Metodologi dan studi dan islam

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang

Agama Islam didalamnya terdapat berbagai petunjuk tentang bagaimana
seharusnya manusia itu menyikapi hidup dan kehidupan ini secara lebih bermakna
dalam arti yang seluas-luasnya. Seiring perubahan waktu dan perkembangan zaman,
agama semakin dituntut agar ikut terlibat secara aktif di dalam memecahkan berbagai
masalah yang dihadapi manusia. Agama tidak boleh hanya sekedar menjadi lambang
kesalehan atau berhenti sekedar disampaikan dalam khotbah, melainkan seharusnya
menjadi solusi yang paling efektif dalam memecahkan masalah.
Dirasah Islamiyah atau studi keislaman (Islamic Studies) secara sederhana dapat
dikatakan sebagai usaha untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan agama
Islam. Dengan perkatalain adalah “usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan
memahami serta membahas secara mendalam tentang seluk beluk atau hal-hal yang
berhubungan dengan agama Islam, baik ajaran-ajarannya, sejarahnya maupun praktekpraktek pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari
Sejarah Islam merupakan bidang studi Islam yang banyak menarik perhatian para
peneliti, baik dari kalangan sarjana muslim maupun non muslim. Karena dari penelitian
itu banyak manfaat yang dapat dapat diperoleh dari penelitian tersebut.

Sementara itu, bagi para peneliti barat mempelajari sejarah Islam selain ditujukan
untuk pengembangan ilmu, juga terkadang dimaksudkan untuk mencari kelemahan dan
kekuatan umat Islam agar dapat dijajah dan lain sebagainya.
Disadari atau tidak, selama ini informasi mengenai sejarah Islam banyak berasal
dari hasil penelitian sarjana barat. Hal ini terjadi karena selain masyarakat barat
memiliki etos keilmuan yang tinggi, juga didukung oleh dana dan kemauan politik yang
kuat dari para pemimpinnya. Sedangkan para peneliti muslim tampak disamping etos
keilmuannya rendah, juga belum didukung oleh keahlian di bidang penelitian yang
memadai, serta dana dan dukungan politik dari pemerintah yang kondusif.

1

Dari problematika di atas, kita sebagai pelajar muslim perlu untuk memepelajari
ataupun meneliti sejarah perkembangan studi Islam di dunia muslim dan barat.
B.

Rumusan Masalah

1.


Apa urgensi dari studi islam Islam?

2.

Apa tujuan dari studi islam?

4.

Bagaimana Pertumbuhan Studi Islam di Dunia Islam?

5.

Bagaimana Pertumbuhan Studi Islam di Dunia Barat?

C.

Tujuan penulisan

Adapun tujuan yang ingin penulis capai dalam penulisan makalah ini antara lain:
1.


Mengetahui dan Memahami Urgensi studi islam

2.

Mengetahui dan memahami Tujuan dari studi islam

4.

Mengetahui dan memahami pertumbuhan studi Islam di dunia Islam.

5.

Mengetahui dan memahami pertmbuhan studi Islam di dunia Barat.

2

BAB II
PEMBAHASAN


A. Urgensi Studi Agama Islam
Kenyataan sejarah menunjukan (terutama setelah keemasan Islam dan umat
Islam sudah memasuki masakemunduran) bahwa pendekatan studi keislaman yang
mendominasi kalangan ulama Islam

lebih cendrung bersifat subjektif, apologis dan

doktriner, serta menutup diri terhadap pendekatan yang dilakukan oleh kalangan luar
Islam yang bersifat objektif dan rasional.
Oleh karena itu Studi Islam dituntut untuk membuka diri terhadap masuknya dan
digunakannya pendekatan-penfekatan yang bersifat objektif dan rasional, dan secara
bertahap meninggalkan pendekatan yang bersifat subjektif-doktriner. Dengan demikian
diharapkan Studi Islam akan berkembang dan mampu berdaptasi dengan dunia modrn
serta mampu menjawab tantangan kehidupan dunia dan budaya modern.
Pada masa sekarang ini, ummat Islam sedang menghadapi tantangan dari
kehidupan dunia dan dunia modern,maka studi Islam menjadi sangat urgen.
Urgensi studi Islam yang demikian menurut Muhaimin dapat dipahami dari dua hal :
1. Umat Islam saat ini berada dalam kondisi problematis
2. Peradaba islam saat ini berada dalam suasana problematic.1
Sangat disadari bahwa saat ini umat Islam masih berada dalam posisi marginal

(pinggiran) dan lemah dalam segala aspek kehidupan budaya, dan harus berhadapan
dengan dunia modern yang serba maju dan semakin canggih.
Kondisi yang demikian ini sebenarnya umat Islam dituntut untuk melakukan
gerakan pemikiran yang diharapkan dapat menghasilkan konsep pemikiran yang

1 Hakim Rosniati, 2003 “ Pengantar studi islam” Padang: Suluh hal 6

3

cemerlang dan opersional untuk mengantisispasi perkembangan dan kemajuan
tersebut.
Umat Islam memang berada dalam suasanaa problematis.Disatusisi, jika mereka
hanya berpegang padaajaran-ajaran Islam hasil penafsiran ulama-ulama terdahulu,
maka berarti mereka mengalami kemandekan intelektual yang gilirannya akan
menghadapi masadepan yang suram. Disisilain, jika mereka melakukan usaha
pembaharuan dan pemikiran kembali secara kritis dan rasional terhadap ajaran-ajaran
Islam guna menyesuai kandengan tuntutan zaman dan kehidupan modern, maka akan
dituduh sebagai umat yang meninggalkan atau tidak setialagi terhadap ajaran-ajaran
Islam.
Melalui pendekatan yang bersifat objektif-rasional,Studi Islam diharapkan :

1. Mampu memberikan alternative pemecahan masalah.
2. Dapat mengarah kepada dan bertujuan untuk mengadakan usaha-usaha
pembaharuan –ajaran Islam.
3. Mampu memberikan pegangan dan pedoman hidup bagi umat Islam,agar tetap
menjadi muslim sejati.2
Pesatnya perkembangan dan kemajuan Ilmu pengetahuan dan Teknologi modren
telah membuka era baru dalam perkembangan budaya dan peradaban umat manusia,
dikenal dengan

era globalisasi. Pada era ini ditandai dengan semakin dekatnya jarak

hubungan serta komunikasi antar dan budaya umat manusia.
Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘lamin,tentunya mempunyi konsep dan
ajaran yang

bersisifat manusiawi dan universal,yang dapat menyelamatkan umat

manusia dan alam semeta dari kehancuran.Disinilah urgensinya studi Islam,untuk
menggali kembal iajaran-ajaran Islam


yang murni,dan bersifat manusiawi yang

mempunyai daya untuk mewujudkan dirinya sebagai Rahmatanlil ‘lamin.Dari situ
kemudian didikkan dan ditransformasikan kepada generasi penerusnya yang
dihadapkan dengan budaya dan peradaban modern.

2 Ibid hal 8

4

B. Tujuan Studi Islam

Setiap usaha mesti menggandung tujuan,dan sertiap orang yang terlibat dalam
suatu usaha haruslah mengarahkan segala daya upayanya untuk mencapai tujuan
tersebut secara efektif dan efisien. Studi Islam,sebagai usaha untuk mempelajari secara
mendalam tentang Islam dan segala seluk beluk yang berhubungan dengan agama
Islam, yang sekaligus menunjukkan kemana studi Islam tersebut diarahkan.
Dengan arah tujuan yang jelas itu,maka dengan sendirinya studi Islam
merupakan usaha sadar dan tersusun secara sistematis.
Adapun arah dan tujuan studi Islam dapat diarahkan sebagai berikut :

1. Untuk mempelajari secara mendalam tentang apa sebenarnya (hakekat) agama
Islam itu dan bagaimana posisi serta bagaimana hubungannya dengan agamaagama lain dalam kehidupan manusia.
2. Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama Islam yang
asli,dan bagaimana penjabaran dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan
dan perkembangan budaya dan peradaban Islam dalam sepanjang sejarahnya.
3. Untuk mempelajari secara mendalam ajaran dasar agama islam yang tetaabadi
dan dinamisdan bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarah.
4. Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai ajaran agama
Islam dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta
menggontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman
modern ini.3
Dengan menggemukakan tujuan-tujuan tersebut,maka nampaklah karakteristik dari
studi Islam.Selanjutnya dengan tujuan-tujuan tersebut diharapkan agar studi Islam akan
bermanfaat bagi peningkatan usaha pembaharuan dan pengembangan kurikulum
pendidikan Islam pada umumnya,dalam usaha transformasi kehidupan social budaya
modern pada generasi-generasi mendatang sehingga misi Islam sebagai “Rahmatan Lil
‘lamin “dapat terwujud dalam kehidupan nyata di dunia global.
3 Ibid hal 10

5


C. Perkembangan Studi Islam di Dunia Islam
Dalam sejarah muslim dicatat sejumlah lembaga kajian Islam di sejumlah kota.
Maka uraian berikut adalah sejarah perkembangan studi Islam di dunia muslim.
Akhir periode Madinah sampai dengan 4 H, fase pertama pendidikan Islam sekolah
masih di masjid-masjid dan rumah-rumah dengan ciri hafalan namun sudah dikenalkan
logika. Selama abad ke 5 H, selama periode khalifah ‘Abbasiyah sekolah-sekolah
didirikan di kota-kota dan mulai menempati gedung-gedung besar dan mulai bergeser
dari matakuliah yang bersifat spiritual ke matakuliah yang bersifat intelektual, ilmu
alam ,dan ilmu sosial Berdirinya sistem madrasah justru menjadi titik balik kejayaan.
Sebab madrasah dibiayai dan diprakarsai negara.
Kemudian madrasah menjadi alat penguasa untuk mempertahankan doktrindoktrin terutama oleh kerajaan Fatimah di Kairo. Ada beberapa kota yang menjadi
pusat kajian Islam di zamannya, yakni Nisyapur, Baghdad, Kairo, Damaskus, dan
Jerussalem. Ada empat perguruan tinggi tertua di dunia Muslim masing-masing pusat
studi Islam ini digambarkan sebagai berikut:
1. Nizhamiyah di Baghdad
Perguruan Tinggi Nizhamiyah di Baghdad berdiri pada tahun 455 H / 1063 M.
perguruan tinggi ini dilengkapi dengan perpustakaan yang terpandang kaya raya di
Baghdad, yakni Bait-al-Hikmat, yang dibangun oleh al-Makmun (813-833 M).Salah
seorang ulama besar yang pernah mengajar disana, adalah ahli pikir Islam terbesar

Abu Hamid al-Ghazali (1058-1111 M) yang kemudian terkenal dengan sebutan imam
Ghazali.Perguruan tinggi tertua di Baghdad ini hanya sempat hidup selama hampir dua
abad. Yang pada akhirnya hancur akibat penyerbuan bangsa Mongol dibawah pimpinan
Hulagu Khanpada tahun 1258 M.
2. Al-Azhar di Kairo Mesir
Panglima Besar Juhari al-Siqili pada tahun 362 H/972 M membangun Perguruan
Tinggi al-Azhar dengan kurikulum berdasarkan ajaran Syiah. Pada masa pemerintahan
al-Hakim Biamrillah khalifah keenam dari Daulat Fathimiah, ia pun membangun
pepustakaan terbesar di al-Qahira untuk mendampingi Perguruan tinggi al-Azhar, yang
diberri nama Bait-al-hikmat (Balai Ilmu Pengetahuan), seperti nama perpustakaan
6

terbesar di Baghdad. Pada tahun 567 H/1171 M daulat Fathimiah ditumbangkan oleh
Sultan Salahuddin al-Ayyubi yang mendirikan Daulat al-Ayyubiah (1171-1269 M) dan
menyatakan tunduk kembali kepada Daulat Abbasiyah di Baghdad. Kurikulum pada
Pergutuan Tinggi al-Azhar lantas mengalami perombakan total, dari aliran Syiah
kepada aliran Sunni. Ternyata Perguruan Tinggi al-Azhar ini mampu hidup terus sampai
sekarang, yakni sejak abad ke-10 M sampai abad ke-20 dan tampaknya akan tetap
selama hidupnya. Universitas al-Azhar dapat dibedakan menjadi dua periode: pertama,
periode sebelum tahun 1961 dan kedua, periode setelah tahun 1961. Pada periode

pertama, fakultas-fakultas yang ada sama dengan fakultas-fakultas di IAIN, sedangkan
setelah tahun 1961, di universitas ini diselenggarakan fakultas fakultas umum
disamping fakultas agama.
3. Perguruan Tinggi Cordova
Adapun sejarah singkat Cordova dapat digambarkan demikian, bahwa ditangan
daulat Ummayah semenanjung Iiberia yang sejak berabad-abad terpandang daerah
minus, berubah menjadi daerahyang makmur dan kaya raya.Pada masa berikutnya
Cordova menjadi pusat ilmu dan kebudayaan yang gilang gemilang sepanjang Zaman
Tengah. The Historians history of the World, menulis tentang perikeadaan pada masa
pemerintahan Amir Abdurrahman I .Sejarah mencatat, sebagai contoh, bahwa Aelhoud
dari Bath (Inggris) belajar ke Cordova pada tahun 1120 M, dan pelajaran yang
dutuntutnya ialah geometri, algebra (aljabar), matematik. Gerard dari Cremonia belajar
ke Toledo seperti halnya Adelhoud ke Cordova.Begitu pula tokoh-tokoh lainnya.
4. Kairwan Amir Nizam al-Muluk di Maroko
Perguruan tinggi ini berada di kota Fez (Afrika Barat) yang dibangun pada tahun
859 M oleh puteri seorang saudagar hartawan di kota Fez, yang berasal dari Kairwan
(Tunisia). Pada tahun 305 H/918 M perguruan tinggi ini diserahkan kepada pemerintah
dan sejak itu menjadi perguruan tinggi resmi, yang perluasan dan perkembangannya
berada di bawah pengawasan dan pembiayaan negara.Seperti halnya Perguruan tinggi
al-Azhar, perguruan tinggi Kairwan masih tetap hidup sampai kini. Diantara sekian
banyak alumninya adalah pejuang nasionalis muslim terkenal. Penyebab utama
kemunduran dunia muslim khususnya di bidang ilmu pengetahuan adalah terpecahnya
kekuatan politik yang digoyang oleh tentara bayaran Turki. Kemudian dalam kondisi
7

demikian datang musuh dengan membawa bendera perang salib.Baghdad sebagai
pusat ilmu pengetahuan ketika itu dihancurkan Hulaghu Khan 1258 M. Pusat-pusat
studi termasuk yang dihancurkan Hulaghu.4
D. Perkembangan Studi Islam di Dunia Barat
Studi Islam atau Dirasah Islamiyah (barat dikenal dengan istilah Islamic Studies),
secara sederhana dapat dikatakan sebagai usaha untuk mempelajari hal-hal yang
berhubungan dengan agama Islam.
Masa Renaisance (abad pertengahan : 1250-1800 M) adalah masa dimana
peradaban Barat menuai kebangkitannya sementara peradaban Islam mengalami
stagnasi. Renaisance membawa perubahan baru bagi dunia Barat dalam bidang Ilmu
Pengetahuan dan Ekonomi. Dan perkembangan tersebut banyak dipengaruhi oleh
peradaban Islam.Sebagaimana kita ketahui di masa kejayaan Islam, Andalusia
(Spanyol) pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah merupakan salah satu tempat
yang

mengalami

kemajuan

dalam

bidang

pendidikan,

politik,

sosial,

dan

ekonomi.Terbukti dengan adanya beberapa universitas Islam yang didirikan.Seperti
universitas Cordova, Seville, Malaga, Granada, dan Salamanca.Pada waktu itu
beberapa tokoh-tokoh Barat datang mengunjungi universitas-uninersitas tersebut untuk
memperdalam ilmu mereka. Selama mereka belajar, mereka melakukan penerjemahan
ilmu-ilmu karya tokoh-tokoh muslim kedalam bahasa Latin. Hal ini didukung oleh King
Frederick H (mantan Kaisar Holy Roman Empire : 1215-1250) yang dipimpin oleh
Petrus Venerabilis dengan cara membayar orang Spanyol sebagai penerjemah.
Kegiatan ini berpusat di Toledo dan Palemo.
Dan ketika mereka kembali ke negaranya masing-masing, mereka ditantang oleh
Paus di Vatikan untuk mendirikan universitas-universitas serupa. Kemudian berdirilah
perguruan tinggi-perguruan tinggi disemenanjung Italia, Padua, Florence, Milano,
Venezia, disusul oleh Oxford dan Cambridge di Inggris, Sorbone di Francis, dan
Tubingen Di Jerman. Setelah berdirinya universitas-universitas diatas, membukakan
jalan bagi Barat untuk mengembangkan dunia ilmu pengetahuannya.
4 http://noexs.blogspot.com/2009/11/sejarah-perkembangan-studi-islam_1046.html

8

Jadi jelaslah, sejarah Berkembanganya Studi Islam di Dunia Barat adalah
disebabkan para pelajar barat yang datang ke dunia timur untuk mengkaji ilmu.
Disamping itu juga mereka telah berhasil menterjemahkan karya-karya ilmuan muslim
kedalam bahasa latin. Gerakan ini pada akhirnya menimbulkan masa pencerahan dan
revolusi industri, yang menyebabkan Eropa maju. Dengan demikian Andalusia
merupakan sumber-sumber cahaya bagi Eropa, memberikan kepada benua itu manfaat
dari ilmu dan budaya islam selama hampir tiga abad.
Usaha mempelajari agama Islam tidak hanya terbatas pada kalangan umat
muslim semata, namun dilakukan pula oleh orang-orang diluar kalangan islam. Orangorang inilah yang disebut dengan istilah kaum “Orientalist”.Namun orientasi
pembelajaran Islam oleh kedua kalangan ini tentunya berbeda. Studi Islam yang
dilakukan oleh kalangan umat muslim bermaksud untuk memahami dan mendalami
serta membahas ajaran-ajaran islam yang kemudian dijadikan sebagai pegangan dan
pedoman hidup (way of live). Sementara Studi Islam yang dilakukan oleh kalangan
orientalist bermaksud untuk mempelajari seluk-beluk ajaran islam dan semata-mata
menjadikannya sebagai Ilmu Pengetahuan. Hal ini yang membuat Islam lebih dikenal
sebagai sains didunia barat (sains islam).
E. Dampak yang ditimbulkan dari Perkembangan Studi Islam Bagi Dunia
Barat
Setelah Studi Islam Berkembangan begitu pesatnya di dunia barat maka mulai
tampaklah kelihatan dampak-dampak yang ditimbulkannya mulai dari hal yang positif
maupun negatif.
1. Dampak Positif
Kehadiran Islam di Eropa Spanyol membawa perubahan dalam berbagai segi
kehidupan masyarakat, terutama dalam aspek peradaban dan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dari hal ini telah menimbulkan semangat orang barat dalam mempelajari ilmu
pengetahuan yang dibawa oleh Islam. Al hasil. maka banyaklah orang barat yang
menguasai ilrnu pengetahuan dari Islam. seperti ilmu kimia, ilmu hitung, ilmu tambang
(minerologi, meteorology (karya Al Khazini), dan sebagainya.Sedangkan dibidang
9

teknologi adalah orang barat bisa membuat berbagai macam alat industri yang
dihasilkan dari observasi atau penelitian. Sekitar abad ke-16 M telah ditemukan sebuah
alat perajut kaos kaki.
Kemudian tahun 1733 M John Kay telah berhasil mernbuat alat tenun baru yang
dapat bekerja lebih cepat dan menghasilkan tenunan yang baik. Pada tahun 1765 M
Hargreaves berhasil membuat alat pintal yang dapat memintal berpuluh-puluh gulung
benang sekaligus. Setelah itu, ditemukan pula alat-alat lain dibidang industri,
sehingga menyebabkan Inggris menjadi negara industri maju.
2. Dampak Negatif
Diatas telah kami jelaskan, bagaimana dampak positif dari perkembangan studi
Islam di dunia barat. Perlu diketahui disamping adanya dampak positif, ada juga
dampak negatif yang ditimbulkannya. Adapun dampak negatif itu adalah dapat kami
uraikan sebagai berikut:
Seterah bangsa barat menjadi bangsa yang maju dan telah mengalami revolusi
dibidang industri. Maka mereka mendapati masalah kekurangan bahan baku dalam
kegiatan industrinya. Kemudian untuk mencari jalan keluarnya mereka berlomba-lomba
mencari di dunia Timur, yang kebanyakan dikuasai oleh pemerintahan muslim. Di
samping itu mereka juga memerlukan tempat pemasaran baru bagi hasil industrinya ke
negara-negara Timur. Sebagai akibatnya banyak negara-negara Barat datang kedunia
Timur dan terjadilah Ekspansi besar besaran dalam bidang sosial, politik ekonomi dan
sebagainya. Diwaktu itulah terjadi suatu massa koronial dan imperial, yaitu massa
dimana bangsa-bangsa Barat melakukan penjajahan terhadap dunia Timur khususnya
dunia muslim. Suasana seperti iru menyebabkan dunia Timur mengalami kemunduran
dan Barat mencapai kemajuan pesat dari hasir kolonialisme dan imperiarisme atas
dunia Timur.
Dampak negatif yang kedua adalah orang-orang barat mengakui ilmu yang
berkembang di dunia Barat berasal dari peradaban lain, bukan dari peradaban islam.
Ada seorang sarjana bernama Max Dimont menegakkan bahwa orang Barat itu
menderita Narsisisme, yaitu mereka mengagumi diri mereka sendiri, dan kurang
memiliki kesediaan untuk mengakui utang budinya kepada bangsa-bangsa lain. Mereka

10

hanya mengatakan bahwa yang mereka dapatkan itu adalah warisan dari Yunani dan
Romawi.5
F. Perkembangan Studi Islam di Negara-Negara Barat
Di antara berita gembira ini, yaitu apa yang diriwayatkan oleh Tamin ad dari, ia
berkata: aku mendengar Rasulullah SAW bersabda yang Artinya, Islam itu akan
mencapai wilayah yang dicapai siang dan malam, Allah tidak akan membiarkan rumah
yang mewah maupun yang sederhana kecuali akan mamasukan agama ini
kedalamnya. Dengan memuliakan orang yang mulia dan dengan menghinakan orang
yang hina. Mulia karena dimuliakan oleh Allah disebabkna keIslamannya dan hina
karena dihinakan Allah disebabkan kekafirannya." (HR. Ahmad)
Makna sampainya Islam ke daerah yang disentuh siang dan malam yaitu
tersebarnya Islam keseluruh permukaan bumi, sebagaimana siang dan malam
menutupinya, dan masuknya agama ini ke daerah perkotaan maupun pedesaan.
Dalam perkembangan studi Islam di dunia Barat, objek pengkajian dapat
digolongkan menjadi dua.
Pertama, pengkajian bahasa arab. Studi Islam mensyaratkan kajian intensif
mengenai bahasa arab yang berkembang sejak permulaan abad 19, dan melahirkan
pakar-pakar bahasa arab di barat seperti A.I. Sylvestre de Sacy (Prancis) dan Johan
Jakob Reiske (Jerman). Kajian-kajian bahasa Arab berkernbarng secara luas di Eropa.
Sejak permulaan abad ke-19, salah satu dari ahli-ahli dalarn bidang ini adalah seorang
sarjana Perancis A.i. sylveslre de Sacy (1758-1838).
Kedua, pengkajian teks. Kajian teks hanya dapat dilakukan berdasarkan pada
pengetahuan yang solid tentang bahasa Arab dan bahasa Islam yang lain seperti
bahasa Persia-Turki, urdu dan melayu-termasuk di dalamnya kritik teks dan sejarah
kesustraan yang hanya dapat dilakukan oleh kalangan-kalangan yang memiliki
pengetahuan mendalam mengenai bahasa.6

BAB III
PENUTUP
5 http://belajarbarengerikpujianto.blogspot.com/2012/12/perkembangan-islam-di-timurtengah-dan_12.html.
6 http://resosialita.blogspot.com/2012/05/perkembangan-study-islam-di-dunia-barat.html.

11

A.

Kesimpulan

Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘lamin,tentunya mempunyi konsep dan
ajaran yang bersisifat manusiawi dan universal,yang dapat menyelamatkan umat
manusia dan alam semeta dari kehancuran.Disinilah urgensinya studi Islam,untuk
menggali kembal iajaran-ajaran Islam yang murni,dan bersifat manusiawi yang
mempunyai daya untuk mewujudkan dirinya sebagai Rahmatanlil ‘lamin.Dari situ
kemudian didikkan dan ditransformasikan kepada generasi penerusnya yang
dihadapkan dengan budaya dan peradaban modern
Perkembangan Studi Islam di Dunia Islam dalam sejarah muslim dicatat sejumlah
lembaga kajian Islam di sejumlah kota. Ada empat perguruan tinggi tertua di dunia
Muslim yakni: (1) Nizhamiyah di Baghdad, (2) al-Azhar di Kairo Mesir, (3) Cordova, dan
(4) Kairwan Amir Nizam al-Muluk di Maroko. Sedangkan sejarah Berkembanganya
Studi Islam di Dunia Barat adalah disebabkan para pelajar barat yang datang ke dunia
timur untuk mengkaji ilmu. Disamping itu juga mereka telah berhasil menterjemahkan
karya-karya ilmuan muslim kedalam bahasa latin.

DAFTAR PUSTAKA
12

Hakim Rosniati, 2003 “ Pengantar studi islam” Padang: Suluh
http://noexs.blogspot.com/2009/11/sejarah-perkembangan-studi-islam_1046.html
http://belajarbarengerikpujianto.blogspot.com/2012/12/perkembangan-islam-di-timurtengah-dan_12.html.
http://resosialita.blogspot.com/2012/05/perkembangan-study-islam-di-dunia-barat.html.

13