PENENTUAN KADAR ION Br

  • PENENTUAN KADAR ION Br DENGAN TITRASI ARGENTOMETRI

    (METODE VOLHARD)

  Tujuan: Menentukan kadar ion Br- dalam larutan NaBr Menentukan molaritas KSCN dengan metode titrasi balik

  Widya Kusumaningrum (1112016200005), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu’nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

  Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

  Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas lslam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

  

ABSTRAK

Metode volhard atau disebut juga titrasi balik adalah metode yang digunakan untuk

menentukan kaadar ion halida dalam suatu larutan. Pada percobaan ini menentukan kadar ion

bromida dan konsentrasi KSCN dengan metode titrasi balik. Dalam melakukan titrasi

  3+ menggunakan indikator FeCl

  • - 3 yaitu ion Fe akan bereaksi dengan ion SCN membentuk kompleks.

  Persamaan reaksi lengkapnya yaitu :

  • 3+ 2+

  Fe (aq) + SCN (aq)  [FeSCN] (aq)

   Metode volhard juga dikenal dengan metode pembentukan kompleks berwarna. Kadar ion bromida yang didapatkan sebesar 0,74% dan konsentrasi KSCN sebesar 0,2 M.

  Kata kunci: Tttrasi Balik, Metode Volhard, Bromida, dan KSCN.

I. PENDAHULUAN

  Titrasi pengendapan adalah golongan titrasi di mana hasil reaksi titrasinya merupakan endapan atau garam yang sukar larut. Prinsip dasarnya adalah reaksi pengendapan yang mencapai kesetimbangan pada setiap penambahan titran; tidak ada pengotor yang mengganggu dan diperlukan indikator untuk melihat titik akhir titrasi. Hanya reaksi

  • pengendapan yang dapat digunakan pada titrasi. Akan tetapi metode tua seperti penetuan Cl &ce

  Br , I dengan Ag(I) (disebut juga metode argentomeri) adalah sangat penting. Alasan utama kurang digunakannya metode tersebut adalah sulitnya memperoleh indikator yang sesuai untuk menentukan titik akhir pengendapan. Kedua, komposisi endapan tidak selalu diketahui (S.M Khopkar, 1990: 61).

  Titrasi pengendapan (argentometri) didasarkan pada reaksi:

  AgNO

  3 + Cl  AgCl (s) + NO

  3 Kalium kromat dapat digunakan sebagai indikator, menghasilkan warna merah dengan

  • kelebihan ion Ag . Titrasi yang lebih banyak dapat digunakan adalah metode titrasi balik. Kelegihan AgNO

  3 ditambahkan ke dalam sampel yang mengandung ion klorida atau

  bromida. Kelebihan AgNO

  3 kemudian ditirasi dengan amonium tiosianat, dan amonium fero

  • sulfat digunakan sebagai indikator pada kelebihan SCN (David G Watson, 2007).

  AgNO

  3 + NH

4 SCN  AgSCN (s) + NH

  4 NO

  3 Titrasi argentometri yang digunakan untuk menentukan kadar ion bromida pada suatu larutan ialah dengan metode volhard. Metode volhard didasari oleh pengendapan dari perak tiosianat dalam larutan asam nitrit, dengan ion besi (III) dipergunakan untuk mendeteksi kelebihan ion tiosianat:

  Ag + SCN AgSCN (s)

  3+ -

  Fe SCN AgSCN (merah) + Metode ini dapat dipergunakan untuk titrasi langsung perak dengan larutan standar tiosianat atau untuk titrasi tidak langsung dari ion-ion klorida, bromida dan iodida. Dalam titrasi tidak langsung, kelebihan dari perak nitrat standar ditambahkan dan kemudian dititrasi dengan tiosianat standar (R.A DAY, JR.& A.L. UNDERWOOD, 1998:228).

II. ALAT, BAHAN, DAN PROSEDUR KERJA

  ALAT DAN BAHAN JUMLAH Larutan NaBr 10 ml Larutan AgNO 0,1 M 9,5 ml

  3 Indikator FeCl 5 tetes

  3 Corong 1 buah Labu erlenmeyer 2 buah Pipet tetes Disesuaikan Gelas ukur 1 buah Buret 1 buah Statif dan klem 1 buah Larutan KSCN 4,5 ml

  Langkah kerja:

1) Masukkan 10 ml larutan NaBr ke dalam labu erlenmeyer.

  2) 3 berlebih.

  Tambahkan AgNO 3) 3.

  Tambahkan 3 tetes indikator FeCl 4)

  Titrasi dengan 20 ml KSCN sampai endapan berwarna merah III.

   HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1

  Langkah Kerja Pengamatan 10 ml Larutan NaBr + AgNO

  3 9,5 ml Terbentuk endapan berwarna hijau dan larutan

  berwarna dadih hijau Larutan AgBr ditetesi dengan FeCl

  3 dan Terbentuk endapan berwarna merah

  dititrasi dengan KSCN 4,5 ml

  Tabel 2 Persamaan Reaksi

  Persamaan reaksi Keterangan

  

  NaBr (aq) Na + Br

  AgNO 3(aq)  Ag + NO

  3

  Ag + Br  AgBr (s) Endapan berwarna hijau

  • 3+

   Fe FeCl 3(aq) + 3Cl Indikator untuk titrasi

  Ag + SCN AgSCN Endapan berwarna merah

   (aq) (aq) (s) 3+ 2+ -

  Fe (aq) + SCN (aq)  [FeSCN] (aq)

  Volume AgNO 3 0,1 M 9,5 ml

Volume NaBr 10 ml

Volume KSCN 4,5 ml

  

Perhitungan

A.

  (aq) AgNO

  3

  3

  (aq)+ NaBr (aq) → AgBr ↓ (dadih hijau) + NaNO V1xM1=V2xM2 9,5ml x 0,1 M= 10 ml x M2 M2= 0,095

  Massa NaBr. . .? Massa NaBr = 0,09785 gram - Massa Br = massa NaBr x

  0,09785 gram

  = x = 0,076 gram -

  % Massa Br = 100% x

  = x 100%

  = 0,74 %

  B. (aq) + SCN (aq)  AgSCN (s) Ag

  V1 x M1= V2 x M2 9,5 ml x 0,1 M (AgNO

  3 ) = 4,5 ml x M2 (KSCN)

  M2= 0,2

  Konsentrasi KSCN sebesar 0,2 M

  Penentuan kadar ion bromida menggunakan metode volhard dilakukan dalam suasana asam. Sebelum melakukan titrasi balik, ion bromida yang terdapat dalam larutan NaBr yang belum diketahui konsentrasinya ditetesi dengan larutan AgNO

  3 0,1 M. Setelah menambahkan

  AgNO 3 secara berlebih, terbentuklan endapan berbentuk seperti dadih dan berwarna hijau. Endapan ini terbentuk karena ion perak sudah berlebih, artinya tidak dapat lagi bereaksi dengan NaBr sehingga terbentuklah endapan. Persamaan reaksinya sebagai berikut:

  AgNO

  3 (a 3 (aq)

  q)+ NaBr (aq) → AgBr ↓ (dadih hijau) + NaNO Setelah terbentuk endapan, pemberian AgNO

  3 dihentikan. Volume AgNO 3 yang

  dibutuhkan ialah 190 tetes atau 9,5 ml. Kemudian dapat ditentukan kadar ion bromida pada larutan NaBr dengan mencari molaritas NaBr yaitu 0,095 M, kemudian mencari massa NaBr

  • yaitu 0,09785 gram, didapatlah massa Br 0,076 gram. Sehingga dengan menggunakan persamaan berikut:
  • -

    % Massa Br = x 100%

    Dapat ditentukan bahwa kadar ion bromida dalam larutan NaBr sebesar 0,74 %.

  Metode volhard harus dilakukan dalam suasana asam. Penambahan FeCl

  3 sebagai

  indikator kemudian dilakukan titrasi balik. Pada larutan yang sudah dicampurkan, AgBr(s) dititrasi dengan KSCN. Titrasi ini untuk menentukan konsentrasi KSCN. Volume KSCN yang digunakan untuk titrasi sampai terbentuk kompleks berwarna merah ialah sebesar 4,5 ml. Persamaan reaksinya sebagai berikut:

  

  Ag (aq) + SCN (aq) AgSCN (s)

  • 3+ 2+

  

  Fe (aq) + SCN (aq) [FeSCN] (aq)

  • 3+

  Warna merah bata yang dihasilkan karena ion Fe bereaksi dengan ion SCN pada larutan. Warna ini merupakan warna pembentukan kompleks. Apabila saat dititrasi terbentuk kompleks berwarna merah, maka titrasi sudah mencapai titik ekuivalen. Sementara itu, ion

  Ag dalam larutan AgBr berekasi dengan ion SCN pada larutan KSCN. Dalam hal ini untuk menentukan konsentrasi KSCN maka menggunakan Volume dan Molaritas AgNO

  3 dan volume KSCN saat titrasi. Didapatlah molaritas KSCN sebesar 0,2 M.

IV. KESIMPULAN

  Berdasarkan data hasil percobaan dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa: Penentuan kadar ion bromida dengan metode volhard menggunakan AgNO

  3 secara 1) berlebih.

  • 2) Molaritas NaBr yaitu 0,095 M, massa NaBr yaitu 0,09785 gram, dan % massa Br

    dalam NaBr yaitu 0,076 gram.

  Molaritas KSCN yaitu 0,2 M

  3)

V. DAFTAR PUSTAKA Underwood, A.L. dkk. 1998.ANALISIS KIMIA KUANTITATIF Edisi Keenam.

  Jakarta: Erlangga Khopkar, S.M. 1990. KONSEP DASAR KIMIA ANALITIK. Penerbit: UI-Press.

  Watson,G David.2007.ANALISIS FARMASI EDISI 2.Penerbit: Buku Kedokteran EGC.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SEBAGAI ADJUVAN TERAPI CAPTOPRIL TERHADAP KADAR RENIN PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI

37 251 30

“PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS JUS JERUK MANIS (Citrus sinensis) TERHADAP KADAR GSH (Glutation sulfhidril) HATI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIPAPAR ASAP ROKOK”

1 35 1

EVALUASI METODE AOAC 970.23 DAN METODE DETEKSI FATTY ACID TRYPTAMIDE SEBAGAI METODE ANALISIS KADAR KULIT BIJI KAKAO DALAM KAKAO BUBUK

0 29 18

HUBUNGAN ANTARA KONDUKTIVITAS, TDS (Total Dissolved Solid) DAN TSS (Total Suspended Solid) DENGAN KADAR Fe2+ DAN Fe TOTAL PADA AIR SUMUR GALI

16 162 80

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MAKANAN DENGAN PERUBAHAN KADAR HEMOGLOBIN PADA ANAK SEKOLAH DASAR (SD)

2 94 23

KADAR PIRIDINOLIN PADA SALIVA WANITA USIA PERIMENOPAUSE

1 55 17

KADAR TOTAL NITROGEN TERLARUT HASIL HIDROLISIS DAGING UDANG MENGGUNAKAN CRUDE EKSTRAK ENZIM PROTEASE DARI LAMBUNG IKAN TUNA YELLOWFIN (Thunnus albacares)

5 114 11

KARAKTERISASI DAN PENENTUAN KOMPOSISI ASAM LEMAK DARI HASIL PEMURNIAN LIMBAH PENGALENGAN IKAN DENGAN VARIASI ALKALI PADA ROSES NETRALISASI

9 139 85

PENGARUH KOSENTRASI SARI KUNYIT PUTIH (Curcuma zediaria) TERHADAP KUALITAS TELUR ASIN DITINJAU DARI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, TOTAL FENOL, KADAR PROTEIN DAN KADAR GARAM The Addition of White Turmeric (Curcuma zedoaria) Concentrated Base on Quality Antioxidan

1 1 8

EFEK PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL EKSTRAK ETANOL BUAH OYONG Monang P.S Marpaung 1, , Rolan Rusli 1,2,† , Victoria Yulita F1

0 1 8