Terjadinya Negara sekunder dan primer

Terjadinya Negara (sekunder dan primer)
 Secara Primer. Terjadinya Negara mulai dari masyarakat hokum yg paling sederhana,
kemudian berevolusi ke tiungkat yg lebih maju. Tahap pertumbuhan tersebut adalah sebagi
berikut :
1. Suku / Persekutuan masyarakat (genoot scharft)
2. Kerajaan (rijk)
3. Negara Nasional
4. Negara Demokrasi
Secara Sekunder. Terjadinya Negara secara sekunder beranggapan bahwa negar telah ada sebelumnya.
Namun karena adanya revolusi, intervensi, dan penaklukan, timbulah Negara yg menggantikan Negara yg
telah ada tersebut.
Dan harus mengandung tiga unsur Negara (rakyat,wilayah,pemerintahan) jadi, unsur yang penting dalam
sekunder staatswoording adalah soal pengakuan
Pengakuan di bagi 2
A. De jure
pengakuan terhadap suatu negara secara resmi berdasarkan hukum dengan segala konsekuensi
atau pengakuan secara internasional

B. De facto

pengakuan yang diberikan oleh suatu negara kepada negara lain yang telah memenuhi unsurunsur negara, seperti ada pemimpin, rakyat dan wilayahnya.


STAAT PRINZIP REGIERUNG PRINZIP (HALUAN
NEGARA)
1.Staat prinzip=`mempertahankan bentuk dari Negara ini menurut ajaran carl schmit
Bentuk Negara demokrasi bisa dipertahankan kalau didasarkan prinsip persamaan
Monarchie didasarkan pada: perwakilan atau representasi jadi,raja hanya mandataris
Untuk mempertahankan bentuk Negara menurut carl Schmit ada 2
1 Demokrasi : identitat
2. Monarchie : representation

2. dalam arti kedua adalah bahwa prinsip disini tidak hanya mempertahankan bentuk Negara
akan tetapi menentukan isi dari Negara tersebut ini menurut aristoteles

3. dalam arti ketiga prinsip yang memberikan pegangan atau dasar yang dapat menjamin agar
orang orang di Negara tersebut menaati undang undang
Ini faham menurut Montesquieu
4.dari arti yang umum dari staatprinzip ini yaitu, prinzip dalam arti yang menjadi pedoman untuk
menjalankan pemerintahan
Staatprinsip disamakan dengan regeringprinsipe misalnya dalam suau Negara adalah program
dari suatu kabinet atau segala keputusan keputusan yang lain yang dipakai untuk mencapai

tujuan Negara

HUKUM INTERNASIONAL