Analisis Lingkungan Bisnis PT. Unilever
MANAJEMEN STRATEGI
Analisis Lingkungan Bisnis PT. Unilever
Dosen Pengampu Edy Saraya,ST,MM,MBA
Diajukan Oleh :
Kelompok 4 (Empat)
1. Rizafany Laraswati
13312004
2. Sigit Ardiansyah
13312018
3. Restu Wahyuni
13312022
4. Laili Riziiq M
13312025
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
GRESIK
2014/2015
PT. UNILEVER
VISI :
To become the first choice of consumer, costumer and community
MISI :
Kami bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari
Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan
lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi
mereka dan bagi orang lain
Kami menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil
setiap hari yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia
o Kami akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis
dengan tujuan membesarkan perusahaan kami dua kali lipat sambil
mengurangi dampak lingkungan
TUJUAN PERUSAHAAN
1. Selalu bekerja dengan integritas
Beroperasi dengan integritas dan rasa hormat pada orang-orang, sentuhan
bisnis kami pada organisasi dan lingkungan selalu menjadi pusat dari
tanggung jawab corporate kami.
2. Dampak Positif
Kami bertujuan memberikan dampak positif dengan berbagai cara: melalui
brand kami, melalui kegiatan komersial dan hubungan kami, melalui
kontribusi sukarela, xserta berbagai cara lain dimana kami berhubungan
dengan masyarakat.
3. Komitmen yang berlanjut
Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan cara dalam menangani
dampak lingkungan dan bekerja dengan tujuan jangka panjang kami dalam
mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.
4. Menjalankan aspirasi kami
Tujuan corporate kami telah memberikan aspirasi bagi kami untuk
mengelola bisnis. Hal ini diperkuat peraturan kami dalam prinsip-prinsip
bisnis yang menjelaskan standar operasional yang diikuti semua karyawan
Unilever, dimanapun mereka berada diseluruh dunia. Aturan ini juga
mendukung pendekatan kami pada pemerintah serta tanggung jawab
corporate.
5. Bekerja dengan yang lain
Kami ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki
nilai dan standar yang sama dengan kami dalam bekerja. Peraturan tentang
rekanan bisnis, sejalan dengan peraturan prinsip bisnis kami, terdiri dari
sepuluh prinsip yang meliputi integritas bisnis dan tanggung jawab yang
berhubungan dengan karyawan, konsumen dan lingkungan.
LINGKUNGAN EKSTERNAL PT. UNILEVER INDONESIA Tbk.
Lingkungan eksternal perusahaan ini memiliki dua variabel yakni peluang
(opportunity) dan acaman (threats) dan terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan
khusus dan lingkungan umum
A. Lingkungan khusus
1. Customer (konsumen/pelanggan)
Kita dapat melihat pengaruh selera masyarakat terhadap jenis output yang
dihasilkan pada PT Unilever Indonesia TBK. Selera masyarakat yang berbedabeda mempengaruhi SariWangi (anak perusahaan PT Unilever Indonesia dengan
produk teh) dalam menghasilkan jenis barang (teh) yang akan dipasarkan. Setelah
membidik selera teh masyarakat pada umumnya dengan produk teh celup
SariWangi regular, saat ini SariWangi membidik selera premium para
customernya yang rata-rata kalangan menengah ke atas dengan mengeluarkan
produk SariWangi Gold Selection.
2. Distributor (penyalur)
Melihat begitu pentingnya peranan distributor dalam penyebaran produk
yang dihasilkannya, PT Unilever Indonesia Tbk membentuk dan menjalin jaringan
distribusi yang sangat baik (versi majalah Businessweek). Salah satu caranya, PT
Unilever mengeluarkan program promosi bagi para distributor yang membuat
display (tampilan) dari produk Unilever yang baik di tempatnya berdagang.
Penjual yang membuat display yang baik terhadap produk Unilever akan
diberikan hadiah berupa uang tunai. Penerapan dari hal ini dapat kita lihat dengan
jelas dalam produk Sunsilk yang termasuk dalam produk yang dihasilkan PT
Unilever Indonesia Tbk.
3. Unions (kemitraan)
Pepsodent sebagai salah satu produk yang dikeluarkan oleh PT Unilever
Indonesia Tbk, menjalin kerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia.
Jalinan kemitraan antara Pepsodent dengan PDGI memberikan pengaruh pada
Pepsodent dalam hal kualitas produk dan kemasan produk. Dalam hal kualitas
produk, PDGI memberi input kepada Pepsodent tentang karakteristik kualitas
produk yang baik. Sedangkan dalam hal kemasan, PDGI bekerja sama dengan
Pepsodent untuk mencantumkan himbauan sikat gigi teratur pada kemasan
Pepsodent.
4. Competitors (pesaing)
PT Unilever Indonesia Tbk mengeluarkan sebuah produk sabun mandi
yang khusus pada jenis sabun mandi kesehatan. Produk tersebut diberi nama
Lifebuoy. Di pasar, tidak hanya PT Unilever Indonesia Tbk saja yang
menghasilkan produk sabun mandi kesehatan. Ada beberapa perusahaan yang
bergerak pula dalam produk sabun mandi kesehatan seperti Nuvo dan Dettol.
Karena persaingan dalam pasar itulah yang membuat PT Unilver Indonesia Tbk
dengan Lifebuoy-nya lebih memfokuskan produknya pada jenis konsumen yaitu
keluarga dengan memproklamirkan Lifebuoy-nya sebagai sabun mandi kesehatan
keluarga. Selain melirik keluarga sebagai target pemasaran produknya, PT
Unilever Indonesia Tbk juga mengeluarkan program sosial masyarakat yaitu
‘Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun’ yang sekaligus sebagai ajang promosi
bagi Lifebuoy.
5. Government (perwakilan pemerintahan)
PT Unilever Indonesia Tbk melahirkan trashion sebagai bagian dari
program ‘Green and Clean’. Di dalam program ini, PT Unilever Indonesia Tbk
melibatkan sekitar 500 ibu rumah tangga yang tergabung dalam Komunitas Ibu
Bersinar Sunlight untuk berperan serta dalam pembuatan tas daur ulang dari
sampah plastik bekas kemasan produk yang lebih dikenal dengan trashion.
Komunitas yang telah membentuk 53 sentra ini tersebar di beberapa kota yaitu
Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Makasar. Program ini merupakan bentuk
tanggungjawab sosial perusahaan yang sejalan dengan UU 18 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah yang mewajibkan pelaku usaha untuk bertanggungjawab
dalam mengelola sampah yang berasal dari produk dan/atau kemasan yang dibuat.
6. Suppliers (pemasok)
Salah satu produk teh dari PT Unilever Indonesia Tbk yaitu SariWangi
baru saja meluncurkan pruduk terbarunya yaitu SariWangi Gold Selection. Produk
ini adalah produk yang memenuhi keinginan para kalangan premium. Untuk
produk terbarunya itu, PT Unilever Indonesia Tbk mencari supplier lain dimana
pasokan bahan bakunya memiliki karakteristik yang sesuai dengan karakteristik
produk terbarunya tersebut. Karena itulah supplier dari produk SariWangi regular
berbeda dengan supplier dari produk SariWangi Gold Selection. Kualitas supplier
akan sangat berpengaruh pada kualitas produk tersebut. Sehingga PT Unilever
Indonesia Tbk sangat berhati-hati dalam pemilihan supplier.
A. Lingkungan umum
1. Demographic & cultural (Demografi dan Budaya)
Menurut majalah Businessweek, PT Unilever Indonesia Tbk karakteristik
demografis di Indonesia sangat ideal atau cocok dengan PT Unilever Indonesia
Tbk. Produk-produk yang dihasilkan oleh PT Unilever Indonesia Tbk telah
mampu memenuhi kebutuhan para penduduk Indonesia dengan berbagai produk
yang dihasilkannya yang dapat dinikmati oleh semua kalangan usia dan semua
kalangan kelas ekonomi. Misalnya produk Pepsodent yang dapat dinikmati oleh
semua kalangan usia (Pepsodent kids sampai Pepsodent untuk orang dewasa) dan
semua kalangan kelas ekonomi (Pepsodent regular sampai Pepsodent untuk
perawatan khusus). Penduduk Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia pun dapat diatasi oleh PT Unilever Indonesia dengan membentuk
jaringan distrribusi yang baik. Sehingga produk-produk PT Unilever Indonesia
Tbk dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia dari perkotaan hingga
pelosok pedesaan. Karakteristik demografis yang ideal inilah yang membuat PT
Unilever Indonesia Tbk menjadi terkenal merajai pasar di Indonesia.
2. International
Kebijakan dalam PT Unilever Indonesia Tbk dipengaruhi pula oleh
lingkungan internasional. Salah satunya adalah kebijakan PT Unilever Indonesia
Tbk dalam program peningkatan gizi anak. PT Unilever Indonesia Tbk melalui
produk Blue Band mengeluarkan program untuk meningkatkan gizi anak-anak
yang kurang mampu di beberapa negara bekerja sama dengan UNICEF. Selain itu,
beberapa program dan produk dari PT Unilever Indonesia juga bekerja sama
dengan WHO. Namun dari internasional maraknya pemalsuan dan penyelundupan
produk Cina.
3. Political (politik)
Kondisi politik Indonesia yang sering tidak stabil membuat keadaan
ekonomi yang ada di Indonesia pun menjadi tidak stabil pula. Keadaan ini akan
menjadi perhatian PT Unilever Indonesia Tbk dalam menjalani kegiatan
organisasi sehari-hari maupun dalam membuat keputusan. Misalnya keadaan
ekonomi yang tidak stabil akibat kondisi politik yang tidak menentu membuat PT
Unilever Indonesia Tbk untuk mengurangi jumlah produksinya. Dan bila kondisi
politik stabil yang diikuti dengan keadaan ekonomi yang stabil pula, maka PT
Unilever Indonesia Tbk akan membuat keputusan untuk menaikkan jumlah output
produksi.
4. Technological (Teknologi)
Kekuatan teknologi digunakan PT Unilever Tbk untuk memberikan
pengaruh positif terhadap organisasinya. Pengaruh positif ini dapat berupa
peningkatan jumlah produksi maupun peningkatan mutu produksi. Yang pada
akhirnya kedua hal tersebut akan memengaruhi organisasi dalam hal cara
pengelolaan organisasi.
5. Economic (Ekonomi)
Kondisi perekonomian Indonesia yang sempat menurun membawa PT
Unilever Indonesia Tbk untuk melakukan suatu inovasi agar produk-produk yang
dihasilkannya dapat tetap dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini
dapat kita lihat jelas dalam produk pembersih cuci piring dan detergen yang
dihasilkan oleh PT Unilever Indonesia Tbk yaitu Sunlight dan Rinso. Sebelumnya
kedua produk tersebut dikenal sebagai produk yang cukup mahal dan belum tentu
terjangkau oleh seluruh masyarakat. Dengan kondisi perekonomian Indonesia
yang sempat tergoncang dimana terjadi inflasi dalam jumlah besar dan banyaknya
jumlah pengangguran. Masyarakat lalu mengetatkan anggaran pengeluaran
mereka yang berimbas pada menurunnya tingkat permintaan masyarakat terhadap
beberapa produk (termasuk Sunlight dan Rinso), serta produk pesaing yang
harganya lebih rendah.
Untuk menghadapi masalah itu, PT Unilever
Indonesia Tbk mengeluarkan produk Sunlight dan Rinso yang sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi ekonomi masyarakat yaitu mengemasnya dalam bentuk
sachet. Terbukti dengan dikeluarkannya produk sachet dari Sunlight dan Rinso,
penjualan kedua produk tersebut meningkat dan cenderung stabil meski dalam
keadaan ekonomi yang turun sekalipun.
LINGKUNGAN INTERNAL PT. UNILEVER INDONESIA Tbk.
Lingkungan internal perusahaan ini memiliki dua variabel yakni kekuatan
(strength) dan kelemahan (weakness) mencakup semua unsur bisnis yang ada di
dalam perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan,
sumber daya, METODE.
1. ORGANISASI PERUSAHAAN
Manajemen dan Pegawai
Visi dan misi manajemen dan pegawai
Bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari.
Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan
lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi
mereka dan bagi orang lain.
Kami menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil
setiap hari yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia.
Kami akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan
tujuan membesarkan perusahaan kami dua kali lipat sambil mengurangi
dampak lingkungan
2. BUDAYA PERUSAHAAN
Budaya
perusahaan ini adalah mempunyai tanggung jawab sosial,
Unilever Indonesia menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR)
yang luas. Keempat pilar program kami adalah Lingkungan, Nutrisi, Higiene dan
Pertanian Berkelanjutan. Program CSR termasuk antara lain kampanye Cuci
Tangan deNgan Sabun (Lifebuoy), program Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut
(Pepsodent), program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango) serta program
Memerangi Kelaparan untuk membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi
(Blue Band).
3. METODE
a) BERFOKUS PADA PELUANG PASAR
PT Unilever Indonesia dalam menjaga ke eksistensiannya di dalam
persaingan global yang semakin meningkat melakukan promosi melalui media
elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT
Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui
media cetak, sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan produkproduk dari PT Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dan
lain-lain. Karena jika promosi yang dilakukan hanya melalui media elektronik
maka PT Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang optimal.
Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan sosial yang
beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua kalangan
maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang
ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan,
karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan
agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
b) DIFERENSIASI PRODUK
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru,
tetapi Unilever tetap mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang
botol kaca, sachet, botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya.
c) MENGUATKAN
KEAKRABAN
PELANGGAN
DAN
PEMASOK
Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari
pemasok terhadap jadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk
memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu
Unilever juga melakukan tanya jawab kepada para konsumen dan membuat suara
konsumen tempat para konsumen mengeluh.
Kesimpulan
Lingkungan Internal dari PT Unilever sangatlah jelas dan lengkap dalam
bagian-bagian atau bidang-bidang dalam pekerjaannya, sehingga memudahkan
pelaksanaan pekerjaan. Lingkungan Eksternal terdiri dari konsumen, pelanggan
dan pemasok.
Saran
Sistem manajemen lingkungan harus dimiliki oleh setiap perusahaan atau
organisasi yang produksinya bersentuhan langsung dengan alam atau lingkungan
hidup.
Sebaiknya sistem manajemen lingkungan semakin didorong oleh
pemerintah dan didukung oleh masyarakat supaya lebih banyak lagi kontribusi
yang dilakukan dalam melestarikan lingkungan hidup.
ANALISA SWOT
A. Kekuatan (Strengths)
a) Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan
termotivasi di segenap jajaran.
b) Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen
dan distributor untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempatrempat penjualan.
c) PT
Unilever
Indonesia
menjalankan
program
Corporate
Social
Responsibility (CSR) yang luas. Program CSR termasuk antara lain
kampanye Cuci Tangan deNgan Sabun (Lifebuoy), program Edukasi
kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), program Pelestarian Makanan
Tradisional (Bango) serta program Memerangi Kelaparan untuk membantu
anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blue Band). Yang tentunya dapat
memberikan respon positif kepada pelanggan tentang produk Unilever.
d) Promosi, satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar
dapat memperoleh keuntungan yang optimal adalah.
e) Diferensiasi produk, Produk Unilever terus memperkenalkan kemasankemasan yang terbaru, tetapi Unilever tetap mempertahankan kualitas
produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet, botol kecil dan
masih banyak lagi kemasannya.
B. Kelemahan (Weaknesses)
a) Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
b) Hanya memfokuskan pada 1 jenis produk yang hanya buat kesehatan
keluarga. Padahal pesaing lebih banyak macam sabun kesehatan juga dan
tidak hanya buat keluarga saja.
c) Kurang kuat dalam pengemasan produk karena terdapat pemalsuan dan
penyelundupan dari produk Cina.
d) Menjalani kegiatan organisasi melihat kondisi politik Indonesia yang tidak
stabil.
e) Produk yang mahal dikalangan masyarakat menengah kebawah.
C. Peluang (Opportunities)
a) Tingginya selera konsumen
b) Mudahnya bekerja sama dengan supplier untuk mendapatkan bahan baku
sesuai kebutuhan produksi
c) Dukungan dari pemerintah lewat berbagai program pemberdayaan
masyarakat
d) Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat
e) Luasnya potensial market
D. Ancaman (Threats)
a) Kenaikan biaya bahan baku
b) Kondisi perekonomian yang menurun
c) Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk cina
d) Penghapusan Subsidi BBM
e) Produk pesaing yang harganya lebih rendah
Kondisi Internal Perusahaan Strategic Advantage Profile ( SAP )
A. Strength
Faktor Strategis
Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang
berdedikasi
Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan
Nilai Bobot Rating Skor
4
0,20
4
0,8
4
0,20
4
0,8
para pemasok
PT Unilever Indonesia menjalankan program
4
0,20
4
0,8
4
4
19
0,20
0,20
1
3
3
0,6
0,6
3,6
Corporate Social Responsibility (CSR) yang
luas
Promosi yang efektif
Diferensiasi produk
TOTAL
B. Weakness
Faktor Strategis
Rendahnya respon pasar terhadap produkproduk tertentu
Hanya memfokuskan pada 1 jenis
Nilai Bobot Rating Skor
3
0,21
3
0,6
3
0,21
4
0,6
3
0,21
3
0,6
2
0,16
3
0,3
3
0,21
2
0,3
14
1
produk yang hanya buat kesehatan
keluarga.
Padahal
pesaing
lebih
banyak macam sabun kesehatan juga
dan tidak hanya buat keluarga saja.
Kurang kuat dalam pengemasan
produk karena terdapat pemalsuan
dan penyelundupan dari produk Cina.
Menjalani kegiatan organisasi melihat
kondisi politik Indonesia yang tidak
stabil.
Produk
yang
mahal
dikalangan
masyarakat menengah kebawah.
TOTAL
2,4
Kondisi Eksternal Perusahaan Envorimental Threat and opportunity profil
(ETOP)
a) Opportunity
Faktor Strategis
Nilai Bobot Rating Skor
Tingginya selera konsumen
4
0,22
4
0,9
Mudahnya bekerja sama dengan supplier untuk
3
0,17
4
0,7
mendapatkan bahan baku sesuai kebutuhan
produksi
Dukungan dari pemerintah lewat berbagai
4
0,22
2
0,4
program pemberdayaan masyarakat
Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat
Luasnya potensial market
TOTAL
4
3
18
0,22
0,17
1
3
4
0,7
0,7
3,4
b) Threat
Faktor Strategis
Nilai Bobot Rating Skor
Kenaikan biaya bahan baku
4
0,21
4
0,8
Kondisi perekonomian yang menurun
4
0,21
3
0,6
Maraknya pemalsuan dan penyelundupan
4
0,21
4
0,8
produk cina
Penghapusan Subsidi BBM
Produk pesaing yang harganya lebih rendah
TOTAL
3
4
19
0,16
0,21
1
Analisis Matrik SWOT
a) Koordinat Analisis Internal
(Skor total Kekuatan - Skor Total Kelemahan) = 3,6 – 2,4 = 1,2
b) Koordinat Analisis Eksternal
(Skor total Peluang - Skor Total Ancaman) = 3,4 – 3,2 = 0,2
Diagram SWOT
3
4
0,5
0,8
3,2
Kuadran
I
II
III
IV
(S;O)
(W ; O )
(W;T)
(S;T)
Posisi Titik
( 3,6 ; 3,4 )
( 2,3 ; 3,4 )
( 2,3 ; 3,2 )
( 3,6 ; 3,2 )
Luas Matrik
12,24
7,82
7,36
11,52
Rangking
1
3
4
2
Prioritas
Strategis
Growth
Stabilitas
Penciutan
Kombinasi
Analisis Lingkungan Bisnis PT. Unilever
Dosen Pengampu Edy Saraya,ST,MM,MBA
Diajukan Oleh :
Kelompok 4 (Empat)
1. Rizafany Laraswati
13312004
2. Sigit Ardiansyah
13312018
3. Restu Wahyuni
13312022
4. Laili Riziiq M
13312025
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
GRESIK
2014/2015
PT. UNILEVER
VISI :
To become the first choice of consumer, costumer and community
MISI :
Kami bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari
Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan
lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi
mereka dan bagi orang lain
Kami menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil
setiap hari yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia
o Kami akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis
dengan tujuan membesarkan perusahaan kami dua kali lipat sambil
mengurangi dampak lingkungan
TUJUAN PERUSAHAAN
1. Selalu bekerja dengan integritas
Beroperasi dengan integritas dan rasa hormat pada orang-orang, sentuhan
bisnis kami pada organisasi dan lingkungan selalu menjadi pusat dari
tanggung jawab corporate kami.
2. Dampak Positif
Kami bertujuan memberikan dampak positif dengan berbagai cara: melalui
brand kami, melalui kegiatan komersial dan hubungan kami, melalui
kontribusi sukarela, xserta berbagai cara lain dimana kami berhubungan
dengan masyarakat.
3. Komitmen yang berlanjut
Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan cara dalam menangani
dampak lingkungan dan bekerja dengan tujuan jangka panjang kami dalam
mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.
4. Menjalankan aspirasi kami
Tujuan corporate kami telah memberikan aspirasi bagi kami untuk
mengelola bisnis. Hal ini diperkuat peraturan kami dalam prinsip-prinsip
bisnis yang menjelaskan standar operasional yang diikuti semua karyawan
Unilever, dimanapun mereka berada diseluruh dunia. Aturan ini juga
mendukung pendekatan kami pada pemerintah serta tanggung jawab
corporate.
5. Bekerja dengan yang lain
Kami ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki
nilai dan standar yang sama dengan kami dalam bekerja. Peraturan tentang
rekanan bisnis, sejalan dengan peraturan prinsip bisnis kami, terdiri dari
sepuluh prinsip yang meliputi integritas bisnis dan tanggung jawab yang
berhubungan dengan karyawan, konsumen dan lingkungan.
LINGKUNGAN EKSTERNAL PT. UNILEVER INDONESIA Tbk.
Lingkungan eksternal perusahaan ini memiliki dua variabel yakni peluang
(opportunity) dan acaman (threats) dan terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan
khusus dan lingkungan umum
A. Lingkungan khusus
1. Customer (konsumen/pelanggan)
Kita dapat melihat pengaruh selera masyarakat terhadap jenis output yang
dihasilkan pada PT Unilever Indonesia TBK. Selera masyarakat yang berbedabeda mempengaruhi SariWangi (anak perusahaan PT Unilever Indonesia dengan
produk teh) dalam menghasilkan jenis barang (teh) yang akan dipasarkan. Setelah
membidik selera teh masyarakat pada umumnya dengan produk teh celup
SariWangi regular, saat ini SariWangi membidik selera premium para
customernya yang rata-rata kalangan menengah ke atas dengan mengeluarkan
produk SariWangi Gold Selection.
2. Distributor (penyalur)
Melihat begitu pentingnya peranan distributor dalam penyebaran produk
yang dihasilkannya, PT Unilever Indonesia Tbk membentuk dan menjalin jaringan
distribusi yang sangat baik (versi majalah Businessweek). Salah satu caranya, PT
Unilever mengeluarkan program promosi bagi para distributor yang membuat
display (tampilan) dari produk Unilever yang baik di tempatnya berdagang.
Penjual yang membuat display yang baik terhadap produk Unilever akan
diberikan hadiah berupa uang tunai. Penerapan dari hal ini dapat kita lihat dengan
jelas dalam produk Sunsilk yang termasuk dalam produk yang dihasilkan PT
Unilever Indonesia Tbk.
3. Unions (kemitraan)
Pepsodent sebagai salah satu produk yang dikeluarkan oleh PT Unilever
Indonesia Tbk, menjalin kerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia.
Jalinan kemitraan antara Pepsodent dengan PDGI memberikan pengaruh pada
Pepsodent dalam hal kualitas produk dan kemasan produk. Dalam hal kualitas
produk, PDGI memberi input kepada Pepsodent tentang karakteristik kualitas
produk yang baik. Sedangkan dalam hal kemasan, PDGI bekerja sama dengan
Pepsodent untuk mencantumkan himbauan sikat gigi teratur pada kemasan
Pepsodent.
4. Competitors (pesaing)
PT Unilever Indonesia Tbk mengeluarkan sebuah produk sabun mandi
yang khusus pada jenis sabun mandi kesehatan. Produk tersebut diberi nama
Lifebuoy. Di pasar, tidak hanya PT Unilever Indonesia Tbk saja yang
menghasilkan produk sabun mandi kesehatan. Ada beberapa perusahaan yang
bergerak pula dalam produk sabun mandi kesehatan seperti Nuvo dan Dettol.
Karena persaingan dalam pasar itulah yang membuat PT Unilver Indonesia Tbk
dengan Lifebuoy-nya lebih memfokuskan produknya pada jenis konsumen yaitu
keluarga dengan memproklamirkan Lifebuoy-nya sebagai sabun mandi kesehatan
keluarga. Selain melirik keluarga sebagai target pemasaran produknya, PT
Unilever Indonesia Tbk juga mengeluarkan program sosial masyarakat yaitu
‘Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun’ yang sekaligus sebagai ajang promosi
bagi Lifebuoy.
5. Government (perwakilan pemerintahan)
PT Unilever Indonesia Tbk melahirkan trashion sebagai bagian dari
program ‘Green and Clean’. Di dalam program ini, PT Unilever Indonesia Tbk
melibatkan sekitar 500 ibu rumah tangga yang tergabung dalam Komunitas Ibu
Bersinar Sunlight untuk berperan serta dalam pembuatan tas daur ulang dari
sampah plastik bekas kemasan produk yang lebih dikenal dengan trashion.
Komunitas yang telah membentuk 53 sentra ini tersebar di beberapa kota yaitu
Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Makasar. Program ini merupakan bentuk
tanggungjawab sosial perusahaan yang sejalan dengan UU 18 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah yang mewajibkan pelaku usaha untuk bertanggungjawab
dalam mengelola sampah yang berasal dari produk dan/atau kemasan yang dibuat.
6. Suppliers (pemasok)
Salah satu produk teh dari PT Unilever Indonesia Tbk yaitu SariWangi
baru saja meluncurkan pruduk terbarunya yaitu SariWangi Gold Selection. Produk
ini adalah produk yang memenuhi keinginan para kalangan premium. Untuk
produk terbarunya itu, PT Unilever Indonesia Tbk mencari supplier lain dimana
pasokan bahan bakunya memiliki karakteristik yang sesuai dengan karakteristik
produk terbarunya tersebut. Karena itulah supplier dari produk SariWangi regular
berbeda dengan supplier dari produk SariWangi Gold Selection. Kualitas supplier
akan sangat berpengaruh pada kualitas produk tersebut. Sehingga PT Unilever
Indonesia Tbk sangat berhati-hati dalam pemilihan supplier.
A. Lingkungan umum
1. Demographic & cultural (Demografi dan Budaya)
Menurut majalah Businessweek, PT Unilever Indonesia Tbk karakteristik
demografis di Indonesia sangat ideal atau cocok dengan PT Unilever Indonesia
Tbk. Produk-produk yang dihasilkan oleh PT Unilever Indonesia Tbk telah
mampu memenuhi kebutuhan para penduduk Indonesia dengan berbagai produk
yang dihasilkannya yang dapat dinikmati oleh semua kalangan usia dan semua
kalangan kelas ekonomi. Misalnya produk Pepsodent yang dapat dinikmati oleh
semua kalangan usia (Pepsodent kids sampai Pepsodent untuk orang dewasa) dan
semua kalangan kelas ekonomi (Pepsodent regular sampai Pepsodent untuk
perawatan khusus). Penduduk Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia pun dapat diatasi oleh PT Unilever Indonesia dengan membentuk
jaringan distrribusi yang baik. Sehingga produk-produk PT Unilever Indonesia
Tbk dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia dari perkotaan hingga
pelosok pedesaan. Karakteristik demografis yang ideal inilah yang membuat PT
Unilever Indonesia Tbk menjadi terkenal merajai pasar di Indonesia.
2. International
Kebijakan dalam PT Unilever Indonesia Tbk dipengaruhi pula oleh
lingkungan internasional. Salah satunya adalah kebijakan PT Unilever Indonesia
Tbk dalam program peningkatan gizi anak. PT Unilever Indonesia Tbk melalui
produk Blue Band mengeluarkan program untuk meningkatkan gizi anak-anak
yang kurang mampu di beberapa negara bekerja sama dengan UNICEF. Selain itu,
beberapa program dan produk dari PT Unilever Indonesia juga bekerja sama
dengan WHO. Namun dari internasional maraknya pemalsuan dan penyelundupan
produk Cina.
3. Political (politik)
Kondisi politik Indonesia yang sering tidak stabil membuat keadaan
ekonomi yang ada di Indonesia pun menjadi tidak stabil pula. Keadaan ini akan
menjadi perhatian PT Unilever Indonesia Tbk dalam menjalani kegiatan
organisasi sehari-hari maupun dalam membuat keputusan. Misalnya keadaan
ekonomi yang tidak stabil akibat kondisi politik yang tidak menentu membuat PT
Unilever Indonesia Tbk untuk mengurangi jumlah produksinya. Dan bila kondisi
politik stabil yang diikuti dengan keadaan ekonomi yang stabil pula, maka PT
Unilever Indonesia Tbk akan membuat keputusan untuk menaikkan jumlah output
produksi.
4. Technological (Teknologi)
Kekuatan teknologi digunakan PT Unilever Tbk untuk memberikan
pengaruh positif terhadap organisasinya. Pengaruh positif ini dapat berupa
peningkatan jumlah produksi maupun peningkatan mutu produksi. Yang pada
akhirnya kedua hal tersebut akan memengaruhi organisasi dalam hal cara
pengelolaan organisasi.
5. Economic (Ekonomi)
Kondisi perekonomian Indonesia yang sempat menurun membawa PT
Unilever Indonesia Tbk untuk melakukan suatu inovasi agar produk-produk yang
dihasilkannya dapat tetap dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini
dapat kita lihat jelas dalam produk pembersih cuci piring dan detergen yang
dihasilkan oleh PT Unilever Indonesia Tbk yaitu Sunlight dan Rinso. Sebelumnya
kedua produk tersebut dikenal sebagai produk yang cukup mahal dan belum tentu
terjangkau oleh seluruh masyarakat. Dengan kondisi perekonomian Indonesia
yang sempat tergoncang dimana terjadi inflasi dalam jumlah besar dan banyaknya
jumlah pengangguran. Masyarakat lalu mengetatkan anggaran pengeluaran
mereka yang berimbas pada menurunnya tingkat permintaan masyarakat terhadap
beberapa produk (termasuk Sunlight dan Rinso), serta produk pesaing yang
harganya lebih rendah.
Untuk menghadapi masalah itu, PT Unilever
Indonesia Tbk mengeluarkan produk Sunlight dan Rinso yang sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi ekonomi masyarakat yaitu mengemasnya dalam bentuk
sachet. Terbukti dengan dikeluarkannya produk sachet dari Sunlight dan Rinso,
penjualan kedua produk tersebut meningkat dan cenderung stabil meski dalam
keadaan ekonomi yang turun sekalipun.
LINGKUNGAN INTERNAL PT. UNILEVER INDONESIA Tbk.
Lingkungan internal perusahaan ini memiliki dua variabel yakni kekuatan
(strength) dan kelemahan (weakness) mencakup semua unsur bisnis yang ada di
dalam perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan,
sumber daya, METODE.
1. ORGANISASI PERUSAHAAN
Manajemen dan Pegawai
Visi dan misi manajemen dan pegawai
Bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari.
Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan
lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi
mereka dan bagi orang lain.
Kami menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil
setiap hari yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia.
Kami akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan
tujuan membesarkan perusahaan kami dua kali lipat sambil mengurangi
dampak lingkungan
2. BUDAYA PERUSAHAAN
Budaya
perusahaan ini adalah mempunyai tanggung jawab sosial,
Unilever Indonesia menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR)
yang luas. Keempat pilar program kami adalah Lingkungan, Nutrisi, Higiene dan
Pertanian Berkelanjutan. Program CSR termasuk antara lain kampanye Cuci
Tangan deNgan Sabun (Lifebuoy), program Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut
(Pepsodent), program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango) serta program
Memerangi Kelaparan untuk membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi
(Blue Band).
3. METODE
a) BERFOKUS PADA PELUANG PASAR
PT Unilever Indonesia dalam menjaga ke eksistensiannya di dalam
persaingan global yang semakin meningkat melakukan promosi melalui media
elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT
Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui
media cetak, sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan produkproduk dari PT Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dan
lain-lain. Karena jika promosi yang dilakukan hanya melalui media elektronik
maka PT Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang optimal.
Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan sosial yang
beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua kalangan
maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang
ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan,
karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan
agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
b) DIFERENSIASI PRODUK
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru,
tetapi Unilever tetap mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang
botol kaca, sachet, botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya.
c) MENGUATKAN
KEAKRABAN
PELANGGAN
DAN
PEMASOK
Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari
pemasok terhadap jadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk
memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu
Unilever juga melakukan tanya jawab kepada para konsumen dan membuat suara
konsumen tempat para konsumen mengeluh.
Kesimpulan
Lingkungan Internal dari PT Unilever sangatlah jelas dan lengkap dalam
bagian-bagian atau bidang-bidang dalam pekerjaannya, sehingga memudahkan
pelaksanaan pekerjaan. Lingkungan Eksternal terdiri dari konsumen, pelanggan
dan pemasok.
Saran
Sistem manajemen lingkungan harus dimiliki oleh setiap perusahaan atau
organisasi yang produksinya bersentuhan langsung dengan alam atau lingkungan
hidup.
Sebaiknya sistem manajemen lingkungan semakin didorong oleh
pemerintah dan didukung oleh masyarakat supaya lebih banyak lagi kontribusi
yang dilakukan dalam melestarikan lingkungan hidup.
ANALISA SWOT
A. Kekuatan (Strengths)
a) Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan
termotivasi di segenap jajaran.
b) Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen
dan distributor untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempatrempat penjualan.
c) PT
Unilever
Indonesia
menjalankan
program
Corporate
Social
Responsibility (CSR) yang luas. Program CSR termasuk antara lain
kampanye Cuci Tangan deNgan Sabun (Lifebuoy), program Edukasi
kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), program Pelestarian Makanan
Tradisional (Bango) serta program Memerangi Kelaparan untuk membantu
anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blue Band). Yang tentunya dapat
memberikan respon positif kepada pelanggan tentang produk Unilever.
d) Promosi, satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar
dapat memperoleh keuntungan yang optimal adalah.
e) Diferensiasi produk, Produk Unilever terus memperkenalkan kemasankemasan yang terbaru, tetapi Unilever tetap mempertahankan kualitas
produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet, botol kecil dan
masih banyak lagi kemasannya.
B. Kelemahan (Weaknesses)
a) Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
b) Hanya memfokuskan pada 1 jenis produk yang hanya buat kesehatan
keluarga. Padahal pesaing lebih banyak macam sabun kesehatan juga dan
tidak hanya buat keluarga saja.
c) Kurang kuat dalam pengemasan produk karena terdapat pemalsuan dan
penyelundupan dari produk Cina.
d) Menjalani kegiatan organisasi melihat kondisi politik Indonesia yang tidak
stabil.
e) Produk yang mahal dikalangan masyarakat menengah kebawah.
C. Peluang (Opportunities)
a) Tingginya selera konsumen
b) Mudahnya bekerja sama dengan supplier untuk mendapatkan bahan baku
sesuai kebutuhan produksi
c) Dukungan dari pemerintah lewat berbagai program pemberdayaan
masyarakat
d) Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat
e) Luasnya potensial market
D. Ancaman (Threats)
a) Kenaikan biaya bahan baku
b) Kondisi perekonomian yang menurun
c) Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk cina
d) Penghapusan Subsidi BBM
e) Produk pesaing yang harganya lebih rendah
Kondisi Internal Perusahaan Strategic Advantage Profile ( SAP )
A. Strength
Faktor Strategis
Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang
berdedikasi
Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan
Nilai Bobot Rating Skor
4
0,20
4
0,8
4
0,20
4
0,8
para pemasok
PT Unilever Indonesia menjalankan program
4
0,20
4
0,8
4
4
19
0,20
0,20
1
3
3
0,6
0,6
3,6
Corporate Social Responsibility (CSR) yang
luas
Promosi yang efektif
Diferensiasi produk
TOTAL
B. Weakness
Faktor Strategis
Rendahnya respon pasar terhadap produkproduk tertentu
Hanya memfokuskan pada 1 jenis
Nilai Bobot Rating Skor
3
0,21
3
0,6
3
0,21
4
0,6
3
0,21
3
0,6
2
0,16
3
0,3
3
0,21
2
0,3
14
1
produk yang hanya buat kesehatan
keluarga.
Padahal
pesaing
lebih
banyak macam sabun kesehatan juga
dan tidak hanya buat keluarga saja.
Kurang kuat dalam pengemasan
produk karena terdapat pemalsuan
dan penyelundupan dari produk Cina.
Menjalani kegiatan organisasi melihat
kondisi politik Indonesia yang tidak
stabil.
Produk
yang
mahal
dikalangan
masyarakat menengah kebawah.
TOTAL
2,4
Kondisi Eksternal Perusahaan Envorimental Threat and opportunity profil
(ETOP)
a) Opportunity
Faktor Strategis
Nilai Bobot Rating Skor
Tingginya selera konsumen
4
0,22
4
0,9
Mudahnya bekerja sama dengan supplier untuk
3
0,17
4
0,7
mendapatkan bahan baku sesuai kebutuhan
produksi
Dukungan dari pemerintah lewat berbagai
4
0,22
2
0,4
program pemberdayaan masyarakat
Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat
Luasnya potensial market
TOTAL
4
3
18
0,22
0,17
1
3
4
0,7
0,7
3,4
b) Threat
Faktor Strategis
Nilai Bobot Rating Skor
Kenaikan biaya bahan baku
4
0,21
4
0,8
Kondisi perekonomian yang menurun
4
0,21
3
0,6
Maraknya pemalsuan dan penyelundupan
4
0,21
4
0,8
produk cina
Penghapusan Subsidi BBM
Produk pesaing yang harganya lebih rendah
TOTAL
3
4
19
0,16
0,21
1
Analisis Matrik SWOT
a) Koordinat Analisis Internal
(Skor total Kekuatan - Skor Total Kelemahan) = 3,6 – 2,4 = 1,2
b) Koordinat Analisis Eksternal
(Skor total Peluang - Skor Total Ancaman) = 3,4 – 3,2 = 0,2
Diagram SWOT
3
4
0,5
0,8
3,2
Kuadran
I
II
III
IV
(S;O)
(W ; O )
(W;T)
(S;T)
Posisi Titik
( 3,6 ; 3,4 )
( 2,3 ; 3,4 )
( 2,3 ; 3,2 )
( 3,6 ; 3,2 )
Luas Matrik
12,24
7,82
7,36
11,52
Rangking
1
3
4
2
Prioritas
Strategis
Growth
Stabilitas
Penciutan
Kombinasi