Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hepatitis
Nama : Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.Si
Pekerjaan
: PNS AD
mpt
Tgl Lahir : : Ns.
Kutoarjo,
14Rostianti,
Mei 1970 S.Kep, M.Si
Nama
Yanti
Hobi
Pekerjaan: Menari
: PNS RSPAD Gatot Soebroto
Nama
Suami :Tgl
DR.
Haetami,
M.Ag 14 Mei 1970
Tempat
Lahir
: Kutoarjo,
Anak
: 3 Orang : Menari
Hobi
1. Winda: Astariyah
FatimahM.Ag
(9 thn)
Nama Suami
DR. Haetami,
Anak 2. Muhammad
: 3 Orang Irfan Zidni (8 thn)
3. Muhammad
Umar Fatimah
Al Hasym (2.7
thn)
1. Winda
Astariyah
(9 thn)
BIO DATA
2. Muhammad Irfan Zidni (8 thn)
3. Muhammad Umar Al Hasym (3 thn)
HEPAT
ITIS
ANATOMI
HATI
Organ tubuh
TERBESAR
(berat sekitar 1-2.3
kg)
Letak : dibawah
diafragma, perut
sebelah kanan sedikit
keatas, dilindungi
oleh tulang iga
ANATOMI DAN FISIOLOGI
HEPAR
•Hepar terletak di belakang koste
dalam rongga abdomen kanan
atas.
•Berat hepar 1500 gr ( 2,5 % dari
BB
orang dewasa normal).
•Dibagi atas empat lobus
FUNGSI
HATI
FUNGSI HATI (HEPAR)
1. berbahaya yang diproduksi oleh tubuh
2. Memecah sel darah merah yang sudah tua
dan mengubah hemoglobin (substansi yang
membawa O2 di dalam sel darah merah)
3. Memproduksi, menyimpan dan
mengedarkan glukosa
4. Mengolah protein, memproses karbohidrat,
protein dan alkohol
5. Mencerna dan memproduksi bilirubin,
kolesterol, hormon dan obat.
INFEKSI
NON INFEKSI
Virus
Bakteri
dll
Obat-obatan
Autoimun
Alkohol
dll
SIRKULASI DARAH HEPAR
Darah yg masuk berasal dari dua
sumber:
1.vena porta ( 75% ) kaya akan nutrisi
2.arteri hepatika ( 25% ) kaya akan o2
Darah yang keluar dari hepar,melalui:
vena sentral bersatu ---vena hepatika
yang mrp. Drainase vena dari hati dan
akan dialirkan ke vena kava inferior.
METABOLISME HEPAR
Metabolisme glucosa
hepar mempunyai peranan
penting dalam metabolisme
glucosa:
1.glikogenisis
2.glikogenolisis
3.glukoneogenisis
Konversi amonia
1.Proses glukoneogenisis butuh
asam amino.
2.Mempunyai produk samping
yaitu amonia.
3.Amonia merupakan racun yang
berbahaya.
4.Senyawa ureum akan
dikeluarkan via
urin.
Metabolisme protein
hepar akan mensintesa : albumin,globulin dan faktorfaktor pembekuan (fbrinogen,protombin)
Metabolinme lemak
1. Hepar berperan aktif dlm metabolisme lemak.
2. Lemak dipecah untuk energi dan badan keton.
3. Badan keton dpt masuk pembulu darah menjadi
sumber energi bagi otot dan jarianng tubuh lainnya.
4. Proses pemecahan asam lemak badan keton
(senyawa bukan aldehida yang mengandung gugusan
karboksil)
terjadi ketika ketersediaan glukosa untuk metabolisme
5. Menghasilkan fosfolipit,lipoprotein,kalistin dll.
Penyimpanan vitamin dan besi
- Vit A, B12, D, dan beberapa vitamin B
komplek
disimpan dalam jumlah besar di hepar.
- Demikian juga zat besi dan tembaga
sebagian di simpan di hepar
- Ekstrak hati banyak digunakan untuk
mengobati beberapa kelainan nutrisi
Metabolisme obat/detoksifkasi
- Beberapa obat ada yang
dimetabolisme dalam hepar,
seperti barbiturat, amfetamin
- Lintasan penting dalam metabolisme
obat di hepar adalah
konjugasi/pengikat dengan senyawa
lain misalnya : asam glukoronat, asam
asetat sehingga terbentuk substansi
yang lebih larut disekresi melalui
faeses dan urine
Metabolisme Hormon
Hepar bertanggung
jawab
dalam keseimbangan endokrin
Hepar juga bertanggung jawab
dalam metabolisme hormon
antara lain :hormon androgen
atau hormon seks
Hepar mampu mengaktivkan
estrogen
Konversi amonia
1.Proses glukoneogenisis butuh
asam amino.
2.Mempunyai produk samping
yaitu amonia.
3.Amonia merupakan racun yang
berbahaya.
4.Senyawa ureum akan
dikeluarkan via
urin.
TES FUNGSI HEPAR
Umumnya yang diukur adalah aktivitas
enzim serum antara lain: alkali
fosfatase,laktit dehidrogenase,serum
amino tranferase dan konsentrasi
serum protein,bilirubin,amonia,lipit
serta faktor pembekuan.
Indikator yang sensitif adalah serum
amino tranferase
(ALT/SGOT,AST/SGPT)
ALT (alanin aminotranferase) atau
disebut
SGPT(serum glutamik piruvik
tranfarase)
Untuk memantau perjalanan penyakit
Hepatitis,serosis,dan hepatotoksik.
AST (Asparat Aminotranferase) disebut juga
SGOT (Serum Glutamik Oksalaasetit
Tranferase)
Zat-zat ini terdapat pada jaringan2 yang
mempunyai aktivitas tinggi dan ensim ini
akan meningkat bila ada kerusakan organ
misal:
jantung,ginjal,muskuloskeletal,hepar
Serum ini meningkat pada: hepatitis,sirosis
dan kanker hati.
DEFINISI
HEPATITIS
Hepatitis adalah
peradangan (infa- masi
pada sel-sel hati yang
dapat terjadi karena
invasi bakteri, cedera oleh
agen fsik atau kimia (non
vital), atau infeksi virus
(hepatitis A, B, C, D, E, F)
HEPATI
TIS
Hepatitis A & E dapat sembuh
sendiri
Hepatitis B & C dapat menjadi
kronis
Hepatitis D hanya terjadi
bersama-sama infeksi hepatitis
B atau setelah penderita
terinfeksi hepatitis B
Hepatitis virus akut adalah penyakit
infeksi yang penyebarannya luas
didalam tubuh. Walaupun efek yang
menyolok terjadi pada hati. (Price,
1995 ; 439).
Hepatitis akut adalah penyakit
infeksi akut dengan gejala utama
berhubungan erat dengan adanya
nekrosis pada hati. (Mansjoer,
1999 ; 513).
HEPATITIS
B AKUT
Ketika seseorang terinfeksi virus hepatitis B
pertama kali – infeksi hepatitis B akut.
Kebanyakan tubuh pasien akan melawan
virus tersebut sehingga pasien sembuh
tanpa ada masalah lain.
Hepatitis B Akut
waktu infeksi
6 bulan
Imunitas
terhadap
virus hep
B
HEPATITIS B
KRONIS
hepatitis B kroniklifetime
waktu infeksi6 bulan Virus Hep B
bertahan
dalam darah
Jika tubuh tidak bisa melawan
virus hep B
> 6 bulan
maka Hepatitis B kronis dapat berkembang
Hepatitis B kronis dapat menyebabkan sirosis
dan kanker hati sehingga fungsi normal hati
terganggu
Tanpa hati yang berfungsi kematian bisa
terjadi dalam waktu 1-2 hari
HEPATITIS B
Semakin muda terinfeksi, semakin
KRONIS
besar kemungkinan berkembang
menjadi kronis
Jika orang dewasa terinfeksi :
10% akan berkembang menjadi
kronis
Jika seorang anak terinfeksi :
hingga 50% akan berkembang
menjadi kronis
Jika seorang bayi terinfeksi :
+ 90% akan berkembang menjadi
kronis
HEPATITIS B
KRONIS
Penderita hepatitis B kronik dapat hidup
selama beberapa dekade tanpa mengalami
gejala (silent infection)
Akan tetapi meskipun tidak ada gejala yang
muncul, virus hepatitis B dapat merusak hati
secara diam-diam selama bertahun-tahun
Oleh karena itu PENTING bagi kita untuk
mengetahui apakah kita terinfeksi hepatitis B
atau tidak melalui pemeriksaan darah
GEJALA
HEPATITIS
• Bervariasi dan berbeda-beda
tergantung jenis penyakit hati
(akut atau kronik).
• Banyak kasus hepatitis tidak
menunjukkan gejala atau
menunjukkan gejala tidak
spesifk (non-specifc fu-like
symptoms).
GEJALA
HEPATITIS
rasa
letih
mual &
muntah
dema
m
meng
gigil
nyeri perut
kanan atas
x
tidak nafsu
makan
mata &
kulit kuning
GEJALA
HEPATITIS
HEPA
TITIS
Hepatitis A & E dapat sembuh
sendiri
Hepatitis B & C dapat menjadi
kronis
Hepatitis D hanya terjadi
bersama-sama infeksi hepatitis
B atau setelah penderita
terinfeksi hepatitis B
HEPATITI
SHepatitis
A A (hepatitis infeksiosa)
penyakit yang ditularkan
melalui kontaminasi oral-pekal
akibat hygiene yang
buruk/makanan yang tercemar.
Menyebar melalui makanan
dan minuman yang
terkontaminasi virus Hep A
•Dapat dicegah dengan
vaksin Hep A
HEPATITIS B
• Disebabkan karena virus hepatitis B yang
menyerang hati
• Ditularkan melalui darah dan cairan tubuh
lain seperti semen (air mani), atau sekresi
vagina dari seseorang yang terinfeksi
virus hepatitis B
GOOD NEWS!
Vaksin hepatitis B telah
tersedia
HEPATITIS B •Penularannya
Kontak dengan darah yang terinfeksi virus hep B
• Kontak seksual dengan penderita
• Gigitan manusia
• Pemakaian bersama jarum suntik, syringes,
maupun peralatan obat injeksi lainnya
• Dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya pada saat
melahirkan
• Penggunaan jarum yang tidak steril pada tindik
telinga, tato dan akupuntur
• Alat hemodialisa
Hepatitis C (hepatitis non-A nonB.)
Virus ini penyebab tersering
infeksi kepada yang ditularkan
melalui supali darah
komersial. Hepatitis C
ditularkan sama dengan
hepatitis B terutama melalui
transfusi darah
HEPATI
TIS C
• Virus hepatitis C menyerang
hati dapat menyebabkan
komplikasi serius bahkan dapat
menyebabkan kematian
• Pemeriksaan anti HCV
ditemukan tahun 1992
• Dulu dikenal sebagai hepatitis
sebagai hepatitis “non-A, nonB”
• Menyebar melalui kontak darah
HEPATITI
S C
• HCV telah menyerang >170 juta orang di
seluruh dunia
• Menurut data dari Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) tahun 2000, angka kejadian
infeksi virus Hepatitis C di Indonesia
mencapai 7 juta orang, sebagian besar
diantaranya adalah pecandu narkoba.
• Risiko kronisitas ±85%
• Risiko sirosis dalam 20 tahun 10%, dalam
30 tahun
HEPATI
Dari 100 orang yang terinfeksi hepatitis C :
TIS
C mengalami infeksi jangka
• 55-85 orang
panjang
• 70 orang mengalami penyakit hati kronik
yang mempengaruhi fungsi hati
• 5-20 orang berkembang menjadi sirosis
dalam waktu 20-30 tahun (kemungkinan
membutuhkan transplantasi hati)
• 1-5 orang dapat meninggal akibat infeksi
jangka panjang (kanker hati atau sirosis)
Faktor
Risiko
Hepatitis C
Pecandu narkoba
Orang yang pernah menerima transfusi darah
Orang yang ditato permanen, body piercing (tindik
tubuh)
Orang yang menjalani akupunktur dengan
menggunakan jarum yang tidak steril
Orang yang berbagi alat-alat pribadi seperti razor
dan atau sikat gigi bersama pengidap hepatitis C
Orang yang pasangannya pengidap hepatitis C
Pekerja kesehatan
Pasien hemodialisis
Bayi yang lahir dari Ibu pengidap hepatitis C
Hepatitis
C
Tidak
Ditularkan
Melalui :
Pemakaian bersama alat
makan dan alat minum
Batuk, bersin, berjabat
tangan, berpegangan tangan,
berciuman atau berpelukan
Pemakaian toilet secara
bersama
Kolam renang
Menyusui (kecuali puting susu
luka dan berdarah)
Gejala
Terinfeksi
Hepatitis C
Banyak orang tidak merasakan gejala
Gejala yang mungkin muncul :
Lelah
Nafsu makan
hilang
Rasa tidak nyaman pada
bagian perut
Nyeri sendi
Gangguan tidur
Depresi
Satu-satunya
cara
untuk mengetahui
apakah Anda terinfeksi hepatitis C atau
tidak adalah dengan pemeriksaan darah
Tindakan
Pasien Hepatitis
C
Secara rutin memeriksakan diri
ke dokter
Tidak mengkonsumsi alkohol
Tidak melakukan pengobatan
tanpa sepengetahuan dokter
Melakukan pemeriksaan
laboratorium secara berkala
untuk pemantauan terapi sesuai
anjuran dokter
. Hepatitis D (hepatitis delta)
adalah suatu virus defektif yang ia
sendiri tidak dapat menginfeksi hipatosit
untuk menimbulkan hepatitis. Hepatitis
D ditularkan seperti hepatitis B. Antigen
& antibody hepatitis D dapat diperiksa
pada donor darah.
5. Hepatitis E diidentifkasikan tahun
1990. Virus ini adalah suatu virus yang
ditularkan melalui ingesti air yang
tercemar. Sebagian besar kasus yang
dilaporkan ditemukan di negara yang
sedang berkembang.
4
Terdapat 3 stadium jenis
hepatitis
a.Stadium prodomal/periode praikterus,
Dimulai setelah periode masa tunas virus
selesai dan pasien mulai memperlihatkan
tanda-tanda penyakit. Disebut stadium
praikterus karena ikterus belum muncul.
Individu akan sangat infeksius pada
stadium ini. Antibodi terhadap virus
biasanya belum di jumpai. Stadium ini
berlangsung 1-2 minggu dan ditandai oleh :
· Malaise umum
·
·
·
·
Rasa lelah
Gejala-gejala infeksi saluran nafas atas
Miolgia (nyeri otot)
Tidak nafsu makan
b. Stadium inkerus adalah stadium kedua
hepatitis virus dapat berlangsung 2-3
minggu/lebih :
· Memburuknya segala/semua gejala yang ada
pada stadium prodoral
. Splenomegali
· Mungkin gatal (pruritus)
c. Stadium pemulihan adalah stadium
ketiga hepatitis virus, biasanya timbul
dalam 4 bulan untuk hepatitis B & C
dalam 2-3 bulan untuk hepatitis A, selama
periode ini :
· Gejala-gejala mereda, termasuk interus
· Nafsu makan pulih
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tes fungsi hati : abnormal (4-10 kali
dalam normal) catatan : merupakan
batasan nilai untuk membedakan
hepatitis virus & non virus.
Pemeriksaan Laboratorium
Hepatitis B
Pemeriksaan darah dapat
Belum pernah terinfeksi virus hep
B (tetap waspada → :
menunjukkan
seseorang
vaksin)
Sedang terinfeksi hepatitis B akut
Dahulu sudah terinfeksi dan sekarang sudah kebal
terhadap virus hep B
Menderita hepatitis B kronik dan virus hep B berada
dalam darah
Kebal terhadap virus hep B karena vaksinasi
HBsA
Hasil positif menunjukkan bahwa
virus terdapat dalam darah
Penanda awal hepatitis B
Muncul sekitar 4-12 minggu setelah
terinfeksi
Bila HBsAg menetap dalam darah
lebih dari 6 bulan, berarti terjadi
kronisitas
Anti-HBs
Jika hasilnya “positif“ atau “reaktif”
menunjukkan adanya imunitas / kekebalan
terhadap infeksi HBV, baik dari vaksinasi
maupun dari proses penyembuhan infeksi
masa lampau
Seseorang yang terinfeksi pada masa
lampau tidak dapat menularkan penyakitnya
terhadap yang lain
Anti-HBc
2 tipe : IgM anti-HBc & IgG anti-HBc
Anti-HBc IgM
Muncul 2 minggu setelah HBsAg terdeteksi, dapat
bertahan hingga 6 bulan
Berperan pada core window / fase jendela, yakni masa
di mana HBsAg sudah hilang, tetapi Anti-HBs belum
muncul
10% hepatitis akut tidak terdeteksi hanya dengan
periksa HBsAg
Anti-HBc IgG
Muncul sebelum Anti-HBc hilang
Terdeteksi pada hepatitis akut dan kronik
Dapat bertahan pada fase penyembuhan (kadar rendah)
Pemeriksaan
Laboratorium
Hepatitis B
• Ketiga pemeriksaan
laboratorium tersebut
diperlukan untuk
diagnosis status infeksi
hepatitis
• Jika Anda terinfeksi,
konsultasi kepada dokter
spesialis dan lakukan
check up secara teratur
Periksa Hepatitis
Untuk menentukan apakah terdapat
C
penyakit hati dan seberapa parah
penyakitnya
Untuk menentukan perlu tidaknya
pengobatan
Deteksi dini untuk mencegah
kerusakan hati lebih lanjut
Untuk mencegah penyebaran HCV
· Feses : Warna tanah liat, steahorea
(penurunan fungsi hati). · AST (SGOT) ALT
(SGFT) : awalnya meningkat, dapat
meningkat 102 minggu sebelum ikterik
kemudian tampak menurun.
· Darah lengkap : SDM menurun
sehubungan dengan penurunan hidup SDM
(gangguan enzim hati) atau mengakibatkan
perdarahan · Leokopenia : trombositopenia
mungkin ada (splenomegah)
· Diferensiasi darah lengkap : leukositosis,
monositasi, limfosit atipikel, & sel plasma :
Alkali fostosme lengkap : leukositosis,
monositosis => agak
Albumin serum : menurun. · Gula darah,
, hiperglikemia transfer /hipoglikemia
(gangguan fungsi hati).
Anti HAV lgM : Positif pada tipe A.
Hbs AG : Dpt Positif (tipe B) atau
negative (tipe A) catatan : merupakan
diagnostic sebelum terjadi gejala klinis.
Masa protombin : mungkin memanjang
(disfungsi hati)
Silirobin serum : Diatas 2.5 mg /100 ml
bila diatas 200 mg /ml prognosis buruk
mungkin berhubungan dengan
peningkatan nekrosis sekunder.
Ter eksfesi ESP : kadar darah rah
meningkat.
Biopsi hati : menunjukan diagnosis &
luasnya nekrosis.
Scan hati : membantu dalam perkiraan
beratnya kerusakan parenium
· Urinalisa : Peninggian kadar bilirobin dan
protein /Hematurita seperti terjadi
Komplikasi
Hepatitis Foliminan.
Hepatitis kronik persisten.
Hepatitis Agresif
Karsinoma Hepatoseluler.
Sirosis Hepatitis.
Gangguan fungsi hati
Kematian karena gagal fungsi
hati
PENATALAKSANAAN
• Pengobatan hepatitis virus terutama
bersifat suporsif & mencakup :
· Istirahat sesuai kebutuhan.
· Penkes mengenai menghindari
pemakaian
alcohol /obat-obatan.
- Penkes : mengenai cara penularan
pd mitra seksual dan anggota
keluarga
Kelg dari pasien hep ditawarkan u/
menerima gema globulin murni yg
spesifk terhadap hep virus A/B, yg
dpt memberikan imunitas pasif
terhdp infeksi, namun bersifat
sementara.
· Vaksin hepatitis B virus melalui IM
sebanyak 3 kali pada interval yang
ditentukan, dosis I & II diberikan
terpisah satu bulan, dosis IV
diberikan 6 bulan setelah dosis ke V.
Cara
Mencegah
Hepatitis
Senantiasa menjaga kebersihan diri dan
lingkungan
Menghindari penularan melalui makanan &
minuman yang terkontaminasi, suntikan, tato,
tusukan jarum
Bila perlu menggunakan jarum yang disposable
atau sekali pakai
• Pemeriksaan darah donor terhadap
hepatitis virus
• Melakukan hubungan seks yang sehat
sehat dan aman
• Program vaksinasi hepatitis A & B
PROSES KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Aktiftas /Istirahat
Gejala : Kelemahan, kelelahan.
Simulasi
Tanda : Bradikardia (Hiperbilirubin berat),
ikterik pada sclera, kulit, membrane mukosa ·
Eliminasi
Gejala : Urine gelap, diare / konstipasi, feces
warna tanah liat, adanya / berulang
hemodiaksa.
Neurosensori.
Tanda : Peka rangsang, cenderung
tidur, letargia.
· Nyeri /Kenyamanan
Gejala : Kram abdomen, nyeri tekan
pada kuadran atas, mialgia, sakit
kepala, gatal (Pruritus).
` Tanda : otot tegang, gelisah
Pernapasan
Gejala : Tidak minat /enggan merokok
(perokok)
Keamanan
Gejala : Adanya tranfungsi darah /produk
darah.
Tanda : Demam, Splenomegali, artikaria,
eritmia tak beraturan, eritmia palmas,
pembesaran nodus servikal posterior.
Seksualitas
Gejala : Pola hidup / prilaku peningkatan
resiko terpajan (Misal : Homoseksual
aktif /biseksual pada wanita).
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleren aktivitas berhubungan dengan
kelemahan umum, penurunan kekuatan
/ketahanan; nyeri
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan kegagalan
masukan untuk memenuhi kebutuhan
metabolic.
3. Risiko tinggi (Risti) kekuragan volume
cairan berhubungan dengan kehilangan
berlebihan melalui muntah dan diare,
perpindahan area leatiga (Asites)
4. Harga diri rendah
berhubungan dengan jengkel,
tengkurung, sakit lama,
periode penyembuhan.
5. Risti kerusakan integritas
integritas kulit /jaringan
berhubungan dengan zat kimia
; akumulasi garam empedu
dalam jaringan.
TERIMA KASIH
Pekerjaan
: PNS AD
mpt
Tgl Lahir : : Ns.
Kutoarjo,
14Rostianti,
Mei 1970 S.Kep, M.Si
Nama
Yanti
Hobi
Pekerjaan: Menari
: PNS RSPAD Gatot Soebroto
Nama
Suami :Tgl
DR.
Haetami,
M.Ag 14 Mei 1970
Tempat
Lahir
: Kutoarjo,
Anak
: 3 Orang : Menari
Hobi
1. Winda: Astariyah
FatimahM.Ag
(9 thn)
Nama Suami
DR. Haetami,
Anak 2. Muhammad
: 3 Orang Irfan Zidni (8 thn)
3. Muhammad
Umar Fatimah
Al Hasym (2.7
thn)
1. Winda
Astariyah
(9 thn)
BIO DATA
2. Muhammad Irfan Zidni (8 thn)
3. Muhammad Umar Al Hasym (3 thn)
HEPAT
ITIS
ANATOMI
HATI
Organ tubuh
TERBESAR
(berat sekitar 1-2.3
kg)
Letak : dibawah
diafragma, perut
sebelah kanan sedikit
keatas, dilindungi
oleh tulang iga
ANATOMI DAN FISIOLOGI
HEPAR
•Hepar terletak di belakang koste
dalam rongga abdomen kanan
atas.
•Berat hepar 1500 gr ( 2,5 % dari
BB
orang dewasa normal).
•Dibagi atas empat lobus
FUNGSI
HATI
FUNGSI HATI (HEPAR)
1. berbahaya yang diproduksi oleh tubuh
2. Memecah sel darah merah yang sudah tua
dan mengubah hemoglobin (substansi yang
membawa O2 di dalam sel darah merah)
3. Memproduksi, menyimpan dan
mengedarkan glukosa
4. Mengolah protein, memproses karbohidrat,
protein dan alkohol
5. Mencerna dan memproduksi bilirubin,
kolesterol, hormon dan obat.
INFEKSI
NON INFEKSI
Virus
Bakteri
dll
Obat-obatan
Autoimun
Alkohol
dll
SIRKULASI DARAH HEPAR
Darah yg masuk berasal dari dua
sumber:
1.vena porta ( 75% ) kaya akan nutrisi
2.arteri hepatika ( 25% ) kaya akan o2
Darah yang keluar dari hepar,melalui:
vena sentral bersatu ---vena hepatika
yang mrp. Drainase vena dari hati dan
akan dialirkan ke vena kava inferior.
METABOLISME HEPAR
Metabolisme glucosa
hepar mempunyai peranan
penting dalam metabolisme
glucosa:
1.glikogenisis
2.glikogenolisis
3.glukoneogenisis
Konversi amonia
1.Proses glukoneogenisis butuh
asam amino.
2.Mempunyai produk samping
yaitu amonia.
3.Amonia merupakan racun yang
berbahaya.
4.Senyawa ureum akan
dikeluarkan via
urin.
Metabolisme protein
hepar akan mensintesa : albumin,globulin dan faktorfaktor pembekuan (fbrinogen,protombin)
Metabolinme lemak
1. Hepar berperan aktif dlm metabolisme lemak.
2. Lemak dipecah untuk energi dan badan keton.
3. Badan keton dpt masuk pembulu darah menjadi
sumber energi bagi otot dan jarianng tubuh lainnya.
4. Proses pemecahan asam lemak badan keton
(senyawa bukan aldehida yang mengandung gugusan
karboksil)
terjadi ketika ketersediaan glukosa untuk metabolisme
5. Menghasilkan fosfolipit,lipoprotein,kalistin dll.
Penyimpanan vitamin dan besi
- Vit A, B12, D, dan beberapa vitamin B
komplek
disimpan dalam jumlah besar di hepar.
- Demikian juga zat besi dan tembaga
sebagian di simpan di hepar
- Ekstrak hati banyak digunakan untuk
mengobati beberapa kelainan nutrisi
Metabolisme obat/detoksifkasi
- Beberapa obat ada yang
dimetabolisme dalam hepar,
seperti barbiturat, amfetamin
- Lintasan penting dalam metabolisme
obat di hepar adalah
konjugasi/pengikat dengan senyawa
lain misalnya : asam glukoronat, asam
asetat sehingga terbentuk substansi
yang lebih larut disekresi melalui
faeses dan urine
Metabolisme Hormon
Hepar bertanggung
jawab
dalam keseimbangan endokrin
Hepar juga bertanggung jawab
dalam metabolisme hormon
antara lain :hormon androgen
atau hormon seks
Hepar mampu mengaktivkan
estrogen
Konversi amonia
1.Proses glukoneogenisis butuh
asam amino.
2.Mempunyai produk samping
yaitu amonia.
3.Amonia merupakan racun yang
berbahaya.
4.Senyawa ureum akan
dikeluarkan via
urin.
TES FUNGSI HEPAR
Umumnya yang diukur adalah aktivitas
enzim serum antara lain: alkali
fosfatase,laktit dehidrogenase,serum
amino tranferase dan konsentrasi
serum protein,bilirubin,amonia,lipit
serta faktor pembekuan.
Indikator yang sensitif adalah serum
amino tranferase
(ALT/SGOT,AST/SGPT)
ALT (alanin aminotranferase) atau
disebut
SGPT(serum glutamik piruvik
tranfarase)
Untuk memantau perjalanan penyakit
Hepatitis,serosis,dan hepatotoksik.
AST (Asparat Aminotranferase) disebut juga
SGOT (Serum Glutamik Oksalaasetit
Tranferase)
Zat-zat ini terdapat pada jaringan2 yang
mempunyai aktivitas tinggi dan ensim ini
akan meningkat bila ada kerusakan organ
misal:
jantung,ginjal,muskuloskeletal,hepar
Serum ini meningkat pada: hepatitis,sirosis
dan kanker hati.
DEFINISI
HEPATITIS
Hepatitis adalah
peradangan (infa- masi
pada sel-sel hati yang
dapat terjadi karena
invasi bakteri, cedera oleh
agen fsik atau kimia (non
vital), atau infeksi virus
(hepatitis A, B, C, D, E, F)
HEPATI
TIS
Hepatitis A & E dapat sembuh
sendiri
Hepatitis B & C dapat menjadi
kronis
Hepatitis D hanya terjadi
bersama-sama infeksi hepatitis
B atau setelah penderita
terinfeksi hepatitis B
Hepatitis virus akut adalah penyakit
infeksi yang penyebarannya luas
didalam tubuh. Walaupun efek yang
menyolok terjadi pada hati. (Price,
1995 ; 439).
Hepatitis akut adalah penyakit
infeksi akut dengan gejala utama
berhubungan erat dengan adanya
nekrosis pada hati. (Mansjoer,
1999 ; 513).
HEPATITIS
B AKUT
Ketika seseorang terinfeksi virus hepatitis B
pertama kali – infeksi hepatitis B akut.
Kebanyakan tubuh pasien akan melawan
virus tersebut sehingga pasien sembuh
tanpa ada masalah lain.
Hepatitis B Akut
waktu infeksi
6 bulan
Imunitas
terhadap
virus hep
B
HEPATITIS B
KRONIS
hepatitis B kroniklifetime
waktu infeksi6 bulan Virus Hep B
bertahan
dalam darah
Jika tubuh tidak bisa melawan
virus hep B
> 6 bulan
maka Hepatitis B kronis dapat berkembang
Hepatitis B kronis dapat menyebabkan sirosis
dan kanker hati sehingga fungsi normal hati
terganggu
Tanpa hati yang berfungsi kematian bisa
terjadi dalam waktu 1-2 hari
HEPATITIS B
Semakin muda terinfeksi, semakin
KRONIS
besar kemungkinan berkembang
menjadi kronis
Jika orang dewasa terinfeksi :
10% akan berkembang menjadi
kronis
Jika seorang anak terinfeksi :
hingga 50% akan berkembang
menjadi kronis
Jika seorang bayi terinfeksi :
+ 90% akan berkembang menjadi
kronis
HEPATITIS B
KRONIS
Penderita hepatitis B kronik dapat hidup
selama beberapa dekade tanpa mengalami
gejala (silent infection)
Akan tetapi meskipun tidak ada gejala yang
muncul, virus hepatitis B dapat merusak hati
secara diam-diam selama bertahun-tahun
Oleh karena itu PENTING bagi kita untuk
mengetahui apakah kita terinfeksi hepatitis B
atau tidak melalui pemeriksaan darah
GEJALA
HEPATITIS
• Bervariasi dan berbeda-beda
tergantung jenis penyakit hati
(akut atau kronik).
• Banyak kasus hepatitis tidak
menunjukkan gejala atau
menunjukkan gejala tidak
spesifk (non-specifc fu-like
symptoms).
GEJALA
HEPATITIS
rasa
letih
mual &
muntah
dema
m
meng
gigil
nyeri perut
kanan atas
x
tidak nafsu
makan
mata &
kulit kuning
GEJALA
HEPATITIS
HEPA
TITIS
Hepatitis A & E dapat sembuh
sendiri
Hepatitis B & C dapat menjadi
kronis
Hepatitis D hanya terjadi
bersama-sama infeksi hepatitis
B atau setelah penderita
terinfeksi hepatitis B
HEPATITI
SHepatitis
A A (hepatitis infeksiosa)
penyakit yang ditularkan
melalui kontaminasi oral-pekal
akibat hygiene yang
buruk/makanan yang tercemar.
Menyebar melalui makanan
dan minuman yang
terkontaminasi virus Hep A
•Dapat dicegah dengan
vaksin Hep A
HEPATITIS B
• Disebabkan karena virus hepatitis B yang
menyerang hati
• Ditularkan melalui darah dan cairan tubuh
lain seperti semen (air mani), atau sekresi
vagina dari seseorang yang terinfeksi
virus hepatitis B
GOOD NEWS!
Vaksin hepatitis B telah
tersedia
HEPATITIS B •Penularannya
Kontak dengan darah yang terinfeksi virus hep B
• Kontak seksual dengan penderita
• Gigitan manusia
• Pemakaian bersama jarum suntik, syringes,
maupun peralatan obat injeksi lainnya
• Dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya pada saat
melahirkan
• Penggunaan jarum yang tidak steril pada tindik
telinga, tato dan akupuntur
• Alat hemodialisa
Hepatitis C (hepatitis non-A nonB.)
Virus ini penyebab tersering
infeksi kepada yang ditularkan
melalui supali darah
komersial. Hepatitis C
ditularkan sama dengan
hepatitis B terutama melalui
transfusi darah
HEPATI
TIS C
• Virus hepatitis C menyerang
hati dapat menyebabkan
komplikasi serius bahkan dapat
menyebabkan kematian
• Pemeriksaan anti HCV
ditemukan tahun 1992
• Dulu dikenal sebagai hepatitis
sebagai hepatitis “non-A, nonB”
• Menyebar melalui kontak darah
HEPATITI
S C
• HCV telah menyerang >170 juta orang di
seluruh dunia
• Menurut data dari Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) tahun 2000, angka kejadian
infeksi virus Hepatitis C di Indonesia
mencapai 7 juta orang, sebagian besar
diantaranya adalah pecandu narkoba.
• Risiko kronisitas ±85%
• Risiko sirosis dalam 20 tahun 10%, dalam
30 tahun
HEPATI
Dari 100 orang yang terinfeksi hepatitis C :
TIS
C mengalami infeksi jangka
• 55-85 orang
panjang
• 70 orang mengalami penyakit hati kronik
yang mempengaruhi fungsi hati
• 5-20 orang berkembang menjadi sirosis
dalam waktu 20-30 tahun (kemungkinan
membutuhkan transplantasi hati)
• 1-5 orang dapat meninggal akibat infeksi
jangka panjang (kanker hati atau sirosis)
Faktor
Risiko
Hepatitis C
Pecandu narkoba
Orang yang pernah menerima transfusi darah
Orang yang ditato permanen, body piercing (tindik
tubuh)
Orang yang menjalani akupunktur dengan
menggunakan jarum yang tidak steril
Orang yang berbagi alat-alat pribadi seperti razor
dan atau sikat gigi bersama pengidap hepatitis C
Orang yang pasangannya pengidap hepatitis C
Pekerja kesehatan
Pasien hemodialisis
Bayi yang lahir dari Ibu pengidap hepatitis C
Hepatitis
C
Tidak
Ditularkan
Melalui :
Pemakaian bersama alat
makan dan alat minum
Batuk, bersin, berjabat
tangan, berpegangan tangan,
berciuman atau berpelukan
Pemakaian toilet secara
bersama
Kolam renang
Menyusui (kecuali puting susu
luka dan berdarah)
Gejala
Terinfeksi
Hepatitis C
Banyak orang tidak merasakan gejala
Gejala yang mungkin muncul :
Lelah
Nafsu makan
hilang
Rasa tidak nyaman pada
bagian perut
Nyeri sendi
Gangguan tidur
Depresi
Satu-satunya
cara
untuk mengetahui
apakah Anda terinfeksi hepatitis C atau
tidak adalah dengan pemeriksaan darah
Tindakan
Pasien Hepatitis
C
Secara rutin memeriksakan diri
ke dokter
Tidak mengkonsumsi alkohol
Tidak melakukan pengobatan
tanpa sepengetahuan dokter
Melakukan pemeriksaan
laboratorium secara berkala
untuk pemantauan terapi sesuai
anjuran dokter
. Hepatitis D (hepatitis delta)
adalah suatu virus defektif yang ia
sendiri tidak dapat menginfeksi hipatosit
untuk menimbulkan hepatitis. Hepatitis
D ditularkan seperti hepatitis B. Antigen
& antibody hepatitis D dapat diperiksa
pada donor darah.
5. Hepatitis E diidentifkasikan tahun
1990. Virus ini adalah suatu virus yang
ditularkan melalui ingesti air yang
tercemar. Sebagian besar kasus yang
dilaporkan ditemukan di negara yang
sedang berkembang.
4
Terdapat 3 stadium jenis
hepatitis
a.Stadium prodomal/periode praikterus,
Dimulai setelah periode masa tunas virus
selesai dan pasien mulai memperlihatkan
tanda-tanda penyakit. Disebut stadium
praikterus karena ikterus belum muncul.
Individu akan sangat infeksius pada
stadium ini. Antibodi terhadap virus
biasanya belum di jumpai. Stadium ini
berlangsung 1-2 minggu dan ditandai oleh :
· Malaise umum
·
·
·
·
Rasa lelah
Gejala-gejala infeksi saluran nafas atas
Miolgia (nyeri otot)
Tidak nafsu makan
b. Stadium inkerus adalah stadium kedua
hepatitis virus dapat berlangsung 2-3
minggu/lebih :
· Memburuknya segala/semua gejala yang ada
pada stadium prodoral
. Splenomegali
· Mungkin gatal (pruritus)
c. Stadium pemulihan adalah stadium
ketiga hepatitis virus, biasanya timbul
dalam 4 bulan untuk hepatitis B & C
dalam 2-3 bulan untuk hepatitis A, selama
periode ini :
· Gejala-gejala mereda, termasuk interus
· Nafsu makan pulih
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tes fungsi hati : abnormal (4-10 kali
dalam normal) catatan : merupakan
batasan nilai untuk membedakan
hepatitis virus & non virus.
Pemeriksaan Laboratorium
Hepatitis B
Pemeriksaan darah dapat
Belum pernah terinfeksi virus hep
B (tetap waspada → :
menunjukkan
seseorang
vaksin)
Sedang terinfeksi hepatitis B akut
Dahulu sudah terinfeksi dan sekarang sudah kebal
terhadap virus hep B
Menderita hepatitis B kronik dan virus hep B berada
dalam darah
Kebal terhadap virus hep B karena vaksinasi
HBsA
Hasil positif menunjukkan bahwa
virus terdapat dalam darah
Penanda awal hepatitis B
Muncul sekitar 4-12 minggu setelah
terinfeksi
Bila HBsAg menetap dalam darah
lebih dari 6 bulan, berarti terjadi
kronisitas
Anti-HBs
Jika hasilnya “positif“ atau “reaktif”
menunjukkan adanya imunitas / kekebalan
terhadap infeksi HBV, baik dari vaksinasi
maupun dari proses penyembuhan infeksi
masa lampau
Seseorang yang terinfeksi pada masa
lampau tidak dapat menularkan penyakitnya
terhadap yang lain
Anti-HBc
2 tipe : IgM anti-HBc & IgG anti-HBc
Anti-HBc IgM
Muncul 2 minggu setelah HBsAg terdeteksi, dapat
bertahan hingga 6 bulan
Berperan pada core window / fase jendela, yakni masa
di mana HBsAg sudah hilang, tetapi Anti-HBs belum
muncul
10% hepatitis akut tidak terdeteksi hanya dengan
periksa HBsAg
Anti-HBc IgG
Muncul sebelum Anti-HBc hilang
Terdeteksi pada hepatitis akut dan kronik
Dapat bertahan pada fase penyembuhan (kadar rendah)
Pemeriksaan
Laboratorium
Hepatitis B
• Ketiga pemeriksaan
laboratorium tersebut
diperlukan untuk
diagnosis status infeksi
hepatitis
• Jika Anda terinfeksi,
konsultasi kepada dokter
spesialis dan lakukan
check up secara teratur
Periksa Hepatitis
Untuk menentukan apakah terdapat
C
penyakit hati dan seberapa parah
penyakitnya
Untuk menentukan perlu tidaknya
pengobatan
Deteksi dini untuk mencegah
kerusakan hati lebih lanjut
Untuk mencegah penyebaran HCV
· Feses : Warna tanah liat, steahorea
(penurunan fungsi hati). · AST (SGOT) ALT
(SGFT) : awalnya meningkat, dapat
meningkat 102 minggu sebelum ikterik
kemudian tampak menurun.
· Darah lengkap : SDM menurun
sehubungan dengan penurunan hidup SDM
(gangguan enzim hati) atau mengakibatkan
perdarahan · Leokopenia : trombositopenia
mungkin ada (splenomegah)
· Diferensiasi darah lengkap : leukositosis,
monositasi, limfosit atipikel, & sel plasma :
Alkali fostosme lengkap : leukositosis,
monositosis => agak
Albumin serum : menurun. · Gula darah,
, hiperglikemia transfer /hipoglikemia
(gangguan fungsi hati).
Anti HAV lgM : Positif pada tipe A.
Hbs AG : Dpt Positif (tipe B) atau
negative (tipe A) catatan : merupakan
diagnostic sebelum terjadi gejala klinis.
Masa protombin : mungkin memanjang
(disfungsi hati)
Silirobin serum : Diatas 2.5 mg /100 ml
bila diatas 200 mg /ml prognosis buruk
mungkin berhubungan dengan
peningkatan nekrosis sekunder.
Ter eksfesi ESP : kadar darah rah
meningkat.
Biopsi hati : menunjukan diagnosis &
luasnya nekrosis.
Scan hati : membantu dalam perkiraan
beratnya kerusakan parenium
· Urinalisa : Peninggian kadar bilirobin dan
protein /Hematurita seperti terjadi
Komplikasi
Hepatitis Foliminan.
Hepatitis kronik persisten.
Hepatitis Agresif
Karsinoma Hepatoseluler.
Sirosis Hepatitis.
Gangguan fungsi hati
Kematian karena gagal fungsi
hati
PENATALAKSANAAN
• Pengobatan hepatitis virus terutama
bersifat suporsif & mencakup :
· Istirahat sesuai kebutuhan.
· Penkes mengenai menghindari
pemakaian
alcohol /obat-obatan.
- Penkes : mengenai cara penularan
pd mitra seksual dan anggota
keluarga
Kelg dari pasien hep ditawarkan u/
menerima gema globulin murni yg
spesifk terhadap hep virus A/B, yg
dpt memberikan imunitas pasif
terhdp infeksi, namun bersifat
sementara.
· Vaksin hepatitis B virus melalui IM
sebanyak 3 kali pada interval yang
ditentukan, dosis I & II diberikan
terpisah satu bulan, dosis IV
diberikan 6 bulan setelah dosis ke V.
Cara
Mencegah
Hepatitis
Senantiasa menjaga kebersihan diri dan
lingkungan
Menghindari penularan melalui makanan &
minuman yang terkontaminasi, suntikan, tato,
tusukan jarum
Bila perlu menggunakan jarum yang disposable
atau sekali pakai
• Pemeriksaan darah donor terhadap
hepatitis virus
• Melakukan hubungan seks yang sehat
sehat dan aman
• Program vaksinasi hepatitis A & B
PROSES KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Aktiftas /Istirahat
Gejala : Kelemahan, kelelahan.
Simulasi
Tanda : Bradikardia (Hiperbilirubin berat),
ikterik pada sclera, kulit, membrane mukosa ·
Eliminasi
Gejala : Urine gelap, diare / konstipasi, feces
warna tanah liat, adanya / berulang
hemodiaksa.
Neurosensori.
Tanda : Peka rangsang, cenderung
tidur, letargia.
· Nyeri /Kenyamanan
Gejala : Kram abdomen, nyeri tekan
pada kuadran atas, mialgia, sakit
kepala, gatal (Pruritus).
` Tanda : otot tegang, gelisah
Pernapasan
Gejala : Tidak minat /enggan merokok
(perokok)
Keamanan
Gejala : Adanya tranfungsi darah /produk
darah.
Tanda : Demam, Splenomegali, artikaria,
eritmia tak beraturan, eritmia palmas,
pembesaran nodus servikal posterior.
Seksualitas
Gejala : Pola hidup / prilaku peningkatan
resiko terpajan (Misal : Homoseksual
aktif /biseksual pada wanita).
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleren aktivitas berhubungan dengan
kelemahan umum, penurunan kekuatan
/ketahanan; nyeri
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan kegagalan
masukan untuk memenuhi kebutuhan
metabolic.
3. Risiko tinggi (Risti) kekuragan volume
cairan berhubungan dengan kehilangan
berlebihan melalui muntah dan diare,
perpindahan area leatiga (Asites)
4. Harga diri rendah
berhubungan dengan jengkel,
tengkurung, sakit lama,
periode penyembuhan.
5. Risti kerusakan integritas
integritas kulit /jaringan
berhubungan dengan zat kimia
; akumulasi garam empedu
dalam jaringan.
TERIMA KASIH