Hubungan Dasar Negara dan Konstitusi
Hubungan Dasar Negara dan Konstitusi
1. Pengertian Dasar Negara
Dasar negara adalah pedoman dalam kehidupan penyelenggara ketatanegaraan
negara yang mencakup berbagai bidang kehidupan. Dasar negara merupakan
filsafat negara rpolitical philosophy) yang berkedudukan sebagai sumber dari
segala sumber hukum atau sumber dari tata tertib hukum dalam negara. Filsafat
merupakan hasil pemikiran para filsuf sebagai suatu ajaran atau sistem nilai,
baik berwujud pandangan hidup, maupun sebagai ideologi yang dianut suatu
masyarakat. Political philosophy adalah filsafat sebagai pandangan hidup dari
suatu bangsa dan negara. Filsafat negara rpolitical philosophy) Indonesia adalah
Pancasila.
2. Pengertian Konstitusi
Konstitusi berasal dari constitution rInggris), constitutie rBelanda),
danconstituer rPerancis), yang berarti membentuk, menyusun, menyatakan.
Konstitusi menurut makna katanya berarti dasar susunan suatu badan politik
yang disebut negara. Konstitusi ada yang tertulis sebagai keputusan badan yang
berwenang, dan ada yang tidak tertulis berupa konvensi.
Pengertian Konstitusi
Dalam perkembangannya, istilah konstitusi mempunyai 2 pengertian, yaitu
sebagai berikut.
a. Dalam pengertian luas rdikemukakan oleh Bolingbroke)
Konstitusi berarti keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum
dasar. Hukum dasar dapat terdiri dari unsur-unsur tertulis atau tidak tertulis atau
dapat merupakan campuran dari dua unsur tersebut.
b. Dalam arti sempit/terbatas rdikemukakan oleh Lord Bryce)
Konstitusi berarti suatu dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar
negara. Berarti sebagian dari hukum dasar yang merupakan satu dokumen
tertulis yang lengkap.
Herman Heller membagi konstitusi dalam 3 pengertian, yaitu sebagai berikut.
a. Konstitusi mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat sebagai
suatu kenyataan namun belum merupakan konstitusi dalam arti hukum, tetapi
masih merupakan pengertian sosiologi atau politis.
2. Pengertian Konstitusi
b. Setelah orang mencari unsur-unsur hukumnya dari konstitusi yang hidup di
dalam masyarakat itu untuk dijadikan sebagai suatu kesatuan kaidah hukum,
maka konstitusi disebut rechtverfassung.
c. Kemudian orang mulai menulisnya dalam suatu naskah sebagai undangundang tertinggi yang berlaku dalam suatu negara.
3. Tujuan dan Nilai Konstitusi
Dalam suatu negara, konstitusi memiliki tujuan sebagai berikut.
a. Memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik.
b. Melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasa.
c. Memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa dalam
menjalankan kekuasaannya.
Selain memiliki tujuan, dalam konstitusi terkandung nilai-nilai berikut.
a. Nilai normatif = resmi diterima oleh bangsa.
b. Nilai nominal = sesuai dengan hukum yang berlaku, namun tidak sempurna.
c. Nilai semantik = hanya berlaku untuk kepentingan penguasa.
Hubungan Dasar Negara dan Konstitusi
Kedudukan dan fungsi Pancasila adalah sebagai berikut.
1. Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila merupakan norma dasar atau kaidah negara yang fundamental.
2. Pancasila sebagai pandangan hidup
Pancasila sebagai pandangan hidup hendaknya diwujudkan dalam setiap
tindakan dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa
Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia adalah Pancasila yang
merupakan sikap mental dan pola tingkah laku bangsa Indonesia, yang
diwujudkan dalam kepribadian bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas yang
membedakan dengan bangsa lain.
Hubungan Dasar Negara dan Konstitusi
4. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
Cita-cita luhur bangsa Indonesia dengan tegas dimuat dalam Pembukaan UUD
1945 karena Pembukaan UUD 1945 merupakan penuangan jiwa proklamasi,
yaitu jiwa Pancasila, maka dengan demikian Pancasila juga merupakan cita-cita
dan tujuan bangsa Indonesia, yaitu terciptanya masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur berdasarkan Pancasila.
5. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa
Pancasila telah disepakati oleh seluruh rakyat Indonesia sebelum Indonesia
merdeka maupun setelah Indonesia merdeka sebagai perjanjian luhur bangsa
yang harus dibela selama-lamanya.
6. Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia
Pancasila merupakan falsafah hidup dan kepribadian bangsa Indonesia yang
mengandung nilai dan norma yang oleh bangsa Indonesia diyakini karena sesuai
dan tepat bagi bangsa Indonesia sehingga dapat mempersatukan bangsa
Indonesia
Hubungan Dasar Negara dan Konstitusi
7. Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia
Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan,
ide, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut
dan mengatur tingkah laku sekelompok manusia tertentu dalam berbagai bidang
kehidupan.
8. Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi
dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika internal.
Substansi Konstitusi Negara
1. Unsur Konstitusi
Menurut Sovernin Lohman, suatu konstitusi harus memuat unsur-unsur
berikut.
a. Konstitusi dipandang sebagai perwujudan perjanjian masyarakat, artinya
konstitusi merupakan konklusi rkesimpulan) dari kesepakatan masyarakat untuk
membina negara dan pemerintah untuk mengatur mereka.
Substansi Konstitusi Negara
1. Unsur Konstitusi
b. Konstitusi sebagai piagam yang menjamin Hak Asasi Manusia rHAM) dan
warga negara sekaligus menentukan batas-batas hak dan kewajiban warga
negara dan alat-alat pemerintahannya.
c. Konstitusi sebagai forma regimenis atau kerangka bangunan pemerintahan.
2. Macam-Macam Konstitusi
C.F. Strong menggolongkan konstitusi menjadi 2 macam, yaitu :
a. Konstitusi tertulis dan tidak tertulis.
b. Konstitusi yang dituangkan dalam suatu dokumen tertentu dan yang tidak
didokumentasikan.
K.C. Wheare menggolongkan konstitusi menjadi 5 macam, yaitu :
a. Konstitusi tertulis dan tidak tertulis.
b. Konstitusi fleksibeel rluwes) dan konstitusi rigid rkaku/tegas).
c. Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi bukan derajat tinggi.
Substansi Konstitusi Negara
2. Macam-Macam Konstitusi
d. Konstitusi serikat dan konstitusi kesatuan.
e. Konstitusi sistem pemerintahan presidensial dan konstitusi sistem
pemerintahan parlementer.
Penggolongan konstitusi feksibel dan kaku didasarkan pada cara mengubah
konstitusi tersebut.
a. Konstitusi feksibel rluwes) adalah konstitusi yang dapat diubah melalui proses
yang sama dengan undang-undang rtidak sulit). Contoh : konstitusi di negara
Selandia Baru dan Inggris.
b. Konstitusi rigid rkaku) adalah konstitusi yang perubahannya dilakukan melalui
suatu cara atau proses khusus rspecial process). Contoh : konstitusi di negara
Amerika Serikat, Swiss, Perancis, dan Norwegia.
3. Fungsi Pokok Konstitusi
Fungsi pokok konstitusi adalah membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian
rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang.
Dengan demikian, diharapkan hak-hak warga negara akan terlindungi. Gagasan
ini dinamakan konstitusionalisme.
Dengan memperhatikan sifat dan fungsi konstitusi rUUD), setiap UUD memuat
ketentuan-ketentuan sebagai berikut.
a. Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif.
b. Hak-hak asasi manusia rbisa disebut Bill of Rights), apabila berbentuk naskah
tersendiri.
c. Prosedur mengubah UUD.
d. Ada kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD.
4. Substansi Konstitusi di Indonesia
a. Adanya pemilihan langsung presiden, wakil presiden, dan wakil rakyat.
b. Presiden adalah kepala negara dan kepala pemerintahan.
c. Adanya mekanisme check and balances rsaling kontrol dan saling imbang)
antar lembaga negara.
d. Adanya pengakuan terhadap hak-hak dasar warga negara.
e. Adanya sistem pemilu reguler sebagai mekanisme peralihan kekuasaan.
f. Tanggung jawab pemerintahan negara kepada pemilih dan konstitusi.
g. Adanya mekanisme judicial review ruji materi).
h. Adanya mekanisme impeachment rpendakwaan terhadap pejabat negara
yang melanggar konstitusi dan hukum pidana).
Makna Masing-Masing Alinea pada Pembukaan UUD 1945
1. Alinea pertama
Pada alinea pertama terkandung suatu dalil objektif, yaitu penjajahan tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
2. Alinea kedua
Alinea kedua mengandung pernyataan adanya ketetapan dan penajam penilaian
yang menunjukkan bahwa :
a. Perjuangan pergerakan di Indonesia telah sampai pada tingkat yang
menentukan.
b. Momentum yang telah dicapai tersebut harus dimanfaatkan untuk
menyatakan kemerdekaan.
c. Kemerdekaan tersebut bukan merupakan tujuan akhir, melainkan masih harus
diisi dengan mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, adil, dan
makmur.
3. Alinea ketiga
Alinea ketiga menggambarkan adanya keinginan kehidupan yang
berkesinambungan, keseimbangan antar kehidupan spiritual dan material serta
keseimbangan antar kehidupan dunia dan akhirat.
4. Alinea keempat
Alinea keempat menegaskan tentang hal-hal berikut :
a. Fungsi sekaligus tujuan negara Indonesia, yaitu : 1) Melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. 2) Memajukan
kesejahteraan umum, 3) Mencerdaskan kehidupan bangsa, 4) Ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
b. Susunan bentuk negara, yaitu republik kesatuan.
c. Sistem pemerintahan negara, yaitu berkedaulatan rakyat rdemokrasi).
d. Dasar negara, yaitu Pancasila.
Hubungan Pokok Pikiran Alinea ke-IV Pembukaan UUD 1945 dengan
Pancasila
Cara mengingatnya menggunakan Ga Ma Pa Tua, yang maksudnya sebagai
berikut.
1. Pokok pikiran pertama berhubungan dengan sila ketiga Pancasila.
2. Pokok pikiran kedua berhubungan dengan sila kelima Pancasila.
3. Pokok pikiran ketiga berhubungan dengan sila keempat Pancasila.
4. Pokok pikiran keempat berhubungan dengan sila pertama dan kedua
Pancasila.
Periodisasi Konstitusi di Indonesia
1. UUD 1945 (18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949)
Pada masa ini, nilai UUD 1945 hanya bersifat nominal saja, yaitu baru di atas
kertas saja sebagai alat kelengkapan berdirinya negara yang merdeka.
2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat/RIS (27 Desember 1949 - 17
Agustus 1950)
Saat itu, konstitusi RIS dimaksudkan sebagai UUD yang bersifat sementara
karena lembaga yang membuat dan menetapkan tidaklah representatif.
Periodisasi Konstitusi di Indonesia
3. Undang-Undang Dasar Sementara/UUDS 1950 r17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959)
Bentuk negara serikat tidak bertahan lama di Indonesia sehingga dibentuk UUDS
1950 yang bersifat mengganti konstitusi RIS.
4. Kembali ke Undang-Undang Dasar 1945 r5 Juli 1959 - 19 Oktober 1999)
Sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga sekarang, UUD 1945 berlaku dan
diberlakukan sebagai hukum dasar. Sifatnya masih tetap sebagai UUD
sementara.
5. Perubahan ramandemen) UUD 1945
Dalam kurun waktu tahun 1999 - 2002, UUD 1945 telah mengalami 4 kali
perubahan yang ditetapkan dalam sidang umum dan sidang tahunan MPR, yaitu
sebagai berikut.
a. Perubahan pertama UUD 1945 r19 Oktober 1999 - 18 Agustus 2000)
Perubahan pertama dihasilkan melalui Sidang Umum Majelis Permusyawaratan
Rakyat Tahun 1999 tanggal 14 - 21 Oktober 1999.
Periodisasi Konstitusi di Indonesia
b. Perubahan kedua UUD 1945 (18 Agustus 2000 - 9 November 2001)
Perubahan kedua dihasilkan melalui Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Tahun 2000 tanggal 7 - 18 Agustus 2000.
c. Perubahan ketiga UUD 1945 (9 November 2001 - 10 Agustus 2002)
Perubahan ketiga dihasilkan melalui Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Tahun 2001 tanggal 1 - 9 November 2001.
d. Perubahan keempat UUD 1945 (10 Agustus 2002 - sekarang)
Perubahan keempat dihasilkan melalui Sidang Tahunan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Tahun 2002 tanggal 1 - 11 Agustus 2002.
Perubahan Konstitusi
a. Renewal rpembaruan) adalah perubahan konstitusi secara keseluruhan
sehingga yang diberlakukan kemudian adalah konstitusi yang benar-benar baru.
Contoh negara : Belanda, Jerman, dan Perancis.
b. Amandemen rperubahan) adalah perubahan konstitusi dengan tetap
memberlakukan konstitusi yang asli. Contoh negara : Amerika Serikat.
1. Pengertian Dasar Negara
Dasar negara adalah pedoman dalam kehidupan penyelenggara ketatanegaraan
negara yang mencakup berbagai bidang kehidupan. Dasar negara merupakan
filsafat negara rpolitical philosophy) yang berkedudukan sebagai sumber dari
segala sumber hukum atau sumber dari tata tertib hukum dalam negara. Filsafat
merupakan hasil pemikiran para filsuf sebagai suatu ajaran atau sistem nilai,
baik berwujud pandangan hidup, maupun sebagai ideologi yang dianut suatu
masyarakat. Political philosophy adalah filsafat sebagai pandangan hidup dari
suatu bangsa dan negara. Filsafat negara rpolitical philosophy) Indonesia adalah
Pancasila.
2. Pengertian Konstitusi
Konstitusi berasal dari constitution rInggris), constitutie rBelanda),
danconstituer rPerancis), yang berarti membentuk, menyusun, menyatakan.
Konstitusi menurut makna katanya berarti dasar susunan suatu badan politik
yang disebut negara. Konstitusi ada yang tertulis sebagai keputusan badan yang
berwenang, dan ada yang tidak tertulis berupa konvensi.
Pengertian Konstitusi
Dalam perkembangannya, istilah konstitusi mempunyai 2 pengertian, yaitu
sebagai berikut.
a. Dalam pengertian luas rdikemukakan oleh Bolingbroke)
Konstitusi berarti keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum
dasar. Hukum dasar dapat terdiri dari unsur-unsur tertulis atau tidak tertulis atau
dapat merupakan campuran dari dua unsur tersebut.
b. Dalam arti sempit/terbatas rdikemukakan oleh Lord Bryce)
Konstitusi berarti suatu dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar
negara. Berarti sebagian dari hukum dasar yang merupakan satu dokumen
tertulis yang lengkap.
Herman Heller membagi konstitusi dalam 3 pengertian, yaitu sebagai berikut.
a. Konstitusi mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat sebagai
suatu kenyataan namun belum merupakan konstitusi dalam arti hukum, tetapi
masih merupakan pengertian sosiologi atau politis.
2. Pengertian Konstitusi
b. Setelah orang mencari unsur-unsur hukumnya dari konstitusi yang hidup di
dalam masyarakat itu untuk dijadikan sebagai suatu kesatuan kaidah hukum,
maka konstitusi disebut rechtverfassung.
c. Kemudian orang mulai menulisnya dalam suatu naskah sebagai undangundang tertinggi yang berlaku dalam suatu negara.
3. Tujuan dan Nilai Konstitusi
Dalam suatu negara, konstitusi memiliki tujuan sebagai berikut.
a. Memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik.
b. Melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasa.
c. Memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa dalam
menjalankan kekuasaannya.
Selain memiliki tujuan, dalam konstitusi terkandung nilai-nilai berikut.
a. Nilai normatif = resmi diterima oleh bangsa.
b. Nilai nominal = sesuai dengan hukum yang berlaku, namun tidak sempurna.
c. Nilai semantik = hanya berlaku untuk kepentingan penguasa.
Hubungan Dasar Negara dan Konstitusi
Kedudukan dan fungsi Pancasila adalah sebagai berikut.
1. Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila merupakan norma dasar atau kaidah negara yang fundamental.
2. Pancasila sebagai pandangan hidup
Pancasila sebagai pandangan hidup hendaknya diwujudkan dalam setiap
tindakan dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa
Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia adalah Pancasila yang
merupakan sikap mental dan pola tingkah laku bangsa Indonesia, yang
diwujudkan dalam kepribadian bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas yang
membedakan dengan bangsa lain.
Hubungan Dasar Negara dan Konstitusi
4. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
Cita-cita luhur bangsa Indonesia dengan tegas dimuat dalam Pembukaan UUD
1945 karena Pembukaan UUD 1945 merupakan penuangan jiwa proklamasi,
yaitu jiwa Pancasila, maka dengan demikian Pancasila juga merupakan cita-cita
dan tujuan bangsa Indonesia, yaitu terciptanya masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur berdasarkan Pancasila.
5. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa
Pancasila telah disepakati oleh seluruh rakyat Indonesia sebelum Indonesia
merdeka maupun setelah Indonesia merdeka sebagai perjanjian luhur bangsa
yang harus dibela selama-lamanya.
6. Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia
Pancasila merupakan falsafah hidup dan kepribadian bangsa Indonesia yang
mengandung nilai dan norma yang oleh bangsa Indonesia diyakini karena sesuai
dan tepat bagi bangsa Indonesia sehingga dapat mempersatukan bangsa
Indonesia
Hubungan Dasar Negara dan Konstitusi
7. Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia
Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan,
ide, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut
dan mengatur tingkah laku sekelompok manusia tertentu dalam berbagai bidang
kehidupan.
8. Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi
dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika internal.
Substansi Konstitusi Negara
1. Unsur Konstitusi
Menurut Sovernin Lohman, suatu konstitusi harus memuat unsur-unsur
berikut.
a. Konstitusi dipandang sebagai perwujudan perjanjian masyarakat, artinya
konstitusi merupakan konklusi rkesimpulan) dari kesepakatan masyarakat untuk
membina negara dan pemerintah untuk mengatur mereka.
Substansi Konstitusi Negara
1. Unsur Konstitusi
b. Konstitusi sebagai piagam yang menjamin Hak Asasi Manusia rHAM) dan
warga negara sekaligus menentukan batas-batas hak dan kewajiban warga
negara dan alat-alat pemerintahannya.
c. Konstitusi sebagai forma regimenis atau kerangka bangunan pemerintahan.
2. Macam-Macam Konstitusi
C.F. Strong menggolongkan konstitusi menjadi 2 macam, yaitu :
a. Konstitusi tertulis dan tidak tertulis.
b. Konstitusi yang dituangkan dalam suatu dokumen tertentu dan yang tidak
didokumentasikan.
K.C. Wheare menggolongkan konstitusi menjadi 5 macam, yaitu :
a. Konstitusi tertulis dan tidak tertulis.
b. Konstitusi fleksibeel rluwes) dan konstitusi rigid rkaku/tegas).
c. Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi bukan derajat tinggi.
Substansi Konstitusi Negara
2. Macam-Macam Konstitusi
d. Konstitusi serikat dan konstitusi kesatuan.
e. Konstitusi sistem pemerintahan presidensial dan konstitusi sistem
pemerintahan parlementer.
Penggolongan konstitusi feksibel dan kaku didasarkan pada cara mengubah
konstitusi tersebut.
a. Konstitusi feksibel rluwes) adalah konstitusi yang dapat diubah melalui proses
yang sama dengan undang-undang rtidak sulit). Contoh : konstitusi di negara
Selandia Baru dan Inggris.
b. Konstitusi rigid rkaku) adalah konstitusi yang perubahannya dilakukan melalui
suatu cara atau proses khusus rspecial process). Contoh : konstitusi di negara
Amerika Serikat, Swiss, Perancis, dan Norwegia.
3. Fungsi Pokok Konstitusi
Fungsi pokok konstitusi adalah membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian
rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang.
Dengan demikian, diharapkan hak-hak warga negara akan terlindungi. Gagasan
ini dinamakan konstitusionalisme.
Dengan memperhatikan sifat dan fungsi konstitusi rUUD), setiap UUD memuat
ketentuan-ketentuan sebagai berikut.
a. Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif.
b. Hak-hak asasi manusia rbisa disebut Bill of Rights), apabila berbentuk naskah
tersendiri.
c. Prosedur mengubah UUD.
d. Ada kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD.
4. Substansi Konstitusi di Indonesia
a. Adanya pemilihan langsung presiden, wakil presiden, dan wakil rakyat.
b. Presiden adalah kepala negara dan kepala pemerintahan.
c. Adanya mekanisme check and balances rsaling kontrol dan saling imbang)
antar lembaga negara.
d. Adanya pengakuan terhadap hak-hak dasar warga negara.
e. Adanya sistem pemilu reguler sebagai mekanisme peralihan kekuasaan.
f. Tanggung jawab pemerintahan negara kepada pemilih dan konstitusi.
g. Adanya mekanisme judicial review ruji materi).
h. Adanya mekanisme impeachment rpendakwaan terhadap pejabat negara
yang melanggar konstitusi dan hukum pidana).
Makna Masing-Masing Alinea pada Pembukaan UUD 1945
1. Alinea pertama
Pada alinea pertama terkandung suatu dalil objektif, yaitu penjajahan tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
2. Alinea kedua
Alinea kedua mengandung pernyataan adanya ketetapan dan penajam penilaian
yang menunjukkan bahwa :
a. Perjuangan pergerakan di Indonesia telah sampai pada tingkat yang
menentukan.
b. Momentum yang telah dicapai tersebut harus dimanfaatkan untuk
menyatakan kemerdekaan.
c. Kemerdekaan tersebut bukan merupakan tujuan akhir, melainkan masih harus
diisi dengan mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, adil, dan
makmur.
3. Alinea ketiga
Alinea ketiga menggambarkan adanya keinginan kehidupan yang
berkesinambungan, keseimbangan antar kehidupan spiritual dan material serta
keseimbangan antar kehidupan dunia dan akhirat.
4. Alinea keempat
Alinea keempat menegaskan tentang hal-hal berikut :
a. Fungsi sekaligus tujuan negara Indonesia, yaitu : 1) Melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. 2) Memajukan
kesejahteraan umum, 3) Mencerdaskan kehidupan bangsa, 4) Ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
b. Susunan bentuk negara, yaitu republik kesatuan.
c. Sistem pemerintahan negara, yaitu berkedaulatan rakyat rdemokrasi).
d. Dasar negara, yaitu Pancasila.
Hubungan Pokok Pikiran Alinea ke-IV Pembukaan UUD 1945 dengan
Pancasila
Cara mengingatnya menggunakan Ga Ma Pa Tua, yang maksudnya sebagai
berikut.
1. Pokok pikiran pertama berhubungan dengan sila ketiga Pancasila.
2. Pokok pikiran kedua berhubungan dengan sila kelima Pancasila.
3. Pokok pikiran ketiga berhubungan dengan sila keempat Pancasila.
4. Pokok pikiran keempat berhubungan dengan sila pertama dan kedua
Pancasila.
Periodisasi Konstitusi di Indonesia
1. UUD 1945 (18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949)
Pada masa ini, nilai UUD 1945 hanya bersifat nominal saja, yaitu baru di atas
kertas saja sebagai alat kelengkapan berdirinya negara yang merdeka.
2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat/RIS (27 Desember 1949 - 17
Agustus 1950)
Saat itu, konstitusi RIS dimaksudkan sebagai UUD yang bersifat sementara
karena lembaga yang membuat dan menetapkan tidaklah representatif.
Periodisasi Konstitusi di Indonesia
3. Undang-Undang Dasar Sementara/UUDS 1950 r17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959)
Bentuk negara serikat tidak bertahan lama di Indonesia sehingga dibentuk UUDS
1950 yang bersifat mengganti konstitusi RIS.
4. Kembali ke Undang-Undang Dasar 1945 r5 Juli 1959 - 19 Oktober 1999)
Sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga sekarang, UUD 1945 berlaku dan
diberlakukan sebagai hukum dasar. Sifatnya masih tetap sebagai UUD
sementara.
5. Perubahan ramandemen) UUD 1945
Dalam kurun waktu tahun 1999 - 2002, UUD 1945 telah mengalami 4 kali
perubahan yang ditetapkan dalam sidang umum dan sidang tahunan MPR, yaitu
sebagai berikut.
a. Perubahan pertama UUD 1945 r19 Oktober 1999 - 18 Agustus 2000)
Perubahan pertama dihasilkan melalui Sidang Umum Majelis Permusyawaratan
Rakyat Tahun 1999 tanggal 14 - 21 Oktober 1999.
Periodisasi Konstitusi di Indonesia
b. Perubahan kedua UUD 1945 (18 Agustus 2000 - 9 November 2001)
Perubahan kedua dihasilkan melalui Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Tahun 2000 tanggal 7 - 18 Agustus 2000.
c. Perubahan ketiga UUD 1945 (9 November 2001 - 10 Agustus 2002)
Perubahan ketiga dihasilkan melalui Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Tahun 2001 tanggal 1 - 9 November 2001.
d. Perubahan keempat UUD 1945 (10 Agustus 2002 - sekarang)
Perubahan keempat dihasilkan melalui Sidang Tahunan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Tahun 2002 tanggal 1 - 11 Agustus 2002.
Perubahan Konstitusi
a. Renewal rpembaruan) adalah perubahan konstitusi secara keseluruhan
sehingga yang diberlakukan kemudian adalah konstitusi yang benar-benar baru.
Contoh negara : Belanda, Jerman, dan Perancis.
b. Amandemen rperubahan) adalah perubahan konstitusi dengan tetap
memberlakukan konstitusi yang asli. Contoh negara : Amerika Serikat.