AQIDAH PEMAHAMAN PERAN MANUSIA SEBAGAI M

Aqidah : Peran Manusia Sebagai
Makhluk Budaya Implementatif
Oleh :Ade Narsa
1. Latar belakang
Bangsa dalam pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kelompok
masyarakat yg bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan
sendiri atau golongan manusia, yg mempunyai asal-usul dan sifat khas yg sama. Dengan
demikian Bangsa Indonesia dapat diartikan sebagai kelompok Masyarakat yang bersamaan asal
keturunan,adat, bahasa dan sejarahnya serta mempunyai beberapa sifat khas yang sama.
Bangsa Indonesia dewasa ini sedang mengalami berbagai krisis dalam berbagai bidang
dan dihadapkan kepada permasalahan-permasalahan kemasyarakatan yang tidak sedikit. Bangsa
Indonesia memiliki Dasar

Negara

berupa Pancasila yang didalamnya terdapat dasar bagi

Kepribadian bangsa Indonesia berdasarkankan Ketuhanan yang Maha Esa. Setiap manusia yang
Berada di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat dipastikan merupakan umat yang
beragama seluruhnya. Muhammad Husein Abdullah menyampaikakan bahwa,
Umat adalah entitas yang hidup.Ia lahir ,tumbuh dan berkembang. Dalam

perjalanannya ,umat akan mengalami saat-saat kuat dan lemah. Kuat dan lemahnya umat
ditentukan oleh ‘darah’ yang mengalir di dalam pembuluh-pembuluh darahnya,yaitu pemikiran
ideologis yang ada pada diri mereka. Kuat lemahnya umat juga ditentukan oleh sejauh mana ia
berpegang teguh pada pemikiran yang menjadi landasan bagi tegaknya kehidupan mereka.
Ideologi Islam yang menjadi Pemikiran Agama Mayoritas Bangsa Indonesia tentu
berbeda dengan Ideologi-ideologi lainnya. Pada Era globalisasi ini Masyarakat

sulit

membedakan berbagai Pemikiran yang mendasari pola hidup mereka sehari-hari. Sekarang ini
kata Peradaban dan kebudayaan tengah mengemuka ,dan dipelajari-pelajari di Semester-semester
awal perguruan tinggi sebagai mata Kuliah Umum yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa.
Kata-kata tersebut sering digunakan untuk menyatakan apa saja yang dihasilkan oleh akal
manusia di dunia . Ada yang mengatakan Peradaban manusia dan Kebudayaan manusia , seperti

bidang filsafat dan pemikiran. Kata-kata ini juga sering digunakan utuk menyatakan segala
bentuk materi (fisik) seperti berbagai bentuk situs peniggalan dan industri. Padahal kata-kata
peradaban dan kebudayaan tidak bersinonim (dua kata atau lebih yang memiliki satu makna ).
Kata tersebut tidak memilik kata yang sama. Disamping itu peradaban dan kebudayaan antar
umat satu dengan yang lainnya berbeda-beda .Misalnya , Peradaban Yunani berbeda dengan

peradaban Sosialis.Dengan demikian berbeda , Kebudayaan Kapitalis , kebudayaan Sosialis dan
Romawi . Jadi Istilah “Peradaban manusia “ atau “Kebudayaan manusia “ sebenarnya tidak
ditemukan realitasnya, karena keduanya tergantung pada sudut pandang tentang kehidupan dan
sudut pandangnya dalam kehidupan. Perbedaan sudut pandang ini akan menimbulkan perbedaan
satu sama lain sesuai dengan ideologinya. Oleh karena itu, kita dapat menjumpai bahwa
peradaban dan kebudayaan yang ada pada setiap bangsa yang menganut suatu ideologi tertentu
akan berbeda dengan peradaban dan kebudayaan dari bangsa lainnnya. Islam sendiri bukan
sebuah pemikiran yang berasal dari bangsa Arab atau mausia, yang biasanya orang nisbahkan
pada sebuah

pemikiran

kepada bangsa yang menyebarkan

Pemikiran Eropa ,Pemikiran Rusia

dan mengadopsinya ,seperti

.atau diletakan kepada peletak


dasar pemikiran

sehingga dinyatakan ,Pemikiran Marxis,Pemikiran Plato,atau Pemikiran

itu

Hegel. Dan

berdasarkan hal itu kita harus meneliti kembali pemikiran yang kita dapati maupun yang masuk
ditengah-tengah kita Sehingg hati manusia mantap terhadap urusan alam ini, terhadap urusan
dirinya maupun jalan hidupnya.
Sejak manunsia berada dipermukaan bumi ini,hasratnya ingin mengetahui segala hukum
dan kodrat alam yang terdapat disekitarnya,besar sekali. Makin dalam ia meneliti, makin
tampak kepadanya kebesaran alam itu ,melebihi yang semula.kelemahan dirinya makin tampak
pula dan keangkuhannya pun makin berkurang (Almarhum Asy-Syaikh Muhammad Mustafa
al-Maragi -Rektor Magnificus Universitas Al-Azhar ,Kairo ).
Dalam Agama samawi,agama Nasrani ,agama Yahudi maupun diin Islam, mengharuskan
memurnikan keyakinan kepada Tuhan dan sifat-sifatnya. Bangsa Indonesia harus memahami
kembali Keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa (Allah) yang berarti Tuhan yang amat
Tunggal, Begitupun Umat Islam harus memahami Ketauhidan dalam Diin Islam yang tidak

dibatasi oleh Terotorial, ras ,maupun Suku Bangsa Sekalipun.

"Islam datang (dengan diutusnya rasul-rasul ) ketika dunia ini terdapat bertumpuktumpuk aqidah ,paham,legenda-legenda ,mitos-mitos, filsafat, dugaan-dugaan, peemikiranpemikiran yang bercampur aduk antara kebenaran dan kebatilan ,yang sahih dan yang palsu,
agama dan khurafat,filsafat dengan mitos .Dan hati nurani manusia dibawah tumpukan yang
besar ini tertatih-tatih di dalam kegelapan dan dugaan--dugaan semua, tidak mantap pada
suatu keyakinan.Dan Hati manusia tidak akan mantap terhadap urusan alam ini, terhadap
urusan dirinya dan jalan hidupnya, sebelum mantap aqidahnya dan persepsinya tentang TuhanNya dan sifat-sifat-Nya dan sampai ia pada suatu keyakinan yang jelas dan lurus ditengahtengah kebutaan, kesesatan, dan timbunan yang berat ini. "
, Karena manusia dilarang menyembunyikan kebenaran maupun mencampuradukan
kebenaran dengan kebatilan..Maka disusunlah Permulaan yang membahasa komparasi Peran
manusia ini berdasarkan Metode ilmiah,
Metode ilmiah modern mengharuskan apabila hendak mengadakan penelitian terlebih
dahulu kita harus membebaskan diri dari segala prasangka, pandangan hidup dan kepercayaan
yang ada pada diri kita,yang berhubungan dengan penelitian itu. Disitulah kita mengadakan
observasi dan eksperimen , mengadakan perbandingan yang sistematis , kemudian baru dengan
silogisme yang sudah didasarkan kepada premis-premis tadi .Apabila semua itu sudah
disimpulkan ,maka kesimpulan demikian itu pun dengan sendirinya masih perlu dibahas dan
diteliti lagi. Tetapi bagaimanapun juga ini sudah merupakan suatu data ilmiah selama
penelitian tersebut memperlihatkan kekeliruan. Metode ilmiah demikian ini ialah yang terbaik
yang pernah dicapai umat manusia demi kemerdekaan berpikir. Metode dan dasar-dasar
dakwah inilah yang menjadi pegangan Muhammad.(Muhammad Husein Haekal)

Umat Islam

merupakan Penduduk mayoritas

di Negara Kesatuan Republik

Indonesia .Jika kita mengambil pelajaran dari sejarah tentang Kemunduran bangsa saat ini untuk
kemajuan masa mendatang dan termasuk pelajaran sejarah Kemerdekaan Bangsa Indonesia,
tentu tidak terlepas dari Peran serta Umat Islam didalamnya. Dengan mengetahui dasar-dasar
Pemikiran umat Islam yang seharusnya ,terutama dalam hal Peradaban dan Kebudayaan maka
kita bisa berkaca dengan Peradaban dan kebudyaan yang saat ini diajarkan sekolah-sekolah,
Perguruan-perguruan tinggi dan Lembaga pendidikan lainnya. Sehingga Dari langkah mengenal
pemikiran-pemikiran dasar ini dapat berlanjut kepada cara pandang yang khas sebagai Bangsa

Indonesia maupun Sebagai Umat beragama yang melahirkan Kemajuan-kemajuan di masa
mendatang untuk negeri Indonesia yang dicintainya ini.

2. Rumusan masalah.
1. Bagaimana Pengertian Budaya dan Kebudayaan dalam Kerangka Ajar mata
Kuliah ISBD ?

2. Bagaimana Pengertian Budaya dan Kebudayaan dalam Islam ?
3. Bagaimana Sikap Muslim terhadap Budaya dan Kebudayaan Suatu bangsa ?

3. Pembahasaan
1. Pengertian Budaya dan Kebudayaan dalam Kerangka Ajar Mata
Kuliah ISBD .
Pengertian Budaya dalam Kerangka ajar

mata Kuliah ISBD diawali dengan

pengenalan Hakikat manusia sebagai makhluk budaya . Hal ini mengacu kepada potensi
kodrat alami yang dimiliki manusia dan Kepentingan hidup manusia dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya yang terdiri dari kebutuhan Kebendaan

(sarana-

prasarana) atau badani dan kebutuhan yang bersifat rohani atau mental atau psikologi.
Akal diberikan pengertian kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami
yang dimiliki dan Kemampuan berpikir inilah yang digunakan manusia dalam ISBD
untuk memecahkan masalah-masalah hidup yang dihadapinya.Sedangkan kata Budaya

diturunkan dari akar kata “Budi” yang berarti akal dan berasal dari bahasa sanskerta budh
yang artinya akal. Dalam Hal ini juga dicantumkan pengertian menurut Kamus Lengkap
Bahasa Indonesia bahwa budi adalah bagian dari atau alat batin (hati) yg merupakan
paduan akal dan perasaan untuk menimbang baik dan buruk.
Dengan

akal

budinya

manusia

mampu

menciptakan

memperlakukan ,memperbarui ,memperbaiki , mengembangkan

,


mengkreasi

,

dan meningkatkan

sesuatu yang ada untuk kepentingan hidup manusia. Diawal penyampaian juga
disampaikan bahwa manusialah berkempuan menciptakan kebaikan, kebenaran ,keadilan
dan bertanggungjawab .Selain itu manusia juga dengan menggunakan akalnya untuk
kebahagiaan ,baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya.

Sebagai

makhluk berbudaya manusia menciptakan kebudayaan.Jadi budaya adalah

gagasan ,ide dan gagasan manusia.
Dalam teksbook memang tidak dijelaskan secara terinci budaya mana yang akan
dipakai sebagai rujukan untuk menjelaskan manusia sebagai makhluk budaya. Namun
Kebutuhan manusia yang menjadi kepentingan hidup manusia diawal ,dijelaskan dengan
Piramida kebutuhan Maslow, seorang ahli psikologi. Menurut Maslow kebutuhan

manusia dalam hidup dibagi menjadi 5 tingkatan,yaitu ;
1. Kebutuhan fisiologis. Kebutuhan ini menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar dari
organisme ,manusia ,seperti kebutuhan akan makanan, pakaian ,tempat tinggal ,sembuh
dari sakit ,kebutuhan seks, dan sebagainya.
2.Kebutuhan akan rasa aman dan Perlindungan..Kebutuhan ini menyangkut perasaan
perasaan ,seperti bebas dari rasa takut ,terlindung dari bahaya dan ancaman
penyakit,perang, kemiskinan, kelaparan ,perlakuan tidak adil, dan sebagainya.
3.Kebutuhan Sosial .kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan dicintai ,diperhitungkan
sebagai pribadi, diakui sebagai anggota kelompok, rasa kesetiakawanan , kerja sama,
persahabatan ,interaksi dan sebagainya.
4.Kebutuhan akan penghargaan .Kebutuhan ini meliputi kebutuhan dihargainya
kemampuan ,kedudukan ,jabatan, status, pangkat dan sebagainya.
5.Kebutuhan

akan

aktualisasi

diri


.kebutuhan

ini

meliputi

kebutuhan

untuk

memaksimalkan penggunaan potensi-potensi ,kemampuan , bakat ,kreativitas ,ekspresi
diri ,prestasi dan sebagainya.
Menurut maslow ,kebutuhan manusia paling pertama-tama adalah kebutuhan
fisiologis kemudian secara bertahap beralih ke kebutuhan tingkat di atasnya sampai
kebutuhan aktualisasi diri.Hal yang paling mendasar dari doktrin teori ini adalah bahwa
kita tidak dapat memenuhi kebutuhan kita yang lebih tinggi kalau kebutuhan yang lebih
rendah belum terpenuhi..Itu berarti kebutuhan nomor lima akan diupayakan
pemenuhannya kalau kita sudah memenuhi kebutuhan-kebutuhan sebelumnya. Setelah
kebutuhan itu terpenuhi ,baru manusia mampu


meningkatkan derajatnya sebagai

makhluk yang tinggi dibandingkan dengan makhluk lain dengan mengembanggakan sisi
kemanusiaannya. Manusia adalah sebagai pencipta kebudayaan. Dan Penulis mengartikan
sepertinya dengan keharusan melalui tahapan seperti itu.
Sebelum Lebih jauh dari Penjelasan diatas kita menggaris bawahi hal-hal berikut
ini yang dapat dipahami ;
1. Akal adalah kemampuan berpikir manusia.
2. Budi diartikan sebagai batin manusia panduan akal dan perasaan yang
dapatmenimbang baik dan buruk segala sesuatu.
3. Fungsi akal dan budi adalah untuk berpikir guna memecahkan masalah-masalahyang
dihadapi dalam kehidupannya
4. Budaya adalah sebuah ide, gagasan dan pemikiran manusia.
5. sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia,sehingga dalam kehidupan sehari-hari ,kebudayaan itu bersifat
abstrak.
6. Perwujudan kebudyaan adalah hasil dari kebudyaan yang besifat nyata
7. Kebudayaan ada karena ada manusia sebagai penciptanya dan manusia dapat hidup
ditengah kebudayaan yang diciptakannya.

2. Bagaimana Pengertian Budaya dan Kebudayaan dalam Islam.
Dalam

Islam

dikenal

Peradaban

(Hadharah)

,Kebudayaan

(Tsaqofah

),

(madaniyah),yaitu Segala bentuk materi (Fisik) yang terindra. Sebelum menjelaskakan
Ketiganya , bahwa dalam Pemikiran (fikrah ) Islam Segala bentuk fakta ,baik itu benda
maupun perbuatan harus ditentukan Hukumnya atau justifikasinya. Hal ini karena
pemikiran-pemikiran islam yang berisi hukum-hukum islam harus diterapkan dan
dilaksanakan di tengah-tengah masyarakat. Namun Manusia tidak akan dibebani melebihi
apa yang disanggupinya,
Islam berasal dari pencipta semeseta alam.Dia-lah sang pencipta yang
mengetahuui dan memahami karakteristik manusia.Oleh karena itu, tak seorangpun
yang sanggup membuat Sistem yang menyeluruh ,sempurna dan rinci untuk mengatur
kehidupan

manusia layaknya aturan yang diturunkan oleh Sang pencipta kepada

manusia . Sesuatu yang dianggap baik oleh sebagian manusia ,kadang-kadang akan
dianggap buruk oleh yang lainnya. (Muhammad Husein Abdullah).
Selain itu Setiap Justifikasi Pemikiran (fikrah ) harus melalui metode (Thoriqoh )
ilmiah modern untuk dibuktikan kebenarannya,sebenarnya metode ilmiah modern ini
sudah berlaku dalam kegiatan dakwah Nabi Muhammad,
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawabnya. (Terjemah QS.Al-Isra [17] :36 ).
Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya
persangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran. (Terjemah
QS.Yunus [10] :36 ).
Definisi Pemikiran Islam
Sebuah definisi yang benar harus memenuhi dua unsur: komprehensif (jami’an) sekaligus
protektif (mani’an). Yang dimaksud dengan komprehensif (jami’an) yaitu meliputi
seluruh aspek yang dideskripsikan. Dan yang dimaksud dengan protektif (mani’an) yaitu
memproteksi sifat-sifat di luar substansi yang dideskripsikan.
Berdasarkan

ini,

Muhammad

Husain

Abdullah

dalam Dirasat

fi

al-Fikr

al-

Islami mendefinisikan pemikiran Islam dengan: Upaya menilai fakta dari sudut pandang
Islam. Dengan demikian, pemikiran Islam mengandung tiga hal, yakni: (1) Fakta (alwaqi’); (2) Penilaian (al-hukm); dan (3) Keterkaitan fakta dengan penilaian.[2]
Fakta dapat berupa benda atau perbuatan. Fakta berupa benda memiliki dua macam
hukum, yakni mubah (halal) dan haram.[3]
Sedangkan

jika

fakta

itu

berupa

perbuatan,

maka

hukumnya

ada

lima,

yakni fardhu (wajib), mandub(sunnah), mubah, makruh dan haram.[4]
Hukum (penilaian) atas fakta harus diambil dari dalil-dalil syariat yaitu Kitabullah dan
Sunnah Rasul, Ijma’ Sahabat dan Qiyas.

Pemikiran Islam (fikrah Islamiyah ) sendiri ada dua macam, yaitu: (1) pemikiran yang
berkaitan dengan akidah, seperti keimanan kepada Allah, kepada Rasul-rasul-Nya, kitabkitab-Nya dan iman kepada hari akhir; dan (2) Pemikiran yang berkaitan dengan hukum
syariat yang bersifat praktis, seperti shalat, puasa, zakat, haji, jihad, jual beli, sewa
menyewa, akad nikah, dan lain-lain. [5].
Disini jelaslah bahwa menggali dari sumber-sumber syariat merupakan sebuah metode
ilmiah modern yang sekarang ini dimunculkan dan islam telah memilikinya untuk
mencapai sebuah kebenaran..
Metode ilmiah modern mengharuskan apabila hendak mengadakan penelitian terlebih
dahulu kita harus membebaskan diri dari segala prasangka, pandangan hidup dan
kepercayaan yang ada pada diri kita,yang berhubungan dengan penelitian itu. Disitulah
kita mengadakan observasi dan eksperimen , mengadakan perbandingan yang
sistematis , kemudian baru dengan silogisme yang sudah didasarkan kepada premispremis tadi .Apabila semua itu sudah disimpulkan ,maka kesimpulan demikian itu pun
dengan sendirinya masih perlu dibahas dan diteliti lagi. Tetapi bagaimanapun juga ini
sudah merupakan suatu data ilmiah selama penelitian tersebut memperlihatkan
kekeliruan. Metode ilmiah demikian ini ialah yang terbaik yang pernah dicapai umat
manusia demi kemerdekaan berpikir
Dan dengan sedikit kritik kita akan menemukan kesimpulan yang berupa kebenaran
maupun pembiasan kebenaran yang menuju kebohongan dari premis-premis dalam
berbagai ilmu dewasa ini.
Hadharah
Hadharah secara bahasa adalah perkotaan (Al-hadhar), sebagai lawan (kebalikan) dari
kata al-badwu (Badui/Pedalaman) ,jadi yang dimaksud kata tersebut adalah metode
hidup (Thariqat al-hayat ) . Adapun menurut istilah Hadharah adalah sekumpulan
persepsi (pemahaman) tentang kehidupan. Mafahim (Persepsi ) adalah pemikiranpemikiran yang dimanisfestasikan ke dalam tingkah laku (suluk). Perilaku ini ada yang

bersifat maknawi seperti perkara akidah atau akhlak dan ada juga yang bersifat materi
(madiyah) .seperti halnya shalat, jihad,dan pendirian masjid-masjid atau rumah-rumah.
Pemahaman tentang islam adalah seluruh persepsi yang dihasilkan oleh kaum muslimin
berdasarkan asas islam seperti Fiqih ,tafsir dan undang-undang yang mengatur kehidupan
seperti berbagai perjanjian ,dokumen-dokumen milik pengadilan dan masjid.
Sedangkan Tsaqofah (kebudayaan) adalah sekumpulan pengetahuan yang mempengaruhi
akal dan sikap seseorang terhadap fakta (benda maupun perbuatan) Tsaqofah merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Hadharah .Sebab, Tsaqafah adalah pemikiranpemikiran yang menjelaskan sudut pandang dalam kehidupan. Pemikiran-pemikiran
tersebut nantinya akan menjadi sebuah mafahhim (persepsi) yang mengahantarkan
kepada terciptanya sebuah peradaban.
Adapun Segala bentuk materi (fisik) yang terindra disebut Madaniyah, yang terbagi dua
yaitu :
1. Madaniyah yang berhubungan dengan Hadharah ,sekaligus menjadi elemen dari
Hadharah. Madaniyah semacam ini adalah segala bentuk madanaiyah yang
bersifat materi dan lahir dari suatu sudut pandang kehidupan. Dari sini maka
pendirian rumah tempat tinggal menurut islam
hadhrah ,karena bentuk tumahnya harus

merupakan bagian dari

tidak memperlihatkan aurat

wanita .Contoh lain , Modifikasi Stetoskop wireless yang mempermudah dokterdokter perempuan muslim karena tidak harus menanggalkan hijabnya untuk
memeriksa pasien. Sementara orang-orang

Sosialis ,Kapitaslis –seseuai

Hadharah yang mereka miliki- tentu tidak akan memperhatikan hal-hal seperti
itu.
2. Hadharah yang merupakan hasil ilmu pengetahuan dan industry seperti alat-alat
laboratorium dan furniture. Semua ini adalah bentuk-bentuk madaniyah yang
bersifat universal yang dalampengambilannya tidak perlu memperhatikan aspek
apapun

(tidak

memperhatikan

siapa

dan

darimana

asal

benda-benda

tersebut.penj ) ,karena hal itu tidak muncul dari sebuah hadharah dan sama sekali
tidak berhubungan dengan Hadharah.
Jadi Sikap Umat Islam terhadap Hadharah (peradaban ),Tsaqofah (budaya ), dan
ilmu-ilmuyang dimiliki oleh bangsa lain adalah,

1. Kaum muslimin tidak boleh mengambil Hadharah dan Tsaqofah yang bukan
Hadharah dan Tsaqofah Islam. Sebab, mengambilnya berarti berhukum dengan
selain islam.
2. Mengenai madaniyah , jika madaniyah itu lahir atau dihasilkan ari suatu
pandangan hidup tertentu selain islam,maka seorang muslim tidak boleh
mengambilnya; Seperti patung dan Salib.Sedangka jika berupa ilmu sains, boleh
diambil.
3. Kaum muslimin diperbolehkan mengambil ilmu-ilmu yang bersiat eksperimental.
Siapapun dan dari manapun sumbernya, sepertilmu fisika, kedokteran ,ilmu-ilmu
Komputer (informatika) dan lain-lainnya.

3. Bagaiman Sikap Umat Islam terhadap suatu budaya dan kebudayaan?
Manusia harus senantiasa bersyukur dengan segenap perasaan yang melimpah
sampai masuk kedalam hati dengan mengingat Tuhannya. Karena Keberadaan manusia
sejak awal adalah kelimpahan (kemurahaan) Tuhan

dari sekian kemurahan yang

melimpahi Seluruh Makhluk-Nya atau segala sesuatu yang Tuhan ciptakan.Sikap yang
timbul dari manusia yang meyakini Ketuhanan dan Sifat-sifat yang melekat pada-Nya
tentu tidak akan melakukan sedikitpun hal atau ucapan yang datang kepadanya tanpa
terlebih dahulu memeriksanya .
Rubbiyah Mutlak (Ketuhanan Yang mutlak-bersifat harus ada) merupakan
persimpangan jalan antara kejelasan Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Sila-Pertama
pancasila yang didasari Tauhid yang sempurna dan lengkap dalam Islam dengan
Kegelapan (Komusnisme,Polyteisme ) yang timbul karena tidak adanya kejelasan hakikat
ini dengan gambarannya yang pasti . Dalam kamus KBBI Maha Esa didefiniskan ‘amat
tunggal (Alla)‘. Banyak orang yang mengakui Alla dengan sifat-sifat-Nya sebagai satusatunya yang mengadakan alam semesta ini,tetapi mereka mengakui banyak tuhan yang
mengatur kehidupan ini. Sayid Qutb mengatakan bahwa Kadang-kadang sikap dan
pandangan seperti ini tampak aneh dan menggelikan ,tetapi ia terus ada. Akidah-akidah
jahiliah yang dominan diseluruh permukan bumi pada waktu islam datang-berlaku juga
saat ini- penuh dengan kepeprcayaan terhadap tuhan-tuhan yang bermacam-macam, yang

disifati disamping tuhan besar sebagaimana anggapan mereka. Memutlakan rububiyah
(ketuhana) dan pencakupan ketuhanan ini terhadap semesta alam secara keseluruhan ,
merupakan persimpangan jalan antara keteraturan dan kekacuan dalam bidang akidah.
Hati manusia harus mantap terhadap ketuahan yang Maha Esa , supaya manusia
mengarah kepada Tuhan yang satu , menetapkan dan mengakui untuk-Nya saja
kekuasaan Mutlak, meruntuhkan tuhan-tuhan yang bermacam-macam tadi. Pemeliharaan
Allah selamnya tidak akan pernah putus, tidak pernah melemah dan tidak pernah hilang ,
bukan seperti pemahaman Aristoteles yang mengatakan bahwa Allah telah mngadakan
semesta ini, kemudian tidak menghiraukannya lagi,karena Allah itu amat tinggi sehingga
tidak perlu memperhatikan apa yang di bawah-Nya. Aristoteles dengan pemikirannya ini
menganggap dirinya filsuf terbesar dan pikirannya juga yang paling hebat. (Sayid QutbTafsir fii Zhilalil Quran )
Dalam pembahasan ini penulis culikan dari tulisan founding father kita, Muhammad
Natsir mengenai sikap-sikap kebuayaan islam ,Didalam buku ‘Capita Selecta’,“Islam itu
sesungguhnya lebih dari satu sistem agama saja, dia itu adalah satu kebudajaan yang
lengkap.(Prof.H.A.R. Gibb).” .Inilah adalah penilaian dari Ahli Sejarah terkemuka dalam
bukunya yang terkenal ‘Wither Islam’ ,penilaian yang terlepas dari kefanatikanagama,dan membentangkan keyakinan yang berdasarkan penyelidikan teliti dan
seksama .Berikut ini beberapa Hal yang harus diperhatikan sebagai patokan;
1. Agama Islam menghormati akal manusia dan mendudukkan akal itu pada tempat
jang terhormat serta menjuruh agar manusia mempergunakan akal itu untuk menjelidiki
keadaan alam.
2.

Agama

Islam

mewajibkan

pemeluknya,

baik

laki-laki

maupun

perempuan,menuntut ilmu. „Tuntutlah ilmu dari buaian sampai keliang ahad", kata Nabi
Muhammand s.a.w.
3. Agama Islam melarang bertaklid-buta, menerima sesuatu sebelum diperiksa,
walaupun datangnja dari kalangan sebangsa dan seagama atau dari ibu-bapa dan nenekmojang sekalipun. Dan janganlah engkau turut apa jang engkau tidak mempunyai
pengetahuan atasnya, karena sesungguhnja pendengaran, penglihatan dan hati itu,
semuanja akan ditanya tentang itu. (Q.s. Bani Israil: 36.)

4. Agama Islam menyuruh memeriksa kebenaran, walaupun datangnya dari kaum
yang berlainan bangsa dan kepercayaan.
5. Agama Islam menggemarkan dan mengerahkan pemeluknya pergi meninggalkan
kampung halaman berjalan kenegeri lain, memperhubungkan silaturrahim dengan bangsa
dan golongan lain,saling bertukar rasa dan pemandangan. Wajib atas tiap* Muslimin
yang kuasa, pergi sekurangnya sekali seumur hidupnya mengerjakan haji. Pada saat itu
terdapatlah pertemuan yang karib antara segenap bangsa dan golongan diatas dunia ini.
Keadaan itu menimbulkan perhubungan persaudaraan dan perhubungan kebudayaan
(akkulturasi) yang sangat penting artinya untuk kemajuan tiap-tiap bangsa.
Disaat Sebagian usaha dari orang-orang agama lain ,menjaga rusaknya agama dengan
melarang para pengikutnya membaca buku-buku yang berisi keykinan

lain dan

memasukan buku-buku berbahaya itu kedalam daftar buku-buku yang tidak boleh oleh
pengikut agamanya. Pada saat berdirinya Kebudayaan Islam , orang Islam telah
menunjukan kepada dunia , bagaimana islam memiliki kesiapan untuk menerima
kebudayaan dari bangsa-bangsa terdahulu ,Yunani, Persia, Rumawi, India dan lainlain.dan Islam Juga memiliki kecakapan dalam melindungi hasil kesusastraan lama agar
tidak lenyap dilupakan zaman. Hasil-hasil karya itu bertebaran dimana-mana ,tidak
dipedulikan oleh bangsa –bangsa yang telah jatuh dan generasi penerusnya yang
mengalami kerusakan dan kemunduran. Semua disimpan , diteliti, dikomparasikan,
dikembangkan agar ditebarkan kembali keseluru dunia dengan sudut pandang Islam.
Dalam Hal ini Akan disampaikan secara detail Kesimpulan Komparasi budaya dan
kebudyaan ,agar lebih jelas ;
1. Budaya dalam ISBD terdefinisi dari Bahasa Sanskerta

‘Budhhayah’

berarti

ide,gagasan dan pemikiran manusia. Dalam KBBI ,budaya berupa kata benda yang
berarti pikiran ,akal budi. budi adalah bagian dari

atau alat batin (hati) yg

merupakan paduan akal dan perasaan untuk menimbang baik dan buruk.Jadi
Budaya adalah ide,gagasan atau pemikiran manusia yang melibatkan hati untuk
menimbang yang baik dan buruk yang memandu akal dan perasaan.
2. Budaya dalam Islam lebih dekat kepada definisi Pemikiran (Fikrah ) Yaitu Upaya

menilai fakta dari sudut pandang Islam. Dengan demikian, pemikiran Islam
mengandung tiga hal, yakni: (1) Fakta (al-waqi’); (2) Penilaian (al-hukm); dan (3)

Keterkaitan fakta dengan penilaian.[2]. Sedangkan pemikiran Islam dibangun oleh
dua asas,yakni akal dan syariat (peraturan Allah).Sumber Hukum Islam dan
seluruh bagiannya adalah Hukum syariat yang bersumber dari wahyu .Maka agar
suatu pemikiran dianggap sebagai pemikiran islam maka harus digali dari sumbersumber syariat, yaitu Al-Quran,dan as-Sunah serta apa yang ditunjuk oleh Al-Quran
dan as-Sunah yakni Ijma sahabat dan Qiyas.(Muhammad Husein Abdullah).
3. Kebudyaan Dalam ISBD didefinisikan sebagai sistem pengetahuan yang meliputi
sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,sehingga dalam
kehidupan sehari-hari ,kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudyaan adalah

hasil dari kebudyaan yang besifat nyata (Herimanto dan

Winarno,ISBD 2008).
4. Dalam Hadharah (Peradaban Islam) , Tsaqofah (kebudayaan) adalah sekumpulan
pengetahuan yang mempengaruhi akal dan sikap seseorang terhadap fakta (benda
maupun perbuatan). Tsaqafah adalah pemikiran-pemikiran yang menjelaskan sudut
pandang dalam kehidupan. Pemikiran-pemikiran tersebut nantinya akan menjadi
sebuah mafahhim (persepsi) yang mengahantarkan kepada terciptanya sebuah
peradaban.
5. Mafahim (Persepsi ) adalah pemikiran-pemikiran yang dimanisfestasikan ke dalam
tingkah laku (suluk).
6. Madaniyah adalah Segala bentuk materi (fisik) yang

terindra .Madaniyah

Merupakan bagian dari Hadharah (Peradaban ). jika madaniyah itu lahir atau
dihasilkan dari suatu pandangan hidup tertentu selain islam,maka seorang muslim
tidak boleh mengambilnya.
7. Kaum muslimin tidak boleh mengambil Hadharah dan Tsaqofah yang bukan
Hadharah dan Tsaqofah Islam. Sebab, mengambilnya berarti berhukum dengan
selain islam.
8. Dengan dasar-dasar diatas maka seorang Mahasiswa Muslim tidak boleh
mengambil Mafahim dari Mata Kuliah ISBD yang tidak sesuai dengan Pemikiran
islam (Fikrah Islam)- dan Hadharah Islam (Peradaban Islam). Karena Islam
memiliki karakteristik yang khusus dan Sempurna .

9. Aqidah Islam merupakan kaidah ketauhidan dari Allah yang mendasari pemikiran
Islam dan termanisfestasikan dalam semua tingkah laku.

DAFTAR PUSTAKA
Mumammad

Husein

Abdullah.(2002).Studi

Dasar-dasar

Pemikiran

Islam.Bogor :Pustaka Thariqul Izzah.
Muhammad Husein 2009.Haekal.Sejarah Hidup Muhammad.Jakarta:Litera
AntarNusa.
Ajat Sudrajat ,dkk.2008.Din Al-Islam Pendidikan Agama Islam DiPerguruan
Tinggi Umum. Yogyakarta :UNY Press.
Herimanto,Winarno.2008.Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.Jakarta :Bumi Aksara.
Sayyid

Qutb.(t.t).Tafsir

Fii

Zhilalil

(online).http://tafsirzilal.files.wordpress.com/2012/06/alfatihahindon1.pdf. Diakses tanggal anonym.

Quran.