Syarat Menjadi Seorang Saksi Ahli Digita

SYARAT MENJADI SEORANG SAKSI AHLI DIGITAL FORENSICS
MANAJEMEN INVESTIGASI TINDAK KRIMINAL
Dosen : Yudi Prayudi, S.Si., M.Kom

Disusun oleh:
Erfan Wahyudi
15917209

PROGRAM PASCASARJANA TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2016

SYARAT SAKSI AHLI DIGITAL FORENSICS
1. Syarat Saksi Ahli Digital Forensics
a. Ketidakberpihakan Ahli
Seorang saksi ahli harus bisa setiap waktu melayani dengan independensi dan
objektivitas tanpa memperhatikan konsekuensi ke klien; Memihak dan wajib membantu
pengadilan pad hal-hal yang relevan dalam wilayah kehalian ahli; Harus sepenuhnya
bekerja sama dengan mempertahankan nasihat, tapi akan tetap independen dan

profesional serta tidak menjadi advokat klien; Menyajikan gambaran yang lengkap dan
bias dari penelitian yang relevan dengan kasus pendapat ahli.
b. Kerahasiaan
Seorang saksi ahli harus berusaha untuk memahami aturan kerahasiaan yang berlaku
untuk kasus dan yurisdiksi di mana ahli dipertahankan; Dan seorang saksi ahli harus
mengasumsikan bahwa semua komunikasi dengan klien atau dengan penasihat penahan
dapat dikenakan pengungkapan melalui penemuan dan kesaksian, kecuali diinstruksikan
sebaliknya dengan mempertahankan pengacara.
c. Biaya
Seorang saksi ahli berhak mendapatkan upah atau tarif yang sesuai dengan pekerjaan
yang dilakukan, saksi ahli dapat mengenakan biaya berdasarkan penagihan per jam dan
dapat membebankan biaya tetap diberikan itu berdasarkan nilai wajar atau sesuai dengan
tingkat kesulitan dan pekerjaannya; Saksi ahli tidak harus kontrak untuk atau menerima
biaya yang tergantung pada hasil kasus.
Seorang saksi ahli mungkin etis mengenakan punggawa dikembalikan dalam kasus
dimana ahli dapat dilarang menerima klien lain, dan seorang ahli akan tetap bebas dari
kecurangan keuangan yang mungkin mengganggu kemampuan untuk bersaksi jujur dan
tidak memihak.

d. Ex Parte Komunikasi

Seorang ahli tidak akan berhubungan dengan pengacara yang merugikan kecuali
melalui proses pertemuan formal dan prosedur hukum serta tidak boleh terlibat dalam
ex parte komunikasi dengan hakim atau juri dalam sebuah kasus.
e. Konflik Kepentingan
-

Etis seorang ahli memberikan pendapat secara logis dan konsisten serta dapat
dijelaskan

-

Seorang ahli mungkin tidak beralih sisi, bahkan setelah debit atau rilis, jika untuk
melakukannya akan melanggar ekspektasi kerahasiaan klien asli. Ini akan tergantung
pada sejumlah faktor, termasuk tingkat komunikasi antara ahli dan klien asli dan sifat
dan jenis informasi klien diberikan kepada ahli

-

Seorang saksi ahli harus mengungkapkan kepentingan ahli mungkin dalam kasus
maupun hasilnya


f. Profesionalisme
-

Seorang ahli hanya akan menerima keterlibatan yang berada dalam wilayah ahli yaitu
kompetensi dan pelatihan. Seorang ahli tidak akan mengaku menjadi ahli dalam hal
dimana ahli memiliki pengetahuan atau pengalaman yang terbatas atau dalam hal
apapun dimana rekan-rekan profesional dengan tingkat yang sama pengetahuan dan
pengalaman tidak akan menahan diri keluar sebagai ahli.

-

Seorang ahli harus memastikan bahwa semua tes, analisis dan operasi lainnya yang
mengarah ke kesimpulan dan opini yang didasarkan pada prosedur yang dianggap
eksperimental atau kontroversial sehingga harus mengatakan dalam memberikan
setiap laporan atau kesimpulan.

-

Seorang ahli harus menunjukkan bila pendapat tidak meyakinkan karena penelitian

tidak cukup atau data yang kurang.

-

Seorang saksi ahli harus memperbaharui pedapat dalam terang informasi baru jika
ada terus ketergantungan pada pendapat. Jika saksi ahli melakukan perubahan
pendapat dan bahan tentang masalah setelah memberikan laporan kepada klien, ahli
harus segera menyampaikan ke klien dengan laporan tambahan yang menjelaskan
perubahan tersebut.

-

Seorang ahli harus berusaha untuk memahami standar yang berlaku di yurisdiksi
untuk penggunaan dan diterimanya pendapat ahli.

-

Sebuah laporan tertulis ahli harus mencerminkan anaisis independen ahli dan
pendapatnya. Sementara seorang ahli dan pengacara dapat mendiskusikan dan
mempertahankan kontur, ruang lingkup dan subjek laporan produk akhir harus sesuai

dengan temuan ahli dan dilengkapi dengan kesimpulan.

-

Seorang saksi ahli tidak akan menyembunyikan atau menghancurkan dokumen atau
bukti yang ditemukan.

-

Seorang ahli tidak boleh sengaja memberikan pendapat atau kesaksian yang tidak
benar atau menyesatkan.

-

Saksi ahli tidak harus menerima penokohan klien atau kesimpulan tanpa melakukan
uji tuntas dengan menyelidiki fakta-fakta yang mendasari.

-

Saksi ahli memberikan pendapat yang beralasan dan berdasarkan analisis ahli sendiri.

Seorang saksi ahli tidak akan menggunakan akal yang mengecualikan masalah yang
bersifat material bagi tujuan klien dan dalam keahlian ahli.

2. Kualitas Yang Dibutuhkan Saksi Ahli
Seorang saksi ahli harus independent, obyektif dan berisi. Saksi ahli setidaknya harus
memiliki kualitas yang dibutuhkan seperti berikut:
a. Pengetahuan tentang materi pelajaran pada kasus sengketa, dan biasanya berpengalaman
menangani suatu sengketa.

b. Kemampuan untuk berkomunikasi dan opini, ringkas dan disesuaikan dengan bukti yang
diberikan.
c. Mempunyai kekuatan dalam penalaran analitis guna melaksanakan tugasnya sebagai
seorang ahli.
d. Sikap cenderung menginspirasi, dipercaya, terutama ketika tampil di depan pengadilan
saat persidangan.
e. Fleksibilitas pikiran untuk mengubah opini yang ada.