BAB I ratex makroekonomi sadona sukirno

DAFTAR ISI

Daftar isi _________________________________________________________1
Kata
Pengantar_________________________________________________________
____________2
BAB I Pendahuluan
_________________________________________________3
A. Latar Belakang
_______________________________________________3
B. Rumusan Masalah
____________________________________________3
C. Manfaat ____________________________________________________3
BAB II Pembahasan
_________________________________________________4
A. RATEX ______________________________________________________4
B. Pokok Pemikiran Aliran RATEX
__________________________________4
C. Tokoh RATEX ________________________________________________6
D. Mekanisme Kerja Ekspektasi Rasional
____________________________6

E. Asumsi Dasar Pemikiran Rasional Expectation
______________________6
F. Kritik terhadap Expectation Rasional
______________________________7
G. Ekonomi Makro ______________________________________________7
H. Ruang Lingkup Ekonomi Makro
__________________________________8
BAB III Penutup
___________________________________________________10
A. Kesimpulan _________________________________________________10
B. Daftar Pusaka _______________________________________________11

1

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik allah SWT. Tuhan sumber segala ilmu
pengetahuan yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Dengan baik tepat
waktunya. Shalawat dan salam selalu terlimpah curahkan kepada

Rasulullah saw. Berkat rahmat – nya penulis mampu menyelesaikan
tugas makalah ini gunua mememuhi tugas mata kuliah Sejarah
Pemikiran Ekonomi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas kaitannya
dengan Rasional Expectations (RATEX) & Revolusi Pemikiran Makro,
yang penulis sajikan dari berbagai sumber informasi dan referensi.
Makalah ini disusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri sendiri maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari Allah akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Penulis sadar
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, penulis menerima berbagai saran maupun
kritik yang bersifat membangun. Akhir kata penulis mengucapkan
terima kasih , semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 21 Desember 2017

2


Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada tahun 70an dan 80an kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi yang
sesuai dengan ajaran keynes telah gagal total dalam dalam menghadapi
masalah masalah ekonomi. Kegagalan tersebut menimbulkan pemikiran
ekonomi yang baru yang disebut dengan aliran gelombang baru (new
wafe). Aliran ini meninjau kembali premi-premiyang digunakan kubu
keynesian yaitu perlunya campur tangan pemerintah seperti penerapan
kebijakan dan pengaruh ekspektasi terhadap pola konsumsi masyarakat.
Penganut rational expectation (ratex) tidak lain adalah kelompok klasik
baru (new clasical), karena asumsi ratex dijadikan oleh kaum tersebut
sebahagi landasan pokok seluruh analisis pemikiranya.
Teori ekonomi makro adalah bidang ekonomi yang mengkaji fenomena
perekonomian
secara
menyeluruh

atau
luas
misalnya
inflasi,
pengangguran dan pertumbuhan ekonomi pengetahuan ekonomi makro
merupakan pengethuan ekonomi
yang
bersifat
agregatif dan
menampilkan teori-teori ekonomi makro yang sangat mendasar. Ilmu
ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat
(keseluruhan). Variabel-variabel tersebut diantaranya pendapatan
nasional, kesempatan kerja, pengangguran peredaran uang, laju inflasi,
pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran nasional. Dalam
ekonomi makro dikenal adanya masyarakat konsumen, masyarakat
produsen, dan pasar agregatif yang terbentuk dari permintaan agregatif
selain itu kita mengerti variabel prngrluaran konsumsi nasional yang
3

dilakukan seluruh konsumen, variabel investasi nasional dan juga harga

harga umum atau indeks harga.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu ratex?
2. Siapakah tokoh-tokoh ratex?
3. Apa kelebihan dan kekurangan ratex?
4. Kritik terhadap RATEX
5. Apa yang disebut ekonomi makro?
6. Siapa tokoh pemikirian makro ekonomi?
7. Apa kelebihan dan kekurangan makro ekonomi?
C. MANFAAT
a. Mengetahui
b. Mengetahui
c. Mengetahui
d. Mengetahui
e. Mengetahui

apa itu ratex beserta tokoh tokohnya
kelebihan dan kekurangan ratex
pengertian makroekonomi

tokoh pemikiran makroekonomi
kelebihan dan kekurangan makroekonomi

BAB II
PEMBAHASAN
A. RATEX (Rational Expectaion)
Sebagaimana diketahui bahwa sekitar tahun 1970-an dan 1980-an
terjadi perdebatan di antara pakar ekonomi, ketika itu muncul
pemikiran-pemikiran baru yang kontra terhadap pemikiran Keynes dan
Neo-Klasik yang dianggap sudah tidak mampu memecahkan
permasalahan ekonomi pada masa tersebut. Kelompok pemikir yang
muncul pada masa itu dinamakan Rational Expectation (RATEX),
pemikir inil yang mengembangkan Rational Expectation Theory.
Sedangkan para pakar ratex berpendapat bahwa tidak ada peluang
kebijkan fiskal maupun moneter untuk menstabilkan perekonomian.
Menurut aliran RATEX, masalah masalah ekonomi masalah maslah
ekonomi terjadi karna kesalahan dalam memperkirakan peristiwa
ekonomi pada Masa yang akan datang.kesalahan tersebut tidak terjadi
secara sistematis, melainkan secara random. Uraian tersebut sejalan
dengan pendapat Djojohadikusumo (1991:148) Teori RATEX merupakan

kontra revolusi para pemikir ekonomi yang menentang mazhab Keynes
dan Neo-Klasik. Sejak awal tahun tahun 1980-an pemikiran RATEX
sangat berpengaruh di kalangan akademik , hususnya di Amerika
Serikat. Pemikir aliran RATEX banyak melakukan kritik terhadap
pandangan-pandangan Keynes, khususnya tentang pentingnya campur

4

tangan pemerintah, implementasi kebijakan fine-tuning dan pengaruh
ekspektasi terhadap pola konsumsi masyarakat.
B. Pokok

Pemikiran

Aliran

Rational

Expectatins


(RATEX)
Menurut aliran Keynes, Pemerintah diperlukan untuk membawa
perekonomian ke arah yang diinginkan karena perekonomian tidak
dapat menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perubahan yang
disebabkan oleh karena kekakuan harga dan tingkah upah, informasi
tidak sempurna, serta kebiasaan masyarakat yang menghambat
mekanisme pasar. Sedangkan para pakar ratex (Rational Expectation)
berpendapat bahwa tidak ada peluang kebijaksanaan fiskal mamupun
moneter untuk menstabilkan perekonomian. Menurut Aliran Ratex,
Masalah – masalah ekonomi terjadi karena kesalahan dalam
memperkiraan peristiwa ekonomi pada masa yang akan datang.
Kesalahan tersebut tidak terjadi secara sistematis melainkan secara
random. RATEX juga mengkritik teori Keynes tentang pembentukan
harga ekspetasi didasarkan pada perilaku masa lalu. Teori Ekspekyasi
rasional ( Rasional Expectation) diajukan pertama kali oleh John F.Muth
pada tahun 1961 pada tulisannya yang berjudul Rational Expectations
and The theory od Price Movements. Teori ini kemudian dikembangkan
oleh Robert E. Lucas Jr untuk memodelkan bagaimana agen ekonomi
melakukan peralaman di masa yang akan datang. Ada 2 Asumsi yang
menjadi dasar Teori Ekspektasi Rasional ( Rational Expectation), yaitu :

1. Asumsi Pertama , Teori ini menganggap bahwa semua pelaku
kegiatan ekonomi bertindak secara rasional, mengetahui seluk
buluk kegiatan ekonomi dan mempunya informasiyang lengkap
mengenai peristiwa – peristiwa dalam perekonomian. Keadaan
yang berlaku dimasa depan dapat diramalkan , selanjutnya
dengan pemikiran rasional dapat menentukan reaksi terbaik
terhadap perubahan yang diramalkan akan berlaku.
2. Asumsi Kedua , adalah semua jenis pasar beroperasi secara
efisien dan dapat dengan cepat membuat penyesuaian –
penyesuian ke arah perubahan yang berlaku. Asumi ini sesuai
dengan pendapat ahli – ahli ekonomi klasik, dan merupakan salah
satu alasan yang menyebabkan teori ini dinamakan Newe
Classical of Economics. Menurut Asumsi ke dua , tingkah harga
dan tingkat upah dapat dengan mudah mengalami perubahan.
Kekurangan penawaran barang akan akan menaikan harga, dan
kelebiha penawaran mengakibatkan harga turun. Buruh yang
berkelebihan akan menurunkan upah, sebaliknya kekurangan
buruh akn menaikan upah mereka.
Golongan ekspektasi rasional melahirkan pemikiran mengenai
hipotesis pasar efisien. Mankiw (2016) menjelaskan bahwa ada

sebuah cara dalam memilih saham untuk portofolio, yaitu memlih
5

secara acak. Alasan dari cara ini adalah hipotensis pasar yang
efisien (Efficient Markets Hypothesis). Asumsinya adalah semua
saham sudah dinilai tepat sepanjang waktu karne keseimbangan
penawaran dan permintaan mengatur harga pasar.
Samuelson dan Nordhaus menyatakan bahwa pandangan teori pasar
efisien terlalu sederhana dan menyesetkan., sudah banyak bukti
menunjukan tidak semua pergerakan saham diakibatkan perubahan
informasi. James Tobin, seorang professor Yale University pemenang
hadiah nobel mengkritik teori ini, argumennya pada bursa saham
amerika tanggal 15 hingga 19 oktober 1987 terjadi perubahan harga
sebanyak 30% padahal tidak ada faktor yang tampak. Aliran
Pemikiran Ekonomi Baru yang disebut aliran gelombang baru (New
Wave) , berupa :
A. Padangan aliran gelombang baru yang menganggap tidak
ada hubungan khusu antara variabel output, kesempatan
kerja & inflasi. Karena tidak ada trade – offs diantara
variabel tersebut.pakar- pakar Ratex berpendapat bahwa

tidak ada peluang kebijaksanaan fiskal maupun moneter
untuk menstabilkan perekonomian.
B. Bagi aliran Ratex, deviasi dari keadaan kesempataan kerja
penuh hanya terjadi karena adanya kesalahan dalam
memperkirakan peristiwa – peristiwa ekonomi (seperti
tingkat harga, upah dan inflasi) masa datang.
C. Dalam perekonomian yang sudah stabil, pelaksanaan suatu
kebijaksanaan
ekonomi
justru
bisa
mengganggu
perekonomian itu sendiri.
Hiptoesis Keynes tentang fungsi konsumsi :
C = f (Y)

DITOLAK

Hal ini disebabkan oleh tingkat konsumsi (C) tidak hanya ditentukan
oleh pendapatan (Y) sekarang atau pendapatan masa lalu,
melainkan juga dipengaruhi oleh perkiraan (ekspektasi) ,mereka
dimasa yang akan datang. Berbagai modal yang dikembangkan
didasarkan pada ekspektasi rasional, aliran gelombang baru ini
disebut aliran ekspektasi asional atau rational expectation (RATEX).

C. TOKOH TOKOH RATEX
Para pemikir aliran Ratex menganjurkan agar pemerintah melakukan
kebijakan yang bersifat gebrakan (suprises), agar para pelaku
ekonomi akan sulit untuk menperkirakan atau mengantisipasi
dampak
yang
akan
ditimbulkan
kebijakan
tersebut.
diantaranya para pemikir RATEX adalah:
1. John F.Muth
Tahun 1961 pada tulisanya yang berjudul Rational Expectations
And Theory Of Price Movements, yaitu ekspektasi tiap orang

6

bersifat rasional bila ekspektasi tersebut identik dengan prediksi
model.
2. Michael Carter
Ekspektasi rasional adalah upaya mermal secara esensial variabel
variabel ekonomi untuk membuat kebijakan secara tepat (1984)
3. Case dan Fair
Dalam kesempatan lain mengatakan bahwa hipotesis ekspektasi
rasional mengasumsikan bahwa orang mengetahui tentang
“model ekonomi secara benar” (1999)
D. MEKANISME KERJA EKSPEKTASI RASIONAL.
Menurut Michael Carter (1984), ekspektasi rasional adalah upaya
meramal secara esensial masa depan variabel – variabel ekonomi
untuk membuat kebijakan secara tepat. Dalam memprediksi,
variabel – variabel yang relevan , namun penuh dengan
ketidakpastian, harus diperhitungkan secara cermat.
Ekspektasi rasional pada mulanya diperkenalkan oleh John Muth
Pada tahun 1961 melalui paper klasiknya yang berjudul “Rational
Expectations Hypothensis”. Namun demikian keberadaan ekspektasi
rasional ini semakin berkembang dengan adanya studi oleh Lucas
(1973) dan dua paper seri Barro (1977a, 1987b).

E. Asumsi Dasar Pemikiran Rational Expectation
Asumsi dasar bagi bekerjanya model ekspektasi rasional ini
adalah :
1. Ekspektasi ini dasarkan kepada informasi yang lengkap yang
dimiliki oleh semua pelaku ekonomi, baik itu konsumen ,
produsen (simetris). Informasi yang lengkap ini bukan hanya
meliputi informasi masa lalu, atau yang baru di alami tetapi juga
informasi tentang masa yang akan datang.
2. Berdasarkan informasi – informasi tersebut, pelaku ekonomi akan
melakukan tindakan yang rasionoa. Tindakan rasional yang
dimaksudkan disini adalah : produsen cenderung untuk
memkasumumkan profit dengan kodela faktor – faktor produksi.
3. Pelaku – pelaku ekonomi mengetahui dengan baik implikasi –
implikasi dari berbagai kebijakan yang akan dijalankan oleh
pemerintah. Pengetahuan seperti itu terutama didapat dari
pengalaman – pengalaman di masa lain.
Dalam kesempatan lain, Case dan Fair (1999) mengatakan bahwa
hipotesis ekspektasi rasional mengasumsikan bahwa orang
mengetahui tentang “model ekonomi secara benar”. Sebagai contoh
model tentang inflasi. Variabel – variabel yang mempengaruhi
terjadinya inflasi, diketahui secara pasti oleh semua pelaku ekonomi
secara simetris apabila terjadi perubahan – perubahan terhadap

7

para mater dari variabel – variabel tersebut, maka secara cepat para
pelaku ekonomi dapat mengekspektasi perubahan inflasi.

F. Kritik Terhadap Ekspektasi Rasional
Sebagai suatu pendekatan baru dalam makro ekonomi, ekspektasi
rasional tidak lepas dari berbagai kritik, baik yang lunak maupun
yang sangat keras. Care mengatakan bahwa pertanyaan kunci yang
berkenaan dengan ekspektasi rasional ini adalah seberapa
realistisnya asumsi yang dibangun dari model ekspektasi rasional.
Dari sudut makro ekonomi argumen – argumen yang mendukung
ekspektasi rasional cenderung persuasif. Ekspektasi rasional terlalu
menuntut rumah tangga dan perusahaan mengetahui berbagai
informasi terlalu banyak. Tidak realistis untuk menganggap unit
pengambilan keputusan dasar untuk mengetahui informasi
sebanyak yang dituntut. Orang harus mengetahui model yang benar
(atau sekurang – kurangnya perkiraan yang baik tentang model
yang benar).
G. EKONOMI MAKRO
Teori makroekonomi yang menjadi pegangan umum para ahli
ekonomi sebelum tahun 1937 dijuluki dengan nama teori
makroekonomi klasik. Kaum klasik secara ideologi percaya bahwa
sistem di mana setiap orang betul-betul bebas untuk melakukan
kegiatan ekonomi apapun bisa mencapai kesejahteraan masyarakat
secara otomatis (lassez faire). Menurut mereka, peranan pemerintah
harus dibatasi seminimal mungkin, sebab apa yang bisa dikerjakan
oleh pemerintah dapat dikerjakan oleh swasta secara lebih efisien.
Kegiatan pemerintah haruslah dibatasi pada macam-macam
kegiatan yang betul-betul tidak dapat dilakukan oleh swasta dengan
efisien misalnya di bidang pertahanan, pemerintahan, ataupun
pendidikan. Dengan ciri ideologi ini, kita dapat mengetahui bahwa
di bidang makroekonomi pun mereka tidak menghendaki campur
tangan pemerintah. Jadi esensi dari teori makroekonomi
adalah suatu perekonomian laissez faire adalah self-regulating yang
artinya mempunyai kemampuan untuk menghasilkan tingkat
kegiatan ekonomi nasional (misalnya GDP) yang efisien (full
employment) secara otomatis.
Menurut kaum klasik, di pasar barang tidak mungkin terjadi
kelebihan produksi atau kekurangan produksi untuk jangka waktu
yang lama. Pendapat semacam itu dilandasi adanya kepercayaan
bahwa setiap barang yang diproduksi selalu ada yang
membutuhkan, dan harga-harga adalah fleksibel yang dapat dengan
mudah berubah sehingga kembali pada posisi full employment. Pada
pasar tenaga kerja, bila harga upah cukup fleksibel maka
permintaan tenaga kerja akan selalu seimbang dengan penawaran
tenaga kerja. Jadi pada tingkat upah tersebut tenaga kerja bersedia
8

dibayar sebesar upah tersebut, dan yang menganggur adalah
mereka yang tidak bersedia dibayar pada tingkat upah tersebut.
Karena uang tidak dapat menghasilkan apa-apa kecuali
mempermudah transaksi, maka uang yang diminta masyarakat
hanya sejumlah kebutuhan akan transaksi. Jadi semakin banyak
transaksi yang dilakukan akan semakin banyak uang tunai yang
dibutuhkan masyarakat. Sedangkan esensi teori klasik di pasar luar
negeri adalah bahwa suatu perekonomian nasional tidak perlu
merepotkan diri untuk menyeimbangkan neraca perdagangannya
Tujuan ekonomi makro adalah untuk mengerti dan memahami
peristiwa atau kejadian seputar perekonomian dan berusaha untuk
membuat suatu rumusan yang menjadi solusi untuk memperbaiki
kebijakan ekonomi yang ada. Selain itu dalam ekonomi makro ini
ada beberapa hubungan yang terjadi. Hubungan yang dibahas di
dalamnya meliputi hubungan antar variabel yang agregatif, adapun
hubungan tersebut, antara lain :


Tingkat pendapatan nasional



Konsumsi yang dilakukan rumah tangga



Investasi nasional (pemerintah atau swasta)



Tingkat tabungan (institusi atau individu)



Belanja pemerintah (APBN atau APBD)



Tingkat harga (harga umum atau harga pasar)



Jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.



Tingkat bunga yang didapat



Kesempatan kerja dan lapangan pekerjaan



Neraca pembayaran



Ekspor dan impor

 RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO

o Bagaimana peran permintaan dan penawaran
menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian.

yang

o Masalah-masalah besar yang sering menimpa perekonomian,
antara lain inflasi, pengangguran, korupsi dan lainnya.
9

o Peranana dari kebijakan, peraturan yang merupakan usaha
pemerintah
dalam
mengatasi
sebuah
permasalahan
perekonomian
Adapun aspek aspek yang dibahas didalam ekonomi makro
adalah:
1. Inflasi (kenaikan harga)
Inflasi merupakan suatu kejadian yang sering terjadi dalam
dunia perekonomian. Pada dasarnya inflasi merupakan
peristiwa dimana semua harga naik dan terjadi terus menerus
dan bersifat umum. kenaikan harga ini disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya sumber daya alam yang semakin
menipis, pajak yang diterapkan pemerintah tinggi, biaya
produksi tinggi dan masih banyak lainnya. Namun tidak semua
kenaikan harga bisa dikatakan inflasi, kenaikan harga baru bisa
dikatakan inflasi jika terjadi secara keseluruhan atau umum dan
dalam jangka watu yang terus menerus. Inflasi merupakan
pokok permasalahan yang menjadi fokus utama analisis
ekonomi makro karena gejala-gejala inflasi menunjukkan
efisiensi perekonomian secara keseluruhan.
2. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang terjadi menunjukkan bahwa kondisi
perekonomian
tersebut
baik.
Pertumbuhan
ekonomi
menunjukkan titik keseimbangan, dimana jumlah permintaan
suatu produk baik barang atau jasa sama dengan penawaran
pada suatu produk tersebut. Pertumbuhan ekonomi menjadi
pembahasan ekonomi makro karena pertumbuhan ini akan
menyebar ke seluruh aspek ekonomi suatu negara.
3. Tingkat pengangguran
Pengangguran merupakan salah satu masalah besar yang akan
mempengaruhi kondisi perekonomian suatu negara. Pihak-pihak
yang bisa disebut dengan pengangguran adalah seseorang
yang belum mendapat pekerjaan ataupun yang sedang mencari
sebuah pekerjaan. Pengangguran menjadi salah satu fokus
kajian ekonomi makro karena jika tidak segera diselesaikan
maka akan mempengaruhi kinerja perekonomian secara
keseluruhan.
4. Kerjasama antar negara di dunia
Kerjasama antar negara khsusunya dalam perekonomian dunia
menjadi salah satu fokus kajian ekonomi makro, karena
interaksi yang ada akan menghasilkan situasi dan kondisi yang
baik dalam jalannya perekonomian suatu negara. Kerjasama ini
10

contohnya ekspor dan impor. Interaksi antar negara dalam
perekonomian dunia memiliki dampak baik ataupun buruk, hal
ini bisa di analisis melalui neraca pembayaran ataupun tingkat
nilai tukar uang. Untuk itu kerjasama antar negara di dunia
perekonomian menjadi salah satu fokus kajian ekonomi makro
karena akan mempengaruhi perekonomian secara menyeluruh.
5. Perjalanan siklus ekonomi
Siklus ekonomi diartikan sebagai perjalanan ekonomi suatu
negara, pastinya ada naik turunnya. Mengapa siklus ekonomi
menjadi kajian dari ekonomi makro, karena dampak-dampak
yang ditimbulkannya memberikan dampak yang cukup besar.
Misalkan adanya resesi ekonomi yang berjalan terus menerus
akan membuat perekonomian suatu negara sulit menjalankan
fungsinya. Sebaliknya akspansi yang berkepanjangan akan
memancing terjadinya inflasi. Untuk itulah siklus ekonomi ini
tidak bisa diremehkan.

BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Dari
pendapat

pendapat
diatas,
memang
telah
mempengaruhi dunia. Namun , masih pada penelitian lebih
lanjut karena kebijakan moneter yang mempengaruhi output
masih terbukti jelas dan bersifat fleksibel. Ratex memberikan
pengaruh terhadap dunia karena ajuran Ratex yang
mencetuskan ide bahwa perekonomia diserahkan kepada
mekanisme pasar dan itu memberi pengaruh terhadap
program – program ekonomi dunia.

11

12

DAFTAR PUSAKA

Abdul, Husain Abdullah.2004. Al-Iqtishad al Islam : Ushusun wa
Muba’un wa Akdaf (Ekonomi Islam, Prinsip, Dasar, dan Tujuan)
Terjemahan M Irfa Syofwani Yogyakarta. Magistra Insani Press.

Adiwarman, Azwar Karim. 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi
Islam. Edisi Ketiga. Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada.

Amalia, Euis. 2005. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Dari
Masa Klasik Hingga Kontemporer. Jakarta. Pusaka Asatrus.

13