SEMINAR HUBUNGAN INTERNASIONAL Hubungan Internasional

Proposal Sekripsi
UPAYA JEPANG DALAM MEMBENDUNG KLAIM CINA TERHADAP PULAU
SENKAKU
A. Alasan pemilihan Judul
Hubungan Jepang dan Cina juga makin memburuk karena sengketa Pulau Senkaku (Diaoyu).
Sengketa itu berlanjut pada keabsenan delegasi China pada peringatan tragedi bencana tsunami
Jepang yang dilaksanakan 11 Maret 2013. China juga mulai aktif menggelar patroli di perairan
yang dipersengketakannya dengan Jepang dan beberapa negara lain. Vietnam dan Filipina pun
menyebut China makin agresif.
Keinginan jepang dalam membentuk upaya beraliansi dalam bidang pertahanan tercipta
melalui Perdana Menteri Jepang Shinzo Abei dengan upaya pembentukan hubungan pertahanan
yang kuat dengan negara-negara ASEAN seiring dengan meningkatnya kapabilitas militer China.
Wakil Menteri Pertahanan Jepang dan 10 orang delegasi negara ASEAN memulai pertemuan di
Tokyo untuk membahas masalah ini. Pasalnya wilayah Asia-Pasifik memiliki banyak isu yang
beragam terkait pertahanan dan keamanan, termasuk pula di antaranya adalah konflik teritorial
Laut China Selatan. Di saat adanya peningkatan kematangan kerja sama ekonomi antara Jepang
dan ASEAN hubungan ini diperkuat ke ranah pertahanan dan keamanan dikawasan regional.
Pertemuan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan delegasi perwakilan negara-negara
anggota ASEAN. Hal ini menegaskan bawah kepemimpinan Shinzo Abe, Jepang bercita-cita
menciptakan hubungan pertahanan yang erat dengan ASEAN untuk menciptakan perdamaian.
Seperti diketahui, sejumlah negara ASEAN memiliki masalah yang sama dengan Jepang.

Mereka, dalam hal ini Jepang sedang mengalami sengketa wilayah dengan China.
1

B. Latar belakang masalah
Kepulauan Senkaku adalah salah satu dari tiga persengketaan pulau/perbatasan laut yang
dialami Jepang dengan negara lain. Kepulauan Senkaku, Takeshima (juga dikenal sebagai
Karang Liancourt, atau di Korea, Dokdo), kelompok kepulauan berkarang lainnya, dan Wilayah
Utara (di Rusia, Kepulauan Kurile) diduduki ketika Rusia menyerang Jepang sesaat sebelum
berakhirnya Perang Dunia II. Dari tiga kawasan tersebut, hanya Wilayah Utara yang dihuni
penduduk, walaupun pemeliharaan mereka sangatlah memakan biaya bagi pemerintah Rusia.
Jepang dan Rusia mengadakan kerjasama di beberapa usaha pembangunan pada pulau
Sakhalin di Pasifik Utara, seperti halnya juga di Siberia, dan untuk mengambil langkah pasti
berikutnya, kedua negara ini perlu meresmikan berakhirnya Perang Dunia II dan oleh karenanya,
penyelesaian terhadap sengketa pulau tersebut. Sayangnya insentif serupa tidak ada dalam dua
persengketaan lainnya. Dalam hal keributan mengenai Takeshima, Jepang dan Korea Selatan
sama-sama merupakan sekutu AS, dan memiliki traktat keamanan dengan Amerika Serikat.
Namun Kepulauan Senkaku menimbulkan permasalahan yang bahkan lebih sulit lagi.
Dimana kapal nelayan Taiwan mencoba untuk terus mengklaim wilayah tradisional penangkapan
ikan tersebut. Keputusan Jepang untuk membeli kepulauan tersebut membuat para nelayan
Taiwan berpikir bahwa Jepang berencana untuk meningkatkan kendalinya atas wilayah

penangkapan ikan di pulau tersebut. Jepang telah menyita kapal nelayan Taiwan dan membebani
para pemiliknya dengan denda.
Secara formal mereka berada di bawah administrasi Prefektur Okinawa, dan markas
militer AS di Okinawa yang didirikan setelah Perang Dunia II - telah menjadi masalah selama
bertahun-tahun lamanya, Namun selama itu, beberapa kapal Cina telah memasuki apa yang
2

diklaim Jepang sebagai perairan pesisir. Salah satu kapal intelegensi elektronik (ELINT) milik
Cina telah terlacak pada tahun 2004, ketika kapal selam nuklir Kelas Han memasuki wilayah
perairan Jepang tidak jauh dari Kepulauan Senkaku, dan menyebabkan kewaspadaan dalam skala
penuh bagi Pasukan Bela Diri Jepang.
Telah terjadi beberapa insiden berturutan yang melibatkan kapal selam dalam atau dekat
dengan perairan Wilayah Jepang, dan dalam satu peristiwa, melibatkan tidak hanya kapal selam
namun keseluruhan kelompok pendukung, termasuk kapal jenis frigate, di dekat Okinawa.
Perdana Menteri Jepang sebelum Shinzo Abei, yang berbicara kepada para dewan Majelis
Umum Perserikatan Bangsa Bangsa, meneruskan pendirian garis kerasnya mengenai peran
bangsanya bagi wilayah tersebut. Perdana Menteri Yoshihiko Noda mengatakan bahwa Jepang
tidak akan berkompromi atas pendiriannya mengenai Kepulauan Senkaku. Menyangkut
Kepulauan Senkaku, kepulauan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayah kami, dalam
kaitannya dengan sejarah dan hukum internasional. 1

ASEAN diminta untuk lebih berperan dalam menangani konflik di Asia Tenggara. Organisasi
regional ini pun disarankan membentuk sebuah lembaga yang bertugas menyelesaikan masalah
keamanan di kawasan. ASEAN harus mengembangkan strukturnya agar dapat menyelesaikan
masalah keamanan di Asia Tenggara. Masalah kemanan di ASEAN bukan hanya dalam bentuk
sengketa wilayah seperti yang terjadi di Sabah. Namun terdapat masalah lainnya seperti
penyelundupan dan perdagangan manusia yang membutuhkan penyelesaian bersama.

1 Richard P. Greenfield, Senkaku Islands – What is at stake? ,
http://apdforum.com/en_GB/article/rmiap/articles/online/features/2012/10/03/senkaku-islands-dispute, diakses pada 3 Oktober
2012

3

Penulis menyarankan agar ASEAN membentuk sebuah dewan yang mengurusi masalah
keamanan di Asia Tenggara.

Penulispun berharap ASEAN bisa meninggalkan prinsip non

intervensi yang kini masih dijalankannya. Sebenarnya ASEAN sudah membentuk Institute of
Peace and Reconciliation untuk membantu penanganan konflik di Asia Tenggara. Namun

lembaga itu dianggap belum efektif menjalankan fungsinya. ASEAN juga memiliki masalah
dalam implementasi, mereka membentuk lembaga namun tidak dapat memanfaatkannya.
C. Rumusan masalah
Mengapa Jepang ingin membentuk aliansi dengan ASEAN?
Mengapa Jepang berupaya membendung klaim cina terhadap Pulau Senkaku ?
Apa keuntungan bagi ASEAN dalam aliansi pertahanan dengan Jepang ?
D. Kerangka pemikiran
Konsep keamanan adalah ancaman yang datang dari luar atau dalam eksternal sebuah
negara itu dahulu pada masa Perang Dingin, namun sekarang ancaman datang dari global dan
domestik. Dalam kasus ini jepang mendapat ancaman dari kawasan regional Asia Timur yakni
dari Cina atas persengketaan Pulau Sankakku. Dimana Jepang sebagai Negara yang kalah dalam
perang dingin, Jepang tidak boleh mengembangkan militernya. Sedangkan negara-negara
ASEAN mayoritas adalah negara yang dijajah dan masih memiliki konflik warisan dari masa
kolonialisme seperti konflik perbatasan Indonesia dan Malaysia dan konflik Malaysia dan
Philipina. Kemudian konsep Kepentingan Nasional (National Interest ).
Definisi kepentingan Nasional menurut Plano dan Olton dirumuskan sebagai berikut :

4

“the national interest of state is typically is highly generalized conception of those

elements that’s constitute the state’s most vital needs. The includes self preservation,
independence, territorial integrity, military security and economic well being". 2
Kepentingan nasional tersusun dari unsure-unsur kebutuhan pokok

Negara yaitu

pemeliharaan diri yang berarti kemampuan menggunakan segala sumber daya yang dimiliki
untuk menjaga eksistensi atau kelangsungan hidup, kemerdekaan berarti bebas menentukan nasib
sendiri, terbebas dari penjajah atau intervensi asing, integritas wilayah yang berarti memiliki
persatuan wilayah, keamanan militer yang berarti kemampuan yang dimiliki suatu Negara untuk
dapat melindungi dirinya dari adanya ancaman dari luar, serta kekuatan ekonomi yang
merupakan kebutuhan pokok suatu Negara.
Holsti mengemukakan bahwa output politik luar negeri pada dasarnya merupakan tindakan
atau gagasan yang dirancang pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah terhadap suatu
perubahan dalam lingkungan internasional yaitu berupa kebijakan, sikapa maupun tindakan
Negara lain.3
Ditengah dunia yang dicirikan oleh interdepensi yang semakin intensif, politik luar negeri
menjadi intrumen utama setiap pemerintah untuk memanfaatkan peluang pencapaian tujuantujuan nasional lingkungan eksternalnya serta mengatasi atau mengurangi kendala atau hambatan
pencapain tujuan-tujuan tersebut. Kebijakan luar negeri juga mencerminkan nilai-nilai dasar
yang dianut oleh suatu Negara dalam interaksinya dengan actor lain karena nilai-nilai tersebut

menjadi pedoman perilaku dalam hubungan internasional.4

2 Jack C.Plano dan Roy Olton, The International Relations Dictionary, hal Rinehart Winston INC. Western Michigan University
New York, 1973, hal. 127.
3 K.J Holsti, Politik Internasional: Kerangka Untuk Analisis, terjemahan M. Thahrir Azhary, Jakarta, Erlangga, 1998, Hal. 131.
4 Alexius Jemadu, Politik Global Dalam Teori dan Praktik, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2008, Hal. 61.

5

Suatu laporan PBB tahun 1969 yang dikutip oleh GlobalSecurity.org, dilakukan oleh Komisi
Ekonomi PBB dan ECAFE (The Economic Commission for Asia and Far East) menunjukkan
kemungkinan adanya cadangan besar minyak dan gas di dekat Senkaku. Pada tahun 1969,
teknologi pengeboran lepas pantai di perairan dalam belum banyak berkembang, namun pada
tahun 2012 ini sudah merupakan praktik rutin. Begitu rutinnya hingga pengembangan ladang gas
lain di Laut Cina Timur, Chunxiao, juga telah dilakukan. Operasi lepas pantai telah menjadi
sangat umum di perairan pesisir sekitar Cina, termasuk sejumlah anjungan di pesisir Provinsi
Guangzhou (tepat di utara Hong Kong).
Faktor utama yang mempengaruhi Politik luar negeri Jepang berdasarkan pandangan
William D. Coplin ialah sebagai berikut :5
1. kondisi politik domestik. Dimana masyarakat jepang adalah masayarakat yang homogen.

Masyarakat yang mudah diatur, kepala negaranya loyal dan cepat dalam membuat
keputusan. Sedangkan mayoritas masyarakat Indonesia adalah heterogen dimana
masyarakat Indonesia susah untuk diatau dan kepala negaranya untuk mengeluarkan
keputusan dan merumuskan kebijakan dinilai sangat lambat.
2. Kapabilitas militer dan ekonomi. Jepang dalam hal ini menggunakan politik luar negeri
Pan Pasifisme yakni dari segi militer jepang tetap beraliansi dengan Amerika Serikat dan
Korea Selatan. Bahkan karena konflik kepulauan Sankakku dengan Cina, kini Perdana
Menteri Jepang Shinzo Abei menginginkan beraliansi dengan negara-negara ASEAN.
Dan dalam segi ekonomi Jepang mengandalkan Amerika Serikat dan negara-negara di
Asia sebagai konsumen dari produk buatan Jepang.
3. Lingkungan Internasional. Kondisi ketidak harmonisan antara negara-negara dikawasan
Asia Timur menyebabkan Jepang beraliansi dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan.
5 Salam Usmar, Materi Kuliah Semester 5: Politik Luar Negeri Jepang, UPN Veteran Yogyakarata, 5 Oktober 2012.

6

Karena dinilai belum cukup untuk melindungi kepentingan negara Jepang kini Jepang
menginginkan untuk beraliansi dengan negara-negara ASEAN.
Konsep the nature of threats adalah ancaman murni yang berubah menjadi ancaman yang
lebih luas seperti ekonomi, social, budaya, lingkungan hidup, demokrasi dan hak asasi manusia. 6

Hal ini terlihat pada larangan dan pembatasan pengaruh budaya korea selatan bagi generasi muda
Jepang yang dikhawatirkan akan mengancam eksistensi ataupun kemungkinan budaya Jepang
dapat tergeser.
Konsep dilemma keamanan adalah kondisi pertahanan dari suatu negara entah itu kekuatan
maupun kelemahan yang dapat menjadi provokatif terhadap negara lain. Ketika negara kuat,
maka hal tersebut dianggap sebagai provokasi bagi negara lain, dan negara itu akan
menaggapinya.7 Disini Cina tidak mengumumkan anggaran militernya secara resmi tapi apa bila
dilihat dari kondisi stabilitas ekonomi Cina yang tumbuh dengan pesat hingga mampu
mengembangkan jumlah militer dan teknologi militernya membuat ancaman bagi Jepang dalam
sengketa kepulauan Sankaku. Maka Jepang sangat mengingin realisasi dari hubungan aliansi
Jepang dan ASEAN.
Collective defense atau aliansi adalah persekutuan negara-negara dalam suatu kawasan akibat
adanya ancaman dari negara lain atau ancaman keseluruhan. Keanggotaanya bias berasal dari
anggota kawasan atau dari luar kawasan.8 Sebelum Jepang ingin beraliansi dengan ASEAN,
Jepang terlebih dahulu beraliansi dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan atas dasar

6 Fauzan, SIP, M.SI. Materi Kuliah Semester 3: Studi Keamanan, UPN Veteran Yogyakarta, 14 Oktober 2011.
7 Fauzan, SIP, M.SI. Materi Kuliah Semester 4:Studi Strategi Dalam Dilema Keamanan , UPN Veteran Yogyakarta, 12 Juni
2012.
8 Fauzan, SIP, M.SI. Materi Kuliah Semester 4:Studi Strategi Dalam Struktur Keamanan Regional , UPN Veteran Yogyakarta, 24

April 2012.

7

kepentingan nasional dan menjaga eksistensinya dari pengaruh dan hubunganya bersama Cina
dan Korea Utara.
Teori offensive-defensive menurut R.jarvis :9
1. Ketika kondisi offensive maupun defensive tidak dibedakan namun offensive diangap
memiliki keuntungan maka level security dilemma “very intense” lingkungan sangat
berbahaya, kondisi menuju arms race, kerjasama antar negara rendah. Ketika kondisi
offensive maupun defensive dianggap memiliki keuntungan maka level security dilemma
“intense” masing masing berusaha meningkatkan kapabilitas militernya. Jepang merasa
terancam dengan adanya perkembangan teknologi canggih nuklir Korea Utara dan
perkembangan militer cina yang melesat.
2. Ketika kondisi offensive-defensive dibedakan namun offensive dianggap memiliki
keuntungan security dilemma tidak intense, namun isu keamanan intense, lingkunagn
aman, kecenderungan offensive memberi keuntungan untuk menghadapi agresi dimasa
depan. Ketika offensive-defensive dibedakan namun defensive dianggap memiliki
keuntungan security dilemma sangat kecil atau bahkan tidak ada intensitasnya maka
lingkungan sangat aman, dan dianggap pertahanan dapat digunakan untuk pos

pembangunan lain dalam negara.

9 Fauzan, SIP, M.SI. Materi Kuliah Semester 4:Studi Strategi Dalam Dinamika Persenjataan dan Dilema Keamanan, UPN
Veteran Yogyakarta, 12 Juni 2012.

8