Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Pengunaan Media Gambar di SDN Tomini

  

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS

Melalui Pengunaan Media Gambar di SDN Tomini

Hardi, Imran, dan Abd. Hamid

  Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

  ABSTRAK Hardi, 2014 . Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS

  Melalui Penggunaan Media Gambar Di SDN Tomini. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing (I) Imran dan (II) Abd. Hamid.

  Penelitian tindakan kelas ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaralan IPS, serta berdasarkan hasil belajar pra tindakan yaitu daya serap klasikal 59,58% dan persentase Ketuntasan Klasikal 41,67% Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Tomini dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan media gambar. Penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan dasain kemmis dan McTanggart yang meliputi 4 tahap tindakan: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi dan (4) refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah 24 orang yaitu 16 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan pemberian tes. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dikategorikan cukup dengan persentasi 44,44%, mengalami peningkatan pada siklus II dengan kategori sangat baik dengan persentase 86,11%. Peningkatan aktivitas penelid terlihat dari hasli pengamatan guru kelas

  IV dalam pelaksanaan siklus I dikategorikan baik dengan persentase 65,38%. dan pada siklus II berada pada kategori sangat baik dengan persentese 88,46%. Hasil tes pada pembelajaran siklus I daya serap klasikal 69,16% dan ketuntasan belajar klasikal 62,5%. Hasil tes pada pembelajaran siklus II daya serap klasikal 80,42% dan ketuntasan belajar klasikal 87,5%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Tomini.

  Kata kunci: Hasil Belajar, Pembelajaran IPS, dan Media Gambar.

I. PENDAHULUAN

  Keberhasilan seseorang guru dalam pembelajaran dipengaruhi oleh komponen- komponen yang terdiri dari : tujuan pembelajaran, bahan pelajaran, kegiatan belajar, metode, alat/media, sumber belajar dan evaluasi. Walaupun seluruh komponen telah disediakan, namun jika siswa yang menjadi subjek pembelajaran tidak mau melakukan aktivitas belajar, maka keberhasilan belajar akan sulit diraih. Keberhasilan pembelajaran dalam arti tercapainya standar kompetensi sangat tergantung pada kemampuan guru mengolah pembelajaran yang dapat menciptakan situasi yang menyenangkan. Cara penyampaian pelajaran yang kurang menarik menjadikan siswa kurang bersemangat untuk mengikuti pelajaran. Namun sebaliknya, jika pelajaran disampaikan dengan cara menarik, akan menjadikan siswa tertarik dan bersemangat untuk selalu mengikuti dan kemudian mendorongnya untuk terus belajar. Oleh karena itu, hendaknya guru dapat menggunakan metode dan strategi mengajar yang tepat guna mencapai hasil belajar yang baik. Guru dapat menggunakan sumber belajar yang tepat guna membantu melancarkan proses belajar mengajar.

  Kenyataan selama ini yang terjadi di SDN Tomini khususnya pada kelas IV, bahwa penggunaan metode ceramah masih mendominasi pembelajaran IPS. Tampaknya hal ini terjadi karena guru disekolah tersebut beranggapan bahwa materi lebih muda disampaikan dengan metode ceramah, tanpa mempertimbangkan dan memperhatikan partisipasi aktif siswa selama pembelajaran belangsung. Dengan metode ceramah, guru terkesan menonton dalam penyampaian materi dan kurang mendapat respon yang positif dari siswa, sehingga para siswa merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti mata pelajaran tersebut. Akibat dari penggunaan metode ceramah yang belangsung terus menerus, mengakibatkan siswa kurang menguasai konsep sehingga hasil belajarnya juga akan rendah.

  Berdasarkan data yang diperoleh dari wali kelas IV SDN Tomini, menyatakan bawah nilai rata-rata mata pelajaran IPS pada semester I tahun pelajaran 2015/2016 masih tergolong rendah. Nilai rata-rata ditetapkan di SDN Tomini adalah 65%. Berdasarkan data tersebut membuat perhatian bagi peneliti untuk melakukan penelitian dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN

  Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Menurut Purwanto (1998:86) hasil belajar adalah “kemampuan yang dicapai, dikerjakan, dan dilakukan. Hasil belajar adalah kemampuan yang dicapai murid dalam mata pelajaran, baik kualitas maupun jumlah pelajaran selama periode yang diberikan diukur dengan menggunakan tes yang telah di standarisasikan”. Dimyati dan Mudjono (1999:250) berpendapat bahwa :

  Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi, yaitu sisi siswa dan sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat belum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Menurut Hamalik (2001:33) “hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti”. Proses perubahan perilaku siswa terdapat pada bakat, pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar mengajar ialah perubahan tingkahlaku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan meliputi segenap aspek kehidupan. Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasikan pengalaman belajar, menilai proses dan hasil belajar, termaksud dalam cakupan tanggung jawab guru dalam pencapaian hasil belajar siswa.

II. METODE PENELITIAN

  Tindakan akan dilaksanakan secara bersiklus, yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran dengan metode ceramah dan tanya jawab dengan menggunakan media gambar.

  Jenis data penelitian tindakan kelas ini menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari aktivitas siswa dan guru berupa data hasil observasi. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil tes yang diberikan kepada siswa.

  Pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas menggunakan dua cara yaitu : 1)

  Tes (1)

  Tes awal/tes pratindakan, diberikan sebelum melakukan tindakan penelitian untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi yang akan dibawahkan dalam penelitian ini. (2)

  Tes akhir, untuk mengetahui pemahaman siswa. Tes ini diberikan saat akhir tindakan untuk mengukur hasil belajar siswa dan tingkat keberhasilan setiap siklus. 2)

  Observasi Observasi aktivitas pembelajaran di kelas dilakukan oleh peneliti dan pengamat yang telah ditentukan sebelumnya. Pelaksanaan observasi baik pada guru/peneliti dan kepada siswa dilakukan dengan cara mengisi format observasi yang telah disiapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

  Analisis data dalam penelitian ini dilakukan selama dan setelah pengumpulan data. Untuk memperoleh data yang sesuai dalam penelitian, teknik analisis data yang digunakan teknik yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yang teridi dari : 1.

  Penyelidikan data Adalah prose kegiatan menyeleksi, memfokuskan dan menyederhanakan semua data yang telah diperoleh mulai dari awal pengumpulan data sampai penyusunan laporan penelitian 2. Penyajian data

  Penyajian data dilakukan dengan cara mengorganisasikan informasi yang diperoleh dari hasil reduksi dalam penelitian ini. Yang dimaksud dengan informasi adalah langkah pembelajaran dan hasil observasi (pengamatan). Data yang telah disajikan selanjutnya dibuat penafsiran dan evaluasi. Hasil penafsiran dan evaluasi dapat berupa penjelasan tentang perbedaan antara rencana tindakan dengan pelaksanaan tindakan, persepsi peneliti dan guru sebagai teman sejawat terhadap pelaksanaan tindakan dan perlunya perubahan tindakan sebagai alternative tindakan yang tepat.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

  Penarikan kesimpulan adalah memberikan kesimpulan terhadap hasil penafsiran dan evaluasi. Kegiatan ini mencakup pencarian makna data serta memberikan penjelasan. Selanjutnya dilakukan kegiatan verifikasi, yaitu menguji kebenaran, kekokohan dan kecocokan makna-makna yang muncul dari data

  Indikator untuk mengetahui minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran yaitu hasil analisis aktivitas siswa berada dalam kategori baik dan sangat baik. Selanjutnya persentase rata-rata dihitung dengan rumus.

  Kriteria taraf keberhasilan tindakan dapat ditentukan dengan : 75% < NR < 100% : Sangat Baik 50% < NR < 75% : Baik 25% < NR < 50% : Cukup 0% < NR < 25% : Kurang

  Teknik analisa data digunakan untuk menganalisa data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes belajar siswa dan menentukan persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus sebagai berikut : 1)

  Daya Serap Individu Analisa data untuk mengetahui daya serap masing-masing siswa digunakan rumus

  Pesentase nilai rata-rata (NR) = x 100% Jumlah skor

  Skor maksimal Daya Serap Individu = x 100%

  Skor Perolehan Siswa Skor maksimal Suatu kelas dikatakan tuntas secara individu jika persentase daya serap individu sekurang-kurangnya 65%. (Kriteria ketuntasan minimal SDN Tomini mata pelajaran

  IPS 2)

  Ketuntasan Belajar Klasikal Analisa data untuk mengetahui ketuntasan belajar seluruh siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini, digunakan rumus :

  Jumlah Siswa Yang Tuntasan Ketuntasan Belajar Klasikal = x 100%

  Jumlah Seluruh Siswa Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika rata-rata 80% siswa telah tuntas secara individual.

  3) Saya Serap Klasikal

  Analisa data untuk mengetahui daya serap klasikal atau daya serap seluruh sampel penelitian, maka digunakan rumus : Jumlah Skor Seluruh Siswa

  Daya Serap Klasikal = x 100% Jumlah Skor Maksimal Siswa

  Suatu kelas dikatakan klasikal jika persentase daya serap klasikal sekurang-kurangnya 75%. 4)

  Nilai Rata-Rata Jumlah Perolehan Seluruh Siswa

  Nilai Rata-Rata (NR) = x 100% Jumlah Siswa

  Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas adalah apabila hasil data yang diperoleh telah menunjukkan hasil belajar siswa yang baik. Hal ini ditandai dengan adanya daya serap individu memperoleh nilai minimal 65% dari skor ideal dan ketuntasan klasikal 80%, ketuntasan ini sesuai dengan criteria ketuntasan minimal (KKM) yang berlaku di SDN Tomini.

III. HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN

  19 Ibrahim

  14 Zulkifli

  60 √

  15 Dewi

  60 √

  16 Amran

  80 √

  17 Ardian

  70 √

  18 Sukma

  80 √

  60 √

  13 Afandi

  20 Latif

  70 √

  21 Indra

  60 √

  22 Mawar

  70 √

  23 Sinta

  60 √

  24 Burhan

  70 √

  70 √

  Setelah selesai pelakasanaan kegiatan pembelajaran tindakan siklus I dengan menggunakan media gambar pada materi Perkembangan Teknologi Transportasi, kegiatan selanjutnya adalah pemberian tes untuk mengetahui kemampuan akhir siswa. Bentuk tes kemampuan belajar yang diberikan adalah uraian tes dengan jumlah soal 5 butir (selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4) dan hasil tes tindakan siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4

  Hasil Tes Tindakan Siklus I No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Belajar Ya Tidak

  6 Anggun

  1 Nurfina

  80 √

  2 Alamsyah

  80 √

  3 Hermawan

  60 √

  4 Apriadi

  80 √

  5 Puspita

  60 √

  60 √

  12 Hermawati

  7 Mega

  70 √

  8 Toni

  60 √

  9 Lulu

  70 √

  10 Anton

  80 √

  11 Budiman

  80 √

  70 √

  Jumlah tuntas/tidak

  15

  9 Skor total siswa 1660 Skor maksimal tes 2400 Daya serap klasikal (%) 69,16 Ketuntasan belajar klasikal (%) 62,5 Sumber : Hasil Tes Siklus I

  Ketuntasan Belajar Klasikal = x 100% = x 100% = 62,5%

  Daya Serap Klasikal = x 100% = x 100% = 69,16%

  Nilai Rata-Rata (NR) = = x 100%

  = 69,16 Secara ringkas hasil analisis tes siklus I dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini.

  Jumlah Siswa yang Tuntas Jumlah Seluruh Siswa

  Jumlah Skor Seluruh Siswa Jumlah Skor Maksimal Soal

  Jumlah Skor Seluruh Siswa Jumlah Siswa

  15

  24 1660 2400 1660 2400

  Hasil Analisis Tes Siklus I No Aspek Perolehan Hasil

  1 Skor tertinggi 80 (7 orang)

  2 Skor terendah 60 (9 orang)

  3 Nilai rata-rata 69,16

  4 Banyak siswa yang tuntas 15 orang

  5 Persentase ketuntasan belajar klasikal 62,5%

  6 Persentase daya serap klasikal 69,16% Berdasarkan hasil evaluasi pada pembelajaran siklus I, nilai rata-rata siswa mencapai 69,16 dan daya serap klasikal 69,16% serta ketuntasan belajar klasikal 62,5%.

  Berdasarkan indikator keberhasilan yang ditetapkan, bahwa suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika rata-rata 80% siswa telah tuntas secara individual. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil kegiatan pembelajaran siklus I belum berhasil

  Pelaksanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan siklus I, hanya saja beberapa hal yang dianggap kurang pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II dan disesuaikan dengan perubahan yang ingin dicapai. Hasil yang diperoleh pada siklus II ini dikumpulkan serta dianalisis dan hasilnya digunakan untuk menetapkan suatu kesimpulan.

  Perencanaan

  Pada tahap ini peneliti menyusun perencanaan sebagai berikut : 1)

  Menetapkan meteri ajar 2)

  Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 3)

  Menyiapkan media gambar ang akan digunakan 4)

  Membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa

  Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II

  Siklus kedua dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 6 Februari 2016 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini disesuaikan dengan rencana yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan pokok materi Perkembangan Teknologi Komunikasi (selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2).

  Hasil Observasi Siklus II

  Observasi pada siklus II juga dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung atau bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Ibu Ningsih (guru kelas IV) masih bertugas sebagai pengamat terhadap aktivitas siswa dan guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Adapun hasil observasi aktivitas guru pada siklus

  II dapat dilihat pada tabel 4.6

  √

  52 Persentase 88,46% Ketagori penilaian Sangat Baik Sumber : Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II

  46 Skor maksimal

  3 Skor perolehan

  3 3. Memberikan PR √

  √

  4 2. Memberikan penguatan kepada siswa

  √

  3 Akhir 1. Menyimpulkan materi

  3 7. Membimbing siswa yang berada dalam kesulitan

  √

  4 6. Mengarahkan siswa mengerjakan LKS

  √

  4 5. Memberikan contoh yang tepat dan jelas

  3 4. Mengarahkan siswa memahami materi dengan menggunakan media gambar

  Observasi Aktivitas Guru Siklus II Tahap Indikator yang dinilai Penilaian Skor penilaian Sangat baik Baik Cukup Kurang

  Tanya jawab dengan siswa √

  4 3. Melakukan interaksi dan

  4 2. Menggunakan media gambar √

  √

  3 Inti 1. Menjelaskan materi pembelajaran

  √

  4 3. Melakukan apersepsi

  √

  4 2. Memotivasi siswa

  Menyampaikan tujuan pembelajaran √

  1 Awal 1.

  2

  3

  4

  Keterangan : 75 < NR < 100% : Sangat Baik 50 < NR < 75% : Baik

  25 < NR < 50% : Cukup < NR < 25% : Kurang

  Jumlah Skor Persentase nilai rata-rata (NR) = x 100%

  Skor Maksimal

  46 = x 100%

  52 = 88,46%

  Berdasarkan hasil observasi di atas, dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran yaitu berada pada kategori sangat baik dengan persentase 88,46%. Sekalipun dari komponen-komponen yang diamati tidak ada yang mendapat nilai kurang tetapi menjadi pelajaran bagi peneliti untuk terus meningkatkan kemampuan dan kreaktivitasnya dalam mengajar. Guru telah menggunakan media gambar dengan lebih baik dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran juga menjadi lebih baik. Penggunaan media gambar mempermudah siswa menerima materi pembelajaran bagitu pula buat guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Adapun hasil observasi kegiatan siswa pada siklus II, dapat dilihat pada tabel 4.7

  Pembahasan Hasil Penelitian

  Perbaikan pembelajaran dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Siklus I difokuskan pada materi Perkembangan Teknologi Transportasi dengan menggunakan media gambar. Pada tindakan siklus I nilai rata-rata siswa mencapai 69,16 dan daya serap klasikal 69,16% serta ketuntasan belajar klasikal 62,5%. Dengan demikian hasil kegiatan pembelajaran siklus I belum berhasil. Berdasarkan hasil pengamatan tindakan siklus I dapat diidentifikasikan bahwa penggunaan media gambar dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa, walaupun belum tuntas namun sudah ada peningkatan dibandingkan pada tahap pratindakan. Peneliti sebagai pelaksana perbaikan pembelajaran belum maksimal mengelola dan memanfaatkan media gambar sebagai media pembelajaran. Pemberian umpan balik dan pengamatan harus selalu dilakukan agar siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Walaupun demikian pelaksanaan tindakan siklus I dengan menggunakan media gambar ternyata cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS, walaupun hasil yang dicapai belum memenuhi indikator keberhasilan.

  Tindakan siklus II juga dilaksanakan dengan menggunakan media gambar. Kegiatan pembelajaran secara umum telah berjalan dengan baik dan menunjukkan peningkatan. Pemahaman dan tingkat penguasaan konsep tentang Perkembangan Teknologi Transportasi menunjukkan hasil yang lebih baik. Keikutsertaan siswa dalam pembelajaran juga menunjukkan peningkatan. Hal ini dapat kita lihat bahwa nilai rata-rata siswa mencapai 80,42 dan daya serap klasikal 80,42% serta ketuntasan belajar klasikal 87,5%. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus ini ditandai oleh aktifitas siswa semakin meningkat, yang dapat dilihat dari lembar observasi yang diisi oleh pengamat; penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran lebih baik bila dibandingkan dengan sebelumnya; hasil analisis tes hasil belajar siswa dari siklus I mengalami peningkatan; ketercapaian indikator dari beberapa aspek penilaian membuktikan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini berarti pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan atau indikator kinerja yang dipersyaratkan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu daya serap individu sekurang- kurangnya 65% suatu kelas dikatakan tuntas belajar klasikal jika persentase daya serap klasikal sekurang-kurangnya 75% dan suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika rata-rata 80% siswa telah tuntas secara individual.

  Peningkatan hasil belajar siswa terjadi karena semakin meningkatnya aktivitas belajar siswa. Peningkatan aktivitas belajar siswa terjadi karena siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran yang bervariasi salah satunya adalah dengan menggunakan media gambar. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran, dapat melatih siswa didalam mengingat, mengungkapkan kembali pengetahuannya dan mengambil keputusan. Selain itu, penggunaan media gambar dalam pembelajaran dapat menghidupkan suasana belajar dimana siswa terlibat aktif didalamnya. Pembelajaran ini cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, karena dapat mengubah kebiasaan belajar siswa dari yang hanya mendengarkan dan menerima informasi dari guru, menjadi aktif dan dapat menerima pelajaran dengan baik.

  Oleh karena itu, penggunaan media gambar dalam pembelajaran sangat baik karena media gambar mempunyai kelebihan seperti 1) Membuat konsep yang abstrak menjadi konkret; 2) Penggunaan media gambar akan lebih memudahkan guru menjelaskan objek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar; 3) Menampilkan objek yang terlalu besar; 4) Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang; 5) Memungkinkan siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya; 6) Membangkitkan minat dan motivasi belajar; 7) Memberi kesan perhatian individu untuk seluruh anggota kelompok belajar; 8) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan; dan 9) Menyajikan informasi belajar secara serempak (mengatasi keterbatasan ruang dan waktu).

  Berdasarkan hasil observasi dan hasil tes evaluasi yang dilakukan oleh peneliti dan guru kelas IV terhadap siswa pada saat pembelajaran IPS berlangsung, peneliti dapat mengambil satu kesimpulan bahwa dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian hipotesis tindakan yang dirumuskan sebelumnya yaitu : “jika dalam pembelajaran IPS menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Tomini Kecamatan Tomini” dinyatakan” diterima” sesuai dukungan dari indikator kinerja yang telah ditetapkan.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

  1. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan guru. Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran semakin baik ditandai dengan terjadinya perubahan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran, yaitu adanya perhatian, perasaan senang dan kemauan dalam belajar. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan guru dan peneliti pada siklus I dan II dengan menggunakan lembar observasi. Aktivitas siswa pada siklus I berada pada kategori cukup dengan persentase 44,44% dan mengalami peningkatan pada siklus II dengan kategori sangat baik dengan persentase 86,11%. Aktivitas peneliti dalam kegiatan pembelajaran juga mengalami perubahan, hal ini terlihat dari hasil pengamatan guru kelas IV dalam pelaksanaan siklus I dikategorikan baik dengan persentase 88,46%.

  2. Penggunaan media gambar juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil evaluasi yang didapatkan dari pelaksanaan tes pratindakan adalah nilai rata-rata siswa 59,58% dan daya serap klasikal 59,58% serta persentase ketuntasan klasikal hanya mencapai 41,67%. Hasil evaluasi pada pembelajaran siklus I, nilai rata-rata siswa mencapai 69,16 dan daya serap klasikal 69,16% serta ketuntasan belajar klasikal 62,5. Hasil evaluasi pada pembelajaran siklus II, nilai rata-rata siswa mencapai 80,42 dan daya serap klasikal 80,42% serta ketuntasan belajar klasikal 87,5%. Berdasarkan hasil ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Tomini.

  Saran

  Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, penulis mengemukakan saran- saran sebagai berikut :

  1. Bagi guru IPS khususnya dan guru kelas pada umumnya diharapkan dapat menggunakan media gambar sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran disekolah guna meningkatkan minat belajar siswa.

  2. Guru diharapkan selalu bertindak kratif dalam menggunakan berbagai metode dan media pembelajaran, sehingga siswa selalu berminat dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.

  3. Disarankan ada penelitian yang lebih lanjut tentang penggunaan media gambar terbimbing agar hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat diatasi.

  

DAFTAR PUSTAKA

Dimyanti dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

  Hamalik Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung : Alumni

  Novianti Veronika. 2009. Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas III SDN Inpres 2

  Besusu Pada Pembelajaran IPS dengan Menggunakan Media Gambar. Skripsi. Palu

  : FKIP Purwanto. 1998. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya.

  Sudjana Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdikarya

Dokumen yang terkait

Penerapan metode Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV SDN Jeru 01.

0 7 24

eningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sumber Daya Alam dan Teknologi Pengolahannya Melalui Metode Penemuan (Discovery) di SDN Mangaran 02

0 4 13

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Index Card Match di Kelas III SDN Cempaka Putih 1 Ciputat Timur

0 14 210

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII Di SMP Negeri 142 Jakarta.

0 4 239

Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Penerapan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV di MIN 15 Bintaro

1 5 180

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Media Gambar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN 1 Cimanuk Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011-2012

2 35 77

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa pada Mata Pelajaran IPS melalui Metode Sosiodrama dan Media Gambar Komik pada Siswa Kelas I SD Negeri 45 Pulau Karam Kecamatan Koto XI Tarusan Tahun Pelajaran 2012/2013

0 0 8

Penggunaaan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS di Kelas IV SD Negeri 06 Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman

0 0 7

View of Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidkan Agama Islam Menggunakan Metode Demonstrasi Dan Media Nyata Pada Kelas IV SDN 3 Sepit Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 22