NAMA KELOMPOK RINSAN HUTABARAT ( 55108120079 ) ALAIN WIATMANA ( 55108120021 ) ANDI SUMANGELIPU ( 55108120033 ) DOSEN : YUSUF SUMARSONO

UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH ENTREPRENEURSHIP TUGAS KELOMPOK TENTANG

SUMBER PEMBIAYAAN DALAM MEMULAI BISNIS

NAMA KELOMPOK RINSAN HUTABARAT ( 55108120079 ) ALAIN WIATMANA ( 55108120021 ) ANDI SUMANGELIPU ( 55108120033 )

DOSEN

: YUSUF SUMARSONO

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS EKONOMI -PASCA SARJANA PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN

TAHUN 2010

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

II. SUMBER PEMBIAYAAN UNTUK MEMULAI BISNIS

14

III. CONTOH PENERAPAN

23

IV. SKEMA PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)

DAFTAR PUSTAKA

I. PENDAHULUAN

Pembiayaan dalam memulai suatu usaha memang bagaikan susu ibu bagi bayi yang baru lahir. Akses kepada pembiayaan menentukan apakah usaha yang dimulai tersebut bisa berhasil atau mati dalam usia dini. Oleh karena itu masalah pembiayaan dalam memulai suatu usaha perlu direncanakan sejak awal, demikian juga kepandaian untuk mengelolanya agar tidak digunakan untuk hal-hal yang sebenarnya bukan hal yang prinsip yang dibutuhkan pada awal berdirinya usaha tersebut.

Pemahaman dasar atas pengelolaan keuangan dan pembiayaan adalah sangat penting dalam perkembangan suatu usaha yang akan dirintis. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya.

Dalam hal ini akan dibahas beberapa rekomendasi sumber sumber biaya yang dibutuhkan pada saat memulai suatu usaha yang baru, cara memperoleh sumber pembiyaan dan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh seseorang dalam mendapatkan sumber pembiayaan tersebut.

Jika di lihat dari sejarahnya, maka pengertian modal awalnya adalah physical oriented. Dalam hubungan ini dapat dikemukakan misalnya pengertian modal yang klasik, “dimana arti dari modal itu sendiri adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut”. 1 Dalam perkembangannya ternyata pengertian modal mulai

bersifat non-physical oriented, dimana pengertian modal tersebut lebih ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai atau menggunakan, yang terkandung dalam barang-barang modal, meskipun dalam hal ini belum ada kesesuaian pendapat di antara para ahli ekonomi sendiri.

Dalam hal ini Bambang Riyanto menuliskan dalam bukunya definisi modal menurut beberapa penulis.

“Pengertian modal dari beberapa penulis, yaitu sebagai berikut:

1. Liitge mengartikan modal hanyalah dalam artian uang (geldkapital).

2. Schwiedland memberikan pengertian modal dalam artian yang lebih luas, di mana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang (geldkapital), maupun dalam

1 Bambang Riyanto, Op Cit. Hal 17 1 Bambang Riyanto, Op Cit. Hal 17

3. A. Amonn J. von Komorzynsky, yang memandang modal sebagai kekuasaan menggunakan barang-barang modal yang belum digunakan, untuk memenuhi harapan yang akan dicapainya..

4. Meij mengartikan modal sebagai “kolektivitas dari barang-barang modal” yang terdapat dalam neraca sebelah debit, sedangkan yang dimaksud dengan barang- barang modal ialah semua barang yang ada dalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi produktifnya untuk membentuk pendapatan.

5. Polak mengartikan modal ialah sebagai kekuasan untuk menggunakan barang- barang modal. Dengan demikian modal ialah terdapat di neraca sebelah kredit. Adapun yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah barang-barang yang ada dalam perusahaan yang belum digunakan, jadi yang terdapat di neraca sebelah debit.

6. Bakker mengartikan modal ialah baik yang berupa barang-barang kongkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debit, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat di

sebelah kredit”. 2

Kredit UKM merupakan salah satu instrumen pengembangan usaha yang selalu mendapat porsi dan perhatian besar dalam suatu negara karena dengan adanya kucuran kredit UKM kepada sektor perekonomian akan menggerakkan perekonomian secara baik. Pertumbuhan suatu negara selalu akan terkait dengan pertumbuhan ekonomi sektor riil yang rata-rata ditopang oleh pera pelaku Usaha Kecil, Mikro dan Menengah. Para pelaku bisnis UKM dan Bisnis Mikro sangat membutuhkan bimbingan / training UKM dan akses permodalan UKM agar pengembangan usahanya dapat dilakukan secara maksimal.

Penyebab Kesulitan Mendapatkan Kredit UKM

Sebenarnya perbankan tidak pernah mempersusah atau membuat susah para pelaku bisnis untuk dapat mengakses permodalan / Kredit UKM. Akan tetapi kita harus

2 Bambang Riyanto, Lok Cit. Hal 18 2 Bambang Riyanto, Lok Cit. Hal 18

Solusi mendapatkan Kredit UKM

Solusinya adalah sebagai berikut :

1. Pastikan bahwa bisnis kita merupakan bisnis UKM yang terus berkembang.

2. Pastikan bahwa Legalitas usaha dilengkapi secara baik beserta dokumen pembukuan transaksi usaha.

3. Pastikan bahwa kita tidak mempunyai cacat di dunia perbankan walau sekecil apapun sebelumnya (Misal : Tunggakan kartu kredit walau hanya 100 perak sekalipun.)

4. Pastikan kita mempunyai opini positif dari rekanan bisnis kita.

5. Untuk usaha menengah – Usahakan bisnis kita telah menggunakan komputerisasi dalam administrasi transaksinya.

6. Pastikan bahwa lokasi usaha mendukung dan representatif (dibandingkan pelaku sejenis) walau di pasar yang kumuh sekalipun.

7. Pastikan informasi yang kita berikan kepada pejabat Bank adalah akurat dan tepat serta jujur.

8. Pastikan bahwa bisnis kita bukan usaha baru sebab Pejabat Bank tidak akan mau mengambil resiko dengan usaha yang masih baru dan belum tentu berjalan.

Catatan : Pejabat Bank tidak akan mentolerir adanya upaya penipuan dalam bentuk apapun.

Kemudahan untuk mendapatkan kredit UKM

Sebenarnya tanpa bantuan apapun, pelaku Bisnis UKM dapat dengan sendirinya mengajukan diri kepada pihak Bank tanpa bantuan pihak manapun yang mengaku dapat melancarkan proses kredit ke Bank. Jadi bersikap Percaya Diri untuk mengajukan diri kepada Perbankan.

Aspek-Aspek yang diminta untuk proses kredit UKM

1. Aspek legalitas usaha Untuk PT/ CV/ Firma/ NV atau sejenisnya adalah fotocopy : Akta pendirian berserta perubahannya, SIUP, NPWP, TDP, SK Domisili, KTP Seluruh pengurus, Sertipikat jaminan / BPKB, KTP Pemilik Jaminan, Surat Nikah, Kartu Keluarga, Rekening Koran 3 Bulan terakhir, Nota penjualan 3 bulan terakhir, Rekap laporan penjualan 1 Tahun. Adapun untuk perorangan adalah : SIUP,NPWP, TDP, SK Domisili,Laporan Penjualan,Sertipikat/ BPKB Jaminan, KTP, KK, Surat Nikah.

2. Aspek Ekonomis Laporan penjualan dan faktur2 penjualan, Rekening Koran, Rekening Listrik dan dokumen sejenis lainnya.

3. Aspek Tekhnis Pelaku Bisnis UKM harus sadar bahwa pejabat Bank banyak menangani portofolio kredit sehingga membutuhkan dukungan support teknis kelengkapan dokumen dan hal tersebut harus diperhatikan atau pengajuan akan menjadi sedikit lebih lamban.

II. SUMBER PEMBIAYAAN UNTUK MEMULAI BISNIS

Setelah selesai membuat suatu perencanaan bisnis dan telah mendapat masukan dari entrepreneur yang lebih berpengalaman, maka saat ini akan meneruskan langkah untuk memulai bisnis tersebut. Dalam hal ini seseorang akan memulai suatu bisnis bisa melihat jumlah modal yang butuhkan untuk memulai bisnis tersebut. Bergantung pada cakupan bisnis dan situasi tabungan atau simpanan yang mungkin mampu membiayai bisnis tersebut dari uang sendiri. Bila tidak, tentunya perlu mencarinya dari pihak lain. Secara umum ada dua kategori modal untuk memulai bisnis, yaitu :

1. Melalui pinjaman yang harus dikembalikan berikut bunganya pada waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Melalui penyertaan saham dimana uang nya tidak perlu dikembalikan, tapi penanam modal mendapatkan porsi saham perusahaan Anda dan berhak mendapatkan porsi keuntungan (dividen).

Berikut ini adalah beberapa alternatif sumber pembiayaan atau pendanaan yang dapat diperoleh melalui, antara lain :

1. Sumber Internal

Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Oleh karena itu modal sendiri di tinjau dari sudut likuiditas merupakan “dana jangka panjang yang tidak tertentu waktunya”. Modal sendiri selain berasal dari luar perusahaan dapat juga berasal dari dalam perusahaan sendiri, yaitu modal yang dihasilkan dan dibentuk sendiri di dalam perusahaan.

Modal sendiri yang berasal dari sumber intern ialah dalam bentuk keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Adapun modal yang berasal dari sumber ekstern ialah modal yang berasal dari pemilik perusahaan. Modal sendiri di dalam suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT) terdiri dari modal saham, cadangan dan laba ditahan.

”Alasan perusahaan menggunakan sumbar dana intern yaitu:

1. Dengan dana dari dalam perusahaan maka perusahaan tidak mempunyai kewajiban untuk membayar bunga maupun dana yang di pakai.

2. Setiap saat tersedia jika diperlukan.

3. Dana yang tersedia sebagian besar telah memenuhi kebutuhan dana perusahaan.

4. 3 Biaya pemakaian relatif murah”. Sumber intern atau sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam

perusahaan adalah laba ditahan dan penyusutan (depresiasi).

a. Laba Ditahan (Retained Earning) Keuntungan yang diperoleh dari suatu perusahaan dapat sebagian dibayarkan

sebagai dividen dan sebagian di tahan oleh perusahaan. Apabila penahanan keuntungan tersebut sudah dengan tujuan tertentu, maka termasuk dalam cadangan. Apabila perusahaan belum mempunyai tujuan tertentu mengenai penggunaan keuntungan tersebut,

maka keuntungan tersebut merupakan ”keuntungan yang ditahan” (retained earning)”. 4

b. Depresiasi ”Depresiasi adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang

masa manfaat yang di estimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung”. 5

c. Modal Saham Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu

perusahaan. Bagi perusahaan yang bersangkutan, yang di terima dari hasil penjualan sahamnya akan tetap tertanam di dalam perusahaan tersebut selama hidupnya, meskipun pemegang saham sendiri itu bukanlah penanaman yang permanen, karena setiap waktu pemegang saham dapat menjual sahamnya.

d. Cadangan Cadangan di sini dimaksudkan sebagai cadangan yang di bentuk dari keuntungan

yang diperoleh perusahaan selama beberapa waktu yang lampau atau dari tahun berjalan. Yang termasuk cadangan modal sendiri adalah cadangan ekspansi, cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs dan cadangan untuk menampung hal-hal atau kejadian-kejadian yang tidak terduga sebelumnya (cadangan umum).

3 Izzati Amperaningrum, Widyatmini, (1995), Manajemen Keuangan Seri Diktat Kuliah, Jakarta: Gunadharma. Hal 59

4 Bambang Riyanto, Lok Cit. Hal 227-244 5 PSAK No 17

2. Sumber Eksternal

Modal yang berasal dari sumber ekstern adalah sumber yang berasal dari luar perusahaan. ”Alasan perusahaan menggunakan sumber dana ekstern adalah:

1. Jumlah dana yang digunakan tidak terbatas.

2. Dapat di cari dari berbagai sumber.

3. 6 Dapat bersifat fleksibel”. Yang merupakan sumber ekstern perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Supplier Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan dalam bentuk penjualan barang secara kredit, baik untuk jangka pendek (kurang dari 1 tahun), maupun jangka menengah (lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10 tahun). Penjualan kredit atau barang dengan jangka waktu pembayaran kurang dari satu tahun terjadi pada penjualan barang dagang dan bahan mentah oleh supplier kepada langganan. Supplier atau manufaktur (pabrik) sering pula menjual mesin atau peralatan lain hasil produksinya kepada suatu perusahaan yang menggunakan mesin atau peralatan tersebut dalam jangka waktu pembayaran 5 sampai 10 tahun.

b. Buyer Seperti hal nya dengan supplier, Buyer dapat memberikan kredit kepada pemasok (supplier) dari bahan mentahnya atau barang-barang lainnya. Di sini pembeli membayar harga barang yang dibelinya lebih dahulu, dan setelah beberapa waktu barulah pembeli menerima barang yang dibelinya. Selama

waktu itu dapat dikatakan bahwa pembeli memberikan ”kredit pembeli” kepada panjual/ pemasok bahan mentah atau barang dagang. Pada umumnya kredit pembeli diberikan kepada perusahaan-perusahaan agraria yang menghasilkan bahan dasar, dan kredit ini diberikan oleh perusahaan- perusahaan industri yang mengerjakan hasil agraria tersebut sebagai bahan dasarnya

6 Izzati Amperaningrum, Widyatmini, Op Cit. Hal 60

c. Pinjaman dari Rentenir Istilah Pinjaman dari rentenir yang populer seperti 'menyekolahkan mobil', biasanya ditawarkan untuk pinjaman kredit usaha dengan agunan kendaraan pribadi. Bunga kredit modal sangat tinggi, tetapi persyaratannya mudah, cukup modal BPKB. Berapa pun pinjaman kredit usaha, untuk apa dan bagaimana kemampuan mengembalikan pinjaman kredit modal usaha, bukan masalah. Ada mobil, ada pinjaman modal usaha, cicilan macet mobil pun melayang, sesuai dengan perjanjian. Meminjam ke bank, tarifnya umumnya lebih murah. Hanya prosedur administrasinya lebih panjang, karena bank akan menganalisis kondisi keuangan Anda. Layakkah Anda diberi pinjaman, bagaimana skema pengembalian yang ringan sehingga pembayaran cicilan lancar. Pinjaman tidak diberikan jika Anda tidak lolos seleksi. Selain itu, Teman dan Kerabat Bila Anda mencari modal dalam jumlah tidak terlalu besar, kemungkinan Anda bisa pinjam teman atau kerabat apabila tidak menghendaki pinjaman melalui Rentenir.

d. Leasing Dalam suatu usaha yang akan dimulai dimana diperlukan perlengkapan kantor, maka dalam membeli perlengkapan kantor tersebut dapat dilakukan dengan cara leasing untuk mengurangi beban pembiayaan di awal memulai usaha. Sehingga secara tidak langsung merupakan jenis sumber pembiayaan juga. Perlengkapan kantor yang bisa dibeli secara leasing biasanya : komputer, mesin fax, mesin fotocopy, mobil dan lain-lain. Ada tiga bentuk utama dari leasing yaitu sale and leaseback, services leases dan financial lease.

1) Sale and Leaseback Sale and leaseback yaitu pemilik aktiva menjual aktivanya kepada leasing cooporation atau bank, dan bersama dengan itu dibuat kontrak leasing untuk menggunakan kembali aktiva yang telah dijual oleh pemilik aktiva tersebut selama periode tertentu dengan syarat tertentu. Dalam hal ini pembeli aktiva menjadi lessor (yang menyewakan) dan penjual aktiva akan menjadi leasse (penyewa).

2) Service Leases Service leases atau operating lease memberikan service baik mengenai bidang financialnya maupun mengenai pemeliharaannya dalam bentuk aktiva atau perlengkapan. Dalam bentuk leasing ini sering terdapat kausal yang memberikan hak kepada leasse untuk membatalkan leasing itu dan mengembalikan peralatan itu kepada lessor sebelum habis waktu berlakunya tersebut. Misalnya karena faktor keusangan.

3) Financial Leasing Financial leasing yaitu bentuk leasing yang tidak memberikan pemeliharaan atau maintenance service, tidak dapat dibatalkan dan harus diangsur, dalam hal ini lessor menerima pembayaran sewa dari leasse yang meliputi harga penuh dan bunga yang diinginkan lessor.

e. Mitra Usaha Mempunyai mitra usaha yang tepat adalah salah satu kunci keberhasilan suatu bisnis baru. Mitra ini bisa melengkapi ide, ketrampilan dan pengalaman Anda, sekaligus juga bisa menjadi sumber pendanaan awal. Pembagian kepemilikan saham penting dibicarakan di depan, untuk menghindari masalah di kemudian hari. Pada umumnya pembagian kepemilikan saham ini ditentukan oleh besarnya kontribusi masing-masing pihak didalam menentukan keberhasilan usaha tersebut. Kontribusi ini bisa dalam bentuk modal, ide, keahlian dan lain- lain.

f. Pinjaman Hipotik (Mortgage) Pinjaman hipotik atau biasa disebut gadai adalah pinjaman jangka panjang dimana pemberi uang (kreditur) di beri hak hipotik terhadap suatu barang tidak bergerak, agar supaya bila pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya, barang itu dapat di jual dan dari hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk menutup tagihannya.

g. Pinjaman Bank Untuk kebutuhan dana yang lebih besar, maka bisa meminjam ke Bank. Bila mempunyai aset yang bagus sebagai jaminannya, serta proposal penggunaan g. Pinjaman Bank Untuk kebutuhan dana yang lebih besar, maka bisa meminjam ke Bank. Bila mempunyai aset yang bagus sebagai jaminannya, serta proposal penggunaan

h. Pinjaman dengan Jaminan Pemerintah Belum lama ini, sebagai upaya mendukung tumbuh kembangnya UMKM di Indonesia, Pemerintah telah meluncurkan program KUR (Kredit Usaha Rakyat). Pinjaman ini dijamin oleh pemerintah melalui asuransi Askrindo dan Jamkrundo, oleh karenanya debitor UMKM tidak perlu lagi memberikan jaminan untuk memperoleh KUR. Namun demikian ada sebagian Bank yang masih meminta jaminan. Saat ini KUR disalurkan melalui bank yang ditunjuk yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT BRI Tbk, PT BNI Tbk, PT Bank Bukopin Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero), dan Bank Syariah Mandiri. Jumlah masing-masing pinjaman KUR bisa sampai Rp. 500 Juta. Sementara untuk Usaha Mikro, maksimum pinjamannya adalah Rp. 5 juta.

i. Pasar Modal Pasar modal adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal (investor) di suatu pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di lain pihak, atau dengan kata lain adalah tempat (dalam artian abstrak) bertemunya penawaran dan i. Pasar Modal Pasar modal adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal (investor) di suatu pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di lain pihak, atau dengan kata lain adalah tempat (dalam artian abstrak) bertemunya penawaran dan

III. CONTOH PENERAPAN PEROLEHAN DANA MELALUI PINJAMAN

a. Pinjaman melalui supplier

Jika kita membeli barang senilai Rp. 100.000.000 kepada supplier yang mau memberikan kredit, ada beberapa cara yang bisa di aplikasikan, tergantung hasil negosiasi :

1) Cara paling umum adalah pembayaran mundur selama 30, atau 60, atau 90, atau 120 hari kepada supplier, dihitung dari saat memasukkan tagihan. Setelah jatuh tempo pembayan, kit awajib membayar secara penuh jumlah pembelian tersebut

2) Cara kedua adalah dengan menetapkan Down Payment sebesar 20% dengan sisa nya dicicil selama 5 tahun

b. Pinjaman melalui Buyer

Hal ini terjadi saat para pembeli melakukan pembayaran di muka, dan mereka akan baru menerima barang/jasanya setelah di produksi. Para exportir produk pertanian dan perikanan serta beberapa pengrajin sepatu cibaduyut mendapatkan modal kerjanya dengan cara ini.

c. Pinjaman Melalui Rentenir

Besar Plafond yang diberikan sebesar Rp. 100.000.000 dengan Tingkat Suku Bunga Flat sebesar 10 % per-bulan. Pengembalian dapat dilakukan dengan 2 (Dua) cara, yaitu :

1. Membayar Bunga setiap bulan selama 24 Bulan, dan pada bulan ke-24 mengembalikan seluruh Pokok Pinjaman ditambah dengan Sisa Bunga.

Bulan Angsuran

Plafond / Sisa Pokok

Pokok Rp. 100.000.000

Rp. 10.000.000 -

Rp. 10.000.000 -

Rp. 10.000.000 -

Rp. 10.000.000 -

Rp. 10.000.000 -

24 110.000.000 Rp. 10.000.000 Rp.100.000.000

2. Mengembalikan Pinjaman Pokok ditambah bunga sebesar 10% dari omset penjualan, dimana misalnya total omset penjualan yang diperoleh selama satu bulan adalah Rp. 200.000.000, maka pengembalian adalah :

Rp. 100.000.000 + Rp. 20.000.000

= Rp. 120.000.000

Maka Total Omset Penjualan sebelum dipotong biaya Operasional adalah :

Rp.200.000.000 – Rp. 120.000.000

= Rp. 80.000.000

d. Leasing

Pembelian mesin produksi, kendaraan operasioanl dsb bisa menggunakan jasa leasing ini. Pemilik usaha bisa mendapatkan dan menggunakan mesin dan kendaraan tersebut Pembelian mesin produksi, kendaraan operasioanl dsb bisa menggunakan jasa leasing ini. Pemilik usaha bisa mendapatkan dan menggunakan mesin dan kendaraan tersebut

e. Mitra Usaha

Misalnya PT. X yang bernilai Rp. 100 juta bisa menjual 20% saham kepada mitra usaha yang menyetorkan modal Rp. 50 juta. Perbandingan persentase saham dan dana yang masuk tergantung dari negosiasi antara pemliki usaha dan pemodal. Juga penetuan apakah pemodal tersebut hanya akan bertindak sebagai pemilik pasif atau pemilik aktif yang mau ikut serta dalam kegiatan usaha tersebut.

f. Pinjaman Melalui Hipotik (Pegadaian)

Produk Konvensional Perum Pegadaian memiliki kebijakan pemberian pinjaman dalam rentang nilai dari Rp 5.000 sampai Rp 20 juta per surat gadai. Perhitungan bunga dilakukan setiap

15 hari. Sebagai contoh, penggadai yang menerima uang sebesar Rp 40.000 hanya perlu membayar pokok plus bunga pinjaman 1,25 persen bila bisa menebus barangnya sebelum masa 15 hari.

Perum Pegadaian selalu memberikan alternatif penyelesaian termudah bagi peminjam (penggadai) dalam membayar kredit. Selalu ada kesempatan bagi nasabah untuk memperpanjang masa pinjaman, mencicil pokok, atau membayar bunga pinjaman saja. Kemudahan ini membuatnya lebih fleksibel dibandingkan pinjaman bank pada umumnya. Pinjaman bank relatif lebih sulit untuk diperpanjang atau untuk dinegosiasikan peninjauan ulang pembayarannya.

Jika nasabah tidak melakukan upaya pelunasan kredit sama sekali dan tidak pula memperpanjang umur kredit, Perum Pegadaian akan melelang barang gadaian. Nasabah masih diberi hak mendapatkan uang lelang jika hasil lelang yang diterima melebihi nilai hutang pokok ditambah sewa modal dan biaya lelang. Sebaliknya, jika hasil lelang lebih kecil dibandingkan kewajiban nasabah, kekurangan itu menjadi risiko yang ditanggung Perum Pegadaian. Pegadaian Syariah

Perkembangan produk-produk berbasis syariah kian marak di Indonesia, tidak terkecuali pegadaian. Perum pegadaian mengelurkan produk berbasis syariah yang disebut dengan pegadai syariah. Pada dasarnya, produk-produk berbasi syariah Perkembangan produk-produk berbasis syariah kian marak di Indonesia, tidak terkecuali pegadaian. Perum pegadaian mengelurkan produk berbasis syariah yang disebut dengan pegadai syariah. Pada dasarnya, produk-produk berbasi syariah

Pegadaian syariah atau dikenal dengan istilah rahn, dalam pengoperasiannya menggunakan metode Fee Based Income (FBI) atau Mudharobah (bagi hasil). Karena nasabah dalam mempergunakan marhum bih (UP) mempunyai tujuan yang berbeda- beda misalnya untuk konsumi, membayar uang sekolah atau tambahan modal kerja, penggunaan metode Mudharobah belum tepat pemakaiannya. Oleh karenanya, pegadaian menggunakan metode Fee Based Income (FBI).

Sebagai penerima gadai atau disebut Mutahim, Anda akan mendapatkan Surat Bukti Rahn (gadai) berikut dengan akad pinjam meminjam yang disebut Akad Gadai Syariah dan Akad Sewa Tempat (Ijarah). Dalam akad gadai syariah disebutkan bila jangka waktu akad tidak diperpanjang maka penggadai menyetujui agunan (marhun) miliknya

melunasi pinjaman. Sedangkan Akad Sewa Tempat (ijaroh) merupakan kesepakatan antara penggadai dengan penerima gadai untuk menyewa tempat untuk penimpanan dan penerima gadai akan mengenakan jasa simpan.

Pinjaman Melalui Pegadaian

Salah satu cara meminjam melalui pegadaian adalah dengan menggunakan program Kredit Angsuran Sistem Gadai (Krasida). Krasida merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha Mikro dan Kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai dengan pengembalian pinjaman dilakukan melalui mekanisme angsuran.

Persyaratan :

1. Membawa agunan berupa perhiasan emas

2. Fotocopy Identitas Diri (KTP dan KK)

3. Fotocopy Surat Ijin Usaha atau surat keterangan domisili usaha dari Lurah/Kades

Prosedur Pemberian Kredit :

1. Nasabah mengisi formulir aplikasi kredit KRASIDA

2. Nasabah menyerahkan dokumen-dokumen usaha, perhiasan emas, serta 2. Nasabah menyerahkan dokumen-dokumen usaha, perhiasan emas, serta

3. Petugas Pegadaian memeriksa keabsahan dokumen-dokumen yang diserahkan

4. Petugas Pegadaian menaksir agunan yang diserahkan

5. Bersama Suami/Istri untuk menandatangani surat perjanjian kredit

6. Pencairan kredit

g. Pinjaman Atau Kredit Bank

Besar Plafond yang disetujui oleh Bank sebesar Rp. 100.000.000 dengan Tingkat Suku Bunga Flat sebesar 15 % per-tahun yang akan dikembalikan selama 24 Bulan.

Pengembalian dapat dilakukan dengan 2 (Dua) cara, yaitu :

1. Membayar Bunga setiap bulan selama 24 Bulan, dan pada bulan ke-24 mengembalikan seluruh Pokok Pinjaman ditambah dengan Sisa Bunga.

Bulan Angsuran

Plafond / Sisa Pokok

Tagihan Bunga Tagihan

Pokok

Pokok Rp. 100.000.000

Rp. 1.250.000

Rp. 1.250.000

Rp. 1.250.000

Rp. 1.250.000

Rp. 1.250.000

Rp. 1.250.000

Rp. 1.250.000

Rp. 1.250.000

Rp. 1.250.000

10 -

Rp. 1.250.000

11 -

Rp. 1.250.000

12 -

Rp. 1.250.000

13 -

Rp. 1.250.000

Pada Bulan ke-12 Debitur membayar sebagian Pinjaman Pokok, sehingga besar bunga yang dikenakan setelah bulan ke-12 berubah menjadi lebih kecil atau setengah dari tingkat bunga pada angsuran ke-1 sampai dengan angsuran ke-12.

Bulan Angsuran Tagihan Bunga Tagihan Pokok Plafond / Sisa Pokok

Pokok Rp. 100.000.000

Rp. 1.250.000

Rp. 1.250.000

Rp. 1.250.000

Rp. 1.250.000

Rp. 1.250.000

Rp. 1.250.000

Rp. 1.250.000

Rp. 1.250.000

Rp. 1.250.000

Rp. 1.250.000

Rp. 1.250.000

12 Rp.50.625.000 Rp. 1.250.000

24 Rp.50.312.500 Rp. 312.500

Rp.50.000.000

Pada Bulan ke-25 Debitur memperpanjang dan menambah kembali Pinjaman Pokok, sehingga besar bunga yang dikenakan setelah bulan ke-24 berubah menjadi sama dengan tingkat bunga pada angsuran ke-1 sampai dengan angsuran ke-12.

Bulan Angsuran Tagihan Bunga Tagihan Pokok Plafond / Sisa Pokok

Pokok Rp. 100.000.000

Rp.625.000

Rp.625.000

Rp.625.000

Rp.625.000

Rp.625.000

Rp.625.000

Rp.625.000

12 Rp.50.625.000 Rp.625.000 Rp. 50.000.000

Rp.312.500

Rp.312.500

Rp.312.500

Rp.312.500

Rp.312.500

Rp.312.500

Rp.312.500

Rp.312.500

Rp.312.500

Rp.312.500

Rp.312.500

Rp.312.500

Rp.625.000

Rp.100.000.000

Rp.625.000

Rp.625.000

Rp.625.000

Rp.625.000

Rp.625.000

Rp.625.000

Rp.625.000

Rp.625.000

Rp.625.000

Rp.625.000

Rp.625.000

Rp.100.000.000

2. Membayar Pinjaman Pokok berikut Bunga setiap bulan selama 24 Bulan. Dimana dalam tingkat bunga dihitung dari sisa Pokok.

Bulan Angsuran

Plafond / Sisa Pokok

Tagihan Bunga Tagihan

Pokok

Pokok Rp. 100.000.000

1 Rp. 5.416.667

Rp.1.250.000

Rp. 4.166.667 Rp. 95.833.333

2 Rp. 5.312.500

Rp.1.197.917

Rp. 4.166.667 Rp. 91.666.666

3 Rp. 4.739.584

Rp.1.145.833

Rp. 4.166.667 Rp. 87.499.999

4 Rp. 4.713.542

Rp.546.875

Rp. 4.166.667 Rp. 83.333.332

5 Rp. 4.687.500

Rp.520.833

Rp. 4.166.667 Rp. 79.166.665

6 Rp. 4.661.459

Rp.494.792

Rp. 4.166.667 Rp. 74.999.998

7 Rp. 4.635.417

Rp.468.750

Rp. 4.166.667 Rp. 70.833.331

8 Rp. 4.609.375

Rp.442.708

Rp. 4.166.667 Rp. 66.666.664

9 Rp. 4.583.334

Rp.416.667

Rp. 4.166.667 Rp. 62.499.997

10 Rp. 4.557.292

Rp.390.625

Rp. 4.166.667 Rp. 58.333.330

11 Rp. 4.531.250

Rp.364.583

Rp. 4.166.667 Rp. 54.166.663

12 Rp. 4.505.209

Rp.338.542

Rp. 4.166.667 Rp. 49.999.996

13 Rp. 4.479.167

Rp.312.500

Rp. 4.166.667 Rp. 45.833.329

14 Rp. 4.453.125

Rp.286.458

Rp. 4.166.667 Rp. 41.666.662

15 Rp. 4.427.084

Rp.260.417

Rp. 4.166.667 Rp. 37.499.995

16 Rp. 4.401.042

Rp.234.375

Rp. 4.166.667 Rp. 33.333.328

17 Rp. 4.375.000

Rp.208.333

Rp. 4.166.667 Rp. 29.166.661

18 Rp. 4.348.959

Rp.182.292

Rp. 4.166.667 Rp. 24.999.994

19 Rp. 4.322.917

Rp.156.250

Rp. 4.166.667 Rp. 20.833.327

20 Rp. 4.296.875

Rp.130.208

Rp. 4.166.667 Rp. 16.666.660

21 Rp. 4.270.834

Rp.104.167

Rp. 4.166.667 Rp. 12.499.993

22 Rp. 4.244.817

Rp. 78.150

Rp. 4.166.667 Rp. 8.333.326

23 Rp. 4.218.750

Rp. 52.083

Rp. 4.166.667 Rp. 4.166.659

24 Rp. 4.192.709

Rp. 26.042

Rp. 4.166.667 Rp. 0

IV. SKEMA PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)

Skema Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah skema Kredit/Pembiayaan yang khusus diperuntukkan bagi UMKM dan Koperasi yang usahanya layak namun tidak mempunyai agunan yang cukup sesuai persyaratan yang ditetapkan Perbankan. Tujuan akhir diluncurkan Program KUR adalah meningkatkan perekonomian, pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja.

Perguliran KUR dimulai dengan adanya keputusan Sidang Kabinet Terbatas yang diselenggarakan pad a tanggal 9 Maret 2007 bertempat di Kantor Kementerian Negara Koperasi dan UKM dipimpin Bapak Presiden RI. Salah satu agenda keputusannya antara lain, bahwa dalam rangka pengembangan usaha UMKM dan Koperasi, Pemerintah akan mendorong peningkatan akses UMKM dan Koperasi kepada kredit/pembiayaan dari perbankan melalui peningkatan kapasitas Perusahaan Penjamin. Dengan demikian UMKM dan Koperasi yang selama ini mengalami kendala dalam mengakses kredit/pembiayaan dari perbankan karena kekurangan agunandapat diatasi.

KUR telah diluncurkan oleh Bapak Presiden RI pada tanggal 5 Nopember 2007. Peluncuran KUR merupakan upaya Pemerintah dalam mendorong Perbankan menyalurkan kredit pembiayaan kepada UMKM dan Koperasi. Peluncuran tersebut merupakan tindaklanjut dari ditandatanganinya Nota Kesepahaman Bersama (MoU) pada tanggal 9 Oktober 2007 tentang Penjaminan Kredit/ Pembiayaan kepada UMKM dan Koperasi antara Pemerintah (Menteri Negara Koperasi dan UKM, Menteri Keuangan, Menteri Pertanian, Menteri Kehutanan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perindustrian, Perusahaan Penjamin (perum Sarana Pengembangan Usaha dan PT. Asuransi Kredit Indonesia) dan Perbankan (Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN, Bank Bukopin, dan Bank Syariah Mandiri). KUR ini didukung oleh Kementerian Negara BUMN, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta Bank Indonesia.

4.1. Instansi Pembina KUR ( Kredit Usaha Rakyat )

Adapun Kredit Usaha Rakyat (KUR) berada di bawah pembinaan beberapa instansi terkait, yaitu:

1. Kementerian Negara Koperasi dan UKM

2. Kementerian Negara Koperasi dan UKM

3. Departemen Pertanian

4. Departemen Kelautan dan Perikanan

5. Departemen Perindustrian

6. Departemen Kehutanan

7. Instansi terkait lainnya Dimana dalam koordinasi kebijakan yang dilakukan meliputi :

1. Dalam rangka mengkoordinasikan program KUR, Pemerintah membentuk Komite Kebijakan.

2. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama dengan instansi pembina meng-koordinasikan kebijakan penjaminan kredit.

3. Hal-hal yang dikoordinasikan: o Penyiapan UMKM dan Koperasi sesuai dengan kewenangan instansi

pembina. o Kebijakan dan priotas bidang usaha.

o Pembinaan dan pendampingan UMKM dan Koperasi o Koordinasi penyaluran KUR dengan Perbankan dan Perusahaan Penjaminan o Sosialiasi program dan koordinasi dengan daerah o Kebijakan Penjaminan Kredit

4.2.Bank Pelaksana Kredit Usaha Rakyat ( KUR )

Bank yang ditunjuk oleh Pemerintah dalam melaksanakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah meliputi :

1. Bank BRI

2. Bank Mandiri

3. Bank BNI

4. Bank BTN

5. Bank Bukopin

6. Bank Syariah Mandiri Sedangkan Perusahaan Penjamin KUR adalah terdiri dari :

1. Perum Sarana Pengembangan Usaha (Perum SPU)

2. PT. Asuransi Kredit Indonesia (PT. Askrindo)

4.3.Cara Mengakses KUR

Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat diakses dengan cara, antara lain :

1. UMKM dan Koperasi yang membutuhkan Kredit dapat menghubungi Kantor CabangjKantor Cabang Pembantu Bank Pelaksana terdekat.

2. Memenuhi persyaratan dokumentasi sesuai dengan yang ditetapkan Bank Pelaksana.

3. Mengajukan surat permohonan kredit/ pembiayaan

4. Bank Pelaksana akan melakukan penilaian kelayakan

5. Bank Pelaksana berwenang memberikan pesetujuan atau menolak permohonan kredit.

4.4.Skema Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Secara umum Skema KUR yang telah disepakati Bank Pelaksana dengan Perusahaan Penjamin dan Permerintah sebagai berikut:

1. Nilai Kredit maksimal Rp500 juta per debitur

2. Bunga maksimal 16% per tahun (efektif)

3. Pembagian resiko penjaminan: Perusahaan Penjaminan 70% dan Bank Pelaksana 30%.

4. Penilaian Kelayakan terhadap usaha debitur sepenuhnya menjadi kewenangan Bank Pelaksana.

5. UMKM dan Koperasi tidak dikenakan Imbal Jasa Penjaminan (IJP)

4.5. Persyaratan-Persyaratan Mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Beberapa persyaratan telah ditentukan oleh Pemerintah sehubungan pengajuan meperoleh KUR yang telah disesuaikan dengan Bank Pelaksana yang telah ditunjuk oleh Pemerintah, meliputi :

4.5.1. Persyaratan oleh BANK RAKYAT INDONESIA

Persyaratan Calon Debitur UMKM dan Koperasi yang dapat mengakses Kredit Usaha Rakyat, Individu (perorangan badan hukum), kelompok, koperasi yang melakukan usaha produktif dan memenuhi syarat antara lain:

a. Legalitas perorangan dan Badan Usaha Hukum: o Individu: KTP dan Kartu Keluarga

o Kelompok: Surat Pengukuhan Instansi terkait Surat Keterangan Usaha dari LurahjKepala Desa danj atau akte Notaris

o Koperasi: AD/ART beserta perubahannya (4) Badan Hukum Lain sesuai ketentuan yang berlaku

b. Perijinan usaha: o Untuk kredit dengan plafond s/d Rp100 juta, ijin usaha a.l. TDP, Slur, dan

SITU dapat digantikan dengan Surat Keterangan Usaha dari Kepala Desa/Lurah. o Pinjaman dengan plafond diatas Rp100 juta perijinan sesuai ketentuan

4.5.2. Persyaratan oleh PT. BANK NEGARA INDONESIA

Syarat antara lain :

1. Dapat diberikan kepada debitur perorangan kelompok, perusahaan dan koperasi

2. Usaha feasible namun belum bankable

3. Sektor yang dibiayai: pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan, industri dan perdagangan

4. Berpengalaman berusaha minimal 1 Tahun

5. Memiliki legalitas usaha, minimal surat keterangan berusaha dari kecamatan/kelurahan setempat untuk kredit s/d Rp. 150 juta.

6. Memiliki identitas diri (KTP, Kartu Keluarga atau identitas lainnya) untuk perorangan dan akte pendirian untuk badan usaha dan koperasi.

7. Kredit diatas Rp. 50 juta harus mempunyai NPWP

8. Calon debitur tidak tercatat sebagai debitur macet/bermasalah atau tidak termasuk dalam daftar hitam Bank Indonesia

9. Jenis dan Jangka waktu kredit: Kredit Modal Kerja (KMK) s/d. 5 tahun dan Kredit Investasi (KI) s/d. 10 tahun 10.Suku Bunga maksimum: 16% efektif/tahun 11.

11.Biaya propisi: bebas 12.Biaya administrasi dan Pengelolaan rekening: bebas

4.5.3. Persyaratan oleh BANK TABUNGAN NEGARA

Syarat antara lain :

1. Usaha yang dibiayai adalah usaha produktif sektor perindustrian, perdagangan, jasa, kredit konstruksi perumahan.

2. Media Penyalur KUR, memanfaatkan kredit eksisting BTN yaitu: Kredit Vasa Griya (modal kerja konstruksi), Kredit Pendukung Perumahan, Kredit Modal Kerja, Kredit modal kerja Kontraktor, Kredit Investasi, Kredit Pemilikan Ruko/Kios

3. Plafond Kredit: - Maksimal kredit sebesar Rp. 500.000.000,- - Kredit Investasi sebesar maksimal 70% dari total biaya investasi. - Kredit modal kerja sebesar maksimal 80% dari modal kerja yang dibutuhkan.

4. Tingkat Suku Bunga sebesar 14,5% (Flat)

5. MengajukanKredit Debitur Perorangan mengajukan surat permohonan KUR dengan melampirkan dokumen pendukung sebagai berikut: - KTP dan KK - Surat Nikah, bila telah nikah - Perizinan usaha 4. - Legalitas tempat usaha, misalnya bukti hak atas tanah, perjanjian sewa - Rincian peruntukkan kredit

6. Agunan, jika ada disyaratkan bank.

4.5.4. Persyaratan oleh BANK SYARIAH MANDIRI

Syarat antara lain : Program Barakah diberikan kepada Perorangan, Badan Usaha di semua sektor indutri, untuk keperluan produktif dengan lamanya usaha minimal 2 (dua) tahunj menurut penilaian bank dapat dibiayai dengan kondisi:

1. Memiliki potensi usaha

2. Mempunyai prospek usaha yang layak dan mampu menyerap tenaga kerja.

3. Mempunyai legalitas dan perijinan usaha sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Usaha tersebut memenuhi ketentuan dan persyaratan Pembiayaan yang berlaku serta dinyatakan layak oleh BSM.

5. Tidak termasuk dalam daftar kredit macet atau kredit bermasalah.

6. Mengusulkan proposal pinjaman/kredit sesuai dengan kebutuhan usaha.

Prosedur Permohonan dilakukan dengan: Form Surat Permohonan Pembiayaan (SPP) ISurat tertulis dari nasabah, dengan melampirkan:

1. Legalitas nasabah perorangan (KTP I SIM I Paspor, KK, Akta nikah, Surat persetujuan suami/istri

2. Legalitas badan usaha (SIUP, SIUK, SIU Industri, SIU Peternakan dll. TDP, SITU, NPWP, Akta Pendirian).

3. Laporan Keuangan 2 tahun terakhir

4. Past performace usaha 1 tahun

5. Rencana usaha 1 tahun ke depan

Tips dan Trik Mengajukan Kredit Bank

Tips dan trik ini dimaksudkan bukan untuk mengakali perbankan (yakin mereka memiliki staf yang jeli untuk urusan pemberian kredit), tapi untuk memperlancar persiapan dalam mengajukan kredit.

1. Tentukan dulu kebutuhan anda. Kebutuhan apa yang anda inginkan untuk dibiayai bank. Untuk karyawan biasanya lebih simple, beli rumah, beli kendaraan, dst. Sementara untuk professional dan pengusaha lebih kompleks. Apabila yang anda perlukan adalah suntikan untuk perputaran modal, misalnya untuk mengurangi hutang dagang sehingga harga yang didapat lebih murah, atau untuk memperbanyak inventori/persediaan barang, maka yang diajukan adalah kredit modal kerja, seperti rekening Koran, kredit akseptasi dsb. Sementara bila yang anda butuhkan adalah pembiayaan pembelian fixed asset seperti mesin, kendaraan, bangunan ruko, gudang dll, ajukan kredit investasi.

2. Estimasikan kemampuan pembayaran (payback ability) anda. Dari laporan keuangan atau gaji/pendapatan yang anda peroleh setiap bulannya, ambil titik aman bahwa besarnya kewajiban pembayaran tidak lebih besar dari 30% pendapatan bersih anda (DBR umum setiap bank adalah 30-35% dari total pendapatan ). Contoh: Vidi dan suaminya memiliki total penghasilan Rp 3.000.000, maka jadikan patokan dalam diri Vidi kalau besar angsuran nanti tidak boleh lebih dari Rp. 1.000.000 perbulannya nanti. Untuk pengusaha, hitung tingkat DBR anda dari Nett Profit jangan Gross (untuk lebih amannya)

3. Periksa pemenuhan syarat administrasi anda. Untuk karyawan, pastikan anda telah bekerja di perusahaan anda lebih dari 2 tahun (ada juga bank yang menerapkan lebih dari itu), status pendapatan tetap (adanya komponen gaji tetap, untuk dihitung dalam perhitungan DBR), untuk pendapatan yang sifatnya hanya komisi (tidak tetap) biasanya bank akan cenderung menolak. Demikian juga untuk professional dan pengusaha, paling tidak ijin praktek/usaha di atas dua tahun dari tanggal terbit, atau telah menjalankan usahanya selama di atas dua tahun.

4. Perhatikan data dan fisik jaminan anda. Untuk dokumen pastikan sertifikat yang absah dan berlaku. Untuk SHGB, pastikan jangka waktu berlakunya masih lama minimal tidak lebih dari jangka waktu kredit yang akan diajukan. Untuk fisiknya jaminan tanahnya sendiri: (hampir) semua bank menginginkan jaminan yang marketable (artinya bila ada masalah kredit dan terjadi penyitaan, bank akan mudah menjual jaminan itu), untuk itu jaminan harus memiliki akses jalan (di pinggir jalan), biasanya yang masuk 2 mobil - sekitar lebar 3.5-4 meter, jaminan di lokasi strategis (bukan daerah terpencil/pinggiran yang cenderung tidak berkembang), jaminan tidak terletak di tebing/lereng/daerah miring/daerah pemakaman/daerah rumah ibadah (misal masih satu lokasi dengan rumah ibadah), jaminan bangunan harus memiliki IMB, fisik bangunan harus baik dan kokoh. Untuk kendaraan pun demikian , penilaiannya lebih mudah. Mobil baru tinggal disesuaikan dengan data dealer, mobil bekas kondisinya harus masih prima, tahunnya masih muda, dll. Jumlah kredit yang akan diberikan bank umumnya maksimum berkisar antara 70-80% dari nilai jaminan menurut taksiran bank.

5. Pastikan anda tidak memiliki catatan cacat perbankan pada tahun berjalan (saat anda mengajukan kredit tersebut. Bank memiliki jaringan data yang online seluruh negeri, di bawah jaringan server BI. Ada 2 macam data yang dapat dicek. Pertama DHBI yakni daftar hitam yang didapatkan seorang pemilik rekening giro apabila dia telah memberikan cek atau bilyet giro kosong melebihi batas ketentuan BI, kedua Data Kolektibilitas yang menunjukkan data kredit yang dimiliki calon debitur suatu bank, yang sudah ada. Misalnya Vidi telah memiliki kredit di Bank Jabar dengan kolektibilitas lancar, maka Vidi dapat mengajukan kembali kredit di bank lain bila memenuhi syarat. Hal pertama yang dilakukan oleh suatu officer bank dalam memeriksa pengajuan kredit adalah Cek DHBI dan Cek Kolektibilitas. Data yang dilihat adalah berdasarkan nama, no KTP/ID, dan NPWP. Apabila anda pernah masuk dalam kedua list tsb, namun pada saat anda mengajukan sudah ter-rehab, sudah beres dan lancar, maka tidak menutup kemungkinan untuk melanjutkan pengajuan.

6. Siapkan rekening tabungan atau giro yang mencerminkan pendapatan anda. Terutama sekali untuk first impression bagi pihak bank. Saat ini bank akan lebih melihat data rekening anda dibanding data laporan keuangan atau gaji yang umumnya dapat dibuat buat. Apabila anda sebagai pengusaha mengatakan bahwa omzet anda per bulan 100juta, maka bank akan meminta keluar masuknya uang dalam rekening anda minimal 80% dari jumlah omzet anda tsb.

Bank akan melihat ke jumlah transaksi per bulannya BUKAN pada saldonya. Biasanya rekening yang diminta adalah data selama tiga bulan, maka saya sarankan bila anda akan mengajukan bulan April, pastikan data jumlah transaksi pada rekening anda Januari - Maret telah mencerminkan omzet/pendapatan. Jangan ragu untuk lebih mengaktifkan mobilitas transaksi di rekening anda

7. Pilih bank dengan total servis terbaik: tingkat suku bunga yang tidak mahal (dalam satu periode, masing masing bank memiliki tingkat suku bunga kredit sendiri), bunga efektif, jenis kredit yang ditawarkan lengkap (ada bank yang hanya melayani KPR, dll) sehingga anda bisa mendapatkan kredit yang sesuai dengan kebutuhan, biaya biaya yang terkait dengan kredit yang paling bersaing

(perhatikan iklan dari bank: misal bebas biaya notaris, suku bunga paling rendah, dsb, gunakan kesempatan tersebut), pilih bank yang menjanjikan proses pengajuan kredit tidak lama (waktu yang umum biasanya maksimal dua mingguan), pilih bank yang mendapat rekomendasi bagus dari teman/partner atau relative lain terutama terkait dengan customer maintenance/relationship, pilih bank yang teknologinya cukup canggih sehingga memudahkan anda untuk bertransaksi apa saja terkait dengan bank tersebut (bayar angsuran lewat mobile banking/otodebet, dll).

8. Ada baiknya anda mencari rekomendasi dari debitur yang telah lebih lama berhubungan baik dengan bank tersebut. Bank umumnya akan melakukan trade checking, baik itu dengan perusahaan tempat anda bekerja (untuk karyawan), dengan supplier/pesaing/pelanggan (untuk profesional dan pengusaha). Info trade checking yang kurang baik bisa langsung menurunkan penilaian bank terhadap anda.

9. Gunakan fasilitas kredit sesuai dengan tujuan awal. Seringkali terjadi kemacetan kredit akibat terjadinya kesalahan pemakaian. Misalnya kredit modal kerja digunakan untuk membangun rumah, akibatnya modal kerja anda tidak bertambah, sementara dengan adanya kredit berarti anda seharusnya meningkatkan keuntungan untuk membayar kewajiban kredit, sehingga akhirnya anda tidak mampu membayar pada bank.

10. Terlepas dari semua itu, perhitungkan baik baik oleh anda bahwa dengan pemberian kredit ini akan membantu anda, bukannya justru menyulitkan anda di kemudian hari (lihat contoh perhitungan bunga). Satu hal yang harus diperhitungkan: ambil payback ability anda terkecil untuk dijadikan acuan pengajuan besarnya kredit. Satu pesan saya, dalam perjanjian kredit hampir 99.9%, posisi bank sangat terlindungi oleh hukum terkait. Sehingga bila terjadi masalah kredit, umumnya di pengadilan bank biasanya akan selalu menang. Oleh karena itu, jangan ambil kredit bank kalau anda ragu dengan kemampuan payback anda. Jangan karena tergiur besarnya uang yang diterima di awal yang cukup besar, tapi pikirkan nanti setiap bulannya anda harus membayar kewajiban pada bank.

Nasehat Dalam Pencarian Modal Usaha

Untuk memperoleh modal, para pengusahan sukses sepakat bahwa jawabannya tergantung :

1. Lama mencari Mencari dana merupakan suatu persaingan dan para pemula berada dibagian bawah tumpukan penawaran untuk merebut dana tunai yang tersedia. Daftar teratas adalah persuahaan-perusahaan sukses yang mencari tambahan moda, dan para pembeli perusahaan-perusahanan yang telah berjalan. Manakala para pemula dipertimbangkan, prioritas akan ditujukan pada perusahaan yang modalnya bagus dan siap memberikan agunan. Namun bukan berarti hal mustahil untuk mencari dana. Dalam banyak kasus, modal untuk memulai itu tersedia, dan bisa didapatkan dengan menawarkan antusiasme berusaha kepada para pemberi pinjaman. Kuncinya ketekunan dari para pencari pinjaman.

2. Ke mana mencari Menjodohkan gagasan yang mendatangkan uang dengan penyandang dana yang tepat itu hanya separuh perjuangan. Anda tidak bisa hanya berhenti pada bank- bank dan para pemberi pinjaman konvensional lainnya, terutama jika Anda tidak didukung oleh agunan yang kuat. Bak-bank tersebut tidak berjudi. Anda bisa melirik para pemberi pinjaman yang bukan lembaga. Teman-teman dan kerabat-kerabat adalah calon-calon yang sudah jelas. Kemudian orang-orang yang tergolong mampu dan mencari penghasilan yang besar. Masih ada lagi para pemasok, pelanggan-pelanggan, dan bahkan para pemilik tanah yang mempunya kepentingan tertentu dengan dibukanya usaha kita.

3. Apa yang dicari Persetujuan adalah yang dicari. Agar usaha dapat menarik para pemberik pinjaman non konvensional, Andaharus mengetahui apa yang diinginkan sumber- sumber pemberi pinjaman tadi. Ada yang minta bunga yang lebih tinggi dari bunga simapan di bank sebagai kompensasi tingginya resiko yang di tanggung, 3. Apa yang dicari Persetujuan adalah yang dicari. Agar usaha dapat menarik para pemberik pinjaman non konvensional, Andaharus mengetahui apa yang diinginkan sumber- sumber pemberi pinjaman tadi. Ada yang minta bunga yang lebih tinggi dari bunga simapan di bank sebagai kompensasi tingginya resiko yang di tanggung,

Pendanaan yang terbaik adalah mendapatkan pinajman 100% atau sedekat mungkin dengan angka tersebut sambil menggunakan uang Anda sendiri atau bahkan tidak menggunakan sama sekali uang kita. Berikut alasannya :

1. Anda membutuhkan uang tunai Anda sebagai cadangan. Lazimnya sebuah perusahaan pemula menghabiskan dana tunai nya sendiri dan sisanya dari pinjaman.

2. Tetapi Anda tidak pernah bisa memperkirakan dengan akurasi sempurna apa yang dibutuhkan perusahaan agar berhasil. Selama tahun petama atau kedua, Anda akan mengalami pembengkakan biaya atau menghadapi biaya-biaya tak terduga. Masih terlalu dini untuk kembali kepada pemberi pinjaman untuk minta pinjaman tunai lebih banyak dan dengan habisnya dana tunai anda sendiri, utang itu akan mencekik leher. Suatu tingkat utang yang lebih tinggi diawal akan memungkinkan Anda untuk menyimpan uang tunai Anda sebagai bantalan guna membersihkan rintanga-rintangan yang tidak terduga itu.

3. Utang sebagai jaring penyelamat. Semakin besar utang perusahaan anda, para kreditor akan semakin sabar. Alasannya sederhana, jika usaha anda gagal, maka para kreditor hanay mempunyai sedikit harapana atau sama sekali tidak punya harapan. Sebuah perusahaanyang mempunyai nilai likuidasi yang tinggi dalam hubungannya dengan utang yang dijamin merupakan target kebangkrutan yang rawan.