Islam dan Kapitalisme Modern dan
MAKALAH
KAPITALISME DAN SISTEM EKONOMI ISLAM
Makalah ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada
Mata Kuliah Pengantar Studi Islam
Doesen : Dr.H.Abdurrrohman, LC, M.Si.
Oleh
Nur Sholeh,S.Ag
NIM : MP-15014
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
PROGRAM PASCA SARJANA PRODI MPI
2015
0
ABSTRAK
kapitalisme adalah istilah yang dipakai untuk menamai system ekonomi yang
mendominasi dunia barat sejak runtuhnya feodalisme. Sebagai dasar bagi setiap system, yang
disebut “kapitalis” ialah hubungan-hubungan di antara pemilik pribadi atas alat-alat produksi
yang bersifat nonpribadi (tanah, tambang, instalasi industry, dan sebagainya yang secara
keseluruhan disebut modal atau kapital). Setiap negara pada dasarnya selalu mempunyai 3
(tiga) permasalahan pokok dalam bidang ekonomi, yaitu berkaitan dengan pertanyaan “What
berkaitan barang dan jasa apa yang mau diproduksi atau dibuat, ”How berkaitan dengan
bagaimana cara membuatnya” and ”For Whome berkaitan dengan untuk siapa barang dan
jasa itu diproduksi dalam pengertian lain siapa yang akan menikmati”. Jawaban atas ketiga
permasalahan pokok ekonomi ini sangat tergantung dari sistem ekonomi yang dianut negara
tersebut.
Salah satu sistem perekonomian yang ada didunia adalah sistem ekonomi kapitalis,
yaitu sistem ekonomi dimana kekayaan produktif terutama dimiliki secara pribadi dan
seluruh kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Tujuan dari
pemilikan pribadi tersebut adalah untuk mendapatkan suatu keuntungan yang lumayan dari
penggunaan kekayaan pruduktif.
Munculnya kapitalisme yang berdampak pada pendidikan adalah akibat dari
globalisasi. globalisasi sains sebagai akumulasi capital terhadap dilema pendidikan dan
masa depan. Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang bersumber pada modal kepemilikan
pribadi atau swasta dengan ciri persaingan pasar bebas.. Pemakalah membatasi pada
perspektif islam terhadap issu kapitalise global, kapitalisme dalam kehidupan ekonomi
masyarakat muslim dan Bagaimanakah sikap islam terhadap kapitalisme ?
Kata Kunci : Kapitalisme,Sistem ekonomi islam
1
I.
PENDAHULUAN
Kapitalisme adalah salah satu ideologi yang saat ini mendominasi dunia. Dominasi
kapitalisme sebagai ideologi ini bukan karena kehandalannya untuk menyelesaikan berbagai
persoalan hidup manusia termasuk dunia pendidikan, tetapi lebih karena berbagai
manipulasi yang digunakan untuk menutupi kelemahannya. Ketika kaum kapitalis
menghadapi serangan para penganut sosialis akibat ketimpangan sosial yang ditimbulkan,
ideologi ini segera mengadopsi gagasan keadilan sosial (social justice) . Dengan warisan
sistem ekonomi dualistik dan sistem sosial-budaya pluralistik, bangsa Indonesia
membangun melalui “eksperimen” sistem sosialis dan sistem kapitalis dalam suasana sistem
ekonomi global. Eksperimen pertama berupa sistem ekonomi sosialis (1959-66) gagal
karena tidak sesuai dengan moral Pancasila dan pluralisme bangsa, sedangkan eksperimen
kedua yang “demokratis” berdasar sistem kapitalisme pasar bebas (1966 – 1998) kebablasan
karena paham internasional liberalisme dan neoliberalisme makin agresif menguasai
ekonomi Indonesia dalam semangat globalisasi yang garang. Pertanyaan yang timbul
kemudian kemana arah sistem ekonomi kita setelah tahun 1998?. 1
Sistem ekonomi liberal kapitalis modern adalah sistem ekonomi dimana peran
pemerintah untuk terlibat dalam pengelolaan perekonomian dan perusahaan swasta bebas
beroperasi dai pasar terbuka untuk keamanan stabilitas ekonomi. seperti sistem kapitalisme
Amerika dan kapitalis revolusi Inggris menjadi negara imperialis modern, yaitu penguasaan
politik dengan melakukan eksploitasi ekonomi pasar dengan sistem free market dan
penetrasi kebudayaan di negara-negara jajahan antara lain India, Kanada, mesir dan negaranegara afrika2
Globalisasi pendidikan mendapat tantangan, karena pendidikan dapat digunakan
untuk mengakumulasi kapital dan mendapatkan keuntungan. di mana dunia secara global
telah memihak pada kepentingan pasar. Hal ini dilakukan demi membuka peluang bagi
Trans National Corporations (TNCs) untuk ekspansi. Salah satu usaha strategis para
investor kapitalis mempengaruhi kebijakan negara-negara Selatan.3
1 Supriyanto,Memahami Cara Bekerja Sistem Perekonomian – journal ekonomi dan Pendidikan vol.6
no.2,2009,hal.193
2 Bahran Basyiran, sistem perekonomian Inggris dalam frre market
http://bahran.blogspot.com/2012/01/sistem-perekonomia-inggris-free-market.html
3 Dr. H. Endang Komara, M.Si. dalam jurnal
http://www.geocities.ws/endang.komara/PERAN_KAPITALISME_PENDIDIKAN_DALAM_ERA_GLOBALISASI.htm
2
Kapitalisme global berimplikasi pada tumbuhnya neo-liberalisme yang menekankan
kebebasan pada masing-masing individu dalam segala hal. Dalam menghadapi hal tersebut,
pendidikan dituntut untuk mempersiapkan output tenaga kerja yang mampu berinteraksi
dengan dunia usaha atau kepentingan pasar. Untuk itu kemudian ideologi pendidikan liberal
muncul. Sementara Islam yang sarat dengan nilai-nilai universal dan transedental
seharusnya dapat ditawarkan sebagai paradigma ideologi alternatif. Terlebih lagi,
pendidikan sebagai wahana sangat strategis dalam membangun peradaban alternatif. 4
Penulis dalam menulis makalah ini membatasi atas beberapa rumusan; Pertama :
Apakah pengertian kapitalisme, Kedua: Perspektif Islam tentang sistem ekonomi
kapitalisme global, Ketiga, Bentuk-bentuk kapitalisme dalam kehidupan ekonomi
masyarakat islam, Keempat : Apakah sikap islam terhadap kapitalisme.
II.
PEMBAHASAN
A Pengertian Kapitalisme
Secara bahasa Kata kapitalisme berasal dari capital yang berarti modal, dengan yang
dimaksud modal adalah alat produksi seperti misal tanah, dan uang. Dan kata isme berarti
suatu paham atau ajaran. Jadi arti kapitalisme itu sendiri adalah suatu ajaran atau paham
tentang modal atau segala sesuatu dihargai dan diukur dengan uang. Dari etimologi
kapitalisme terdiri dari dua kata, yaitu capital dan isme. Capital secara umum berarti modal,
jadi kapitalisme adalah paham yang berdasarkan modal. Kapitalis dapat kita artikan sebagai
suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal melakukan usaha untuk mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya.
5
Dalam paham ini, pemerintah tidak dapat melakukan
intervensi pasar guna mendapatkan keuntungan bersama, namun intervensi pemerintah adalah
untuk kepentingan-kepentingan pribadi.
Kapitalisme atau Kapital adalah sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan
alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan membuat keuntungan
dalam ekonomi pasar. Kapitalisme adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal
bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya dimana pemerintah
tidak dapat melakukan intervensi pasar. 6
4 Imam Machali, Editor, Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2004). Hal,
112.
5 http://one.indoskripsi.com/content/sejarah-singkat-kapitalisme-sosialisme, diakses pada tanggal 19/09/2015
6 https://id.wikipedia.org/wiki/Kapitalisme
3
Kapitalisme adalah sistem dan paham ekonomi yang mementingkan kepentingan
pribadi atau golongan.7 Menurut kamus filsafat, kapitalisme adalah menekankan pandangan
bahwa dalam sistem ini kepentingan jalan sendiri agar perkembangannya berlangsung tanpa
kendali pemerintah. 8
Kapitalisme
dalam
perspektif
Barat
adalah
Kapitalisme
merupakan
nadi
perekonomian mereka secara individu tanpa ada unsur-unsur mengasihi sesama, bagi
pemodal yang besar eksistensinya akan terjaga, begitu sebaliknya bagi yang bermodal kecil.
Dalam berekonomi tidak dilandasi oleh ajaran agama, sehingga segala cara ditempuh untuk
mencari keuntungan yang besar. Mengharapkan keuntungan sesaat.9 Kritik kapitalisme
mengasosiasikannya dengan kesenjangan sosial dan distribusi yang tidak adil dari kekayaan
dan kekuasaan; kecenderungan monopoli pasar atau oligopoli (dan pemerintah oleh oligarki),
imperialisme, perang kontra-revolusioner dan berbagai bentuk eksploitasi ekonomi dan
budaya; materialisme, represi pekerja dan anggota serikat buruh, alienasi sosial, kesenjangan
ekonomi, pengangguran, dan ketidakstabilan ekonomi.
Kapitalisme dapat dikatan memiliki lima ciri sebagai berikut 10 :
1. Menganggap ekspansi kekayaan yang dipercepat dan produksi maksimal.
2. Menganggap kebebasan individu tak terhambat dalam mengaktualisasi kepentingan
pribadi dan pengelolaan kekayaan pribadi. Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi.
Pemikiran alat produksi ditangan individu. Individu bebas memilih pekerjaan/usaha yang
dipandang baik baginya.
3. Berasumsi bahwa inisiatif individual dan pengambilan keputusan terdesentralisasi dalam
suatu pasar kompetitif
4. Tak mengakui ekspansi atau pentingnya peran pemerintah atau penilaian kolektif dalam
pemerataan distribusi atau alokasi sumber daya. Perekonomian diatur oleh pasar. Pasar
berfungsi memberikan signal kepada produsen dan konsumen dalam membentuk hargaharga. Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. Motif yang
menggerakkan perekonomian adalah mencari laba.
5. Mengklaim bahwa melayani kepentingan diri sendiri ( self intrest) secara otootis
melayani kepentingan sosial kolektif. Manusia dipandang sebagai makhluk homoeconomicus yang dipandang bahwa selalu mengejar kepentingan / keuntungan sendiri.
Adapun prinsip dasar dari kapitalisme yaitu :
1. Kapitalisme adalah pengakuan penuh pada hak milik perorangan atau individu tanpa ada
batas-batas tertentu.
7 Departeman Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 389.
8 Loren Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996),391
9 Supriyanto, Ibid. Hal.195
10 DR.M.Umer Chapra,Islam dan tantangan Ekonomi.hal,18
4
2. Kapitalisme merupakan pengakuan akan hak individu untuk melakukan kegiatan
ekonomi demi meningkatkan status sosial ekonomi.
3. Kapitalisme mengisyaratkan pengakuan akan adanya dorongan atau motivasi ekonomi
dalam bentuk semangat untuk meraih keuntungan semaksimal mungkin (profite
oriented).
4. Kapitalisme juga memuat pengakuan akan adanya kebebasan melakukan kompetisi
dengan individu lain (freedom for competition).
5. Kapitalisme mengakui berlakunya hukum ekonomi pasar bebas atau mekanisme pasar.11
6. Perfect competition.
7. Price system sesuai dengan tuntutan permintaan dan kebutuhan bersandar pada peraturan
harga yang diturunkan dalam rangka mengendalikan komoditas dan penjualannya.
Dalam sejarah Kapitalisme, Adam Smith mengemukakan lima prinsip dasar dari
kapitalisme yaitu:12
1.
Pengakuan hak milik pribadi tanpa batas-batas tertantu.
2.
Pengakuan hak pribadi untuk melakukan kegiatan ekonomi demi meningkatkan status
sosial ekonomi.
3.
Pengakuan adanya motivasi ekonomi dalam bentuk semangat meraih keuntungan
semaksimal mungkin.
4.
Kebebasan melakukan kompetisi
5.
Mengakui hukum ekonomi pasar bebas atau mekanisme pasar.
Ekonom Marxis Richard D. Wolff mendalilkan bahwa ekonomi kapitalis mem
prioritaskan keuntungan dan akumulasi modal atas kebutuhan sosial masyarakat, dan
perusahaan kapitalis jarang pernah menyertakan pekerja dalam keputusan-keputusan dasar
dari perusahaan.
Banyak aspek kapitalisme telah datang di bawah serangan dari gerakan antiglobalisasi, yang terutama menentang kapitalisme korporasi. Para pegiat lingkungan
berpendapat bahwa kapitalisme membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus,
kritik tersebut berpendapat bahwa sementara neoliberalisme ini, atau kapitalisme
kontemporer memang meningkatkan perdagangan global, tapi juga memungkinkan
meningkat kemiskinan global.13
11 Rita Nur Ikasari, http://ritanur08.blogspot.co.id/2014/12/sejarah-intelektual-kapitalisme.html,diakses
tanggal 22/09/2015 lihat (Seda, 1996:272)
12 https://id.wikipedia.org/wiki/kapitalisme
13 Ibid.,http://one.indoskripsi.com/content/sejarah-singkat-kapitalisme-sosialisme,
5
Perspektif Teori Dasar Kapitalisme Secara Sosiologis Dan Ekonomis
Secara sosiologis paham kapitalisme berawal dari perjuangan terhadap kaum feudal,
salah satu tokoh yang terkenal Max Weber dalam karyanya The Protestan Ethic of Spirit
Capitalism, mengungkapkan bahwa kemunculan kapitalisme erat sekali dengan dengan
semangat religius terutama kaum protestan. Pendapat Weber ini didukung Marthin Luther
King yang mengatakan bahwa lewat perbuatan dan karya yang lebih baik manusia dapat
menyelamatkan diri dari kutukan abadi. Tokoh lain yang mendukung adalah Benjamin
Franklin dengan mottonya yang sangat terkenal yaitu “Time Is Money”, bahwa manusia
hidup untuk bekerja keras dan memupuk kekayaan. Pada akhirnya, kondisi menguntungkan
tersebut menambah tabungan dan akumulasi modal bagi mereka.14 Weber dalam
menggunakan konsep rasionalisasi. Gagasannya bahwa kapitalisme modern berkembang dari
pengejaran kekayaan yang bersifat keagamaan berarti suatu perubahan terhadap cara
keberadaan yang rasional, kekayaan. Pada suatu titik tertentu, rasional ini berhenti,
mengalahkan, dan meninggalkan gerakan keagamaan yang mendasarinya, sehingga yang
tertinggal hanyalah kapitalisme rasional. Jadi intinya, "Semangat Kapitalisme" Weber pada
dasarnya adalah Semangat Rasionalisme, dalam pengertian yang lebih luas.
Manusia ekonomi rasional adalah konsep mesin nilai guna dan kepentingan pribadi,
bagaimana meningkatkan keuntungan ekonomi maksimal.Teori murni menyesuaikan
rasionalitas self-interest.(Adam smith,Friedman,Edgeworth; “prinsip sentral ekonomi modern
adalah setiap agen (pelaku) hanya dimotori oleh self interest”. Prilaku ekonomi pada
umumnya bersifat rasional, kepentingan diri dilai dengan perhitungan uang dan untuk
mengumpulkan kekayaan tak terbatas. Pendapatan dari faktor produksi berdasarkan
sumbangannya kepada output dan omset, maka resultan distribusi pendapatan akan
memperoleh pemerataan dan kesejahteraan.15
Kapitalisme dan Pengaruhnya di Indonesia
Dampak kapitalisme di Indonesia membuahkan imperialisasi modern yang berasal
dari perkembangan perusahaan-perusahaan di Eropa dengan memanfaatkan sumber daya
alam dan sumber daya manusia di Indonesia. Mereka berargumen bahwa Indonesia
merupakan tempat yang tepat untuk berinvestasi dengan menghasilkan empat macam
“kesaktian”. Pertama, Indonesia tetap menjadi pengambilan bekal hidup. Kedua, Indonesia
14 DR.Umer Chapra,ibid.hal 71
15 J.B Clark, analisis pendapatan riil mendekati produk marginal dan nilainya, adanya asumsi logis simetri
antara kepentingan publik dan pribadi (lihatG.Stigler,productio and distribution theorities,1941
6
menjadi negeri pengambilan bekal-bekal pabrik di Eropa. Ketiga, Indonesia menjadi negeri
pasar penjualan barang-barang hasil dari macam-macam industri asing. Keempat, Indonesia
menjadi lapangan usaha bagi modal uang jutaan rupiah.
Melihat banyak perusahaan asing yang masuk ke Indonesia, tidak lain akibat dari
kebijakan rezim Soeharto yang memberikan kesempatan besar bagi investor asing yang ingin
menanamkan modalnya di Indonesia.16
Fokus rezim Soeharto pada era Orde Baru adalah perbaikan dan pengembangan
ekonomi melalui struktur administratif yang didominasi militer. Era orde baru adalah era
ketika kapitalisme benar-benar berkembang di Indonesia (Robinson, 2004: 48). Adanya
penanaman modal asing, munculnya perusahaan-perusahaan asing serta aliansi dan lobi
dengan berbagai lembaga internasional seperti IMF, World Bank, dan lain-lain untuk
mendapatkan hutang dari luar negeri. Pada akhirnya setelah reformasi 1998, Indonesia terlilit
hutang yang besar karena kebijakan rezim Soeharto tersebut.
Perkembangan kapitalisme global di abad ini sudah semakin canggih dan kompleks.
Keserakahan kaum kapitalis tidak hanya sampai pada pemerasan kaum buruh, namun keserakahan
mereka sudah menerobos dan menjarah di banyak sektor, dan didukung berbagai fasilitas dan lembaga
yang mereka ciptakan sendiri. Menurut Triono (2007)
17
berbagai sektor maupun lembaga itu
diantaranya adalah :
(1) Sektor keuangan
Kaum kapitalis tidak hanya ingin membesar, tetapi mereka juga ingin membesar dengan
cepat. Caranya ialah dengan menciptakan lembaga perbankan dan pasar saham. Fungsi utamanya
adalah untuk mengeruk dana masyarakat dengan cepat, sehingga dapat segera mereka manfaatkan
untuk menambah modal perusahaannya agar bisa menjadi cepat besar dan cepat menggurita.
(2) Sektor kepemilikan umum
Kaum kapitalis tidak hanya ingin berhenti untuk untuk bermain di wilayah pasar hilir saja,
tetapi mereka terus merangsek untuk mencaplok sumber-sumber ekonomi di wilayah hulu. Mereka
juga ingin menguasai wilayah-wilayah ekonomi yang seharusnya menjadi milik umum yang
menyangkut hajat hidup orang banyak. Misalnya adalah berbagai macam sektor pertambangan,
sumber daya hutan, sumber daya air, minyak bumi, gas, jalan raya, pelabuhan, bandara dan lain
sebagainya.
(3) Sektor kepemilikan Negara
Kaum kapitalis juga melirik kepada perusahaan-perusahaan yang banyak dimiliki oleh
Negara. Dengan dalih demi efektivitas dan efisiensi perusahaan, mereka akan mendorong perusahaan
milik Negara tersebut untuk go public, dengan jalan melego sahamnya ke pasar, privatisasi.
(4) Sektor kekuasaan
Kaum kapitalis juga ingin memiliki rasa aman terhadap keberadaan perusahaanperusahaan
mereka. Jaminan rasa aman hanya dapat diperoleh jika mereka bisa merambah ke wilayah kekuasaan,
16 Tan Malaka,2008, Kapitalisme Indonesia, hal. 63
17 Supriyanto,memahami cara bekerja sistem ekonomi,Ibid.hal 195-198
7
maka mereka akan dengan mudah untuk dapat melahirkan berbagai produk hukum dan kebijakan
yang dapat menguntungkan.
(5) Sektor moneter
Kapitalis menciptakan sebuah mekanisme ekonomi dengan mewujudkan sebuah sistem
moneter dengan menggunakan basis utama uang kertas. Dengan berbasiskan pada uang kertas,
mereka akan mendapatkan tiga keuntungan sekaligus, yaitu; keuntungan dari seignorage, keuntungan
dari suku bunga dan keuntungan dengan mempermainkan kurs bebas (Sejak 14 Agustus 1997
Indonesia menganut Freely Floating Exchange Rate System).
(6) Sektor pendidikan
Kepentingan kaum kapitalis, yaitu kebutuhan untuk memperoleh tenaga kerja yang sangat
professional, memiliki skill yang tinggi dan mau digaji dengan sangat murah. Caranya adalah dengan
melemparkan dunia pendidikan ke pasar bebas.
B. Kapitalisme dalam kehidupan ekonomi masyarakat muslim
Menurut Samsul Hadi, ekonom dari Universitas Indonesia, krisis kapitalisme global
saat ini menandai kegagalan free-market. Ia, dengan mengutip Joseph Stiglitz, ekonom peraih
nobel itu, bahwa “the fall of Lehman Brothers is a fall free-market capitalism”. 18
“Dengan kejadian krisis global, kita melihat pasar menjadi sumber masalah, sedangkan
negara menjadi solusi. Negara didorong memberi paket-paket stimulus,” ujar Samsul Hadi saat
menjadi pembicara dalam diskusi “Krisis Ekonomi Global Dan Pasal 33” di Galeri Kafe, Taman
Ismail Marzuki, 12 Oktober 2011. Di mata Samsul Hadi, ancaman nyata terhadap ekonomi nasional
justru berasal dari dampak kerjasama FTA dengan China. “Sektor industri kehilangan 20% lapangan
kerja, kapasitas produksi nasional menurun 25%,” ungkapnya. 19
Kebangkitan kapitalisme global menggelorakan perang terhadap fundamentalisme,
ekstrimisme negara-negara muslim arab. Munculnya kekuatan baru, dan generasi muda Muslim, yang
sekarang ini memperjuangkan nilai-nilai Islam, dan ingin menjadikan Islam sebagai sistem kehidupan,
diberi lebel atau stempel sebagai ‘teroris’, Para pemimpin Eropa, Amerika dan Barat, membuat opini
bahwa Muslim yang ingin menegakkan nilai-nilai Islam dalam sistem kehidupan mereka, dituduh
sebagai fundamentalis, ekstrimis, dan teroris. Mereka diperangi bersama-sama. Inilah hakekat perang
peradaban yang sekarang terjadi.20 Pemikir Arab Samir Amin mengatakan bahwa revolusi Arab
dihadapkan dengan ‘kapitalisme global” yang menginginkan tetap ‘stagnan’ (tidak ada perubahan) di
dunia Arab. Kekuatan kapitalisme global, sangat menentang munculnya demokrasi baru dan transfer
kekuasaan secara damai di negara-negara Arab. “Kapitalisme ini menyimpang dari jalur revolusi di
sejumlah negara-negara Arab," katanya dikutip oleh Anadolu, Jum’at, 29/2/2015. Amin berbicara
18 Sumber Artikel: http://www.berdikarionline.com/lipsus/20111015/krisis-kapitalisme-dan-dampaknya-diindonesia.html#ixzz3lUmpiyDa Sistem Kapitalisme di Ambang Kehancuran
Kamis, 22 November 2012 (8:20 am) / Ekonomi Syari'ah
19 Sumber Artikel: http://www.berdikarionline.com/lipsus/20111015/krisis-kapitalisme-dan-dampaknya-diindonesia.html#ixzz3lUmpiyDa,lihat komentar Fadli Zon, salah satu pimpinan partai Gerindra, kapitalisme
sebagai sebuah ‘sistim yang gagal” sudah terjadi sejak lama. Selain krisis ekonomi global saat ini, krisis ekonomi
1996/7 di Asia adalah juga buah dari ‘krisis kapitalisme global’. “Krisis Asia itu juga disebabkan oleh adanya
global capital movement,”
20 http://www.voa-islam.com/read/opini/2015/02/22/35818/presiden-barack-obama-menyerukanmelawan-ekstrimisme-dan-fundamentaisme- diakses 19/09/2015
8
pada Forum Hak Ekonomi dan Sosial Tunisia dengan judul : “Geopolitik dan Ekonomi Taruhan
Dalam Revolusi Arab".21.
Krisis ekonomi yang makin parah menjadi fenomena paling mencolok. Mekanisme pasar
bebas yang terdiri atas permintaan dan penawaran (supply and demand) yang dipercaya mampu
mengatur kegiatan masyarakat ekonomi dengan sebaik-baiknya, ternyata tidak terwujud. Sistem ini
telah menimbulkan masyarakat yang tidak egalitarian dan menciptakan keserakahan bagi masyarakat
banyak, disamping itu muncul keserakahan dari para pendukung kapitalisme yang disertai
individualisme.22
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tergolong anomali karena tidak diikuti peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Ada empat faktor yang menyebabkan anomali tersebut. Pertama, ekonomi
Indonesia digerakkan oleh akumulasi utang luar negeri yang terus meningkat hingga mencapai Rp
2.870 triliun. Kedua, pertumbuhan ekonomi didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat akibat
naiknya harga sandang dan pangan, serta ditopang oleh pertumbuhan kredit konsumsi. Ketiga,
pertumbuhan ekonomi didorong oleh ekspor bahan mentah seperti bahan tambang, migas, hasil
perkebunan dan hutan, yang tidak banyak menciptakan nilai tambah dan lapangan pekerjaan.
Keempat, pertumbuhan ekonomi didorong oleh investasi asing yang membuat sumber daya alam
semakin dikuasai pihak asing.23
Amien Rais secara lebih rinci memberikan sejumlah kritik terhadap kapitalisme dalam
Jurnal Inovasi yang diterbitkan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), di
antaranya: 24
1. Kapitalisme melahirkan ketidaksamaan (inequality), atau kesenjangan ekonomi dalam
masyarakat. Umumnya orang mengakui bahwa kapitalisme memang dapat
mendorong produktivitas tinggi, tetapi tidak dapat menghilangkan ketimpangan.
2. Kapitalisme yang secara teoritis memberikan kesempatan yang sama (equality of
apportunity) kepada setiap anggota masyarakat, dalam kenyataannya bersifat
diskriminatif. Hanya mereka yang dekat dengan sumber dana, sumber informasi, atau
dekat dengan penguasa saja yang sering mendapat kesempatan.
3. Semboyan kapitalisme yang berupa “berproduksi untuk dapat berproduksi lebih
besar” (to produce, to produce, and to produce) menyebabkan keserakahan dan
berkembangnya kehidupan yang materialistis.
4. Akibat dari semboyan di atas, akan mengakibatkan pola hidup yang konsumeris.
Konsumerisme sengaja didorong untuk menyerap produksi, akhirnya akan melahirkan
“masyarakat pembosan” (throw-away society).
5. Kapitalisme menimbulkan gejala alienasi dan anomi dalam masyarakat. Lapisan
tertentu dalam masyarakat yang terlempar dalam kompetisi itu (yang tidak fit
menghadapi hukum survival of the fittest) akan merasa menjadi bukan apa-apa (no
21 http://www.voa-islam.com/read/opini/2015/03/02/35938/kapitalisme-global-memerangi-bangkitnyakekuatan-kaum-islamis-di-arab/diunduh tgl 12/09/2015;10:30
22 Akar Krisis Keuangan Global : Dekonstruksi Kapitalisme dan Rekonstruksi Ekonomi Syariah (Bagian 2) Posted
on : 06-04-2011 | By : Agustianto | In : Artikel, Islamic Economics
23 Akhmad Khoiruddin, prisma vol.32 no.i,2013, Indonesia dipersimpangan jalan. Lihat Buku terjemahan
Indonesia: The Rise of Capital karya Richard Robison dengan judul Soeharto dan Bangkitnya Kapitalisme
Indonesia
24 Amien Rais, Kritik Islam terhadap Kapitalisme dan Sosialisme, Jurnal Inovasi UMY,2010 diakses tanggal
22/09/2015
9
body), sehingga dicekam oleh perasaan terasing dan anomi, akhirnya memunculkan
fenomena lonely crowd dan one-dimensional man di tengah masyarakat.
Islam dan Sistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan
ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada
mekanisme pasar. Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya “An
Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.”
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Ciri dari sistem ekonomi kapitalis:
Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal
Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya
Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba
Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta)
Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar
Persaingan dilakukan secara bebas
Peranan modal sangat vital
Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar yaitu :
1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi
2. Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi
3. Munculnya persaingan untuk maju
4. Barang yang dihasilkan bermutu tinggi
5. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif
mencari laba
Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar :
1. Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan
2. Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal
3. Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat
4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian
Islam tidak membenarkan adanya kelas-kelas masyarakat dan mencegah pemusatan
kekayaan dan eksploitasi sumber ekonomi dibawah kendali kaum borjuis ( kapitalis ) (Qs. 59
Al Hasyr :7 ), Islam juga menentang adanya perbedaan yang menyolok dalam hal akumulasi
10
kekayaan harta seperti dalam kapitalisme, pola hidup berlebih-lebihan dan berfoya-foya ( Qs.
11 Hud : 16 ), orang- orang kapitalisme memproduksi barang-barang mewah disertai iklan
besar-besaran dalam persaingan pasar bebas dengan mematikan pelaku bisnis usaha kecil dan
produksi masyarakat.
Dalam pola ekonomi kapitalis dikenal adanya prinsip-prinsip kebebasan individu
tanpa batas, adanya kelas-kelas dan eksploitasi kaum proletar yang berlebih, kebijakan
pemerintah yang memberi kebebasan swasta dalam produksi barang serta adanya pasar bebas
sedangkan Islam mempunyai sistem ekonomi yang berbeda meskipun negara-negara muslim
tidak menolak eksistensi pengaruh kapitalisme global.
Kapitalisme pendidikan adalah ideologi individualisme, kapitalisme telah menjamin
kebebasan yang terlepas dari berbagai ikatan, agama, sistem, adat, nilai, tujuan tertinggi (high
goal) ataupun hal-hal lain. Dalam masyarakat kapitalis, begitu mudahnya suatu kelas soaial
dengan setrata tertentu semakin mudah mendapatkan kebutuhan yang mendasar ( foad,
shelter, clothes) dan kehendak bebasnya dalam pemilihan status pendidikan sesuai setruktur
sosialnya.
Mengapa manusia menjadi serakah pada era globalisasi ini ? dari uraian psikologi
sosial, erich Fromm mendifinisikan masyarakat modern adalah produk kapitalisme sebagai
manusia yang berorientasi pasar ( markeeting character type ), manusia modern memandang
hubungannya dengan manusia lain dan alam sebagai produk dan obyek.Kritisme terhadap
kapitalisme mengacu pada issu-issu politik ekonomi kapitalis. Pendidikan dan ilmu
pengetahuan dijadikan alat bagi eksistansi kekuasaan kapitalis, pembagian wilayah, hirarki
dan eksploitasi.
Pendidikan sebagai salah satu system social, juga mengalami dampak yang sama.
Konsekuensi yang harus dibayar oleh lembaga pendidikan adalah perubahan logika
pendidikan yakni lembaga pendidikan berupa sekolah dan perguruan tinggi yang semula
merupakan pelayanan public (public servant) dengan memposisikan siswa dan mahasiswa
sebagai warga Negara (citizein) yang berhak mendapat pendidikan yang layak. 25 Seperti
halnya perusahaan, sekolah dibebaskan mencari modal untuk diinvestasikan dalam
operasional pendidikan. Privatisasi pendidikan berarti Pemerintah telah melegitimasi
komersialisasi pendidikan dengan menyerahkan tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan
ke pasar. Dengan begitu, nantinya sekolah memiliki otonomi untuk menentukan sendiri biaya
penyelenggaraan pendidikan.
Implikasi dari privatisasi pendidikan yang mana pendidikan difungsikan untuk
mencari keuntungan sebanyak-banyaknya : 26
25 oleh: Dwi Condro Triono http://jurnal-ekonomi.org/cengkeraman-kapitalisme-global-di-indonesia/
Lihat Nurani Soyomukti, Pendidikan berspektif Globalisasi, Ar-ruzz Media,2008, hal.59
11
1. Tujuan pendidikan dimakanai proses pemebentukan manusia siap pakai untuk mengisi
ruang-ruang usaha public.
2. Peserta didik dianggap sebgai konsumen pembeli produk pendidikan sebagai syarat
masuk memasuki dunia kerja.
3. Fungsi Pendidik atau guru dianggap sebagai pekerja.
4. Pengelola pendidikan dianggap sebagai manajer bisnis pendidikan.
5. Yayasan pendidikan, sekolah atau perguruan tinggi dianggap sebagai investor.
6. SPP dianggap sebagai Income dan sumber penghasilan.
7. Kurikulum dianggap pesanan dari pemilik modal.27
Ada beberapa dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya kapitalisme pendidikan ini.
Kebanyakan dampak yang ditimbulkan adalah dampak negatif. Di bawah ini beberapa
dampak dari kapitalisme pendidikan yaitu sebagai berikut:
1.
Berkurangnya subsidi dana pendidikan,hilangnya peran negara dalam pendidikan
2.
Kapitalisme masyarakat terbentuk berdasarkan status sosial-ekonomi.
3.
Indonesia juga akan tetap berada dalam kapitalisme global.
4.
Dalam sistem kapitalis, negara hanya sebagi regulator/ fasilitator
5.
Pendidikan hanya bisa diakses golongan menengah ke atas.
6.
Praktik KKN tumbuh pesat dalam praktek penyelenggaraan pendidikan.
7.
Kapitalisme pendidikan sebagai komoditas akumulasi kekayaan.
Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem
ekonomi kapitalis yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab
negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.
Maka sistem kapitalisme saat ini wajib dihentikan dan diganti dengan sistem ekonomi islam
yang menyebutkan bahwa pemerintahlah yang akan menanggung segala pembiayaan negara.
Seperti yang tercantum pada Undang-undang dasar 1945 pasal 31 ayat 2 yang berbunyi
“setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya”, begitu juga dengan Undang-undang nomor 20 tentang Undang-undang
sistem pendidikan nasional (USPN) pasal 46 yang menyatakan bahwa “pendanaan
26 DR.Endang Komara,M.Si. dalam jurnal
http://www.geocities.ws/endang.komara/PERAN_KAPITALISME_PENDIDIKAN_DALAM_ERA_GLOBALISASI.htm
27 http://asyar22.blogspot.co.id/2011/07/kapitalisme-dan-pendidikan.html. Diakses 02/10/2015
12
pendidikan
menjadi
tanggungjawab
bersama
pemerintah,
pemerintah
daerah
dan
masyarakat”.
Bahwa secara tegas, pemerintah harus mempunyai komitmen untuk mengalokasikan
dana pendidikan nasional dalam jumlah yang memadai yang diperoleh dari hasil-hasil
eksploitasi sumber daya alam yang melimpah. Dengan adanya ketersediaan dana tersebut,
maka pemerintahakan dapat menyelesaikan permasalahan pendidikan dengan memberikan
pendidikan gratis kepada seluruh masyarakat pada usia sekolah.28
Di tengah rasa frustasi dan kebingungan masyarakat Barat untuk mengatasi krisis
global yang mereka alami, Sikap masyarakat muslim dunia menyambut era kehancuran
sistem kapitalisme barat sebagai kebangkitan ideologi sistem ekonomi syari’ah. Pertama:
secara teologis, sebagai Muslim tentu kita wajib meyakini kemampuan syariah Islam dalam
mengelola konsep kemakmuran, kesejahteraan, keadilan dan kedamaian hidup. Kedua:
Liberalisasi pendidikan merupakan salah satu aliran dalam pendidikan dewasa ini yang mulai
menjadi mainset berfikir dalam memahami makna dari pendidikan itu sendiri baik dikaji dari
makna filosofosnya maupun makna normatifnya. Ciri utama pendidikan yang berideologi
liberal adalah selalu berusaha menyesuaikan pendidikan dengan keadaan ekonomi dan politik
di luar dunia pendidikan. Hal ini terlihat pada benang merah kebijakan Mendiknas beberapa
tahun terakhir. Oleh karenanya kompetensi yang harus dikuasai peserta didik merupakan
upaya untuk memenuhi dan menyesuaikan tuntutan dunia kerja sebagaimana dikemukakan
dalam setiap pergantian kurkulum baru kita.29
Perspektif Islam tentang Issu Kapitalisme Global
Menurut Dr. Monzer Kahf, Ph.D bahwa pola kehidupan sistem ekonomi Islam
bertolak adanya ajaran keadilan, kesejahteraan sosial, kerjasama, saling tolong menolong,
pemenuhan kebutuhan kolektif tidak bergerak dari perjuangan individu dan perlawanan antar
kelas. Penerapan Sistem Ekonomi Islam secara kafah. Dalam hal ini kepemilikan harta
kekayaan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu kepemilikan individu, negara, dan umum. Hanya
harta dengan kepemilikan individu yang masuk mekanisme pasar (syariah), sementara dua
jenis harta yang lain mengalir ke lembaga baitul mal. Lembaga inilah yang akan mengelola
keuangan masyarakat untuk pendanaan kepentingan bersama, seperti pendidikan,
28 Aini yatuz Zulfa di 05.39 http://momobungahitam.blogspot.co.id/2012/05/kapitalismependidikan.html.diakses 02/10/2015
29 Fakih, Mansour. 2002, “Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi”.
13
kesejahteraan, dan pengembangan usaha. Harta kepemilikan individu pun pada akhirnya juga
akan menetes ke baitul mal melalui mekanisme zakat, infak, dan sedekah.30
Dalam bukunya Nizhamul Iqtishadi fil Islam, Taqiyuddin An Nabhani
31
menjabarkan
pemikiran dan pandangannya seputar sistem ekonomi Islam. Menurutnya sistem ekonomi Islam
berangkat dari sebuah pandangan bahwa seluruh harta yang ada di dunia ini (bahkan seluruh alam
semesta ini) adalah milik Allah Subhanahu wa Ta’ala, berdasarkan firman Allah.
“Dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakannya
kepadamu” (Q.S. 24 An-Nuur: 33)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa harta yang dikaruniakan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada
manusia sesungguhnya merupakan pemberian Allah yang dikuasakan kepadanya. Hal ini sebagaimana
firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang lain.
“Dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu
menguasainya” (Q.S. 57 Al-Hadid: 7).
Syariat telah menjelaskan dan mengatur tentang pemanfaatan harta yang dibolehkan (halal)
dan yang tidak diperbolehkan (haram).
Syariat mengharamkan pemanfaatan harta untuk membeli minuman keras, menyuap,
menyogok, berfoya-foya, dan sebagainya.
“ ... orang – orang yang dlalim hanya mementingkan kehidupan mereka yang mewah,
dan merekalah orang-orang yang berdosa” ( Qs. 11 hud: 16)
H. Dwi Condro Triono, M.Ag. Ph.D.32. yang merupakan dosen Pascasarjana IAIN Surakarta
memaparkan bahwa krisis finansial global yang terjadi bermula dari penerapan sistem ekonomi
kapitalisme. Secara umum, sistem ekonomi ini berfokus pada akumulasi kapital sehinga menciptakan
lembaga-lembaga keuangan seperti perbankan, pasar modal, dan pasar derivatif. Lembaga-lembaga
inilah yang memungkinkan perilaku mencari keuntungan secara rakus dan berlebihan, sehingga
berujung pada krisis.
Adapun solusi ekonomi Islam terhadap krisis yang terjadi ada 2, yaitu solusi yang bersifat
parsial dan komprehensif (kafah). Dalam solusi parsial, Ekonomi Islam berusaha mengganti bunga
sebagai faktor produksi dengan bagi hasil, menghapus pasar sekunder dan pasar derivatif, dan
memunculkan pasar modal dan perbankan syariah. Akan tetapi, menurutnya, cara ini tidak akan
30 DR.Monzer Kahf,Ph.D., Telaah analisis terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam, 1995, hal. 15-29
31 Taqiuddin An-Nabhani, The Economic Sistem of Islam, Al Khilafah Publications, London, 1997
32 Sumber artikel http://www.stainkudus.ac.id/berita-membumikan-ekonomi-syariah-menangkal-ekonomikapitalis.html#ixzz3lV9E024M. Kudus (24/11/2014) - Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Syariah dan Ekonomi
Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema
`Membumikan Sistem Ekonomi Syariah, Menangkal Sistem Ekonomi Kapitalis`
14
efektif karena sistem ekonomi tersebut sebenarnya tetap berjalan di atas rel sistem ekonomi
kapitalisme dan hanya berbeda kemasannya saja.
C. Sikap Islam terhadap Sistem Ekonomi Kapitalisme Global
Rasionalisme ekonomis,
Teori perilaku konsumen Barat adalah watak kultur kapitalisme eropa muncul sebagai
sumber dualitas, “rasionalisme ekonomik” dan “utilitarianisme”, rasio ekonomi menafsirkan
perilaku manusia sebagai sesuatu yang dilandasi keberhasilan memperoleh uang. Etika
filsafat uang dan utility sikap moral seperti ketepatan waktu kerja, kejujuran dan sikap hemat,
sebagai pemanfaatan maksimal sumberdaya manusia dalam produktifitas barang dan jasa
dengan kepuasan ekonomi atas kesadaran nilai tinggi uang dan materi.33 Orang-orang
kapitalisme memproduksi barang-barang mewah disertai iklan besar-besaran tanpa perduli
kebutuhan pokok masyarakat. Sebab yang mereka cari keuntungan belaka.
Dalam system nilai tukar.
System kapitalis sebagai suatu system yang mayoritas diterapkan dibebagai Negara
termasuk Indonesia, menempatkan uang sebagai sesuatu nilai yang berbeda karena perbedaan
waktu, tempat, kekuatan daya beli masyarakat, dan sebagainya. Perbedaan ini akan
mendorong spekulan untuk mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa peduli
terhadap nasib orang banyak.
Konsep waktu perilaku konsumen dan manusia ekonomis,
Islam memandang bahwa manusia adalah mekhluk yang memiliki kehendak bebas
Manusia adalah makhluk yang sadar (berpikir) sebagai karakteristik manusia yang paling
menonjol. Manusia adalah makhluk yang sadar atas dirinya sendiri, artinya dia adalah
makhluk hidup satu-satunya yang memuliki pengetahuan budaya dan kemampuan
membangun perasadaban. Manusia adalah makhluk kreatif, yang menyebabkan manusia
mampu menjadikan dirinya makhluk sempurna didepan alam dan dihadapan tuhan. Manusia
makhluk yang punya cita-cita dan merindukan sesuatu yang ideal, artinya dia tidak menyerah
dan menerima ‘apa yang ada’, tetapi selalu berusaha megubahnya menjadi ‘apa yang
semestinya’. Manusia adalah makhluk moral, yang hal ini berkaitan dengan masalah nilai
(value). Konsep harta islam menganggap sebagai amanah, karena islam tidak membenarkan
33 DR.Monzer Kahl.Sistem Ekonomi Islam,hal 5-13
15
adanya kemiskinan dan eksploitasi individu.(Qs.2 Al Baqarah :261),Konsumsi dan pemuasan
kebutuhan diperbolehkan dalam islam asal tidak menyebabkan madlarat atau pemborosan
(Qs.7 Al A’araf ;32, Qs.17 Al Isra’;29, Qs.6 Al an’am ;141)
Kosep kebebasan ekonomi
sistem ekonomi islam dilandasi tanggungjawab individu dan kolektis sosial, seperti
infaq, menabung di bank syari’ah, tidak ada konsep dosa dalam harta warisan, setiap individu
berhak penuh untuk berkonsultasi bidang ekonomi.34 Dengan demikian, karena pendidikan Islam
adalah upaya normatif yang berfungsi untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia, maka
harus didasarkan pada nilai-nilai tersebut di atas baik dalam menyusun teori maupun praktik
pendidikan. Dasar pendidikan Islam adalah yang tergolong intrinsik, fundamental, dan memiliki
posisi paling tinggi adalah tauhid karena merupakan seluruh fondasi seluruh bangunan ajaran Islam.
Pandangan hidup tauhid bukan sekedar pengakuan akan keesaan Allah, tetapi juga meyakini kesatuan
penciptaan ‘unity of creation’, kesatuan kemanusiaan ‘unity of mankind’, kesatuan tuntunan hidup
(unity of guidance), dan kesatuan tujuan dari kesatuan hidup ‘unity of Godhead’. 35
Konsep Ribawi, Konsumerisme dan Pola Hidup Mewah ( Boros ),
Kapitalisme tegak diatas landasan riba, penindasan dan memiskinkan masyarakat,
kapitalisme mengikat pola hidup mewah dan sosialita yang berkelas. Islam menegakkan
praktek ekonomi secara halal dan terbebas dari riba. 36 Islam tidak mau menerima kedaulatan
yang tidak dapat diganggu gugat dari perilaku yang mementingkan diri sendiri dalam dunia
ekonomi.37 Islam lebih mementingkan sifat lebih banyak memberi dari pada meminta, hal ini
didasarkan pada firman Alloh QS: at-Taubah: 105 “Beramallah tuhan akan melihat tingkah
laku kalian”
III.
Kesimpulan
Sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan
ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada
mekanisme pasar. Sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi pasar ini mempunyai ciriciri, kelebihan dan kekurangan.
34 DR.Monzer Kahl.Ibid. hal.51-69
35 https://www.facebook.com/permalink.php?id=465930916800736&story_fbid=480055742054920
Globalisme dan kapitalisme.diposting oleh diah-n-f-fisip08 pada 07 June 2012 di globstra – diakes 02/10/2015
36 Syed Nawab Haider Nagwi, terjemah M. Syaiful Anam, Mengagas Ilmu Ekonomi Islam (Yogyakarta: Pustaka
pelajar, 2003), 80
37 Ibid.110
16
Tahap dalam sistem ekonomi kapitalis yang pertama adalah kapitalisme awal yang
berlangsung sekitar abad ke-XVII sampai menjelang abad ke-XX dimana individu/swasta
mempunyai kebebasan penguasaan sumber daya maupun pengusaan ekonomi dengan tanpa
adanya campur tangan pemerintah berbeda pada tahap kapitalisme modern yang diterimanya
peran pemerintah dalam pengelolaan perekonomian.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
(1)
Nilai-nilai kultural bangsa, pluralisme budaya yang kompleks menjadi modal dasar
stabilitas sosial ekonomi.Kontrol impor dan promosi ekspor dengan daya saing pasar
(2)
akan menekan ongkos beaya produksi dan laju inflasi
Determinisme mengandung arti kondisi manusia tidak berubah kecuali kekuatan psikis,
struktur
sosial,gaya
hidup
yang
dikehendaki.
Islam
memamndang
manusia
bertanggungjawab atas apa yang dikerjakan, setiap orang harus mencari sumber daya
(3)
yang benar sebagai amanah (Qs.Al an’am:164,Al isra’:15,Nisa’:78,Albaqarah:29
Gaya hidup sederhana, persaudaraan, ekonomi atas dasar kerakyatan serta keadilan
yang merta adalah karakteristik utama sistem ekonomi islam, Islam dan sistem ekonomi
ini meletakkan asas kemanfaatan bersama dan membebaskan manusia dari belenggu
(4)
kapitalisme(Qs.Al a’raf:157)
Pendidikan sangat menjunjung tinggi sebuah hukum casualitas yakni: orang yang
pandai seharusnya lebih mudah dalam mencari rizki (nafkah) yang halal ” Tuhanmu
adalah yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu, agar kamu mencari sebagian
dari karunia-Nya.(QS: al-Isra: 66), “ Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
tidurmu di waktu malam dan siang hari serta usahamu mencari sebagian karunia-Nya.”
(QS: ar-Ruum: 23) “ Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebarlah di muka bumi
dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu
(5)
beruntung” (QS: al-Jum;ah: 10)
Pendekatan islam secara komprehensif dalam “maqashid assyari’ah” mwnghapus
segala bentuk kezaliman, ketidak adilan,eksploitasi,penindasan dan perbudakan
sebagaimana dalam variasi eksplisit Alqur’an tentang ‘adl, qisth, mizan seperti
ditegaskan dalam missi risalah rasul (Qs.Hadid: 25)38
DAFTAR PUSTAKA
38 Lihat Sayyid Quthub, Al- adalah wal Ijtimaiyah fil Islam,1964.Lihat.Umar Chapra,ibid.hal.208. maqashid
assyari’ah; 1)pemenuhan kebutuhan pokok, 2) kelayakan sumber pendapatan, 3)Distribusi pendapatan dan
kekayaan yang merata, 4) pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang dinamis
17
Amien Rais, Kritik Islam terhadap Kapitalisme dan Sosialisme, Jurnal Inovasi UMY
Adi Sasono, Liberalisasi Ekonomi, Pemerataan dan Kemiskinan, Tiara Wacana, Yogyakarta.
Al-Ghazali, terjemah. Moh. Zuhri. ‘Ihya’Ulumiddin: Menghidupakan Ilmu-ilmu Agama
Aslam. Semarang: Asy-Syifa’, 1990.
An Nabhani, Taqyuddin, 1996, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif –
Perspektif Islam, Alih Bahasa Muh. Maghfur, Risalah Gusti, Surabaya,
Bachriar, Asep Purmana, The Power of Relegion: Agama Untuk Kemanusiaian dan
Peradaban. Bantul: Pondok Edukasi, 2005.
Bagus, Loren. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka, 1989.
Johan Norberg Membela Kapitalisme Global Diterjemahkan dan disunting oleh Sukasah
Syahdan, Jakarta,1992
--------, Jurnal 9 Th 2008 Ekonomi Ideologis, Cengkraman Kapitalisme Global di
Indonesia
Supriyanto, Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, vol.6,no.2, 2009, Memahami Cara Bekerja
Sistem Ekonomi,FISE UNY
Taqiuddin An-Nabhani, The Economic Sistem of Islam, Al Khilafah, London, 1997
Fakih, Mansour. 2001. “Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi”. Yogyakarta: Insist
Press
Samekto, Aji. 2005. Kapitalisme Modernisasai dan Kerusakan Lingkungan.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Lekachman, Robert dan Van Lonn, Boriin. 2010. Kapitalisme, Teori dan Perkembanganya.
Bandung: Resist Book
Hisyam, amdya. Amerika Serikat: Liberalisme dalam Ekonomi Politik Internasional. (diakses
melalui
http://deedde.wordpress.com/2011/03/07/amerika-serikat-liberalisme-dalamekonomi-politik-internasional/)
http://luluadzanaa.blogspot.co.id/2014/12/ makalah-kapitalisme.html
Robinson, William. 2004. “Global Class Formulation and the Rise of a Transnational
Capitalist Class”, dalam A Theory of global Capitalism: Preduction, Class, and State in a
Transnational World. Baltimore: The John Hopkins University Press.
http://www.stainkudus.ac.id/berita-membumikan-ekonomi-syariah-menangkal-ekonomikapitalis.html#ixzz3lV9E024M. Dekonstruksi Kapitalisme dan Rekonstruksi Ekonomi Syariah
(Bagian 2) Agustianto | In : Artikel, Islamic Economics
http://www.voa-islam.com/read/opini/2015/02/22/35818/presiden-barack-obamamenyerukan-melawan-ekstrimisme-dan-fundamentaismehttp://diah-n-f-fisip08.web.unair.ac.id/artikel_detail-47832-globstrahttp://asfahani0.blogspot.co.id/2013/11/perspektif-islam-tentang-pendidikan.html
Nagwi, Syed Nawab Haider, terjemah M. Syaiful Anam. Mengagas Ilmu Ekonomi Islam.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.
Nurani Soyomukti, Pendidikan Berspektif Globalisasi, Arruzz Media, Yogyakarta, 2008
Syari’ati, Ali. Terjemah. Afif Muhammad. Humanisme antara Islam dan Madzab Barat.
Bandung: Pustaka Hidayat, 1996.
18
19
KAPITALISME DAN SISTEM EKONOMI ISLAM
Makalah ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada
Mata Kuliah Pengantar Studi Islam
Doesen : Dr.H.Abdurrrohman, LC, M.Si.
Oleh
Nur Sholeh,S.Ag
NIM : MP-15014
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
PROGRAM PASCA SARJANA PRODI MPI
2015
0
ABSTRAK
kapitalisme adalah istilah yang dipakai untuk menamai system ekonomi yang
mendominasi dunia barat sejak runtuhnya feodalisme. Sebagai dasar bagi setiap system, yang
disebut “kapitalis” ialah hubungan-hubungan di antara pemilik pribadi atas alat-alat produksi
yang bersifat nonpribadi (tanah, tambang, instalasi industry, dan sebagainya yang secara
keseluruhan disebut modal atau kapital). Setiap negara pada dasarnya selalu mempunyai 3
(tiga) permasalahan pokok dalam bidang ekonomi, yaitu berkaitan dengan pertanyaan “What
berkaitan barang dan jasa apa yang mau diproduksi atau dibuat, ”How berkaitan dengan
bagaimana cara membuatnya” and ”For Whome berkaitan dengan untuk siapa barang dan
jasa itu diproduksi dalam pengertian lain siapa yang akan menikmati”. Jawaban atas ketiga
permasalahan pokok ekonomi ini sangat tergantung dari sistem ekonomi yang dianut negara
tersebut.
Salah satu sistem perekonomian yang ada didunia adalah sistem ekonomi kapitalis,
yaitu sistem ekonomi dimana kekayaan produktif terutama dimiliki secara pribadi dan
seluruh kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Tujuan dari
pemilikan pribadi tersebut adalah untuk mendapatkan suatu keuntungan yang lumayan dari
penggunaan kekayaan pruduktif.
Munculnya kapitalisme yang berdampak pada pendidikan adalah akibat dari
globalisasi. globalisasi sains sebagai akumulasi capital terhadap dilema pendidikan dan
masa depan. Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang bersumber pada modal kepemilikan
pribadi atau swasta dengan ciri persaingan pasar bebas.. Pemakalah membatasi pada
perspektif islam terhadap issu kapitalise global, kapitalisme dalam kehidupan ekonomi
masyarakat muslim dan Bagaimanakah sikap islam terhadap kapitalisme ?
Kata Kunci : Kapitalisme,Sistem ekonomi islam
1
I.
PENDAHULUAN
Kapitalisme adalah salah satu ideologi yang saat ini mendominasi dunia. Dominasi
kapitalisme sebagai ideologi ini bukan karena kehandalannya untuk menyelesaikan berbagai
persoalan hidup manusia termasuk dunia pendidikan, tetapi lebih karena berbagai
manipulasi yang digunakan untuk menutupi kelemahannya. Ketika kaum kapitalis
menghadapi serangan para penganut sosialis akibat ketimpangan sosial yang ditimbulkan,
ideologi ini segera mengadopsi gagasan keadilan sosial (social justice) . Dengan warisan
sistem ekonomi dualistik dan sistem sosial-budaya pluralistik, bangsa Indonesia
membangun melalui “eksperimen” sistem sosialis dan sistem kapitalis dalam suasana sistem
ekonomi global. Eksperimen pertama berupa sistem ekonomi sosialis (1959-66) gagal
karena tidak sesuai dengan moral Pancasila dan pluralisme bangsa, sedangkan eksperimen
kedua yang “demokratis” berdasar sistem kapitalisme pasar bebas (1966 – 1998) kebablasan
karena paham internasional liberalisme dan neoliberalisme makin agresif menguasai
ekonomi Indonesia dalam semangat globalisasi yang garang. Pertanyaan yang timbul
kemudian kemana arah sistem ekonomi kita setelah tahun 1998?. 1
Sistem ekonomi liberal kapitalis modern adalah sistem ekonomi dimana peran
pemerintah untuk terlibat dalam pengelolaan perekonomian dan perusahaan swasta bebas
beroperasi dai pasar terbuka untuk keamanan stabilitas ekonomi. seperti sistem kapitalisme
Amerika dan kapitalis revolusi Inggris menjadi negara imperialis modern, yaitu penguasaan
politik dengan melakukan eksploitasi ekonomi pasar dengan sistem free market dan
penetrasi kebudayaan di negara-negara jajahan antara lain India, Kanada, mesir dan negaranegara afrika2
Globalisasi pendidikan mendapat tantangan, karena pendidikan dapat digunakan
untuk mengakumulasi kapital dan mendapatkan keuntungan. di mana dunia secara global
telah memihak pada kepentingan pasar. Hal ini dilakukan demi membuka peluang bagi
Trans National Corporations (TNCs) untuk ekspansi. Salah satu usaha strategis para
investor kapitalis mempengaruhi kebijakan negara-negara Selatan.3
1 Supriyanto,Memahami Cara Bekerja Sistem Perekonomian – journal ekonomi dan Pendidikan vol.6
no.2,2009,hal.193
2 Bahran Basyiran, sistem perekonomian Inggris dalam frre market
http://bahran.blogspot.com/2012/01/sistem-perekonomia-inggris-free-market.html
3 Dr. H. Endang Komara, M.Si. dalam jurnal
http://www.geocities.ws/endang.komara/PERAN_KAPITALISME_PENDIDIKAN_DALAM_ERA_GLOBALISASI.htm
2
Kapitalisme global berimplikasi pada tumbuhnya neo-liberalisme yang menekankan
kebebasan pada masing-masing individu dalam segala hal. Dalam menghadapi hal tersebut,
pendidikan dituntut untuk mempersiapkan output tenaga kerja yang mampu berinteraksi
dengan dunia usaha atau kepentingan pasar. Untuk itu kemudian ideologi pendidikan liberal
muncul. Sementara Islam yang sarat dengan nilai-nilai universal dan transedental
seharusnya dapat ditawarkan sebagai paradigma ideologi alternatif. Terlebih lagi,
pendidikan sebagai wahana sangat strategis dalam membangun peradaban alternatif. 4
Penulis dalam menulis makalah ini membatasi atas beberapa rumusan; Pertama :
Apakah pengertian kapitalisme, Kedua: Perspektif Islam tentang sistem ekonomi
kapitalisme global, Ketiga, Bentuk-bentuk kapitalisme dalam kehidupan ekonomi
masyarakat islam, Keempat : Apakah sikap islam terhadap kapitalisme.
II.
PEMBAHASAN
A Pengertian Kapitalisme
Secara bahasa Kata kapitalisme berasal dari capital yang berarti modal, dengan yang
dimaksud modal adalah alat produksi seperti misal tanah, dan uang. Dan kata isme berarti
suatu paham atau ajaran. Jadi arti kapitalisme itu sendiri adalah suatu ajaran atau paham
tentang modal atau segala sesuatu dihargai dan diukur dengan uang. Dari etimologi
kapitalisme terdiri dari dua kata, yaitu capital dan isme. Capital secara umum berarti modal,
jadi kapitalisme adalah paham yang berdasarkan modal. Kapitalis dapat kita artikan sebagai
suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal melakukan usaha untuk mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya.
5
Dalam paham ini, pemerintah tidak dapat melakukan
intervensi pasar guna mendapatkan keuntungan bersama, namun intervensi pemerintah adalah
untuk kepentingan-kepentingan pribadi.
Kapitalisme atau Kapital adalah sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan
alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan membuat keuntungan
dalam ekonomi pasar. Kapitalisme adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal
bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya dimana pemerintah
tidak dapat melakukan intervensi pasar. 6
4 Imam Machali, Editor, Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2004). Hal,
112.
5 http://one.indoskripsi.com/content/sejarah-singkat-kapitalisme-sosialisme, diakses pada tanggal 19/09/2015
6 https://id.wikipedia.org/wiki/Kapitalisme
3
Kapitalisme adalah sistem dan paham ekonomi yang mementingkan kepentingan
pribadi atau golongan.7 Menurut kamus filsafat, kapitalisme adalah menekankan pandangan
bahwa dalam sistem ini kepentingan jalan sendiri agar perkembangannya berlangsung tanpa
kendali pemerintah. 8
Kapitalisme
dalam
perspektif
Barat
adalah
Kapitalisme
merupakan
nadi
perekonomian mereka secara individu tanpa ada unsur-unsur mengasihi sesama, bagi
pemodal yang besar eksistensinya akan terjaga, begitu sebaliknya bagi yang bermodal kecil.
Dalam berekonomi tidak dilandasi oleh ajaran agama, sehingga segala cara ditempuh untuk
mencari keuntungan yang besar. Mengharapkan keuntungan sesaat.9 Kritik kapitalisme
mengasosiasikannya dengan kesenjangan sosial dan distribusi yang tidak adil dari kekayaan
dan kekuasaan; kecenderungan monopoli pasar atau oligopoli (dan pemerintah oleh oligarki),
imperialisme, perang kontra-revolusioner dan berbagai bentuk eksploitasi ekonomi dan
budaya; materialisme, represi pekerja dan anggota serikat buruh, alienasi sosial, kesenjangan
ekonomi, pengangguran, dan ketidakstabilan ekonomi.
Kapitalisme dapat dikatan memiliki lima ciri sebagai berikut 10 :
1. Menganggap ekspansi kekayaan yang dipercepat dan produksi maksimal.
2. Menganggap kebebasan individu tak terhambat dalam mengaktualisasi kepentingan
pribadi dan pengelolaan kekayaan pribadi. Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi.
Pemikiran alat produksi ditangan individu. Individu bebas memilih pekerjaan/usaha yang
dipandang baik baginya.
3. Berasumsi bahwa inisiatif individual dan pengambilan keputusan terdesentralisasi dalam
suatu pasar kompetitif
4. Tak mengakui ekspansi atau pentingnya peran pemerintah atau penilaian kolektif dalam
pemerataan distribusi atau alokasi sumber daya. Perekonomian diatur oleh pasar. Pasar
berfungsi memberikan signal kepada produsen dan konsumen dalam membentuk hargaharga. Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. Motif yang
menggerakkan perekonomian adalah mencari laba.
5. Mengklaim bahwa melayani kepentingan diri sendiri ( self intrest) secara otootis
melayani kepentingan sosial kolektif. Manusia dipandang sebagai makhluk homoeconomicus yang dipandang bahwa selalu mengejar kepentingan / keuntungan sendiri.
Adapun prinsip dasar dari kapitalisme yaitu :
1. Kapitalisme adalah pengakuan penuh pada hak milik perorangan atau individu tanpa ada
batas-batas tertentu.
7 Departeman Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 389.
8 Loren Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996),391
9 Supriyanto, Ibid. Hal.195
10 DR.M.Umer Chapra,Islam dan tantangan Ekonomi.hal,18
4
2. Kapitalisme merupakan pengakuan akan hak individu untuk melakukan kegiatan
ekonomi demi meningkatkan status sosial ekonomi.
3. Kapitalisme mengisyaratkan pengakuan akan adanya dorongan atau motivasi ekonomi
dalam bentuk semangat untuk meraih keuntungan semaksimal mungkin (profite
oriented).
4. Kapitalisme juga memuat pengakuan akan adanya kebebasan melakukan kompetisi
dengan individu lain (freedom for competition).
5. Kapitalisme mengakui berlakunya hukum ekonomi pasar bebas atau mekanisme pasar.11
6. Perfect competition.
7. Price system sesuai dengan tuntutan permintaan dan kebutuhan bersandar pada peraturan
harga yang diturunkan dalam rangka mengendalikan komoditas dan penjualannya.
Dalam sejarah Kapitalisme, Adam Smith mengemukakan lima prinsip dasar dari
kapitalisme yaitu:12
1.
Pengakuan hak milik pribadi tanpa batas-batas tertantu.
2.
Pengakuan hak pribadi untuk melakukan kegiatan ekonomi demi meningkatkan status
sosial ekonomi.
3.
Pengakuan adanya motivasi ekonomi dalam bentuk semangat meraih keuntungan
semaksimal mungkin.
4.
Kebebasan melakukan kompetisi
5.
Mengakui hukum ekonomi pasar bebas atau mekanisme pasar.
Ekonom Marxis Richard D. Wolff mendalilkan bahwa ekonomi kapitalis mem
prioritaskan keuntungan dan akumulasi modal atas kebutuhan sosial masyarakat, dan
perusahaan kapitalis jarang pernah menyertakan pekerja dalam keputusan-keputusan dasar
dari perusahaan.
Banyak aspek kapitalisme telah datang di bawah serangan dari gerakan antiglobalisasi, yang terutama menentang kapitalisme korporasi. Para pegiat lingkungan
berpendapat bahwa kapitalisme membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus,
kritik tersebut berpendapat bahwa sementara neoliberalisme ini, atau kapitalisme
kontemporer memang meningkatkan perdagangan global, tapi juga memungkinkan
meningkat kemiskinan global.13
11 Rita Nur Ikasari, http://ritanur08.blogspot.co.id/2014/12/sejarah-intelektual-kapitalisme.html,diakses
tanggal 22/09/2015 lihat (Seda, 1996:272)
12 https://id.wikipedia.org/wiki/kapitalisme
13 Ibid.,http://one.indoskripsi.com/content/sejarah-singkat-kapitalisme-sosialisme,
5
Perspektif Teori Dasar Kapitalisme Secara Sosiologis Dan Ekonomis
Secara sosiologis paham kapitalisme berawal dari perjuangan terhadap kaum feudal,
salah satu tokoh yang terkenal Max Weber dalam karyanya The Protestan Ethic of Spirit
Capitalism, mengungkapkan bahwa kemunculan kapitalisme erat sekali dengan dengan
semangat religius terutama kaum protestan. Pendapat Weber ini didukung Marthin Luther
King yang mengatakan bahwa lewat perbuatan dan karya yang lebih baik manusia dapat
menyelamatkan diri dari kutukan abadi. Tokoh lain yang mendukung adalah Benjamin
Franklin dengan mottonya yang sangat terkenal yaitu “Time Is Money”, bahwa manusia
hidup untuk bekerja keras dan memupuk kekayaan. Pada akhirnya, kondisi menguntungkan
tersebut menambah tabungan dan akumulasi modal bagi mereka.14 Weber dalam
menggunakan konsep rasionalisasi. Gagasannya bahwa kapitalisme modern berkembang dari
pengejaran kekayaan yang bersifat keagamaan berarti suatu perubahan terhadap cara
keberadaan yang rasional, kekayaan. Pada suatu titik tertentu, rasional ini berhenti,
mengalahkan, dan meninggalkan gerakan keagamaan yang mendasarinya, sehingga yang
tertinggal hanyalah kapitalisme rasional. Jadi intinya, "Semangat Kapitalisme" Weber pada
dasarnya adalah Semangat Rasionalisme, dalam pengertian yang lebih luas.
Manusia ekonomi rasional adalah konsep mesin nilai guna dan kepentingan pribadi,
bagaimana meningkatkan keuntungan ekonomi maksimal.Teori murni menyesuaikan
rasionalitas self-interest.(Adam smith,Friedman,Edgeworth; “prinsip sentral ekonomi modern
adalah setiap agen (pelaku) hanya dimotori oleh self interest”. Prilaku ekonomi pada
umumnya bersifat rasional, kepentingan diri dilai dengan perhitungan uang dan untuk
mengumpulkan kekayaan tak terbatas. Pendapatan dari faktor produksi berdasarkan
sumbangannya kepada output dan omset, maka resultan distribusi pendapatan akan
memperoleh pemerataan dan kesejahteraan.15
Kapitalisme dan Pengaruhnya di Indonesia
Dampak kapitalisme di Indonesia membuahkan imperialisasi modern yang berasal
dari perkembangan perusahaan-perusahaan di Eropa dengan memanfaatkan sumber daya
alam dan sumber daya manusia di Indonesia. Mereka berargumen bahwa Indonesia
merupakan tempat yang tepat untuk berinvestasi dengan menghasilkan empat macam
“kesaktian”. Pertama, Indonesia tetap menjadi pengambilan bekal hidup. Kedua, Indonesia
14 DR.Umer Chapra,ibid.hal 71
15 J.B Clark, analisis pendapatan riil mendekati produk marginal dan nilainya, adanya asumsi logis simetri
antara kepentingan publik dan pribadi (lihatG.Stigler,productio and distribution theorities,1941
6
menjadi negeri pengambilan bekal-bekal pabrik di Eropa. Ketiga, Indonesia menjadi negeri
pasar penjualan barang-barang hasil dari macam-macam industri asing. Keempat, Indonesia
menjadi lapangan usaha bagi modal uang jutaan rupiah.
Melihat banyak perusahaan asing yang masuk ke Indonesia, tidak lain akibat dari
kebijakan rezim Soeharto yang memberikan kesempatan besar bagi investor asing yang ingin
menanamkan modalnya di Indonesia.16
Fokus rezim Soeharto pada era Orde Baru adalah perbaikan dan pengembangan
ekonomi melalui struktur administratif yang didominasi militer. Era orde baru adalah era
ketika kapitalisme benar-benar berkembang di Indonesia (Robinson, 2004: 48). Adanya
penanaman modal asing, munculnya perusahaan-perusahaan asing serta aliansi dan lobi
dengan berbagai lembaga internasional seperti IMF, World Bank, dan lain-lain untuk
mendapatkan hutang dari luar negeri. Pada akhirnya setelah reformasi 1998, Indonesia terlilit
hutang yang besar karena kebijakan rezim Soeharto tersebut.
Perkembangan kapitalisme global di abad ini sudah semakin canggih dan kompleks.
Keserakahan kaum kapitalis tidak hanya sampai pada pemerasan kaum buruh, namun keserakahan
mereka sudah menerobos dan menjarah di banyak sektor, dan didukung berbagai fasilitas dan lembaga
yang mereka ciptakan sendiri. Menurut Triono (2007)
17
berbagai sektor maupun lembaga itu
diantaranya adalah :
(1) Sektor keuangan
Kaum kapitalis tidak hanya ingin membesar, tetapi mereka juga ingin membesar dengan
cepat. Caranya ialah dengan menciptakan lembaga perbankan dan pasar saham. Fungsi utamanya
adalah untuk mengeruk dana masyarakat dengan cepat, sehingga dapat segera mereka manfaatkan
untuk menambah modal perusahaannya agar bisa menjadi cepat besar dan cepat menggurita.
(2) Sektor kepemilikan umum
Kaum kapitalis tidak hanya ingin berhenti untuk untuk bermain di wilayah pasar hilir saja,
tetapi mereka terus merangsek untuk mencaplok sumber-sumber ekonomi di wilayah hulu. Mereka
juga ingin menguasai wilayah-wilayah ekonomi yang seharusnya menjadi milik umum yang
menyangkut hajat hidup orang banyak. Misalnya adalah berbagai macam sektor pertambangan,
sumber daya hutan, sumber daya air, minyak bumi, gas, jalan raya, pelabuhan, bandara dan lain
sebagainya.
(3) Sektor kepemilikan Negara
Kaum kapitalis juga melirik kepada perusahaan-perusahaan yang banyak dimiliki oleh
Negara. Dengan dalih demi efektivitas dan efisiensi perusahaan, mereka akan mendorong perusahaan
milik Negara tersebut untuk go public, dengan jalan melego sahamnya ke pasar, privatisasi.
(4) Sektor kekuasaan
Kaum kapitalis juga ingin memiliki rasa aman terhadap keberadaan perusahaanperusahaan
mereka. Jaminan rasa aman hanya dapat diperoleh jika mereka bisa merambah ke wilayah kekuasaan,
16 Tan Malaka,2008, Kapitalisme Indonesia, hal. 63
17 Supriyanto,memahami cara bekerja sistem ekonomi,Ibid.hal 195-198
7
maka mereka akan dengan mudah untuk dapat melahirkan berbagai produk hukum dan kebijakan
yang dapat menguntungkan.
(5) Sektor moneter
Kapitalis menciptakan sebuah mekanisme ekonomi dengan mewujudkan sebuah sistem
moneter dengan menggunakan basis utama uang kertas. Dengan berbasiskan pada uang kertas,
mereka akan mendapatkan tiga keuntungan sekaligus, yaitu; keuntungan dari seignorage, keuntungan
dari suku bunga dan keuntungan dengan mempermainkan kurs bebas (Sejak 14 Agustus 1997
Indonesia menganut Freely Floating Exchange Rate System).
(6) Sektor pendidikan
Kepentingan kaum kapitalis, yaitu kebutuhan untuk memperoleh tenaga kerja yang sangat
professional, memiliki skill yang tinggi dan mau digaji dengan sangat murah. Caranya adalah dengan
melemparkan dunia pendidikan ke pasar bebas.
B. Kapitalisme dalam kehidupan ekonomi masyarakat muslim
Menurut Samsul Hadi, ekonom dari Universitas Indonesia, krisis kapitalisme global
saat ini menandai kegagalan free-market. Ia, dengan mengutip Joseph Stiglitz, ekonom peraih
nobel itu, bahwa “the fall of Lehman Brothers is a fall free-market capitalism”. 18
“Dengan kejadian krisis global, kita melihat pasar menjadi sumber masalah, sedangkan
negara menjadi solusi. Negara didorong memberi paket-paket stimulus,” ujar Samsul Hadi saat
menjadi pembicara dalam diskusi “Krisis Ekonomi Global Dan Pasal 33” di Galeri Kafe, Taman
Ismail Marzuki, 12 Oktober 2011. Di mata Samsul Hadi, ancaman nyata terhadap ekonomi nasional
justru berasal dari dampak kerjasama FTA dengan China. “Sektor industri kehilangan 20% lapangan
kerja, kapasitas produksi nasional menurun 25%,” ungkapnya. 19
Kebangkitan kapitalisme global menggelorakan perang terhadap fundamentalisme,
ekstrimisme negara-negara muslim arab. Munculnya kekuatan baru, dan generasi muda Muslim, yang
sekarang ini memperjuangkan nilai-nilai Islam, dan ingin menjadikan Islam sebagai sistem kehidupan,
diberi lebel atau stempel sebagai ‘teroris’, Para pemimpin Eropa, Amerika dan Barat, membuat opini
bahwa Muslim yang ingin menegakkan nilai-nilai Islam dalam sistem kehidupan mereka, dituduh
sebagai fundamentalis, ekstrimis, dan teroris. Mereka diperangi bersama-sama. Inilah hakekat perang
peradaban yang sekarang terjadi.20 Pemikir Arab Samir Amin mengatakan bahwa revolusi Arab
dihadapkan dengan ‘kapitalisme global” yang menginginkan tetap ‘stagnan’ (tidak ada perubahan) di
dunia Arab. Kekuatan kapitalisme global, sangat menentang munculnya demokrasi baru dan transfer
kekuasaan secara damai di negara-negara Arab. “Kapitalisme ini menyimpang dari jalur revolusi di
sejumlah negara-negara Arab," katanya dikutip oleh Anadolu, Jum’at, 29/2/2015. Amin berbicara
18 Sumber Artikel: http://www.berdikarionline.com/lipsus/20111015/krisis-kapitalisme-dan-dampaknya-diindonesia.html#ixzz3lUmpiyDa Sistem Kapitalisme di Ambang Kehancuran
Kamis, 22 November 2012 (8:20 am) / Ekonomi Syari'ah
19 Sumber Artikel: http://www.berdikarionline.com/lipsus/20111015/krisis-kapitalisme-dan-dampaknya-diindonesia.html#ixzz3lUmpiyDa,lihat komentar Fadli Zon, salah satu pimpinan partai Gerindra, kapitalisme
sebagai sebuah ‘sistim yang gagal” sudah terjadi sejak lama. Selain krisis ekonomi global saat ini, krisis ekonomi
1996/7 di Asia adalah juga buah dari ‘krisis kapitalisme global’. “Krisis Asia itu juga disebabkan oleh adanya
global capital movement,”
20 http://www.voa-islam.com/read/opini/2015/02/22/35818/presiden-barack-obama-menyerukanmelawan-ekstrimisme-dan-fundamentaisme- diakses 19/09/2015
8
pada Forum Hak Ekonomi dan Sosial Tunisia dengan judul : “Geopolitik dan Ekonomi Taruhan
Dalam Revolusi Arab".21.
Krisis ekonomi yang makin parah menjadi fenomena paling mencolok. Mekanisme pasar
bebas yang terdiri atas permintaan dan penawaran (supply and demand) yang dipercaya mampu
mengatur kegiatan masyarakat ekonomi dengan sebaik-baiknya, ternyata tidak terwujud. Sistem ini
telah menimbulkan masyarakat yang tidak egalitarian dan menciptakan keserakahan bagi masyarakat
banyak, disamping itu muncul keserakahan dari para pendukung kapitalisme yang disertai
individualisme.22
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tergolong anomali karena tidak diikuti peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Ada empat faktor yang menyebabkan anomali tersebut. Pertama, ekonomi
Indonesia digerakkan oleh akumulasi utang luar negeri yang terus meningkat hingga mencapai Rp
2.870 triliun. Kedua, pertumbuhan ekonomi didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat akibat
naiknya harga sandang dan pangan, serta ditopang oleh pertumbuhan kredit konsumsi. Ketiga,
pertumbuhan ekonomi didorong oleh ekspor bahan mentah seperti bahan tambang, migas, hasil
perkebunan dan hutan, yang tidak banyak menciptakan nilai tambah dan lapangan pekerjaan.
Keempat, pertumbuhan ekonomi didorong oleh investasi asing yang membuat sumber daya alam
semakin dikuasai pihak asing.23
Amien Rais secara lebih rinci memberikan sejumlah kritik terhadap kapitalisme dalam
Jurnal Inovasi yang diterbitkan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), di
antaranya: 24
1. Kapitalisme melahirkan ketidaksamaan (inequality), atau kesenjangan ekonomi dalam
masyarakat. Umumnya orang mengakui bahwa kapitalisme memang dapat
mendorong produktivitas tinggi, tetapi tidak dapat menghilangkan ketimpangan.
2. Kapitalisme yang secara teoritis memberikan kesempatan yang sama (equality of
apportunity) kepada setiap anggota masyarakat, dalam kenyataannya bersifat
diskriminatif. Hanya mereka yang dekat dengan sumber dana, sumber informasi, atau
dekat dengan penguasa saja yang sering mendapat kesempatan.
3. Semboyan kapitalisme yang berupa “berproduksi untuk dapat berproduksi lebih
besar” (to produce, to produce, and to produce) menyebabkan keserakahan dan
berkembangnya kehidupan yang materialistis.
4. Akibat dari semboyan di atas, akan mengakibatkan pola hidup yang konsumeris.
Konsumerisme sengaja didorong untuk menyerap produksi, akhirnya akan melahirkan
“masyarakat pembosan” (throw-away society).
5. Kapitalisme menimbulkan gejala alienasi dan anomi dalam masyarakat. Lapisan
tertentu dalam masyarakat yang terlempar dalam kompetisi itu (yang tidak fit
menghadapi hukum survival of the fittest) akan merasa menjadi bukan apa-apa (no
21 http://www.voa-islam.com/read/opini/2015/03/02/35938/kapitalisme-global-memerangi-bangkitnyakekuatan-kaum-islamis-di-arab/diunduh tgl 12/09/2015;10:30
22 Akar Krisis Keuangan Global : Dekonstruksi Kapitalisme dan Rekonstruksi Ekonomi Syariah (Bagian 2) Posted
on : 06-04-2011 | By : Agustianto | In : Artikel, Islamic Economics
23 Akhmad Khoiruddin, prisma vol.32 no.i,2013, Indonesia dipersimpangan jalan. Lihat Buku terjemahan
Indonesia: The Rise of Capital karya Richard Robison dengan judul Soeharto dan Bangkitnya Kapitalisme
Indonesia
24 Amien Rais, Kritik Islam terhadap Kapitalisme dan Sosialisme, Jurnal Inovasi UMY,2010 diakses tanggal
22/09/2015
9
body), sehingga dicekam oleh perasaan terasing dan anomi, akhirnya memunculkan
fenomena lonely crowd dan one-dimensional man di tengah masyarakat.
Islam dan Sistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan
ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada
mekanisme pasar. Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya “An
Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.”
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Ciri dari sistem ekonomi kapitalis:
Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal
Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya
Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba
Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta)
Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar
Persaingan dilakukan secara bebas
Peranan modal sangat vital
Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar yaitu :
1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi
2. Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi
3. Munculnya persaingan untuk maju
4. Barang yang dihasilkan bermutu tinggi
5. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif
mencari laba
Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar :
1. Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan
2. Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal
3. Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat
4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian
Islam tidak membenarkan adanya kelas-kelas masyarakat dan mencegah pemusatan
kekayaan dan eksploitasi sumber ekonomi dibawah kendali kaum borjuis ( kapitalis ) (Qs. 59
Al Hasyr :7 ), Islam juga menentang adanya perbedaan yang menyolok dalam hal akumulasi
10
kekayaan harta seperti dalam kapitalisme, pola hidup berlebih-lebihan dan berfoya-foya ( Qs.
11 Hud : 16 ), orang- orang kapitalisme memproduksi barang-barang mewah disertai iklan
besar-besaran dalam persaingan pasar bebas dengan mematikan pelaku bisnis usaha kecil dan
produksi masyarakat.
Dalam pola ekonomi kapitalis dikenal adanya prinsip-prinsip kebebasan individu
tanpa batas, adanya kelas-kelas dan eksploitasi kaum proletar yang berlebih, kebijakan
pemerintah yang memberi kebebasan swasta dalam produksi barang serta adanya pasar bebas
sedangkan Islam mempunyai sistem ekonomi yang berbeda meskipun negara-negara muslim
tidak menolak eksistensi pengaruh kapitalisme global.
Kapitalisme pendidikan adalah ideologi individualisme, kapitalisme telah menjamin
kebebasan yang terlepas dari berbagai ikatan, agama, sistem, adat, nilai, tujuan tertinggi (high
goal) ataupun hal-hal lain. Dalam masyarakat kapitalis, begitu mudahnya suatu kelas soaial
dengan setrata tertentu semakin mudah mendapatkan kebutuhan yang mendasar ( foad,
shelter, clothes) dan kehendak bebasnya dalam pemilihan status pendidikan sesuai setruktur
sosialnya.
Mengapa manusia menjadi serakah pada era globalisasi ini ? dari uraian psikologi
sosial, erich Fromm mendifinisikan masyarakat modern adalah produk kapitalisme sebagai
manusia yang berorientasi pasar ( markeeting character type ), manusia modern memandang
hubungannya dengan manusia lain dan alam sebagai produk dan obyek.Kritisme terhadap
kapitalisme mengacu pada issu-issu politik ekonomi kapitalis. Pendidikan dan ilmu
pengetahuan dijadikan alat bagi eksistansi kekuasaan kapitalis, pembagian wilayah, hirarki
dan eksploitasi.
Pendidikan sebagai salah satu system social, juga mengalami dampak yang sama.
Konsekuensi yang harus dibayar oleh lembaga pendidikan adalah perubahan logika
pendidikan yakni lembaga pendidikan berupa sekolah dan perguruan tinggi yang semula
merupakan pelayanan public (public servant) dengan memposisikan siswa dan mahasiswa
sebagai warga Negara (citizein) yang berhak mendapat pendidikan yang layak. 25 Seperti
halnya perusahaan, sekolah dibebaskan mencari modal untuk diinvestasikan dalam
operasional pendidikan. Privatisasi pendidikan berarti Pemerintah telah melegitimasi
komersialisasi pendidikan dengan menyerahkan tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan
ke pasar. Dengan begitu, nantinya sekolah memiliki otonomi untuk menentukan sendiri biaya
penyelenggaraan pendidikan.
Implikasi dari privatisasi pendidikan yang mana pendidikan difungsikan untuk
mencari keuntungan sebanyak-banyaknya : 26
25 oleh: Dwi Condro Triono http://jurnal-ekonomi.org/cengkeraman-kapitalisme-global-di-indonesia/
Lihat Nurani Soyomukti, Pendidikan berspektif Globalisasi, Ar-ruzz Media,2008, hal.59
11
1. Tujuan pendidikan dimakanai proses pemebentukan manusia siap pakai untuk mengisi
ruang-ruang usaha public.
2. Peserta didik dianggap sebgai konsumen pembeli produk pendidikan sebagai syarat
masuk memasuki dunia kerja.
3. Fungsi Pendidik atau guru dianggap sebagai pekerja.
4. Pengelola pendidikan dianggap sebagai manajer bisnis pendidikan.
5. Yayasan pendidikan, sekolah atau perguruan tinggi dianggap sebagai investor.
6. SPP dianggap sebagai Income dan sumber penghasilan.
7. Kurikulum dianggap pesanan dari pemilik modal.27
Ada beberapa dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya kapitalisme pendidikan ini.
Kebanyakan dampak yang ditimbulkan adalah dampak negatif. Di bawah ini beberapa
dampak dari kapitalisme pendidikan yaitu sebagai berikut:
1.
Berkurangnya subsidi dana pendidikan,hilangnya peran negara dalam pendidikan
2.
Kapitalisme masyarakat terbentuk berdasarkan status sosial-ekonomi.
3.
Indonesia juga akan tetap berada dalam kapitalisme global.
4.
Dalam sistem kapitalis, negara hanya sebagi regulator/ fasilitator
5.
Pendidikan hanya bisa diakses golongan menengah ke atas.
6.
Praktik KKN tumbuh pesat dalam praktek penyelenggaraan pendidikan.
7.
Kapitalisme pendidikan sebagai komoditas akumulasi kekayaan.
Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem
ekonomi kapitalis yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab
negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.
Maka sistem kapitalisme saat ini wajib dihentikan dan diganti dengan sistem ekonomi islam
yang menyebutkan bahwa pemerintahlah yang akan menanggung segala pembiayaan negara.
Seperti yang tercantum pada Undang-undang dasar 1945 pasal 31 ayat 2 yang berbunyi
“setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya”, begitu juga dengan Undang-undang nomor 20 tentang Undang-undang
sistem pendidikan nasional (USPN) pasal 46 yang menyatakan bahwa “pendanaan
26 DR.Endang Komara,M.Si. dalam jurnal
http://www.geocities.ws/endang.komara/PERAN_KAPITALISME_PENDIDIKAN_DALAM_ERA_GLOBALISASI.htm
27 http://asyar22.blogspot.co.id/2011/07/kapitalisme-dan-pendidikan.html. Diakses 02/10/2015
12
pendidikan
menjadi
tanggungjawab
bersama
pemerintah,
pemerintah
daerah
dan
masyarakat”.
Bahwa secara tegas, pemerintah harus mempunyai komitmen untuk mengalokasikan
dana pendidikan nasional dalam jumlah yang memadai yang diperoleh dari hasil-hasil
eksploitasi sumber daya alam yang melimpah. Dengan adanya ketersediaan dana tersebut,
maka pemerintahakan dapat menyelesaikan permasalahan pendidikan dengan memberikan
pendidikan gratis kepada seluruh masyarakat pada usia sekolah.28
Di tengah rasa frustasi dan kebingungan masyarakat Barat untuk mengatasi krisis
global yang mereka alami, Sikap masyarakat muslim dunia menyambut era kehancuran
sistem kapitalisme barat sebagai kebangkitan ideologi sistem ekonomi syari’ah. Pertama:
secara teologis, sebagai Muslim tentu kita wajib meyakini kemampuan syariah Islam dalam
mengelola konsep kemakmuran, kesejahteraan, keadilan dan kedamaian hidup. Kedua:
Liberalisasi pendidikan merupakan salah satu aliran dalam pendidikan dewasa ini yang mulai
menjadi mainset berfikir dalam memahami makna dari pendidikan itu sendiri baik dikaji dari
makna filosofosnya maupun makna normatifnya. Ciri utama pendidikan yang berideologi
liberal adalah selalu berusaha menyesuaikan pendidikan dengan keadaan ekonomi dan politik
di luar dunia pendidikan. Hal ini terlihat pada benang merah kebijakan Mendiknas beberapa
tahun terakhir. Oleh karenanya kompetensi yang harus dikuasai peserta didik merupakan
upaya untuk memenuhi dan menyesuaikan tuntutan dunia kerja sebagaimana dikemukakan
dalam setiap pergantian kurkulum baru kita.29
Perspektif Islam tentang Issu Kapitalisme Global
Menurut Dr. Monzer Kahf, Ph.D bahwa pola kehidupan sistem ekonomi Islam
bertolak adanya ajaran keadilan, kesejahteraan sosial, kerjasama, saling tolong menolong,
pemenuhan kebutuhan kolektif tidak bergerak dari perjuangan individu dan perlawanan antar
kelas. Penerapan Sistem Ekonomi Islam secara kafah. Dalam hal ini kepemilikan harta
kekayaan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu kepemilikan individu, negara, dan umum. Hanya
harta dengan kepemilikan individu yang masuk mekanisme pasar (syariah), sementara dua
jenis harta yang lain mengalir ke lembaga baitul mal. Lembaga inilah yang akan mengelola
keuangan masyarakat untuk pendanaan kepentingan bersama, seperti pendidikan,
28 Aini yatuz Zulfa di 05.39 http://momobungahitam.blogspot.co.id/2012/05/kapitalismependidikan.html.diakses 02/10/2015
29 Fakih, Mansour. 2002, “Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi”.
13
kesejahteraan, dan pengembangan usaha. Harta kepemilikan individu pun pada akhirnya juga
akan menetes ke baitul mal melalui mekanisme zakat, infak, dan sedekah.30
Dalam bukunya Nizhamul Iqtishadi fil Islam, Taqiyuddin An Nabhani
31
menjabarkan
pemikiran dan pandangannya seputar sistem ekonomi Islam. Menurutnya sistem ekonomi Islam
berangkat dari sebuah pandangan bahwa seluruh harta yang ada di dunia ini (bahkan seluruh alam
semesta ini) adalah milik Allah Subhanahu wa Ta’ala, berdasarkan firman Allah.
“Dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakannya
kepadamu” (Q.S. 24 An-Nuur: 33)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa harta yang dikaruniakan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada
manusia sesungguhnya merupakan pemberian Allah yang dikuasakan kepadanya. Hal ini sebagaimana
firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang lain.
“Dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu
menguasainya” (Q.S. 57 Al-Hadid: 7).
Syariat telah menjelaskan dan mengatur tentang pemanfaatan harta yang dibolehkan (halal)
dan yang tidak diperbolehkan (haram).
Syariat mengharamkan pemanfaatan harta untuk membeli minuman keras, menyuap,
menyogok, berfoya-foya, dan sebagainya.
“ ... orang – orang yang dlalim hanya mementingkan kehidupan mereka yang mewah,
dan merekalah orang-orang yang berdosa” ( Qs. 11 hud: 16)
H. Dwi Condro Triono, M.Ag. Ph.D.32. yang merupakan dosen Pascasarjana IAIN Surakarta
memaparkan bahwa krisis finansial global yang terjadi bermula dari penerapan sistem ekonomi
kapitalisme. Secara umum, sistem ekonomi ini berfokus pada akumulasi kapital sehinga menciptakan
lembaga-lembaga keuangan seperti perbankan, pasar modal, dan pasar derivatif. Lembaga-lembaga
inilah yang memungkinkan perilaku mencari keuntungan secara rakus dan berlebihan, sehingga
berujung pada krisis.
Adapun solusi ekonomi Islam terhadap krisis yang terjadi ada 2, yaitu solusi yang bersifat
parsial dan komprehensif (kafah). Dalam solusi parsial, Ekonomi Islam berusaha mengganti bunga
sebagai faktor produksi dengan bagi hasil, menghapus pasar sekunder dan pasar derivatif, dan
memunculkan pasar modal dan perbankan syariah. Akan tetapi, menurutnya, cara ini tidak akan
30 DR.Monzer Kahf,Ph.D., Telaah analisis terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam, 1995, hal. 15-29
31 Taqiuddin An-Nabhani, The Economic Sistem of Islam, Al Khilafah Publications, London, 1997
32 Sumber artikel http://www.stainkudus.ac.id/berita-membumikan-ekonomi-syariah-menangkal-ekonomikapitalis.html#ixzz3lV9E024M. Kudus (24/11/2014) - Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Syariah dan Ekonomi
Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema
`Membumikan Sistem Ekonomi Syariah, Menangkal Sistem Ekonomi Kapitalis`
14
efektif karena sistem ekonomi tersebut sebenarnya tetap berjalan di atas rel sistem ekonomi
kapitalisme dan hanya berbeda kemasannya saja.
C. Sikap Islam terhadap Sistem Ekonomi Kapitalisme Global
Rasionalisme ekonomis,
Teori perilaku konsumen Barat adalah watak kultur kapitalisme eropa muncul sebagai
sumber dualitas, “rasionalisme ekonomik” dan “utilitarianisme”, rasio ekonomi menafsirkan
perilaku manusia sebagai sesuatu yang dilandasi keberhasilan memperoleh uang. Etika
filsafat uang dan utility sikap moral seperti ketepatan waktu kerja, kejujuran dan sikap hemat,
sebagai pemanfaatan maksimal sumberdaya manusia dalam produktifitas barang dan jasa
dengan kepuasan ekonomi atas kesadaran nilai tinggi uang dan materi.33 Orang-orang
kapitalisme memproduksi barang-barang mewah disertai iklan besar-besaran tanpa perduli
kebutuhan pokok masyarakat. Sebab yang mereka cari keuntungan belaka.
Dalam system nilai tukar.
System kapitalis sebagai suatu system yang mayoritas diterapkan dibebagai Negara
termasuk Indonesia, menempatkan uang sebagai sesuatu nilai yang berbeda karena perbedaan
waktu, tempat, kekuatan daya beli masyarakat, dan sebagainya. Perbedaan ini akan
mendorong spekulan untuk mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa peduli
terhadap nasib orang banyak.
Konsep waktu perilaku konsumen dan manusia ekonomis,
Islam memandang bahwa manusia adalah mekhluk yang memiliki kehendak bebas
Manusia adalah makhluk yang sadar (berpikir) sebagai karakteristik manusia yang paling
menonjol. Manusia adalah makhluk yang sadar atas dirinya sendiri, artinya dia adalah
makhluk hidup satu-satunya yang memuliki pengetahuan budaya dan kemampuan
membangun perasadaban. Manusia adalah makhluk kreatif, yang menyebabkan manusia
mampu menjadikan dirinya makhluk sempurna didepan alam dan dihadapan tuhan. Manusia
makhluk yang punya cita-cita dan merindukan sesuatu yang ideal, artinya dia tidak menyerah
dan menerima ‘apa yang ada’, tetapi selalu berusaha megubahnya menjadi ‘apa yang
semestinya’. Manusia adalah makhluk moral, yang hal ini berkaitan dengan masalah nilai
(value). Konsep harta islam menganggap sebagai amanah, karena islam tidak membenarkan
33 DR.Monzer Kahl.Sistem Ekonomi Islam,hal 5-13
15
adanya kemiskinan dan eksploitasi individu.(Qs.2 Al Baqarah :261),Konsumsi dan pemuasan
kebutuhan diperbolehkan dalam islam asal tidak menyebabkan madlarat atau pemborosan
(Qs.7 Al A’araf ;32, Qs.17 Al Isra’;29, Qs.6 Al an’am ;141)
Kosep kebebasan ekonomi
sistem ekonomi islam dilandasi tanggungjawab individu dan kolektis sosial, seperti
infaq, menabung di bank syari’ah, tidak ada konsep dosa dalam harta warisan, setiap individu
berhak penuh untuk berkonsultasi bidang ekonomi.34 Dengan demikian, karena pendidikan Islam
adalah upaya normatif yang berfungsi untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia, maka
harus didasarkan pada nilai-nilai tersebut di atas baik dalam menyusun teori maupun praktik
pendidikan. Dasar pendidikan Islam adalah yang tergolong intrinsik, fundamental, dan memiliki
posisi paling tinggi adalah tauhid karena merupakan seluruh fondasi seluruh bangunan ajaran Islam.
Pandangan hidup tauhid bukan sekedar pengakuan akan keesaan Allah, tetapi juga meyakini kesatuan
penciptaan ‘unity of creation’, kesatuan kemanusiaan ‘unity of mankind’, kesatuan tuntunan hidup
(unity of guidance), dan kesatuan tujuan dari kesatuan hidup ‘unity of Godhead’. 35
Konsep Ribawi, Konsumerisme dan Pola Hidup Mewah ( Boros ),
Kapitalisme tegak diatas landasan riba, penindasan dan memiskinkan masyarakat,
kapitalisme mengikat pola hidup mewah dan sosialita yang berkelas. Islam menegakkan
praktek ekonomi secara halal dan terbebas dari riba. 36 Islam tidak mau menerima kedaulatan
yang tidak dapat diganggu gugat dari perilaku yang mementingkan diri sendiri dalam dunia
ekonomi.37 Islam lebih mementingkan sifat lebih banyak memberi dari pada meminta, hal ini
didasarkan pada firman Alloh QS: at-Taubah: 105 “Beramallah tuhan akan melihat tingkah
laku kalian”
III.
Kesimpulan
Sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan
ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada
mekanisme pasar. Sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi pasar ini mempunyai ciriciri, kelebihan dan kekurangan.
34 DR.Monzer Kahl.Ibid. hal.51-69
35 https://www.facebook.com/permalink.php?id=465930916800736&story_fbid=480055742054920
Globalisme dan kapitalisme.diposting oleh diah-n-f-fisip08 pada 07 June 2012 di globstra – diakes 02/10/2015
36 Syed Nawab Haider Nagwi, terjemah M. Syaiful Anam, Mengagas Ilmu Ekonomi Islam (Yogyakarta: Pustaka
pelajar, 2003), 80
37 Ibid.110
16
Tahap dalam sistem ekonomi kapitalis yang pertama adalah kapitalisme awal yang
berlangsung sekitar abad ke-XVII sampai menjelang abad ke-XX dimana individu/swasta
mempunyai kebebasan penguasaan sumber daya maupun pengusaan ekonomi dengan tanpa
adanya campur tangan pemerintah berbeda pada tahap kapitalisme modern yang diterimanya
peran pemerintah dalam pengelolaan perekonomian.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
(1)
Nilai-nilai kultural bangsa, pluralisme budaya yang kompleks menjadi modal dasar
stabilitas sosial ekonomi.Kontrol impor dan promosi ekspor dengan daya saing pasar
(2)
akan menekan ongkos beaya produksi dan laju inflasi
Determinisme mengandung arti kondisi manusia tidak berubah kecuali kekuatan psikis,
struktur
sosial,gaya
hidup
yang
dikehendaki.
Islam
memamndang
manusia
bertanggungjawab atas apa yang dikerjakan, setiap orang harus mencari sumber daya
(3)
yang benar sebagai amanah (Qs.Al an’am:164,Al isra’:15,Nisa’:78,Albaqarah:29
Gaya hidup sederhana, persaudaraan, ekonomi atas dasar kerakyatan serta keadilan
yang merta adalah karakteristik utama sistem ekonomi islam, Islam dan sistem ekonomi
ini meletakkan asas kemanfaatan bersama dan membebaskan manusia dari belenggu
(4)
kapitalisme(Qs.Al a’raf:157)
Pendidikan sangat menjunjung tinggi sebuah hukum casualitas yakni: orang yang
pandai seharusnya lebih mudah dalam mencari rizki (nafkah) yang halal ” Tuhanmu
adalah yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu, agar kamu mencari sebagian
dari karunia-Nya.(QS: al-Isra: 66), “ Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
tidurmu di waktu malam dan siang hari serta usahamu mencari sebagian karunia-Nya.”
(QS: ar-Ruum: 23) “ Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebarlah di muka bumi
dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu
(5)
beruntung” (QS: al-Jum;ah: 10)
Pendekatan islam secara komprehensif dalam “maqashid assyari’ah” mwnghapus
segala bentuk kezaliman, ketidak adilan,eksploitasi,penindasan dan perbudakan
sebagaimana dalam variasi eksplisit Alqur’an tentang ‘adl, qisth, mizan seperti
ditegaskan dalam missi risalah rasul (Qs.Hadid: 25)38
DAFTAR PUSTAKA
38 Lihat Sayyid Quthub, Al- adalah wal Ijtimaiyah fil Islam,1964.Lihat.Umar Chapra,ibid.hal.208. maqashid
assyari’ah; 1)pemenuhan kebutuhan pokok, 2) kelayakan sumber pendapatan, 3)Distribusi pendapatan dan
kekayaan yang merata, 4) pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang dinamis
17
Amien Rais, Kritik Islam terhadap Kapitalisme dan Sosialisme, Jurnal Inovasi UMY
Adi Sasono, Liberalisasi Ekonomi, Pemerataan dan Kemiskinan, Tiara Wacana, Yogyakarta.
Al-Ghazali, terjemah. Moh. Zuhri. ‘Ihya’Ulumiddin: Menghidupakan Ilmu-ilmu Agama
Aslam. Semarang: Asy-Syifa’, 1990.
An Nabhani, Taqyuddin, 1996, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif –
Perspektif Islam, Alih Bahasa Muh. Maghfur, Risalah Gusti, Surabaya,
Bachriar, Asep Purmana, The Power of Relegion: Agama Untuk Kemanusiaian dan
Peradaban. Bantul: Pondok Edukasi, 2005.
Bagus, Loren. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka, 1989.
Johan Norberg Membela Kapitalisme Global Diterjemahkan dan disunting oleh Sukasah
Syahdan, Jakarta,1992
--------, Jurnal 9 Th 2008 Ekonomi Ideologis, Cengkraman Kapitalisme Global di
Indonesia
Supriyanto, Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, vol.6,no.2, 2009, Memahami Cara Bekerja
Sistem Ekonomi,FISE UNY
Taqiuddin An-Nabhani, The Economic Sistem of Islam, Al Khilafah, London, 1997
Fakih, Mansour. 2001. “Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi”. Yogyakarta: Insist
Press
Samekto, Aji. 2005. Kapitalisme Modernisasai dan Kerusakan Lingkungan.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Lekachman, Robert dan Van Lonn, Boriin. 2010. Kapitalisme, Teori dan Perkembanganya.
Bandung: Resist Book
Hisyam, amdya. Amerika Serikat: Liberalisme dalam Ekonomi Politik Internasional. (diakses
melalui
http://deedde.wordpress.com/2011/03/07/amerika-serikat-liberalisme-dalamekonomi-politik-internasional/)
http://luluadzanaa.blogspot.co.id/2014/12/ makalah-kapitalisme.html
Robinson, William. 2004. “Global Class Formulation and the Rise of a Transnational
Capitalist Class”, dalam A Theory of global Capitalism: Preduction, Class, and State in a
Transnational World. Baltimore: The John Hopkins University Press.
http://www.stainkudus.ac.id/berita-membumikan-ekonomi-syariah-menangkal-ekonomikapitalis.html#ixzz3lV9E024M. Dekonstruksi Kapitalisme dan Rekonstruksi Ekonomi Syariah
(Bagian 2) Agustianto | In : Artikel, Islamic Economics
http://www.voa-islam.com/read/opini/2015/02/22/35818/presiden-barack-obamamenyerukan-melawan-ekstrimisme-dan-fundamentaismehttp://diah-n-f-fisip08.web.unair.ac.id/artikel_detail-47832-globstrahttp://asfahani0.blogspot.co.id/2013/11/perspektif-islam-tentang-pendidikan.html
Nagwi, Syed Nawab Haider, terjemah M. Syaiful Anam. Mengagas Ilmu Ekonomi Islam.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.
Nurani Soyomukti, Pendidikan Berspektif Globalisasi, Arruzz Media, Yogyakarta, 2008
Syari’ati, Ali. Terjemah. Afif Muhammad. Humanisme antara Islam dan Madzab Barat.
Bandung: Pustaka Hidayat, 1996.
18
19