I KONTRUKSI MESIN ARUS SEARAH

I. KONTRUKSI MESIN ARUS SEARAH

1. RANGKA
Rangka (frame atau yoke) mesin arus searah seperti juga mesin-mesin listrik lainnya
secara umum memiliki dua fungsi, yaitu :
1. Merupakan sarana pendukung mekanis untuk mesin secara keseluruhan.
2. Untuk membawa fluk magnetis yang dihasilkan oleh kutub-kutub mesin.
Untuk mesin kecil, dimana pertimbangan harga lebih dominan dari pada
beratnya, biasanya rangka terbuat dari besi tuang (cast iron), tetapi untuk mesinmesin besar pada umunya terbuat dari baja tuang (cast steel) atau baja lembaran
(rolled steel).
Rangka ini pada bagian dalam dilaminasi untuk mengurangi rugi-rugi inti, selain
itu rangka ini juga harus memiliki permeabilitas yang tinggi, disamping kuat secara
mekanis.

Gambar 1 : Kontruksi mesin arus searah
2. KUTUB
Magnet penguat atau magnet medan terdiri atas inti kutub dan sepatu kutub.
Adapun fungsi dari sepatu kutub adalah :
1. Menyebaran fluks pada celah udara dan juga karena merupakan bidang lebar,
maka akan mengurangi reluktansi jalur magnet
2. Sebagai pendukung secara mekanis untuk keumparan penguat atau kumparan

medan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

MESIN ARUS SEARAH & TRANSFORMATOR

1

Gambar 2 : Kontruksi kutub dan penempatannya
Inti kutub terbuat dari lembaran-lembaran besi tuang atau baja tuang. Sepatu kutub
dilaminasi dan dibaut ke inti kutub. Sedangkan kutub (inti kutub dan sepatu kutub)
dubuat atau dikeliling (rivet) ke rangka mesin.
Kumparan penguat atau kumparan kutub terbuat dari kawat tembaga (berbentuk
bulat atau strip/persegi) yang dililitkan sedemikian rupa dengan ukuran tertentu.
3. KOMUTATOR DAN SIKAT
Komutator terbuat dari batangan tembaga yang dikeraskan (dropforged), yang
diisolasi dengan bahan sejenis mika. Adapun fungsi komutator itu adalah untuk
menmgumpulkan arus listrik induksi dari konduktor jangkar dan mengkonversikannya

menjadi arus searah melalui sikat.
Sedangkan sikat terbuat dari karbon, grafit (graphite), logam grafit atau
campuran karbon – grafit, yang dilengkapi dengan pegas penekan dan kotak
sikatnya. Besarnya tekanan pegas dapat diatur sesuai dengan keinginan.
Permukaan sikat ditekan ke permukaan segmen komutator untuk menyalurkan arus
listrik. Karbon yang ada diusahakan memiliki konduktivitas yang tinggi untuk
mengurangi rugi-rugi listrik, dan koefesien gesekan yang rendah untuk mengurangi
keausan (excessive wear).
4. KUMPARAN JANGKAR
Umumnya kumparan jangar (rotor) berbentuk seperti permata, seperti pada gambar
berikut :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

MESIN ARUS SEARAH & TRANSFORMATOR

2


Gambar 3 : Bentuk umum kumparan jangkar
Adapun jumlah konduktor dalam kumparan jangkar tersebut :
Z = 2CN
Dimana : C = jumlah kumparan pada rotor atau segmen komutator pada rotor.
N = jumlah lilitan setiap kumparan.
Normalnya bentangan kumparan adalah 1800 listrik, yang berarti ketika sisi
kumparan yang satu berada ditengah suatu kutub, sisi lainnya berada ditengah kutub
yang berbeda polaritasnya. Sedangkan secara fisik kutub yang ada tidak saling
terletak 1800 mekanis. Adapun untuk menentukan hubungan sudut dalam derajat
mekanis dan derajat listrik dapat digunakan formula sbb :

θ listrik 

di mana :

P
θ mekanis
2

θ listrik = sudut dalam derajat listrik


θ mekanis

P

= sudut dalam derajat mekanis

= jumlah kutub

Kumparan yang membentang 1800 listrik memiliki tegangan yang sama antar sisisisinya dan berlawanan arah setiap waktu. Kumparan ini disebut sebagai kumparan
kisar penuh (full-pitch coil).
Sedangkan kumparan yang bentangnya kurang dari kisar kutubnya (180 0 listrik)
disebut juga sebagai kumparan kisar fraksi (fractional-pitch coil) atau kumparan tali
busur (chorded winding).
Adapun hubungan antara kumparan rotor dengan segmen komutatornya terbagi atas
2 macam :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Budi Yanto Husodo, MSc


MESIN ARUS SEARAH & TRANSFORMATOR

3

1. Kumparan progresif (Progressive winding). Adalah kumparan yang salah satu
ujungnya terhubung dengan logam komutator yang terletak di depan logam
komutator di mana ujung lain kumparan yang sama terhubung.
2. Kumparan retrogresif (Retrogressive winding). Adalah kumparan yang salah satu
ujungnya terhubung dengan logam komutator yang terletak di belakang logam
komutator di mana ujung lain kumparan yang sama terhubung.

C

C-1

C+1

C-1


C

C+1

Gambar 4 : Kumparan progresif dan kumparan retrogresif
Sedangkan macam konstruksi kumparan rotor ada 3 macam :
1. Kumparan gelung/jerat ( lap winding).
2. Kumparan gelombang (wave winding)
3. Kumparan kaki katak (frog-leg winding)
4.1. Kumparan Gelung (Lap Winding)
Kontruksi kumparan gelung dapat digambarkan sebagai berikut

YD
YB
YJ

YJ

YK


Gambar 5 : Kumparan gelung
Di mana :
YK =  m……………………………………………………………….

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

(8-3)

MESIN ARUS SEARAH & TRANSFORMATOR

4

(tanda + untuk hubungan kumparan progresif dan tanda – untuk kumparan
retrogresif) m = kelipatan kumparan ; simpleks m = 1, dupleks m = 2, tripleks m = 3,
dan seterusnya.
YJ = YD-YB …………………………………………………… (8-4)
YK = kisar komutator (commutator pitch)
YJ= kisar resultan/kisar jumlah (resultan pitch)

Y= kisar kumparan (pitch of winding)
YB = kisar belakang (back pitch)
YD = kisar depan (front pitch)
Pada kumparan jerat, banyaknya jalur arus pararel adalah sebanyak :
a = m.p…………………………………………………….

(8-5)

Dengan banyaknya jalur arus pada kumparan jerat ini, maka pilihan yang tepat
adalah diaplikasikan pada sistem tegangan rendah dan arus tinggi, karena arusnya
dapat dibagikan oleh banyaknya jalur arus pararel tersebut.

U
S

S

U
U


S

Gambar 6 : Efek akibat bantalan yang sudah aus

Adapun kelemahan yang menjadi masalah serius adalah pemanasan yang berlebih
(over-heating). Hal ini dijelaskan sebagai berikut : karena pemakaian mesin arus
searah yang cukup lama, maka akan menyebabkan sedikit permukaan bantalan
(bearing) termakan (aus) akibat gesekan , dan akan menyebabkan kumparan bagian
bawah akan lebih dekat ke kutubnya dari pada kumparan bagian atas.
Akibatnya terjadi tegangan yang lebih besar pada jalur arus masuk kumparan bagian
bawah (yang lebih dekat ke kutub) dibandingkan dengan kumparan bagian atas.
Karena semua jalur terhubung pararel, ini menyebabkan adanya arus sirkulasi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

MESIN ARUS SEARAH & TRANSFORMATOR

5


melalui sikat-sikatnya. Karena resistensi kumparan sangat kecil, perbedaan
tegangan yang sangat kecil saja dapat menyebabkan arus sirkulasi yang besar,
hingga memberikan efek pemanasan berlebih.

Gambar 7 : Tegangan pada konduktor rotor akibat permukaan bantalan yang
termakan sebagian

Untuk mengurangi besarnya arus sirkulasi (karena tak mungkin meniadakan sama
sekali) dilakukan dengan menggunakan kumparan penyama (equalizing-windings)
atau disebut juga sebagai equalizers. Dimana kumparan penyama ini menghubungsingkatan titik-titik yang tegangannya sama pada jalur pararel yang berlainan. Untuk
kumparan kelipatannya (multipleks), misalnya kumparan ganda (dupleks) masingmasing kumparan berdiri sendiri dengan menggunakan kumparan penyama.
4.2. Kumparan Gelombang

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

MESIN ARUS SEARAH & TRANSFORMATOR


6

Kumparan gelombang

ini disebut juga kumparan seri. Kontruksinya dapat

digambarkan sbb :

YD

YB
YJ

YK

Gambar 8 : Kumparan gelombang
Dimana :
YJ = YD + YB
YK =

2(C 1)
p

……………………………………………………….

(8-

6)
Pada kumparan gelombang, banyaknya jalur arus pararel adalah sebanyak :
a = 2m

……………………………………………………….

(8-7)

Pada kumparan jenis ini, karena jalur arusnya lebih sedikit dari pada kumparan jerat,
maka sikatnyapun lebih sedikit, namun untuk mengurangi besarnya arus yang
mengalir pada sikat-sikat yang ada, biasanya ditambahkan sikat-sikat ekstra.
Kumparan gelombang ini sangat cocok untuk arus searah bertegangan tinggi, karena
jumlah kumparan yang terhubung seri antar segmen komutator memungkinkan
tegangan lebih mudah dibangkitkan dari pada jenis kumparan jerat.

4.3. Kumparan Kaki Katak
Kumparan ini pada dasarnya merupakan perpaduan jenis kumparan jerat dan
kumparan gelombang. Kumparan gelombang pada jenis kumparan ini berfungsi
sebagai penyama (equalizers) kumparan jeratnya.
Adapun banyaknya jalur arus dinyatakan sebagai :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

MESIN ARUS SEARAH & TRANSFORMATOR

7

a = 2p.mlap

……………………………………………….

(8-9)

dimana : p = jumlah kutub ; mlap = kelipatan kumparan jeratnya.

Kumparan
gelung

Kumparan gelombang

Gambar 9 : Kumparan kaki katak atau kumparan penyama mandiri

Contoh soal 1 :
Tuliskan tabel uraian gulungan untuk kumparan jerat simpleks 2 lapis dari generator
arus searah kutub 4 yang memiliki 20 jalur. Berapa besar kisar depan dan kisar
belakangnya ?
Jawaban :
Diketahui : Generator arus searah jenis kumparan jerat simpleks
P = 4 kutub

C = 20

N=1

Ditanya :

Tabel uraian gulungan ? YD ? YB ?

Solusi

Z = 2CN = 2 x 20 x 1 = 40 konduktor

YD 

:

Z
40
 1
 1 10  1 9
P
4

( kumparan progresif )

Z
40
YB   1   1 10  1 11
P
4

Tabel uraian gulungan :
Hubungan belakang

Hubungan depan

1 ke (1+11)=12

12 ke (12 – 9)=3

3 ke (3 + 11) = 14

14 ke (14 – 9 )=5

5 ke (5+11) = 16

16 ke (16 – 9 )=7

7 ke (7+11) = 18

18 ke (18 – 9 )=9

9 ke (9+11) = 20

20 ke (20 – 9 )=11

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

MESIN ARUS SEARAH & TRANSFORMATOR

8

11ke (11+11) = 22

22 ke (22 – 9 )=13

13ke (13+11) = 24

24 ke (24 – 9 )=15

15ke (15+11) = 26

26 ke (26 – 9 )=17

17ke (17+11) = 28

28 ke (28 – 9 )=19

19ke (19+11) = 30

30 ke (30 – 9 )=21

21ke (21+11) = 32

32 ke (32 – 9 )=23

23ke (23+11) = 34

34 ke (34 – 9 )=25

25ke (25+11) = 36

36 ke (36 – 9 )=27

27ke (27+11) = 38

38 ke (38 – 9 )=29

29ke (29+11) = 40

40 ke (40 – 9 )=31

31ke (31+11) = 42 karena 42>Z, maka:42 – 40 = 2

2 ke (42 – 9 )=33

33ke (33+11) = 44, karena 42>Z, maka:44 – 40 = 4

4 ke (44 – 9 )=35

35ke (35+11) = 46, karena 46>Z, maka:46– 40 = 6

6 ke (44 – 9 )=37

33ke (33+11) = 48, karena 42>Z, maka:48 – 40 = 8

8 ke (44 – 9 )=39

33ke (33+11) = 50, karena 42>Z, maka:50 – 40 = 10

10ke (44 – 9 )=4,
karena 41> Z,
maka : 41 – 40 = 1
10 ke 1

sehingga sket hubungan kumparannya :
Bagian
Belakang 12

14

16 18

20

22 24

26 28

30 32

34

36 38

40

2

4

6

8

33 35

37

10

Bagian
39

1

3

5

7

9

11 13 15

17

19

21 23

25

27 29

31

1

Depan

PRINSIP KERJA MESIN ARUS SEARAH

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

MESIN ARUS SEARAH & TRANSFORMATOR

9

Gaya gerak listrik rata-rata yang dibangkitkan perkondutor (1 lilitan), sesuai hukum
induksi elektromagnetik Faraday = d/dt Volt
Dimana :
d = .p [Weber] : fluks yang memotong kumparan per konduktor dalam satu
putaran.
dt = 60/N = waktu yang dibutuhkan untuk melakukan 1 kali putaran perdetik.
N = kecepatan putar rotor (dalam putaran perdetik = RPM);p = jumlah kutub
generator.
Sehingga didapat :

d
. p.N

…………………………………………….. (8-10)
dt
60

Penyesuaian Rumus untuk diatas 2 jenis kumparan generator arus searah :
1. Kumparan gelombang (simplex wave-wound). Memiliki jalur pararel 2 dan jumlah
konduktor (yang terhubung seri) pada satu jalur = Z//2
Z = jumlah konduktor jangkar = jumlah slot X jumlah konduktor /slot sehingga
ggl yang dibangkitkan setiap jalur :
. p.N Z
. p.N .Z
 
…………………………………………….
60
2
120

(8-11)

2. Kumparan jerat (simplex lap-wound). Memiliki jalur pararel sama dengan jumlah
kutubnya (p) dan jumlah kondukroe (yang terhubung seri ) pada satu jalur
sebanyak Z/p.
Sehingga ggl yang dibangkitkan setiap jalur :
. p.N Z
.N .Z
 
……………………………………………….
60
2
60

(8-12)

Secara umum besarnya ggl yang dibangkitkan oleh generator ditulis sebagai :
EA

.Z .N  p 
  …………………….………………………………..
60
a

(8-13)

Contoh soal 2 :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

MESIN ARUS SEARAH & TRANSFORMATOR

10

Hitung fluks yang terdapat dalam dinamo (generator arus searah) 4 kutub dengan
772 konduktor jangkar yang membangkitkan tegangan 500 volt, ketika berputar pada
kecepatan 1.000 putaran perdetik , jika jangkar :
1. Dalam hubungan jerat
2. Dalam hubungan gelombang.
Jawaban :
Diketahui :

Generator arus searah
P = 4 kutub, Z = 722 konduktor, EA = 500 Volt, N = 1000 RPM
 kumparan hubungan jerat ?

Ditanya :

 kumparan hubungan gelombang ?
Solusi :
Dari rumus : E A

.Z .N  p 
 
60
a

1. Untuk kumparan terhubung jerat :
a=p=4


E A .60  a 
500 X 60
4
  
 
Z .N
 p  722 X 1000  4 

= 41,55 X 10-3 Weber = 41,55 mWb
2. Untuk kumparan terhubung gelombang :
a= 2


E A .60  a 
500 X 60
2
  
 
Z .N
p
722
X
1000
4
 

= 20,78 x 10-3 Weber = 20,78 mWb

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ir. Budi Yanto Husodo, MSc

MESIN ARUS SEARAH & TRANSFORMATOR

11