PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN IBUPROFEN PADA SEDIAAN TABLET SECARA SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF DENGAN ZERO CROSSING SKRIPSI

  

PENETAPAN KADAR CAMPURAN

PARASETAMOL DAN IBUPROFEN PADA SEDIAAN TABLET

SECARA SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF DENGAN ZERO CROSSING

SKRIPSI

OLEH:

RISTINA HASIBUAN

NIM 121524085

  

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015

  

PENETAPAN KADAR CAMPURAN

PARASETAMOL DAN IBUPROFEN PADA SEDIAAN TABLET

SECARA SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF DENGAN ZERO CROSSING

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

  

Universitas Sumatera Utara

OLEH:

RISTINA HASIBUAN

NIM 121524085

  

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015

  

PENGESAHAN SKRIPSI

PENETAPAN KADAR CAMPURAN

PARASETAMOL DAN IBUPROFEN PADA SEDIAAN TABLET

SECARA SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF

DENGAN ZERO CROSSING

OLEH:

RISTINA HASIBUAN

NIM 121524085

  Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

  Pada Tanggal: 22 Mei 2015 Pembimbing I, Panitia Penguji, Prof. Dr. UripHarahap, Apt Prof. SumadioHadisahputra, Apt.

  NIP 195301011983031004 NIP 1 11281983031002 Disetujui oleh: Pembimbing I, Prof. Dr. Siti Morin Sinaga, M.Sc., Apt.

  NIP 195008281976032002 Panitia Penguji, Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt.

  NIP 195006071979031001 Prof. Dr. Siti Morin Sinaga, M.Sc., Apt.

  NIP 195008281976032002 Pembimbing II, Prof. Dr. Muchlisyam, M.Si., Apt.

  NIP 195006221980021001 Dra. Sudarmi, M.Si., Apt.

  NIP 195409101983032001 Drs. Fathur Rahman Harun, M.Si., Apt.

  NIP 195201041980031002 Medan, Juni 2015 Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Wakil Dekan I, Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt.

  NIP 195807101986012001 Bismillahirrahmanirrahiim, Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena limpahan rahmat dan kasih_Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

  “Penetapan Kadar Campuran Parasetamol dan Ibuprofen pada Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Derivatif dengan Zero Crossing”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

  Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang tulus dan ikhlas kepada Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Kemudian, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Siti Morin Sinaga, M.Sc., Apt., dan Bapak Prof. Dr. Muchlisyam, M.Si., Apt., selaku pembimbing yang telah memberikan waktu, bimbingan, dan nasehat selama penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt., Ibu Dra. Sudarmi, M.Si., Apt., dan Bapak Drs. Fathur Rahman Harun, M.Si., Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran, arahan, kritik dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Prof. Dr. Rosidah, M.Si., Apt., selaku penasehat akademik yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis serta Bapak dan Ibu staf pengajar Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis selama masa perkuliahan. Serta ucapan terima kasih bantuan dan fasilitas selama penulis melakukan penelitian.

  Ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta, H. Ahmad Suhaimi Hasibuan dan Hj. Rismah Manurung yang tiada hentinya memberi semangat dan doa bagi kesuksesan penulis, juga kepada semua kakanda tercinta dan teman-teman seperjuangan khususnya Ekstensi Farmasi 2012 yang selalu mendoakan, memberi nasehat, saran dan memotivasi penulis. Terima kasih atas semua doa, kasih sayang, keikhlasan, semangat dan pengorbanan baik moril maupun materil.

  Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda dan pahala yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang farmasi.

  Medan, Juni 2015 Penulis,

  Ristina Hasibuan NIM 121524085

  

PARASETAMOL DAN IBUPROFEN PADA SEDIAAN TABLET

SECARA SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF

DENGAN ZERO CROSSING

ABSTRAK

  Banyak obat yang terdapat di pasaran dalam kombinasi dua atau lebih zat aktif, seperti obat analgesik. Oleh karena itu muncul kesulitan untuk menganalisis kadar masing-masing senyawa dalam campuran yang spektrumnya tersembunyi dalam suatu bentuk spektrum besar yang saling tumpang tindih. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan kadar campuran parasetamol dan ibuprofen pada sediaan tablet secara spektrofotometri derivatif dengan zero crossing.

  ®

  Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tablet Neo rheumacyl

  ®

  dan Oskadon SP . Tahapan yang dilakukan dengan menentukan spektrum serapan, spektrum serapan derivat pertama dan spektrum serapan derivat kedua. Kemudian ditentukan panjang gelombang analisis parasetamol dan ibuprofen. Hasil penentuan panjang gelombang analisis parasetamol dan ibuprofen pada spektrum serapan derivat kedua diperoleh dengan panjang gelombang untuk parasetamol 253,4 nm dan ibuprofen 228,6 nm.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar parasetamol pada sediaan

  ®

  tablet Neo rheumacyl sebesar 100,03% ± 1,28% dan sediaan tablet Oskadon

  ®

  SP sebesar 100,11% ± 1,55% dan kadar ibuprofen pada sediaan tablet Neo

  ® ®

  rheumacyl sebesar 101,15% ± 1,00% dan sediaan tablet Oskadon SP sebesar 100,89% ± 0,57%. Uji validasi metode menunjukkan bahwa metode ini memiliki akurasi dan presisi yang baik dengan persen perolehan kembali untuk parasetamol 101,11% dan ibuprofen 100,40% dengan simpangan baku relatif untuk parasetamol 2,00% dan ibuprofen 1,67%.

  Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar campuran parasetamol dan ibuprofen pada sediaan tablet memenuhi persyaratan sesuai dengan persyaratan umum yang tertera pada Farmakope Indonesia edisi V (2014) Kata kunci: Tablet, Parasetamol, Ibuprofen, Spektrofotometri Derivatif, Zero

  Crossing, Derivat Kedua,Validasi

  

PARACETAMOL AND IBUPROFEN IN TABLET

BY DERIVATIVE SPECTROPHOTOMETRY

WITH ZERO CROSSING

ABSTRACT

  Many drugs the market in combinations one or more active substance, such as analgesics. Hence the difficulty to analysis the levels of each component in mixture the hidden spectrum of curve big spectrum in overlapping. The purpose of this research is to determine the levels mixture paracetamol and ibuprofen in tablet by derivative spectrophotometry with zero crossing.

  ® ® The sample used in this research was Neo rheumacyl and Oskadon SP .

  Steps will do by setting the absorption spectrum, the first derivative spectrum absorption and the second derivative spectrum absorption. The results determined analysis wavelength of paracetamol and ibuprofen on the second derivative spectrum absorption obtained has wavelength of paracetamol 253.4 nm and ibuprofen 228.6 nm.

  ®

  The results of research was exhibited that paracetamol in Neo rheumacyl

  ®

  that were analyzed are 100.03% ± 1.28% and Oskadon SP are 100.11% ± 1.55%

  ® ®

  and ibuprofen in Neo rheumacyl are 101.15% ± 1.00% and Oskadon SP are 100.89% ± 0.57%. The test result of validation was exhibited that this method have good accuracy and precision with percent recovery of paracetamol 101.11% and ibuprofen are 100.40% with relative standard deviasi of paracetamol 2.00% and ibuprofen are 1.67%.

  The result showed that amount of paracetamol and ibuprofen in tablet was fulfilled common requirement of Indonesia Pharmacopoeia V edition (2014).

  Keywords : Tablets, Paracetamol, Ibuprofen, Derivative Spectrophotometry, Zero

  Crossing, Second Derivative, Validation

  Halaman JUDUL ..................................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... iii KATA PENGANTAR ............................................................................. iv ABSTRAK ............................................................................................... vi ABSTRACT ............................................................................................. vii DAFTAR ISI ............................................................................................ viii DAFTAR TABEL .................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................

  1 1.1 Latar Belakang ....................................................................

  1 1.2 Perumusan Masalah ............................................................

  5 1.3 Hipotesis ..............................................................................

  5 1.4 Tujuan Penelitian ................................................................

  6 1.5 Manfaat Penelitian .............................................................

  6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................

  7 2.1 Pengertian Obat ....................................................................

  7 2.2 Parasetamol .........................................................................

  7 2.2.1 Sifat Fisika dan Kimia ..............................................

  7 2.3 Ibuprofen .............................................................................

  8 2.3.1 Sifat Fisika dan Kimia ...............................................

  8 2.4 Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel (UV-Vis) ..................

  9

  (UV-Vis) ....................................................................

  11

  2.4.2 Metode Umum Penetapan Kadar Campuran Parasetamol dan Ibuprofen ........................................

  13 2.5 Spektrofotometri Derivatif ..................................................

  14

  2.5.1 Keuntungan dan Kekurangan Metode Spektrofotometri Derivatif ........................................

  15 2.5.2 Teknik Zero Crossing ...............................................

  16 2.5.3 Jenis-jenis Teknik Spektrofotometri Derivatif ..........

  17

  2.5.4 Teknik Penetapan Kadar Campuran Parasetamol dan Ibuprofen ....................................................................

  17 2.6 Validasi Metode Analisis ....................................................

  18 2.6.1 Akurasi (Kecermatan) ...............................................

  18 2.6.2 Presisi (Keseksamaan) ...............................................

  19 2.6.3 Linearitas ...................................................................

  19 2.6.4 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi ...........................

  20 BAB III METODLOGI PENELITIAN ...................................................

  21 3.1 Jenis Penelitian ....................................................................

  21 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................

  21 3.3 Alat ......................................................................................

  21 3.4 Bahan ...................................................................................

  21 3.5 Pengambilan Sampel ...........................................................

  21 3.6 Prosedur Penelitian ..............................................................

  22 3.6.1 Pembuatan Larutan Induk Baku ................................

  22

  3.6.1.1 Pembuatan Larutan Induk Baku Parasetamol .................................................

  22 3.6.1.2 Pembuatan Larutan Induk Baku Ibuprofen ..

  22

  3.6.2 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum ................

  23

  3.6.2.1 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum Parasetamol .................................................

  23

  3.6.2.2 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum Ibuprofen ....................................................

  23 3.6.3 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif ...................

  23

  3.6.3.1 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif Parasetamol .................................................

  23

  3.6.3.2 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif Ibuprofen .....................................................

  24 3.6.4 Penentuan Zero Crossing ..........................................

  24 3.6.5 Penentuan Panjang Gelombang Analisis ...................

  24

  3.6.6 Pembuatan dan Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi

  25

  3.6.6.1 Pembuatan dan Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi Parasetamol ..................................

  25

  3.6.6.2 Pembuatan dan Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi Ibuprofen .....................................

  25

  3.6.7 Penetapan Kadar Parasetamol dan Ibuprofen pada Sediaan Tablet ...........................................................

  26 3.6.8 Analisis Data Statistik ................................................

  27 3.6.9 Uji Validasi ................................................................

  28 3.6.9.1 Uji Akurasi ..................................................

  28 3.6.9.2 Uji Presisi ....................................................

  28 3.6.9.3 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi ..............

  29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................

  30 4.1 Hasil Penentuan Spektrum Serapan Maksimum .................

  30

  4.2 Hasil Penentuan 31 Δλ Parasetamol dan Ibuprofen .................

  Parasetamol .........................................................................

  40 4.4 Hasil Penentuan Spektrum Serapan Derivatif Ibuprofen ....

  42 4.5 Hasil Penentuan Zero Crossing ..........................................

  43

  4.5.1 Zero Crossing Derivat Pertama ada Parasetamol

  p dan Ibuprofen ............................................................

  43

  4.5.2 Zero Crossing Derivat Kedua p ada Parasetamol dan Ibuprofen ...................................................................

  45

  4.6 Hasil Penentuan Panjang Gelombang Analisis Parasetamol dan Ibuprofen ......................................................................

  46

  4.7 Hasil Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi Parasetamol dan Ibuprofen ......................................................................

  54 4.7.1 Kurva Kalibrasi Parasetamol dan Ibuprofen .............

  54

  4.8 Hasil Penentuan Kadar Parasetamol dan Ibuprofen pada Sediaan Tablet .....................................................................

  56 4.9 Hasil Uji Validasi ................................................................

  57 4.9.1 Hasil Uji Akurasi .......................................................

  58 4.9.2 Hasil Uji Presisi .........................................................

  59 4.9.3 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi ...........................

  60 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................

  61 5.1 Kesimpulan .........................................................................

  61 5.2 Saran ...................................................................................

  61 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

  62 LAMPIRAN .............................................................................................

  65

  Halaman

Tabel 2.1. Metode Umum Penetapan Kadar Campuran Parasetamol dan Ibuprofen .......................................................................

  13 Tabel 2.2. Berbagai Peneliti Yang Telah Menggunakan Spektrofotometri Derivatif Dengan Beberapa Teknik ..........

  18 Tabel 4.1. Panjang Gelombang dan Serapan Parasetamol dan Ibuprofen pada Spektrum Serapan Derivat Kedua ................

  52 Tabel 4.2. Kadar Parasetamol dan Ibuprofen pada Sediaan Tablet Setelah Dilakukan Analisa Secara Statistik .........................

  57 Tabel 4.3. Data Hasil Uji Perolehan Kembali Parasetamol dan Ibuprofen dengan Metode Penambahan Baku pada Sediaan Tablet Neo rheumacyl

  ® .........................................................

  59 Tabel 4.4. Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Analisis Parasetamol dan Ibuprofen ........................................................................

  60

  Halaman Gambar 2.1. Struktur Parasetamol ........................................................

  32 Gambar 4.4. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama Parasetamol dengan Δλ 2 nm ...........................................

  35 Gambar 4.10. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua Parasetamol dengan Δλ 8 nm ...........................................

  34 Gambar 4.9. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua Parasetamol dengan Δλ 4 nm ...........................................

  34 Gambar 4.8. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua Parasetamol dengan Δλ 2 nm ...........................................

  33 Gambar 4.7. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua Parasetamol dengan Δλ 1 nm ...........................................

  33 Gambar 4.6. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama Parasetamol dengan Δλ 8 nm ...........................................

  32 Gambar 4.5. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama Parasetamol dengan Δλ 4 nm ...........................................

  30 Gambar 4.3. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama Parasetamol dengan Δλ 1 nm ...........................................

  8 Gambar 2.2. Struktur Ibuprofen ............................................................

  8 μg/mL ...........................................................................

  3 Gambar 4.2. Spektrum Serapan Maksimum Ibuprofen Konsentrasi

  17 Gambar 4.1. Serapan Maksimum Parasetamol Konsentrasi 6,6 μg/mL ...........................................................................................

  17 Gambar 2.6. Jenis – Jenis Teknik Spektrofotometri Derivatif ..............

  14 Gambar 2.5. Penentuan Teknik Zero Crossing ......................................

  12 Gambar 2.4. Profil penurunan spektrum derivatif dari spektrum serapan normal sampai derivatif keempat (a). Derivat 0 (b). Derivat 1 (c). Derivat 2 (d). Derivat 3 (e). Derivat 4

  9 Gambar 2.3. Diagram spektrofotometer UV –Vis ................................

  35

  Ibuprofen dengan Δλ 1 nm ...............................................

  36 Gambar 4.12. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama Ibuprofen dengan Δλ 2 nm ...............................................

  36 Gambar 4.13. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama Ibuprofen dengan Δλ 4 nm ...............................................

  37 Gambar 4.14. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama Ibuprofen dengan Δλ 8 nm ...............................................

  37 Gambar 4.15. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua Ibuprofen dengan Δλ 1 nm ...............................................

  38 Gambar 4.16. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua Ibuprofen dengan Δλ 2 nm ...............................................

  38 Gambar 4.17. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua Ibuprofen dengan Δλ 4 nm ...............................................

  39 Gambar 4.18. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua

  39 Gambar 4.19. Tumpang tindih Spektrum Serapan Parasetamol dengan Berbagai Konsentrasi ........................................................

Ibuprofen dengan Δλ 8 nm ..............................................

  41 Gambar 4.21. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua Parasetamol dengan Berbagai Konsentrasi ......................

  41 Gambar 4.22. Tumpang tindih Spektrum Serapan Ibuprofen dengan Berbagai Konsentrasi ........................................................

  42 Gambar 4.23. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama Ibuprofen dengan Berbagai Konsentrasi ..........................

  43 Gambar 4.24. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua Ibuprofen dengan Berbagai Konsentrasi ..........................

  43 Gambar 4.25. Zero Crossing Parasetamol pada Derivat Pertama ...........

  44 Gambar 4.26. Zero Crossing Ibuprofen pada Derivat Pertama ...............

  44 Gambar 4.27. Zero Crossing Parasetamol pada Derivat Kedua ..............

  45

  41 Gambar 4.20. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama Parasetamol dengan Berbagai Konsentrasi ......................

Gambar 4.29. Tumpang tindih Spektrum Serapan Parasetamol dan Ibuprofen ..........................................................................

  47 Gambar 4.30. Spektrum Serapan Campuran Parasetamol dan Ibuprofen ...........................................................................................

  47 Gambar 4.31. Tumpang tindih Spektrum Serapan Parasetamol, Ibuprofen dan Campuran Parasetamol dan Ibuprofen ......

  47 Gambar 4.32. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama Parasetamol dan Ibuprofen ...............................................

  48 Gambar 4.33. Spektrum Serapan Derivat Pertama Campuran Parasetamol dan Ibuprofen ...............................................

  48 Gambar 4.34. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama Parasetamol, Ibuprofen dan Campuran Parasetamol dan Ibuprofen ..........................................................................

  48 Gambar 4.35. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua Parasetamol dan Ibuprofen ...............................................

  49 Gambar 4.36. Spektrum Serapan Derivat Kedua Campuran Parasetamol dan Ibuprofen ....................................................................

  49 Gambar 4.37. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua Parasetamol, Ibuprofen dan Campuran Parasetamol dan Ibuprofen ..........................................................................

  49 Gambar 4.38. Zero Crossing Parasetamol ...............................................

  50 Gambar 4.39. Zero Crossing Ibuprofen ..................................................

  50 Gambar 4.40. Panjang Gelombang Analisis Parasetamol .......................

  50 Gambar 4.41. Panjang Gelombang Analisis Ibuprofen ...........................

  51 Gambar 4.42. Kurva Kalibrasi Parasetamol dengan Panjang Gelombang 253,4 nm pada Derivat Kedua ......................

  55 Gambar 4.43. Kurva Kalibrasi Ibuprofen pada Panjang Gelombang 228,6 nm pada Derivat Kedua ..........................................

  55

  Halaman Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet ...................................................

  89 Lampiran 10. Perhitungan Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantitasi (LOQ) Parasetamol ..........................................................

  ®

  ................. 101 Lampiran 16. Perhitungan Statistik Kadar Parasetamol dan Ibuprofen pada Sediaan Tablet Neo Rheumacyl

  ®

  98 Lampiran 15. Contoh Perhitungan Penetapan Kadar Parasetamol dan Ibuprofen pada Sediaan Tablet Oskadon SP

  ® ..........

  97 Lampiran 14. Contoh Perhitungan Penetapan Kadar Parasetamol dan Ibuprofen dalam Sediaan Tablet Neo rheumacyl

  93 Lampiran 13. Data Kadar Parasetamol dan Ibuprofen pada Sediaan Tablet ................................................................................

  92 Lampiran 12. Spektrum Serapan Derivat Kedua Pada Sediaan Tablet ..

  91 Lampiran 11. Perhitungan Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantitasi (LOQ) Ibuprofen ...............................................................

  87 Lampiran 9. Data Kalibrasi Baku Ibuprofen, Persamaan Regresi dan Koefisien Korelasi ...........................................................

  65 Lampiran 2. Daftar Spesifikasi Sediaan Tablet Neo rheumacyl

  86 Lampiran 8. Data Kalibrasi Baku Parasetamol, Persamaan Regresi dan Koefisien Korelasi .....................................................

  82 Lampiran 7. Spektrum Serapan Penentuan Panjang Gelombang Analisis Parasetamol dan Ibuprofen pada Derivat Kedua

  78 Lampiran 6. Spektrum Serapan Derivat Kedua Parasetamol dan Ibuprofen dengan berbagai konsentrasi ............................

  74 Lampiran 5. Spektrum Serapan Derivat Pertama Parasetamol dan Ibuprofen dengan berbagai konsentrasi ............................

  67 Lampiran 4. Spektrum Serapan Parasetamol dan Ibuprofen dengan berbagai konsentrasi .........................................................

  66 Lampiran 3. Bagan Alir Prosedur Penelitian ........................................

  ® ........................................................

  dan Tablet Oskadon SP

  ®

  ............................ 104

  pada Sediaan Tablet Oskadon SP

  ®

  .................................. 107 Lampiran 18. Spektrum Serapan Derivat Kedua Uji Perolehan Kembali

  Parasetamol dan Ibuprofen Pada Sediaan Tablet Neo Rheumacyl

  ®

  ...................................................................... 110 Lampiran 19. Hasil Uji Perolehan Kembali Pada Sediaan Tablet Neo rheumacyl

  ®

  ....................................................................... 113 Lampiran 20. Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali dengan menggunakan Sediaan Tablet Neo rheumacyl

  ®

  ............. 114 Lampiran 21. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Parasetamol 119 Lampiran 22. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Ibuprofen .. 120 Lampiran 23. Daftar Nilai Distribusi t .................................................... 121 Lampiran 24. Sertifikat Pengujian Parasetamol ...................................... 122 Lampiran 25. Sertifikat Pengujian Ibuprofen ........................................ 123 Lampiran 26. Data Panjang Gelombang dan Serapan Pada Parasetamol,

  Ibuprofen, Campuran Parasetamol dan Ibuprofen Sebelum diderivatkan ....................................................... 124

  Lampiran 27. Data Panjang Gelombang dan Serapan Pada Parasetamol, Ibuprofen, Campuran Parasetamol dan Ibuprofen Pada Derivat Pertama ................................................................ 126

  Lampiran 28. Data Panjang Gelombang dan Serapan Pada Parasetamol, Ibuprofen, Campuran Parasetamol dan Ibuprofen Pada Derivat Kedua .................................................................. 128

  Lampiran 29. Gambar Alat ..................................................................... 130