Mewujudkan Tata Kelola Kawasan Hutan dan
NASKAH KOMPETISI INDONESIA GREEN REGION AWARD (IGRA) 2014 KATEGORI : TATA KELOLA HUTAN JUDUL : MEWUJUDKAN TATA KELOLA KAWASAN HUTAN DAN KARST
KABUPATEN GROBOGAN YANG BERKELANJUTAN DAN MEMBERDAYAKAN
MASYARAKAT.
BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH www.blh.grobogan.go.id dan www.blhgrobogan.org Email :admin@blhgrobogan.org; baskoroaji83@gmail.com
GROBOGAN YANG BERKELANJUTAN DAN MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT.
Dinamika pembangunan yang berjalan pesat memberikan dampak tersendiri bagi kelestarian lingkungan hidup Indonesia, khususnya keanekaragaman hayati, luasan hutan dan kawasan lindung, air, udara, perubahan iklim serta cuaca. Eksplorasi sumber daya alam yang dilakukan akan memberikan tekanan tersendiri bagi alam. Hal ini berdampak pada penurunan tingkat kesehatan manusia dan keberlanjutan lingkungan hidup. Kabupaten Grobogan merupakan salah satu kabupaten yang memiliki letak cukup strategis dan berkembang di wilayah Propinsi Jawa Tengah. Posisi geografis wilayah Kabupaten Grobogan berada di perlintasan jalur dari beberapa kota/kabupaten seperti Semarang-Blora, Kudus/Pati- Sragen/Surakarta. Selain itu wilayah Kabupaten Grobogan yang didominasi oleh hutan dan kawasan karst Kendeng utara dan selatan berpengaruh besar terhadap fungsi konservasi dan penyangga bagi wilayah disekitarnya.
A. Gambaran Umum kabupaten Grobogan Letak Geografis
Dilihat dari Peta Provinsi Jawa Tengah,Kabupaten Grobogan terletak diantara dua Pegunungan Kendeng yang membujur dari arah barat ke timur,berada dibagian timur dan berbatasan dengan :
- Sebelah Barat
Kabupaten Demak - Sebelah Utara
: Kabupaten Semarang dan
: Kabupaten Kudus, dan Kabupaten Pati
- Sebelah Timur
: Kabupaten Blora
- Sebelah Selatan : Kabupaten .Ngawi ( Jawa Timur ), Kabupaten Sragen Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Semarang
BT - 111 25 BT dan 7 LS – 7 30 LS. Luas Wilayah
Secara administratif Kabupaten Grobogan terdiri dari 19 ( sembilan belas) Kecamatan dan 280 Desa/Kelurahan dengan ibu kota berada di Purwodadi. Berdasarkan hasil Evaluasi Penggunaan Tanah ( EPT ) tahun 1983 Kabupaten Grobogan mempunyai luas 1.975.86 Km dan merupakan kabupaten terluas nomor 2 di Jawa Tengah setelah Kabupaten Cilacap.Jarak dari utara ke selatan 37 Km dan jarak dari barat ke timur
83 Km. Kondisi Topografis
Kabupaten Grobogan yang memiliki relief daerah pegunungan kapur dan perbukitan serta dataran di bagian tengahnya, secara topografi terbagi kedalam 3 kelompok yaitu :
1) Daerah dataran rendah berada pada ketinggian sampai 50 meter di atas permukaan air laut dengan kelerangan 0º – 8º meliputi 6 kecamatan yaitu Kecamatan Gubug,Tegowanu,Godong,Purwodadi,Grobogan sebelah selatan dan Wirosari sebelah selatan.
2) Daerah perbukitan berada pada ketinggian antara 50 – 100 meter di atas permukaan air laut dengan kelerengan 8 – 15 meliputi 4 kecamatan yaitu Kecamatan Klambu, Brati,Grobogan sebelah utara dan Wirosari sebelah utara.
3) Daerah dataran tinggi berada pada ketinggian 100 – 500 meter di atas permukaan air laut dengan kelerengan lebih dari 15 meliputi wilayah kecamatan yang berada di sebelah selatan dari wilayah Kabupaten Grobogan
B. Kondisi Kawasan Hutan Berdasarkan data Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Grobogan tahun 2014,
sumberdaya hutan yang terdapat di Kabupaten Grobogan terdapat pada kawasan sumberdaya hutan yang terdapat di Kabupaten Grobogan terdapat pada kawasan
Tabel 1. Luas Penggunaan Lahan Kab Grobogan Tahun 2014 No
Penggunaan Lahan
Luas
(Ha)
1 Lahan Pertanian Sawah
Tadah Hujan
2 Lahan Pertanian Bukan Sawah
Tegal/Kebun
Ladang/Huma
Hutan Rakyat
Padang Rumput
Sementara Tidak Diusahakan
3 Lahan Bukan Pertanian
Luas Keseluruhan
Grobogan Tahun 2014 Grobogan Tahun 2014 Grobogan Tahun 2014
Hutan Negara Hutan Negara Hutan Rakyat Hutan Rakyat
34% Sawah Sawah
Lainnya Lainnya
Tabel 2 : Luas Hutan an Negara Berdasarkan Jenis dan Lokasi di K Kabupaten Grbogan Tahun 2014
No No No Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Jenis Hutan Jenis Hutan Jenis Hutan
Hutan Produksi Terbatas (Ha) Hutan Produksi Terbatas (Ha) Hutan Produksi Terbatas (Ha) Jumlah (Ha) Jumlah (Ha) Jumlah (Ha) 1 Kedungjati 1 Kedungjati 1 Kedungjati
Hutan Produksi (Ha) Hutan Produksi (Ha) Hutan Produksi (Ha)
837.12 837.12 837.12 11482.83 11482.83 11482.83 2 Karangrayung 2 Karangrayung 2 Karangrayung
452.3 452.3 452.3 6324.57 6324.57 6324.57 3 Penawangan 3 Penawangan 3 Penawangan
0 0 0 673.34 673.34 673.34 4 Toroh 4 Toroh 4 Toroh
0 0 0 3010.06 3010.06 3010.06 5 Geyer 5 Geyer 5 Geyer
1447.4 1447.4 1447.4 13569.74 13569.74 13569.74 6 Pulokulon 6 Pulokulon 6 Pulokulon
0 0 0 3358.98 3358.98 3358.98 7 Kradenan 7 Kradenan 7 Kradenan
0 0 0 2963.13 2963.13 2963.13 8 Gabus 8 Gabus 8 Gabus
0 0 0 8128.85 8128.85 8128.85 9 Ngaringan 9 Ngaringan 9 Ngaringan
0 0 0 3269.08 3269.08 3269.08 10 Wirosari 10 Wirosari 10 Wirosari
0 0 0 5190.06 5190.06 5190.06 11 Tawangharjo 11 Tawangharjo 11 Tawangharjo
158.9 158.9 158.9 3719.99 3719.99 3719.99 12 Grobogan 12 Grobogan 12 Grobogan
668.5 668.5 668.5 3479.84 3479.84 3479.84 13 Purwodadi 13 Purwodadi 13 Purwodadi
0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 Brati 14 Brati 14 Brati
0 0 0 1334.47 1334.47 1334.47 15 Klambu 15 Klambu 15 Klambu
0 0 0 1229.15 1229.15 1229.15 16 Godong 16 Godong 16 Godong
0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 Gubug 17 Gubug 17 Gubug
3.48 3.48 3.48 863.77 863.77 863.77 18 Tegowanu 18 Tegowanu 18 Tegowanu
0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 Tanggungharjo 19 Tanggungharjo 19 Tanggungharjo
0 0 0 1555.04 1555.04 1555.04 Jumlah Jumlah Jumlah
No Kecamatan
Jenis Hutan
Hutan Produksi Terbatas (Ha) Jumlah (Ha) 1 KPH Purwodadi
Hutan Produksi (Ha)
827.4 18000.5 2 KPH Telawah
51.4 5597.3 3 KPH Pati
0 222.1 4 KPH Gundih
1447.5 30049.5 5 KPH Semarang
1241.5 15913 6 KPH Randublatung
Tabel 4 : Luas Hutan Rakyat Berdasarkan Lokasi di Kab.Grobogan Tahun 2014
%Luas HR terhadap No
Kecamatan
Luas Wilayah 1 Kedungjati
Luas Wilayah Administrasi (Ha)
Luas Hutan Rakyat (Ha)
725.35 11.96 Jumlah Tahun 2013
18760.14 9.49 Jumlah Tahun 2012
Secara keruangan hutan negara yang paling luas terdapat di Kecamatan Geyer 13.569.74 Ha, sedangkan untuk Kecamatan Purwodadi, Godong dan Tegowanu tidak mempunyai hutan negara. Hutan rakyat mempunyai luas 18.760,14 Ha yang tersebar di 19 kecamatan sedangkan yang paling luas terdapat di Kecamatan Karangrayung seluas 1886,02 Ha. Secara keseluruhan Pemerintah Kabupaten Grobogan berhasil
13.031,16 Ha menjadi 18.760,14 Ha atau secara persentase meningkat dari 6,6 % menjadi 9,49 % dari luas wilayah keseluruhan Kabupaten Grobogan
Luas Kabupaten Grobogan adalah sebesar 197.586,420 Ha dan sebesar 34,22% dari wilayah tersebut adalah area persawahan. Hal ini menggambarkan bahwa potensi pertanian di Kabupaten Grobogan sangat besar dan dapat diandalkan sebagai daerah lumbung padi khususnya untuk wilayah Jawa Tengah bagian timur. perbandingan jenis sawah yang terdapat di Kabupaten Grobogan dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini :
Tabel 5. Penggunaan Lahan Sawah Kab Grobogan Tahun 2014
Tadah Hujan
Kecamatan
Irigasi (Ha)
Jumlah 01. Kedungjati
4987 10. W irosari
4112 11. Tawangharjo
2502 12. Grobogan
2871 13. Purwodadi
5022 14. Brati
2513 15. Klambu
0 2361 16. Godong
0 6521 17. Gubug
0 3696 18. Tegowanu
Jumlah
Hutan negara maupun hutan rakyat yang terdapat di wilayah Kabupaten Grobogan memiliki potensi penyumbang pendapatan yang besar bagi kas negara maupun pendapatan masyarakat setempat. Berikut ini adalah potensi pendapatan yang didapat dari hutan negara dan hutan rakyat di wilayah Kabupaten Grobogan.
Tabel 6 : Pendapatan Negara dari Hasil Hutan Negara KPH Purwodadi Tahun 2013
No Hasil Hutan
Nilai (x Rp 1.000) 1 Kayu Jati Kayu Pertukangan Pal Kasar (A.I)
Satuan
Produksi
2,288,836 2,355,533 DK Tak Bernomor (A.II)
m3
692,549 1,384,935 DK Bernomor (A.III)
m3
1,319,280 5,017,202 KBP (Kayu Bakar Parket) Kayu Pemotongan Bantalan
m3
0 0 Persegi Lainnya
m3
0 0 2 Kayu Rimba
m3
Kayu Pertukangan Pal Kasar (A.I)
150,672 43,034 DK Tak Bernomor (A.II)
m3
89,683 49,728 DK Bernomor (A.III)
m3
117,890 132,257 KBP (Kayu Bakar Parket) Kayu Pemotongan
Persegi Lainnya
m3
3 Kayu Bakar Jati
124,391 17,245 Rimba
SM
328296 45,512 4 Arang Hutan
SM
Ton
5 Lainnya Daun Kayu Putih Padi Gogo
697,900 1,744,700 Jagung
5,170,262 13,959,707 Porang
24,082 48,164 Jumlah (x Rp 1.000)
Tabel 7 : Pendapatan Negara dari Hasil Hutan Negara KPH Gundih Tahun 2013
No Hasil Hutan
Nilai (x Rp 1.000) 1 Kayu Jati Kayu Pertukangan Pal Kasar (A.I)
Satuan
Produksi
3,911,025 4,472,214 DK Tak Bernomor (A.II)
m3
1,604,387 3,564,884 DK Bernomor (A.III)
m3
1,205,170 5,092,493 KBP (Kayu Bakar Parket)
m3
132,472 227,228 Kayu Pemotongan Bantalan
0 0 Persegi Lainnya
m3
22,930 56,763 2 Kayu Rimba
m3
Kayu Pertukangan Pal Kasar (A.I)
1,988,510 578,868 DK Tak Bernomor (A.II)
m3
4,216,840 2,058,167 DK Bernomor (A.III)
m3
2,905,920 3,078,782 KBP (Kayu Bakar Parket) Kayu Pemotongan Bantalan
m3
m3
Persegi Lainnya
m3
3 Kayu Bakar Jati
170,184 19,585 Rimba
SM
0 0 4 Arang Hutan
SM
Ton
5 Lainnya Daun Kayu Putih Padi Gogo
6,610,027 1,024,243 Jagung
0 0 Porang
0 0 Jumlah (x Rp 1.000)
Tabel 7 : Pendapatan Negara dari Hasil Hutan Negara KPH Telawah Tahun 2013
No Hasil Hutan
Nilai (x Rp 1.000) 1 Kayu Jati Kayu Pertukangan Pal Kasar (A.I)
Satuan
Produksi
163,838 16,384 DK Tak Bernomor (A.II)
m3
102,035 15,305 DK Bernomor (A.III)
m3
207,920 51,980 KBP (Kayu Bakar Parket)
m3
18,175 4,038 Kayu Pemotongan Bantalan
0 0 Persegi Lainnya
m3
0 0 2 Kayu Rimba
m3
Kayu Pertukangan Pal Kasar (A.I)
79,150 775 DK Tak Bernomor (A.II)
m3
28,160 430 DK Bernomor (A.III)
m3
5,880 252 KBP (Kayu Bakar Parket) Kayu Pemotongan Bantalan
m3
m3
Persegi Lainnya
m3
3 Kayu Bakar Jati
23,250 42 Rimba
SM
0 0 4 Arang Hutan
SM
Ton
5 Lainnya Daun Kayu Putih
680582 3743 Padi Gogo
1,600 1,563 Jumlah (x Rp 1.000)
ton
Tabel 8 : Pendapatan Negara dari Hasil Hutan Negara KPH Semarang Tahun 2013
No Hasil Hutan
Nilai (x Rp 1.000) 1 Kayu Jati Kayu Pertukangan Pal Kasar (A.I)
Satuan
Produksi
245,650 24,565 DK Tak Bernomor (A.II)
m3
48,854 7,328 DK Bernomor (A.III)
m3
369,280 92,320 KBP (Kayu Bakar Parket)
m3
30,414 7,010 Kayu Pemotongan Bantalan
0 0 Persegi Lainnya
m3
0.618 124 2 Kayu Rimba
m3
Kayu Pertukangan Pal Kasar (A.I)
45,510 401 DK Tak Bernomor (A.II)
m3
8,930 99 DK Bernomor (A.III)
m3
7,230 264 KBP (Kayu Bakar Parket) Kayu Pemotongan Bantalan
m3
m3
Persegi Lainnya
m3
3 Kayu Bakar Jati
68,750 124 Rimba
SM
2945000 5,301 4 Arang Hutan
SM
Ton
5 Lainnya Kedelai
126000 630000 Padi Gogo
3,650 11,235 Jumlah (x Rp 1.000)
kg
Grobogan Tahun 2013
No Wilayah KPH
Nilai (x Rp 1.000)
1 KPH Purwodadi
2 KPH Gundih
3 KPH Telawah
4 KPH Semarang
Jumlah (x Rp 1.000)
Tabel 10 : Produksi Kayu dari Hutan Rakyat di Kabupaten Grobogan Tahun 2013 No
Rimba lainnya
Jumlah
batang m3 1 Januari
71 5657 6968 422529 sedangkan persebaran Industri Primer Hutan Kayu (IPHK) di wilayah Kabupaten Grobogan
dapat dilihat di Tabel 11 dan 12 berikut ini
Tabel 11 : Persebaran Industri Primer Hutan Kayu di Kab.Grobogan Tahun 2013
No Kecamatan
IPHK menurut kapasitas produksi
Jumlah
2000 - 6000 > 6000
2000m3/th m3/th
m3/th
1 Kedungjati
2 Karangrayung
3 Penawangan
4 Toroh
5 Geyer
6 Pulokulon
7 Kradenan
8 Gabus
9 Ngaringan
10 Wirosari
11 Tawangharjo
12 Grobogan
13 Purwodadi
14 Brati
15 Klambu
16 Godong
17 Gubug
18 Tegowanu
19 Tanggungharjo
Jumlah 2013
Tabel 12 : Daftar Nama Industri Primer Hasil Hutan Kayu di Kab.Grobogan Tahun 2013
No Nama Industri
Kapasitas (m3/th) Lokasi
1 UD Margo Lancar 200 Desa Sambongwangi Kec Kradenan 2 PK Katon Alami
400 Ds Kradenan Kec Kradenan 3 PK Indah Jati
200 Ds Wates Kec Kradenan 4 Jati Indah
300 Desa Jumo Kec Kradenan 5 PK Mekar Jaya
500 Desa Kradenan Kec Kradenan 6 Jati Luhur
300 Desa Sambongwangi Kec Kradenan 7 UD Semar Jati
500 Desa Sulursari Kec Gabus 8 UD Sari Jati
300 Desa Kalipang Kec Gabus 9 UD Jati Unggul
500 Desa Sulursari Kec Gabus 10 UD Jati Makmur
500 Desa Pelem Kec Gabus 11 CV Ony
300 Desa Sulursari Kec Gabus 12 CV Sedulur
600 Desa Tlogotirto Kec Gabus 13 Antika Surya Jati
200 Desa Sulursari Kec Gabus 14 Jati Unggul Subur
400 Desa Pelem Kec Gabus 15 UD Jati Makmur
1000 Desa Pelem Kec Gabus 16 PO An Nur
320 Desa Gubug Kec Gubug 17 PO Barokah
1500 Desa Ngroto Kec Gubug 18 PO An Nur
1500 Desa Tindanding Kec Godong 19 PO Barokah
400 Desa Kentengsari Kec Kedungjati 20 UD Karya Jati
150 Desa Tuko Kec Pulokulon 21 UD Jati Mas
250 Desa Depok Kec Toroh 22 CV inti Karya Makmur
1500 Desa Tegowanu Wetan Kapasitas Total (m3/tahun)
C. Konservasi Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Sukolilo di Kabupaten Grobogan
Pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia telah menetapkan Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Sukolilo sebagai kawasan lindung melalui Kepmen ESDM Nomor 2641/K/40/MEM/2014.Penetapan kawasan lindung tersebut mengakhiri polemik berkepanjangan antara masyarakat lokal dengan dunia industri tentang status kawasan karst Sukolilo. Sebelumnya marak dalam pemberitaan adanya penentangan masyarakat terhadap rencana eksplorasi pabrik semen di kawasan Pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia telah menetapkan Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Sukolilo sebagai kawasan lindung melalui Kepmen ESDM Nomor 2641/K/40/MEM/2014.Penetapan kawasan lindung tersebut mengakhiri polemik berkepanjangan antara masyarakat lokal dengan dunia industri tentang status kawasan karst Sukolilo. Sebelumnya marak dalam pemberitaan adanya penentangan masyarakat terhadap rencana eksplorasi pabrik semen di kawasan
Kecamatan Brati Kecamatan Grobogan Kecamatan Tawangharjo Kecamatan Wirosari Kecamatan Ngaringan
Kawasan Bentang Alam Karst terdiri atas eksokarst dan endokarst. Eksokarst terdiri atas bukit kerucut, membulat, menara atau bentukan lain, Dolina, Telaga dan Mata Air Permanen. Endokarst terdiri atas gua berair yang disertai dengan adanya speleoterm yang terhubung dengan sungai bawah tanah.
Bentuk eksokarst dan endokarst tertentu memiliki kriteria terukursebagai berikut:
a. Memiliki fungsi ilmiah sebagi obyek penelitian dan penyelidikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan b. Memiliki fungsi sebagai daerah imbuhan air tanah yang mampu menjadi media meresapkan air permukaan ke dalam tanah c. Memiliki fungsi sebagai media penyimpan air tanah secara tetap (permanen) dalam bentuk akuifer yang keberadaanya mencukupi fungsi hidrologi d. Memiliki mataair permanen e. Memiliki gua yang membentuk sungai atau jaringan sungai bawah tanah
Perbukitan batu gamping kawasan ini memiliki sifat-sifat kawasan karst. Yaitu terdapat bentukan bukit dan lembah yang khas akibat proses-proses pelarutan, terdapat gua-gua, aliran sungai bawah tanah, dan mata air.Air hujan yang jatuh di perbukitan, akan meresap ke dalam tanah, masuk ke pori dan celah batugamping menjadi aliran pori. Selanjutnya, air mengalir ke tempat yang lebih rendah melalui rekahan dan lorong- lorong besar (gua) maupun kecil, menjadi aliran kanal. Hingga akhirnya, air akan muncul lagi ke permukaan tanah di tempat yang lebih rendah menjadi mataair.Fisik dan struktur geologi perbukitan ini, dengan sempurna telah menyimpan dan memelihara air, dalam jumlah dan masa tinggal yang ideal.. Tak pelak lagi, kawasan karst ini menjadi sebuah tandon air alam raksasa bagi semua mata air yang terletak di kawasan tersebut. Akuifer yang unik menyebabkan sumber daya air di kawasan karst terdapat sebagai sungai bawah tanah, mataair, danau dolin/telaga, dan muara sungai bawah tanah (resurgence). Kawasan karst disinyalir merupakan akuifer yang berfungsi sebagai tandon terbesar keempat setalah dataran aluvial, volkan, dan pantai.
Mata air epikarst, menurut studi Linhua (1996), mempunyai kelebihan dalam hal: Kualitas air. Air yang keluar dari mataair epikarst sangat jernih karena sedimen yang ada sudah terperangkap dalam material isian atau rekahan,
Debit yang stabil. Mataair yang keluar dari mintakat epikarst dapat mengalir setelah 2-3 bulan setelah musim hujan dengan debit relatif stabil, Mudah untuk dikelola. Mataair epikarst umumnya muncul di kaki-kaki perbukitan, sehingga dapat langsung ditampung tanpa harus memompa.
Tabel 13 : Daftar Mata Air di wilayah Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Sukolilo di Kabupaten Grobogan Tahun 2014
No Mata Air
Kecamatan Kabupaten 1 Jerat
Elevasi (m dpl)
Debit (L/s) Dusun
Desa
Klambu Grobogan 2 Wek
56 0 Taban
Jenengan
Klambu Grobogan 3 Suroblah
43 1 Taban
Jenengan
Klambu Grobogan 4 Pengilon
40 0 Beran
Terkesi
Klambu Grobogan 5 Sendang Klambu
37 0 Beran
Terkesi
Klambu Grobogan 6 Keongan
51 11 Klambu
Klambu
Klambu Grobogan 7 Sendang Mudal
72 12 Keongan
Penganten
Klambu Grobogan 8 Pule 1
34 12 Beran
Terkesi
Klambu Grobogan 9 Pule 2
54 2 Gedangan
Penganten
Klambu Grobogan 10 Sendang Dewot
55 7 Gedangan
Penganten
Klambu Grobogan 11 Sendang Sucen / Ngetuk
68 0 Klambu
Klambu Grobogan 12 Sendang Genengsari
Klambu Grobogan 13 Sendang Sedayu
Klambu Grobogan 14 Sendang Selang
46 0 Seljari bawah
Selojari
Brati Grobogan 15 Sendang Lirikan
Brati Grobogan 16 Nadri 1
Brati Grobogan 17 Nadri 2
93 1 Nadri
Katekan
Brati Grobogan 18 Bendi Becak
93 1 Nadri
Katekan
Brati Grobogan 19 Sendang Pundutan
99 1 Pasiraman
Katekan
Brati Grobogan 20 Pengilon
Brati Grobogan 21 Banyu Anget
Brati Grobogan 22 Tambak Boyo
Brati Grobogan 23 Mudal
Brati Grobogan 24 Sendang Guwo
Brati Grobogan 25 Sendang Sinawah
Brati Grobogan 26 Langensari
95 3 Sinawah
Kronggen
Sumberjatipohon Grobogan Grobogan 27 Sendang Njawe
3 Krajan
Sumberjatipohon Grobogan Grobogan 28 Sendang Gedong Solo
1 Ngrijo
Sumberjatipohon Grobogan Grobogan 29 Sendang Sirah
2 Krajan
Sumberjatipohon Grobogan Grobogan 30 Sendang Belik
Sumberjatipohon Grobogan Grobogan
Lanjutan Tabel 13 : Daftar Mata Air di wilayah Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Sukolilo di Kabupaten Grobogan Tahun 2014
31 Sendang Suko
Grobogan Grobogan 32 Sendang Dukoh
Grobogan Grobogan 33 Sendang Mundu
Tawangharjo Grobogan 34 Kemantren 1
Tawangharjo Grobogan 35 Kemantren 2
Tawangharjo Grobogan 36 Sendang Batur
Tawangharjo Grobogan 37 Sendang Mudal
Tawangharjo Grobogan 38 Urang
0 Kemadohbatur
Tawangharjo Grobogan 39 Sadang
Tawangharjo Grobogan 40 Gedong
Tawangharjo Grobogan 41 Madoh 1
Tawangharjo Grobogan 42 Madoh 2
Tawangharjo Grobogan 43 Garengan 1
Tawangharjo Grobogan 44 Garengan 2
Tawangharjo Grobogan 45 Gondang
Tawangharjo Grobogan 46 Emas
Tawangharjo Grobogan 47 Loji
Tawangharjo Grobogan 48 Banyu Urip
Tawangharjo Grobogan 49 Sambeng
Tawangharjo Grobogan 50 Soko
Tawangharjo Grobogan 51 Tapan
Tawangharjo Grobogan 52 Widuri
Tawangharjo Grobogan 53 Pertapaan
Wirosari Grobogan 54 Kedungpoh
Wirosari Grobogan 55 Anggil-Anggil
Wirosari Grobogan 56 Sendang 1
Wirosari Grobogan 57 Sendang 2
Wirosari Grobogan 58 Kuniran
Wirosari Grobogan 59 Blimbing 1
Wirosari Grobogan 60 Blimbing 2
Wirosari Grobogan
Sukolilo di Kabupaten Grobogan Tahun 2014
Wirosari Grobogan 62 Pucung
Wirosari Grobogan 63 Balong
Wirosari Grobogan 64 Gambir
Wirosari Grobogan 65 Blumbang
Wirosari Grobogan 66 Dokoro
Wirosari Grobogan 67 Pagergunung
Wirosari Grobogan 68 Tleno
Wirosari Grobogan 69 Ngesong
Wirosari Grobogan 70 Sendang Tlupak
Wirosari Grobogan 71 Sendang Mudal
97 0 Sidorejo
Karangasem
Wirosari Grobogan 72 Sendang Brubulan
Ngaringan Grobogan 73 Sendang Pancur
Ngaringan Grobogan 74 Sendang Jemblong
Ngaringan Grobogan 75 Sendang Sumberagung
Ngaringan Grobogan 76 Sendang Ngrao
Ngaringan Grobogan 77 Sendang Wangi
Ngaringan Grobogan 78 Sendang Jamban
Ngaringan Grobogan 79 Sendang Brasan
Ngaringan Grobogan 80 Sendang Jelono
Ngaringan Grobogan 81 Sendang Nongko
Ngaringan Grobogan Menunjukkan mata air tersebut digunakan untuk keperluan Irigasi Pada Tabel 13 diatas terlihat ada 81 mata air yang ditemukan di sepanjang Kawasan
Bentang Alam Karst (KBAK) Sukolilo yang terdapat di wilayah Kabupaten Grobogan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya tata kelola hutan dan karst di Kabupaten Grobogan.
Sedangkan untuk keberadaan gua di Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Sukolilo dijelaskan pada Tabel 14 berikut ini.
NO NAMA_GUA
KECAMATAN KABUPATEN 1 Tembus
ELEVASI__MTIPE
DUSUN
DESA
Klambu Grobogan 2 Lumbung
Klambu Grobogan 3 Widodaren
Klambu Grobogan 4 Sembrani
Klambu Grobogan 5 Pandean
Klambu Grobogan 6 Darpo
Klambu Grobogan 7 Lowo
Klambu Grobogan 8 Payung
Klambu Grobogan 9 Roro Mendhut
Klambu Grobogan 10 Sedayu
Klambu Grobogan 11 Keongan
40 Horizontal
Selojari bawah
Selojari
Grobogan 12 Lowo
Grobogan Grobogan 13 Macan
Grobogan Grobogan 14 Urang
Kemadohbatur Tawangharjo Grobogan 15 Pakel
471 Horizontal
Guwo
Kemadohbatur Tawangharjo Grobogan 16 Posan
474 Horizontal
Guwo
Kemadohbatur Tawangharjo Grobogan 17 Jemblong Geblok
474 Horizontal
Guwo
Kemadohbatur Tawangharjo Grobogan 18 Gua Pawon
471 Vertikal
Guwo
Kemadohbatur Tawangharjo Grobogan 19 Gua Gajah
440 Horizontal
Guwo
Kemadohbatur Tawangharjo Grobogan 20 Landak
440 Horizontal
Guwo
Kemadohbatur Tawangharjo Grobogan 21 Pertapaan
415 Horizontal
Guwo
Wirosari Grobogan 22 Mala
Wirosari Grobogan 23 Tugo
Wirosari Grobogan 24 Guo Lumbung
Wirosari Grobogan 25 Jemblong Grasak
Wirosari Grobogan 26 Selokerto
Wirosari Grobogan 27 Pucung
Wirosari Grobogan 28 Banyu
Wirosari Grobogan 29 Bayi
Wirosari Grobogan 30 Gudig
Wirosari Grobogan 31 Guo Lowo
Wirosari Grobogan 32 Lowo Anggil-Anggil
Wirosari Grobogan 33 Anggil-Anggil
Wirosari Grobogan 34 Glindangan 1
Wirosari Grobogan 35 Glindangan 2
Wirosari Grobogan 36 Gua NN
Wirosari Grobogan 37 Ulo
Wirosari Grobogan 38 Guo Pertapan
Wirosari Grobogan
Strategi Pengelolaan Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) dan Hutan di wilayah Kabupaten Grobogan ditempuh melalui upaya sebagai berikut
1. Rehabilitasi Lahan Kritis dan Hutan 2. Penghijauan di Sekitar Sumber Air dan Mata Air 3. Pemberdayaan Masyarakat di kawasan sekitar hutan dan karst 4. Penguatan jejaring masyarakat peduli lingkungan melalui Pengelolaan Hutan
Bersama Masyarakat (PHBM), Saka Bakti Kalpataru, Saka Wanabakti, Pembinaan Kelompok Tani Hutan Tabel 15 : Pemberian Bantuan Bibit Tanaman ke Masyarakat terkait Upaya Rehabilitasi dan Penghijauan Lahan
No Kegiatan
Rambutan Sukun Mangga 1 Penanaman Kebun Bibit Rakyat
Beringin Sengon
Pete
Durian
0 0 0 0 0 0 0 Peningkatan Persediaan Bahan Baku Kayu 2 Rakyat
0 0 0 0 0 0 0 Pengembangan Hutan Produksi 3 Cadangan Pangan
0 0 0 0 0 0 1,000 Pengembangan Area Model Aneka Usaha 4 Kehutanan
0 0 0 0 0 0 400 5 Penanaman Turus Jalan
0 0 400 6 Rehabilitasi Hutan dan Lahan
0 0 0 0 0 0 9,000 7 Perlindungan Sumber Mata Air
50 0 0 0 0 200 8 Bantuan Bibit dari BP DAS Pemali Jatun
0 0 0 0 950 0 0 Peningkatan Peran Serta Masyarakat
9 dalam Perlindungan dan Konservasi SDA 0 0 0 0 0 900 840 Penanaman Pohon di Area Kritis Sekitar 10 Sumber Mata Air
0 0 0 0 0 140 Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Rehabilitasi dan Pemulihan 11 Cadangan SDA
0 0 0 0 1,400 1,130 Penanaman Pohon di Area Kritis Sekitar 12 Sumber Mata Air
0 0 0 0 300 2,400 PendampinganPenanaman Pohon di Area 13 Kritis Sekitar Sumber Mata Air
0 0 0 0 30 241 Peningkatan Peran Serta Masyarakat 14 dalam Pengelolaan RTH
0 0 0 0 0 8,000 600 15 Peningkatan Pengelolaan RTH
0 0 0 0 0 1,100 900 Peningkatan Taman Kehati, Taman Hijau 16 dan RTH
Kegiatan
Nangka Alpukat Sirsak Mahoni Penanaman Kebun Bibit Rakyat
Jati
Jambu biji
Asem jawa Matoa
0 0 0 Peningkatan Persediaan Bahan Baku Kayu Rakyat
0 0 0 0 0 0 0 Pengembangan Hutan Produksi Cadangan Pangan
0 0 0 0 0 0 Pengembangan Area Model Aneka Usaha Kehutanan
0 0 0 0 0 0 0 0 Penanaman Turus Jalan
0 0 0 0 Rehabilitasi Hutan dan Lahan
0 0 0 Perlindungan Sumber Mata Air
0 50 0 0 0 0 0 Bantuan Bibit dari BP DAS Pemali Jatun
0 0 0 0 1,600 3,000 Peningkatan Peran Serta Masyarakat
dalam Perlindungan dan Konservasi SDA 0 0 0 0 0 0 0 0 Penanaman Pohon di Area Kritis Sekitar Sumber Mata Air
0 0 0 0 0 0 0 0 Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA
0 0 0 0 0 560 0 0 Penanaman Pohon di Area Kritis Sekitar Sumber Mata Air
0 10 0 0 0 0 0 0 PendampinganPenanaman Pohon di Area Kritis Sekitar Sumber Mata Air
0 2 0 0 0 0 0 0 Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan RTH
0 0 0 0 0 0 Peningkatan Pengelolaan RTH
0 0 0 0 0 0 Peningkatan Taman Kehati, Taman Hijau dan RTH
Bambu Kelapa No
Kegiatan Jati Sawo kecikKelengkengKedondongBuah Naga Petung Kopyor 1 Penanaman Kebun Bibit Rakyat
0 0 0 0 0 0 Peningkatan Persediaan Bahan Baku Kayu 2 Rakyat
0 0 0 0 0 0 Pengembangan Hutan Produksi 3 Cadangan Pangan
0 0 0 0 0 0 Pengembangan Area Model Aneka Usaha 4 Kehutanan
0 0 0 0 0 0 5 Penanaman Turus Jalan
0 0 0 0 6 Rehabilitasi Hutan dan Lahan
0 0 0 7 Perlindungan Sumber Mata Air
0 0 0 0 0 0 8 Bantuan Bibit dari BP DAS Pemali Jatun
0 70 0 0 0 0 Peningkatan Peran Serta Masyarakat
0 600 0 0 Penanaman Pohon di Area Kritis Sekitar 10 Sumber Mata Air
9 dalam Perlindungan dan Konservasi SDA
0 0 0 0 815 Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Rehabilitasi dan Pemulihan 11 Cadangan SDA
0 0 0 0 0 1,250 Penanaman Pohon di Area Kritis Sekitar 12 Sumber Mata Air
0 0 2,915 150 PendampinganPenanaman Pohon di Area 13 Kritis Sekitar Sumber Mata Air
0 20 0 0 290 15 Peningkatan Peran Serta Masyarakat 14 dalam Pengelolaan RTH
0 0 0 0 15 Peningkatan Pengelolaan RTH
0 0 0 0 Peningkatan Taman Kehati, Taman Hijau 16 dan RTH
No Kegiatan
Jenis Tanaman (Batang)
Jambu
No Kegiatan
Bintaro Tabebuya Bungur Trembesi Jumlah 1 Penanaman Kebun Bibit Rakyat
Citra
0 0 0 0 0 1,900,000 Peningkatan Persediaan Bahan Baku
2 Kayu Rakyat 0 0 0 0 0 5,000 Pengembangan Hutan Produksi
3 Cadangan Pangan 0 0 0 0 0 2,000 Pengembangan Area Model Aneka
4 Usaha Kehutanan 0 0 0 0 0 400 5 Penanaman Turus Jalan
0 0 0 0 0 7,857 6 Rehabilitasi Hutan dan Lahan
0 0 0 0 0 99,870 7 Perlindungan Sumber Mata Air
0 0 0 0 0 5,950 Bantuan Bibit dari BP DAS Pemali
8 Jatun 0 0 0 0 0 8,970 Peningkatan Peran Serta Masyarakat
dalam Perlindungan dan Konservasi 9 SDA
0 0 0 0 0 3,195 Penanaman Pohon di Area Kritis
10 Sekitar Sumber Mata Air 0 0 0 0 0 955 Peningkatan Peran Serta Masyarakat
dalam Rehabilitasi dan Pemulihan 11 Cadangan SDA
0 0 0 0 0 4,340 Penanaman Pohon di Area Kritis
12 Sekitar Sumber Mata Air 0 0 0 0 0 5,975 PendampinganPenanaman Pohon di
13 Area Kritis Sekitar Sumber Mata Air 0 0 0 0 0 598 Peningkatan Peran Serta Masyarakat
0 0 0 0 10,524 15 Peningkatan Pengelolaan RTH
14 dalam Pengelolaan RTH
0 0 0 0 9,800 Peningkatan Taman Kehati, Taman
16 Hijau dan RTH
Jumlah
No Jenis Tanaman
9 Jambu Biji
10 Asem Jawa
18 Buah Naga
19 Bambu Petung
20 Kelapa Kopyor
21 Jambu Citra
Sedangkan upaya untuk membangun infrastruktur terkait konservasi hutan disajikan pada Tabel 17
Jumlah Dam No
Jenis Bangunan Konservasi (buah)
Kecamatan
Pengendali 1 Kedungjati
Embung Air Dam Penahan Gully Plug
Sumur Resapan
Sedangkan usaha penanganan lahan kritis di dalam dan di luar kawasan hutan Negara disajikan pada Tabel 18 dan 19 berikut ini.. Pada kedua tabel tersebut terlihat bahwa
Pemerintah Kabupaten Grobogan berhasil mengentaskan lahan kritis sebesar 634.69 Ha untuk lahan di luar kawasan hutan Negara dan 13.165,25 Ha di dalam kawasan hutan negara
2013
Jumlah No
Tingkat Kekritisan Lahan (Ha)
Kecamatan
Agak Kritis Potensial Kritis Tidak Kritis 1 Kedungjati
Sangat Kritis
17561.22 119584.29 137306.5 Kritis Tahun 2013
0 36 124.95
17722.17
Kritis Tahun 2012
18356.86
Pengentasan lahan kritis
634.69
Jumlah No
Tingkat Kekritisan Lahan (Ha)
Kecamatan
Agak Kritis Potensial Kritis Tidak Kritis 1 Kedungjati
Sangat Kritis
8126.04 56362.8 65795.81 Kritis Tahun 2013
Kritis Tahun 2012
Pengentasan lahan kritis
F. Anggaran Untuk Pengelolaan Hutan dan Karst Secara umum pengelolaan kawasan hutan dan karst dikelola oleh 2 (dua) SKPD yaitu
Badan Lingkungan Hidup dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Untuk mempermudah klasifikasi anggaran, kami membagi menjadi 7 (tujuh) aspek yaitu :
1. Green Planning and Design
2. Green Open Space
3. Green Community
4. Green Transportation
5. Green Waste
6. Green Water
7. Green Energy
1 Koordinasi Pemeriksaan SPPL dan UKL UPL
Ya Ya Ya Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan Sumber Daya 2 Alam
Ya Ya Perencanaan dan Penyusunan Program Pembangunan
3 Pengendalian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Ya Ya 4 Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan
Ya Ya 5 Penyediaan Data Kerusakan Lahan/Tanah Kab.Grobogan
Ya Ya Jumlah Anggaran
b) Green Open Space
Instansi
Rencana Waktu Implementasi e No
Perkiraan Jumlah
Penanggung
Rincian Program/Kegiatan a Dana b Sumber Dana c Jawab d 2014
1 Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Ruang
ya ya 2 Pengembangan Taman Keanekaragaman Hayati
Terbuka Hijau
ya ya Pendampingan Pengembangan Taman Keanekaragaman 3 Hayati
ya ya Penunjangan Pengembangan Taman Keanekaragaman
ya ya 5 Peningkatan Pengelolaan RTH
ya ya 6 Pembuatan Taman Kehati
7 Pendampingan Pembuatan Taman Kehati
8 Penunjangan Pembuatan Taman Kehati
9 Peningkatan Taman Kehati, Taman Hijau, dan RTH
Pendampingan Peningkatan Taman Kehati, Taman Hijau, 10 dan RTH
Penunjangan Peningkatan Taman Kehati, Taman Hijau, 11 dan RTH
Jumlah Anggaran
2 Peningkatan Kapasitas Kader Saka Kalpataru
ya ya ya 3 Kampung Berwawasan Lingkungan
ya ya ya Pembinaan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan 4 / Sekolah Adiwiyata
ya ya ya Pengadaan Tanaman Penghijauan dan Sumur Resapan
ya ya ya Pendampingan Pengadaan Tanaman Penghijauan dan
5 di Sekolah Adiwiyata
ya ya ya 6 Sumur Resapan di Sekolah Adiwiyata
Penunjangan Pengadaan Tanaman Penghijauan dan 7 Sumur Resapan di Sekolah Adiwiyata
ya ya ya Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam
ya ya ya Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam
8 Perlindungan dan Konservasi SDA
9 Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA
ya ya ya Jumlah Anggaran
d) Green Transporation
Keteranga e Perkiraan Jumlah f Penanggung Rencana Waktu Implementasi n
Instansi
a b c No d Rincian Program/Kegiatan Dana Sumber Dana Jawab
1 Koordinasi Pengendalian Polusi Udara Car Free Day
APBD
BLH
ya
ya
ya
ya ya
1 Pendampingan Penyediaan Prasarana dan Sarana 2 Pengelolaan Persampahan
Ya Ya Penunjangan Penyediaan Prasarana dan Sarana 3 Pengelolaan Persampahan
Ya Ya Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan 4 Persampahan di Pemukiman
Ya Ya Pendampingan Pengadaan Sarana dan Prasarana 5 Pengelolaan Persampahan di Pemukiman
150,000,000 DAK LH
Ya Ya Penunjangan Pengadaan Sarana dan Prasarana 6 Pengelolaan Persampahan di Pemukiman
Ya Ya 7 Pengadaan Unit Pengolahan Sampah 3 R
Ya Ya 8 Pendampingan Pengadaan Unit Pengolahan Sampah 3 R
70,000,000 DAK LH
Ya Ya 9 Penunjangan Pengadaan Unit Pengolahan Sampah 3 R
Ya Ya 10 Peningkatan Bank Sampah di Kota Purwodadi
Ya Ya Pendampingan Peningkatan Bank Sampah di Kota 11 Purwodadi
130,000,000 DAK LH
Ya Ya Penunjangan Peningkatan Bank Sampah di Kota 12 Purwodadi
Ya Ya Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan 13 Persampahan di Sekolah Adiwiyata
Ya Ya Pendampingan Pengadaan Sarana dan Prasarana 14 Pengelolaan Persampahan di Sekolah Adiwiyata
130,000,000 DAK LH
Ya Ya Penunjangan Pengadaan Sarana dan Prasarana 15 Pengelolaan Persampahan di Sekolah Adiwiyata
Ya Ya 16 Koordinasi Penilaian Kota Sehat Adipura
Ya Ya Jumlah Anggaran
120,000,000 APBD
BLH
Ya
Ya
Ya
3 Pengadaan IPAL Komunal di pemukiman
ya ya Pendampingan Pengadaan IPAL Komunal di 4 pemukiman
ya ya Penunjangan Pengadaan IPAL Komunal di
ya ya 6 Penanaman pohon di Area Kritis Sekitar Sumber Air
Sisa DAK LH
BLH
ya
Penunjangan Penanaman pohon di Area Kritis 7 Sekitar Sumber Air
ya ya Pendampingan Penanaman pohon di Area Kritis
Penanaman pohon di Area Kritis Sekitar Mata Air 8 dan Sumber Air
9 Sekitar Mata Air dan Sumber Air
ya ya Penunjangan Penanaman pohon di Area Kritis
10 Sekitar Mata Air dan Sumber Air
ya ya 11 Pengujian Kualitas Udara dan Air
ya ya Jumlah Anggaran
g) Green Energy
Instansi
Keteranga
Rencana Waktu Implementasi e n f No
Perkiraan Jumlah
Penanggung
Rincian Program/Kegiatan a Dana b Sumber Dana c Jawab d 2014
Ya Ya menjadi Biogas 2 Pendampingan Pengadaan Unit Pengolah Limbah Organik
1 Pengadaan Unit Pengolah Limbah Organik menjadi Biogas
Ya Ya menjadi Biogas 3 Penunjangan Pengadaan Unit Pengolah Limbah Organik
Ya Ya Jumlah Anggaran
APBD
BLH
Ya
Ya
Ya
Rencana Waktu Implementasi e No
Perkiraan
Instansi Penanggung
Rincian Program/Kegiatan a Jumlah Dana b Sumber Dana c Jawab d 2014
1 Revitalisasi Data Kehutanan dan Perkebunan
10,000,000 APBD
Dinas Kehutanan dan
2 Jumlah Anggaran
b) Green Open Space
Instansi
Rencana Waktu Implementasi e No
Perkiraan Jumlah
Penanggung
Rincian Program/Kegiatan a Dana b Sumber Dana c Jawab d 2014
ya ya ya Tahun 2014)
1 Pembangunan Hutan Rakyat (DAK Bidang Kehutanan
559,786,200 DAK
Dinas Kehutanan
dan Perkebunan
Pendampingan Pembangunan Hutan Rakyat
55,978,620 APBD
Dinas Kehutanan
ya
ya ya ya (Pendampingan DAK Bidang Kehutanan Tahun 2014)
ya
dan Perkebunan
Penunjangan Pembangunan Hutan Rakyat (Penunjangan
ya ya ya DAK Bidang Kehutanan Tahun 2014)
27,989,310 APBD
Dinas Kehutanan
ya
ya
dan Perkebunan
Penanaman Turus Jalan
40,000,000 APBD
Dinas Kehutanan
dan Perkebunan
Pengembangan Hutan Produksi Cadangan Pangan
40,000,000 APBD
Dinas Kehutanan
dan Perkebunan
Jumlah Anggaran
Dinas Kehutanan dan
ya ya ya Pendampingan Sarana Penyuluhan Kehutanan
Dinas Kehutanan dan
3 (Pendampingan DAK Bidang Kehutanan Tahun 2014)
ya ya ya Penunjangan Sarana Penyuluhan Kehutanan
Dinas Kehutanan dan
(Penunjangan DAK Bidang Kehutanan Tahun 2014)
Perkebunan
ya ya ya Pembinaan Pelaksanaan Pengelolaan Hutan Bersama
Dinas Kehutanan dan
ya ya ya Peningkatan Saka Wana Bakti
5 Masyarakat (PHBM)
Dinas Kehutanan dan
ya ya ya Jumlah Anggaran
d) Green Water
Perkiraan Jumlah b Instansi Penanggung
Rencana Waktu Implementasi
No
Rincian Program/Kegiatan a Dana
Sumber Dana c Jawab d
1 Pembuatan Dam Penahan dan Gully Plug (Sisa DAK
73,705,000 DAK
Dinas Kehutanan dan
ya
Bidang Kehutanan Tahun 2012 dan 2013)
Perkebunan
Penunjangan Pembuatan Dam Penahan dan Gully
2,200,000 APBD
Dinas Kehutanan dan
2 Plug (Penunjangan Sisa DAK Bidang Kehutanan
Perkebunan
ya
ya ya ya Pendampingan Pembuatan Bangunan Dam
Tahun 2012 dan 2013) Pembuatan Bangunan Dam Penahan (DAK Bidang
373,190,800.00 DAK
Dinas Kehutanan dan
3 Kehutanan Tahun 2014)
Dinas Kehutanan dan
4 Penahan (Pendampingan DAK Bidang Kehutanan
ya ya ya Penunjangan Pembuatan Bangunan Dam Penahan Tahun 2014)
ya ya ya Pembuatan Bangunan Dam Penahan dan Embung
18,659,540.00 APBD
Dinas Kehutanan dan
5 (Penunjangan DAK Bidang Kehutanan Tahun 2014)
ya ya ya Jumlah Anggaran
190,000,000.00 APBD
Dinas Kehutanan dan
Perkebunan
ya
ya
Dinas Kehutanan dan Parameter
BLH
Perkebunan
1 Green Planning and Design
10,000,000 2 Green Open Space
180,000,000
723,754,130 3 Green Community
1,317,469,000
269,339,450 4 Green Waste
591,625,000
875,000,000
5 Green Transportation
90,000,000
6 Green Energy
194,453,500
7 Green Building 0 0 8 Green Water
695,074,420 Anggaran per SKPD
442,730,000
1,698,168,000 Anggaran pengelolaan hutan dan karst
3,691,277,500
5,389,445,500
E. Prestasi dan Penghargaan
Pemerintah Kabupaten Grobogan telah berhasil menorehkan karya nyata yang dibuktikan melalui berbagai penghargaan di bidang pengelolaan lingkungan hidup yang berhasil diraih. Penghargaan yang berhasil diraih adalah sebagai berikut :
1. Juara III Indonesia Green Region Award 2013 Pemerintah Kabupaten Grobogan berhasil meraih juara III Indonesia Green Region Award (IGRA) 2013 untuk kategori Kabupaten
2. Adiwiyata Mandiri Tingkat Nasional 2011 sampai dengan 2013 Untuk kali ketiga, SMP N 1 Tegowanu berhasil mendapatkan penghargaan Adiwiyata
Mandiri setelah sebelumnya sukses meraih pnghargaan yang sama pada 2011 dan 2012. Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup, Baltasar Kambuaya, kepada kepala sekolah SMP N 1 Tegowanu Saerozi S.Pd, di Assembly Hall Bidakara, Jalan Jenderal Gatot Subroto 71-73 Pancoran Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu
karena berhasil mengajak sekolah lain untuk menjadi sekolah Adiwiyata. Sebagai persyaratan, kepala sekolah minimal harus bisa mengajak 10 sekolah menerapkan sekolah Adiwiyata. Setelah dilakukan sosialisasi di Kabupaten Grobogan, terdapat 21 sekolah yang mengikuti. Mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA.Hasil dari rekapitulasi penilaian sekolah Adiwiyata berhasil meloloskan 15 sekolah. Sekolah yang diajak untuk menjadi sekolah Adiwiyata harus menerapkan empat komponen. Pertama menerapkan kebijakan pendidikan berwawasan lingkungan, kedua proses belajar mengajar berbasis lingkungan, ketiga penilaian pengembangan lingkungan berbasis partisipatif dan keempat sarana pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.“Pembentukan sekolah Adiwiyata ini merupakan dorongan dan dukungan dari Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan dan partisipasi masyarakat sekitar. Penghargaan Adiwiyata ini dibagi menjadi empat tingkatan. Yaitu penghargaan Adiwiyata tingkat Kabupaten dengan persyaratan sekolah tersebut harus mempunyai nilai lingkungan lebih dari 56. Sedangkan penghargaan kedua adalah tingkat Provinsi diberikan kepada sekolah yang mempunyai nilai lebih dari 64 dan penghargaan tingkat nasional diberikan kepada sekolah yang mempunyai nilai dari empat faktor lebih dari 72. Sementara untuk Adiwiyata Mandiri diberikan kepada sekolah yang mempunyai nilai lebih dari 72 dan berhasil mengajak 10 sekolah menjadi sekolah Adiwiyata.Keberhasilan SMP N 1 Tegowanu mendapatkan penghargaan tersebut, juga mendapat dukungan dengan ditunjang oleh fasilitas lengkap dan area sekolah yang mempunyai luas sekitar dua 2 ribu hektar. Selain itu, juga hasil kekompakan dari tim komite yang dibentuk mulai dari unsur kepala sekolah, guru, TU, komite sekolah dan keterlibatan pemerintah masyarakat sekitar. Dalam komite membahas tentang kajian untuk mengoptimalisasi berbasis lingkungan.Kepala Sekolah SMP N 1 Tegowanu Saerozi menjelaskan :“Kami juga memasukkan pendidikan lingkungan hidup sebagai muatan lokal sekolah yang dipelajari siswa mulai kelas VII hingga kelas IX. Mereka mendapatkan pendidikan lingkungan hidup satu jam pelajaran setiap satu minggu sekali,” ujarnya.Tak hanya itu, sekolah tersebut juga memberikan membentuk tim siaga bencana. Dicontohkan seperti penanggulangan banjir dan
itu juga mulai melakukan pembiasaan membuang sampah sesuai dengan jenisnya.“Untuk sampah daur ulang di buang tempat sampah non organik dan sampah yang bisa teruari ditaruh di tempat sampah organik,” jelas dia.Sekolah yang mempunyai 846 siswa ini juga mempunyai area untuk pembibitan dengan lebar 4 meter dan panjang 18 meter. Area tersebut, digunakan untuk proses pembelajaran tanaman, mulai dari tanaman hias, buah, keras dan tanaman obat. Para siswa bisa melakukan eksperimen sendiri untuk pembuatan jamu dari bahan alam. Bahan jamu tersebut, sempat diproduksi sendiri untuk pendidikan. Tak hanya itu, sekolah tersebut juga mempunyai taman sekolah, taman baca dan daerah serapan air.Saerozi berharap dengan adanya pendidikan semacam ini bisa memberikan pelajaran kepada siswa dan masyarakat lainnya untuk menjaga alam sekitar. Yaitu dengan cara menjaga alam dan menggencarkan penghijauan di lingkungan sekitar.“Dengan penerapan sekolah Adiwiyata yang diterima oleh generasi muda sekarang bisa bermanfaat bagi lingkungan. Apa yang dilakukan penghijauan dan menjaga bumi tahun ini maka bisa menjaga bumi untuk generasi yang akan datang,”
3. Juara I One Billion Indonesian Trees (OBIT) atau Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon tingkat nasional tahun 2012
Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, terpilih menjadi juara I One Billion Indonesian Trees (OBIT) atau Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon tingkat nasional tahun 2012. Jumlah pohon yang ditanam pada periode Januari 2011 – Februari 2012 sebanyak 10.489.285 pohon. Gerakan penghijauan melibatkan seluruh elemen masyarakat diimplementasikan melalui Gerakan Perempuan Tanam Pohon, Gerakan Kecil Menanam Dewasa Memanen, dan lomba penghijauan antar desa. Pada acara Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional (HMPI- BMN) tanggal 8 Desember 2009 di Padalarang, Jawa Barat, Presiden SBY menginstruksikan Gerakan One Billion Indonesian Trees(OBIT) atau Gerakan Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, terpilih menjadi juara I One Billion Indonesian Trees (OBIT) atau Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon tingkat nasional tahun 2012. Jumlah pohon yang ditanam pada periode Januari 2011 – Februari 2012 sebanyak 10.489.285 pohon. Gerakan penghijauan melibatkan seluruh elemen masyarakat diimplementasikan melalui Gerakan Perempuan Tanam Pohon, Gerakan Kecil Menanam Dewasa Memanen, dan lomba penghijauan antar desa. Pada acara Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional (HMPI- BMN) tanggal 8 Desember 2009 di Padalarang, Jawa Barat, Presiden SBY menginstruksikan Gerakan One Billion Indonesian Trees(OBIT) atau Gerakan
Sasaran lokasi penanaman pohon adalah di dalam kawasan hutan pada hutan konservasi, hutan lindung dan hutan produksi yang rusak/tidak produktif, dan di luar kawasan hutan pada lahan kritis, tidak produktif dan/ atau lahan kosong.Gerakan pelestarian lingkungan mendapat sambutan hangat dari berbagai elemen masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Penduduk di daerah ini berpartisipasi aktif dalam menghijaukan lahan-lahan kritis. Kabupaten Grobogan terpilih sebagai juara I OBIT tahun 2012. Penghargaan diberikan Presiden SBY kepada Bupati Grobogan dalam acara peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Pohon Indonesia yang digelar di kompleks Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Rabu 28 November 2012. Dalam rangka OBIT yang
dilakukan Januari 2011 hingga Februari 2012, Kabupaten Grobogan mampu
merealisasikan penanaman 10.489.285 pohon, terdiri dari 5.271.625 pohon yang ditanam di kawasan hutan, 4.320.000 pohon ditanam di luar kawasan hutan, dan 897.660 pohon ditanam di kawasan lingkungan seperti pekarangan, ladang, hutan kota, sekolah serta pemukiman. Sebelumnya pada tahun 2010-2011 telah ditanam sebanyak 4.320.000 pohon. Adapun berbagai jenis pohon yang ditanam meliputi pohon jati, mahoni, nangka, sengon, alpukat, sirsak, mangga, sukun, petai, durian,
Kubu Raya, Kalimantan Barat, dengan jumlah pohon yang ditanam 1.085.228 batang, dan juara III diraih Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, dengan jumlah pohon yang ditanam 865.000 batang.Sebelum menjadi juara I nasional OBIT 2012, Grobogan meraih juara I tingkat nasional pelaksanaan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL) tahun 2004 untuk kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota, juara 1 tingkat nasional GNRHL tahun 2005 untuk kinerja kelompok tani, juara 1 tingkat nasional Penyuluh Teladan tahun 2007 dalam rangka Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam.
Anggaran penghijauan di Grobogan berasal dari APBN dan APBD dengan rincian tahun 2010 sebesar Rp 1,06 miliar, tahun 2011 sebesar 874,15 juta, dan tahun 2012 sebesar Rp 1,22 miliar. Selain menggunakan anggaran dari Pemerintah, anggaran penanaman pohon juga berasal dari swadaya masyarakat dan perusahaan swasta.Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon di Grobogan periode Januari 2011 –
31 Januari 2012 didukung penyediaan bibit melalui program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) provinsi/kabupaten sebanyak 33.000 pohon, program Kebun Bibit Rakyat (KBR) 4.320.000 pohon, program Hutan Kota 315 pohon, program Penghijauan Lingkungan oleh anak-anak sekolah dan perusahaan swasta 739.136 pohon, reboisasi oleh Perum Perhutani 5.271.625 pohon, tanaman holtikultura dari Kementerian Pertanian 18.355 pohon, Gerakan Perempuan Tanam 65.634 pohon, TNI/Polri 22.320 pohon, dan masyarakat 18.900 pohon, sehingga total 10.489.285 pohon.Adapun sasaran penanaman pohon Januari 2011 – Januari 2012 ditekankan pada lahan kritis yang berada di 105 desa yang tersebar di 19 kecamatan. Lahan di luar hutan terdiri atas sangat kritis seluas 75.14 ha, kritis seluas 1. 066,34 ha, agak kritis seluas 5.554, 42 ha, dan potensi kritis seluas 11.660,96 ha. Sedangkan lahan di kawasan hutan meliputi kritis 2. 910,91 ha, agak kritis 2.604,16 ha, dan potensi kritis 17.660,96 ha. Total lahan kritis di dalam kawasan hutan seluas 22.598,26 ha dan di luar kawasan hutan seluas 18.356,86 ha.Berbagai kegiatan penghijauan yang telah dilaksanakan di Grobogan adalah program Rehabilitasi Hutan dan Lahan yang
pembinaan pelaksanaan Pembangunan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM), dengan sasaran kegiatan masyarakat sekitar hutan di Desa Panadaran, Desa Ginggangtani dan Desa Glapan, Kecamatan Gubug, dan pemberian bantuan empon-empon, bibit porang, dan pupuk kandang masing-masing sebesar 2.100 kg, 3.300 kg dan 4.500 kg; Kegiatan pengembangan areal model aneka usaha kehutanan, dengan sasaran pembentukan lokasi areal model aneka usaha kehutanan dan tersalurnya bantuan bibit tanaman bagi kelompok tani hutan di Desa Karangrejo, Kecamatan Grobogan, dan bantuan bibit untuk aneka usaha kehutanan yaitu bibit porang 1.000 kg, bibit mangga 1.000 batang, benih jagung hibrida 200 kg, bibit sukun 1.000 batang dan pupuk kandang 5.000 kg; Kegiatan Pengembangan Hutan Produksi Cadangan Pangan (PHPCP) berupa bantuan bibit tanaman bagi masyarakat petani di Desa Kemadohbatur, Kecamatan Tawangharjo, yakni bibit sukun 500 batang, bibit durian 500 batang, bibit rambutan 250 batang, dan bibit mangga 250 batang; Kegiatan peningkatan penghijauan dan konservasi alam, dengan sasaran kegiatan berupa pelaksanaan lomba penyuluh kehutanan, lomba kelompok tani, dan lomba kepala desa peduli penghijauan tingkat kabupaten
4. Adipura Tahun 2013 Kabupaten Grobogan kembali meraih penghargaan yang keempat kalinya sejak tahun 2008 untuk kategori Kota KecilTerbersih.Penghargaan Adipura olehPresiden Republik Indonesia melaluiMenteri Lingkungan Hidup RI, Prof.Dr. Balthasar Kambuya, M.BA kapadaBupati Grobogan, Bambang Pudjiono,SH di Assembly Hall Bidakara Pancoran Jakarta Selatan pada seninmalam(10/6).Bupati mengungkapkan penghargaantersebut tidak terlepas dari kerjakeras semua pihak terutama masyarakat Purwodadi dan seluruh instansi yang ada sehingga adipurakembali diraih. Penilaian Adipura di Kota Purwodadi Kabupaten Grobogan terdapat 13 titik pantauyang dinilai, yakni
Induk Purwodadi, Kantor Pemerintah, Jalan-jalan Kota, tempat pembuangan sampah, rumah sakit, puskesmas,terminal bis, drainase kota, drainaseperumahan warga dan
Pasar
75,7sehingga layak mendapatpenghargaan Adipura. Dengan hasiltersebut Kota Purwodadi menduduki peringkat keempat terbaik dalamnilai Adipura se- Jawa Tengahsetelah Pati, Temanggung dan Rembang
5. Kabupaten Penggerak Koperasi Tahun 2013 dengan Peringkat Paramadhana Madya Nugraha Koperasi;
6. Penghargaan Nasional Menuju Kabupaten Layak Anak Tahun 2013 Kategori Pratama;
7. Adhikarya Pangan Nusantara (Pembina Ketahanan Pangan) Tahun 2013;
8. Sekolah Adiwiyata Mandiri Tingkat Nasional (SMPN 1 Tegowanu );
9. Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional (SMPN 3 Gubug );
10. Juara Nasional Lomba Website antar SKPD lingkup Pertanian Kab/Kota seluruh Indonesia;
11. Pemenang 1 Tingkat Nasional lomba kelompok Tani Ternak Kambing an. Kelompok Mandiri;
12. Peringkat III Tingkat Nasional lomba petugas inseminasi buatan (Iiseminator) Tingkat Nasional (An. Sutrisno);
13. Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan, PHBS, LBS dan Posyandu Tingkat Provinsi Jawa Tengah;
14. Pencapaian Tertinggi II Pelayanan KB MOW Tingkat Provinsi Jawa Tengah;
15. Juara II Penilaian Tentang Keterbukaan Informasi Publik oleh KPID (Komisi Penyiaran Indonesia) Jawa Tengah;
Gambar 3 : Mata Air Batur Gambar 4 : Mata Air Widuri
Gambar 1 Mata Air Batur Gambar 2 : Mata Air Widuri
Gambar 5 : Gua Urang Gambar 3 : Gua Urang
Gambar 4 : Kondisi Hutan di Desa Kemadohbatur
Gambar 5 : Kondisi Hutan di Desa Kemadohbatur
Gambar 6 : Air Terjun Widuri di Desa Kemadohbatur
1. Pemerintah Kabupaten Grobogan berhasil mengentaskan lahan kritis sebesar 634.69 Ha untuk lahan di luar kawasan hutan Negara dan 13.165,25 Ha di dalam kawasan hutan Negara