Instrumentasi Pengendalian Tekanan darah dal

Instrumentasi Pengendalian Tekanan
PENGENDALIAN TEKANAN

Tujuan praktikum :
Setelah melakukan percobaan ini anda diharapkan dapat mengkalibrasi 1/p konvoter untuk
mengoperasikan keran pengendali pnematik dan mengamati linieritas dan liniorisis dan
konvorver.
Dasar teori
PCT 10
Sebelum peralatan digunakan, kalibrasi perlu dilakukan sesuai dengan kebutuhan, kalibrasi
biasanya dilakukan untuk tekanan pengatur adalah
tekanan minimum = 0 psig = 0,000 volt = 4 mA
tekanan maksimum = 8 psig = 20 mA
Pada sistem perpipaan apabila aliran udara ditutup atau tidak ada udara yang mengalirkan dalam
pipa maka tekanan udara didalam sistem tersebut tekanan atmosfer, sehingga tekanan minimum
di dalam sistem 0 psig yang dimaksud adalah tekanan atmosfer yang tidak terdapat aliran udara
dalam pipa. Namun sensor tekanan dapat dikalibrasi pada rentang yang berbeda apabila
dikehendaki yang disesuaikan dengan rentang operasi dan diperlukan dasar/satuan untuk
makalah khusus. Pada umum sensor tekanan mempunyai keluaran yang dapat merubah Linieritas
bila ada perubahan tekanan dan suatu Listeresis.


PCT 14
Sebelum peralatan digunakan kalibrasi perlu dilakukan sesuai dengan kebutuhan, pada kalibrasi
ini sensor karena diferensial dan sirkuit. Pengatur di bawa ke kondisi minimum dan maksimum
sehingga diperoleh:
Aliran minimum = 0,000 V dari keluaran pengatur
Aliran maksimum =1,000 V dari keluaran pengatur
Karena PCT 14 tidak dilengkapi dengan flowmeter maka sulit untuk memiliki hubungan antara
laju alir yang nyata dan keluar dari sensor/pengaduk, namun sensor dan pengaduk dapat

dikalibrasi ke kondisi aliran maksimum dan minimum di sini sensor tekanan diferensial
dihubungkan ke suatu lubang dan bagian hulu dan hilir dari peringan “orifice” disebabkan oleh
aliran udara dalam pipa yang penurunan tekanan sebanding dengan dari aliran.
Pada percobaan ini, pengendali proses akan dioperasikan secara manual untuk dapat
menggerakkan keran, pengendali pnematik melalui 1/p konverter, juga untuk memantau tekanan
dalam pipa proses pengendali proses dikalibrasi dengan prop di luar harga nol, misalnya set prop
pada pengendali proses 20%.
Kalibrasi Pengendali
Span “span” 100% dimasukkan 20 mA
Zero “zero” 0% dimasukkan 4 mA
Perancang dan pengoperasian suatu industri yang berhasil memerlukan pemilihan instrumentasi

dan peralatan pengendalian yang optimum yang disertai dengan kemampuan untuk melakukan
uji coba memantau dan merawat peralatan tersebut. Teknisi dan insiyur perlu di latih dalam
keterampilan ini khususnya pengetahuan.
Perancang dan pengoperasian perindustri yang berhasil memerlukan pemilihan insrumentasi dan
peralatan pengadilan yang uptimum disertai dengan kemampuan untuk melakukan uji coba
memantau dan merawat peralatan tersebut. Teknis dan insinyur perlu dilatih dalam ketrampilan
ini khususnya pengetahuan praktis dalam penggunaan elektronik dan mikro komputer dalam
pengadilan proses.
Serangkaian peralatan dari Armfield di rancang khusus sehingga memungkinkan apresiasi
pemahaman praktis mengenai teknologi pengendalian proses karakteristik setiap kemampuan
sesama terpisah hingga rangkaian pengendalian yang rumit mengoperasikan proses-proses nyata.
Buku petunjuk ini menjelaskan tentang ELECTRICAL CONSOLE PCT 10 yang merupakan
bagian dari rangkaian PCT peralatan Armfield yang di rancang untuk memperkenalkan dan
mendemonstrasikan prinsip – prinsip pengukuran dan pengadilan proses.
ELECTRICAL CONSOLE melayani (sebagai induk), semua instrmentasi yang diperlukan dalam
demontrasi dasar pada teknik-teknik pengendalian dan merupakan titik pusat atau inti dari
pelatihan/pratek laboratorium lengkap mengenai pengendalian proses ini menyediakan suplai
listrik untuk pompa, motor-motor keran, solenoid dan sebagianya yang digunakan pada aksesori
yang berlainan dalam jajaran perangkat pengendalian. Seperangkat kawat antara yang
berkodekan warna dan penyimpangannya disediakan juga.


Uraian /deskripsi

“Electrical Console” terdiri atas dudukan logam yang berisi instrumentasi.

Pengendali proses
Jantung dari console ini adalah suatu pengendali proses industri yang menggunakan
mikroprosesor (microprocessor). pengendali ini memberikan pembacaan titik pengesetan dan
variabel proses secara berkesinambungan juga memberikan fasilitas pengesetan parameter
pengoperasian pengendali dari panel depan. pengendalian ini dapat di gunakan untuk thre term
control (PID) dengan keluaran arus 4 20 mA atau keluaran relai sebanding dengan waktu (time
proportioned relay) sesuai kebutuhan. kemungkinan lain, pengendalian “ON/OFF” (dua posisi)
dapat di pilih dengan menggunakan keluaran relai. Keluaran “ON/OFF” dan relai sebanding
waktu terdapat pada 240 VAC via soket berkatup atau pada VAC via soket jack masukan ke
pengendali adalah 4 – 20 MA via soket bentuk panjang. Demkian pula keluaran arus dari
pengendali via soket bentuk panjang. keplaran ditunjukan oleh soket merah (+) dan hitam ( ).
Operasi pengendalian dijelaskan secara rinci di dalam seksi instruksi pengoperasian yang tertera
dalam seksi percobaan dari buku petunjuk pengoperasian ini.

Voltmeter

Suatu voltmeter dengan range 0 sampai 1,999V memungkinkan pengukuran keluaran tegangan
yang dihasilkan pada seluruh “range” aksesori. Tegangan yang akan di ukur dihubungkan ke
meter melalui soket masukan bentuk panjang. Polaritas masukan ditunjukan oleh soket merah (+)
dan hitam ( ). Suatu sinyal 4–20 MA pada suatu rangkaian arus ditampilkan pada voltmeter
dengan dengan menghubungkan sinyal arus tersebut di balik panel konsol (console).
Ammeter
Digunakan/terangkai dengan “console” dilindungi dengan “ELCB” untuk mengurangi kejutan
listrik pada operator bila terjadi kesalahan penggunaan alat atau kecelakaan. Cara menyalakan
“ELCB” adalah dengan menyetel saklar ke atas, pemutus arus, dan disertakan untuk melindungi
instrument di dalam “console” dan satu listrik ke aksesori lain. Dua soket berkatup 240 VAC dan
dua soket jack terdapat pada masing – masing ujung “console” keluaran-keluaran ini dimasukan
untuk penyediaan catu listrik ke pompa, pemanas, keran solenoida dan sebagiannya pada
aksesori yang lain di dalam jajaran. Soket-soket ini akan menyala bila “console” dinyalakan.

Pengkondisi sinyal dua “Channel”
Sensor-sensor di suplai bersama dengan salah satu aksesori di dalam jajaran PCT termasuk
modul pengondisi sinyal independen melengkapi sensor dengan eksitasi listrik yang penting dan

menghasilkan sinyal keluaran 0 – 1 volt dan 4 20 mA sesuai range pengoperasian dari sensor dua
modul pengondisi jenis ini dapat di pasang pada ”console” dengan memasang plug modul yang

cocok ke salah satu soket yang tak terpakai.
Sensor yang tepat dihubungkan ke soket masukan bentuk panjang dengan menggunakan yang
cocok pula. polaritas rangkaian ini ditunjukan dengan menggunakan sokat-soket berwarna hanya
plug dengan warna yang sama yang dapat dihubungkan dengan soket-soket ini. Hanya sensor
yang bersesuaian dan modul pengondisi yang boleh dihubungkan ke “console” penyetelan “zero”
dan “span” untuk menyesuaikan sinyal 0 – 1 volt dan 4 – 20 mA ke “range” sensor, harus
dilakukan pada masing –masing modul pengkondisian. Keluaran bentuk panjang, sinyal ini dapat
di hubungkan ke voltmeter untuk pengkalibrasian sensor demikian pula sinyal keluaran 4-20 mA
yang sesuai dengan “range” penuh dari sensor terdapat pada soket keluaran bentuk panjang
untuk hubung ke pengendali proses. Polaritas tegang\an dan arus ditunjukkan oleh soket-soket
merah (+) dan hitam ( )

Keluaran bersaklar switched output
Perangkat ini terdiri atas satu relasi yang terpasang pada bagian dalam “console” yang
mendeteksi tingkat ON atau OFF kontak saklar eksternal dan mengaktifkan keluaran 240 VAC
via soket berkatup dan 240 VAC via soket “jack”. Suatu saklar pemindah/penukar
memungkinkan kontak relai menjadi terbuka normal atau tertutup normal sesuai kebutuhan.
Sistem arus di dalam “console” menggunakan tegangan rendah ke kontak saklar eksternal
menentukan apakah saklar terbuka atau tertutup. Fasilitas ini dapat digunakan sebagai pengendali
level konduktif sederhana bila dihubungkan dengan perangkat elektroda dari PCT 11. Tiga soket

kuning betuk panjang menyediakan hubungan saklar eksternal atau perangkat elektroda. Soketsoket tersebut ditandai dengan label A, B, dan C. Kontak-kontak saklar tunggal dihubungkan
antara soket A dan B, kontak-kontak saklar ganda (pengendalian ON/Off dengan histeresis)
dihubungkan dengan satu kontak antara A, B, dan kontak-kontak lain antara A dan C. Rincian
rangkaian kwe perangkat elektroda PCT 11 diberikan pada petunjuk pemakai PCT 11.

Valve motor positioned
Suatu sirkuit pengendalian servo terdapat di dalam “console” untuk mengoperasian keran
bermotor yang cocok dengan aksesori pada jajaran PCT masuk ke sirkuit pengendalian adalah
sinyal 4-20 mA via soket masuk bentuk panjang pada panel depan. Polaritas masukan ditunjukan
oleh soket merah (+) dan hitam ( ) zero dan span terdapat pada hubungan ke motor adalah
melalui penghubungan keluaran pada panel depan antara DIN 5 pena dapat digunakan untuk
maksud ini. Pada saat operasi, posisi motor/keran di ukur dengan potensiometer. Posisi ini

dibandingkan dengan posisi yang dibutuhkan dan pada motor diberikan tegangan korektif untuk
mencapai posisi yang diinginkan. poses ini berjalan secara otomatis bila posisi di ubah melalui
instruksi pada masukan sirkuit 4 – 20 mA.

Catatan arus 4 -20 mA yang dioperasikan secara manual
Pencatu arus 4 – 20 mA tersedia pada “CONSOLE” dengan fasilitas pengaturan keluaran secara
manual yaitu menggunakan kenop pengendali. Pencatu ini dapat digunakan untuk pengoperasian

manual alat-alat yang beroperasi pada sinyal 4 – 20 mA. Keluaran arus via soket bentuk panjang,
polaritas ditunjukan oleh soket merah (+) dan hitam (–). Pengendalian “zero” dan span terdapat
pada panel untuk penyetelan keluaran secara akurat menggunakan voltmeter dan “Dropper
Resistor” yang terdapat pada “console” dapat pula di gunakan meter eksternal. Disediakan suatu
“rim tool” plastik untuk pengaturan pengendalian “zero” dan “span”. Alat ini dapat digunakan
untuk salah satu aksesori dalam jajaran PCT yang membutuhkan pengaturan “zero” dan “span”.

Lampu indikator 24 VAC
Terdiri atas lampu 24 volt yang terpasang pada “Jack plug”. Bila plug di masukan ke salah
lubang keluaran 24 VAC, lampu tersebut akan menujukan bila suplai menyala.

1. Pencatu daya (Power Supply)
Suatu pencatu daya DC terpasang di dalam “console” ini memungkinkan semua instrumentasi
dijalan fengan arus DC yang di atur .

2. Transformer
Suatu transformer “step – up” terpasang di dalam “Console” bila diperlukan untuk mengubah
sumber listrik menjadi non standard.

3. Antaran penghubung

Seperangkat antaran penghubung di suplai bersama dengan “Console” antaran ini di beri kode
warna atau polaritas untuk mencegah kesalahan pada perangkai sinyal masuk atau keluaran yang

bervariasi ke “Console”. Seperangkat alat ini mencukupi rangkaian mayoritas perangkat asesori
dalam jajaran PCT dan antaran tidak termasuk pada masing-masing aksesori. Bila suatu aksesori
membutuhkan antaran khusus, maka pasti di suplai beserta dengan aksesori tersebut. suatu rak
kabel yang dapat di pasang di dinding dan di suplai untuk penyimpanan antaran penghubung bila
tidak sedang di pakai.

Syarat instalasi
“Electrical console” PCT 10 ini di rancang untuk mendukung modul-modul lain dalam jajaran
PCT dan menyediakan suplai listrik yang cocok untuk pompa-pompa, keran-keran solenoid dan
keran bermotor pada modul atau aksesori lain.
“Console” ini di rancang untuk dipasang atau di rakit pada meja kerja yang kokoh, untuk
mencegah getaran berlebih. Sebaiknya sisakan ruang yang cukup di sekitar PCT 10 untuk
meletakkan aksesori lain yang akan digunakan secara berangkai dengan PCT 10.
“Console” ini memerlukan hubungan ke sumber listrik fasa tunggal bersekring. Tersedia kabel
sepanjang 4 m untuk menghubungkan “Console” ke sumber listrik.
Dimensi keseluruhan adalah:
Tinggi = 0.30 m

Lebar = 0.52 m
Tebal = 0.40 m

Daftar alat dan bahan yang digunakan
1. PCT 10
2. PCT 14
3. Kabel penghubung warna biru dan kuning
4. Udara tekan 2 bar gauge

Gambar kerja/rangkaian

Gambar 2.1 PCT 14
Gambar 2.1 PCT 10

Keselamatan kerja
1. Sebelum pemasangan, percobaan atau pengoperasian peralatan, semua petunjuk pelaksanaan
yang sesuai dan aturan khusus harus dimengerti dan diterapkan.
2. Yakinkan bahwa peralatan telah diujui coba dan diperiksa oleh staf yang kompeten sebelum
mahasiswa diizinkan untuk mengoperasikan alat.
3. Mahasiswa tidak diperkenankan mengoperasikan alat sebelum mendapat penjelasan dari staf

4. Mahasiswa tidak diperkenankan mengoperasikan alat melampaui batas maksimum.
5. Selama bekerja dilaboratorium, mahasiswa harus diawasi oleh staf yang kompeten, peralatan
tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan beroperasi tanpa diawasi.
6. Untuk menghindari luka karena arus listrik maka staf dan mahasiswa harus menyadari benerbener bahwa listrik merupakan penyebab bahaya yang paling umum terjadi dilaboratorium
instrumentasi dan pengendali proses air dan listrik merupakan penyebab kecelakaan yang serius
bila keduanya bertemu.
7. Untuk menghindari luka karena aliran udara yang kencang atau udara bertekanan tinggi, jaga
kondisi aliran udara pada kondisi operasi.
8. Peralatan harus dilepaskan dari sumber listrik bila tidak digunakan.
Langkah kerja
1. Hubungkan power supplay pada arus listrik
2. Buat rangkaian alat PCT 10 dengan PCT 14seperti gambar pada buku praktikum
3. Buka katup aliran udara hingga menunjukkan tekanan maksimum 221
4. Tutup valve V3,V5,V6 dan buka valve V1,V2,V4 atau V1 sehingga pembacaan P4 =8 psig
5. Set pengendali proses pada operasi manual

6. Atur ‘pr’ pada 0% untuk membuka valve pengendali pnematik secara penuh amati apakah
tekanan maksimum 100% ditunjukkan pada variabel proses
7. Atur ‘pr’ secara bertahap dari 10-100% dengan penambahan 10% untuk setiap tahap, pada
setiap tahap catat tekanan pada tayangan variabel proses

8. Ulangi prosedur diatas dari 100-0% dengan penambahan 10% untuk setiap tahap, pada setiap
tahap catat tekanan pada tayangan variabel proses.