel atau tidak menerbitkan artikel
yang telah dikirimkan. Untuk informasi selengkapnya, kunjungi situs web: http://media.baitulamin.org

http://facebook.com/mozaiksurau

http://twitter.com/baitulamin

http://blog.baitulamin.org

3

Tarekat Dalam Islam

Para Sahabat Syaikh Al-Junayd Al-Baghdadi
Kisah keteguhan hati Syaikh al-Junayd al-Baghdadi dalam membela syariat telah dituangkan dalam Mozaik Surau edisi
12/2011. Kali ini Mozaik mengangkat kisah para sahabat dari tokoh sufi termashur yang senantiasa disebut dalam
do’a silsilah pengamal Tarekat Naqsyabandiyah naungan YPDKY itu.

wikipedia.org

Masjid Raqqa di Irak Selatan berdiri indah. Di kota ini lahir Abu al-Husayn Ahmad ibn Muhammad al-Nuri, pada
tahun 226 Hijriah atau 840 Masehi

Syaikh Abu al-Husayn al-Nuri
Nama lengkap beliau Abu al-Husayn
Ahmad ibn Muhammad al-Nuri (226-295
H/840-908 M). Beliau lahir di Baghdad
dan asli suku Baghawy. Setelah beberapa
tahun lamanya tinggal di Raqqa Irak Utara,
beliau kemudian kembali ke Baghdad
sampai meninggal dunia. Syaikh al Nuri
berguru kepada Syaikh Sari al-Saqati (Abu
al-Hasan Sari ibn al-Mughallas), guru dari
Syaikh Abu Qasim ibn Muhammad ibn
al-Junayd al-Baghdadi.
Diriwayatkan ketika Ghulam al-Khalil
bertindak sewenang-wenang terhadap
para sufi, Syaikh al-Nuri, Syaikh Raqqam
serta Syaikh Abu Hamzah al-Baghdadi
ditahan dan digiring ke istana khalifah.
Ghulam al-Khalil mendesak khalifah untuk
menghukum mati mereka, dengan
tuduhan mereka tergolong orang-orang
zindiq (sesat). Khalifah pun langsung
memerintahkan agar mereka dihukum
mati. Ketika algojo mendekati Syaikh
Raqqam, Syaikh al-Nuri bangkit dan
menyatakan kesediaannya untuk menggantikan Syaikh Raqqam dengan penuh
kepasrahan dan suka cita. Semua orang
yang menyaksikan peristiwa itu kagum.
Sang algojo berkata, “Wahai, anak muda,
pedang bukanlah benda yang diinginkan
oleh seseorang sedemikian berhasrat
seperti engkau, dan giliranmu belum
sampai.”
Al-Nuri menjawab, “Ya, ajaranku
berdiri di atas laku utama. Hidup adalah
sesuatu yang paling indah di dunia ini, aku
ingin membuat laku utama dengan
mengorbankan diri demi saudaraku ini
selama masih tersedia sedikit waktu.
Menurut pandanganku, sesaat di dunia ini
lebih baik daripada seribu tahun di akhirat
nanti, karena di sini tempat berbakti dan di
sana tempat berdekatan, dan kedekatan
diperoleh dengan kebaktian.”
Kebaikan al-Nuri dan kelembutan

kata-katanya sempat mengagumkan
khalifah, yang diberitahu oleh seorang kurir
tentang apa yang telah terjadi, Khalifah
pun menjadi ragu terhadap hukuman mati
yang dijatuhkan kepada tiga orang sufi
tadi, lalu dia meminta qadi Abd al-Abbas
ibn Ali untuk meninjau kembali. Setelah
qadi membawa mereka pulang dan
bertanya mengenai aturan-aturan hukum
dan kebenaran, qadi merasa puas dan
menyesal karena tidak memedulikan nasib
ketiga sufi tersebut.
Kemudian al-Nuri berkata, “Wahai
Qadi, meskipun engkau telah menanyakan
semua persoalan, sesungguhnya engkau
belum menanyakan inti persoalan, karena
Tuhan
sesungguhnya
mempunyai
hamba-hamba yang makan lewat Dia,
duduk melalui Dia, dan hidup melalui Dia,
serta selalu berkontemplasi tentang Dia,
jika mereka terputus dari berkontemplasi
tentang Dia maka mereka akan menangis
karena sedih.”
Sang Qadi terpesona dengan kedalaman bicaranya dan kebenaran kandungannya, dia lalu menulis surat kepada
khalifah. “Jika sufi-sufi ini adalah orang
yang zindiq, lalu siapakah di muka bumi ini
yang ahli dalam tauhid?”
Khalifah memanggil sufi-sufi tersebut
untuk menghadap, dan berkata : “Mintalah
sesuatu!” Mereka menjawab, “Satusatunya yang kami mohon dari Anda ialah;
hendaknya Anda melupakan kami, dan
jangan jadikan kami orang-orang yang
Anda sukai, dan jangan pula mengusir
kami dari negeri ini, karena kesukaan dan
ketidaksukaan sama saja bagi kami.”
Khalifah menangis dan mengizinkan
mereka pergi dengan rasa hormat.
Dalam kitab Risalah Qusyairiyah, Abul
Qasim Abdul Karim Hawazin Al Qusyairi
An Naisaburi mengutip pernyataan Syaikh
al-Nuri, “Jika kamu melihat orang yang
mengaku bersama Allah sehingga ia

berani keluar dari batas ilmu agama, maka
sekali-kali
janganlah
mendekatinya”.
Dalam kitab tersebut termaktub pendapat
Syaikh Junayd al-Baghdadi, “Sejak al-Nuri
wafat tidak seorang pun yang mampu
menceritakan hakekat kebenaran.”
Karya Syaikh al-Nuri adalah Maqamat
al-Qulub
(Persinggahan-persinggahan
Hati) berisi suatu uraian yang indah
mengenai tahap-tahap psikologis dan
‘tempat duduk’nya dalam hati manusia.
Karya tersebut memuat banyak sekali
sajak, puisi, dan prosa, yang berbentuk
perumpamaan-perumpamaan
yang
menggambarkan
realitas
kehidupan
sehari-hari seorang sufi, dan sesuatu yang
harus dilalui seorang Muslim yang hendak
menjadi sufi.
Syaikh Abu Ali al-Rudzabari
Nama lengkap beliau Abu Ali Ahmad
ibn Muhammad ibn al-Qasim ibn Mansur
ibn Syahriyar ibn Mahradzadzar ibn
Farghadad ibn Kisra. Beliau berasal dari
Baghdad, tetapi tinggal di Mesir dan
menjadi syaikh di sana serta meninggal di
tempat itu pula. Tahun kelahirannya tidak
diketahui secara jelas, hanya diketahui
bahwa ia meninggal dunia pada 322
H/934 M. Syaikh Abu Ali bersahabat
dengan Syaikh Abu al-Qasim al-Junayd,
Syaikh Abu Husayn al-Nuri, Syaikh Abu
Hamzah Al Khurasani, dan Syaikh Hasan
al-Masuhi.
Beliau sangat pandai dalam ilmu fikih,
mendalami ilmu tasawuf dan banyak
menghafal hadis. Menurut pengakuannya,
dalam bidang tasawuf, beliau belajar
kepada Syaikh Abu al-Qasim al-Junayd,
dalam persoalan fikih beliau belajar pada
Syaikh Abu al-Abbas al-Syurayh, dalam
ilmu sastra belajar pada Syaikh Tsa’lab,
serta dalam ilmu hadits belajar pada
Syaikh Ibrahim al-Harbi.
Beliau adalah seorang sufi besar dan
diperkirakan masih keturunan raja. Beliau
banyak dianugerahi kebijakan dan dapat
membahas dengan gamblang rahasiarahasia tasawuf. Dalam nasihatnya, seperti
tercantum dalam Kitab Risalah Qusyairiyah, beliau mengatakan bahwa yang
termasuk tanda ketertipuan adalah jika
kamu berbuat buruk, namun Allah tetap
berbuat baik kepadamu, sehingga kamu
tidak bertobat, sebab mengira Allah telah
mengampuni
kesalahan-kesalahanmu,
bahkan kamu mengira bahwa hal itu
termasuk pahala kebenaran yang kamu
kira.
Nasihat beliau yang lain; “Keyakinan
yang paling bermanfaat adalah menganggap
alangkah
agungnya
Tuhan,
memandang kecil selain-Nya, serta senan-

4

Seputar Surau

Berani Usul, Berani
Bertanggung Jawab
Menjelang akhir tahun, ada dua kebiasaan yang
dilakukan jamaah yang berubudiyah di Surau
Baitul Amin (SBA), Depok. Ramai-ramai menyusun laporan akhir tahun dan membahas agenda
dan penunjukan koordinator, biasa disebut ‘lead’,
kegiatan yang ada di SBA tahun berikutnya.
Akhir tahun 2011, tepatnya tanggal 11
Desember, bertempat di ruang auditorium
atas SBA puluhan jamaah yang biasa
terlibat di kegiatan hadir berkumpul.
Mereka membahas aktivitas yang akan
diadakan tahun depan untuk selanjutnya
diajukan kepada Pengurus sebagai bagian
dari kegiatan Surau. Pengurus II SBA,
Abangda H. Akhmad Syukran Bestari, SE,
MMSi. memang memberikan ruang bagi
jamaah untuk memberi ide. Sebuah program
bottom up, alias diusulkan dari bawah.
Nama-nama lead juga disertakan
dalam kegiatan yang diusulkan. Lead
dalam pelatihan dan kegiatan SBA adalah
koordinator panitia. Biasanya dua orang,
yang akan membentuk kepanitiaan, meny-

Secara berurutan Laporan Akhir Tahun 2011 disampaikan oleh beberapa unit Anshor,
PANDABSIH, BAMG (Baitul Amin Media Group) dan aktifitas pelatihan.

iapkan dan
mengadakan kegiatan serta membuat
laporan. Kepanitian yang terbentuk juga
akan otomatis bubar saat satu kegiatan
selesai. Konsep siap memimpin dan
dipimpin dilaksanakan. Lead untuk satu
kegiatan, di kegiatan lain ia bisa menjadi
orang yang dipercaya untuk menyiapkan
peralatan. Peran ini biasa disebut fasilitator
teknis.
Dipercaya sebagai lead kegiatan SBA
adalah sebuah kesempatan untuk mempraktekkan pola kepemimpinan. Bahkan
seringkali memunculkan potensi yang
tidak terlihat dari seseorang. Semisal,
orang yang terkesan kaku dan pendiam,
ternyata setelah menjadi lead menjadi

semakin bisa berkomunikasi dan ngocol.
Ada beberapa kegiatan pelatihan rutin
yang dimasukkan di Agenda Tahun 2012.
Seperti pelatihan yang membentuk pola
pikir Islami, yakni Sufi Thinking, Pesantren
Kilat (Trenki) bagi anak-anak dan remaja,
dan Islamic Business Leadership. Tahun
2012 ini, SBA juga akan menggelar acara
besar, yaitu Festival Baitul Amin (Fesba) di
bulan Mei. Bang Arie, panggilan akrab
Pengurus II SBA, Abangnda H. Akhmad
Syukran Bestari, SE, MMSi menuturkan
bahwa pelatihan yang selama ini khusus
untuk jamaah SBA, juga akan dibuat untuk
masyarakat umum. "Namun ini perlu
persiapan lagi," tutur beliau. (NAV)

“Pertandingan disini utamanya adalah
kumpul-kumpul dengan atmosfer yang
sama, sama-sama bersyukur, tidak jaim
dan apa adanya.” Bang Ucok mengaku
Setelah sukses mengadakan turnamen tenis meja se-Jabodetabek pada
pernah mengikuti turnamen tenis meja di
luar (luar Surau -pen), tetapi ada
tanggal 19-20 November 2011 lalu, Surau Baitul Amin kembali mengadakan
perbedaan. “Disini suasananya beda.
turnamen tenis meja pada hari Sabtu, 17 Desember 2011. Turnamen kali ini
Kalau di luar, siapa lo, siapa gue. Tidak
diikuti oleh Pandabsih dan Anshor. Masing-masing divisi Pandabsih dan anak
ada silaturrahim dan kebahagiaan seperti
surau (anshor) SBA mengirimkan perwakilannya untuk menjadi peserta
disini. Yang ada hanya kompetisi, prestasi
individual.” Fasilitas pertandingan juga
turnamen yang diadakan dalam rangka menjalin silaturahim antar anggota
dingkapkan Bang Ucok
Pandabsih dan juga Anshor.
berbeda, dimana di
Surau Baitul Amin lebih
“Silaturrahim disini dalam
lengkap. Bang Ucok
bentuk kekeluargaan”, ungkap
memberikan nilai 100
Bang Ucok (panggilan akrab
alias ‘perfect’ pada
Bang Ir. Syarifuddin), salah satu
Turnamen Tenis Meja
peserta
pertandingan
yang
ini.
merupakan dosen Universitas
Hal senada juga
Pancabudi Medan. Bang Ucok
diungkapkan oleh salah
ikut meramaikan pertandingan
satu wasit, Bang Amin
tenis meja dengan menjadi
yang
juga
pernah
peserta, satu tim dengan Bang
mengikuti pertandingan
Iqbal, yang juga datang dari
di luar. “Eforia lebih,
Medan.
Masing-masing divisi Pandabsih mewakilkan 2 orang dalam satu grup untuk berlaga
antar penonton, pemain
Sistem permainan tenis meja
bersama grup lain dari 9 divisi Pandabsih lainnya.
sukacita, dibandingkan
yang digunakan sama dengan
dengan turnamen di
sistem yang dipakai ketika turnaluar.” Bang Amin merasa kagum dengan
dan Bang Yanseri (perwakilan anshor)
men tenis meja se-jabodetabek sebelpermainan peserta dari pandabsih. “Dari
sebagai juara II. Juara III diraih oleh dua
umnya, yakni sistem relay point dengan
tim pandabsih, walaupun baru bisa main,
tim, yaitu pasangan Bang Jajang dan
tiga kali game single-double-single. Tetapi,
tapi bermain dengan serius. Ternyata ada
Bang Reza (perwakilan divisi kemitraan)
ada sedikit perbedaan, yaitu ketika satu
bakat terpendam yang terlihat dalam
dengan pasangan Bang Ade Chito
tim sudah menang game sebanyak dua
pertandingan ini, seperti Bang Zulkarnain
dengan Bang Jatiyoso (perwakilan divisi
kali, maka game yang ketiga tidak dimaindengan teknik pen holder dalam memegHot Area). Bang Agung, sebagai salah
kan karena sudah dipastikan pemeang bat-nya; Bang Sobari dengan gaya
satu pemain berkomentar, “Pertandingannangnya.
kidalnya, serta Bang Jajang dan Bang
nya meriah sekali, musuh berimbang,
Keluar sebagai pemenang adalah
Reza, yang ternyata dapat meraih juara.”
persaingan ketat, terjadi jus pertandinpasangan Bang Arie dan Bang Herman
(ELIN)
gan.”
sebagai juara I, pasangan Bang Agung

Seputar Surau: Turnamen Tenis Meja AKSI

Bakat-bakat Terselubung Bermunculan

5

Profil Bisnis: Abangda Novdil Veto

Bahagia Dulu, Baru Sukses
Bisnis, menurut Ketua Yayasan Prof. DR. H. Kadirun Yahya (YPDKY), Al
Mukarrom Sayyidi Syaikh H. Abdul Khalik Fajduani, SH, sesungguhnya
adalah tentang silaturrahim, akhlakul kharimah, serta kemampuan dan
ketulusan dalam bersahabat. Faktor-faktor inilah yang membedakan
kondisi bisnis seseorang dengan yang lainnya.
Ilustrasi sederhana tentang bisnis dan
silaturahim adalah ketika orang berbelanja.
Faktanya, 80% pembeli membeli suatu
produk karena menyukai penjualnya.
Untuk itu, Ketua YPDKY, mengajak untuk
berbuat baik dan bersahabat agar disukai
orang lain. Karena sesungguhnya bisnis
adalah persahabatan yang besar.
Selanjutnya Sayyidi Syaikh H.Abdul
Khalik Fajduani, SH, menekankan bahwa
tidak ada keberuntungan dalam bisnis.
Yang ada hanyalah kebaikan. Semua
perbuatan kembali kepada Allah SWT.
Disinilah ada hukum menanam dan menunai. Tanamkanlah berbagai kebaikan
dalam hidup kita, laksanakanlah 7 Nilai
Dasar. Tersenyum dan bersyukurlah.
Kesehatan dan keuangan lebih suka
tinggal pada orang yang bersyukur dan
berbahagia.
Definisi dan konsep bisnis seperti
itulah yang kemudian mengubah Abangda
Fadil dalam menjalankan bisnis perniagaannya. Dilahirkan dari keluarga pebisnis,
menyebabkan Abangda Fadil sudah
mengenal tata niaga secara alami semenjak dari kecil. Sehingga tidak heran, karena
pandai mencari uang, biaya sekolah mulai
dari Sekolah Dasar, Menengah dan Atas
bisa dibayar dengan biaya sendiri, dan
teman-temannya mengenalnya sebagai
pedagang yang handal.
Awalnya, ia menjalankan perniagaan
seperti pada umumnya, yaitu dengan
membeli semurah-murahnya dan menjual

semahal-mahalnya,
alias
hanya
berupaya
mencari
keuntungan
finansial. Tidak ada tujuan lain dalam
bisnisnya, “Sehingga yang tumbuh
hanya ego,” demikian ia mengaku.
“Saya punya anggapan bahwa saya
mampu berdiri sendiri. Tidak ada
Bang Fadil dan tokonya.
silaturrahim
dan
tidak
pernah
mendengarkan dan melihat orang
Hasilnya,banyak mengubah cara Bang
lain.” Menurutnya, hal ini muncul karena
Fadil memandang bisnis, dan mulai
selama ini dia dimampukan dapat mencari
memahami apa yang dimaksud pernyatuang sendiri dari usia muda.
aan “bahagia dulu baru sukses” dalam
Pendapatnya segera berubah setelah
pelatihan IBL yang pernah diikutinya.
mengikuti pelatihan Islamic Business
Sebelumnya ia berpendapat untuk dapat
Leadership (IBL) di Surau Baitul Amin
bahagia harus sukses terlebih dahulu.
(SBA), Bojong Sari, Depok. Belajar tidak
Mengenai akhlak, sejak belajar
egois, belajar silaturrahim, mau mendenmengenal 7 Nilai Dasar, Bang Fadil
garkan nasihat, belajar dari orang-orang
mencoba
melaksanakannya,
salah
yang
sukses
berbisnis,
adalah
satunya mulai menerapkan masukan dari
perubahan-perubahan yang dilakukan
Abangda Tugirin, yaitu tepat waktu. Dia
oleh Bang Fadil, yang hasilnya mengubah
mulai menghargai orang lain dengan tidak
secara drastis tujuan dan cara menjalanmenyepelekan waktu, juga berupaya tidak
kan bisnisnya.
menyakiti dan merugikan orang lain.
Beberapa nasihat, baik langsung
Secara konkret ia selalu berusaha untuk
maupun tidak langsung dari sahabat
tidak menunda gaji karyawannya.
terdekat mulai dilaksanakannya, seperti
Hal lain yang ia coba terapkan adalah
saran dari Bang Arie agar melakukan
membangun dan menjaga silaturrahim.
usaha yang realistis, diikutinya dengan
Setelah sekian lama, Bang Fadil akhirnya
membuka usaha perdagangan baju, kaos,
mau menghadiri acara reuni yang telah
celana. Saran lainnya dari Bang Arie
berkali-kali absen. Silaturrahim, yang
adalah agar terus belajar dan banyak
menurutnya juga ia pelajari dari pelatihan
membaca buku. Hal ini juga diikutinya
IBL beberapa tahun yang lalu, telah memdengan mulai membaca beberapa buku,
buahkan hasil dalam bentuk peluang
diantaranya buku yang membahas Bisnis
ala Rasulullah karangan Antonio Syafe’i.
(Bersambung ke hal. 7 kol. 2)

Utamakan Surau
Dalam pengembangan usahanya, Bang Fadil sebenarnya
ingin terus menambah jaringan tokonya, tapi masih terkendala
dalam mencari orang-orang untuk bersama-sama menjalankannya. Saat ini, semua tokonya dikelola oleh keluarga besarnya,
dan menurutnya keluarganyalah yang menjadi kunci sukses
keberhasilannya. Bang Fadil bersyukur selama ini dia mampu
menjadi pemimpin dan memberi contoh yang baik kepada
saudara-saudaranya, sehingga semuanya mempunyai tujuan
dan cara pandang yang sama, yaitu berupaya untuk menjalankan 7 Nilai Dasar Yayasan; nilai-nilai yang menurutnya harus
segera dilaksanakan, “Jangan ditunda-tunda,” ucapnya serius.
Bang Fadil juga menanamkan kepada keluarganya sikap
merasa memiliki bisnis yang dikelolanya. Termasuk kepada
anak-anaknya, bang Fadil melatihnya untuk biasa mengelola
dan berniaga sejak dini, tentunya diarahkan dengan konsep
untuk menolong sesuai dengan IBL yang dirancang sejalan
dengan arahan Ketua YPDKY. Oleh karena itu, tak ragu ia pun
memberikan kesempatan bagi anak-anaknya untuk belajar
berjualan di masa-masa liburan sekolah. Dari proses belajar ini
juga, anak-anaknya mencicipi pengalaman menjadi pedagang,

bagaimana berhadapan dan bernegosiasi dengan pembeli.
Dengan tujuan dan cara pandang binis yang sudah
berubah, dan kemampuannya dalam memimpin dan memberi
contoh kepada keluarga dan timnya, Bang Fadil dimampukan
untuk mengatur antara kegiatan bisnis dan kegiatan surau. Hal
itu dapat terlihat dari keterlibatannya yang sangat intens dalam
kegiatan surau. Kelapangan untuk bersurau diatas berbagai
aspek kehidupan lainnya, itulah definisi sukses bagi abang
kelahiran Jakarta, 43 tahun lalu ini.
Bang Fadil sangat percaya bahwa rezeki tidak akan
tertukar, dia akan selalu memprioritaskan kegiatan surau di
urutan pertama di atas kegiatan-kegiatan lainnya. Dia selalu
ingat cerita orang yang hanya sukses dalam urusan dunia dan
lupa dengan urusan Tuhannya, yang suatu ketika orang tersebut membutuhkan dan berdo’a kepada Tuhan, orang tersebut
hanya mendapatkan jawaban Tuhan, bahwa “Tuhan sedang
sibuk”. Bang Fadil tidak ingin keberuntungan yang semu.
Seperti yang dikatakan oleh Ketua YPDKY, keberuntungan
hanya datang kepada orang yang disukai oleh orang lain.
Orang-orang yang dicintai-Nya adalah orang-orang yang memiliki empati kepada orang lain, jadi ini tentang bagaimana menjadi
orang baik, bagaimana menjadi orang yang berislam kaffah,
yakni menjadi sebagaimana akhlak Rasulullah SAW. [ASD]

6

Seri Tombo Ati

Membaca Qur’an dan
Maknanya

(Sambungan dari hal. 1)

antara mereka, melainkan pasti turun
kepada mereka ketenangan jiwa, mereka
diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh para
malaikat, dan Allah menyebut nama-nama
mereka di hadapan para Malaikat yang
ada di sisi-Nya.” (Sahih Muslim, IV: 2074).
Marilah kita kembali kepada pertanyaan awal: Pentingkah bagi kita Al Qur’an?
Dan, jika jawabannya adalah sangat
penting, maka pertanyaan berikutnya
adalah, sudahkah kita membacanya?
Memaknainya? Menjadikannya sebagai
pedoman?
Menjadikannya
sebagai
pembimbing yang lurus?
Jikapun belum, hendaknya janganlah
kita berkecil hati. Karena, Allah SWT telah
memastikan bahwa Al Qur’an sangat
mudah untuk dijadikan sebagai pelajaran,
sebagaimana berulangkali dinyatakan,
dalam surat Al Qomar, ayat 17, 22, 32,
dan 40: “Dan sesungguhnya telah Kami
mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran,
maka adakah orang yang mengambil
pelajaran?”
Kembali kepada Al Qur’an
Setiap hari kita mempunyai masalah,
ada banyak hal yang membuat kita
gelisah. Kemana kita mencari solusinya?
Pendapat siapakah yang kita rujuk?
Pendapat Al Qur’an kah? Kenapa kita
seringkali berpaling? Bukankah Allah SWT
sudah memudahkannya, yaitu dengan
memakai bahasa kita, sesuai nalar kita,
sesuai kemampuan kita. Bahwa Al Qur’an
itu bisa kita jangkau, seperti yang
difirmankan-Nya
dalam
surat
Ad-Dukhaan,
“Sesungguhnya
Kami
mudahkan Al Qur’an itu dengan
bahasamu supaya mereka mendapat
pelajaran.”
Sungguh, sangat jelas sekali kasih
sayang Allah SWT. Jelas sekali petunjukNya agar kita dapat berpulang kembali
kepada-Nya. Namun, apa yang terjadi bila
kita berpaling? Ayat berikut dalam surat
Thaahaa ayat 124 menyatakan, “Dan
barang siapa berpaling dari peringatanKu, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat
dalam keadaan buta".”
Lalu, dalam surat Al Jin ayat 17,
“Untuk Kami beri cobaan kepada mereka
padanya. Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya (Al Qur’an),
niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam
azab yang amat berat.”
Allah juga berfirman dalam Surat
Thaahaa ayat 100 dan 101, “Barang siapa
berpaling daripada Al Qur’an maka
sesungguhnya ia akan memikul dosa yang
besar di hari kiamat, mereka kekal di dalam
keadaan itu. Dan amat buruklah dosa itu
sebagai beban bagi mereka di hari
kiamat,”.

Untuk menghayati dan mewujudkan
Uztadz Bami Abdul Majid, fasilitator Al
dalam diri dan aktivitas kita, perlu upaya
Qur’an Tematik, menuturkan bahwa jika
lebih. Kita harus memahami arti bacaan Al
kita berpaling dari Al Qur’an, setanlah yang
Qur’an, yaitu dengan membaca artinya
menjadi karib kita. Seperti dinyatakan
sesuai bahasa yang kita pahami.
dalam firman Allah SWT di surat Az
Sayyidi Syaikh H. Abdul Khalik FajduZukhruf ayat 36, “Barang siapa yang
ani, SH menyampaikan, bahwa dengan
berpaling dari pengajaran Tuhan Yang
membaca dan memaknai Al Qur’an
Maha Pemurah (Al Qur’an), Kami adakan
secara berulang-ulang, kita berharap
baginya setan (yang menyesatkan) maka
“pemikiran” Tuhan bisa menular ke pikiran
setan itulah yang menjadi teman yang
kita. Dan sebagai indikator Al Qur’an telah
selalu menyertainya.”
Ketua
Yayasan
Prof. DR. H. Kadirun
Yahya (YPDKY), Al
Mukarram
Sayyidi
Syaikh H. Abdul Khalik
Fajduani, SH, berpesan bahwa surat dan
ayat tersebut menjelaskan bahwa kita
semua tidak boleh
perpaling
dari
Al
Qur’an. Pada saat kita
tidak seperti yang
dikatakan Al Qur’an,
kita sudah meremehkan Tuhan dan Al
Qur’an Nya. Setiap
FOTO: mondasiregar.wordpress.com
penyangkalan
akan
Tafsir Qur’an karya Sunan Bonang yang tersimpan di Mesjid Demak. Karya lain
mengakibatkan pendSunan Bonang adalah tembang Tombo Ati yang mengandung ajakan untuk
membaca Al-Qur’an dan maknanya.
eritaan dan kegelisahan.
bersemi dalam jiwa dan meresap ke dalam
Terkait Al Qur’an sebagai obat hati,
lubuk hati, menurut Syaikh Muhammad
Sayyidi Syaikh H. Abdul Khalik Fajduani,
bin Ka’ab al-Qurazhi, adalah si pembaca
SH, dalam pembahasan Al Qur’an metode
seakan-akan diajak bicara oleh Allah,
tematik, pada bulan Oktober 2011 lalu, di
seperti dikatakannya, “Barang siapa yang
Surau Baitul Amin Bojongsari, Depok,
Al Qur’an telah sampai kepadanya, maka
dengan Tema ‘Tombo Ati’, mengajak
seakan-akan ia diajak bicara oleh Allah.”
untuk mempraktekkannya dalam kehiduSubhaanallah.
pan sehari-hari, sehingga menjadi obat
Marilah kita lazimkan membaca dan
bagi berbagai penyakit hati yang mudah
merujuk kepada Al Qur’an dalam
hinggap. Seperti yang pernah ditulis pada
menjalankan keseharian kita sebagai umat
Buletin Mozaik sebelumnya, membaca Al
muslim, sebagaimana doa khatam yang Al
Qur’an dengan maknanya adalah obat hati
Qur’an yang sering kita dengar dan
nomor pertama dalam syair Tombo Ati.
lafalkan, berikut ini.
Allahummarhamnaa bil Qur’aan. /
Allah SWT Berbicara Melalui Al Qur’an
Waj’al hu lanaa imaamaw wa nuuraw wa
Untuk membaca dan memaknai Al
hudaw wa rohmah. / Allahumma dzakkirna
Qur’an, Sayyidi Syaikh H. Abdul Khalik
minhu maa nasiinaa, wa ’allimna / Minhu
Fajduani, SH mengenalkan metode yang
maa jahiilnaaa. Warzuqnaa tilaawatahu./
efektif untuk merenungkan dan mengAanaa al laili wa athro fan naahaar.
hayati ayat-ayat Al Qur’an, yaitu metode Al
Waj’alhulanaa hujjatan. / Yaa Rabbal
Qur’an Tematik. Metode ini didasari oleh
‘Alamin. Aamiin.
fatwa Imam Al Ghazali tentang adab batin
Ya Allah, rahmatilah kami dengan Al
dalam membaca Al Qur’an.
Qur’an. Dan jadikanlah Al Qur’an bagi
Imam Al Ghazali menuturkan, ada dua
kami sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk
adab dalam membaca Al Qur’an agar
dan rahmat. Ya Allah , ingatkanlah kami
yang dibaca dengan perantaraan lidah
apa yang kami terlupa daripada ayat-ayat
dapat bersemi dalam jiwa dan meresap ke
Al Qur’an. Ajarkanlah kami daripada Al
dalam lubuk hati si pembaca. Pertama
Qur’an yang belum kami ketahui. BerikanTakhshish, yaitu menyadari bahwa Al
lah kami kemampuan membacanya
Qur’an itu seolah-olah hanya ditujukan
sepanjang malam dan siang. Dan jadikankepada kita. Kedua, Taraqqi, yaitu menyalah Al Quran itu perisai bagi kami. Wahai
dari seolah-olah Allah SWT yang langsung
Tuhan sekalian Alam. Aamiin Ya Robbal
berbicara kepada kita.
‘aalamiin. [NAV/ASD]
Membaca Al Qur’an juga bukan hanya
________________________________
sekedar membaca bahasa Arabnya
Audio doa Khatam Qur’an lengkap
secara tekstual. Surat Yusuf ayat 2 menjedengan tulisan Arab bisa didapatkan
laskan, “Sesungguhnya Kami menurunksecara online di:
annya berupa Al Qur’an dengan berbahttp://bait.ulam.in/doakhatamquran
hasa Arab, agar kamu memahaminya”.

7

Tarekat Dalam Islam

Sahabat-Sahabat Syaikh
al-Junayd al-Baghdadi
(Sambungan dari hal. 3)
tiasa memantapkan rasa takut dan pengharapan di dalam hati.”
Beliau juga berwasiat, “Berusaha
mencari dunia adalah menghinakan,
sementara usaha untuk akhirat merupakan kemuliaan. Sungguh mengherankan
orang yang memilih kehinaan lantaran
mencari sesuatu yang akan binasa dan
meninggalkan kemuliaan dalam mencari
yang abadi.” Ketika ditanya tentang
tasawuf beliau menjawab, “ Ini adalah
kelompok yang semua amalannya
sungguh-sungguh. Karena itu, janganlah
dicampuri dengan senda gurau.” Demikian
dicatat oleh Abul Qasim al Qusyairi dalam
Risalah Qusyairiyah.
Syaikh Ahmad al-Jariri
Beliau bernama lengkap Abu Muhammad Ahmad ibn Muhammad ibn
al-Husayn al-Jariri (dinisbahkan pada
nama Jarir bin ‘Ubad dari bani Bakar bin
Wail). Beliau wafat pada 311 H/923 M.
Beliau alim dalam setiap cabang ilmu dan
imam pada zamannya di bidang fikih dan
ilmu kalam. Beliau mendapat banyak
bimbingan dari Syaikh Sari al-Saqati dan
Syaikh al-Junayd Baghdadi. Selain itu,
beliau juga pernah belajar pada Syaikh
Sahl ibn Abd Allah al-Tustari, yang juga

Profil Bisnis: Abangda Novdil Veto

Bahagia Dulu, Baru
Sukses

(Sambungan dari hal. 5)

bisnis yang baru. Ternyata, selama ini
teman-temannya sudah menunggunya,
untuk menjalankan rencana bisnis yang
mereka modali secara bersama.

guru Syaikh Husayn ibn Mansur al-Hallaj.
Posisi beliau di kalangan sufi sangat
terhormat dan Syaikh Al-Junayd Baghdadi, sebagai gurunya, sangat menghargai
dan mengagumi ilmu pengetahuan yang
dikuasai muridnya ini. Selain itu, beliau
juga dikenal memiliki disiplin yang sangat
tinggi hingga sering kali Syaikh al-Junayd
menyuruhnya untuk menggantikan tugas
dalam mengajar murid-muridnya.
Diriwayatkan bahwa ketika Syaikh
al-Jariri
mengunjunginya,
Syaikh
al-Junayd berkata, “Ajarilah muridmuridku, disiplinkan dan latihlah mereka.”
Sejak saat itu Syaikh al-Jariri sering menggantikan gurunya dalam mengajar muridmurid yang lain. Bahkan, ketika Syaikh
al-Junayd sedang sakit parah menjelang
ajalnya, sempat ditanya Abu Muhammad
ad-Dabili, salah seorang yang menunggunya. “Kepada siapa kami harus duduk
(belajar) setelah engkau wafat?” Syaikh
Al-Junayd menjawab. “Belajarlah pada
Abu Muhammad al-Jariri.” Setelah Syaikh
al-Junayd wafat, resmilah al-Jariri menggantikannya mengajar di Baghdad.
Al–Jariri termasuk salah seorang
teman dekat al-Hallaj. Beliau sempat
dipanggil sebagai saksi dalam persidangannya. Karena sebagai seorang sufi, dia
memahami apa yang diajarkan al-Hallaj
mengenai
tasawuf
terutama
yang
berkenaan dengan ucapannya ‘Ana
al-Haqq’. Oleh karena itu, kesaksiannya
mengenai ajaran sahabatnya ini cender-

ung menjadi pembelaan terhadapnya,
karena beliau sendiri termasuk salah
seorang sufi yang tidak pernah mengutuk
al-Hallaj.
Syaikh Ahmad al-Jariri meninggal
dunia pada 311 H/ 923 M. Menurut Syaikh
Ahmad bin Atha’ Ar-Rudzabari seperti
termaktub dalam Kitab Risalah Qusyairiyah, “Al-Jarir wafat pada tahun masuknya
angin kencang. Setahun kemudian saya
bertemu dengannya dalam keadaan
duduk bersandar, lututnya didadanya, dan
jarinya mengisyaratkan kepada Allah.”
Dalam kitab tersebut tercatat mutiara
hikmah beliau, barang siapa yang dikuasai
oleh hawa nafsunya, maka ia menjadi
tawanannya, terbelenggu dalam penjaranya, dan Allah menutupi hatinya untuk
mencari kemanfaatan, sehingga ia tidak
dapat menikmati kelezatan firman Allah
dan tidak dapat mengambil buahnya,
meski berulang kali membacanya. Allah
berfirman: “Aku akan palingkan orangorang yang menyombongkan diri di muka
bumi tanpa ada alasan yang benar dari
tanda-tanda kekuasaan-Ku.” (QS. Al
A’raf:146)
________________________________

orang-orang yang mengunjungi tokonya,
bahkan kepada pelalu-lalang yang
berteduh di depan lokasi usahanya itu saat
turun hujan. “Efeknya, tokonya menjadi
ramai dan orang yang pernah singgah
kembali untuk membeli keperluannya,”
jelasnya.

Pendekatan seperti yang demikian itu
adalah hasil dari perenungannya atas
nasihat berbisnis lain yang ia dapat dari
Bang Arie, yaitu bahwa: “Dalam berniaga
jangan hanya uang saja yang dipikirkan di
kepala. Pikirkan juga untuk memberi.”
Beranjak dari hal itu, tokonya selalu
berupaya untuk memberikan pelanggan
pilihan barang dengan harga yang variatif,
sesuai dengan selera, kebutuhan dan
kemampuannya. Untuk meringankan
beban pelanggan, yang kebanyakan
adalah ibu-ibu rumah tangga, toko Bang
Fadil juga membolehkan pembayaran
dengan cicilan.
Memberi pun dapat berupa berbagi
informasi. Cukup jarang seorang pedagang yang ‘membuka rahasia’ mengenai
sumber barang yang murah kepada pedagang lain. Namun, itulah yang ia kerap
lakukan. Anehnya, walaupun demikian
sejumlah pedagang pakaian lebih memilih
untuk terus berbelanja di tokonya.

Menerapkan “Ilmu Air”
“Bahwa kita tidak boleh pelit sama air,”
ungkap Bang Fadil, mengulang nasihat
Bang Arie kepadanya saat bertamu ke
rumah beliau suatu saat yang lalu. Ya, saat
itu, Bang Arie mengajarkan bahwa tamu
harus diberi minum. Di suatu toko,
perlakuan kepada orang yang mampir
seharusnya sama, baik ia akan berbelanja
ataupun hanya melihat-lihat saja, demikian
Bang Fadil, warga Tanah Baru, Depok, ini,
menjelaskan. Sejak itu, ia pun menerapkannya. Ia memberi air minum kepada

Jangan Hanya Pikirkan Uang!
Saat ini perniagaan yang dilakukan
Bang Fadil telah banyak berkembang.
Toko barang-barang fashion-nya telah
bertambah; dari hanya satu toko, kini ia
mempunyai tiga toko yang ia kelola
bersama istri dan adik-adik iparnya.
Berbagai macam inovasi terus dikembangkan, seperti tidak pernah menempelkan harga disetiap barang yang dijual.
Menurut Bang Fadil, dia menyukai cara
tradisional seperti ini, karena dengan
demikian ada interaksi antara penjual dan
pembeli. Menurutnya, “Akan ada proses
silaturrahim disitu.”

IKLAN

IKLAN

Mari bergabung dan
berkarya bersama

Sumber: UIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Tasawuf, Penerbit Angkasa,
Bandung, 2008) dan Abul Qasim Abdul
Karim Hawazin Al Qusyairi An Naisaburi,
Risalah Qusyairiyah, Pustaka Amani,
Jakarta, 1998

www. b aitu lam in . o rg

Terbuka kesempatan menjadi jurnalis, editor, kontributor,
desainer grafis, pemasok iklan, distributor, dsb.
www.xantenavici.com
Contact Person: Jajang Hernandar 08161312333

Syarat: - Bersyukur, bersukacita, dan anti mengeluh.
- Bersedia menafkahkan waktu untuk bekerjasama.

Keterangan lebih lanjut hubungi:
Sdr. Reza Hoesin, 08161932239

8

IKLAN

Kisah Hikmah

Tangan Yang Dicintai Allah
Alkisah, suatu waktu hari Rasulullah SAW bertemu dengan Sa'ad bin Mu'adz
Al-Anshari. Ketika itu Nabi Muhammad SAW melihat tangan Sa'ad yang
kulitnya gosong kehitam-hitaman dan melepuh seperti terpanggang matahari.
Sa’ad pun memperlihatkan tangannya kepada Sang
Rasul SAW. Rasulullah
SAW
pun
bertanya
kepada
Sa’ad,
"Mengapa
tanganmu?". "Wahai
Rasulullah," jawab
Sa'ad,
"Tanganku
seperti ini karena aku
mengolah
tanah
dengan cangkul itu
untuk
mencari
nafkah halal bagi
keluarga
yang
menjadi
tanggunganku."
Mendengar
ujaran tersebut, Sang Nabi nan Agung
mengambil tangan Sa’ad bin Mu’adz
Al-Anshari dan menciumnya seraya
bersabda, “Inilah tangan yang tidak akan
pernah disentuh api neraka.”
Dari peristiwa di atas Rasulullah SAW
memberi pesan kepada seluruh umat
Islam bahwa tangan Sa’ad bin Mu’adz
Al-Anshari yang bekerja keras merupakan
tangan yang dicintai Allah SWT dan membawanya menuju surga. Hal ini menunjukkan bekerja merupakan perbuatan yang
sangat mulia. Bekerja dalam Islam adalah
menjaga harkat dan martabat kemanusiaan itu sendiri. Oleh karena itulah,
bekerja dalam Islam menduduki tempat
yang sangat mulia.
Selanjutnya, masih terkait bekerja,
Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Thabrani dan Baihaqi telah
bersabda, “Barang siapa yang di waktu
sorenya merasa kelelahan karena kerja
tangannya, maka di waktu sore itu ia
mendapatkan ampunan.” Seperti halnya
Sa’ad yang hitam dan melepuh tanganya
karena bekerja, maka tatkala seseorang
merasa kelelahan bekerja, maka berdasarkan hadis riwayat Thabrani dan Baihaqi di
atas dinyatakan bahwa kelelahan yang
dirasakan oleh seorang pekerja untuk
menafkahi keluarganya, akan dibalas Allah
SWT dengan ampunan-Nya saat itu juga.
Tidak itu saja, orang yang bekerja, untuk
membiayai kebutuhannya sendiri ataupun
kebutuhan anak dan isterinya, dalam Islam
orang seperti ini dikategorikan jihad fi
sabilillah.
Kisah Sa'ad bin Mu'adz Al-Anshari di
atas juga menunjukkan bahwa dalam
Islam kerja juga berkait dengan harkat dan
martabat manusia di sisi Allah SWT dan
makhluk-Nya. Bagi Allah SWT, seorang
yang telah bekerja dan bersungguhsungguh dalam pekerjaannya akan
bertambah martabat dan kemuliannya.

Perilaku
memintaminta atau mengemis,
merupakan kehinaan,
baik di sisi manusia
maupun di sisi Allah
SWT. Hal ini sesuai
dengan sabda Rasulullah
SAW
yang
diriwayatkan
oleh
Bukhari dan Muslim
berikut ini, “Sungguh,
seandainya
salah
seorang di antara
kalian mencari kayu
bakar dan memikul
ikatan kayu itu, maka
itu lebih baik, daripada
ia meminta-minta kepada seseorang, baik
orang itu memberinya ataupun tidak.”
Lihatlah anda kebawah. Kita akan
melihat jutaan tangan yang menghitam
karena mencari sesuap nasi. Tangantangan itu kita dapati dipinggir jalan,pada
para pedagang asongan ditepi pantai,
pada nelayan- nelayan kecil yang mengayuh perahunya bersaing dengan kapalkapal besar penangkap ikan; para petani
yang mencangkul tanah sehingga makin
lama makin tak subur, pada para pengayuh becak yang mengayuh becaknya
pada jalan- jalan
yang makin
menyempit,dan para petugas penertib
yang makin banyak. "Ya Rasulullah,
sesudah engkau, siapakah gerangan
pemimpin yang akan mencium tangan
mereka?" (KAK MER)
____________________________________
(Sumber: kitab Al-Isha'bah 2;38; kitab
Usud Al-Ghabah 2;269; berbagai sumber)
IKLAN

OFF

Complet Bed Set

Rp28.845.000

Natural Latex
Rebonded Mattress

+

12.845.000

Rp

Mattress only

Rp17.500.000

Style Headboard

7.875.000

Rp

SIZE: 160cm x 200cm

Complet Bed Set

Rp14.250.000

Latex Rebonded Spring
Mattress with Plushtop

+

6.412.500

Rp

Mattress only

Rp8.600.000

Style Headboard

3.870.000

Rp

SIZE: 160cm x 200cm

Multiple Spring Bed
100 cm x 200 cm

Rp5.700.000

2.650.000

Rp

www.neoflexbeds.com | 083871013925
IKLAN

Cuman Perlu
PowerPoint buat
ngedesain sendiri
iklan Mozaik Surau

Sudahkah anda
klik
?
facebook.com / m ozaiksurau

Yang penting format dan ukurannya
sesuai ketentuan. Silahkan unduh
(download) templatenya di
http://bit.ly/iklanpptmozaik, pilih
ukurannya, dan langsung deh
ngedesain iklan Mozaik pake
PowerPoint 2003, 2007 ato 2010.
Juga menerima file Adobe Illustrator
(.AI), Adobe Acrobat (.PDF) dan
Macromedia Freehand MX (.FH11).
Untuk pemasangan iklan, hubungi
Sdr. Evit di 085717161716 atau
email ke iklan@baitulamin.org.
http://media.baitulamin.org

ht t p: / / www.facebook.com / m ozaiksurau