Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara t

Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara tahun anggaran 2014
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 2014 adalah rencana keuangan
pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat untuk tahun 2014[1]. APBN
tahun 2014 disusun dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah tahun 2014,
serta Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal tahun 2014. APBN 2014
disahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 November 2013 melalui
Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun Anggaran 2014.[1] Pada tanggal 18 Juni 2014 Dewan Perwakilan Rakyat telah
menetapkan Undang-Undang Perubahan APBN tahun anggaran 2014.
Selanjutnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengesahkan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2014 pada tanggal 30 Juni 2014. [2]

Daftar isi
[sembunyikan]



1 Gambaran Umum



2 Asumsi Dasar Ekonomi Makro



3 Rincian Anggaran
o

3.1 Ringkasan APBN

o

3.2 Belanja Pemerintah Pusat menurut fungsi

o

3.3 Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis




4 Penghematan Anggaran



5 Referensi

Gambaran Umum[sunting | sunting sumber]
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005—2025 menggariskan bahwa visi
Indonesia tahun 2025 adalah Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur, yang
pelaksanaannya dibagi ke dalam 4 (empat) tahapan pembangunan jangka menengah. Tahapan
kedua dari empat tahap tersebut adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2010—2014 dengan visi Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan
berkeadilan. Tahun anggaran 2014 merupakan babak akhir dari pelaksanaan pembangunan
jangka menengah tahap kedua. Sebagai penjabaran tahun terakhir dari RPJMN 2010—2014,
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2014 memiliki arti yang penting dalam menuntaskan
pencapaian sasaran-sasaran pembangunan jangka menengah nasional kedua. Arah kebijakan
dan program pembangunan yang tertuang dalam RKP 2014 dirumuskan dalam satu tema,


yaitu “Memantapkan Perekonomian Nasional bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat
yang Berkeadilan”. Sejalan dengan itu, RKP tahun 2014 menekankan pada penanganan isu
strategis antara lain (1) pemantapan perekonomian nasional; (2) peningkatan kesejahteraan
rakyat; dan (3) pemeliharaan stabilitas sosial dan politik. Pemantapan perekonomian nasional
dilakukan melalui konektivitas yang mendorong pertumbuhan ekonomi, perkuatan kelembagaan
hubungan industrial, peningkatan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pencapaian
surplus beras 10 juta ton, dan peningkatan produksi jagung, kedelai, gula, dan daging,
diversifikasi pemanfaatan energi, dan percepatan pembangunan Provinsi Papua dan Papua
Barat. [3]
Secara umum, APBN 2014 mempunyai peran strategis untuk melaksanakan tiga fungsi ekonomi
Pemerintah, yaitu fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi stabilisasi. Untuk itu, APBN 2014
didesain sesuai dengan penetapan tiga fungsi tersebut. Fungsi alokasi berkaitan dengan alokasi
anggaran Pemerintah untuk tujuan pembangunan nasional, terutama dalam melayani kebutuhan
masyarakat dan mendukung penciptaan akselerasi pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
berkualitas. Fungsi distribusi berkaitan dengan distribusi pendapatan dan subsidi dalam upaya
peningkatan kesejahteraan rakyat, sedangkan fungsi stabilisasi berkaitan dengan upaya untuk
menjaga stabilitas dan akselerasi kinerja ekonomi sehingga perekonomian tetap pada kondisi
yang produktif, efisien, dan stabil. [3]


Asumsi Dasar Ekonomi Makro[sunting | sunting sumber]
Asumsi Dasar
Indikator
APBN [1]

APBN-P [4]

Pertumbuhan ekonomi

6,0 %

5,5%

Inflasi

5,5 %

5,3%

Suku bunga Surat Perbendaharaan

Negara (SPN) 3 bulan

5,5%

6%

Rp 10.500,00/US$

Rp 11.600,00/US$

US$105/barel

US$105/barel

870.000 barel/hari

818.000 barel/hari

1.240 ribu barel setara
minyak per hari


1.224 ribu barel setara
minyak per hari

Nilai tukar rupiah

Harga minyak mentah Indonesia

Lifting minyak

Lifting gas

Rincian Anggaran[sunting | sunting sumber]

Ringkasan APBN[sunting | sunting sumber]
Berikut ringkasan anggaran APBN tahun 2014 :
Uraian

Pendapatan Negara


- Penerimaan Perpajakan

- Penerimaan Negara Bukan
Pajak

- Penerimaan Hibah

Belanja Negara

APBN [1]

APBN-P [5]

Rp1.667,1 triliun Rp1.635,4 triliun

Rp1.280,4 triliun Rp1.246,1 triliun

Rp385,4 triliun

Rp386,9 triliun


Rp1,4 triliun

Rp2,3 triliun

Rp1.842,5 triliun Rp1.876,9 triliun

- Belanja Pemerintah Pusat

- Transfer ke daerah

Rp1.249,9 triliun Rp1.280,4 triliun

Rp592,6 triliun

Rp596,5 triliun

Defisit

Rp175,4 triliun


Rp241,5 triliun

Pembiayaan Netto

Rp175,4 triliun

Rp241,5 triliun

Belanja Pemerintah Pusat menurut fungsi[sunting | sunting sumber]
Berikut Belanja Pemerintah Pusat menurut fungsi dalam APBN tahun 2014 :
Kode

Fungsi

APBN [3]

APBN-P

01


Pelayanan umum

Rp 794,8 triliun belum ada

02

Pertahanan

Rp 86,3 triliun belum ada

03

Ketertiban dan keamanan

Rp 38,0 triliun belum ada

Kode

APBN [3]


Fungsi

APBN-P

04

Ekonomi

Rp 128,3 triliun belum ada

05

Lingkungan hidup

Rp 12,2 triliun belum ada

06

Perumahan dan fasilitas umum

Rp 31,5 triliun belum ada

07

Kesehatan

Rp 13,1 triliun belum ada

08

Pariwisata dan ekonomi kreatif

Rp 2,1 triliun belum ada

09

Agama

Rp 4,5 triliun belum ada

10

Pendidikan dan kebudayaan

11

Perlindungan sosial

Total

Rp 131,3 triliun belum ada

Rp 8,1 triliun belum ada

Rp 1.249,9 triliun belum ada

Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis[sunting | sunting sumber]
Berikut Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis dalam APBN tahun 2014 :
No

Jenis

APBN [3]

APBN-P

1 Belanja pegawai

Rp 263,0 triliun belum ada

2 Belanja barang

Rp 188,9 triliun belum ada

3 Belanja modal

Rp 229,5 triliun belum ada

4 Pembayaran bunga utang

Rp 121,3 triliun belum ada

No

Jenis

5 Subsidi

APBN [3]

APBN-P

Rp 333,7 triliun belum ada

6 Belanja hibah

Rp 3,5 triliun belum ada

7 Bantuan sosial

Rp 73,2 triliun belum ada

8 Belanja lain-lain

Rp 36,9 triliun belum ada

Total

Rp 1.249,9 triliun belum ada

Penghematan Anggaran[sunting | sunting sumber]
Pada tanggal 19 Mei 2014 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Instruksi
Presiden Nomor 4 tahun 2014 tentang Langkah-langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja
Kementerian/Lembaga dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Tahun Anggaran 2014. Dalam lampiran Instruksi Presiden tersebut tercantum rincian anggaran
dari 86 Kementerian/Lembaga (K/L) yang harus dihemat. Total anggaran yang dihemat
berdasarkan Inpres ini mencapai Rp 100 triliun, dari jumlah anggaran belanja K/L sebelumnya,
yaitu Rp 637,841 triliun [6]. Namun Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat hanya mampu
melakukan penghematan sebesar Rp43 triliun dari Rp100 triliun penghematan dan pemotongan
Kementerian/Lembaga (K/L) yang diajukan pemerintah[7]

Referensi[sunting | sunting sumber]
1.

^ a b c d Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2014

2.

^ Direktorat Jenderal Anggaran : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Perubahan T.A 2014

3.

^ a b c d Nota Keuangan APBN 2014

4.

^ DPR Akhirnya Sahkan APBN-P 2014

5.

^ ndang-Undang Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2014

6.

^ Inpres No. 4/2014: Total Penghematan Anggaran 86 K/L Capai Rp 100 Triliun

7.

^ DPR Hanya Potong Rp43 Triliun dari Rp100 Triliun Anggaran K/L