Organizational Behavior 15th Global Edition
Organizational Behavior
15th Global Edition Robbins and Judge
Chapter
1 Konflk dan
1 Negoslasl
Agar setiap organisasi menunjukkan kinerja yang efektif, individu dan kelompok yang saling tergantung harus membangun hubungan kerja melampaui batasan- batasan organisasi, antara individu, dan kelompok.
Kesalingtergantungan
semacam ini dapat meningkatkan kerjaMengelola Konfli dan Negoslasl
Sudut Pandang Kontemporer
- Konfik tidaklah baik atau buruk, tapi tidak terhindarkan
- Dalam menangani konfik, hal yang penting adalah bagaimana mengelolanya
• Konfik didefnisikan berdasarkan
dampaknya pada organisasi- – konfik fungsional
Mengelola Konfli dan Negoslasl
Konfli
- Konfik Fungsional
Konfrontasi antar kelompok yang meningkatkan dan menguntungkan kinerja organisasi
- Konfik Disfungsional
Setiap konfrontasi atau interaksi antarkelompok yang membahayakan organisasi atau menghambat organisasi mencapai tujuannya
Mengelola Konfli dan Negoslasl
Konfli Fungslonal
- Tanpa konfik jenis ini dalam organisasi:
- – Sedikit komitmen untuk perubahan
- – Sebagian besar kelompok akan menjadi stagnan
- Konfik fungsional dapat:
- – mengarah pada kesadaran yang meningkat tentang masalah yang perlu diatasi
- – menimbulkan pencarian solusi-solusi yang lebih luas dan lebih produktif
- – pada umumnya memfasilitasi perubahan positif, adaptasi, dan inovasi
Mengelola Konfli dan Negoslasl
Hubungan : Konfli Antarielompoi & Klnerja Organlsasl
Kemungkinan Tingkat Tingkat Organisasi yang Memiliki Dampak pada Konflik Kinerja Karakter Organisasi Organisasi
Situasi I Rendah Disfungsional Adaptas lambat terhadap Perubahan Rendah
atau Sedikit Perubahan tidak ada Stimulasi gagasan yang minim
Apati
StagnasiGerakan Positif ke Perubahan Optimal Fungsional Tinggi
Situasi II
Inovasi dan perubahan Mencari solusi perubahan Kreativitas dan adaptasi yang
cepat
terhadap perubahan lingkungan Tinggi Disfungsional Gangguan berat RendahSituasi
Mengganggu aktivitas
III
Sulit berkoordinasi Kekacauan
Mengelola Konfli dan Negoslasl
Tahap-tahap Konfli
1. Konflik yang Konflik antar kelompok berkembang dalam jangka Dipersepsikan waktu yang lama
2. Konflik yang Dirasakan
3. Konflik yang Termanifestasi
1. Ketergantungan ierja
1. Ketergantungan ierja
- – Ketergantungan berkelompok
- – Ketergantungan berurutan
- – Ketergantungan resiprokal
- – Ketergantungan berkelompok
- – Ketergantungan berurutan
- – Ketergantungan resiprokal
2. Perbedaan sasaran
2. Perbedaan sasaran
- – Sasaran-sasaran yang berbeda
- – Sasaran-sasaran yang berbeda
3. Perbedaan persepsl
3. Perbedaan persepsl
Mengelola Konfli dan Negoslasl
Penyebab Konfli Antarielompoi
- – Inkongruensi status
- – Persepsi yang tidak akurat
- – Inkongruensi status
- – Persepsi yang tidak akurat
Kelompok A Kelompok A Kelompok A Kelompok B Kelompok B Kelompok B
Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan
BERKELOMPOK BERURUTAN RESIPROKAL Mengelola Konfli dan Negoslasl
(Jenls-jenls Ketergantungan)
Mengelola Konfli dan Negoslasl
- Kelompok-kelompok dengan
sasaran yang saling berbeda dapat terlibat konfik
- Mengalokasikan sumber daya
terbatas antar kelompok meningkatkan saling ketergantungan dan perbedaan sasaran jadi lebih nyata
- Horison waktu berbeda yang dibutuhkan oleh kelompok- kelompok dalam mencapai tujuan dapat menjadi sumber konfik
Meminimalkan Sumber- sumber konfik karena persepsi:
1. Berkomunikasi secara efektif!
2. Bantu kembangkan sensitivitas sosial kelompok.
3. Menekankan feeibilitas perilaku.
4. Berkomunikasi secara efektif! Meminimalkan Sumber- sumber konfik karena persepsi:
1. Berkomunikasi secara efektif!
2. Bantu kembangkan sensitivitas sosial kelompok.
3. Menekankan feeibilitas perilaku.
4. Berkomunikasi secara efektif!
Mengelola Konfli dan Negoslasl
3. Perbedaan Persepsl
Mengelola Konfli dan Negoslasl
Konseiuensl Konfli Antarielompoi yang Dlsfungslonal
Perubahan dalam Kelompok
Perubahan Antar Kelompok
Perubahan dalam Kelompok
Perubahan Antar Kelompok
- Peningkatan kohesivitas kelompok
- Penekanan kesetiaan
- Meningkatnya kepemimpinan otokratis
- Persepsi terdistorsi
- Pembentukan stereotip negatif
- Komunikasi yang menurun
- Peningkatan kohesivitas kelompok
- Penekanan kesetiaan
- Meningkatnya kepemimpinan otokratis
- Persepsi terdistorsi
- Pembentukan stereotip negatif
- Komunikasi yang menurun
Mengelola Konfli dan Negoslasl
Mengelola Konfli Antarielompoi melalul Kesepaiatan Bersama
(Resolutlon)
Penyelesaian Masalah Menghindari Berkompromi Mendominasi Mengakomodasi
Mengelola Konfli Antarielompoi melalul Kesepaiatan Bersama (Resolutlon)
Mengakomodasi atau Memperlancar Menyelesaikan Masalah atau Berkolaborasi Menghindar Mendominasi
Membiarkan kelompok lain menang
Bekerja sama menyelesaikan masalah
Mengabaikan atau menghindari kelompok lain
Berupaya untuk mendominasi dan mengontrol
Berkompromi
Mencari solusi yang dapat diterima semua
orang
TINGGI TINGGI RENDAH FOKUS EKSTERNAL
FOKUS INTERNAL RENDAH Mengelola Konfli dan Negoslasl
Fika Fitriasari., M.M Matrlis Penyelesalan
Mengelola Konfli dan Negoslasl
Matrlis Penyelesalan Konfli
- Pendekatan mendominasi : digunakan pada hal-hal penting
- – Ketika Anda yakin Anda pasti benar, dan
- – Ketika keuntungan resolusi melebihi kerugian perasaan negatif dari kelompok yang terdominasi
- Pendekatan mengakomodasi : digunakan pada perselisihan yang lebih penting bagi kelompok lain daripada bagi kelompok Anda • Pendekatan menyelesaikan-masalah : digunkan bila kedua kelompok bersedia meluangkan waktu dan usaha untuk mencapai resolusi yang memaksimalkan hasil semua orang
• Pendekatan menghindar : digunakan terutama untuk mendapatkan lebih banyak
waktu- Pendekatan berkompromi : digunakan sebagai jalan tengah
- – Pendekatan jalan-tengah ketika pendekatan lain gagal menyelesaikan masalah
Mengelola Konfli dan Negoslasl
Mendorong Konfli Antarielompoi
yang Konstruitlf
Langkah strategis yang dapat dilakukan manajemen untuk meningkatkan konfik guna mencapai perubahan-perubahan fungsional:1. Membawa individu luar ke dalam kelompok
2. Mengubah struktur organisasi
3. Merangsang kompetisi
4. Menggunakan konfik yang terprogram
- Negoslasl – proses di mana dua pihak atau lebih yang berbeda pendapat berupaya mencapai kesepakatan
• Dalam konteks organisasi, negosiasi dapat
terjadi:
1. Antara dua orang
2. Dalam kelompok
3. Antara kelompok
4. Melalui Internet
Mengelola Konfli dan Negoslasl
Negoslasl Elemen Negosiasi:
1.Adanya ketidaksepakatan atau konfik
2.Ada derajat isaling ketergantungan antara
kedua pihak3.Situasi harus kondusif untuk interaksi oportunistis
4.Ada kemungkinan kesepakatan Jenis Negosiasi:
5.Negosiasi Menang Kalah (Win-Lose)
6.Negosiasi Menang-Menang (Win-Win) Elemen Negosiasi:
1. Adanya ketidaksepakatan atau konfik
2. Ada derajat isaling ketergantungan antara
kedua pihak3. Situasi harus kondusif untuk interaksi oportunistis
4. Ada kemungkinan kesepakatan Jenis Negosiasi:
5. Negosiasi Menang Kalah (Win-Lose)
6. Negosiasi Menang-Menang (Win-Win)
Mengelola Konfli dan Negoslasl
Negoslasl
Mengelola Konfli dan Negoslasl
Negoslasl Wln-Lose
- Pandangan klasik bahwa negosiasi adalah bentuk
zero-sum game
- – yakni, bila salah satu pihak menang, pihak lain kalah
- Juga disebut negosiasi
distributif
- – yakni, proses “mendistribusikan” sumber daya yang terbatas
Mengelola Konfli dan Negoslasl
Negoslasl Wln-wln
- Pendekatan positive-sum
- – Situasi di mana tiap pihak mendapat keuntungan tanpa menyebabkan kerugian pada pihak lain
- Kesepakatan telah dicapai yang membuat semua pihak lebih baik daripada sebelum ada kesepakatan
3. Pemecahan masalah bersama-sama
4. Kekuatan persaingan
5. Menawarkan Jalan Tengah
1. Tim Orang-baik / Orang-jahat
2. The Nibble
Mengelola Konfli dan Negoslasl
Taitli Negoslasl
Mengelola Konfli dan Negoslasl
Varlabel yang Mempengaruhl Negoslasl
- Tak ada cara terbaik dalam bernegosiasi
- Pemilihan strategi dan taktik negosiasi tertentu bergantung pada:
1. Masalah yang dinegosiasikan
2. Lingkungan di mana negosiasi terjadi
3. Karakteristik hasil yang diinginkan dari
Mengelola Konfli dan Negoslasl
Negoslasl Hasll yang
Dllnglnian
Hasil Substantif
Hasil Hubungan
Hasil Substantif
Hasil Hubungan
- Berkenaan dengan cara masalah tertentu diselesaikan
- Berupaya mendapatkan hasil yang lebih besar dari pihak lain
- Bernegosisi dengan cara yang dirancang terutama untuk memelihara hubungan baik antara kedua pihak
- Hasilnya tidak selalu sama dengan hasil substantif
- Berkenaan dengan cara masalah tertentu diselesaikan
- Berupaya mendapatkan hasil yang lebih besar dari pihak lain
- Bernegosisi dengan cara yang dirancang terutama untuk memelihara hubungan baik antara kedua pihak
- Hasilnya tidak selalu sama dengan hasil substantif
1.Memperoleh hasil yang substantial
2.Mempengaruhi keseimbangan kekuasaan
3.Meningkatkan iklim konstruktif
4.Mencapai feksibilitas prosedur.
1. Memperoleh hasil yang substantial
2. Mempengaruhi keseimbangan kekuasaan
3. Meningkatkan iklim konstruktif
4. Mencapai feksibilitas prosedur.
Mengelola Konfli dan Negoslasl
Keefeitlfan Negoslasl : Aitlvltas
Bersama
2. Arbitrase
4. Konsultasi
Mengelola Konfli dan Negoslasl
Negoslasl Menggunaian Plhai
KetlgaMengelola Konfli dan Negoslasl
Bernegoslasl Secara Global
- Bernegosiasi dengan individu dari berbagai negara dan budaya memiliki sejumlah masalah
- Menunjukkan pengetahuan tentang budaya seseorang adalah salah satu cara membangun hubungan dan respek dengan negosiator lain
1. Mulai tawar menawar dengan sikap positif dan lanjutkan
dengan memberi kesepakatan pada pihak lawan2. Fokus pada hal negosiasi dan faktor-faktor situasional, bukan pada karakteristik lawan
3. Lihat di balik penawaran lawan bicara dan coba menentukan strateginya
4. Jangan biarkan pihak lawan mengetahui keadaan kita sehingga meningkatkan daya tawar mereka
5. Jika Anda punya kekuasaan, gunakanlah untuk mengarahkan lawan ke kesepakatan 6. Terbuka menerima bantuan pihak ketiga.
7. Perhatikan lingkungan dan sadari perilaku dan kekuasaan lawan bicara dipengaruhi oleh lingkungan
Mengelola Konfli dan Negoslasl
Menlngiatian Negoslasl Konfik dalam organisasi bukan saja terjadi karena alamiah (terjadi dengan sendirinya), melainkan diciptakan oleh
manajemen. Dengan demikian apa
tujuan manajemen membuat kofik
dalam organisasi, bukankah konfik
itu sebagai sumber masalah?