PENTINGNYA PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERU INDONESIA

PENTINGNYA PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN
Apa itu Produktivitas ?
Filosofi dan spirit tentang produktivitas sudah ada sejak awal peradaban manusia karena makna
produktivitas adalah keinginan (the will) dan upaya (effort) manusia untuk selalu meningkatkan
kualitas kehidupan dan penghidupan di segala bidang. Secara konseptual, produktivitas adalah
hubungan antara keluaran (output) atau hasil (input) organisasi dengan masukan yang
diperlukan. Produktivitas dapat dikuantifikasi dengan membagi keluaran dan masukan.
Menaikkan produktivitas dapat dilakukan dengan memperbaiki rasio produktivitas, dengan
menghasilkan lebih banyak keluaran (output) yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber
daya tertentu (Blecher, 1987:3 dalam Wibowo, 2007:265).
Produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental dan perilaku yang berorientasi pada
perbaikan berkelanjutan (continuous improvement), dan mempunyai pandangan bahwa kinerja
hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan kinerja hari esok harus lebih baik dari prestasi hari
ini. Pola perilaku yang demikian akan mendorong setiap orang untuk senantiasa terus berusaha
meningkatkan kinerja, sebagai stimulus untuk selalu berbuat yang lebih baik.
Prinsip manajemen dalam produktivitas adalah “efektif dalam mencapai tujuan dan efisien
dalam menggunakan sumber”. Produktivitas yang tinggi berarti hasil produksi yang tinggi dapat
dicapai dengan ongkos rendah. Hal ini sesuai dengan prinsip ekonomi yang berbunyi
“memperoleh hasil yang setinggi- tingginya dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya”. Bahasa
operasionalnya berarti bekerja secara ekonomis sama dengan bekerja secara produktif.
Apabila ukuran keberhasilan produksi hanya dipandang dari sisi output, maka produktivitas

dipandang dari dua sisi sekaligus, yaitu: sisi input dan sisi output. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa produktivitas berkaitan dengan efisiensi penggunaan input dalam memproduksi
output (barang dan/atau jasa).
Dengan demikian produktivitas dapat digunakan oleh perusahaan sebagai pedoman atau acuan ntuk mengetahui
tingkat kinerja perekonomian secara menyeluruh. Pengukuran produktivitas juga diperlukan untuk memperbaiki
dan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan itu sendiri, untuk menilai kinerja karyawan, serta digunakan
untuk memperoleh informasi-informasi tentang masalah-masalah internal perusahaan terutama yang berkaitan
dengan efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan output perusahaan.
Pengukuran Produktivitas
Begawan manajemen modern, Peter F. Drucker (1910-2005) mengatakan : “Jika anda tidak dapat
mengukurnya maka anda tidak dapat mengaturnya”.
Segala sesuatu yang kita lakukan di dalam perusahaan haruslah ada alat ukurnya, dan itu harus
dipahami dan diketahui oleh orang yang melakukannya dan orang yang mengawasinya.
Beberapa perusahaan mungkin belum menyadari bahwa adanya peningkatan hasil produksi tidak

berarti perusahaan telah bekerja dengan lebih efisien dan efektif. Adanya anggapan bahwa
naiknya laba perusahaan berarti naik pula produktivitas perusahaan tidaklah selamanya benar,
karena pada kenyataannya ada beberapa faktor input (misalnya tenaga kerja) yang naik sehingga
berujung menurunkan tingkat produktivitas perusahaan. Secara teoritis patokan ukuran laba tidak
tepat untuk dijadikan pedoman untuk mengetahui adanya kenaikan maupun penurunan

produktivitas.
Oleh karena itu salah satu usaha dalam menghadapi situasi seperti ini adalah dengan usaha
melakukan pengukuran produktivitas, dimana pengukuran tersebut berguna untuk menilai
sejauhmana tingkat keberhasilan kinerja perusahaan. Pada gilirannya akan diketahui faktor apa
saja yang menyebabkan naik turunnya tingkat produktivitas perusahaan tersebut sehingga dapat
dilakukan upaya-upaya untuk memperbaiki produktivitas.
Siklus Produktivitas
Siklus produktivitas merupakan suatu proses yang kontinu, yang melibatkan aspek-aspek:
Pengukuran, Evaluasi, Perencanaan, dan Pengendalian Produktivitas (PEPP). Berdasarkan
konsep siklus produktivitas, secara formal program peningkatan produktivitas harus dimulai
melalui pengukuran produktivitas dari sistem industri itu sendiri. Untuk keperluan ini berbagai
teknik pengukuran dapat dipergunakan dan dikembangkan dari memilih indikator pengukuran
yang sederhana sampai yang lebih kompleks dan komprehensif.

TAHAP 1:
Pengukuran
Produktivitas

TAHAP 4:
Peningkatan

Produktivitas

TAHAP 2:
Evaluasi
Produktivitas

TAHAP 3:
Perencanaan
Produktivitas

Gambar 1. Siklus Produktivitas
( Sumber : Gaspersz, 2000: 20 )

Apabila produktivitas dari sistem industri itu telah dapat diukur, langkah berikutnya adalah
mengevaluasi tingkat produktivitas aktual itu untuk diperbandingkan dengan rencana yang telah
ditetapkan. Kesenjangan yang terjadi diantara tingkat produktivitas aktual dan rencana
(productivity gap) merupakan masalah produktivitas yang harus dievaluasi dan dicari akar

penyebab yang menimbulkan kesenjangan produktivitas itu. Berdasarkan evaluasi ini,
selanjutnya dapat direncanakan kembali target produktivitas yang akan dicapai baik dalam

jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk mencapai target produktivitas yang telah
direncanakan itu, berbagai program formal dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas
terus-menerus. Siklus produktivitas itu diulang kembali secara kontinu untuk mencapai
peningkatan produktivitas terus-menerus dalam sistem industri.
Apabila konsep peningkatan produktivitas ini dikaitkan secara langsung dengan profitabilitas
perusahaan, dapat dibangun suatu strategi peningkatan produktivitas dan profitabilitas
perusahaan secara terus menerus melalui suatu diagram yang lebih komprehensif, seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar 2.

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MELALUI SIKLUS
PRODUKTIVITAS (EFEKTIVITAS/EFISIENSI)

MEMBANGUN SISTEM INDUSTRI YANG
MEMPERHATIKAN ASPEK-ASPEK:
1. Kualitas
2. Efektivitas
3. Efisiensi

PERBAIKAN TERUS-MENERUS


PENINGKATAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN
MELALUI ATRAKSI & LOYALITAS PELANGGAN

Gambar 2. Strategi peningkatan produktivitas dan profitabilitas perusahaan
( Sumber: Gaspersz, 2000: 21 )

Dari diagram tersebut. tampak bahwa landasan untuk meningkatkan produktivitas dan
profitabilitas perusahaan adalah membangun suatu sistem industri yang memperhatikan secara
terfokus dan bersama sekaligus pada aspek-aspek kualitas, efektivitas pencapaian tujuan, dan
efisiensi penggunaan sumber-sumber daya. Selanjutnya, indikator keberhasilan sistem industri
itu dipantau melalui pengukuran produktivitas dan profitabilitas terus-menerus, dimana
pengukuran produktivitas memberikan informasi tentang masalah-masalah internal dari sistem
industri itu, sedangkan pengukuran profitabilitas perusahaan memberikan informasi tentang
masalah-masalah eksternal dari sistem industri itu (Gaspersz, 2001:21 )

Unsur-unsur Produktivitas
Menurut Diktat Kadarusman, (2001 : 5), ada tiga unsur produktivitas, yaitu :
1.

Efisiensi

Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan penggunaan masukan yang
direncanakan dengan penggunaan masukan yang sebenarnya terlaksana. Pengertian efisiensi
berorientasi pada masukan atau ukuran penghematan pemakaian sumber – sumber produksi
ataupun kegiatan organisasi, seperti penghematan dalam pemakaian bahan, tenaga listrik,
uang, tenaga kerja, waktu, ruangan, air, dan sebagainya.

2.

Efektivitas
Efektivitas menunjukkan sejauh mana target dapat tercapai, baik secara kuantitas maupun
waktu. Makin besar persentase target tercapai, makin tinggi tingkat efektivitasnya. Konsep ini
berorientasi pada keluaran. Peningkatan efektivitas belum tentu dibarengi dengan peningkatan
efisiensi dan demikian pula sebaliknya.

3.

Kualitas
Produktivitas merupakan ukuran kualitas. Kualitas masukan dan kualitas proses akan
menentukan kualitas keluaran. Keluaran yang berkualitas baik akan meningkatkan rasio
output per input dalam nilai atau nilai tambah, berarti meningkatkan daya saing atau

produktivitas.

Manfaat Pengukuran Produktivitas
Menurut Gasperz, (2002 : 24), manfaat pengukuran produktivitas dalam suatu organisasi
perusahaan, antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.

6.

7.

Perusahaan dapat menilai efisiensi konversi sumber dayanya, agar dapat meningkatkan
produktivitas melalui efisiensi penggunaan sumber – sumber daya itu.
Perencanaan sumber daya akan menjadi lebih efektif dan efisien melalui pengukuran
produktivitas, baik dalam perencanaan jangka panjang maupun jangka pendek.
Tujuan ekonomis dan non ekonomis dari perusahaan dapat diorganisasikan kembali

dengan memberikan prioritas tertentu yang dipandang dari sudut produktivitas.
Perencanaan target tingkat produktivitas di masa yang akan mendatang dapat
diorganisasikan kembali berdasarkan informasi pengukuran tingkat produktivitas sekarang.
Strategi untuk meningkatkan perusahaan dapat ditetapkan berdasarkan tingkat
kesenjangan produktivitas (productivity gap) yang ada diantara tingkat produktivitas yang
direncanakan (produktivitas ekspektasi) dan tingkat produktivitas yang diukur (produktivitas
aktual). Dalam hal ini pengukuran produktivitas akan memberikan informasi dalam
mengidentifikasi masalah-masalah atau perubahan-perubahan yang terjadi, sehingga tindakan
korektif dapat diambil.
Pengukuran produktivitas perusahaaan akan menjadi informasi yang bermanfaat dalam
membandingkan tingkat produktivitas diantara organisasi perusahaan dalam industri sejenis
serta bermanfaat pula untuk informasi produktivitas industri pada skala nasional maupun
global.
Nilai-nilai produktivitas yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat menjadi informasi
yang berguna untuk merencanakan tingkat keuntungan dari perusahaan itu.