HUBUNGAN WANITA MENOPAUSE DENGAN HIPERTENSI di DESA GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO NUR FITRIANA 11001036

  

HUBUNGAN WANITA MENOPAUSE DENGAN HIPERTENSI di DESA

GAYAMAN MOJOANYAR

MOJOKERTO

NUR FITRIANA

  

11001036

Subyek dan Kata Kunci Wanita, Menopouse, Hipertensi : DESCRIPTION

  Wanita menopause memiliki risiko hipertensi yang lebih tinggi dibanding yang belum menopause. perubahan hormonal dan biokimia setelah menopause adalah penyebab utama perubahan tekanan darah tersebut. Perubahan hormon tersebut membuat perempuan mengalami peningkatan sensitivitas terhadap garam dan penambahan berat badan. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi Hubungan Wanita Menopause dengan Hipertensi.

  Jenis penelitia ini adalah analitik korelasi dan desain penelitian adalah cros

  sectional. dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel independen wanita

  menopause dan dependennya adalah hipertensi. Populasi yaitu seluruh wanita menopause yang berusia 45-55 tahun sebayak 64 orang dengan sampel sebanyak 38 responden. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non

  probability sampling dengan tipe consecutive sampling. lokasi penelitian ini di Desa

  Gayaman Kecamatan Mojoanyar kabupaten Mojokerto. Penelitian ini dilakukan pada 21 Mei 2014. Dilakukan pengolahan data editing, coding, scoring, tabulating.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil responden mengalami hipertensi sebanyak 15 responden (39%) dan wanita menopause yang paling banyak mengalami perubahan-perubahan fisik sebanyak 21 responden (55,2%)

  Analisa data menggunakan uji Spearman Rank diperoleh hasil perhitungan

  s s s

  dengan nilai signifikan a=0,05, r hitung = 0,267 dan r tabel = 0,738 karena r hitung

  s

  < r tabel, maka H0 diterima yang artinya tidak ada hubungan antara wanita menopause dengan hipertensi di Desa Gayaman Mojoanyar Mojokerto Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya wanita menopause dan sebagai masukan bagi petugas kesehatan untuk pemberian informasi terhadap masyarakat khususnya wanita menopause tentang hipertensi.

  

ABSTRACT

  Menopausal womenhavea higherrisk of hypertension than premenopausal. Hormonal and biochemicalchangesaftermenopauseis amajor causechanges inthebloodpressure. Changes inthese hormonesmakewomenhave increasedsensitivity tosaltandweight gain. The purposeof this researchistoidentify therelationshipMenopauseWomenwithHypertension. This is the type of empirically and anlytically correlation researh design was cross sectional. Within this study consisted of two variables : the independent variable and the independent menopausal women is hypertension. Ie the entire pulation of postmenopausal women aged 45-55 years 64 people with a sample of 38 respondents. The samplinng teknikue accep used in this study is a type of non-probability sampling with consecutive sampling. This reseach sites in the Village Distric of Mojoanyar

  GayamanMojokerto regency. The reseach was conducted on May 21 2014 Attractions editing data processing, coding, scoring, tabulating. The result of this study showed that a small proportion of respondents had hypertension by 15 respondents (39%) and the most menopausal women experience physical changes as much as 21 respondents (55,2%) Analysis of the data using the Sperman Rank test calculation results obtained with a

  s s s s

  significant value = 0,05, r =0,267 and r count table for r =0,738 count <r table, then H0 is accepted, which means there is no relationship between menopausal women with hypertension in the Village Gayaman Mojoanyar Mojokerto The result of this study are expected to provide an overview and benefits for people, especially posmenopausal women, and as input for healt workers to provide information to the public, especially postmenopausal women about hypertension Keyword : Women, menopausal, Hypertension

  Contributor : Nurul Hidayah.S.Kep.Ns,M.Kep

  Yudha Laga,H.K., Amd.Kep.S.Psi

  Date : Type Material : Laporan Penelitian Identifier : Right : Summary: LATAR BELAKANG

  Wanita menopause memiliki risiko hipertensi yang lebih tinggi dibanding yang belum menopause. perubahan hormonal dan biokimia setelah menopause adalah penyebab utama perubahan tekanan darah tersebut. Perubahan hormon tersebut membuat perempuan mengalami peningkatan sensitivitas terhadap garam dan penambahan berat badan. Kedua hal tersebut berpotensi memicu tekanan darah yang lebih tinggi (Ellie dan Sharon, 2005).Pengaruh menopause sendiri terhadap tekanan darah menujukan bahwa wanita post menopause tekanan sistolik lebih tinggi 4 sampai 5 mmHg dari pada wanita pre menopause. dibandingkan dengan wanita pre-menopause, wanita menopause memiliki tekanan darah yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa hormon pada ovarium dapat memodulasi tekanan darah. Dilaporkan bahwa kedua tekanan darah yakni sistolik dan diastolik berkaitan erat dengan usia menopause, BMI (body mass index), terapi perubahan hormon dan denyut nadi. Wanita dalam masa menopause ditemukan memiliki tekanan darah sistolik lebih besar daripada pria dengan BMI dan umur yang sama, sedangkan tekanan darah sistolik meningkat 5mmHg dalam lima tahun. Kenaikan tekanan darah sistolik menunjukkan adanya penurunan penyesuaian arteri (Gunawan, 2005).

  Wanita menopause sendiri dalam menghadapi hipertensi dipengaruhi oleh kedewasaan berpikir, faktor sosial ekonomi, budaya,wawasan mengenai menopause dan kematangan mental dan apabila tidak ditangani maka akan berdampak pada perubahan sikis dan psikis yang meliputi merasa tua, tidak menarik lagi, tertekan karna takut menjadi tua, mudah tersinggung, bermasalah dengan konsentrasi dan daya ingat, mudah terkejut sehingga jantung berdebar, peningkatan lemak disekitar pinggang, gangguan pada perkemihan, takut tidak memenuhi sexual suami, mereka juga merasa tidak berguna lagi. Para perempuan tersebut juga rentan terhadap penyakit degeneratif misalnya osteoporosis, penyakit jantung koroner, Pada neurologic:terjadicerebrovascular accident tidak bisa diatasi akan berkembang menjadi stres yang berdampak buruk pada kehidupan sosial perempuan yang akan merangsang otak sehingga dapat mengganggu keseimbangan hormon dan akhirnya berakibat buruk pada kesehatan tubuh (Sedyawan, 2009).

  Hipertensi dikenal sebagai penyakit darah tinggi yang terkadang tidak disadari penderitanya sebelum memeriksakan tekanan darah. umumnya tekanan darah bertambah secara perlahan dengan bertambahnya umur. Risiko untuk menderita hipertensi pada populasi ≥ 55 tahun yang tadinya tekanan darahnya normal adalah 90%. Sampai dengan umur 55 tahun dan laki-laki lebih banyak menderita hipertensi dibanding perempuan. Dari umur 55-74 tahun sedikit lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki yang menderita hipertensi). Seorang wanita dikatakan mengalami hipertensi jika pada saat didapatkan tekanan darah sistoliknya lebih dari 140 mmHg atau tekanan darah diastoliknya lebih dari 90 mmHg(Karyadi E, 2002).

  Menurut WHO tahun 2008 menunjukan di seluruh dunia sekitar 972 juta orang menderita hipertensi dan di perkirakan akan menjadi 1.15 milyar kasus di tahun 2025 atau 26,4% penghuni bumi mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita yang mendapat pengobatan hanya 12,5% penderita hipertensi yang di obati dengan baik.sedangkan menurut hasil survey di Indonesia prevalensi hipertensi berkisar antar 10

  • – 15 % pada orang dewasa dan lebih besar dari 20% pada orang berumur 45 tahun ke atas. jadi jika ada orang yang berumur di atas 45 tahun diperkirakan 2 orang yang menderita hipertensi.prediksi ini didasarkan pada angka penderita saat ini dan pertambahan penduduk saat ini, sedangkan hasil survey kesehatan Ibu Rumah Tangga tahun 2000 menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi pada wanita menopause di Indonesia cukup tinggi, yaitu 83 per 1000 pada anggota ibu rumah tangga dan resiko hipertensi pada wanita pos menopause mengalami peningkatan dari pada pre menopause (Dinkes provinsi Jawa Timur, 2010).

  Hipertensi pada wanita menopause dan hubungannya dengan hormone pada wanita ini juga menujukkan peranan dan bagaimana hormone dapat mempengaruhi tekanan darah. Menopause dihubungkan dengan pengurangan pada estradional dan penurunan perbandingan rasio estrogen dan testoteron. Hal ini mengakibatkan disfungsi endothelial dan menambah BMI yang menyebabkan kenaikan pada aktivasi saraf simpatetik yang kerap kali terjadi pada wanita yang mengalami menopause. Aktivasi saraf simpatetik ini akan mengeluarkan stimulant renin dan angiotensin II. Disfungsi endhotelial ini ahirnya meningkatkan kesensitifan garam dan kenaikan endhotelin. Tidak hanya itu, kenaikan angiotensin dan endhotelin dapat menyebabkan stres oksidatif yang ahirnya berujung pada hipertensi atau tekanan darah tinggi (Potter & Perry, 2005).Berdasarkan dari hasil study pendahuluan tanggal 7-8 Maret 2014 di Desa Gayaman Mojoanyar Mojokerto dengan cara pemeriksaan dari 8 responden di dapatkan 5 orang hipertensi dan 4 orang tidak hipertensi.

  Solusi yang dapat diterapkan pada hipertensi dengan wanita menopause yaitu dengan mengurangi konsumsi garam, menghindari kegemukan (obesitas), membatasai konsumsi lemak, olahraga teratur, banyak makan buah dan sayuran segar, tidak merokok dam minuman alcohol, latihan relaksasi dan meditasi, berusaha membina hidup positif, mengurangi makan yang mengandung kolesterol tinggi seperti daging kambing, tidak makan makanan yang di asinkan atau di awetkan dan mengurangi kopi. Sedangkan perawatan bagi penderita hipertensi agar penyakitnya tidak menjadi parah tentunya harus disertai pemakaian obat-obatan yang di tentukan dari dokter (Surwono, 2010).

  METODOLOGI

  Desain Penelitiaan ini adalah analitik. Variabel independen wanita menopause dan variabel dependenya hipertensi. Populasi dalam penelitian ini wanita menopause yang berusia 45-55 tahun di Desa Gayaman Mojoanyar Mojokerto. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling, instrumen yang di gunakan yaitu kuesioner dan spignomanometer, Teknik pengolahan data dengan editing, coding,

  

scoring, tabulating. Tempat penelitiaan ini dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di Dusun

Gayaman Desa Mojoanyar Mojokerto.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  Berdasarkan dari 38 responden didapatkan hampir sebagian responden memiliki tekanan darah normal yaitu sebanyak 23 responden (60,5%). Dan hampir sebagian responden mengalami hipertensi yaitu sebanyak 15 responden (39,5 %). Hasil uji statistika dengan menggunakan uji Spearman Rank diperoleh hasil perhitungan dengan

  s s s s

  nilai signifikan a=0,05, hitung = 0,267 dan tabel = 0,738 karena hitung < tabel,

  r r r r

  maka H0 diterima yang artinya tidak ada hubungan antara wanita menopause dengan hipertensi di Desa Gayaman Mojoanyar Mojokerto.

  Berdasarkan tabulasi silang didapatkan dari 17 responden wanita menopause yang mengalami perubahan fisik hampir setengah responden mengalami tekanan darah normal yaitu sebanyak 12 responden (31,6%) dan sebagian kecil responden mengalami hipertensi yaitu 5 responden (13,2%). Dan dari tabulasi silang juga didapatkan 21 responden wanita menopause yang mengalami perubahan psikis hampir setengahnya memiliki tekanan darah normal yaitu 11 responden (28,9%) dan hampir setengah lainya mengalami hipertensi yaitu sebanyak 10 responden (26,3%).

  Menurut Gunawan (2005), dimana menurutnya wanita menopause memiliki risiko hipertensi yang lebih tinggi. perubahan hormonal dan biokimia setelah menopause adalah penyebab utama perubahan tekanan darah tersebut. Perubahan hormon tersebut membuat perempuan mengalami peningkatan sensitivitas terhadap garam dan penambahan berat badan. Kedua hal tersebut berpotensi memicu tekanan darah yang lebih tinggi (Ellie dan Sharon, 2005).Pengaruh menopause sendiri terhadap tekanan darah menujukan bahwa wanita post menopause tekanan sistolik lebih tinggi 4 sampai 5 mmHg dari pada wanita pre menopause. dibandingkan dengan wanita pre-menopause, wanita menopause memiliki tekanan darah yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa hormon pada ovarium dapat memodulasi tekanan darah. Dilaporkan bahwa kedua tekanan darah yakni sistolik dan diastolik berkaitan erat dengan usia menopause, BMI (body mass index), terapi perubahan hormon dan denyut nadi. Wanita dalam masa menopause ditemukan memiliki tekanan darah sistolik lebih besar daripada pria dengan BMI dan umur yang sama, sedangkan tekanan darah sistolik meningkat 5mm/Hg dalam lima tahun. Kenaikan tekanan darah sistolik menunjukkan adanya penurunan penyesuaian arteri.

  Peneliti berasumsi bahwa kejadian menopause tidak mempengarui kejadian hipertensi dikarenakan wanita menopause pada umumnya tekanan darah bertambah secara perlahan dengan bertambahnya umur. Risiko untuk menderita hipertensi pada populasi ≥ 55 tahun lebih tinggi yang tadinya tekanan darahnya normal adalah 90%. Sampai dengan umur 55 tahun dan laki-laki lebih banyak menderita hipertensi dibanding perempuan. Dari umur 55-74 tahun sedikit lebih banyak perempuan dibandingkan laki- laki yang menderita hipertensi (Karyadi E, 2002). Hingga saat ini masyarakat cukup memahami bahaya dari hipertensi, khusunya mengenai dampak yang ditimbulkan seperti komplikasi pada ginjal, mata, jantung, sukar tidur, pusing dan mata berkunang-kunang

  SIMPULAN 1.

  Sebagian responden di Desa Gayaman Mojoanyar Mojokerto memiliki tekanan darah normal yaitu sebanyak 23 responden (61%).

  2. Responden pada kriteria perubahan wanita menopouse sebagian besar mengalami perubahan psikis yaitu sebanyak 21 responden (55,2%).

  3. Berdasarkan uji Spearman Rank diperoleh hasil perhitungan dengan nilai s s s

  signifikansignifikan a=0,05, hitung = 0,267 dan tabel = 0,738 karena hitung

  r r r s

  < tabel, maka H0 diterima yang artinya tidak ada hubungan antara wanita

  r menopause dengan hipertensi di Desa Gayaman Mojoanyar Mojokerto.

  REKOMENDASI A. Saran 1.

  Bagi Prak praktisi a.

  Bagi profesi keperawatan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi profesi dalam mengembangkan perencanaan keperawatan lebih lanjut dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan b. Bagi tenaga kesehatan

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam memberikan penyuluhan pada wanita menopause tentang pentingnya bahaya hipertensi 2. Bagi teoritis a.

  Bagi institusi pendidikan Dapat digunakan sebagai sarana informasi dan wacana kepustakaan, juga dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya b.

  Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan penelitian ini bisa dijadikan pedoman dalam menambah wawasan dan pengetahuan tentang bahaya hipertensi

ALAMAT KORESPONDEN

  Email : v3.limited@gmail.com No. Telp : 085748105774 Alamat : Lumajang