HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL HKI Multi Rezim

CIPTA
HAK CIPTA YANG TERKAIT DENGAN CYBER LAW

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)

Dr. Sri Walny Rahayu, S.H., M.Hum
Fakultas Hukum
Universitas Syiah Kuala
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/20
16

1

Pendahuluan
Apakah

HaKI itu?
Apa saja objek/bidang
perlindungannya?

Mengapa HaKi Penting
untuk dilindungi?

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/20
16

2

Imajinasi


Jika pergi ke toko buku, apakah ada kewajiban moral untuk
tidak mencuri buku yag dijual di toko buku tersebut?



Jika anda seorang pembatik, menciptakan beberapa pembatik
terkenal memiliki penghasilan eknonomi dari penjualan batik

tersebut. Suatu perusahaan besar membeli sehelai kain batik
dari anda, meniru motif batik yang anda ciptakan,
memproduksinya secara besar2an , bahkan menjualnya secara
lebih murah. Orang2 berhenti membeli batik dari anda
beralih kepada pengusaha yang menjualnya dengan harga
yang lebih murah. Anda bangkrut. Apakah hukum memberikan
perlindungan terhadap pencurian, penjiplakan kreatifitas
manusia? Apa yang harus dilakukan ketika motif batik anda
dijiplak? Bagaimana cara mencegah terjadinya
pencurian/penjiplakan yang dilakukan pihak lain terhadap
hasil kreativitas yang dihasilkan seseorang?


©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016
3

Definisi HaKI dari the TRIPs
(Perjanjian internasional tentang Aspek2 Perdagangan

HaKI) dan pembagian bidang HaKI


Trips tidak memberikan definisi HaKI



HKI umumnya berhubungan dnegan perlindungan
penerapan ide dan informasi yang memiliki nilai
komersial.



HK merupakan kekayaan pribadi yang dapat
dimiliki dan diperlakukan sama dengan bentuk
kekayaan lainnya.

13/11/2016
4
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016


Lanjutan
Pasal 1.2. TRIPs HaKI terdiri


Hak Cipta dan Hak terkait



Merek Dagang



Indikasi Goegrafis



Desain Industri




Paten



Tata Letak (topografi) Sirkuit Terpadu



Perlindungan informasi Rahasia



Kontrol terhadap praktik persaingan usaha tidak sehat
dan lisensi

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/20
16


5

Pengaturan HaKI di Indonesia


Kedudukan HaKI dalam sistem Hukum Benda Buku Ke-II
KUH Perdata



Pasal 499 KUH Perdata “Menurut paham Undang-undang
yang dinamakan kebendaan ialah tiap-tiap barang dan
tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milik”.



Pasal 503 KUH Perdata
kebendaan tersebut bertubuh dan tidak bertubuh
(antara lain, HaKI, hak tagih/piutang


©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/20
16

6

Lanjutan


Pada umumnya yang diartikan
dengan benda baik itu berupa
benda yang bertubuh, atau tidak
bertubuh berupa hak merupakan
kekayaan, yang dapat dikuasai
manusia




dapat dijadikan obyek hukum.



mempunyai nilai ekonomi

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016
7

Contoh :
 Jika

membeli sebuah DVD
berisi 8 buah lagu. Anda
memiliki DVD tersebut
secara fisik. Bukan hak
cipta terhadap 8 buah lagu
yang ada di dalam DVD

tersebut.

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

8

Apakah Hak Kekayaan Intelektual ?
Hak Kekayaan Intelektual (HKI),
Hak eksklusif yang diberikan oleh
negara kepada seseorang atau
sekelompok orang untuk memegang
monopoli dalam menggunakan dan
mendapatkan manfaat dari kekayaan
intelektual

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

9

Pembagian Bidang HKI dalam Sistem
Hukum HaKI Indonesia


Secara garis besar HKI dibagi dalam 2 (dua) bagian, yaitu:



Hak Cipta (copyright)
(IP, Seni, Sastra)



Hak kekayaan industri (industrial property rights),



a. Paten (patent); b. Desain industri (industrial design);

c. Merek (trademark); d. Penanggulangan praktek
persaingan curang (repression of unfair competition); e.
Desain tata letak sirkuit terpadu (layout design of
integrated circuit); f. Rahasia dagang (trade secret).
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

10

HAKI MENURUT TRIPs
HAKI

HAK CIPTA
UU NO.28 Th. 2014
(HC dan Hak terkait)

RAHASIA
DAGANG
UU NO. 30 / 2000

HAK KEKAYAAN
INDUSTRI

PATEN
UU NO. 13/2016

MEREK
UU NO. 15/2001

INDIKASI
GEOGRAFIS
UU NO. 15 / 2001
13/11/2016

DISAIN
INDUSTRI
UU N0. 31/2000

DESAIN TATA LETAK
SIRKUIT
TERPADU
UU No. 29/2000

11
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

HAKI & KREATIVITAS


HKI merupakan hasil kreativitas manusia



Perlu ada penghargaan dan insentif



Perlindungan kreativitas dan inovasi
makro



HK berkaitan dengan Ekonomi Kreatif
HKI bagian pengaturan sebagai isu global



12
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

Konsep HKI


HKI kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (UU
& wewenang menurut hukum)



Kekayaan intelektual yang bersifat ciri yang menjadi
milik orang



Kekayaan intelektual kekayaan yang timbul dari
kemampuan intelektual manusia (karya di bidang
teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan sastra)

13/11/20
16
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13

KETERKAITAN HKI DENGAN TEKNOLOGI
INFORMASI


Hak Cipta, Hak Terkait
(Ekspresi Budaya Tradisional
(EBT) dan Pengetahuan
Tradisional/PT )



Merek dan nama Domain



Desain Industri



Integrated Circuit



Paten



Trade Secrets



REPRESSION OF UNFAIR
COMPETITION;
14
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

Domain Name & Passing off



Domain Name v.
Trade Mark



Domain name &
Passing Off



Domain Name &
Typosite
13/11/2016
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

15

Paten & Pengembangan
Teknologi


Register Paten sebagai Dasar Perlindungan



Perjanjian Lisensi dan Perlindungan paten
domestik



Perlindungan paten dan Traditional
Knowledge

13/11/20
16
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

16

Paten & Pengembangan Teknologi


Register Paten
sebagai Dasar
Perlindungan



Perjanjian Lisensi dan
Perlindungan paten
domestik



Perlindungan paten
dan Traditional
Knowledge
13/11/20
16
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

17

CIPTA
HAK CIPTA YANG TERKAIT DENGAN CYBER LAW

Instrumen Hukum Internasional
Paling Mutakhir
TRIPs –WTO
National Treatment
•Non-discrimination
•Full Compliance
•Kaidah penunjuk Konvensi HKI

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/20
16

18

Hak Cipta
 Hak

Cipta adalah hak eksklusif pencipta
yang timbul secara otomatis berdasarkan
prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan
diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa
mengurangi pembatasan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan.

13/11/2016
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

19

Pencipta adalah…
Seorang

atau beberapa
orang yang secara
sendiri-sendiri atau
bersama-sama
menghasilkan suatu
ciptaan yang bersifat
khas dan pribadi

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

20

Ciptaan adalah…
 Setiap

hasil karya cipta di
bidang ilmu pengetahuan,
seni, dan sastra yang
dihasilkan atas inspirasi,
kemampuan, pikiran,
imajinasi, kecekatan,
keterampilan, atau keahlian
yang diekspresikan dalam
bentuk nyata.
13/11/2016
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

21

Pemegang Hak Cipta adalah…
 Pencipta

sebagai pemilik Hak

Cipta,
 Pihak yang menerima hak
tersebut secara sah dari
Pencipta,
 Pihak lain yang menerima lebih
lanjut hak dari pihak yang
menerima hak tersebut secara
sah
13/11/20
16
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

22

Hak Terkait (Neighboring
Rights)


Hak yang berkaitan dengan Hak Cipta merupakan hak
eksklusif.



Hak terkait dimiliki secara eksklusif oleh

pelaku pertunjukan,
producer fonogram,
lembaga Penyiaran
13/11/20
16
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

23

Pelaku Pertunjukan
 Seorang

atau beberapa
orang yang secara sendirisendiri atau bersama-sama
menampi]kan dan
mempertunjukkan suatu
Ciptaan
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

24

Produser Fonogram adalah
 Individu

atau badan hukum
yang pertama kali merekam
dan memiliki tanggung jawab
melaksanakan perekaman suara
atau perekaman bunyi, baik
perekaman pertunjukan
maupun perekaman suara atau
bunyi lain.

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

25

Lembaga Penyiaran adalah


lembaga Penyiaran publik, lembaga
Penyiaran swasta, lembaga
Penyiaran komunitas, lembaga
Penyiaran berlangganan yang dalam
melaksanakan tugas, fungsi, dan
tanggung jawabnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

26

OBYEK HAK CIPTA

•ILMU PENGETAHUAN
•SENI
•SASTRA
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

27

Objek Ciptaan yang
Dilindungi


buku, pamflet, perwajahan karya
tulis yang diterbitkan, dan semua
hasil karya tulis
 ceramah, kuliah, pidato, dan
Ciptaan sejenis lainnya;
 alat peraga yang dibuat untuk
kepentingan pendidikan dan ilmu
pengetahuan;
 lagu dan/atau musik dengan atau
tanpa teks;
13/11/2016
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

28

Lanjutan…










Potret
drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan,
dan pantomim;
karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan,
gambar, ukiran, kaligrafi, seni pahat, patung,
atau kolase;
karya seni terapan;
karya arsitektur;
peta;
karya seni batik atau seni motif lain;
karya fotografi;
13/11/2016

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

29

Lanjutan..


karya sinematografi;



terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, basis data, adaptasi,
aransemen, modifikasi dan karya lain dari hasil transformasi;



terjemahan, adaptasi, aransemen, transformasi, atau modifikasi
ekspresi budaya tradisional;



kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam format yang dapat
dibaca dengan Program Komputer maupun media lainnya;



kompilasi ekspresi budaya tradisional selama kompilasi tersebut
merupakan karya yang asli;



permainan video;



Program Komputer

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

30

OBYEK HAK CIPTA

SENI RUPA DALAM SEGALA BENTUK SEPERTI SENI LUKIS, GAMBAR,
SENI UKIR, SENI KALIGRAFI, SENI PAHAT,
SENI PATUNG, KOLASE, DAN SENI TERAPAN; ARSITEKTUR;
PETA;SENI BATIK;FOTOG RAFI;

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/20
16

31

OBYEK YANG DILINDUNGI
REZIM HAK CIPTA DAN DESAIN INDUSTRI

SENI PATUNG DILINDUNGI HAK CIPTA & DESAIN INDUSTRI
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/20
16

32

OBYEK YANG DILINDUNGI
REZIM HAK CIPTA DAN DESAIN INDUSTRI

SENI PAHAT DILINDUNGI HAK CIPTA & DESAIN INDUSTRI
13/11/20
16
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

33

OBYEK YANG DILINDUNGI
REZIM HAK CIPTA DAN DESAIN INDUSTRI
DAN PATEN

SENI TERAPAN DILINDUNGI HAK CIPTA & DESAIN INDUSTRI & PATEN
13/11/20
16
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

34

OBYEK YANG DILINDUNGI
HAK CIPTA DAN DESAIN INDUSTRI

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

35

Hak Cipta dalam UUHC Tahun 2014
 Hak

Cipta (HC) adalah hak eksklusif
pencipta yang timbul secara otomatis
berdasarkan prinsip deklaratif setelah
suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk
nyata tanpa mengurangi pembatasan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

 HC

baru dilindungi dalam wujud fixation

 Ide

tidak dilindungi oleh HC
13/11/2016

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

36

Pencipta adalah...
 Pencipta

adalah seorang atau
beberapa orang yang secara
sendiri-sendiri atau bersamasama menghasilkan suatu
ciptaan yang bersifat khas dan
pribadi
13/11/20
16
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

37

Ciptaan adalah...
 Ciptaan

adalah setiap hasil
karya cipta di bidang ilmu
pengetahuan, seni, dan sastra
yang dihasilkan atas inspirasi,
kemampuan, pikiran, imajinasi,
kecekatan, keterampilan, atau
keahlian yang diekspresikan
dalam bentuk nyata.

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

38

Pemegang Hak Cipta
adalah...
 Pemegang

Hak Cipta adalah
Pencipta sebagai pemilik Hak
Cipta, pihak yang menerima
hak tersebut secara sah dari
Pencipta, atau pihak lain yang
menerima lebih lanjut hak dari
pihak yang menerima hak
tersebut secara sah.
13/11/2016

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

39

Hak Terkait (Neighboring Rights)
 Hak

Terkait adalah hak yang
berkaitan dengan Hak Cipta
yang merupakan hak
eksklusif bagi pelaku
pertunjukan, producer
fonogram, atau lembaga
Penyiaran.

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

40

Pelaku Pertunjukan adalah...
 Pelaku

Pertunjukan adalah
seorang atau beberapa orang
yang secara sendiri-sendiri atau
bersama-sama menampi]kan
dan mempertunjukkan suatu
Ciptaan.

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

41

Produser Fonogram
 orang

atau badan hukum yang
pertama kali merekam dan
memiliki tanggung jawab untuk
melaksanakan perekaman suara
atau perekaman bunyi, baik
perekaman pertunjukan maupun
perekaman suara atau bunyi
lain.

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

42

Lisensi dan Royalti


Lisensi adalah izin tertulis yang diberikan
oleh Pemegang Hak Cipta atau Pemilik
Hak Terkait kepada pihak lain untuk
melaksanakan hak ekonomi atas
Ciptaannya atau produk Hak Terkait
dengan syarat tertentu.



Royalti adalah imbalan atas pemanfaatan
Hak Ekonomi suatu Ciptaan atau Produk
Hak Terkait yang diterima oleh pencipta
atau pemilik hak terkait

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

43

Lembaga Manajemen Kolektif
 institusi

yang berbentuk badan
hukum nirlaba yang diberi
kuasa oleh Pencipta, Pemegang
Hak Cipta, dan/atau pemilik
Hak Terkait guna mengelola hak
ekonominya dalam bentuk
menghimpun dan
mendistribusikan royalti.

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/20
16

44

Penggunaan Komersial HC dan Ganti
Rugi


Penggunaan Secara Komersial adalah pemanfaatan
Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait dengan tujuan
untuk memperoleh keuntungan ekonomi dari berbagai
sumber atau berbayar.



Ganti rugi adalah pembayaran sejumlah uang yang
dibebankan kepada pelaku pelanggaran hak ekonomi
Pencipta, Pemegang Hak Cipta dan/atau pemilik Hak
Terkait berdasarkan putusan pengadilan perkara
perdata atau pidana yang berkekuatan hukum tetap
atas kerugian yang diderita Pencipta, Pemegang Hak
Cipta dan/atau pemilik Hak Terkait.
13/11/2016
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

45

Pembajakan HC
 Penggandaan Ciptaan
dan/atau produk Hak
Terkait secara tidak sah dan
pendistribusian barang hasil
penggandaan dimaksud
secara luas untuk
memperoleh keuntungan
ekonomi.
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

46

UUHC berlaku bagi
 semua

Ciptaan dan produk Hak
Terkait WN, penduduk, dan BH
Indonesia;
 semua Ciptaan dan produk Hak
Terkait bukan WNI, bukan penduduk
Indonesia,
 bukan BH Indonesia yang untuk
pertama kali dilakukan Pengumuman
di Indonesia;

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/20
16

47

Lanjutan UUHC berlaku bagi..


semua Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait
dan pengguna Ciptaan dan/atau produk Hak
Terkait bukan WNI, bukan penduduk Indonesia,
dan bukan BH Indonesia dengan ketentuan:


negaranya mempunyai perjanjian bilateral
dengan negara RI mengenai pelindungan
Hak Cipta dan Hak Terkait;



negaranya dan Negara RI merupakan pihak
atau peserta dalam perjanjian

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

48

Lembaga Penyiaran adalah


lembaga Penyiaran publik, lembaga
Penyiaran swasta, lembaga
Penyiaran komunitas maupun
lembaga Penyiaran berlangganan
yang dalam melaksanakan tugas,
fungsi, dan tanggung jawabnya
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan.

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

49

Lingkup UUHC dan Jenis
Kepemilikan HC


UU HC mengatur (a) Hak Cipta dan
(b) Hak terkait—(Pasal 3 UU HC Thn
2014)



Hak Cipta sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 huruf a merupakan
hak eksklusif yang terdiri atas hak
moral dan hak ekonomi (Pasal 4 UU
HC Tahun 2014)
13/11/2016

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

BENTUK HAK
1.HAK EKONOMI
2.HAK MORAL
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/20
16

51

HAK EKONOMI
Hak

ekonomi merupakan
hak eksklusif Pencipta
atau Pemegang Hak Cipta
untuk mendapatkan
manfaat ekonomi atas
Ciptaan.

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

52

HAK EKONOMIS
MELIPUTI HAK UNTUK :
penerbitan Ciptaan;
Penggandaan Ciptaan dalam
segala bentuknya;
penerjemahan Ciptaan;
pengadaptasian,
pengaransemenan, atau
pentransformasian Ciptaan;
Pendistribusian Ciptaan atau
salinannya;
pertunjukan Ciptaan;
Pengumuman Ciptaan;
Komunikasi Ciptaan; dan
penyewaan Ciptaan

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/20
16

53

HAK EKONOMIS
Setiap Orang yang melaksanakan hak ekonomi
wajib mendapatkan izin Pencipta atau Pemegang
Hak Cipta.
Setiap Orang yang tanpa izin Pencipta atau
Pemegang Hak Cipta dilarang melakukan
Penggandaan dan/atau Penggunaan Secara
Komersial Ciptaan.

13/11/20
16
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

54

Pengalihan Hak Ekonomi


Hak Cipta merupakan Benda
bergerak tidak berwujud.



Hak Cipta dapat beralih atau
dialihkan, baik seluruh maupun
sebagian karena:



pewarisan; hibah; wakaf; wasiat;
perjanjian tertulis; sebab lain yang
dibenarkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

55

Lanjutan…
 Hak

Cipta dapat dijadikan
sebagai objek jaminan fidusia.

 Ketentuan

mengenai Hak Cipta
sebagai objek jaminan fidusia
sebagaimana dimaksud pada
ayat (3)

 dilaksanakan

sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

56

Lanjutan…


Hak ekonomi atas suatu Ciptaan
tetap berada di tangan Pencipta
atau Pemegang Hak Cipta selama
Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
tidak mengalihkan seluruh hak
ekonomi dari Pencipta atau
Pemegang Hak Cipta tersebut
kepada penerima pengalihan hak
atas Ciptaan

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

57

Lanjutan…
 Hak

ekonomi yang dialihkan
Pencipta atau Pemegang
Hak Cipta untuk seluruh
atau sebagian tidak dapat
dialihkan untuk kedua
kalinya oleh Pencipta atau
pemegang Hak Cipta yang
sama.

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

58

Hak Terkait memiliki Hak
Eksklusif
 hak

moral Pelaku
Pertunjukan;
 hak ekonomi Pelaku
Pertunjukan;
 hak ekonomi Produser
Fonogram;
 hak ekonomi Lembaga
Penyiaran.
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

59

HAK MORAL

PS. 6 KONVENSI BERNE :
KLAIM ATAS HAK KEPENGARANGAN (INTEGRITY RIGHT);
KEBERATAN ATAS MODIFIKASI TERTENTU DAN AKSI LAINNYA
YANG BERTENTANGAN (ATRIBUTION RIGHT)

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

60

HAK MORAL
merupakan hak yang melekat secara abadi pada diri
Pencipta untuk tetap mencantumkan atau tidak mencantumkan
namanya pada salinan sehubungan dengan
pemakaian Ciptaannya untuk umum;
menggunakan nama aliasnya atau samarannya;
mengubah Ciptaannya sesuai dengan kepatutan dalam
masyarakat;
mengubah judul dan anak judul Ciptaan;
mempertahankan haknya dalam hal terjadi distorsi Ciptaan,
mutilasi Ciptaan, modifikasi Ciptaan, atau hal yang bersifat
merugikan kehormatan diri atau reputasinya.

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

61

HAK MORAL
TIDAK DAPAT DIALIHKAN SELAMA PENCIPTA MASIH HIDUP, TETAPI PELAKSANAAN HAK
TERSEBUT DAPAT DIALIHKAN DENGAN WASIAT ATAU SEBAB LAIN SESUAI DENGAN
KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SETELAH PENCIPTA MENINGGAL
DUNIA.
PASAL 5 AYAT (3)
DALAM HAL TERJADI PENGALIHAN PELAKSANAAN HAK MORAL SEBAGAIMANA DIMAKSUD
PADA AYAT (2), PENERIMA DAPAT MELEPASKAN ATAU MENOLAK PELAKSANAAN HAKNYA
DENGAN SYARAT PELEPASAN ATAU PENOLAKAN
PELAKSANAAN HAK TERSEBUT DINYATAKAN SECARA TERTULIS.

62
13/11/2016

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

Pencipta,
Ps. 31 – 31 UU HC


Kecuali terbukti sebaliknya, yang dianggap
sebagai Pencipta, yaitu Orang yang namanya:
 disebut dalam Ciptaan;
 dinyatakan sebagai Pencipta pada suatu
Ciptaan;
 disebutkan dalam surat pencatatan Ciptaan;
dan/atau
 tercantum dalam daftar umum Ciptaan sebagai
Pencipta.
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

63

Hasil Karya yang Tidak Dilindungi Hak Cipta






hasil karya yang belum diwujudkan dalam
bentuk nyata;
setiap ide, prosedur, sistem, metode,
konsep, prinsip, temuan atau data
walaupun telah diungkapkan,
dinyatakan, digambarkan, dijelaskan, atau
digabungkan dalam sebuah Ciptaan; dan
alat, Benda, atau produk yang diciptakan
hanya untuk menyelesaikan masalah teknis
atau yang bentuknya hanya ditujukan untuk
kebutuhan fungsional.

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/20
16

64

Tidak ada Hak Cipta atas hasil
karya


hasil rapat terbuka lembaga negara;



peraturan perundang-undangan;



pidato kenegaraan atau pidato
pejabat pemerintah;



putusan pengadilan atau penetapan
hakim; dan



kitab suci atau simbol keagamaan

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/20
16

65

PEMBATASAN HAK CIPTA/ FAIR USE

Pasal

43 – 51 UU HC
Lisensi Wajib Ps. 8486

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

66

Pasal 44 UUHC Tahun 2014


Penggunaan, pengambilan, Penggandaan, dan/atau
pengubahan suatu Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait
secara seluruh atau sebagian yang substansial tidak
dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta jika sumbernya
disebutkan atau dicantumkan secara lengkap untuk
keperluan, antara lain



pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah,
penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan



suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan
yang wajar dari Pencipta atau Pemegang Hak Cipta;



keamanan serta penyelenggaraan pemerintahan,
legislatif, dan peradilan;



ceramah yang hanya untuk tujuan pendidikan dan ilmu
pengetahuan; atau



pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut
bayaran dengan ketentuan tidak merugikan
kepentingan yang wajar dari Pencipta.

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

67

JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN

JANGKA WAKTU

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/20
16

68

Masa Berlaku Hak Moral





Pasal 57
Hak moral Pencipta sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf
a, huruf b, dan huruf e berlaku tanpa
batas waktu.
Hak moral Pencipta sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf
c dan huruf d berlaku selama
berlangsungnya jangka waktu Hak
Cipta atas Ciptaan yang bersangkutan.

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

69

Masa Berlaku Hak Ekonomi








Pelindungan Hak Cipta atas Ciptaan:
buku, pamflet, dan semua hasil karya
tulis lainnya;
ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan
sejenis lainnya;
alat peraga yang dibuat untuk
kepentingan pendidikan dan ilmu
pengetahuan;
lagu atau musik dengan atau tanpa teks;
drama, drama musikal, tari, koreografi,
pewayangan, dan pantomim;
13/11/2016

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

70

Lanjutan Jangka Waktu
Perlindungan Hak Ekonomi
 karya

seni rupa dalam segala
bentuk seperti lukisan, gambar,
ukiran, kaligrafi, seni pahat,
patung,

 atau

kolase;

 karya

arsitektur;

 peta;

dan

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/20
16

71

Lanjutan Jangka Waktu
Perlindungan


karya seni batik atau seni motif
lain,



berlaku selama hidup Pencipta dan
terus berlangsung selama 70 (tujuh
puluh) tahun setelah Pencipta
meninggal dunia, terhitung mulai
tanggal 1 Januari tahun berikutnya.

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/20
16

72

Lanjutan Jangka Waktu
Perlindungan


Dalam hal Ciptaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dimiliki oleh
2 (dua) orang atau lebih,



pelindungan Hak Cipta berlaku
selama hidup Pencipta yang
meninggal dunia paling akhir dan



berlangsung selama 70 (tujuh puluh)
tahun sesudahnya, terhitung mulai
tanggal 1 Januari tahun berikutnya.

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

73

Lanjutan…


Pelindungan Hak Cipta atas Ciptaan
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) yang dimiliki atau
dipegang oleh badan hukum berlaku
selama 50 (lima puluh) tahun sejak
pertama kali dilakukan
Pengumuman.



Selanjutnya perhatikan Pasal 59-63
UU HC Tahun 2014

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

74

Penyelesaian Sengketa
 Penyelesaian

sengketa Hak
Cipta dapat dilakukan melalui
alternatif penyelesaian
sengketa, arbitrase, atau
pengadilan.

 Pengadilan

yang berwenang
sebagaimana dimaksud ayat (1)
adalah Pengadilan Niaga.

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

75

Lanjutan Bentuk Penyelesaian


Pengadilan lainnya selain Pengadilan Niaga tidak
berwenang menangani penyelesaian sengketa
Hak Cipta.



Selain pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak
Terkait dalam bentuk Pembajakan, sepanjang
para pihak yang bersengketa diketahui
keberadaannya dan/atau berada di wilayah NKRI
harus menempuh terlebih dahulu penyelesaian
sengketa melalui mediasi sebelum melakukan
tuntutan pidana.
©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

76

PRINSIP BERNE CONVENTION
PRINSIP PERTAMA : BAHWA PERLAKUAN
NASIONAL
TENTANG KARYA-KARYA YANG BERASAL
DARI SALAH
SATU NEGARA ANGOTA HARUS
PROTEKSI YANG
SAMA PADA SETIAP NEGARA ANGGOTA
LAINNYA

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/2016

77

PRINSIP BERNE
CONVENTION
PRINSIP KEDUA : BAHWA PERLAKUAN NASIONAL
TIDAK TERGANTUNG DARI FORMALITAS, YANG HAL INI BERARTI
BAHWA PERLINDUNGAN DIBERIKAN SECARA OTOMATIS
DAN TIDAK MEMERLUKAN PENDAFTARAN, DEPOSIT
ATAU PEMBERITAHUAN FORMAL DALAM KAITAN DENGAN PUBLIKASI

©Sri Walny Rahayu/HKI/H.Dagang/2016

13/11/20
16

78

HAK CIPTA DI INTERNET
DIGITAL COPY SEBAGAI PROSES
AKSES INTERNET

HAK CIPTA DI INTERNET
WEB
SITE
2

WEB SITE
1

DOWN
LOADER

HAK CIPTA DI INTERNET

CONTOH PELANGGARAN

CONTOH KASUS PELANGGARAN LANGSUNG :
RELIGIOUS TECHNOLOGY CENTER v. NETCOM ON-LINE
COMMUNICATION SERVICE, Inc., 907 F. SUPP 11361, 37 USPQ2nd 1545 (1995)

KASUS NAPSTER


DIMULAI TAHUN 1999 DIMANA ORANG SECARA
BERAMAI-RAMAI MELAKUKAN SHARE & DOWNLOAD
FILE MP3 MELALUI APLIKASI NAPSTER



TERJARING JUTAAN KLIEN TERKONEKSI KE SERVER
NAPSTER DAN DAPAT DI-SHARE RIBUAN GIGABYTES
DATA MP3 YG DAPAT DI DOWNLOAD SECARA GRATIS



TERDAPAT LEBIH DARI 20 JUTA USER NAPSTER &
LEBIH DARI 1 JUTA FILE YG DI DOWNLOAD



AKSES THD NAPSTER MEMILIKI KEUNTUNGAN SELAIN
DAPAT MEMPEROLEH FILE MP3 JUGA DAPAT
MEMPEROLEH KOLEKSI LAGU YG JARANG DIMILIKI
ORANG

PRO KONTRA

PRO NAPSTER :
NAPSTER MENDUKUNG PENJUALAN REKAMAN
NAPSTER MEMILIKI SUBSTANSI TIDAK MELANGGAR KODE ETIK
NAPSTER MEMBANTU MEMBANGUN PASAR UNTUK DISTRIBUSI DIGITAL

KONTRA NAPSTER

NAPSTER MERUSAK PENJUALAN REKAMAN;
NAPSTER MEMBANGUN BISNIS BERDASARKAN PEMBAJAKAN;
NAPSTER MELANGGAR UPAYA-UPAYA DISTRIBUSI INDUSTRI
REKAMAN DIGITAL

KASUS NAPSTER

PUTUSAN PENGADILAN :
PENGADILAN PADA TANGGAL 28 JULI 2000 MENYATAKAN NAPSTER
TELAH MELANGGAR HAK CIPTA & DIMINTA MENUTUP LAYANANNYA,
KECUALI UNTUK CHATTING & PROMOSI SITUS ARTIS

PRINSIP PERTAMA : BAHWA PERLAKUAN NASIONAL TENTANG
KARYA-KARYA YANG BERASAL DARI SALAH SATU NEGARA
ANGOTA HARUS DIBERIKAN PROTEKSI YANG SAMA PADA SETIAP
NEGARA ANGGOTA LAINNYA

PRINSIP BERNE CONVENTION

PRINSIP PERTAMA : BAHWA PERLAKUAN NASIONAL
TENTANG KARYA-KARYA YANG BERASAL DARI SALAH
SATU NEGARA ANGOTA HARUS PROTEKSI YANG
SAMA PADA SETIAP NEGARA ANGGOTA LAINNYA

PRINSIP BERNE
CONVENTION
PRINSIP KEDUA : BAHWA PERLAKUAN NASIONAL
TIDAK TERGANTUNG DARI FORMALITAS, YANG HAL
INI BERARTI
BAHWA PERLINDUNGAN DIBERIKAN SECARA
OTOMATIS
DAN TIDAK MEMERLUKAN PENDAFTARAN, DEPOSIT
ATAU PEMBERITAHUAN FORMAL DALAM KAITAN
DENGAN PUBLIKASI

PRINSIP BERNE
CONVENTION

PRINSIP KETIGA : BAHWA PERLINDUNGAN TERSEBUT
ADALAH INDEPENDEN DARI PERSYARATAN PROTEKSI DI NEGARA
ASAL DARI KARYA TERSEBUT

PERAN PERGURUAN TINGGI

1. Sebagai pusat invensi dan inovasi
2. Pengembangan teori dan prinsip perlindungan HKI
3. Melindungi Hasil HKI penelitian melalui Pendaftaran
4. IPR Agreement
5. Sosialisasi dan edukasi Regulasi HKI