Laporan Praktikum Budidaya Domba Ke 4

KATA PENGANTAR
Segala puja serta puji marilah kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
atas berkah dan karunia-Nya serta nikmat jasmani serta rohani sehingga Saya
dapat menyelesaikan tugas individu dalam bentuk laporan ini. Saya ucapkan
terimakasih kepada dosen pengajar dan dosen pembimbing yang telah
memberikan kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan tugas laporan ini, saya
ucapkan terimakasih kepada seluruh komponen yang telah membantu Saya dalam
menyusun tugas laporan ini, terutama dalam media jejaring yang telah banyak
memberikan informasi terhadap Saya.
Pada kesempatan kali ini saya yang ditugaskan untuk menyelesaikan
makalah sebagai laporan harian dengan judul “Teknis Pengukuran Tubuh,
Pengambilan Sampel Darah, Sampel Feces & Respon Fisiologis Domba” akan
memaparkan isi dari makalah Saya secara rinci dan jelas. Dalam hal ini Saya akan
memaparkan bebererapa sistem teknis dalam menangani domba diantaranya
adalah pengambilan sampel darah kemudian membandingkannya dengan literatur
yang ada.
Pada akhirnya saya menyadari bahwa laporan ini belum sempurna maka
dari itu saya berharap akan kritik dan saran yang membangun serta saya berharap
semoga tugas laporan yang saya susun dapat memberikan manfaat serta kontribusi
yang baik terhadap diri saya sendiri dalam bidang keilmuan khususnya dan
kepada para pembaca lain pada umumnya. Amin.


Bogor, 1 Mei 2013
Penulis,

DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................................xi
KATA PENGANTAR.....................................................................................................xii
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
Latar Belakang...............................................................................................................3
Tujuan............................................................................................................................3
Waktu dan Tempat Pelaksanaan.....................................................................................3
Alat dan bahan...............................................................................................................3
Metode Pelaksanaan.......................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................4
HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................4
TEKNIS PENGUKURAN TUBUH DOMBA...................................................................4
Alat dan Bahan...............................................................................................................4
Cara Kerja......................................................................................................................4

Hasil Pengukuran...........................................................................................................6
TEKNIS PENGAMBILAN FECES...................................................................................6
Alat dan Bahan...............................................................................................................6
Cara Kerja......................................................................................................................7
Hasil Pengambilan Feces ..............................................................................................7
TEKNIS PENGAMBILAN SAMPEL DARAH................................................................7
Alat dan Bahan...............................................................................................................7
Cara Kerja......................................................................................................................8
Hasil Pengambilan ........................................................................................................8
TEKNIS RESPON FISIOLOGIS DOMBA.......................................................................9
Alat dan Bahan...............................................................................................................9
Cara Kerja......................................................................................................................9
Hasil Pengamatan.........................................................................................................10
BAB III............................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
Kesimpulan..................................................................................................................11
Daftar Pustaka..............................................................................................................11
LAMPIRAN.....................................................................................................................12

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Faktor-faktor yang menentukan dalam usaha untuk penanggulangan dan
pengendalian penyakit hewan menular adalah pengamatan dan pengujian penyakit
hewan menular, baik di dalam ruangan laboratorium maupun di lapangan serta
penerapan program yang terintegrasi antara pencegahan, pengamanan dan
pemberantasan penyakit hewan. Oleh karena itu, teknik pengambilan sampel atau
spesimen yang benar menjadi hal yang krusial dalam proses pendeteksian
penyakit hewan menular. Kesalahan dalam teknik pengambilan sampel juga akan
menggangu proses pengidentifikasian penyakit sehingga hasil yang didapat tidak
maksimal.
Proses identifikasi beberapa penyakit hewan menular yang sifatnya strategis
di Indonesia memerlukan pemeriksaan di laboratorium untuk peneguhan diagnosa
penyakit seperti Brucellosis, Anthraks, Avian Influenza, Rabies, Pullorum
ataupun Hog Cholera. Setiap pengujian penyakit-penyakit tersebut memiliki
teknik pengambilan sampel yang berbeda. Oleh karena itu pada laporan praktikum
ini akan dibahas mengenai teknik pengambilan sampel darah, feses ataupun organ
hewan yang diduga menderita penyakit.
Tujuan
Tujuan pembuatan laporan hasil praktikum ini adalah untuk mengetahui

bagaimana teknis respon fisiologis pada domba, serta mengetahui bagaimana cara
mengambil spesimen atau sampel darah dan feses pada domba untuk diteliti di
laboatorium dan mendiagnosa penyakit yang diderita oleh domba.
METODE
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum Teknis Pengukuran Tubuh, Pengambilan Sampel Darah,
Sampel Feces & Respon Fisiologis Domba dilakukan pada hari Sabtu, 20 April
2013 dan pada hari 27 April 2013. Tempat pelaksanaan praktikum tersebut
bertempat di Kandang Domba kampus Diploma IPB.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam dua kali praktikum tersebut adalah
sebagai berikut. Pada praktikum pertama yaitu pengukuran tubuh dan respon
fisiologis domba alat dan bahan yang digunakan adalah, pipa ukur, meteran pita,
alat tulis untuk mencatat hasi pengukuran. Pada praktikum kedua yaitu
pengambilan sampel darah dan feses alat dan bahan yang digunakan adalah,

stetoskop, gunting, spuit, jarum hisap, alkohol, kapas, vacum tube, plastik sampel,
dan label untuk memberikan keterangan pada spesimen.
Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan pada praktikum Teknis Pengukuran Tubuh,

Pengambilan Sampel Darah, Sampel Feces & Respon Fisiologis Domba
dilakukan secara berkelompok. Metode pelaksanaan pertama pada praktikum
teknis pengukuran tubuh dan respon fisiologis domba dilakukan handling pada
domba dan dilanjutkan pengukuran panjang tubuh domba, tinggi tubuh domba
dan lebar dada pada domba dilanjutkan dengan pencatatan hasil pengukuran untuk
pengolahan data selanjutnya berupa perkiraan bobot badan domba dengan metode
hitung tertentu.
Metode pelaksanaan pada praktikum kedua adalah teknis pengambilan
sampel darah dan feses serta pemberian obat cacing pada domba, metodenya
adalah dengan melakukan handling domba untuk mengambil sampel feses dan
darah kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam tempat sampel berupa
plastik sampel dan vacum tube dan diberikan label untuk keterangan spesimen
tersebut.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Teknis Pengukuran Tubuh Domba
a. Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Pipa Ukur
2. Meteran Pita

3. Alat tulis
b. Cara kerja
1. Setiap anggota kelompok mempersiapkan peralatan yang akan
digunakan untuk praktikum tesebut.
2. Pengukuran tubuh kali ini akan meliputi lima bagian yaitu, tinggi
badan domba, panjang badan domba, lebar dada domba, lebar pinggul
domba, dan lingkar dada domba.
3. Pengukuran pertama adalah tinggi badan domba, cara pengukuran
tinggi badan dengan menggunakan pipa ukur dengan meletakkan titik
0 Cm pada tanah dan meletakkan titik lainnya pada pundak domba
seperti pada gambar berikut.

4. Pengukuran selanjutnya adalah panjang badan domba, dengan
menggunakan meteran pita ataupun pipa ukur dari kedua sisi ujung
pada tulang dibawah ekor dan dekat dengan shenk pada kaki depan,
seperti pada gambar berikut.

5. Pengukuran berikutnya adalah lebar dada domba, dengan
menggunakan pipa ukur dan meletakkanya tepat pada posisi dada
dibawah kepala domba, seperti gambar berikut.


6. Pengukuran berikutnya adalah pengukuran lingkar dada pada domba,
dalam pengukuran ini alat ukur yang digunakan adalah meteran pita
karena akan melingkari dada domba, dengan meletakkan salah satu
sisi nya pada pundak domba dan melingkari hingga didapatkan hasil
lingkar dada domba, seperti gambar berikut.

7. Pengukuran yang terakhir adalah lebar panggul, dengan menggunakan
pipa ukur pada posisi belakang domba sebelum ekor dijepitkan pipa
ukur agar mengetahui lebar panggulnya.

8. Hal yang terakhir adalah memasukkan data hasil pengukuran kedalam
tabel pengamatan dan dapat dilakukan penghitungan bobot badan
domba dengan tabel tersebut.
c. Hasil pengukuran
NO
1
2
3
4

5

PENGUKURAN
Lingkar Dada
Lebar Dada
Tinggi Badan
Panjang Badan
Lebar Pinggul

DATA UKUR
76 Cm
18,8 Cm
52,8 Cm
58,8 Cm
13,3 Cm

KET

Dari data yang didapatkan maka dapat memperkirakan bobot badan
domba dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan.

Teknis Pengambilan Sampel Feses
a. Alat dan bahan
1. Plastik Sampel
2. Label

3. Alat Tulis
b. Cara Kerja
1. Pengambilan sampel feses pada domba akan berguna untuk
mendiagnosa adakah penyakit yang bersarang ditubuh domba.
2. Setiap kelompok mempersiapkan peralatan yang aka digunakan untuk
mengambil sampel feses.
3. Seseorang membatu untuk menghandling domba dibagian pundaknya
dengan kedua kaki.
4. Seseorang lainnya berada dibelakang domba untuk mengambil sampel
feses yang langsung diambil dari dalam anus domba, karena jika
mengambil sampel feses yang sudah jatuh ke tanah akan banyak
bercampur dengan mikroorganisme lainnya.
5. Dengan menggunaknan satu atau dua jari yang telah dilapisi oleh
plastik sampel kemudian dimasukkan ke dalam anus domba secara
perlahan agar domba tidak bergerak.

6. Setelah mendapatkan sampel feses kemudian plastik sampel dibalik
dan jangan sampai terkena oleh tangan anda.
7. Ikat plastik sampel dan berikan keterangan dengan label berupa, nomor
tagging domba, bangsa domba, umur, jenis kelamin domba, dan
tanggal pengambilan sampel.
8. Masukkan hasil pengambilan ke dalam toolbox dry ice agar tetap
terjaga dari hinggapan mikroorganisme lainnya.
c. Hasil pengambilan
Setelah didapatkan hasil pengambilan sampel, maka sampel dibawa
ke dalam laboratorium untuk diteliti dan didapatkan hasil kesehatan domba
tersebut. Beberapa hasil yang didapatkan dari pengambilan sampel feses
domba.

Teknik Pengambilan Sampel Darah
a. Alat dan bahan

1.
2.
3.
4.

5.

Spoit
Jarum hisap
Vacum tube
Gunting
Toolbox dry ice

6.
7.
8.
9.

Kapas
Alkohol
Label
Alat tulis

b. Cara kerja
1. Setiap kelompok mempersiapkan peralatan yang aka digunakan untuk
mengambil sampel darah.
2. Pengambilan sampel darah melalui Vena Jugularis yang berada di
leher domba.
3. Salah satu anggota kelompok menghandling domba dengan
merebahkannya ketanah.
4. Seorang lainnya menggunting bulu domba dibagian leher untuk
mengetahui Vena Jugularis dan meraba kemudian menekannya agar
terlihat menyebul ke permukaan kulit.
5. Jika sudah ditemukan maka seorang lainnya bersiap untuk mengolesi
alkohol pada daerah tersebut agar menjaga sterilisasi sampel darah.
6. Seseorang yang akan mengambil sampel darah diwajibkan untuk
mensterilkan tangannya dengan alkohol untuk menghindari
kontaminasi mikroorganisme tersebut.
7. Dengan menggunakan spoit, dengan ukuran 45○ derajat jarum hisap
dimasukkan hingga menembus Vena Jugularis kemudian tarik spoit
sampai darah terhisap.
8. Pengambilan sampel darah dengan ukuran 1-5 ml. Karena jika
berlebihan akan menyebabkan kekurangan darah pada domba.
9. Masukkan sampel darah dari spoit ke dalam Vacuum Tube Blood
dengan perlahan, pastikan agar tidak ada sampel darah yang tertinggal
di spoit.
10. Masukkan vacum tube ke dalam toolbox agar terhindar dari
kontaminasi mikroorganisme lainnya.
c. Hasil Pengambilan
Pengambilan darah (venesectio) merupakan salah satu hal yang
terpenting dari kegiatan peternakan. Tujuan pengambilan darah ternak
yaitu untuk mengetahui tingkat kadar suatu zat yang terkandung dalam
darah domba tersebut. Pengambilan sampel darah ternak dapat juga di
gunakan untuk mengidentifikasi suatu penyakit yang menyerang atau
diderita ternak tersebut. Pengambilan sampel darah pada domba tidak bisa
di lakukan dengan cara sembarangan, di perlukan kecermatan dan
ketelitian yang tinggi. Karena apabila terjadi kesalahan maka darah tidak
akan terhisap keluar dan apabila tidak dilakukan dengan cara yang benar
maka akan menimbulkan sakit pada domba yang diambil sampel darahnya.

Teknis Respon Fisiologis Domba
a. Alat dan bahan
1. Stetoskop
2. Termometer
3. Stopwatch
4. Alat tulis
b. Cara Kerja
1. Dalam melakukan praktikum teknis respon fisiologis domba ada
beberapa tahapan yang akan dilakukan, yaitu mengukur denyut
jantung, frekuensi nafas, suhu rektal domba, dan penimbangan bobot
badan.
2. Langkah pertama adalah melakukan pengukuran denyut jantung
domba, cara kerjanya dengan menggunakan stetoskop yang diletakkan
pada dada domba, durasi waktu yang di gunakan dalam menghitung
denyut jantung adalah selama 1 menit. Kemudian dilakukan
pengukuran sebanyak dua kali agar dapat ditemukan rata-rata denyut
jantung pada dmba tersebut. Catat hasil penghitungan denyut jantung
ke dalam tabel pengamatan.

3. Langkah kedua adalah pengukuran frekuensi nafas domba, cara
kerjanya adalah dengan melakukan pengukuran menggunakan
punggung telapak tangan karena memiliki kemampuan perabaan lebih
tajam dibandingkan dengan telapak tangan, pengukuran frekuensi
nafas dilakukan selama 1 menit. Kemudian dilakukan pengkuran
kedua agar didapatkan hasil rata-rata frekuensi nafas domba tersebut.
Catat hasi pengukurannya ke dalam tabel pengamatan.

4. Langkah ketiga adalah pengukuran suhu rektal domba, cara kerja yang
digunakan adalah dengan, menggunakan termoter. Seseorang yang
akan melakukan pengukuran suhu rektal domba harus memastikan
bahwa termometer berada di suhu 0○ C, cara yang digunakan untuk
meredakan termometer dengan mengayunkannya ke bawah secara
perlahan. Jika telah siap maka masukkan termometer ke dalam rektal
atau anus domba dengan posisi agak miring ke atas karena untuk
mencegah bahwa yg terukur adalah suhu feses domba. Pengukuran
suhu rektal dilakukan selama 3 menit. Kemudian dilakukan pengkuran
kedua agar didapatkan hasil rata-rata suhu rektal domba tersebut. Catat
hasi pengukurannya ke dalam tabel pengamatan.

c. Hasil Pengamatan
Kegunaan suhu rektal
Suhu rektal dapat digunakan sebagai ukuran representatif dari suhu
tubuh yang merupakan hasil paparan dari suhu dan kelembaban
lingkungan. Suhu rektal normal dan nyaman untuk domba adalah 38.339.9°C pada zona thermoneutral zone. Suhu rektal antara domba perlakuan
untuk semua kategori waktu tidak berbeda nyata.

Laju denyut jantung
Laju denyut jantung domba tidak berbeda dan berada pada wilayah
yang normal (60-120 detak/menit Duke’s 1995). Laju denyut jantung
memiliki motif berbanding terbalik dengan laju respirasi terhadap ransum
perlakuan. Jika laju respirasi tinggi maka laju denyut jantung rendah.
Laju respirasi
Indikasi terjadinya stres panas pada domba salah satunya dapat
dilihat melalui laju respirasi yang dihasilkan, selain melalui metode
perhitungan aliran gas oksigen yang dihirup oleh domba dengan
menggunakan chamber atau head box. Laju respirasi digunakan sebagai
indikator stres panas karena berhubungan dengan pengurangan gas CO2
pada jaringan tubuh dan masuknya O2 sebagai pembakaran pakan yang
akan menghasilkan panas.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah memikirkan kembali hasi dari prraktikum yang telah didapatkan
bahwa teknis yang dilakukan adalah untuk melakukan usaha-usaha pengendalian
kesehatan domba terutama dalam pencegahan penyakit ataupun pemeriksaan

kesehatan domba. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua pekerjaan yang
dilakukan untuk pencegahan serta pemeriksaan harus secara baik dan benar serta
sesuai dengan prosedur yang ada sehingga terciptanya integrasi yang baik pada
hasil akhir yang diharapkan oleh peternak tersebut.
Daftar Pustaka
Sudarmono, A.S dan Bambang Y. 2011. Beternak Domba. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Haryanto Bagus et al . 2012. Petunjuk Praktis Penggemukan Domba.
Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.
[Anonim]. Bab IV Bahan & Metode [PDF]. Bogor: IPB Respitory
[Anonim]. 2001. Modul Program Keahlian Budidaya Ternak [PDF].
Jakarta: Direktorat Program Menengah Kejuruan Jakarta.

LAMPIRAN