Makalah Kepemimpinan Peran Pemimpin dala

MA KAL AH
PERAN PEMIMPIN DALAM ORGANISASI
PUBLIK
ADPU 4334
SEMESTER 1

OLEH

NAMA

: RANDY HARDINATA

N I M
: 018140736
UPBJJ-UT : 47/PONTIANAK

PROGRAM S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sosok pemimpin hampir selalu ada didalam sebuah organisasi baik organisasi
publik maupun organisasi non-publik. Pemimpin menjadi sebuah sosok yang
mencerminkan dan menggerakkan organisasi tersebut. Beragam peran yang dimiliki
oleh pemimpin dalam menjalankan perannya di dalam suatu organisasi. Tak sedikit
model dan ragam serta jenis suatu kepemimpinan dalam sebuah organisasi.
Kepemimpinan tak lepas dari berbagai masalah yang dihadapi baik dalam menjalankan
tugas kepemimpinan, maupun masalah lain baik internal maupun eksternal organisasi
yang akan mengganggu roda pemerintahan. Dari permasahalan seperti ini maka dituntut
peran kepemimpinan dalam sebuah organisasi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan pemimpin dan organisasi publik?
2. Apa saja peran pemimpin dalam organisasi publik?
3. Seperti apakah pola kepemimpinan yang ideal dalam sebuah organisasi publik?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan, serta dapat mengaplikasikan ke dalam kehidupan berorganisasi baik
sebagai seorang pimpinan maupun yang dipimpin oleh seorang pemimpin.


D. METODE PENULISAN

Makalah ini ditulis dengan menggunakan bahan bacaan dari berbagai situs
internet.Bahan bacaan tersebut diolah menjadi suatu tulisan untuk menganalisis suatu
masalah.
E. BATASAN MASALAH
Agar pembahasan tidak meyimpang dari pokok masalah yang ada, maka diberikan
pembatasan masalah pada :
1. Pengertian Pemimpin dan Organisasi Publik;
2. Penjelasan Peran Pemimpin dalam Organisasi Publik;
3. Kepemimpinan ideal dalam sebuah Organisasi Publik.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PEMIMPIN DAN ORGANISASI PUBLIK
Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya
diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan pemimpin adalah individu,
sebuah peran atau posisi dalam sebuah sistem tertentu atau dalam hal ini adalah sebuah

organisasi publik yang mana memiliki otoritas untuk mengatur manajemen di dalam
organisasi tersebut. Ditinjau dari keahlian, seorang pemimpin memiliki skill,
kemampuan yang lebih dari bawahannya sebagai bentuk kapabilitasnya dalam
memimpin sebuah organisasi. Ini berhubungan dengan aspek yang harus dimiliki
seorang pemimpin yaitu mempengaruhi anggota organisasi untuk melakukan suatu
pekerjaan berkaitan dengan aktivitas tertentu untuk mencapai beberapa tujuan.
Organisasi publik terdiri dari dari dua kata yaitu organisasi dan publik. Organisasi
berarti sebuah badan atau wadah tempat orang-orang berkumpul yang memiliki visi dan
misi yang serupa dan melakukan aktivitas secara bersama-sama dan sinergis, sedangkan
publik berarti masyarakat umum. Untuk memahami konsep organisasi publik secara
utuh, perlu memahami definisi dan teori “organisasi” dan makna kata “publik” itu
sendiri. Banyak pakar yang telah mendefinisikan organisasi, berikut ini beberapa pakar
yang memberikan pendefinisian tersebut, yaitu : Menurut Prajudi Atmosudirdjo
menggambarkan bahwa organisasi memiliki sifat yang abstrak, sulit dilihat namun bisa
dirasakan eksistensinya. Menurut James D. Mooney, organisasi adalah segala bentuk
setiap perserikatan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan bersama. Menurut D.
Millet, organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa
orang diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama. Menurut Herbert A.
Simon, organisasi adalah sebagai pola komunikasi yang lengkap dan hubungan lain di
dalam suatu kelompok orang-orang. Dengan demikian organisasi publik adalah


organisasi yang bergerak dengan sekelompok orang dengan tujuan pelayanan publik
masyarakat umum.
B. PERAN PEMIMPIN DALAM ORGANISASI PUBLIK
Peran Pemimpin dalam organisasi publik adalah mengintegrasikan visi-visi yang
dimiliki oleh para anggotanya karena setiap anggota meski memiliki visi yang serupa
namun pengaplikasiannya tidaklah sama. Tugas seorang pemimpin untuk menyatukan
hal tersebut agar organisasi tidak runtuh dan pecah hanya karena masalah
ketidaksepahaman antar anggota organisasi. Dengan demikian pemimpin memiliki
tugas untuk mengatur arah organisasi agar tetap bergerak sesuai dengan tujuan
berdirinya organisasi. Dalam hal ini diperlukan hal-hal yang sekaligus menjadi peranan
seorang pemimpin dalah sebuah organisasi publik, antara lain :
a. Penetapan Tujuan
Penyusunan tujuan agar visi sesuai dengan tujuan organisasi di masa mendatang,
para pemimpin harus menyusun dan menafsirkan tujuan-tujuan bagi individu dan
unit-unit kerja. Selain itu diperlukan pemimpin yang memiliki visi yang luas
(visioner), hal ini diperlukan untuk melihat kemana organisasi ini akan bergerak,
baik melihat pergerakan dalam perihal pelayanan publik, masalah yang akan
dihadapi dan cara penanggulangannya, serta masalah lain yang bisa saja terjadi di
masa depan.

b. Motivasi
Sebuah dorongan seorang pemimpin organisasi publik kepada koleganya untuk
bekerja sesuai kapasitas dan parameter tujuan organisasi sangat diperlukan untuk
peningkatan kesejahteraan bawahan secara fisik maupun mental. Ini menjadi bentuk
penghargaan agar para anggota tidak mengalami tekanan mental dan hal lain yang
dapat menurunkan kinerja organisasi. Contohnya : memberikan pujian, ucapan
terima kasih, mendengarkan keluhan dan pemberian benefit yang adil terhadap
kolega bawahannya.
c. Komunikasi
Sangat penting bagi seorang pemimpin organisasi publik untuk mampu menguasai
sikap dan pola komunikasi yang bijak sehingga mudah dipahami bagi kolega
bawahannya sehingga diperlukan adanya warna-warni pilihan kata, gerak dan

mimik serta berbicara yang tidak membosankan. Dengan penyampaian informasi
yang benar dan mudah dicerna menumbuhkan kepercayaan bagi anggota dengan
harapan totalitas kinerja dan loyalitas murni.
d. Pengambilan Keputusan
Seorang pemimpin kadang dihadapkan dalam situasi yang mengharuskan untuk
mengambil keputusan demi organisasi tersebut. Disinilah kapabilitas seorang
pemimpin diuji, dengan segala kemampuan lebih yang dia miliki, menentukan

pilihan dan keputusan berkaitan dengan kelangsungan organisasi. Seringkali
keputusan yang diambil tidak sesuai dengan keinginan publik bahkan anggota
organisasi itu sendiri, sehingga diperlukan kemampuan untuk menyatukan visi para
anggota agar mengikuti apapun yang telah diputuskan dengan memberikan
pengertian kepada anggota.
Dalam organisasi publik, bawahan bekerja selalu tergantung pada pimpinan. Bila
pimpinan tidak memiliki kemampuan memimpin, maka tugas-tugas yang sangat
kompleks tidak dapat dikerjakan dengan baik. Apabila manajer mampu melaksanakan
fungsi-fungsinya dengan baik, sangat mungkin organisasi tersebut dapat mencapai
sasarannya. Suatu organisasi membutuhkan pemimpin yang efektif dan efesien, yang
mempunyai kemampuan mempengaruhi perilaku anggotanya atau anak buahnya. Jadi,
seorang pemimpin atau kepala suatu organisasi akan diakui sebagai seorang pemimpin
apabila ia dapat memberi pengaruh dan mampu mengarahkan bawahannya ke arah
tujuan organisasi.

C. KEPEMIMPINAN IDEAL DALAM ORGANISASI PUBLIK
Sebuah kehidupan berorganisasi tidak lepas dari sosok pemimpin idaman dan
ideal, yang mana menjadi harapan para anggota organisasi agar terwujudnya
kesejahteraan dan ketentraman organisasi. Hal ini dikaitkan dengan mitos
kepemimpinan yang sering terjadi dalam kehidupan pemimpin pada perannya dalam

organisasi publik. Mitos-mitos tersebut antara lain :
1. Mitos the birthright, bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dihasilkan dan dididik.
Hal ini belum tentu menjadi tolak ukur pemimpin yang ideal karena dilahirkan.

Lebih baik pemimpin yang dibentuk berdasarkan pengalaman dan lingkungan
sekitar sehingga bisa memahami dan mengintegrasikan visi yang berbeda dari setiap
anggota organisasi yang berbeda lapisan dan sudut pandang.
2. Mitos For-All-Seasons, kecendrungan menganggap bahwa pemimpin selalu berhasil
sepanjang masa. Kadang ada dimana pemimpin melakukan tindakan yang tidak
disenangi maupun keputusan yang tidak pro-publik. Mesti dilihat secara visi apakah
masih sejalan dengan keinginan organisasi atau hanya mementingkan pribadi saja.
3. Mitos Intensity atau Anger, yaitu menggunakan emosi dalam memotivasi anggota
terlebih dengan emosi negatif seperti marah dan memberi tekanan kepada anggota
organisasi. Kadang dengan memberikan efek seperti ini, malah menimbulkan
stagnansi organisasi ketika tidak ada pimpinan karena hal tugas luar. Melihat tidak
ada yang menekan dan mengancam membuat anggota bisa bernapas lega dan
bersantai berefek kepada kinerja organisasi.
Banyak hal yang harus diperhatikan oleh seorang pemimpin agar bisa merangkul
segala lapisan anggota organisasi baik dengan motivasi maupun komunikasi, agar
tersinergisnya visi dan meningkatnya kinerja organisasi efektif efisien.


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kepemimpinan dalam organisasi publik pada pengaplikasian nya beragam jenis
dan model, sehingga dikembalikan kepada visi organisasi dan pemimpin yang
mengaturnya demi terwujudnya tujuan tersebut. Peran pemimpin dalam organisasi
publik pada intinya adalah mengolah manajemen organisasi sedemikian rupa sehingga
roda pemerintahan organisasi tetap berjalan, pelayanan publik terlaksana.
B. SARAN
Pemimpin harus bekerja keras agar tidak terjadi pergeseran moral baik dari
anggota maupun dari organisasi itu sendiri, jika memang mendedikasikan pada
pelayanan publik hendaknya seorang pemimpin memberikan keputusan yang
berorientasi pada kepentingan publik demi terwujudnya misi organisasi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.pustaka.ut.ac.id/reader/index.php?modul=ADPU4334
http://trane03bm.blogspot.com/2013/07/organisasi-publik.html