Pengaruh Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

  

Pengaruh Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas

Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

  

Oleh :

Dr. Muspa, SE., M.Si., Ak.

Dosen STIM Nitro Makassar

  

Abstract

  This research is intended to examine the significancy influence of liquidity and leverage to return stock in companies at Indonesian Stock Exchange.

  This research uses explanatory design with secondary data in companies at Indonesian Stock Exchange. Sample is totaled at 6 companies by using purposive method sampling for 5-years observations; therefore, total number of observation is 30.

  Model used in this research is multiple regression analyisis trought SPSS. This basic model intended to analyze in estimating strengths of causal relationship both directly variables.

  The result of this research has shown that; (1) Liquidity influences positive and significan to return stock, (2) Leverage influences negative and significantly to return stock, (3) Profitability influences positive and significantly to return stock

  Key words : Liquidity,Leverage, and Return Stock.

  

PENDAHULUAN

  Pasar modal di Indonesia sekarang ini berkembang sangat pesat, hal ini ditandai melonjaknya jumlah saham yang ditransaksikan dan semakin tingginya volume perdagangan saham. Seiring dengan perkembangan tersebut, kebutuhan akan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin meningkat. Salah satu informasi tersebut adalah informasi laporan keuangan perusahaan.

  Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return) sedangkan pihak issuer (dalam hal ini perusahaan) dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberi kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.

  Dalam investasi saham, investor akan lebih memilih saham perusahaan yang memberi tingkat keuntungan yang tinggi yaitu saham-saham likuid atau saham-saham pilihan yang memenuhi kriteria tertentu dan memiliki kinerja yang baik. Di sisi lain, return pun memiliki peran yang sangat signifikan dalam menentukan nilai dari suatu investasi.

  Neraca merupakan salah satu laporan keuangan yang sangat berpengaruh terhadap keputusan investor karena dengan neraca, investor dapat mengetahui kinerja perusahaan dari segi aktiva dan passivanya. Selain itu laporan laba rugi juga dapat memberikan informasi kepada investor mengenai kondisi suatu perusahaan. Laba rugi merupakan laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode tertentu. Selain untuk menilai kinerja manajemen, laba membantu untuk mengestimasi kemampuan laba yang representative dalam jangka panjang, memprediksi laba dan menaksir risiko dalam investasi atau kredit. Laba juga sering kali digunakan sebagai ukuran kinerja.

  Beberapa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan kinerja keuangan dan return saham telah dilakukan Satriani (2008) menyatakan bahwa DER (debt to equity ratio) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel return saham pada sektor properti di BEI. Sedangkan penelitian yang dilakukan Sari (2009) menarik kesimpulan bahwa DER terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada perusahaan yang tergabung dalam LQ 45.

  Berpedoman pada uraian dan beberapa penelitian sebelumnya terdapat perbedaan hasil penelitian antara beberapa penelitian mengenai pengaruh DER terhadap return saham, dan ada beberapa faktor lain yang bisa mempengaruhi tingkat keuntungan (return) saham yang belum dimasukkan dalam variabel penelitian, sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh likuiditas dengan proksi current ratio, leverage dengan proksi yang digunakan adalah debt to equity ratio, dan profitabilitas dengan proksi

  Net Profit Margin.

  Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Apakah leverage berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

  2. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

  3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?

TINJAUAN PUSTAKA

  Kinerja keuangan

  Rahardjo (2005:119) mengungkapkan ada empat kategori rasio yang digunakan untuk mengukur berbagai aspek dari hubungan return yaitu diantaranya sebagai berikut :

  1. Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Rasio Likuiditas diwakili dengan menggunakan Current

  Ratio. Current Ratio ditunjukkan dengan menggunakan rumus :

  = Menurut Syamsuddin (2009:43) current ratio merupakan salah satu ratio financial yang sering digunakan. Tidak ada suatu ketentuan mutlak tentang berapa tingkat current ratio yang dianggap baik atau yang harus dipartahankan oleh suatu perusahaan karena biasanya tingkat current ratio ini juga sangat tergantung pada jenis usaha dari masing-masing perusahaan. Akan tetapi sebagai pedoman umum, tingkat current ratio 2,00 sudah dapat dianggap baik. Syamsuddin (2009:4) menyatakan bahwa pada pengukuran likuiditas perusahaan,

  current ratio lebih baik digunakan daripada rasio likuiditas lainnya. Oleh

  karena itu dari pengukuran likuiditas, current ratio digunakan pada penelitian ini.

2. Rasio Leverage

  Rasio Leverage adalah kemapuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Rasio ini diwakili dengan menggunakan Debt to Equity Ratio ditunjukkan dengan menggunakan rumus :

  = X100% ℎ diberikan oleh para kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Jumlah utang di dalam neraca akan menunjukkan besarnya modal pinjaman yang digunakan dalam operasi perusahaan. Modal pinjaman ini dapat berupa utang jangka pendek maupun utang jangka panjang, tetapi karena pada umumnya pinjaman jangka panjang ini jauh lebih besar dibandingkan dengan utang jangka pendek, maka perhatian analisis keuangan biasanya lebih menekankan pada jenis utang ini, oleh karena itu DER dari rasio

  leverage digunakan pada penelitian ini.

  3. Rasio Profitabilitas Rasio Profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba. Rasio profitabilitas diwakili dengan menggunakan Net Profit Margin ditunjukkan dengan menggunakan rumus :

  = X 100% Menurut Syamsuddin (2009:62) Net Profit Margin adalah merupakan rasio antara laba bersih (net profit) yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expenses termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi NPM, semakin baik operasi suatu perusahaan. Dimana itu berarti perusahaan mempunyai kemampuan menghasilkan laba bersih dengan persentase yang tinggi dalam pendapatan operasional sehingga dapat menarik minat para investor dan akhirnya menaikkan harga saham, dengan kata lain akan menaikkan nilai return saham. Oleh karena itu NPM digunakan dalam penelitian ini.

  Return Saham

  Salah satu tujuan utama investor dalam berinvestasi adalah memperoleh imbal hasil (return) dimasa yang akan datang, dimana imbal hasil tersebut merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan intervestasi yang dilakukan. Jogiyanto (2007:109) mendefinisikan return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi.

  Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return

  ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa akan datang.

  Return realisasi merupakan return yang telah terjadi. Return

  realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return histori ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko di masa yang akan datang.

  Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor

  untuk berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Return terdiri dari capital gain atau capital loss. Capital gain atau capital loss merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu.

  Jika perusahaan mendapatkan laba yang besar, nilai pasar saham akan meningkat pesat, sementara nilai hutang perusahaan tidak berpengaruh. Sebaliknya, apabila perusahaan mengalami kerugian atau bahkan kebangkrutan, maka hak kreditur akan didahulukan sementara nilai saham akan menurun drastis. Jadi dengan demikian nilai saham merupakan indeks yang tepat untuk mengukur efektifitas perusahaan, sehingga seringkali dikatakan memaksimumkan nilai perusahaan juga berarti memaksimumkan kekayaan pemegang saham.

  Saham suatu perusahaan bisa dinilai dari return yang diterima oleh pemegang saham dari perusahaan yang bersangkutan. Return saham dihitung dengan cara mengurangkan harga saham pada waktu tertentu dengan harga saham pada periode sebelumnya. Dengan rumus :

  P − P

  R RTU

  = P

  RTU

  Jika harga investasi sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga investasi periode lalu (Pt-1) ini berarti terjadi keuntungan modal (capital

  gain), sebaliknya terjadi kerugian modal (capital loss).

  Penelitian Terdahulu

  Studi empiris tentang kinerja keuangan dan return saham diantaranya dilakukan oleh Sari (2009) menunjukkan bahwa DER terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.

  Satriani (2008) dari hasil penelitiannya menyatakan bahwa DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel return saham. Winarto (2007) menyatakan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara DER, EPS, PER, PBV terhadap return saham. Hasil penelitian yang dilakukan Yenti (2010) menunjukkan bahwa

  

Current Ratio, Debt Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On

Assets berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

  Asyik (1999) menemukan bahwa rasio neraca dan laba rugi memiliki hubungan yang lebih kuat dengan return saham dibandingkan dengan rasio arus kas. Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Kennedy JSP (2003) meneliti pengaruh ROA, ROE, Earnings per LQ 45 di BEI tahun 2001 dan 2002. Dengan menggunakan teknik analisis regresi hasil yang diperoleh menunjukkan hanya variabel asset

  

turnover, ROA, ROE, leverage ratio, debt to equity ratio, dan earnings

per share memberikan hubungan yang nyata dengan return saham.

  Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

  1. Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan Manufaktur di BEI.

  2. Leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham perusahaan Manufaktur di BEI.

  3. Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan Manufaktur di BEI. Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  Likuiditas Leverage

  Return Saham Profitabilitas METODE PENELITIAN Data

  Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan, rasio-rasio keuangan, dan harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sampai dengan tahun 2011. Penelitian ini difokuskan pada 6 perusahaan (purposive sampling) dan dari jumlah tersebut diperoleh 30 amatan.

  Variabel-Variabel Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu return saham.

  Sedangkan variable independennya yaitu variable leverage (debt to equity ratio), likuiditas (current ratio), dan profitabilitas (net profit margin ratio).

  Metode Analisis

  Untuk mengetahui pengaruh Debt Equity Ratio, Current ratio, dan

  

Net Profit Margin terhadap Return Saham, maka alat analisis yang

  digunakan adalah Analisis Regresi Berganda melalui program bantuan alat statistik SPSS. Analisis Regresi berganda adalah teknik statistika yang berguna untuk memeriksa dan memodelkan hubungan antara variabel dependen/terikat (Y) dengan beberapa variabel independen/bebas(X). Persamaan Regresi berganda :

  Y= a+b

  1 X 1 +b

  2 X 2 +b

  3 X 3 +e

  Keterangan : Y = Return Saham a = Konstanta b1= Koefisien variabel X1 X1= Current Ratio b2= Koefisien variabel X2 X2= Debt to Equity Ratio b3= Koefisien variabel X3 X3= Net Profit Margin e = Nilai Residual/pengganggu

1. Uji F Statistik

  Adapun hipotesis statistik uji F adalah sebagai berikut:

  X

  Y Σ e/n − k

  `

  X

  Σ

  `

  Y + b

  _

  Σ

  a. H ₀: b₁ = b₂ = b₃ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari seluruh variabel independen terhadap variabel dependen.

  _

  X U Y + b

  Σ

  U

  Uji F merupakan pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan yaitu untuk melihat pengaruh dari seluruh variabel independen terhadap variabel dependen.

  Level signifikansi dengan standar kesalahan yaitu sebesar 5% pada kondisi = 0,05.

  b. Ha: b ₁ = b₂ = b₃ ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari seluruh variabel independen terhadap variabel dependen.

  Menurut Purwanto (2004:534) rumus uji F sebagai berikut: = b

  

Grafik 3.1

Uji F

  Fo F (V1, V2)

  Jika Fo # F (V1, V2), Ho ditolak

  Jika Fo = F (V1, V2), Ho diterima

  Apabila Ho ditolak berarti memberi pengaruh dan apabila Ha diterima berarti tidak memberikan pengaruh yang signifikan.

2. Analisis Uji T

  Uji T menunjukkan seberapa jauh pengaruh dari satu variabel individual dalam sumbangsinya terhadap variabel dependen. Uji T digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independen, dengan tingkat signifikansi (a = 0.05).

  Menurut Supranto (2004:258) rumus uji T adalah : =

  2

  √ 1 Σei = dan Se =

  − = %/ = . t - tabel = ( ,df) df=n-k Dimana : bj = elemen matriks inverse dari kolom j

  Se = standar error Regresi dij = elemen matriks inverse dari baris I dan kolom j

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Pengujian Data

  Uji multikolinearitas pengujian yang menunjukkan adanya hubungan linear antar variabel-variabel bebas dalam model regresi dan untuk menunjukkan ada tidaknya derajat multikolinearitas antara variabel independen yang dapat dilihat pada nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Berdasarkan tabel 4.7 pada kolom collinearity statistics menunjukkan variance inflation factor (VIF) ketiga variabel yaitu CR adalah 1,516, DER adalah 1,388, dan NPM adalah 1,393 lebih kecil dari 10 hal ini menunjukkan tidak terjadi multikolinearitas. Multikolinearitas terjadi apabila nilai VIF melebihi angka 10.

  b. Uji Heteroskedastisitas dengan Menggunakan Scatterplot Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas dengan Menggunakan Scatterplot

Scatterplot

d es R idua l 2 3 4 Dependent Variable: Saham and St ar di ze on es -1 si 1 R egr -2 -10,000 -5,000 5,000 10,000 15,000 20,000 Regression Deleted (Press) Residual

  Berdasarkan gambar 4.1 Scatterplot data berada diantara - 2 dan 2 dimana hal tersebut menunjukkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Analisis Koefisien Regresi Berganda

  Analisis koefisien berganda bertujuan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh secara kuantitatif antara dua variabel atau lebih yaitu variabel bebas (independen) dan variabel tidak bebas (dependen). Analisis ini menggunakan persamaan regresi berganda yaitu Y= a + b

  3

  1 X 1 + b

  2 X 2 + b

  3 X

  yang masing-masing komponen a, b

  1 , b 2 , b 3 diperoleh dengan metode kuadrat terkecil dengan menggunakan program SPSS.

  

Output SPSS Tentang Regresi Berganda

  Y= -116,554 + 292,675 X

  1 - 95,091 X 2 + 36716,951 X

  3 Model tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1) Nilai konstanta sebesar 116,554 jika current ratio, debt

  equity ratio, dan net profit margin (X , X , dan X ), bernilai 0

  1

  2

  3 maka nilai return saham sebesar -116,554.

  2) Koefisien regresi X adalah 292,675, hal ini menunjukkan

  1

  bahwa jika current ratio meningkat 1% maka return saham akan meningkat sebesar Rp 292,675 dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya tetap. 3)

  Koefisien regresi X

  2 adalah -95,091, hal ini menunjukkan

  bahwa jika debt equity ratio menurun 1% maka return saham akan menurun sebesar Rp 95,091 dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya tetap. 4)

  Koefisien regresi X

  3 adalah 36716,951, hal ini menunjukkan

  bahwa jika net profit margin meningkat 1% maka return saham akan meningkat sebesar Rp 36716,951 dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya tetap.

d. Pengujian Variabel Independen Dengan Menggunakan Uji t- Statistik

  Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel bebasnya. 1) Current Ratio

Table 4.2 menunjukkan nilai current ratio t hitung sebesar

  2,549 dan t tabel sebesar 2,055 yang menunjukkan bahwa ada pengaruh antara current ratio dengan return saham terlihat dengan t hitung > t tabel (t hitung 2,549 > t tabel 2,055) dengan tingkat signifikansi 0.005 yang berarti lebih kecil dari standar signifikansi yaitu 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial current ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. 2) Debt Equity Ratio

Tabel 4.2 menunjukkan nilai t hitung debt equity ratio -2,093 dan t tabel -2,055 yang menunjukkan bahwa tidak ada

  pengaruh antara debt equity ratio dengan return saham terlihat dengan t hitung < t tabel (-2,093 < -2,055) dengan tingkat signifikansi 0,004 yang lebih kecil dari standar signifikansi yaitu 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial debt equity ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham. 3) Net profit Margin

Tabel 4.2 menunjukkan nilai net profit margin t hitung 7,967 dan t tabel 2,055 yang menunjukkan bahwa ada pengaruh

  antara net profit margin dengan return saham terlihat dengan t hitung > t tabel (7,967 > 2,055) dengan tingkat signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari standar signifikansi yaitu 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial net profit margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

e. Pengujian Variabel dengan Menggunakan uji statistik F

  Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi besarnya pengaruh simultan antara independen terhadap variabel dependen.

Tabel 4.3 Output SPSS tentang ANOVA

  b ANOVA

  Sum of Model Squares df Mean Square F Sig. a

1 Regression

  1.3E+009 3 427146653.9 30.114 .000 Residual

  3.7E+008 26 14184452.78 Sumber: data diolah Total

1.7E+009

  29 a. Predictors: (Constant), NPM, DER, CR b. Dependent Variable: Saham

  Berdasarkan pengujian variabel dengan menggunakan uji F secara simultan F hitung sebesar 30,114 dan F tabel sebesar 2,975 yang menunjukkan ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen terlihat dengan F hitung lebih besar dari F tabel (F hitung 30,114 > F tabel 2,975) dengan signifikansi 0,000 yang menyatakan bahwa variabel independen (current ratio, debt equity ratio, dan net profit

  margin) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (return saham).

Gambar 4.1 Uji Normalitas dengan Menggunakan Plot Data (Histogram)

  Histogram 10 8 Dependent Variable: Saham ncy que Fre

  6 2 4 -2 -1 Regression Standardized Residual 1 2 3 4 Std. Dev. =0.947 Mean =-3.61E-16 N =30 Sumber: data diolah

  Berdasarkan gambar tersebut garis membentuk suatu kurva yang menunjukkan bahwa pengujian terdistribusi normal.

  2

g. Analisis Koefisien Determinasi (R )

  Analisis ini dilakukan untuk mengetahui besarnya sumbangsih variabel current ratio, debt equity ratio, dan net

  profit margin terhadap return saham.

Tabel 4.4 Output SPSS Tentang Model Summary

  b Model Summary

  Adjusted Std. Error of Durbin- Model R R Square R Square the Estimate Watson a

  1 .881 .777 .751 3766.22527 1.416 a.

  Predictors: (Constant), NPM, DER, CR b. Dependent Variable: Saham

  Dari tabel 4.4 menunjukkan bahwa koefisien determinasi

  2

  (R ) sebesar 0,777 yang menyatakan bahwa terjadi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen sebesar 77,7 % dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak masuk dalam pengujian.

2. Pembahasan

  Setelah dilakukan pengujian variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan uji multikolinearitas, uji t-

  1. Berdasarkan perhitungan statistik menunjukkan bahwa current

  ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham

  perusahaan manufaktur. Hal ini dilihat dari uji t dengan nilai 2,549 dengan tingkat signifikansi 0,005 yang lebih kecil dari standar signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar curren ratio semakin tinggi tingkat return saham yang akan diperoleh investor. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa current ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur

  diterima dan dapat dibuktikan kebenarannya.

  2. Berdasarkan perhitungan statistik menunjukkan bahwa debt

  equity ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return

  saham perusahaan manufaktur. Hal ini dilihat dari uji t dengan nilai -2,093 dengan tingkat signifikansi 0,004 yang lebih kecil dari standar signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semakin kecil debt equity ratio semakin besar return saham yang akan diperoleh. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa debt equity ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur diterima dan dapat dibuktikan kebenarannya.

  3. Berdasarkan perhitungan statistik menunjukkan bahwa net

  profit margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap return

  saham. Hal ini ditunjukkan pada uji t dengan nilai 7,967 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari standar signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar net

  profit margin semakin tinggi tingkat return saham yang akan

  diperoleh. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa net profit margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur diterima dan dapat dibuktikan kebenarannya.

  PENUTUP Kesimpulan

  Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

  1. Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, yang berarti semakin tinggi likuiditas semakin tinggi tingkat

  return saham yang diperoleh, demikian pula sebaliknya.

  2. Leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham, yang berarti semakin rendah leverage semakin tinggi tingkat return saham yang diperoleh, demikian pula sebaliknya.

  3. Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, yang berarti semakin tinggi profitabilitas semakin tinggi

  Saran

  Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

  1. Bagi para investor dan calon investor yang akan melakukan investasi saham sebaiknya memperhatikan current ratio, debt

  equity ratio, dan net profit margin karena semakin besar current ratio semakin tinggi tingkat return saham yang diperoleh dan

  semakin kecil debt equity ratio semakin tinggi tingkat return saham yang diperoleh sedangkan semakin besar net profit margin semakin tinggi tingkat return saham yang akan diperoleh.

  2. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak keterbatasan, terutama jumlah sampel yang diteliti hanya berjumlah enam perusahaan di sektor manufaktur, untuk itu peneliti menyarankan jika ada penelitian selanjutnya yang serupa maka sebaiknya mengambil sampel lebih banyak lagi dengan sektor yang berbeda di Bursa Efek Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

  Darmadji dan Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia. Pendekatan Tanya Jawab Salemba Empat. Jakarta. Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Salemba Empat. Jakarta. Husnan, Suad. 2005. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Jogiyanto. 2007. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 2007. BPFE. Yogyakarta. Mangi, Yenty. 2010. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Aktivitas, Dan

  

Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Kelompok

Makanan Dan Minuman Di BEI. STIM NITRO. Skripsi.

  Purwanto, Suharyadi. 2004. Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern. Salemba Empat. Jakarta. Rahardjo, Budi. 2005. Laporan Keuangan Perusahaan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Sari, Rahma. 2009. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam LQ 45. STIM NITRO. Skripsi. Satriani. 2008. Pengaruh Leverage Keuangan Terhadap Return Saham

  Sunariyah.2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

  Supranto, J. 2004. Teknik Riset Pemasaran Dan Ramalan Penjualan. Rineka Cipta. Jakarta.

  Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Rajagrafindo Persada. Jakarta.

  Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. BPFE. Yogyakarta.

  Thampubolon, Eduardus. 2004. Manajemen Resiko. Alex Media Komputindo. Jakarta.