Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Pen

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.Berdasarkan hal tersebut terdapat
empat kata kunci yang perlu di perhatikan yaitu,cara ilmiah,data,tujuan,dan
kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu di dasarkan pada ciri-ciri
keilmuan,yaitu rasional,empiris,dan sistematis. Rasional berarti kegiatan
penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal,sehingga terjangkau
oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat di
amati oleh indera manusia. Kemudian sistematis artinya proses yang di gunakan
dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang logis.
Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati)
yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukan derajad
ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang
dapat di gumpulkan oleh peneliti.Untuk mendapatkan data yang langsung valid
dalam penelitian sering sulit dilakukan,oleh karena itu data yang telah terkumpul
sebelum diketahui validitasnya,dapat diuji melalui pengujian reliabilitas dan
obyektivitas.pada umumnya kalau data itureliabel dan obyektif,maka terdapat
kecenderungan data tersebut akan valid.
Data yang valid pasti reliabel dan obyektif. Reliabel berkenaan derajad

konsistensi/keajegan data dalam interval waktu tertentu. Data yang reliabel belum
tentu valid,misalnya setiap hari seseorang karyawan perusahaan pulang malam
dengan alasan ada rapat,padahal kenyataannya tidak ada rapat.Setiap penelitian
mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu.
Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat
penemuan,pembuktian,dan pengembangan. Penemuan berarti data yang di
peroleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya
belum pernah di ketahui.pembuktian berarti data yang di peroleh itu di gunakan
untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan

tertentu.dan pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan
yang telah ada.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian penelitian kuantitatif dan kualitatif ?
2. Apa perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif?
3. Kapan metode kuantitatif dan kualitatif di gunakan ?
4. Apa saja kompetensi peneliti kuantitatif dan kualitatif?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk dapat mendeskripsikan pengertian penelitian kuantitaf dan

kualitatif.
2. Untuk dapat mendeskripsikan perbedaan penelitian kuantitatif dan
kualitatif.
3. Untuk mengetahui penggunaaan metode kuantitatif dan kualitatif.
4. Untuk dapat mendeskripsikan kopetensi penelitian kuantitatif dan
kualitatif.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian metode penelitian kuntitatif dan kualitatif
Metode kuantitatif dan kualitatif sering di pasangkan dengan nama
metode yang tradisional, dan metode baru ; metode positivistik dan metode
postpositivistik; metode scientific dan metode artistik, metode konfirmasi dan
temuan; serta kuantitatif sering di namakan sebagai metode baru, postpositivistik;
artistik; dan interpretive research.
Metode penelitian kuantitatif dinamakan sebagai metode baru, karena
popularitasnya belum lama, dinamakan sebagai metode postpositivistik karena
berlandaskan pada pilsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai
metode artistik,karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola),dan di
sebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan

dengan interprestasi terhadap data yang di temukan di lapanng. Untuk selanjutnya
dalam buku ini kedua metode itu disebut kuantitatif dan kualitatif.
Metode penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu,pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian,analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah di tetapkan.
Filsafat positivisme memandang realitas/ gejala/ fenomena itu dapat
diklasifikasikan, relatif tetap,konkrit,teramati,terukur,dan hubungan gejala bersifat
sebab akibat.
Penelitian pada umumnya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu
yang representatif. Proses penelitian bersifat deduktif,di mana untuk menjawab
rumusan masalah di gunakan konsep atau teori sehingga dapat di rumuskan
hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan data
lapangan. Untuk mengumpulkan data digunakan instrumen penelitian. Data yang
telah terkumpul selanjutnya secara kuatitatif dengan menggunakan statistik

deskriptif sehingga dapat disimpukan hipotesis yang yang ditemukan terbukti atau
tidak. Penelitian kuantitatif pada umumnya dilakukan pada sampel yang diambil
secara random, sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada

populasi di mana sampel tersebut diambil.
Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik
karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting);
disebut juga sebagai medote etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih
banyak
Metode penelitian kualiatatif instrumennya adalah orang atau human
instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Metode kualitatif digunakan untuk
mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna
adalah data yang sebenarnya, data yang pasti merupakan suatu nilai di balik data
yang tampak. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada
generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. Generalisasi dalam penelitian
kualitatitatif dinamakan .
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagi
instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive
dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisi data
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
dari pada generalisasi.
B. Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif

Untuk memahami metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara lebih
mendalam, maka harus diketahui perbedaannya. Perbedaan antar metode kualitatif
dengan kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan tentang aksioma, proses
penelitian, dan karakteristik penelitian itu sendiri.
1. Perbedaan Aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitiab kuantitatif dan
kualitatif meliputi aksioma tentang realistik, hubungan peneliti dengan yang
diteliti, hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai.

a. Sifat Realitas
Dalam memandang realitas, gejala, atau objek yang diteliti, terdapat
perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Seperti telah dikemukakan,
dalam metode kuantitatif yang berlandaskan pada filsafat positifisme, realitas
dipandang sebagai sesuatu yang kongkrit, dapat diamati dengan panca indra, dapat
dikategorikan menurut jenis, bentuk, warna, dan perilaku, tidak berubah, dapat
diukur dan diverivikasi. Dengan demikian dalam penelitian kuantittif, penelitian
dapat menentukan hanya beberapa varibel saja dari obyek yang diteliti, kemudian
dapat membuat intrumen untuk mengukurnya.
b. Hubungan Peneliti dengan yang diteliti
Dalam penelitian kuantitatif, kebenaran itu diluar dirinya, sehingga hubungan

antara peneliti dengan yang diteliti harus dijaga jaraknya sehingga bersifat
independen. Dengan menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data,
maka peneliti kuantitatif hampir tidak mengenal siapa yang diteliti atau responden
yang memberikan data. Dalam penelitian kuliatitatif penelitian sebagi human
instrument dan dengan teknik pengumpulan data observasi berperan serta dan
wawancara mendalam (in depth interview), maka peneliti harus berinteraksi
dengan sumber data. Dengan demikian peneliti kualitatif harus mengenal betul
orang yang memberikan data.
c. Hubungan antar Variabel
Peniliti kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti
lebih bersifat sebab dan akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada varibel
independen. Contoh: pengaruh iklan terhadap nilai penjualan. Iklan sebagai
variabel independen (sebab) dan nilai penjualan sebagai variabel dependen
(akibat).
Dalam penelitian kualitatif yang bersifat holistik dan lebih menekankan
pada proses, maka penelitian kualitatif dalam melihat hubungan antar variabel
pada objek yang diteliti lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi
(interaktif/reciprocal), sehingga tidak diketahui mana variabel independen dan
dependennya. Contoh: hubungan antar iklan dan nilai penjualan. Dalam hal ini
hubungannya interaktif, artinya makin banyak uang yang dikeluarkan untuk iklan


maka akan semakin banyak nilai penjualan, tetapi juga sebalikknya makin banyak
nilai penjualan maka alokasi dan untuk iklan juga akan semakin tinggi.
d. Kemungkinan generalisasi
pada umumnya penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan
(informasi,bukan kedalaman) sehingga metode ini cocok digunakan untuk
populasi yang luas dengan pariabel yang terbatas. Data yang diteliti adalah data
sampel yang di ambil dari populasi tersebut dengan teknik probability sampling
(random). Berdasarkan data dari sampel tersebut,selanjutnya penelitian membuat
generalisasi (kesimpilan sampel diberlakukan kepopulasi) dimana sampel tersebut
di ambil).
Penelitian

kualitatif

tidak

melakukan

generalisasi


tetapi

lebih

menekankan kedalam informasi sehingga sampai pada tingkat makna. Penelitian
kualitatif tidak membuat generalisasi,tidak berarti hasil penelitian kualitatif tidak
dapat di tetapkan di tempat lain. Generalisasi dalam penelitian kualitatif disebut
dengan transferability

dalam bahasa indonesia dinamakan keteralihan.

Maksudnya adalah bahwa,hasil penelitian kualitatif dapat di transferkan atau di
terapkan di tempat lain,manakala kondisi kondisi tempat lain tersebut tidak jauh
berbeda dengan tempat penelitian.
e. Peran nilai
peneliti kualitatif dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi antara
peneliti data dengan sumber data. Dalam interaksi ini baik peneliti maupun
sumber data memiliki latar belakang,pandangan,keyakinan,nilai-nilai,kepentingan
dan persepsi berbeda-beda,sehingga dalam pengumpulan data,analisis,dan

pembuatan laporan akan terikat oleh nilai-nilai masing-masing. Dalam peneliti
kuantitatif,karena peneliti tidak berinteraksi dengan sumber data,maka akan
terbebas dari nilai-nilai yang di bawa peneliti dan sumber data,supaya data yang di
teliti obyektif.
2. Karakteristik penelitian
Berdasarkan karakteristik tersebut dapat di kemukakan disini bahwa penelitian
kualitatif itu:

a. Dilakukan pada kondisi yang alamiah (sebagai lawannya adalah
eksperimen), langsung ke sumber data dan peneliti adalah
instrumen kunci.
b. Peneliti kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul
berbentuk kata-kata atau gambar,sehingga tidak menekankan pada
angka.
c. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dari pada
produk atau outcom.
d. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif
e. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data di balik yang
teramati.
3. Proses penelitian

Perbedaan antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif juga dapat di lihat
dari proses penelitian. Proses dalam metode penelitian kuantitatif bersifat linier
dan kualitatif bersifat sirkuler.
a. Proses penelitian kuantitatif
Seperti telah diketahui bahwa penelitian itu berprinsipnya adalah untuk
menjawab masalah. Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara
(berhipotesis) maka, peneliti

daoat membaca referensi teoritis yang relavan

dengan masalah dan berfikir.
Untuk

menguji

hipotesis

tersebut

peneliti


dapat

memilih

metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai. Pertimbangan ideal
untuk memilih metode adalah tingkat ketelitian data yang di harapkan dan
konsisten yang dikehendaki.
Sedangkan pertimbangan praktis, adalah tersedianya dana, waktu dan
kemudahan yang lain. Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti
dapat menyusun instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat
pengumpulan data yang dapat berbentuk test, angket/kuesioner, untuk pedoman
wawancara atau observasi.
Sebelum instrumen digunakan untuk pengumpulan data, maka intrumen
penelitian harus terlebih dulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Setelah data

terkumpul, maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan
menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu.
Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa
jawaban terhadap rumusan masalah. Berdasarkan proses penelitian kuantitatif di
atas maka nampak bahwa proses penelitian kuantitatif nersifat linier, di mana
langkah-langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah, berteori, berhipotesis,
mengumpulkan data, analisis data dan membuat kesimpulan dan saran.
b. Proses Penelitian Kualitatif
Proses penelitian tahap 1 memasuki objek, peneliti tentu masih terasa asing
terhadap pertunjukan wayang kulit. Setelah memasuki objek, peneliti kualitatif
akan melihat segala sesuatu yang ada di tempat itu, yang masih bersifat umum.
Pada tahap ini disebut tahap orientasi mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar,
dirasakan dan ditanyakan
Proses penelitian kualitatif pada tahap ke 2 disebut tahap reduksi /fokus.
Peneliti mereduksi segala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama.
Pada proses reduksi peneliti ini menyortir data dengan cara memilih mana data
yang menarik, penting, berguna, dan baru. Data yang dirasa tidak dipakai
disingkirkan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka data-data tersebut
selanjutnya dikelompok menjadi berbagai kategori yang ditetapkan sebagai fokus
penelitian.
Proses penelitian kualitatif, pada tahap ke 3, adalah tahap selection. Pada
tahap ini peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci.
Setelah peneliti melakukan analisis yang mendalam terhadap data dan informasi
yang

diperoleh,

maka

peneliti

dapat

menemukan

tema

dengan

cara

mengkonstruksikan data yang diperoleh menjadi sesuatu bangunan, hipotesis atau
ilmu yang baru.
Hasil akhir dari penelitian kualitatif, bukan sekedar menghasilkan data atau
informasi yang sulit dicari melalui metode kuantitatif, tetapi juga harus mampu
menghasilkan informasi-informasi yang bermakna, bahkan hipotesis atau ilmu
baru yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah dan
meningkatkan taraf hidup manusia.

C.

Kapan metode kuantitatif dan kualitatif Di gunakan
1. Penggunaan metode kuantitatif
Seperti telah di kemukakan bahwa,metode kuantitatif dalam buku ini
meliputi metode surpei dan eksperimen. Metode kuantitatif di gunakan
apabila :
a. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
Dalam menyusun proposal penelitian, masalah ini harus di
tunjukan dengan data, baik data hasil penelitian sendiri maupun
dokumentasi.
b. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu
populasi. Metode penelitian kuantitatif cocok di gunakan untuk
mendapatkan informasi yang luas tetapi tidak mendalam. Bila
populasi terlalu luas, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang di ambil dari populasi tersebut.
c. Bila ingin di ketahui pengaruh perlakukan/treatment tertentu
terhadap yang lain. Untuk kepentingan ini metode eksperimen
paling cocok digunakan.
d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis
penelitian dapat berbentuk hipotesis diskriptif,komparatif dan
asosiatif.
e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan
penomena yang empiris dan dapat di ukur.
f. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang
paliditas pengetahuan, teori dan produk tertentu.
2. Metode kualitatif
Metode kualitatif di gunakan untuk kepentingan yang berbeda bila di
bandingkan dengan metode kuantitatif. Berikut ini di kemukakan
kapan kualitatif di gunakan.
a. Bila masalah belum jelas, masih remang-remang atau mungkin
malah masih gelap. Kondisi semacam ini cocok di teliti dengan
metode kualitatif, karena peneliti kualitatif akan langsung masuk

obyek, melakukan penjelajahan dengan gran tour quetion, sehingga
masalah ini dapat di temukan dengan jelas. Melalui penelitian
model ini, peneliti akan melakukan eksplorasi terhadap suatu obyek.
b. Untuk memahami makna di balik data yang tampak. Gejala sosial
sering tidak bisa di pahami berdasarkan apa yang di ucapkan dan di
lakukan orang.
c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang komplek
dapat di uraikan kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode
kualitatif dengan cara berperan serta,wawancara mendalam terhadap
interaksi sosial tersebut.
d. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit di mengerti kalau
tidak di teliti dengan metode kualitatif,dengan teknik pengumpulan
data wawancara mendalam,dan obserpasi berperan serta untuk ikut
merasakan apa yang di rasakan orang tersebut.
e. Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok di
gunakan untuk mengembangkan teori yang di bangun melalui data
yang di peroleh melalui lapangan.Dengan metode kualitatif peneliti
pada tahap awalnya melakukan penjelajahan,selanjutnya melakukan
pengumpulan data yang mendalam sehingga dapat ditemukan
hipotesis yang berupa hubungan antar gejala.
f. Untuk

memastikan

kebenaran

data.

Dengan

metode

kualitatif,melalui teknik pengumpulan data secara gabungan,maka
kepastian data akan lebih terjamin.
g. Meneliti perkembangan sejarah. Dengan menggunakan data
dokumentasi, wawancara mendalam kepada pelaku atau orang yang
di pandang tahu,maka sejarah perkembangan kehidupan seseorang
dapat di ketahui.
Misalnya meneliti sejarah perkembangan raja-raja di jawa.
D. Kompetensi peneliti kuantitatif dan kualitatif
Berikut ini dikemukakan kompetensi yang perlu dimiliki oleh peneliti
kuantitatif dan kualitatif :

1. Kompetensi Peneliti Kuantitatif
a. Memili wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang akan
diteliti,
b. Mampu melakukan analisis masalah secara akurat, sehingga dapat
ditemukan masalah penelitian yang betul-betul masalah,
c. Mamapu menggunakan teori yang tepat sehingga dapat digunakan
untuk memperjelas masalah yang diteliti, dan merumuskan hipotesis
penelitian,
d. Memahami berbagai jenis metode penelitian kuantitatif, seperti
metode survey, ekperimen, expost facto, evaluasi dan sejenisnya,
e. Memahami teknik-teknik sampling, seperti probability sampling dan
nonprobability sampling, dan mampu menghitung dan memilih
jumlah sampel yang representatif dengan sampling eror tertentu.
f. Mampu menyusun instrumen untuk mengukur berbagai variabel yang
diteliti, mampu menguji validitas dan reabilitas instrumen,
g. Mampu mengumpulkan data dengan kuesioner, mampu dengan
wawancara dan observasi,
h. Bila mengumpulkan data dilakukan oleh tim, maka harus mampu
mengorganisasikan tim peneliti dangan baik,
i. Mampu manyajikan data, menganalisis data secara kuantitatif untuk
menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis penelitian yang
telah dirumuskan,
j.

Mampu memberikan interpretasi terhadap data hasil penelitian
maupun hasil pengujian hipotesis,

k. Mampu membuat laporan secara sitematis, dan menyampaikan hasil
penelitian ke pihak-pihak yang terkait,
l. Mampu membuat abstraksi hasil peneliian, dan membuat artikel
untuk dimuat ke dalam jurnal ilmiah.
2. Kompetensi peneliti kualitatif
a. Memliki wawasan yang luas yang mendalam tentang bidang yang
akan diteliti,

b. Mampu menciptakan rapport kepada setiap orang yang ada pada
konteks sosial yang akan diteliti.
c. Memiliki kepekaan untuk melihat setiap gejala yang ada pada
obyek penelitian (konteks social)
d. Mampu menggali sumber dana dengan observasi partisipan, dan
wawancara mendalam secara triangulasi, serta sumber-sumber
lain
e. Mampu

menganalisis

data

kualitatif

secara

induktif

berkesinambungan mulai dari analisis deskriptif, domain,
komponensial, dan tema kultural/budaya
f. Mampu menguji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas, dan
transfrabilitas hasil penelitian
g. Mampu menghasilkan temuan penegtahuan, hipotesis atau ilmu
baru,
h. Mampu membuat laporan secara sitematis, jelas, lengkap dan rinci.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitisn, analisis
data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
di tetapkan.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagi
instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive
dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisi data
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
dari pada generalisasi.
Untuk memahami metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara lebih
mendalam, maka harus diketahui perbedaannya. Perbedaan antar metode kualitatif
dengan kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan tentang aksioma, proses
penelitian, dan karakteristik penelitian itu sendiri.
Penggunaan metode kuantitatif digunakan apabila masalah yang merupakan
titik tolak penelitian sudah jelas. Dalam menyusun proposal penelitian,masalah ini
harus di tunjukan dengan data, baik data hasil penelitian sendiri maupun
dokumentasi.
Metode kualitatif di gunakan untuk kepentingan yang berbeda bila di
bandingkan dengan metode kuantitatif. Bila masalah belum jelas, mungkin malah
masih gelap. Kondisi semacam ini cocok di teliti dengan metode kualitatif, karena
peneliti kualitatif akan langsung mmasuk obyek,melakukan penjelajahan dengan
gran tour quetion,sehingga masalah ini dapat di temukan dengan jelas.

B. SARAN
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi tentang Perbedaan
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, kami selaku penulis makalah menyadari
bahwa dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangan dan kesalahan, penulis
banyak mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak tentang penulisan
makalah ini, khususnya Ibu Anna Marganingsih M.M selaku Dosen Pengampu
Mata Kuliah Metodologi dan Penelitian Pendididikan, semoga dari kritik dan
saran pembaca kami bisa menjadi lebih baik dalam penulisan makalah berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Sugiyono, METODE PENELITIAN KUANTITATIF KUALITATIF
DAN R&D, ALFABETA, Bandung, 2013