Strategi program dan arah kebijakan SISL

Curriculum Vitae
PERSONAL INFORMATION



 



 




Lut. fahmi
i










ACADEMIC QUALIFICATIONS
























EXPERIENCES & CERTIFICATION














STRATEGI , PROGRAM
DAN
ARAH KEBIJAKAN

STRATEGI , PROGRAM
DAN
ARAH KEBIJAKAN

1. Memberikan prioritas kepada
keinginan masyarakat
Sesuai mandat konstitusi pada tahun 1945, prioritas harus
diberikan kepada perhatian masyarakat. Dengan
menghormati sistem logstik nasional, ini seharusnya dapat
memperbaiki daya saing dan kesejahteraan masyarakat
dengan memfasilitasi pertukaran produsen komoditas
lokal. Dan ini juga seharusnya dapat berkontribusi bagi
kestabilitasan keamanan nasional dengan memastikan
tingkat daya saing dan kelancaran distribusi dari keinginan

komoditas dan dasar strategi oleh masyarakat. Dalam
pengembangan sistem logistik nasional, pembangunan
kompetensi untuk SDM akan menjadi prioritas utama

2. Menggerakkan Prestasi Visi
Ekonomi Indonesia 2025
Pada pendirian dari 6 kategori pembangunan ekonomi
indonesia dan pertumbuhan koridor-koridor
sebagaimana telah ditetapkan di MP3EI, sistem
logistik nasional mampu mengharapkan prestasi visi
ekonomi indonesia 2025. Sebagai contoh “
mengaktualisasi masyarakat indonesia yang mandiri,
maju, adil dan sejahtera” dengan mentargetkan GDP
per kapita sekitar 14,250 – 15,500 US Dollars.

3. Mendorong pendirian
Indonesia sebagai Negara
Maritim
Anugrah dari sebuah negara yang terdiri
dari ribuan pulau yang terhubung dengan

laut yang memiliki kekayaan alam yang
berlimpah ditambah pengakuan
international dalam zona ekonomi ekslusif
di dalam teritorial perairan indonesia itu
sendiri menjadikan/mensahihkan
indonesia sebagai negara maritime yang
mengaplikasikan konsep daerah perbatasan
dan pedalaman. Konsep ini diharapkan
menjadi penguatan kedaulatan dan
keamanan perekonomian nasional.

4. Mendorong Terobosan dan percepatan
pertumbuhan ekonomi guna menyusul
ketertinggalan dalam kompetisi global
Menyusul dengan adanya kompetisi global, ini memerlukan
semacam batu loncatan dan terobosan untuk membuat daya saing
indonesia yang setingkat dengan negara-negara lain yang juga
sedang memperbaiki sistem logistik mereka. Mengadopsi dari
konsep daerah perbatasan dan pedalaman sebagai tambahan untuk
perubahan pada pusat international (international hub) menjadi

logistics ports dan menjadi suatu terobosan dalam tingkat makro.
Terobosan dari tingkat mikro termasuk :

(a). Pengembangan dalam pengiriman jarak
pendek melalui laut di sumatra, jawa,
kalimantan, dan indonesia bagian timur sebagai
jalur alternatif,

(b). Mendukung pengembangan logistik di
perairan(laut) guna mendukung penggunaan
sumber daya perairan(laut) indonesia.

5. Meningkatkan sinergitas peran
pemerintah lokal dan nasional
Sebagai sistem logistik ini adalah sebuah
sistem yang terintegrasi, sinergitas pemerintah
nasional dan lokal ini dapat ditingkatkan
sebagai suatu hal yang sangat penting bagi
integrasi dari seluruh kekuatan ekonomi
nasional. Rencana kerja haruslah ditarik oleh

pemerintah nasional dengan masukan dari
pemda.

Rencana kerja juga bisa digunakan oleh pemerintah untuk
mengembangkan sistem logistik nasional oleh pemda untuk
mengembangkan sistem logistik mereka, termasuk
prioritas-prioritas rencana pengembangan.
Sebagai hasil, logistik untuk dasar dan komoditas strategis
pada dasarnya adalah tanggung jawab Pemerintah Daerah
Sementara Pemerintah Nasional bertanggung jawab untuk
memberikan arahan dan Pemerintah Propinsi bertanggung
jawab untuk melakukan koordinasi.

6. Mendorong Kompetisi Adil
Tujuan-tujuan utama logistik
adalah untuk memfasilitasi aliran
barang, meningkatkan pelayanan
logistik dan meningkatkan daya
saing produk-produk nasional pada
global dan pasar dalam negeri.

Tujuan ini akan dicapai melalui
suara persaingan bisnis. Pada
dasarnya, penerapan sistem logistik
nasional untuk ekspor utama dan
komoditas yang tidak diregulasi
akan mengikuti kekuatan pasar.

Namun, dalam hal dasar dan komoditi strategis,
campur tangan pemerintah dibolehkan untuk
mengurangi kesenjangan dan volatilitas harga di pasar
dalam negeri sebagai daya beli masyarakat-masyarakat
umum yang lemah seperti kenaikan harga yang tak
terkendali dapat menyebabkan gejolak sosial.

CLOSING REMARKS

Cetak biru sistem logistik nasional ini memberikan visi,
strategi, kebijakan, fase implementasi dan rencana aksi terkait
dengan kebijakan pemerintah pada pembinaan dan
pengembangan Sistem Logistik Nasional Untuk

meningkatkan aliran barang di rumah dan dari dan ke negaranegara lain secara efektif dan efisien. Karena itu :

(a) mereka menyediakan panduan dalam
mempersiapkan kebijakan pemerintah untuk
membangun dan mengembangkan sektor logistik
indonesia yang meningkatkan daya saing bisnis
nasional di pasar global dan kesejahteraan umum,
(b). membantu pemerintah lokal dan nasional
menyiapkan rencana pengembangan dengan
mengoptimalkan penggunaan suber daya nasional
sementara secara sginifikan meningkatkan kinerja
sistem logsitik nasional.

(c). Meningkatkan transparansi dan koordinasi
antara kementrian dan lembaga lain dan berbagai
pihak terkait (stakeholder),
(d). Menunjukan peluang investasi untuk
kalangan menengah dan UKM dan untuk
penyedia layanan logistik nasional guna
membangun kerjasama dalam skala global.


SUMMARY
SISLOGNAS yang diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk realisasi
tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 –
2014, untuk mendukung pelaksanaan MP3EI, oleh karena itu, aktualisasi visi
ekonomi indonesia tahun 2025 (RPJPN). “mandiri, Maju, Adil dan indonesia
sejahtera” dengan target per-kapita GDP US$ 14,250 – 15,500 pada tahun
2025, sebagai kegiatan logisatik utama adalah memastikan aliran barang,
kebijakan nasional tidak hanya mendorong “kapal- mengikuti- perdagangan”
tapi juga “kapal-mempromosikan-perdagangan” kebijakan untuk
menyeimbangkan angkutan bandar lalu lintas karena jangkaan geografis
indonesia yang luas dimana akses ke beberapa daerah dan wilayah terbatas.
Kebijakan tersebut juga untuk memberikan prioritas kepada dasar dan
strategi distribusi barang diseluruh nusantara untuk mengurangi kesenjangan
harga/ketersediaan dikarenakan ruang lingkup geografis dan lingkaran
maslaah. Kebijakan logistik tersebut termasuk juga pemberdayaan aktor
logistik (seperti produsen, wholesaler, distributor, pengecer dan agen) serta
penyedia layanan logistik