BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan - Pengaruh Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan, Dan Leverage Operasi Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kinerja Keuangan

2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan

  Kinerja keuangan perusahaan pada dasarnya digunakan untuk menilai kesehatan keuangan dan untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan dalam menggunakan aset perusahan untuk tujuan mendaptkan pendapatan bagi perusahaan. Kinerja keuangan dapat didefinisikan sebagai hasil kerja para manajer dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan perusahaan (Fahmi, 2006:63).

  Istilah kinerja keuangan sering dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Selain itu, tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi para karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya.

  Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran. Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan. Informasi kinerja adalah penting karena informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Di samping itu, informasi tersebut juga berguna dalam perumusan perimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya.

2.1.2 Tujuan Kinerja Keuangan

  Munawir (2002:31) menyatakan bahwa tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah:

  1. Mengetahui Tingkat Likuiditas Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan pada saat ditagih.

  2. Mengetahui Tingkat Solvabilitas Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

  3. Mengetahui Tingkat Rentabilitas Rentabilitas atau yang sering disebut dengan profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu

  4. Mengetahui Tingkat Stabilitas Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang - hutangnya serta membayar beban bunga atas hutang -hutangnya tepat pada waktunya.

2.1.3 Pengukuran Kinerja Keuangan

  Menurut Hanafi (2010:76) ada tiga macam ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja yaitu:

  1. Ukuran Kriteria Tunggal Ukuran kriteria tunggal (single criteria) adalah ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu ukuran untuk menilai kinerja manajer. Kelemahan apabila kriteria tunggal digunakan untuk mengukur kinerja yaitu orang akan cenderung memusatkan usahanya pada kriteria pada usaha tersebut sehingga akibatnya kriteria lain diabaikan, yang kemungkinan memiliki arti yang sama pentingnya dalam menentukan sukses atau tidaknya perusahaan.

  2. Ukuran Kriteria Beragam Ukuran kriteria beragam (multiple criteria) adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran untuk menilai kriteria manajer. Kriteria ini mencari berbagai aspek kinerja manajer, sehingga manajer dapat diukur kinerjanya dari beragam kriteria. Tujuan penggunaan beragam ini adalah agar manajer yang diukur kinerjanya mengarahkan usahanya kepada berbagai kinerja.

  3. Ukuran Kriteria Gabungan Ukuran kriteria gabungan (composite criteria) adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran, untuk memperhitungkan bobot masing- masing ukuran dan menghitung rata -ratanya sebagai ukuran yang menyeluruh kinerja manajer. Kriteria gabungan ini dilakukan karena perusahaan menyadari bahwa beberapa tujuan lebih penting dibandingkan dengan tujuan yang lain, sehingga beberapa perusahaan memberikan bobot angka tertentu pada beragam kriteria untuk mendapatkan ukuran tunggal kinerja manajer.

2.2 Profitabilitas

  Profitabilitas merupakan sebuah hal yang begitu penting seiring dengan perkembangan perusahaan. Karena profitabilitas mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam menggunakan modal kerja yang dimilikinya. Menurut Munawir (2002:33) profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Laba terdiri dari laba kotor, laba operasi (EBIT) dan laba bersih (EAT). Untuk memperoleh laba diatas rata-rata, maka pendapatan (revenue) harus lebih besar dari semua beban (expenses).

  Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yang dilakukan kemampuan peurusahaan untuk menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya sedangkan bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas pengelolaan badan usaha tersebut.

  Profitabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif. Dengan demikian profitabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan antara laba yang diperoleh dalam satu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut. Semakin besar tingkat profitabilitas menunjukkan semakin baik manajemen dalam mengelola perusahaan.

  Hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen selama ini, apakah mereka telah bekerja secara efektif atau tidak. Jika berhasil mencapai target yang telah ditentukan mereka dikatakan telah berhasil mencapai target untuk periode atau beberapa periode, sebaliknya jika gagal atau tidak berhasil mencapai target yang telah ditentukan, ini akan menjadipelajaran bagi manajemen untuk periode ke depan. Kegagalan ini harus diselidiki dimana letak kesalahan dan kelemahannya sehingga kejadian tersebut tidak terulang. Kegagalan atau keberhasilan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk perencanaan laba ke depan, sekaligus kemungkinan untuk menggantikan manajemen yang baru terutama setelah manajemen lama mengalami kegagalan.

  Rasio Profitabilitas ini sering disebut sebagai salah satu alat ukur kinerja manajemen. Menurut Syahyunan (2004:83) rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen.

  Menurut Brigham (2007:112-115) jenis-jenis rasio profitabilitas adalah: 1. Profit Margin on Sales

  Rasio yang menggambarkan pendapatan bersih dari setiap penjualan, dihitung melalui hasil bagi antara pendapatan bersih dengan penjualan.

  2. Return on Assets (ROA) Rasio yang diperoleh dari pendapatan bersih dibagi dengan jumlah aktiva.

  3. Return on Equity (ROE) Rasio dari pendapatan bersih dibagi dengan modal

2.3 Debt to Equity Ratio

  Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang

  dengan equitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar atas seluruh equitas. Debt to equity ratio merupakan salah satu ukuran paling mendasar dalam keuangan perusahaan (Welsh, 2003:125). Rasio ini akan berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam kreditor dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.

  Bagi seorang kreditor, semakin besar rasio ini akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar resiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan. Tetapi, bagi perusahaan apabila semakin besar rasio ini semakin akan semakin baik. Sebaliknya dengan rasio yang rendah, semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan pemilik dan semakin besar batas pengamanan bagi peminjam juga terjadi kerugian atas penyusutan terhadap nilai aktiva.

2.4 Ukuran Perusahaan

  Menurut Purwanto (2005) dalam Abiprayu (2011:25) ukuran perusahaan dinyatakan sebagai determinan dari struktur keuangan dalam hampir setiap studi untuk alasan yang berbeda: 1.

  Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan memperoleh dana dari pasar modal. Perusahaan kecil umumnya kekurangan akses ke pasar modal yang terorganisir, baik untuk obligasi maupun saham. Meskipun mereka memiliki akses, biaya peluncuran dari penjualan sejumlah kecil sekuritas dapat menjadi penghambat. Jika penerbitan sekuritas dapat dilakukan, sekuritas perusahaan kecil mungkin kurang dapat dipasarkan sehingga membutuhkan penentuan harga sedemikian rupa agar investor mendapatkan hasil yang memberikan return lebih tinggi secara signifikan.

  2. Ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar-menawar dalam kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya dapat memilih pendanaan dari berbagai bentuk hutang, termasuk penawaran spesial yang lebih menguntungkan dibandingkan yang ditawarkan perusahaan kecil. Semakin besar jumlah uang yang digunakan, semakin besar kemungkinan pembuatan kontrak yang dirancang sesuai dengan preferensi kedua pihak sebagai ganti dari penggunaan kontrak standar hutang.

3. Ada kemungkinan pengaruh skala dalam biaya dan return membuat perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh lebih banyak laba.

  2.5 Leverage Operasi Operating leverage atau leverage operasi adalah kepekaan laba operasi (EBIT)

  terhadap penjualan perusahaan. Leverage operasi timbul karena perusahaan menggunakan biaya operasi tetap. Leverage operasi sangat dipengaruhi oleh pertimbangan efisiensi serta dasar-dasar ekonomis dan karakteristik bisnis dari barang dan jasa yang dijual suatu perusahaan (Syahyunan, 2004:111).

  Leverage operasi timbul pada saat perusahaan menggunakan aktiva yang

  memiliki biaya-biaya operasi tetap (misal penyusutan gedung, peralatan kantor, dan sebagainya). Pengaruh yang timbul dengan adanya biaya operasi tetap yaitu adanya perubahan dalam volume penjualan yang menghasilkan perubahan keuntungan atau kerugian operasi yang lebih besar dari proporsi yang telah ditetapkan. Leverage operasi juga memperlihatkan pengaruh penjualan terhadap laba operasi atau laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) yang diperoleh (Martono dan Harjito, 2008:295).

  2.6 Penelitian Terdahulu a.

  Listyawati dan Sirine (2007) Penelitian Sediawati dan Sirine berjudul “Analisis Pengaruh Profitabilitas Industri, Rasio Leverage Keuangan Tertimbang, Rasio Intensitas Modal Tertimbang Dan Pangsa Pasar Terhadap Roa Dan Roe Perusahaan Manufaktur yang Go-Public di Indonesia”, dengan sampel akhir sebanyak 54 perusahan selama tahun 1994 sampai 2004. Variabel independen meliputi intensitas Modal, Pangsa pasar, dan Leverage (DER) b.

  Sediawati dan Purbawangsa (2009) Penelitian Sediawati dan Purbawangsa berjudul “Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan” meneliti perusahaan

  

food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mencakup

  data 2008-2009, dengan sampel akhir sebanyak 10 perusahaan. Variabel independen meliputi leverage keuangan dan ukuran perusahaan dan variabel dependennya adalah profitabilitas sedangkan variabel moderatenya adalah nilai perusahaan.

  Ukuran perusahaan dan leverage berpengaruh secara

  Hasil penelitiannya bahwa

  

tidak signifikan terhadap profitabilitas, ukuran perusahaan berpengaruh secara tidak

signifikan terhadap leverage, ukuran perusahaan berpengaruh secara tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan, leverage dan profitabilitas mempengaruhi nilai perusahaan

secara positif signifikan. Profitabilitas sebagai variabel moderator utama tidak mampu memediasi ukuran perusahaan dan leverage terhadap nilai perusahaan.

  Leverage sebagai variabel moderator kedua tidak mampu memediasi ukuran

perusahaan terhadap profitabilitas dan tidak mampu memediasi ukuran perusahaan

terhadap nilai perusahaan.

  c.

  Sunarto dan Budi (2014) Penelitian Sunarto dan Budi Berjudul “Pengaruh Leverage, Ukuran dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Profitabilitas” meneliti perusahaan air minum provinsi Jawa Tengah, sebanyak 21 perusahaan, tahun penelitian 2004-2007.

  Variabel independen meliputi leverage, ukuran perusahaan, dan pertumbuhan perusahaan. Sedangkan variabel dependennya yaitu profitabilitas. Hasil penelitiannya variabel leverage berpengaruh negatif signifikan, ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan dan variabel pertumbuhan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

  d.

  Aryanti (2014) Penelitian ini berjudul “Pengaruh Leverage, Likuiditas dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas 100 Periode Tahun 2010-2013”. Variabel independen yang digunakan yaitu Leverage, Likuiditas dan pertumbuhan penjualan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa variabel Leverage dan likuiditas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahan.

  e.

  Merti Sri Devi (2012) Penelitian yang berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Pada Perusahaan Kimia & Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011”. Variabel independennya yaitu Quick Ratio, Net Profit Margin dan

  

Firm size. Hasil akhir penelitian quick ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap

  profitabilitas, sedangkan 2 variabel lain berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

  f.

  Sustia dan Tohir (2013) Penelitian ini berjudul “ Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas,

  Leverage dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan

  Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia”. Variabel independennya yaitu working capital management, Liquidity, Leverage dan firm size sedangkan variabel profitabilitas adalah variabel dependennya. Hasil penelitian menunjukkan variabel receivable collection period berpengaruh negatif, Variabel payable deferral period (PDP) tidak berpengaruh, Variabel cash

  

conversion cycle (CCC) tidak diikutkan dalam hasil penelitian dikarenakan terjadi

  kolinieritas antara variabel CCC dengan ICP, sehingga keputusan CCC yang dikeluarkan itu dilihat dari nilai beta terkecil antara kedua variabel tersebut.

  Variabel current ratio (CR), Variabel debt ratio (DR) dan Variabel ukuran perusahaan (size) berpengaruh negatif terhadap return on asset (ROA) pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia.

  g.

  Khushbakht Tayyaba (2013) Dalam penelitian Khushbaht Tayyaba yang berjudul “ Leverage” – An Analysis

  and Its Impact On Profitability With Reference To Selected Oil And Gas Companies ”, yang subjek penelitiannya adalah perusahaan sektor kertas, minyak

  dan gas. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu leverage operasi dan leverage financial, sedangkan variabel dependennya yaitu profitabilitas yang di proxykan dengan ROA, ROE dan EPS. Hasil penelitiannya semua variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependennya. h.

  Handoko Handoko dalam penelitiannya berjudul “Pengaruh Leverage Operasi, Leverage Keuangan, Rasio Modal Kerja, dan Rasio Hutang Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Automotive Di Bursa Efek Indonesia”. Perusahaan yang diteliti yaitu perusahaan automotive yang terdaftar di bursa efek Indonesia perode 2005- 2010, dengan sampel sebanyak 16 perusahaan. Variabelnya yaitu leverage operasi, leverage keuangan, rasio modal kerja dan rasio hutang. Hasil akhir penelitiannya adalah variabel leverage keuangan dan rasio hutang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. sedangkan variabel leverage operasi dan rasio hutang, tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

  Teknik Judul Hasil No Peneliti Variabel Analisis Penelitian

  Penelitian Data

  1 Lisniawati dan “Analisis Variabel Dependen: Regresi Variabel Sirine Pengaruh ROA dan ROE Linier ROA Industri Profitabilitas Berganda berpengaruh Industri, Rasio Variabel Independen: dan rasio positif dan Leverage Profitabilitas Industri, leverage signifikan Keuangan Leverage Keuangan, keuangan sedangkan Tertimbang, Rasio Intensitas Modal, berpengaru rasio Rasio dan Pangsa Pasar negatif dan intensitas Intensitas signifikan modal Modal terhadap

Tertimbang ROA

Dan Pangsa perusahaan Terhadap Roa dan Roe Perusahaan

  Lanjutan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Penelitian Variabel Teknik Analisis Data Hasil Penelitian

  Variabel Leverage dan Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

  Profitabilitas Variabel Independen: Quick Ratio, Net Profit

Margin , Firm Size

teknik Analisis Regresi Berganda variabel net profit dan firm size berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

  5 Merti Sri Devi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Pada Perusahaan Kimia & Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Variabel Dependen:

  Leverage (DER) dan Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

  Analisis Regresi Berganda Variabel

  Variabel Dependen: Profitabilitas Variabel Independen:

Leverage (DER),

Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan

  Leverage , Likuiditas dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas 100 Periode Tahun 2010-2013

  Teknik analisis regresi berganda

  2 Kadek Ayu Yogamurti Setiadewi dan Ida Bgs.Anom Purbawangsa

  Profitabilitas Variabel Indepdenden:

Leverage, Ukuran

Perusahaan, dan

Pertumbuhan Perusahaan

  Leverage , Ukuran dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Profitabilitas Variabel Dependen:

  3 Sunarto dan Agus Prasetyo Budi Pengaruh

  Teknik Analisis Jalur Tidak ada yang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

  Variabel Dependen: Profitabilitas Variabel Independen: Ukuran Perusahaan, Leverage Keuangan Variabel Dependen: Profitabilitas Variabel Moderatenya: Profotabilitas

  Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan

4 RikaAryanti Pengaruh

  

Lanjutan Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

  Variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini adalah profitabilitas, sedangkan variabel independennya yaitu Debt to Equity ratio, Ukuran perusahaan dan Leverage operasi.

  No Peneliti Judul Penelitian Variabel Teknik Analisis Data Hasil Penelitian

  6 Rika Sustia dan Thohir Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia

  Variabel Dependen:

Profitabilitas

Variabel Independen: Manajemen modal kerja, Liquiditas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan

  Teknik Analisis Jalur liquiditas, leverage dan ukuran perusahaan secara keseluruhan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

  7 Rahmat Wiro Handoko Pengaruh Leverage Operasi, Leverage Keuangan, Rasio Modal

  Kerja, Dan Rasio Hutang Terhadap

  Return On Assets Variabel Dependen:

ROA(Rasio

Profitabilitas)

Dependen: Leverage Operasi, Leverage Keuangan, Rasio Modal, Rasio Hutang

  Teknik analisis regresi berganda

  Variabel Leverage keuangan dan rasio hutang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

2.7 Kerangka Konseptual

  a.

  Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Profitabilitas

  Debt to equity ratio berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan

  peminjam kreditor dengan pemilik perusahaan. Perusahaan dapat mengembangkan usahanya dengan memenuhi kebutuhan modalnya demi meningkatkan laba dan nilai perusahaannya. Kebutuhan modal tersebut dapat dipenuhi melalui berbagai sumber pendanaan dari pihak dalam perusahaan maupun dari pihak luar perusahaan. Sumber dana pihak dalam perusahaan dapat diperoleh melalui modal sendiri dan laba ditahan, sedangkan sumber dana dari luarnya diperoleh dari pemilik yang termasuk komponen modal sendiri maupun dari pihak kreditur yang merupakan pinjaman atau hutang.

  b. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Ukuran perusahaan merupakan ukuran atas besarnya aset yang dimiliki perusahaan sehingga perusahaan besar umumnya mempunyai total aktiva yang besar pula. Perusahaan besar dapat lebih mudah untuk mengakses pasar modal dibandingkan dengan perusahaan yang kecil. Semakin besar ukuran perusahaan semakin mudah untuk mendapatkan modal eksternal dalam jumlah yang lebih besar (Sunarto dan Budi, 2009). Dengan ini dapat dilihat bahwa ukuran perusahaan mempengaruhi profitabilitas.

  c. Pengaruh Leverage operasi terhadap Profitabilitas

  Leverage operasi terjadi pada saat perusahaan menggunakan aktiva yang

  menimbulkan biaya-biaya operasi tetap, misalnya biaya penyusutan gedung dan peralatan kantor, biaya asuransi dan biaya lain yang muncul dari penggunaan fasilitas dan biaya manajemen. Penggunaan leverage operasi diharapkan dapat meningkatkan penjualan sehingga laba operasi (EBIT) yang diperoleh juga meningkat (Handoko 2009:04)

  Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian sebelumnya, berikut disajikan kerangka pemikiran teoritis yang dituangkan dalam model penelitian seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1 berikut ini:

  Debt to equity Ratio Ukuran Perusahaan Profitabilitas

  Leverage Operasi

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.8 Hipotesis

  Hipotesis dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio, ukuran perusahaan, dan leverage operasi berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011- 2013.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN - Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gejala Dermatitis Kontak Pada Pekerja Bengkel Di Kelurahan Merdeka Kota Medan Tahun 2015

0 0 8

Pengaruh Rasio Semen dan Partikel terhadap Kualitas Papan Semen dari Limbah Partikel Industri Pensil

0 0 13

I. Data Responden - Persepsi Masyarakat Terhadap Pupuk Organik dan Keberadaan Hutan di Desa Tongkoh, Kecamatan Dolat Rayat, Kabupaten Karo

0 0 10

Persepsi Masyarakat Terhadap Pupuk Organik dan Keberadaan Hutan di Desa Tongkoh, Kecamatan Dolat Rayat, Kabupaten Karo

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pembangkit Listrik - Analisa Pemakaian Economizer Terhadap Peningkatan Efisiensi dan Penghematan Bahan Bakar Boiler 052 B101 Unit Pembangkit Tenaga Uap PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap

0 1 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisa Efisiensi Siklus Rankine Pada Sistem Pembangkit Tenaga Uap di PT. Pertamina (PERSERO) Refinery Unit IV Cilacap

0 4 40

Analisa Efisiensi Siklus Rankine Pada Sistem Pembangkit Tenaga Uap di PT. Pertamina (PERSERO) Refinery Unit IV Cilacap

0 2 17

Analisa Kerugian Head Sistem Distribusi Air Umpan Boiler Di PT.Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap DenganMenggunakan Software Pipe Flow Expert v6.39

1 1 24

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pembangkit Tenaga Uap - Analisa Kerugian Head Sistem Distribusi Air Umpan Boiler Di PT.Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap DenganMenggunakan Software Pipe Flow Expert v6.39

0 1 27

Tabel 1 Deskripsi Nilai Debt to equity Ratio Sampel Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2011 – 2013 A. 2011

0 0 29