Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hepatitis

Nama : Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.Si
Pekerjaan
: PNS AD
mpt
Tgl Lahir : : Ns.
Kutoarjo,
14Rostianti,
Mei 1970 S.Kep, M.Si
 Nama
Yanti
Hobi
 Pekerjaan: Menari
: PNS RSPAD Gatot Soebroto
Nama
Suami :Tgl
DR.
Haetami,
M.Ag 14 Mei 1970
 Tempat
Lahir
: Kutoarjo,

Anak
: 3 Orang : Menari
 Hobi
1. Winda: Astariyah
FatimahM.Ag
(9 thn)
 Nama Suami
DR. Haetami,
 Anak 2. Muhammad
: 3 Orang Irfan Zidni (8 thn)
3. Muhammad
Umar Fatimah
Al Hasym (2.7
thn)

1. Winda
Astariyah
(9 thn)

BIO DATA





2. Muhammad Irfan Zidni (8 thn)
3. Muhammad Umar Al Hasym (3 thn)

HEPAT
ITIS

ANATOMI
HATI
Organ tubuh
TERBESAR
(berat sekitar 1-2.3
kg)
Letak : dibawah
diafragma, perut
sebelah kanan sedikit
keatas, dilindungi

oleh tulang iga

ANATOMI DAN FISIOLOGI
HEPAR
•Hepar terletak di belakang koste

dalam rongga abdomen kanan
atas.
•Berat hepar 1500 gr ( 2,5 % dari
BB
orang dewasa normal).
•Dibagi atas empat lobus

FUNGSI
HATI

FUNGSI HATI (HEPAR)
1. berbahaya yang diproduksi oleh tubuh
2. Memecah sel darah merah yang sudah tua


dan mengubah hemoglobin (substansi yang
membawa O2 di dalam sel darah merah)
3. Memproduksi, menyimpan dan
mengedarkan glukosa
4. Mengolah protein, memproses karbohidrat,
protein dan alkohol
5. Mencerna dan memproduksi bilirubin,
kolesterol, hormon dan obat.

INFEKSI

NON INFEKSI

Virus
Bakteri
dll

Obat-obatan
Autoimun
Alkohol

dll

SIRKULASI DARAH HEPAR
 Darah yg masuk berasal dari dua

sumber:
1.vena porta ( 75% ) kaya akan nutrisi
2.arteri hepatika ( 25% ) kaya akan o2
 Darah yang keluar dari hepar,melalui:
vena sentral bersatu ---vena hepatika
yang mrp. Drainase vena dari hati dan
akan dialirkan ke vena kava inferior.

METABOLISME HEPAR
 Metabolisme glucosa

hepar mempunyai peranan
penting dalam metabolisme
glucosa:
1.glikogenisis

2.glikogenolisis
3.glukoneogenisis

 Konversi amonia
1.Proses glukoneogenisis butuh
asam amino.
2.Mempunyai produk samping
yaitu amonia.
3.Amonia merupakan racun yang
berbahaya.
4.Senyawa ureum akan
dikeluarkan via
urin.

 Metabolisme protein

hepar akan mensintesa : albumin,globulin dan faktorfaktor pembekuan (fbrinogen,protombin)
 Metabolinme lemak

1. Hepar berperan aktif dlm metabolisme lemak.

2. Lemak dipecah untuk energi dan badan keton.
3. Badan keton dpt masuk pembulu darah menjadi
sumber energi bagi otot dan jarianng tubuh lainnya.
4. Proses pemecahan asam lemak badan keton
(senyawa bukan aldehida yang mengandung gugusan
karboksil)
terjadi ketika ketersediaan glukosa untuk metabolisme
5. Menghasilkan fosfolipit,lipoprotein,kalistin dll.

 Penyimpanan vitamin dan besi
- Vit A, B12, D, dan beberapa vitamin B
komplek
disimpan dalam jumlah besar di hepar.
- Demikian juga zat besi dan tembaga
sebagian di simpan di hepar
- Ekstrak hati banyak digunakan untuk
mengobati beberapa kelainan nutrisi

 Metabolisme obat/detoksifkasi


- Beberapa obat ada yang
dimetabolisme dalam hepar,
seperti barbiturat, amfetamin
- Lintasan penting dalam metabolisme
obat di hepar adalah
konjugasi/pengikat dengan senyawa
lain misalnya : asam glukoronat, asam
asetat sehingga terbentuk substansi
yang lebih larut disekresi melalui
faeses dan urine

Metabolisme Hormon
Hepar bertanggung

jawab
dalam keseimbangan endokrin
 Hepar juga bertanggung jawab
dalam metabolisme hormon
antara lain :hormon androgen
atau hormon seks

 Hepar mampu mengaktivkan
estrogen

Konversi amonia
1.Proses glukoneogenisis butuh
asam amino.
2.Mempunyai produk samping
yaitu amonia.
3.Amonia merupakan racun yang
berbahaya.
4.Senyawa ureum akan
dikeluarkan via
urin.

TES FUNGSI HEPAR
Umumnya yang diukur adalah aktivitas
enzim serum antara lain: alkali
fosfatase,laktit dehidrogenase,serum
amino tranferase dan konsentrasi
serum protein,bilirubin,amonia,lipit

serta faktor pembekuan.
 Indikator yang sensitif adalah serum
amino tranferase
(ALT/SGOT,AST/SGPT)

ALT (alanin aminotranferase) atau
disebut
SGPT(serum glutamik piruvik
tranfarase)

Untuk memantau perjalanan penyakit
Hepatitis,serosis,dan hepatotoksik.

AST (Asparat Aminotranferase) disebut juga
SGOT (Serum Glutamik Oksalaasetit
Tranferase)

Zat-zat ini terdapat pada jaringan2 yang
mempunyai aktivitas tinggi dan ensim ini
akan meningkat bila ada kerusakan organ

misal:
jantung,ginjal,muskuloskeletal,hepar
Serum ini meningkat pada: hepatitis,sirosis
dan kanker hati.

DEFINISI
HEPATITIS
 Hepatitis adalah
peradangan (infa- masi
pada sel-sel hati yang
dapat terjadi karena
invasi bakteri, cedera oleh
agen fsik atau kimia (non
vital), atau infeksi virus
(hepatitis A, B, C, D, E, F)

HEPATI
 TIS
Hepatitis A & E dapat sembuh

sendiri
 Hepatitis B & C dapat menjadi
kronis
 Hepatitis D hanya terjadi
bersama-sama infeksi hepatitis
B atau setelah penderita
terinfeksi hepatitis B

 Hepatitis virus akut adalah penyakit

infeksi yang penyebarannya luas
didalam tubuh. Walaupun efek yang
menyolok terjadi pada hati. (Price,
1995 ; 439).

Hepatitis akut adalah penyakit
infeksi akut dengan gejala utama
berhubungan erat dengan adanya
nekrosis pada hati. (Mansjoer,
1999 ; 513).

HEPATITIS
B AKUT

Ketika seseorang terinfeksi virus hepatitis B
pertama kali – infeksi hepatitis B akut.
Kebanyakan tubuh pasien akan melawan
virus tersebut sehingga pasien sembuh
tanpa ada masalah lain.
Hepatitis B Akut

waktu infeksi

6 bulan

Imunitas
terhadap
virus hep
B

HEPATITIS B
KRONIS

hepatitis B kroniklifetime
waktu infeksi6 bulan Virus Hep B
bertahan
dalam darah
 Jika tubuh tidak bisa melawan
virus hep B
> 6 bulan

maka Hepatitis B kronis dapat berkembang
 Hepatitis B kronis dapat menyebabkan sirosis

dan kanker hati sehingga fungsi normal hati
terganggu
 Tanpa hati yang berfungsi kematian bisa

terjadi dalam waktu 1-2 hari

HEPATITIS B
Semakin muda terinfeksi, semakin
KRONIS
besar kemungkinan berkembang
menjadi kronis
 Jika orang dewasa terinfeksi :
10% akan berkembang menjadi
kronis
 Jika seorang anak terinfeksi :
hingga 50% akan berkembang
menjadi kronis
 Jika seorang bayi terinfeksi :
+ 90% akan berkembang menjadi
kronis

HEPATITIS B
KRONIS

 Penderita hepatitis B kronik dapat hidup

selama beberapa dekade tanpa mengalami
gejala (silent infection)
 Akan tetapi meskipun tidak ada gejala yang
muncul, virus hepatitis B dapat merusak hati
secara diam-diam selama bertahun-tahun
 Oleh karena itu PENTING bagi kita untuk
mengetahui apakah kita terinfeksi hepatitis B
atau tidak melalui pemeriksaan darah

GEJALA
HEPATITIS
• Bervariasi dan berbeda-beda
tergantung jenis penyakit hati
(akut atau kronik).
• Banyak kasus hepatitis tidak
menunjukkan gejala atau
menunjukkan gejala tidak
spesifk (non-specifc fu-like
symptoms).

GEJALA
HEPATITIS
rasa
letih

mual &
muntah
dema
m
meng
gigil

nyeri perut
kanan atas

x

tidak nafsu
makan

mata &
kulit kuning

GEJALA
HEPATITIS

HEPA
TITIS

 Hepatitis A & E dapat sembuh

sendiri
 Hepatitis B & C dapat menjadi
kronis
 Hepatitis D hanya terjadi
bersama-sama infeksi hepatitis
B atau setelah penderita
terinfeksi hepatitis B

HEPATITI
SHepatitis
A A (hepatitis infeksiosa)
penyakit yang ditularkan
melalui kontaminasi oral-pekal
akibat hygiene yang
buruk/makanan yang tercemar.
Menyebar melalui makanan
dan minuman yang
terkontaminasi virus Hep A
•Dapat dicegah dengan
vaksin Hep A

HEPATITIS B
• Disebabkan karena virus hepatitis B yang
menyerang hati
• Ditularkan melalui darah dan cairan tubuh
lain seperti semen (air mani), atau sekresi
vagina dari seseorang yang terinfeksi
virus hepatitis B
GOOD NEWS!

Vaksin hepatitis B telah
tersedia

HEPATITIS B •Penularannya
Kontak dengan darah yang terinfeksi virus hep B
• Kontak seksual dengan penderita
• Gigitan manusia
• Pemakaian bersama jarum suntik, syringes,
maupun peralatan obat injeksi lainnya
• Dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya pada saat
melahirkan
• Penggunaan jarum yang tidak steril pada tindik
telinga, tato dan akupuntur
• Alat hemodialisa

Hepatitis C (hepatitis non-A nonB.)

Virus ini penyebab tersering
infeksi kepada yang ditularkan
melalui supali darah
komersial. Hepatitis C
ditularkan sama dengan
hepatitis B terutama melalui
transfusi darah

HEPATI
TIS C

• Virus hepatitis C menyerang
hati dapat menyebabkan
komplikasi serius bahkan dapat
menyebabkan kematian
• Pemeriksaan anti HCV
ditemukan tahun 1992
• Dulu dikenal sebagai hepatitis
sebagai hepatitis “non-A, nonB”
• Menyebar melalui kontak darah

HEPATITI
S C

• HCV telah menyerang >170 juta orang di
seluruh dunia
• Menurut data dari Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) tahun 2000, angka kejadian
infeksi virus Hepatitis C di Indonesia
mencapai 7 juta orang, sebagian besar
diantaranya adalah pecandu narkoba.
• Risiko kronisitas ±85%
• Risiko sirosis dalam 20 tahun 10%, dalam
30 tahun

HEPATI
Dari 100 orang yang terinfeksi hepatitis C :
TIS
C mengalami infeksi jangka
• 55-85 orang
panjang

• 70 orang mengalami penyakit hati kronik
yang mempengaruhi fungsi hati
• 5-20 orang berkembang menjadi sirosis
dalam waktu 20-30 tahun (kemungkinan
membutuhkan transplantasi hati)
• 1-5 orang dapat meninggal akibat infeksi
jangka panjang (kanker hati atau sirosis)

Faktor
Risiko
Hepatitis C

 Pecandu narkoba
 Orang yang pernah menerima transfusi darah
 Orang yang ditato permanen, body piercing (tindik







tubuh)
Orang yang menjalani akupunktur dengan
menggunakan jarum yang tidak steril
Orang yang berbagi alat-alat pribadi seperti razor
dan atau sikat gigi bersama pengidap hepatitis C
Orang yang pasangannya pengidap hepatitis C
Pekerja kesehatan
Pasien hemodialisis
Bayi yang lahir dari Ibu pengidap hepatitis C

Hepatitis
C
Tidak
Ditularkan
Melalui :

 Pemakaian bersama alat

makan dan alat minum
 Batuk, bersin, berjabat
tangan, berpegangan tangan,
berciuman atau berpelukan
 Pemakaian toilet secara
bersama
 Kolam renang
 Menyusui (kecuali puting susu
luka dan berdarah)

Gejala
Terinfeksi
Hepatitis C

 Banyak orang tidak merasakan gejala
 Gejala yang mungkin muncul :


Lelah

Nafsu makan
hilang


Rasa tidak nyaman pada
bagian perut




Nyeri sendi

 Gangguan tidur
 Depresi
 Satu-satunya
cara
untuk mengetahui

apakah Anda terinfeksi hepatitis C atau
tidak adalah dengan pemeriksaan darah

Tindakan
Pasien Hepatitis
C
 Secara rutin memeriksakan diri

ke dokter
 Tidak mengkonsumsi alkohol
 Tidak melakukan pengobatan
tanpa sepengetahuan dokter
 Melakukan pemeriksaan
laboratorium secara berkala
untuk pemantauan terapi sesuai
anjuran dokter

. Hepatitis D (hepatitis delta)
adalah suatu virus defektif yang ia
sendiri tidak dapat menginfeksi hipatosit
untuk menimbulkan hepatitis. Hepatitis
D ditularkan seperti hepatitis B. Antigen
& antibody hepatitis D dapat diperiksa
pada donor darah.
5. Hepatitis E diidentifkasikan tahun
1990. Virus ini adalah suatu virus yang
ditularkan melalui ingesti air yang
tercemar. Sebagian besar kasus yang
dilaporkan ditemukan di negara yang
sedang berkembang.
4

Terdapat 3 stadium jenis
hepatitis
a.Stadium prodomal/periode praikterus,

Dimulai setelah periode masa tunas virus
selesai dan pasien mulai memperlihatkan
tanda-tanda penyakit. Disebut stadium
praikterus karena ikterus belum muncul.
Individu akan sangat infeksius pada
stadium ini. Antibodi terhadap virus
biasanya belum di jumpai. Stadium ini
berlangsung 1-2 minggu dan ditandai oleh :

· Malaise umum
·
·
·
·

Rasa lelah
Gejala-gejala infeksi saluran nafas atas
Miolgia (nyeri otot)
Tidak nafsu makan
b. Stadium inkerus adalah stadium kedua
hepatitis virus dapat berlangsung 2-3
minggu/lebih :
· Memburuknya segala/semua gejala yang ada
pada stadium prodoral
. Splenomegali
· Mungkin gatal (pruritus)

c. Stadium pemulihan adalah stadium
ketiga hepatitis virus, biasanya timbul
dalam 4 bulan untuk hepatitis B & C
dalam 2-3 bulan untuk hepatitis A, selama
periode ini :
· Gejala-gejala mereda, termasuk interus
· Nafsu makan pulih
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tes fungsi hati : abnormal (4-10 kali
dalam normal) catatan : merupakan
batasan nilai untuk membedakan
hepatitis virus & non virus.

Pemeriksaan Laboratorium
Hepatitis B

Pemeriksaan darah dapat
Belum pernah terinfeksi virus hep
B (tetap waspada → :
menunjukkan
seseorang
vaksin)
Sedang terinfeksi hepatitis B akut
Dahulu sudah terinfeksi dan sekarang sudah kebal

terhadap virus hep B
Menderita hepatitis B kronik dan virus hep B berada

dalam darah
Kebal terhadap virus hep B karena vaksinasi

HBsA
 Hasil positif menunjukkan bahwa

virus terdapat dalam darah
 Penanda awal hepatitis B
 Muncul sekitar 4-12 minggu setelah

terinfeksi
 Bila HBsAg menetap dalam darah

lebih dari 6 bulan, berarti terjadi
kronisitas

Anti-HBs
 Jika hasilnya “positif“ atau “reaktif”

menunjukkan adanya imunitas / kekebalan
terhadap infeksi HBV, baik dari vaksinasi
maupun dari proses penyembuhan infeksi
masa lampau
 Seseorang yang terinfeksi pada masa
lampau tidak dapat menularkan penyakitnya
terhadap yang lain

Anti-HBc
2 tipe : IgM anti-HBc & IgG anti-HBc
Anti-HBc IgM
Muncul 2 minggu setelah HBsAg terdeteksi, dapat
bertahan hingga 6 bulan
Berperan pada core window / fase jendela, yakni masa
di mana HBsAg sudah hilang, tetapi Anti-HBs belum
muncul
10% hepatitis akut tidak terdeteksi hanya dengan
periksa HBsAg
Anti-HBc IgG
Muncul sebelum Anti-HBc hilang
Terdeteksi pada hepatitis akut dan kronik
Dapat bertahan pada fase penyembuhan (kadar rendah)

Pemeriksaan
Laboratorium
Hepatitis B

• Ketiga pemeriksaan
laboratorium tersebut
diperlukan untuk
diagnosis status infeksi
hepatitis
• Jika Anda terinfeksi,
konsultasi kepada dokter
spesialis dan lakukan
check up secara teratur

Periksa Hepatitis
 Untuk menentukan apakah terdapat
C
penyakit hati dan seberapa parah
penyakitnya
 Untuk menentukan perlu tidaknya
pengobatan
 Deteksi dini untuk mencegah
kerusakan hati lebih lanjut
 Untuk mencegah penyebaran HCV

 · Feses : Warna tanah liat, steahorea

(penurunan fungsi hati). · AST (SGOT) ALT
(SGFT) : awalnya meningkat, dapat
meningkat 102 minggu sebelum ikterik
kemudian tampak menurun.
 · Darah lengkap : SDM menurun
sehubungan dengan penurunan hidup SDM
(gangguan enzim hati) atau mengakibatkan
perdarahan · Leokopenia : trombositopenia
mungkin ada (splenomegah)
 · Diferensiasi darah lengkap : leukositosis,
monositasi, limfosit atipikel, & sel plasma :

 Alkali fostosme lengkap : leukositosis,

monositosis => agak
 Albumin serum : menurun. · Gula darah,
, hiperglikemia transfer /hipoglikemia
(gangguan fungsi hati).
 Anti HAV lgM : Positif pada tipe A.
 Hbs AG : Dpt Positif (tipe B) atau
negative (tipe A) catatan : merupakan
diagnostic sebelum terjadi gejala klinis.
 Masa protombin : mungkin memanjang
(disfungsi hati)

 Silirobin serum : Diatas 2.5 mg /100 ml
bila diatas 200 mg /ml prognosis buruk
mungkin berhubungan dengan
peningkatan nekrosis sekunder.
 Ter eksfesi ESP : kadar darah rah
meningkat.
 Biopsi hati : menunjukan diagnosis &
luasnya nekrosis.
 Scan hati : membantu dalam perkiraan
beratnya kerusakan parenium
· Urinalisa : Peninggian kadar bilirobin dan
protein /Hematurita seperti terjadi

Komplikasi
 Hepatitis Foliminan.
 Hepatitis kronik persisten.
 Hepatitis Agresif
 Karsinoma Hepatoseluler.
 Sirosis Hepatitis.
 Gangguan fungsi hati
 Kematian karena gagal fungsi
hati

PENATALAKSANAAN
• Pengobatan hepatitis virus terutama

bersifat suporsif & mencakup :
· Istirahat sesuai kebutuhan.
· Penkes mengenai menghindari
pemakaian
alcohol /obat-obatan.
- Penkes : mengenai cara penularan
pd mitra seksual dan anggota
keluarga

 Kelg dari pasien hep ditawarkan u/

menerima gema globulin murni yg
spesifk terhadap hep virus A/B, yg
dpt memberikan imunitas pasif
terhdp infeksi, namun bersifat
sementara.
· Vaksin hepatitis B virus melalui IM
sebanyak 3 kali pada interval yang
ditentukan, dosis I & II diberikan
terpisah satu bulan, dosis IV
diberikan 6 bulan setelah dosis ke V.

Cara
Mencegah
Hepatitis

 Senantiasa menjaga kebersihan diri dan

lingkungan
 Menghindari penularan melalui makanan &
minuman yang terkontaminasi, suntikan, tato,
tusukan jarum
 Bila perlu menggunakan jarum yang disposable
atau sekali pakai

• Pemeriksaan darah donor terhadap
hepatitis virus
• Melakukan hubungan seks yang sehat
sehat dan aman
• Program vaksinasi hepatitis A & B

PROSES KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN


Aktiftas /Istirahat

Gejala : Kelemahan, kelelahan.
 Simulasi

Tanda : Bradikardia (Hiperbilirubin berat),
ikterik pada sclera, kulit, membrane mukosa ·
Eliminasi
 Gejala : Urine gelap, diare / konstipasi, feces
warna tanah liat, adanya / berulang
hemodiaksa.

Neurosensori.
 Tanda : Peka rangsang, cenderung

tidur, letargia.
 · Nyeri /Kenyamanan
 Gejala : Kram abdomen, nyeri tekan
pada kuadran atas, mialgia, sakit
kepala, gatal (Pruritus).
` Tanda : otot tegang, gelisah
 Pernapasan
 Gejala : Tidak minat /enggan merokok
(perokok)

 Keamanan
 Gejala : Adanya tranfungsi darah /produk

darah.
 Tanda : Demam, Splenomegali, artikaria,
eritmia tak beraturan, eritmia palmas,
pembesaran nodus servikal posterior.
 Seksualitas
 Gejala : Pola hidup / prilaku peningkatan
resiko terpajan (Misal : Homoseksual
aktif /biseksual pada wanita).

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleren aktivitas berhubungan dengan
kelemahan umum, penurunan kekuatan
/ketahanan; nyeri
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan kegagalan
masukan untuk memenuhi kebutuhan
metabolic.
3. Risiko tinggi (Risti) kekuragan volume
cairan berhubungan dengan kehilangan
berlebihan melalui muntah dan diare,
perpindahan area leatiga (Asites)

4. Harga diri rendah

berhubungan dengan jengkel,
tengkurung, sakit lama,
periode penyembuhan.
5. Risti kerusakan integritas
integritas kulit /jaringan
berhubungan dengan zat kimia
; akumulasi garam empedu
dalam jaringan.

TERIMA KASIH

Dokumen yang terkait

Sistem Informasi Pengaduan Masyarakat Bebasis Web Dan SMS Gateway Pada Kantor Camat Pontianak Selatan

0 1 11

Pengaruh Net Profit Margin, Return on Asset, Return on Equity, Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Leverage Terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 8

View of Perbedaan Pembelajaran Team Assisted Individualization (Tai) Dan Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Pada Peserta Didik Kelas Viii (Materi Lensa)

0 0 11

View of Pengembangan Media Adobe Flash Cs3 Pada Konsep Bunyi Dengan Mengaplikasikan Model Instructional Games

0 0 15

View of Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Melambungkan, Melempar, Menangkap, Memukul Bola Dan Berlari Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Untuk Siswa Kelas 5 Sdn Patengteng 1 Modung Kabupaten Bangka

1 1 14

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Pada Matakuliah Bimbingan Konseling Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa Pgsd Semester 1 Stkip Pgri Bangkalan

0 0 11

View of Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Yang Rajin Membaca Dan Tidak Rajin Membaca Pada Mata Pelajaran PPkn Siswa Sekolah Dasar

0 0 5

View of Analisis Eksistensi Pedagang Berpindah Pada Pasar Nagari di Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung, di Tinjau dalam Kajian Sosiologi Ekonomi

0 0 10

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan BPJS di Klinik Dr. M. Suherman Jember Tahun 2017

0 1 5