TUGAS MAKALAH KEWARGANEGARAAN TENTANG : PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN BANGSA YANG BERKARAKTER PANCASILA KELOMPOK 4 : SYAFERI ANWAR 0142000094 ASIH SUPENI 0142000092 DESI ISPIRANI 0142000089 DIANA SHALFITRI 01420000

  

TUGAS MAKALAH KEWARGANEGARAAN

TENTANG :

PENTINGNYA PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN TERHADAP

PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN BANGSA

YANG BERKARAKTER PANCASILA

  

KELOMPOK 4 :

SYAFERI ANWAR 0142000094

ASIH SUPENI 0142000092

DESI ISPIRANI 0142000089

DIANA SHALFITRI 0142000073

SANDRA NOVIANTI 0142000045

YUNI NURLITASARI 0142000063

  

KELAS 1 MP.2 / STIE KUSUMA NEGARA, JAKARTA TIMUR

  PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN BANGSA YANG BERKARAKTER PANCASILA

KATA PENGANTAR

  Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan banyak nikmat dan karunianya kepada kami, serta salam dan salawat semoga selalu tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta para keluarga, sahabat, dan kita semua selaku para pengikutnya, sehingga kami mampu menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang bertemakan “Pentingnya pendidikan kewarganegaraan terhadap pembentukan

  

kepribadian bangsa yang berkarakter pancasila” sebagaimanasesuai dengan

  waktu yang kami rencanakan. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah Pembelajaran Pendidikan Kewargangaraan.

  Dalam penyusunan tugas atau materi ini tidak sedikit hambatan yang kami hadapi,namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi.

  Penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan tambahan pada hal yang terkait dengan Kepentingan Pendidikan Pancasila dalam perkembangan Negara Indonesia di Era Reformasi dan pastinya di zaman Globalisasi dewasa ini.

  Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangannya dan semoga isi dari makalah ini dapat menjadi sebuah referensi untuk membuka pandangan dan wawasan kita semua sebagai bangsa serta warga negara

  INDONESIA.

  Jakarta, 25 Oktober 2014 ( Penulis )

  

DAFTAR ISI

  KATA PENGANTAR ........................................................................................ 1 DAFTAR ISI ....................................................................................................... 2

  BAB I. PENDAHULUAN

  1.1 LATAR BELAKANG .................................................................... 4

  1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................... 6

  1.3 TUJUAN PEMBUATAN .............................................................. 6

  1.4 METODE PENGUMPULAN DATA ............................................ 7

  1.5 SISTEMATIKA PENULISAN ...................................................... 7

  BAB II. PEMBAHASAN / ISI II.1 PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN A. PENGERTIAN PEND. KEWARGANEGARAAN ................. 9 B. TUJUAN MEMPELAJARI PKN ............................................. 9 C. MANFAAT MEMPELAJARI PKN ....................................... 11 D. UPAYA MEWUJUDKAN PKN ............................................ 11 II.2 KARAKTER BANGSA A. PENGERTIAN KARAKTER BANGSA ............................... 12 B. TUJUAN PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA .......... 13 C. KARAKTER BANGSA YANG DIHARAPKAN .................. 14 D. STRATEGI PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA ...... 25 E. MANFAAT ADANYA KARAKTER BANGSA .................. 25

  II.3 KEPRIBADIAN PANCASILA

  A. PENGERTIAN KEPRIBADIAN PANCASILA .................... 26

  B. ARTI & MAKNA PANCASILA SBG ID. NEGARA ........... 26 C. FUNGSI DAN PERANAN PANCASILA ..............................

  29 D. BENTUK IMPLEMENTASI KEP. PANCASILA ................. 35

  II.4 KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

  A. PENGERTIAN IPTEK ........................................................... 37

  B. SEJARAH PERKEMBANGAN IPTEK DI INDONESIA ..... 39

  C. DAMPAK PERKEMBANGAN KEMAJUAN IPTEK .......... 41

  D. DAMPAK IPTEK PADA MASYARAKAT DAN BUDAYA

  SETEMPAT ............................................................................ 44

  BAB III. PENUTUP III.1 KESIMPULAN ............................................................................ 47 III.2 SARAN ........................................................................................ 49 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 51

BAB I . PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG Pembinaan karakter bangsa memiliki urgensi yang sangat luas dan

  bersifat multi-dimensional. Dikatakan sangat luas karena terkait dengan pengembangan multi-aspek potensi-potensi keunggulan bangsa dan bersifat multi-dimensional karena mencakup dimensi-dimensi kebangsaan. Dalam hal ini dapat juga disebutkan bahwa:

  1) Karakter merupakan hal yang sangat esensial dalam berbangsa dan bernegara, hilangnya karakter akan menyebabkan hilangnya generasi penerus bangsa. 2) Karakter berperan sebagai “kemudi” dan kekuatan sehingga bangsa ini tidak terombang-ambing pada perubahan zaman yang ada. 3) Karakter tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus dibangun dan dibentuk untuk menjadi bangsa yang bermartabat.

  Selanjutnya, pembinaan karakter bangsa akan mengerucut pada tiga macam, yaitu :

  1. Untuk menumbuhkan dan memperkuat jati diri bangsa.

  2. Untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

  3. Untuk membentuk manusia dan masyarakat Indonesia yang berakhlak muliadan bangsa yang bermartabat.

  Pembinaan karakter bangsa harus diaktualisasikan secara nyata dalam bentuk aksi nasional dalam rangka memantapkan landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa sebagai upaya untuk menjaga jati diri bangsa dan memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa dalam naungan NKRI. Pembinaan karakter bangsa harus dilakukan melalui pendekatan sistematik dan integratif dengan melibatkan keluarga; satuan pendidikan; pemerintah; masyarakat termasuk teman sebaya, generasi muda, lanjut usia, media massa, pramuka, organisasi kemasyarakatan, organisasi politik, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat; kelompok strategis seperti elite struktural, elite politik, wartawan, budayawan, agamawan, tokoh adat, serta tokoh masyarakat.

  Adapun strategi pembinaan karakter dapat dilakukan melalui sosialisasi, pendidikan kewarganegaraan, pemberdayaan, pembudayaan, dan kerja sama dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat. Apalagi ditengah kemajuan dunia yang semakin maju, diperlukan banyak sekali upaya- upaya dan bentuk kegiatan positif untuk memanfaatkan, mengoptimalkan segala macam hal perkembangan tersebut untuk menjadi sesuatu hal yang berdaya guna, serta tidak menghilangkan identitas diri, kepribadian diri yaitu kepribadian pancasila, serta karakter nasional yang dimiliki bangsa Indonesia berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada.

  Semoga dalam segala aspek dan kedepannya, Indonesia bisa memanfaatkan peluang serta potensi yang dimiliki untuk menjadi negara yang satu, negara yang maju, negara yang berkembang amat pesat dan mampu bersaing dengan perkembangan zaman dan teknologi yang ada untuk kedepannya.

  I.2 RUMUSAN MASALAH

  1. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan kewarganegaraan, karakter & karakter bangsa, kepribadian pancasila serta IPTEK ?

  2. Seberapa pentingkah pendidikan kewarganegaraan harus dipelajari dan diketahui oleh bangsa dan warga negara INDONESIA ?

  3. Mengapa kita harus memiliki suatu karakter bangsa yang berkepribadian pancasila ?

  4. Bagaimana perananan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi dewasa ini dalam pembentukan kepribadian pancasila seseorang terkhusus kepada kepribadian bangsa Indonesia ?

  5. Seperti apakah wujud implementasi dari semua hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam kehidupan sosial, politik, maupun ekonomi ?

  I.3 TUJUAN PEMBUATAN

  Tujuan dari dibuatnya makalah ini selain sebagai pemenuhan syarat penilaian PKN ialah sebagai bahan pembinaan pengetahuan karakter bangsa yang bertujuan untuk membina dan mengembangkan karakter warga negara sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang memiliki pribadi yang ber- Ketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berjiwa persatuan Indonesia, berjiwa kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Serta mampu bersaing, berkontribusi dan memanfaatkan peluang serta potensi yang ada dari perkembangan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di era Globalisasi dan untuk kedepannya mampu menjadi negara yang maju, aman, damai dan sejahtera.

  I.4 METODE PENGUMPULAN DATA

  Metode pengumpulan informasi / data yang didapatkan ialah melalui : 1) Sumber bacaan seperti buku-buku pelajaran terkait dengan kewarganegaraan, majalah, dll.

  2) Media Internet seperti web sites, blog ataupun hal terkait yang didapat sebagai sumber referensi. 3) Berdasarkan hasil pemikiran masing-masing anggota kelompok atau kami bersama, pemikiran yang logis dan mudah dimengerti. 4) Mengumpulkan informasi dari lingkungan sekitar terkait informasi yang diketahuinya berkenaan dengan kewarganegaraan.

  I.5 SISTEMATIKA PENULISAN

  Sistematika penulisan dari pembuatan Makalah ini dibagi dalam 3 BAB :

  BAB I . PEMBUKAAN Pada bab ini, hal-hal yang dibahas ialah tentang sebuah Latar Belakang dibuatnya Makalah dan tema atau pembahasan apa yang dipilih dalam makalah ini, kemudian ada pula Rumusan Masalah yang isinya tentang beberapa hal yang akan dibicarakan atau dibahas dalam makalah ini, kemudian Tujuan Penulisan Makalah ini juga terangkum dalam bab I serta dengan cara apa saja kami dapat memperoleh informasinya dalam Metode Pengumpulan Data serta Urutan-urutan atau Struktur yang dibuat dan disusun dalam Makalah ini di dalam Sistematika Penulisan.

  BAB II . PEMBAHASAN / ISI Pada bab ini, berisi semua penjelasan atau rincian hal-hal yang sudah di rangkum dalam Rumusan masalah diatas, seperti Mengetahui seberapa pentingkah kita untuk mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan, kemudian penjelasan segala hal terkait dengan Karakter, Karakter Bangsa, Kepribadian Pancasila, Nilai-Nilai Pancasila, Perkembangan kemajuan IPTEK / Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang ada di era Globalisasi yang ada, Pengaruh atau Dampak yang akan kita dapatkan baik positif maupun negatif, serta Bagaimana Contoh atau Bentuk Implementasi dari semua hal-hal tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari.

  BAB III . PENUTUP Pada bab ini, berisi tentang kesimpulan-kesimpulan dari semua penjelasan yang sudah dikemukakan diatas, point-point penting yang menjadi perhatian dalam makalah ini, serta saran atau pesan dari kami selaku penulis dan kelompok bersama untuk bersatu padu membantu dan mengisi kemerdekaan serta berupaya untuk menjadi warga negara INDONESIA yang baik, yang memiliki karakter bangsa yang kuat dan cinta tanah air.

BAB II . PEMBAHASAN / ISI II.1 PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN A. PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu dasar ilmu pendidikan

  yang mengajarkan masyarakat untuk menjadi warga negara yang memiliki karakter bangsa dan kepribadian atau ideologi pancasila, mampu menjadi warga negara dan bangsa yang bermartabat, dan bertanggung jawab dalam ruang lingkup lingkungan, negara, sosial, politik maupun ekonomi sehingga terwujudnya cita-cita atau tujuan nasional untuk hidup layak, aman, damai dan sejahtera.

B. TUJUAN MEMPELAJARI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

  Menurut Branson (1999:7) tujuan Civic Education / Pendidikan Kewarganegaraan adalah partisipasi yang bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan masyarakat baik tingkat lokal, negara bagian, maupun nasional. Tujuan pembelajaran PKn dalam Depdiknas (2006:49) adalah untuk memberikan kompetensi sebagai berikut: a. Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

  b. Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak secara sadar dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat di Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.

  d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

  Tujuan PKn yang dikemukakan oleh Djahiri (1994/1995:10) adalah sebagai berikut: A. Secara umum. Tujuan PKn harus mendukung keberhasilan pencapaian

  Pendidikan Nasional, yaitu “Mencerdaskan kehidupan bangsa yang mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki kemampuan pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani, dan rohani, kepribadian mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.”

  B. Secara khusus. Tujuan PKn yaitu membina moral yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu perilaku yang memancarkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perseorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran pendapat ataupun kepentingan diatasi melalui musyawarah mufakat, serta perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial seluruh rakyat Indonesia.

  C. MANFAAT MEMPELAJARI PEND. KEWARGANEGARAAN

  Manfaat dari kita mempelajari dan mendapatkan Pendidikan Kewarganegaraan ialah untuk dididik menjadi warga negara agar menjadi warga negara yang baik, yang dapat dilukiskan dengan “warga negara yang patriotik, toleran, setia terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis ..., Pancasila sejati” (Somantri, 2001:279).

  Fungsi dari mata pelajaran PKn adalah sebagai wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD NRI 1945 sehingga tercipta adanya tujuan nasional untuk hidup sejahtera dalam kesejahteraan sosial.

  D. UPAYA MEWUJUDKAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

  Untuk mewujudkan pendidikan PKn sebagai bagian dari pendidikan karakter yang mengandung moral, nilai, demokrasi serta Pancasila, maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan yakni sebagai berikut :

  1) Dalam pembelajaran PKn sebaiknya dilakukan dengan pendekatan

  komprehensif, baik komprehensif dalam isi, metode, maupun dalam keseluruhan proses pendidikan. Isi pendidikan PKn hendaknya meliputi semua permasalahan yang berkaitan dengan pilihan nilai pribadi sampai nilai-nilai etika yang bersifat umum.

  2) Metode pembelajaran yang digunakan ialah semacam pembelajaran aktif

  dengan menggunakan banyak metode belajar seperti penanaman nilai melalui studi pustaka, klarifikasi nilai melalui mengamati/mengobservasi, analisis nilai melalui pemecahan masalah/kasus, maupun diskusi kelas untuk menanamkan nilai berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif.

  3) Untuk mewujudkan PKn sebagai bagian dari pendidikan karakter maka

  harus menciptakan kultur lingkungan yang kondusif bagi pengembangan karakter bangsa. Sehingga, kultur seperti norma-norma, nilai-nilai, sikap, harapan-harapan, dan tradisi yang ada di lingkungan dapat dipegang bersama yang mempengaruhi pola pikir, sikap, dan pola tindakan seluruh warga negara.

  4) Supaya dapat lebih tercapainya Pendidikan Kewarganegaraan tersebut,

  diperlukannya tindakan atau implementasi dari berbagai cara atau opsi metode yang sudah dipilih ataupun dilakukan, karena dengan kita menerapkan metode tersebut secara langsung, maka tanpa disadari kita sudah melakukan sesuatu hal yang dapat meningkatkan kesadaran kita sebagai warga negara dan bangsa Indonesia serta menjadi suatu cara untuk tetap menjaga, memelihara dan melestarikan kekuatan dan keberlangsungan negara melalui Pendidikan Kewarganegaraan ini.

II.2 KARAKTER BANGSA

A. PENGERTIAN KARAKTER DAN KARAKTER BANGSA

  Menurut KBBI (2008) karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Oleh karena itu, karakter adalah nilai yang baik yang terpatri dalam diri dan terwujud dalam perilaku (Kemendiknas, 2010).

  Sedangkan Scerenko dalam Muchlas Samani dan Hariyanto (2012: 42) menyatakan bahwa ”karakter sebagai atribut atau ciri-ciri yang membentuk dan membedakan ciri pribadi, ciri etis dan kompleksitas mental dari seseorang, suatu kelompok atau bangsa”.

  Mengacu dari berbagai pengertian dan definisi karakter tersebut, maka karakter dapat dimaknai sebagai nilai dasar positif yang dimiliki seseorang, yang membedakannya dengan orang lain serta diwujudkan dalam perilakunya.

  Dalam pengertian sederhanaadalah hal positif yang dilakukan seorang pengajar dan berpengaruh kepada peserta didik yang diajarnya. Winton dalam Muchlas Samani dan Hariyanto (2012: 43) mendefinisikan “pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sungguh-sungguh dari seorang pengajar untuk mengajarkan nilai-nilai kepada para siswanya”.

  Jadi, pendidikan karakter adalah proses pengarahan dan pembimbingan terhadap peserta didik agar memiliki nilai dan berperilaku yang baik, untuk menjadi manusia yang seutuhnya. Dan Karakter bangsa dapat diartikan sebagai karakter-karakter apa saja yang harus dimiliki sebagai suatu bangsa di negara tersebut yang melalui proses dididik, ataupun sudah terlahir dengan memiliki karakter – karakter tersebut.

B. TUJUAN PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA

  Tujuan dengan dilakukannya pembentukan suatu karakter bangsa ialah untuk menjadikan warga negara tersebut menjadi warga negara yang memiliki latar belakang tempat dimana mereka tinggal yang sangat kuat yaitu di Indonesia, yang dapat dijadikan pedoman serta pembeda yang membedakan antara bangsa Indonesia, dengan bangsa Asing atau Luar Negeri. Dengan pembentukan karakter bangsa ini pun, diharapkan dapat lebih mendorong terciptanya tujuan nasional untuk hidup aman, damai dan sejahtera karena kepemilikan karakter bangsa yang kuat karena mampu bersaing dengan bangsa lain dalam bidang apapun, termasuk ekonomi, politik maupun sosial, apalagi dalam beberapa dekat ini bangsa Indonesia akan dihadapkan pada Ekonomi ASEAN di akhir 2015 yang mengharuskan Indonesia memiliki karakter yang kuat guna bersaing terhadap bangsa lain.

C. KARAKTER-KARAKTER BANGSA YANG DIHARAPKAN

1. RELIGIUS

  a. Pengertian

  Religius adalah Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan selalu hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

  b. Makna

  Nilai religius ini harus kita terapkan, agar dalam kehidupan sehari- hari sikap dan kelakuan kita tetap berlandaskan pada agama yang kita anut serta dapat menjunjung tinggi rasa toleransi dengan penganut agama lain serta dapat menghasilkan kehidupan yang harmonis dan rukun.

  c. Contoh

  Kita selaku umat muslim senantiasa melakukan hal yang diperintahkan agama, seperti melaksanakan solat, memberi zakat, melaksanakan saum, dll. Serta menjauhi apa yang dilarang oleh agama, seperti mencuri, berzina, mabuk, berbohong, dll.

2. JUJUR

  a. Pengertian Jujur adalah Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan perbuatan.

  b. Makna Nilai jujur ini sangat berpengaruh terhadap hubungan sosial.

  Karena sikap jujur akan membangun hubungan kepercayaan seseorang terhadap kita. Apabila seseorang sudah percaya pada kita, maka mudah untuk kita membangun kerjasama dengannya.

  c. Contoh Kita sebagai mahasiswa apabila berlaku dan bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari tentunya akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain, baik dari teman atau dosen. Sehingga mudah bagi kita untuk bekerjasama dengan orang lain. Dan kita senantiasa diberikan kepercayaan sebuah pekerjaan yang penting karena sikap jujur kita.

3. TOLERANSI

  a. Pengertian Toleransi adalah Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yg berbeda dari dirinya serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

  b. Makna Nilai toleransi ini menjunjung tinggi rasa tenggang rasa antar sesama agama, suku, etnis, dll. demi keberlangsungan kehidupan yang harmonis dan rukun, aman, damai serta tidak menimbulkan perselisihan.

  c. Contoh Apabila ada teman kita yang bukan dari etnis kita atau suku yang sama dengan kita, janganlah kita mengucilkannya. Senantiasa kita harus bersahabat dengan siapapun dan saling toleransi. Hal itu akan membantu kita untuk membangun sebuah kehidupan yang tentram.

  4. DISIPLIN

  a. Pengertian Disiplin adalah Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh terhadap berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku.

  b. Makna Nilai disiplin ini merupakan sikap patuh kita terhadap peraturan atau aturan yang berlaku di lingkungan sekitar kita, ataupun mampu untuk mengikuti segala macam prosedur atau urutan sesuatu hal secara optimal.

  c. Contoh Sebagai mahasiswa yang memberlakukan nilai kedisiplinan yang tinggi, sebaiknya kita sehari-hari datang tepat waktu ke kampus, kemudian mengerjakan tugas dengan baik dan mengumpulkannya tepat waktu.

  5. KERJA KERAS

  a. Pengertian Kerja keras adalah Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh- sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

  b. Makna Nilai kerja keras ini mengandung arti usaha kita dalam mencapai suatu tujuan atau pencapaian suatu pekerjaan yang diharapkan hasilnya baik dan memuaskan.

  c. Contoh Dalam menghadapi ulangan atau tes, untuk mendapatkan nilai yang maksimal dan memuaskan perlu melakukan kerja keras untuk mendapatkan keinginan tersebut, yakni dengan belajar yang tekun.

  6. KREATIF

  a. Pengertian Kreatif adalah Cara berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki untuk menciptakan sesuatu hal yang menarik dan dapat menjadi sesuatu hal yang berdaya guna atau memiliki nilai utility (manfaat).

  b. Makna Nilai kreatif ini mengandung arti pengungkapan ide-ide kita terhadap suatu cara atau suatu pekerjaan yang menghasilkan inovasi baru.

  c. Contoh Seorang guru harus memiliki sifat kreatif untuk membantunya dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik.

  Kreatif dalam strategi pembelajaran yang digunakan, atau metode pembelajaran, atau cara ia mengajar, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

  7. MANDIRI

  a. Pengertian Mandiri adalah Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas- tugas serta mampu bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang telah diambilnya.

  b. Makna Nilai mandiri ini menunjukkan perbuatan dan sikap seseorang dalam mengerjakan sesuatu tidak tergantung pada bantuan orang lain. Akan tetapi bergantung pada kemampuan diri sendiri. c. Contoh Apabila seorang mahasiswa diberikan tugas individu, hendaklah dikerjakan sendiri tanpa harus menunggu bantuan dari orang lain atau menunda-nunda tugas tersebut.

  8. DEMOKRATIS

  a. Pengertian Demokratis adalah Cara berpikir, cara bersikap dan cara bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

  b. Makna Nilai demokratis ini perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena akan menghasilkan keseimbangan antara hak dan kewajiban seorang individu dengan individu lain, terciptanya keseimbangan dan keharmonisan antara yang satu dengan yang lainnya, karena keputusan-keputusan yang diambil atas keputuan bersama.

  c. Contoh Dalam pemilihan ketua kelompok dapat dilakukan dengan cara demokrasi, yaitu memilih beberapa calon untuk dipilih menjadi ketua dari suara pemilih yang terbanyak, serta menerima segala hasil dengan kesepakatan bersama.

  9. RASA INGIN TAHU

  a. Pengertian Rasa ingin tahu adalah Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat dan didengar. b. Makna Nilai rasa ingin tahu ini merupakan cerminan keaktifan seseorang dalam mempelajari sesuatu untuk menambah pengetahuan atau pemahaman seseorang.

  c. Contoh Sebelum melaksanakan pembelajaran, seorang mahasiswa yang memiliki rasa ingin tahu akan mempelajari materi yang akan diajarkan sehingga dalam pembelajaran nanti ia hanya mendiskusikannya saja dengan teman-teman atau dosennya.

10.SEMANGAT KEBANGSAAN

  a. Pengertian Semangat kebangsaan adalah Cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya.

  b. Makna Nilai ini sangat menjunjung tinggi rasa cinta pada tanah air serta rasa patriotisme dan nasionalisme dengan menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau kelompok, dengan hal ini maka akan tercipta kekuatan negara karena rasa semangat yang dimiliki warga negaranya.

  c. Contoh Seorang pelajar rela menjadi seorang TNI dengan tujuan untuk menjaga wilayah-wilayah di Indonesia, atau mengikuti dengan khidmat perayaan Upacara pengibaran bendera merah putih dengan semangat.

  11.CINTA TANAH AIR

  a. Pengertian Cinta tanah air adalah Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukan rasa kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

  b. Makna Nilai ini tidak jauh berbeda dengan nilai semangat kebangsaan.

  Nilai ini lebih mementinkan kepentingan negara dibandingkan kepentingan kelompok atau pribadi.

  c. Contoh Kita dapat menerapkan cinta tanah air kita dengan cara membuat prestasi dalam berbagai bidang akademik atau olahraga demi membanggakan negara.

  12.MENGHARGAI PRESTASI

  a. Pengertian Menghargai prestasi adalah Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

  b. Makna Nilai ini perlu kita terapkan dalam kehidupan akademik kita, karena dengan menghargai prestasi kita dapat memotivasi diri sendiri dan orang lain agar dapat maju dan berkembang.

  c. Contoh Apabila kita melihat teman kita mendapatkan prestasi, kita sebaiknya memberi selamat dan berusaha untuk bisa seperti dirinya.

  13.BERSAHABAT / KOMUNIKATIF

  a. Pengertian Bersahabat adalah Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain, saling menghargai antar sesama, dan saling membantu dalam kesulitan.

  b. Makna Kita sebagai makhluk sosial harus mampu bergaul / berteman dengan sesama dengan orang di sekitar kita, dan mampu berpendapat serta menghargai seseorang. Tetapi pada saat kita berpendapat kita tidak boleh sampai menyakiti perasaan orang lain, apabila kita mempunyai suatu tugas / pekerjaan kita harus mampu bekerja sama dengan anggota maupun seseorang yang berada di sekitar kita, supaya bisa mencapai hasil yang maksimal.

  c. Contoh Disaat bersama dengan teman, gunakanlah bahasa dan mulai percakapan dengan sesuatu hal yang baik serta berikan respon atau tanggapan yang baik pula, karena komunikasi 2 arah yang terjadi akan menghasilkan reaksi yang baik apabila dilakukan dengan senang hati, bersenda gurau bersama teman, tetap menjaga sopan santun, dll.

  14.CINTA DAMAI

  a. Pengertian Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya serta tidak memunculkan atau menyebabkan suatu persoalan atau perpecahan, karena dirinya yang menjaga keadaan untuk tetap baik dan aman serta damai. b. Makna Manusia adalah makhluk yang monodualistis yaitu tidak dapat hidup sendiri, dan selalu membutuhkan bantuan orang lain. Kita hidup di lingkungan masyarakat harus mampu menciptakan kehidupan yang aman, damai dan sejahtera. Mampu menghargai sesama tanpa memandang status. Mampu membuat seseorang merasa lebih nyaman pada saat bersama kita,begitu pula sebaliknya.

  c. Contoh Disaat ada suatu permasalahan atau terjadi konflik usahakan terapkan jalan yang damai dan tidak dengan anarkis atau secara kekerasan, karena dengan menghadapi persoalan secara damai dan tenang akan menyelesaikan atau minimal mengurangi tingkat ke stresan yang ada dan tidak menambah persoalan baru.

15.GEMAR MEMBACA

  a. Pengertian Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya, menyenangi dan menambah informasi terbaru guna memperluas wawasan.

  b. Makna Dengan banyak membaca kita mampu membuka jendela dunia, mampu mengetahui yang belum kita ketahui, dan bisa mengerti apa yang belum kita mengerti. Membaca juga bisa memberikan motivasi, serta wawasan.

  c. Contoh Sempatkanlah waktu senggang untuk membaca, karena kita tahu bahwa membaca banyak sekali manfaatnya dimana salah satunya ialah untuk menambah pengetahuan dan memperluan wawasan kita, manfaatkan waktu yang ada dengan membaca buku, majalah, koran atau mencari tahu informasi terkini agar menjadi pribadi yang berwawasan luas.

  16.PEDULI LINGKUNGAN

  a. Pengertian Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya- upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

  b. Makna Sebagai manusia yang hidup di lingkungan bermasyarakat kita harus mampu menjaga lingkungan di sekitar kita, seperti melakukan kerja bakti,dengan masyarakat sekitar , selalu memberikan motivasi / manfaat menjaga lingkungan c. Contoh

  Menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan, membuang sampah pada tempatnya, tidak mengotori lingkungan atau bahkan merusaknya, serta menjadi pribadi yang sadar dan cinta akan lingkungan yang hijau, asri dan nyaman.

  17.PEDULI SOSIAL

  a. Pengertian Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

  b. Makna Membantu saudara – saudara kita yang membutuhkan tanpa pandang bulu adalah sebuah tanggung jawab kita semua. Oleh karena itu, kalau bukan kita siapa lagi..? jika kita berbuat kebaikan kepada seseorang. Maka sebaliknya seseorang itu juga akan memberikan kebaikan kepada kita. Dalam menolong dan membantu sesama kita tidak boleh memandang status, karena pada dasarnya kita semua itu sama. Kehidupan itu seperti roda yang berputar terkadang kita berada di atas,dan terkadang pula kita berada di bawah.

  c. Contoh Saling membantu disaat terjadi suatu peristiwa atau kesulitan- kesulitan, membantu korban bencana seperti korban banjir, tsunami, longsor, dsb. Ikut serta dalam pendonor darah, serta menjadi bagian dari organisasi yang membantu dalam bidang ke- sosialan.

18.TANGGUNG JAWAB

  a. Pengertian Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

  b. Makna Sikap dan perilaku seseorang terhadap apa yang mereka lakukan , tanggung jawab itu bersifat kodrati yang artinya sudah menjadi kewajiban di dalam diri manusia apabila kita melakukan sesuatu kita harus berani bertanggung jawab dan mampu dalam mengambil atau menerima resiko yang ada, dan wujud dari tanggung jawab tercermin atas tindakan yang dilakukannya.

  c. Contoh Seseorang yang menerima tugas dari atasan / seorang mahasiswa yang menerima tugas dari dosennya harus bertanggung jawab sepenuhnya atas segala tugas yang didapatnya serta melaksanakan dengan optimal.

  D. STRATEGI PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA

  Karakter khususnya karakter bangsa dapat dibentuk kepada seseorang dari aspek lingkungan / sosial, pendidikan maupun dari keluarga. Dari lingkungan misalnya, seseorang dididik secara non edukasi atau secara langsung melalui segala macam situasi lingkungan yang ada, mereka-mereka ini mencari jalan keluar sendiri atas suatu pemecahan masalah yang ada karena didapat dari pengalaman dan tindakan mereka yang nyata.

  Pembentukan karakter lain ialah dari aspek Pendidikan seperti sekolah dan kuliah, melalui tahapan inilah seseorang mendapat didikan secara formal dengan pembelajaran karakter bangsa yang berasal dari nilai-nilai pancasila melalui pendidikan kewarganegaraan, melalui diskusi umum, kerja kelompok, dll.

  Serta dari aspek keluarga merupakan aspek terpenting dari pembentukan suatu karakter, karena pada tahapan inilah seseorang dilahirkan serta dibesarkan untuk di-didik menjadi seseorang yang berguna untuk nusa, bangsa, agama dan terkhusus untuk dirinya sendiri.

  E. MANFAAT ADANYA PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA

  Dengan dibentuknya seorang individu yang memiliki karakter bangsa mereka akan terpola atau terbentuk menjadi seorang individu yang berlaku sesuai dengan peraturan yang ada, menjadi pribadi yang baik, sopan santun, kuat, tahan uji / tahan mental dan akan dengan mudah bersaing dengan bangsa lain karena pribadi hal inilah yang merupakan pribadi berkualitas dan diharapkan bernilai guna untuk bangsa dan negara.

II.3 KEPRIBADIAN PANCASILA

A. PENGERTIAN KEPRIBADIAN PANCASILA

  Kepribadian adalah suatu ekspresi yang keluar yang di tunjukan dari mimik wajah maupun tindakan, agama islam memandang kepribadian dengan fitrah, dimana fitrah disini yang telah di kotori oleh lingkungan dan dapat menjadi suci kembali. Secara Etimologis kepribadian berasal dari bahasa latin “ PER” dan “SONARAE” yang kemudian berkembang menjadi persona yang berarti Topeng. Dan dalam istilah bahasa inggris ialah Personality yang berarti keseluruhan kualitas, tingkah laku dan pribadi seseorang. Analogi: kue yang terbuat dari terigu , singkong, sagu, adalah contoh dari sebuah kepribadian, sementara kue yang di bentuk bulat, kotak, segitiga adalah contoh dari sebuah karakter.

  Jadi perbedaan mendasar yang terlihat dari kepribadian ialah sesuatu yang di tunjukan dengan sebuah ekspresi atau tindakan, sementara karakter merupakan sifat atau karakteristik dasar yang melekat dalam diri seseorang.

  

B. ARTI DAN MAKNA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP DAN CITA-CITA MORAL

  Dalam kedudukannya sebagai falsafah hidup dan cita-cita moral, secara ringkas dapat dinyatakan bahwa: 1) Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa; menuntut setiap warga negara mengakui Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta dan tujuan akhir, baik dalam hati dan tutur kata maupun dalam tingkah laku sehari-hari. 2) Sila Kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab; mengajak masyarakat untuk mengakui dan memperlakukan setiap orang sebagai sesama manusia yang memiliki martabat mulia serta hak-hak dan kewajiban asasi. Dengan kata lain, ada sikap untuk menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasinya atau bertindak adil dan beradap terhadapnya. 3) Sila Ketiga, Persatuan Indonesia; menumbuhkan sikap masyarakat untuk mencintai tanah air, bangsa dan negara Indonesia, ikut memperjuangkan kepentingan-kepentingannya, dan mengambil sikap solider serta loyal terhadap sesama warga negara. 4) Sila Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarahan/perwakilan; mengajak masyarakat untuk bersikap peka dan ikut serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan negara, paling tidak secara tidak langsung bersama sesama warga atas dasar persamaan tanggung jawab sesuai dengan kedudukan masing- masing. 5) Sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; mengajak masyarakat aktif dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan kedudukan masing-masing kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan.

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK KENEGARAAN

  Dalam kedudukannya sebagai Etika Politik Kenegaraan, ditegaskan bahwa : 1) Sila pertama, negara wajib:

  a. Menjamin kemerdekaan setiap warga negara tanpa diskriminasi untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya dengan menciptakan suasana yang baik.

  b. Memajukan toleransi dan kerukunan agama

  c. Menjalankan tugasnya untuk meningkatkan kesejahteraan umum sebagai tanggung jawab yang suci. 2) Sila Kedua, mewajibkan: a. Negara untuk mengakui dan memperlakukan semua warga sebagai manusia yang dikaruniai martabat mulia dan hak-hak serta kewajiban kewajiban asasi.

  b. Semua bangsa sebagai warga dunia bersama-sama membangun di dunia baru yang lebih baik berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 3) Sila Ketiga mewajibkan negara untuk membela dan mengembangkan

  Indonesia sebagai suatu negara yang bersatu, memiliki solidaritas yang tinggi dan hidup rukun, membina dan menjunjung tinggi kebudayaan dan kepribadian nasional, serta memperjuangkan kepentingan nasional. 4) Sila keempat mewajibkan negara untuk mengakui dan menghargai kedaulatan rakyat serta mengusahakan agar rakyat melaksanakan kedaulatannya secara demokratis tanpa diskriminasi melalui wakil- wakilnya. Negara wajib mendengarkan suara rakyat dan memperjuangkan kepentingan seluruh rakyat. 5) Sila Kelima mewajibkan negara untuk:

  a. Mengikutsertakan seluruh rakyat dalam kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.

  b. Membagi beban dan hasil usaha bersama secara proporsional di antara semua warga negara dengan memperhatikan secara khusus mereka yang lemah kedudukannya agar tidak terjadi ketidakadilan serta kewenang-wenangan dari pihak yang kuat terhadap pihak yang lemah.

C. FUNGSI DAN PERANAN PANCASILA

  Era globalisasi yang sedang melanda masyarakat dunia, cenderung melebur semua identitas menjadi satu, yaitu tatanan dunia baru. Masyarakat Indonesia ditantang untuk makin memperkokoh jati dirinya. Bangsa Indonesia pun dihadapkan pada problem krisis identitas, atau upaya pengaburan (eliminasi) identitas. Hal ini didukung dengan fakta sering dijumpai masyarakat Indonesia yang dari segi perilaku sama sekali tidak menampakkan identitas mereka sebagai masyarakat Indonesia. Padahal bangsa ini mempunyai identitas yang jelas, yang berbeda dengan kapitalis dan komunis, yaitu Pancasila.

  Bangsa Indonesia menetapkan Pancasila sebagai azas. Maka, seluruh perilaku, sikap, dan kepribadian adalah pelaksanaan dari nilai-nilai Pancasila. Perilaku, sikap, dan kepribadian yang tidak sesuai dengan Pancasila berarti bukan perilaku, sikap, dan kepribadian masyarakat Indonesia.

  1. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Tanpa memiliki pandangan hidup maka sesuatu bangsa akan merasa terus terombang-ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan besar yang timbul, baik persoalan di masyarakat sendiri maupun persoalan besar umat manusia dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia ini. Dengan pandangan hidup yang jelas sesuatu bangsa akan memiliki pedoman dan pegangan bagaimana ia memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju. Dengan berpedoman pada pandangan hidup itu pula sesuatu bangsa akan membangun dirinya.

  Dalam pandangan hidup ini terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh sesuatu bangsa, terkandung pikiran yang dianggap baik. Pada akhirnya pandangan hidup suatu bangsa adalah suatu kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenaranya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkanya. Karena itulah dalam melaksanakan pembangunan misalnya, kita tidak dapat begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan oleh bangsa lain tanpa menyesuaikan dengan pandangn hidup, dan kebutuhan-kebutuhan yang baik dan memuaskan bagi suatu bangsa, belum tentu baik dan memuaskan bagi bangsa lain. Dengan demikian, pandangan hidup suatu bangsa adalah :

   Cita-cita bangsa;  Pikiran-pikiran yang mendalam;  Gagasan mengenai wujud kehidupan yang lebih baik.

  2. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia Kepribadian Indonesia yaitu keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia, yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya.

  Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa.

  3. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia Pancasila sebagai perjanjian luhur rakyat Indonesia. Pancasila merupakan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia itu ditemukan kembali setelah lama terpendam ada masa penjajahan bangsa Barat. Kemudian pada saat bangsa Indonesia bangkit akan hidup mandiri sebagai bangsa yang merdeka,bangsa Indonesia menemukan kembali Pancasila dalam arti dan makna yang sesungguhnya. Pada saat akan mendirikan Negara RI,para pemimpin dan tokoh pendiri negara memusyawarahkan apa yang sebaiknya dijadikan sebagai dasar negara ,sehingga dirumusah Pancasia sebagai perjanjian luhur seluruh bangsa Indonesia.

  4. Pancasila sebagai Sumber dari segala Sumber Hukum Kedudukan Pancasila Sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum

  Indonesia. Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai Dasar

  Filsafat atau Dasar Falsafah Negara (Philosofische Gronslag) dari Negara, ideologi Negara atau (Staatsidee). Dalam pengertian ini pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan Negara atau dengan kata lain perkataan.

  Pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara. Konsekuensinya seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara terutama segala peraturan perundang-undangan termasuk proses reformasi dalam segala bidang dewasa ini dijabarkan dan diderivasikan dari nilai-nilai pancasila. Maka pancasila merupakan Sumber dari segala sumber hukum , pancasila merupakan sumber kaidah hukum Negara yang secara konstitusional mengatur Negara Republik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat wilatah, beserta pemerintah Negara sebagai dasar Negara, Pancasila merupakan suatu asas kerokhanian yang meliputi suasana kebatinan atau cita- cita hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai, norma serta kaidah, baik moral maupun hukum Negara, dan menguasai hukum dasar baik yang tertulis atau Undang-Undang Dasar maupun yang tidak tertulis atau Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara hukum.

  Dalam sistem tertib hukum indonesia, penjelasan UUD 1945 menyatakan bahwa Pokok Pikiran itu meliputi suasana kebatinan dari Undang- Undang Dasar Negara Indonesia serta mewujudkan cita- cita hukum, menguasai hukum dasar tertulis (UUD) dan hukum dasar tidak tertulis (convensi), selanjutnya Pokok Pikiran itu di jelmakan dalam pasal- pasal UUD 1945. Pembukaan UUD 45 mempunyai kedudukan Lebih tinggi dibanding Batang Tubuh, alasannya Dalam Pembukaan terdapat :

  1) Dasar Negara (Pancasila) 2) Fungsi dan Tujuan Bangsa Indonesia 3) Bentuk Negara Indonesia (Republik)