Chapter II Analisa Penyeimbangan Lintasan Produksi Menggunakan Theory of Constraints dan Tabu Search

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah Perusahaan
PT. Garuda Mas Perkasa (GMP) adalah perusahaan yang bergerak dalam

industri pembuatan sandal karet yang dikenal dengan merk dagang Swallow,
terletak di Jalan Kolonel Yos Sudarso KM 6,5 Medan. PT. Garuda Mas Perkasa
berdiri pada tahun 1984,awalnya perusahaan merupakan badan usaha yang
berbentuk UD dan memproduksi sepatu karet, hingga sekarang telah memiliki
badan usaha dalam bentuk PT (Perseroan Terbatas) dan memproduksi lebih
banyak variasi sandal.
PT. Garuda Mas Perkasa (GMP) mengolah bahan setengah jadi yaitu
Crumb Rubber menjadi produk jadi berupa sandal, Crumb Rubber diperoleh dari
supplier tetap yaitu PTPN IV dan Bakrie. Hasil produksi sendiri dipasarkan untuk
daerah Medan, Semarang, Surabaya, dan Jakarta.

2.2.


Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Garuda Mas Perkasa

memproduksi sandal yang terdiri dari

bermacam-macam warna dan ukuran yaitu untuk ukuran 8,8½, 9, 9½, 10, dan
10½.

Pada proses produksi PT. Garuda Mas Perkasa terbagi menjadi dua bagian

yaitu proses produksi tali sandal dan tapak sandal. Gambar 2.1. merupakan salah
satu contoh produk sandal merek swallow yang banyak dijumpai di pasaran.

Gambar 2.1. Sandal Swallow

2.3.

Lokasi Perusahaan
PT. Garuda Mas Perkasa berada di Jalan Kolonel Yos Sudarso KM 6,5


Kelurahan Pulo Brayan Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia.

2.4.

Daerah Pemasaran
Proses pemasaran produk pada PT. Garuda Mas Perkasa

dilakukan

dengan menggunakan sistem distributor. Untuk wilayah pemasaran Sumatera
Bagian Utara berpusat di Medan dan untuk wilayah Jawa berpusat di Surabaya.
Distributor akan memasarkan produk sandal ke berbagai daerah di Indonesia.
Beberapa distributor untuk wilayah pemasaran Jawa dan Bali yaitu:
1. Jakarta
Alamat distributor daerah Jakarta terletak di Jl. Kamal Raya No. 1 Tegal Alur,
Cengkareng.

2. Semarang
Alamat distributor daerah Semarang terletak di Jl. Sultan Abdul Rachman
Saleh No. 37.

3. Surabaya
Alamat distributor daerah Surabaya terletak di Pergudangan Kalianak Permai,
Jl. Kalianak No. 75 Blok A/15.

2.5.

Proses Produksi
Proses produksi merupakan suatu cara dan metode untuk menciptakan atau

memberikan nilai tambah terhadap suatu barang atau jasa dengan mengggunakan
sumber daya yang tersedia misalnya tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan baku,
dan lain-lain.

2.5.1. Bahan yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan untuk proses produksi sandal berupa bahan
utama, bahan penolong dan bahan tambahan. Bahan-bahan tersebut secara rinci
dijelaskan sebagai berikut:
1.

Bahan Utama

Bahan utama merupakan bahan yang terlibat secara langsung dalam proses
produksi dan mengalami perubahan sifat ataupun bentuk. Bahan baku yang
digunakan pada PT Garuda Mas Perkasaadalah Crumb Rubber SIR 10 dan
SIR 3.

Gambar 2.2. Crumb Rubber Tipe SIR

2.

Bahan Tambahan
Bahan tambahan merupakan bahan yang digunakan untuk membantu proses
produksi dan merupakan bahan yang bersifat esensial dalam membantu
meningkatkan kualitas produk dan merupakan bagian dari produk akhir.
Bahan tambahan yang digunakan pada produk sandal ini adalah: tali pengikat
agar sepasang sandal tidak terpisah satu dengan yang lain dan plastik
pembungkus sandal.

3.

Bahan Penolong

Bahan penolong merupakan bahan yang digunakan untuk membantu
memperlancar proses produksi dan tidak terlihat pada produk akhir. Bahan
penolong yang digunakan untuk proses pembuatan produk ini adalah air.
a.

EVA adalah merupakan bibit plastik yang terbentuk butiran-butiran kecil
berwarna putih yang diimpor dari Taiwan. Gambar 2.3. merupakan
contoh dari EVA.

Gambar 2.3. EVA

b.

Kalsium karbonat adalah bahan kimia yang berbentuk seperti kapur
berfungsi sebagai senyawa penambah kekuatan tarik dan kelenturan
sandal.

Gambar 2.4. Kalsium Karbonat

c.


Belerang berfungsi untuk menguatkan campuran dari semua bahan.
Belerang

yang

digunakan

ditunjukkan pada Gambar 2.5.

untuk

memproduksi

sandal

swallow

Gambar 2.5. Belerang


d.

Pewarna khusus adalah cairan untuk mewarnai spon-spon sesuai dengan
kebutuhan.
Adapun yang menjadi bahan penolong pada produksi tali sandal yaitu:

bahan pelumas.

2.5.2. Uraian Proses
Proses pembuatan sandal melalui beberapa stasiun kerja yang disusun
secara berurutan sesuai dengan proses pembuatan produk. Proses produksi
diuraikan sebagai berikut:
1.

Proses pencacahan crumb rubber
Proses pencacahan dilakukan terhadap bahan baku yaitu crumb rubber SIR 3
dan SIR 10 menjadi cacahan kecil seperti berbentuk butiran tepung karet.

2.


Proses pencampuran bahan
Proses pencampuran hasil cacahan karet dengan bahan baku lain yaitu eva
dan kalsium karbonat dan pada tahap ini dilakukan pewarnaan, dilakukan
dengan mesin dispersion mixer menghasilkan adonan karet.

3.

Proses pembuatan sheet
Proses ini disebut juga proses rolling, dimana adonan karet digiling dengan
mesin two roll rubber mixing mill. Terdapat 3 rolling kecil dan 1 rolling besar
pada mesin ini untuk dapat menghasilkan sheet dengan spesifikasi yang
diharapkan.

Gambar 2.6. Proses Pembuatan Sheet

4.

Proses pembuatan sponge
Proses pembuatan sheet tapak dilakukan dengan menggabungkan 2 lembar
sheet, penggabungan disesuaikan dengan warna yang dikehendaki, untuk

sandal dengan 3 warna dapat dilakukan dengan menggabungkan 1 sheet
berwarna putih dan 2 sheet berwarna hitam, lalu sheets ini dipress dengan
menggunakan

mesin

press

dengan

suhu

±93°C.

Selain

dilakukan

penggabungan, pada mesin ini juga terjadi proses penggelembungan,
sehingga menghasilkan sponge.


Gambar 2.7. Proses Pembuatan Sponge

5.

Proses pendinginan
Sponge yang dihasilkan dari mesin press memiliki suhu tinggi, hal ini
mengharuskan proses pendinginan terlebih dahulu sebelum dilanjutkan ke
tahap berikutnya, proses pendinginan dengan menggunakan bak pendingin,
sponge direndam hingga bersuhu netral.

Gambar 2.8. Proses Perendaman Sponge dalam Bak Pendingin

6.

Proses pencetakan/pemotongan
Proses pemotongan dilakukan dari sponge yang telah didinginkan menjadi
berbentuk sandal dengan ukuran yang berbeda-beda yaitu 8, 8 ½, 9, 9½, 10,

dan 10½. Proses pemotongan dilakukan dengan menggunakan mesin

pemotong atau dikenal dengan mesin pon menghasilkan tapak sandal.

Gambar 2.9. Proses Pemotongan Sandal

7.

Proses pemisahan
Proses ini dilakukan untuk memisahkan hasil cetakan mesin pemotong/ pon
dengan scrap sponge.

Gambar 2.10. Proses Pemisahan Sandal dengan Scrap

8.

Proses penggerindaan
Proses penggerindaan bertujuan untuk menghaluskan sisi sandal yang tidak
rapi saat pemotongan dengan mesin pon.

Gambar 2.11. Proses Penggerindaan

9.

Proses pelubangan
Pelubangan untuk tali sandal dilakukan dengan mesin bor, tapak sandal
dilubangi sebayak 3 buah.

Gambar 2.12. Proses Pengeboran

10. Proses pembuatan tali sandal
Pembuatan tali sandal dilakukan dengan bahan baku sheet yang sama seperti
dalam pembuatan tapak, sheet dicetak dengan every rubber cutting machine,
untuk sekali pencetakan dihasilkan 16 tali yaitu 8 pasang sandal, kemudian
hasil cetakan digunting dan dirapikan hingga menghasilkan satu unit tali.

Gambar 2.13. Proses Pembuatan Tali Sandal

11. Proses perakitan
Perakitan dilakukan antara tapak sandal yang telah dilubangi dengan tali.

Gambar 2.14. Proses Perakitan Tapak Sandal dengan Tali
12. Pengemasan (packing)
Setelah berbentuk sandal utuh, sepasang sandal tersebut dimasukkan kedalam
plastik kemasan dan diikat dengan tali.

Gambar 2.15. Proses Pengemasan Sandal (Packing)

13. Packaging
Kemasan sepasang sandal kemudian di masukkan kedalam plastik yang berisi
6 pasang sandal (setengah lusin) dengan variasi seluruh ukuran yaitu 8, 8 ½,
9, 9½, 10, dan 10½. Kemasan tersebut kemudian dimasukkan kedalam goni
yang didalamnya terdapat 20 lusin sandal.

2.6.

Mesin Produksi
Jenis mesin produksi yang digunakan oleh PT Garuda Mas Perkasa dalam

memproduksi sandal adalah sebagai berikut:
1.

Mesin Pencacah
Berfungsi mencacah karet SIR menjadi butiran tepung karet.
Tipe

: Build-up

2.

Dispersion mixer
Berfungsi sebagai mesin pembuat adonan karet

3.

Tipe

: KD300-600

Daya

: 600 HP inverter

spesifikasi

: Front feed Dry-type mechanical

Two roll rubber mixing mill
Berfungsi membuat sheet dengan proses penggilingan secara berulang.
Merk

: DXS

Size roll

: 560 x 510 x 1530 mm

Speed of front roll : 27,7 m/min
Friction ratio of roll : 1:1,2
Daya motor
4.

: 95 KW

Mesin Press
Berfungsi untuk membuat sponge dari lembaran sheet
Kapasitas

: 7 sheet

Dimensi Sheet : 1,2 x 1,5 m
Tipe
5.

: Build-up

Mesin pencetak/ pon
Berfungsi sebagai mesin pemotong dari lembaran sponge menjadi bentuk
sandal.
Kapasitas

: 18 pcs atau 9 pasang

Dimensi sheet : 1,2 x 1,5 m

6.

Gerinda
Berfungsi sebagai penghalus sisi yang tidak rapi hasil pemotongan dengan
mesin pencetak/ pon.
Tipe

7.

: Build-up

Bor
Berfungsi sebagai alat untuk melubangi tapak sandal untuk dirakit dengan tali
sandal.
Tipe

8.

: Build-up

Every rubber cutting machine
Berfungsi sebagai mesin pencetak tali sandal.
Buatan

: Taiwan

Merk

: E-Chen Oil Pressure Machinery Co., Ltd.

Tipe

: EOB

Spesifikasi : EVA rubber sponge auto Forming machine

2.7.

Waste Treatment
PT. Garuda Mas Perkasa tidak menghasilkan limbah dalam proses

produksinya, karena dalam proses produksi, karet ataupun sponge hasil kegagalan
produksi masih dapat dicacah dan kembali digunakan sebagai bahan baku. Air
dalam proses pendinginan sponge juga tidak berbahaya bagi lingkungan karna
hanya berfungsi sebagai pendingin tanpa terkena atau terpengaruh oleh zat kimia.

2.8.

Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan gambaran mengenai pembagian tugas serta

tanggung jawab kepada individu maupun bagian tertentu dari organisasi.Struktur
organisasi ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan dan
memperlancar jalannya roda perusahaan.
Dalam

melaksanakan

pekerjaannya,

PT.

Garuda

Mas

Perkasa

menggunakan organisasi lini fungsional. Pada hubungan garis tugas, wewenang
dan tanggung jawab berjalan secara vertikal menurut garis lurus mulai dari
pimpinan puncak sampai pada satuan-satuan yang berada di bawahnya dalam
bidang pekerjaan tertentu, sedangkan hubungan fungsional terjadi pada bagianbagian yang setara. Struktur organisasi PT. Garuda Mas Perkasa dapat dilihat
pada Gambar 2.16.

Sumber: PT. Garuda Mas Perkasa
Gambar 2.16. Struktur Organisasi PT. Garuda Mas Perkasa

2.8.1. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Dalam struktur organisasi, setiap bagian mempunyai tugas sendiri-sendiri
dan setiap tugas merupakan tanggung jawab yang harus dikerjakan. Pembagian
tugas dan tanggung jawab dalam suatu organisasi dimaksudkan agar tercipta
suasana kerja yang produktif dan dapat terpelihara dalam rangka pencapaian
tujuan organisasi secara keseluruhan.
Pembagian-pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian
adalah sebagai berikut:
1. Direktur Utama
Tugas :
a. Mengelola perusahaan secara keseluruhan.
b. Mengkoordinir serta mengontrol keahlian

teknis, usulan proyek,

penjualandan pembelanjaan.
Wewenang :
a. Surat-surat ekstern dan intern.
b. Pesanan-pesanan pembelian dan pekerjaan.
c. Faktur-faktur penjualan.
d. Ekspor dan impor.
e. Penerimaan dan pengeluaran keuangan.
2. Manajer pemasaran
Tugas :
a. Menjalin relasi dan kerja sama yang baik dengan konsumen / pelanggan.

b. Melakukan analisa penerapan prosedur yang berlaku di Bagian Marketing
sebagai bahan evaluasi atas prosedur yang sudah ada.
c. Melakukan analisa laporan kondisi dan situasi pasar beserta analisa
pesaing.
d. Menetapkan kalkulasi harga jual produksi sebagai patokan harga yang
ditawarkan ke pasar / pelanggan.
e. Menyusun Prosedur dan Instruksi Kerja untuk Bagian Marketing sehingga
membantu kelancaran proses kerja di bagiannya.
f. Melakukan koordinasi dengan Bagian PPIC dan Produksi sehubungan
dengan perencanaan, proses dan hasil produksi.
g. Mendorong peningkatan mutu dan produktifitas di lingkungan pabriknya.
h. Membina kesehatan dan keselamatan kerja.
i. Memberikan penjelasan kepada para bawahannya mengenai penyusunan
pelaporan tugas masing-masing untuk memenuhi kebutuhan pelapran
manajemen perusahaan.
j. Mengawasi jalannya kegiatan produksi secara keseluruhan sehingga sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan
k. Membina dan menjaga disiplin kerja para bawahannya, secara berkala
melakukan penilaian atas prestasi kerja mereka.
l. Memeriksa laporan-laporan yang diterima dari para bawahannya sebelum
meneruskannya kepada fungsi-fungsi yang terkait.

Wewenang :
a. Berwenang dalam mengarahkan fungsi-fungsi dibawah pengawasannya
agar pelaksanaan tugas mereka berjalan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan.
b. Berwenang memberikan usulan strategi pemasaran kepada Marketing
Manager.
c. Berwenang untuk mengembangkan pola kerja di Bagian Marketing dengan
memperhatikan sumber daya yang ada.
d. Berwenang melakukan langkah-langkah tindak lanjut dan penyelesaian
terhadap keluhan dari pelanggan.
e. Berwenang mengajukan pendapat kepada Marketing Manager untuk
menerima atau menolak permintaan order dari pelanggan.
f. Berwenang untuk melakukan penghapusan Surat Jalan apabila terjadi
pembatalan pengiriman.
3. Administrasi Penjualan
Tugas :
a. Melaksanakan kegiatan administrasi umum perusahaan.
b. Mengatur peningkatan penjualan.
c.

Menyusun target pasar dalam dan luar kota.

d.

Melakukan pencatatan pesanan produk

e.

Melakukan survey pasar mengenai pengembangan produk

Wewenang :
Mengembangkan dan melakukan perbaikan produk

4.

Bagian pendistribusian
Tugas :
a. Membuat laporan tentang pembelian dan pemakaian bahan di workshop.
b. Melakukan pengiriman barang
c. Mengatur jadwal pengiriman
d. Bertanggung jawab terhadap barang keluar
Wewenang :
Memberikan izin terhadap seluruh barang yang keluar

5. Manajer Pabrik
Tugas:
a. Mengontrol jalannya produksi.
b. Melakukan analisa terhadap kinerja mesin
c. Mengontrol kinerja karyawan
d. Menyusun prosedur kerja
e. Mengontrol kualitas produk dan memastikan produk yang baik yang
sampai ke pengerjaan akhir.
f. Membuat laporan kegiatan produksi.
Wewenang :
a. Berwenang menegur kinerja karyawan yang tidak sesuai dengan prosedur
b. Berwenang menghentikan proses produksi jika terjadi kerusakan
c. Berwenang membuat pengajuan maintenance mesin
6.

Kabag Gudang
Tugas :

a.

Melakukan penerimaan barang dan meneliti apakah barang yang sesuai
dengan faktur pembelian dan surat pesanan

b.

Mengecek kesesuaian antara surat pesanan (SP) pembelian dengan
fakturnya

c.

Membuat bukti barang masuk

d.

Membuat laporan bulanan stock barang

e.

Menyiapkan barang sesuai dengan surat pesanan dari relasi untuk dikirim

f.

Mengkoordinir bagian stock keeper dan helper

g.

Bertanggung jawab kepada kepala produksi terhadap persediaan produk
di gudang.

Wewenang:
a.

Berwewenang membuat permohonan pemesanan bahan baku

b.

Berwenang mengeluarkan atau tidak mengeluarkan bahan baku dari
gudang

7. Mandor
Tugas :
a. Bertugas mengawasi semua kegiatan yang berlangsung di pabrik baik
kegiatan produksi.
b. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui
kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan
Wewenang:
untuk mengkoordinir dan mengarahkan setiap bagian
menentukan pembagian tugas bagi setiap bawahannya.

bawahannya

serta

8. Kepala bengkel
Tugas :
Menangani masalah yang terjadi pada mesin atau alat yang digunakan untuk
menghasilkan produk,dan mengawasi para bawahannya.
Wewenang :
Memberikan persetujuan atas surat-surat sehubungan dengan penanganan
mesin.
9. Manajer keuangan dan administrasi
Tugas:
a.

Mengatur seluruh kelancaran bagian ketenagakerjaan dan sumber daya
manusia di panrik

b.

Menganalisis kebutuhan tenaga kerja.

c.

menganalisis kebutuhan karyawan.

Wewenang:
Berwewenang melakukan kontrak atau pemutusan hubungan kerja
10. Personalia
Tugas :
Membuat catatan administrasi yang berkaitan dengan pegawai perusahaan.
Wewenang:
Memberikan perizinan ketidak hadiran karyawan.
11. Keamanan
Tugas :

Melaksanakan pengamanan perusahaan baik dari dalam ataupun luar
lingkungan perusahaan.
Wewenang :
Mengambil tindakan untuk keselamatan lingkungan perusahaan.
12. Kasir
Tugas :
a. Memeriksa
Operasional

kelengkapan
yang

dokumen-dokumen

berkaitan

dengan

semua

yang

diberikan

transaksi

staf

penjualan

perusahaan, kemudian mendokumentasikan dokumen-dokumen tersebut
untuk diolah lebih lanjut menjadi Invoice, dan sebagai dokumen
penjualan perusahaan.
b. Melakukan penagihan dan membuat laporan terhadap piutang perusahaan
yang

telah

jatuh

tempo, kemudian

memberikan

laporan

kepada

Manajer Keuangan
c. Melakukan pembayaran dan membuat laporan terhadap utang perusahaan
yang

telah

jatuh

tempo, kemudian

memberikan

laporan

kepada

ManajerKeuangan.
d. Memeriksa segala dokumen-dokumen transaksi yang terjadi pada
operasional yang diberikan oleh Manajer Operasional, seperti pembelian
dan biaya maintenance pada kendaraan serta aset perusahaan.
Wewenang:
Berwenang mengeluarkan dana untuk transaksi pembayaran.

13. Kabag pembelian
Tugas :
a. Bertanggung jawab terhadap pembelian bahan baku untuk produksi.
b. Membuat jadwal perencanaan dari kegiatan di bagian produksi
berdasarkan permintaan dari bagian pemasaran dan berdasarkan kapasitas
mesin
c. Memonitoring realisasi jadwal pembelian dan penerimaan bahn baku yang
sudah ditentukan
d. Mengecek stok dari bahan baku dan kemasan.
Wewenang :
Berwenang untuk membuat surat pembelian.