Tata Cara dan Niat Sholat Dhuha serta Ke

Tata Cara dan Niat Sholat Dhuha serta Keutamaannya
14 Oktober 2012 pukul 21:16
SHOLAT DHUHA
Pengertian Shalat Dhuha
Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari sampai

menjelang masuk waktu zhuhur. Afdhalnya dilakukan pada pagi hari disaat matahari sedang naik
( kira-kira jam 9.00 ). Shalat Dhuha lebih dikenal dengan shalat sunah untuk memohon rizki dari
Allah, berdasarkan hadits Nabi : ” Allah berfirman : “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali
engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( Shalat Dhuha ) niscaya
pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya “ (HR.Hakim dan Thabrani).

Hadits Rasulullah SAW terkait Shalat Dhuha



Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana disurga”
(H.R. Tirmiji dan Abu Majah)




“Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya
oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (H.R Tirmidzi)



“Dari Ummu Hani bahwa Rasulullah SAW shalat dhuha 8 rakaat dan bersalam tiap dua
rakaat.” (HR Abu Daud)



“Dari Zaid bin Arqam ra. Berkata,”Nabi SAW keluar ke penduduk Quba dan mereka
sedang shalat dhuha‘. Beliau bersabda,?Shalat awwabin (duha‘) berakhir hingga panas
menyengat (tengah hari).” (HR Ahmad Muslim dan Tirmidzi)



“Rasulullah bersabda di dalam Hadits Qudsi, Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam,
jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat shalat dhuha, karena dengan
shalat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (HR Hakim &
Thabrani)




“Barangsiapa yang masih berdiam diri di masjid atau tempat shalatnya setelah shalat
shubuh karena melakukan i’tikaf, berzikir, dan melakukan dua rakaat shalat dhuha

disertai tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni
meskipun banyaknya melebihi buih di lautan.” (HR Abu Daud)

Manfaat dan Makna Shalat Dhuha
Ada yang mengatakan bahwa shalat dhuha juga disebut shalat awwabin. Akan tetapi ada juga
yang mengatakan bahwa keduanya berbeda karena shalat awwabin waktunya adalah antara
maghrib dan isya.
Waktu shalat dhuha dimulai dari matahari yang mulai terangkat naik kira-kira sepenggelah dan
berakhir hingga sedikit menjelang masuknya waktu zhuhur meskipun disunnahkan agar
dilakukan ketika matahari agak tinggi dan panas agak terik. Adapun diantara keutamaan atau
manfaat shalat dhuha ini adalah apa yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud dan Ahmad dari
Abu Dzar bahwa Rasulullah saw bersabda,”Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk
setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab setiap kali bacaan tasbih adalah sedekah,
setiap tahmid adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap

takbir adalah sedekah, menyuruh orang lain agar melakukan amal kebaikan adalah sedekah,
melarang orang lain agar tidak melakukan keburukan adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari
semua itu maka cukuplah mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.”
Juga apa yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud dari Buraidah bahwa Rasulullah saw
bersabda,”Dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia harus dikeluarkan sedekahnya untuk
tiap ruas tulang tersebut.” Para sahabat bertanya,”Siapakah yang mampu melaksanakan seperti
itu, wahai Rasulullah saw?” Beliau saw menjawab,”Dahak yang ada di masjid, lalu pendam ke
tanah dan membuang sesuatu gangguan dari tengah jalan, maka itu berarti sebuah sedekah. Akan
tetapi jika tidak mampu melakukan itu semua, cukuplah engkau mengerjakan dua rakaat shalat
dhuha.”
Didalam riwayat lain oleh Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairoh berkata,”Nabi saw kekasihku
telah memberikan tiga wasiat kepadaku, yaitu berpuasa tiga hari dalam setiap bulan,
mengerjakan dua rakaat dhuha dan mengerjakan shalat witir terlebih dahulu sebelum tidur.”
Jumhur ulama mengatakan bahwa shalat dhuha adalah sunnah bahkan para ulama Maliki dan
Syafi’i menyatakan bahwa ia adalah sunnah muakkadah berdasarkan hadits-hadits diatas. Dan
dibolehkan bagi seseorang untuk tidak mengerjakannya.
Cara melaksanakan Shalat Dhuha :
Shalat Dhuha minimal dua rakaat dan maksimal duabelas rakaat, dilakukan secara Munfarid
(tidak berjamaah), caranya sebagai berikut :



Niat shalat dhuha didalam hati berbarengan dengan Takbiratul ihram :

“Ushalli Sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”

Artinya :
“Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah ta’ala



Membaca doa Iftitah



Membaca surat al Fatihah



Membaca satu surat didalam Alquran. Afdholnya rakaat pertama membaca surat AsySyam dan rakaat kedua surat Al Lail




Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali



I’tidal dan membaca bacaannya



Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali



Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaanya



Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali




Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian
Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali. Rakaat-rakaat selanjutnya
dilakukan sama seperti contoh diatas.

Bacaan Doa Sholat Dhuha Lengkap Bahasa Arab – Bahasa Indonesia dan Artinya
‫ موال ناعنصمممة ا‬،‫ موال نقهندمرمة قهندمرتهمك‬،‫ موال نقه مومة قه موتهمك‬،‫ موال نمجممامل مجممال همك‬،‫ موال نمبمهامء مبمهاهءمك‬،‫ماللهه مم ا ا من ال مهضمحآمء هضمحاهءمك‬
‫ ماللهه مم ا انن‬.‫عنصممتهمك‬
‫حمرادما مفط مامهنرهه موا انن مكامن مباعينددا‬
‫مكامن ارنزمقى افى ال مسممآاء مفأ من نازل نهه موا انن مكامن افى ا نل منراض مفأ م ن‬
‫خارنجهه موا انن مكامن هممع مسدرا مفيمامسنرهه موا انن مكامن م‬
‫ت ا‬
‫عمبامدمك ال مصال ااحينمن‬
‫مفقمامرنبهه ابمح م اق هضمحااءمك مومبمهااءمك مومجممال امك موقه مواتمك موقهندمراتمك آاتنانى ممآا متمين م‬
ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL
JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA
QUDRATUKA, WAL ISHMATA ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS
SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA
MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA

INKAANA BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA
JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBADIKASH
SHALIHIN.

Artinya: “Ya Alloh, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah
keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan
adalah penjagaan-Mu, Ya Alloh, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila
berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah,
apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku),
datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.