LANDASAN SOSIOLOGIS SEBAGAI PENGEMBANGAN. docx

Ria Nathalia (1500933)
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
E-Mail : rianathaa30@gmail.com
Didalam kurikulum terdapat landasan pengembangan kurikulum yang terbagi
menjadi empat yaitu landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosiologis, dan
landasan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Yang saya akan bahas yaitu landasan
sosiologis pengembangan kurikulum.
Landasan sosiologis pengembangan kurikulum adalah asumsi-asumsi yang
berasal dari sosiologis yang dijadikan titik tolak dalam pengembangan kurikulum.
Mengapa pengembangan kurikulum harus mengacu pada landasan sosiologis? Anakanak berasal dari masyarakat, mendapatkan pendidikan baik formal, informal, maupun
nonformal dalam lingkungan masyarakat, dan diarahkan agar mampu terjun dalam
kehidupan bermasyarakat. Karena itu kehidupan masyarakat dan budaya dengan segala
karakteristiknya harus menjadi landasan dan titik tolak dalam melaksanakan pendidikan.
“Dengan pendidikan, kita tidak mengharapkan muncul manusia-manusia yang
lain dan asing terhadap masyarakatnya, tetapi manusia yang lebih bermutu, mengerti
dan mampu membangun masyarakatnya. Oleh karena itu, tujuan, isi, maupun proses
pendidikan harus disesuaikan dengan kondisi, karakteristik kekayaan, dan
perkembangan masyarakat tersebut” (Nana Syaodin Sukmadinata, 1997:58).
Selain landasan sosiologis sebagai pengembangan kurikulum, muncul juga ide
pengembangan kurikulum berbasis sekolah diberbagai negara demi terwujudnya

pendidikan yang lebih baik dan lebih maju. Menurut Skilbeck (1984:3) views school
based curriculum development as "the planning, design, implementation and evaluation
of a programme of students learnings by the educational institution of which those
students are members" and as a social process within the school context”.
Untuk menjadikan peserta didik agar menjadi warga masyarakat yang
diharapkan maka pendidikan memiliki peranan penting, karena itu kurikulum harus
mampu memfasilitasi peserta didik agar mampu bekerja sama, berinteraksi,
menyesuaikan diri dengan kehidupan di masyarakat dan mampu meningkatkan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk yang berbudaya.

Daftar Pustaka:
Ruhimat, Toto, dkk. (2011). Kurikulum & Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada
Leong, Kai Ling, dkk (2011). School-based curriculum development in Singapore:
Bottom-up perspectives of a top-down policy. 31(1), hlm. 52.