BAHASA INDONESIA II OPENCOURSEWARE UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA 08

MEMBACA CEPAT
(SPEED READING)

KEBIASAAN DALAM MEMBACA:
Apakah Anda ... ?








Membaca setiap kata setiap membaca?
Membaca nyaring (vokalisasi) setiap membaca?
“Mendengar” setiap kata (subvokalisasi)
meskipun Anda membaca senyap?
Menggerakkan bibir setiap membaca?
Membaca lambat, hati-hati, dan penuh
kekhawatiran?
Menghindari kuliah yang memerlukan banyak

membaca?
Memiliki buku yang baik dan sesuai dengan
minat, tetapi tidak pernah menyelesaikannya?

Batasan membaca cepat
‘Kemampuan membaca 1.000—2.000 kata per menit (kpm)
dengan memahami bacaan’.
Siapa pembaca terbaik

Kim Peek, yang kemudian diangkat kisahnya menjadi
tokoh Raymond dalam Rain Man, mampu membaca 2
halaman buku secara bersamaan dengan pemahaman
bacaan 98% (mengingat isi sekitar 7.600 buku), padahal
ia dilahirkan tanpa corpus collosum (jaringan saraf yang
menghubungkan hemisfer kiri dan kanan pada otak).

John F. Kennedy berkecepatan membaca 1.000 kata per
menit (top reader).

Lee Kuan Yeuw, jenius kutu buku, dikabarkan cepat sekali

dalam membaca, padahal ia seorang penderita disleksia.

Howard Berg, seorang pendiri kursus speed reading di AS,
mampu membaca 2.500 kata per menit.
Siapa pembaca terburuk? Biasanya akuntan dan Eksekutif
bisnis

Faktor penghambat pembacaan
Faktor Nonteknis:

cacat penglihatan,

ketegangan,

pencahayaan kurang,

kehilangan konsentrasi membaca,

inteligensi,


kekurangan penguasaan kosakata.
Faktor Teknis:

membaca setiap kata untuk mengingat semua (recalcitrant
reading),

membaca lambat (slow reading),

membaca nyaring (dengan vokalisasi),

Subvokalisasi (melafalkan dalam hati)

membaca dengan gerak bibir (lip reading),

membaca mengulang (regression reading),

gerakan kepala

menunjuk dengan jari


STRATEGI UMUM MEMBACA
Strategi membaca ‘rencana membaca dengan
menggunakan cara tertentu’

Strategi 1: mengetahui tujuan membaca.

Strategi 2: mengidentifikasi jenis teks sehingga cara
membaca yang efektif dan efisien dapat diketahui.

Strategi 3: mengetahui seberapa dalam harus membaca
sehingga dapat diketahui cara membaca apakah dengan
skimming, scanning, atau studying.

Strategi 4: dalam membaca dokumen penting,
identifikasi lebih dahulu isi dokumen secara permukaan,
seperti dari daftar isi, prakata/prawacana, kata
pengantar, dan indeks.

Strategi 5: membaca aktif dengan menggunakan alat
bantu, seperti tangan, spidol highlight, pensil.


Strategi 6: mencatat setiap istilah dalam membaca
dokumen teknis yang penuh dengan istilah yang sulit
dipahami

TUJUAN MEMBACA










Membaca untuk kesenangan ( pleasure
reading), seperti membaca komik, novel.
Membaca sesaat/dadakan, seperti
membaca rambu lalu lintas.

Membaca untuk mencari informasi,
seperti membaca surat kabar, buku
petunjuk telepon,
Membaca tertutup/akademis ( close
reading).
Membaca angka dan proses matematis.

TAHUKAH ANDA?
Kamera dibuat mengikuti prinsip penglihatan.

CAHAYA  KORNEA  IRIS  RETINA  OTAK
Penangkapan Pencahayaan Perekaman +






pengiriman
Pandangan mata tidak menyapu sepenuhnya saat

membaca, tetapi terpatah-patah.
Lebih banyak kata fungsi (60%) daripada kata
penuh/isi dalam bacaan.
Fakta menunjukkan bahwa dalam membaca pembaca
sering mengulang kembali membaca kalimat yang
telah dibaca hingga dua puluh kali per halaman (dan
itu berarti mengurangi 1/6 kali waktu membaca).
Otak dapat lebih diaktifkan dalam membaca (visual
reading = smart reading).

UKURAN MEMBACA CEPAT
Komputer
100 kpm
200 kpm
300 kpm
700 kpm

Cetak

Pema- Profil

haman Pembaca
Pembaca
110 kpm 50%
lambat
Pembaca
60%
240 kpm
rata-rata
Pembaca
80%
400 kpm
cepat
1000kpm 85%

top reader

Fakta umum







Pembacaan di layar komputer lebih
lambat 25% daripada di kertas
cetak.
Rata-rata mahasiswa mampu
membaca fiksi dan bacaan
nonteknis 250—350 kata per menit
dengan pemahaman 60%.
Kemampuan membaca 500—700
kata per menit secara umum sudah
dinilai baik.

pembaca efisien dan cepat
dengan pembaca lambat
Pembaca Lambat
1.
Membaca kata.
2.

Membaca satu kata dalam
suatu waktu.
3.
Membunyikan kata.
4.
Membaca sampai akhir
buku.
5.
Membaca lambat.
6.
Membaca ulang untuk
memastikan pemahaman.
7.
Menguasai kosakata
terbatas.
8.
Hanya memanfaatkan
pandangan mata, suara,
dan bibir.
9.

Tidak menandai apa pun
pada bacaan.
10.
Jarang membaca.

Pembaca Cepat
1.
Membaca ide.
2.
Membaca frasa.
3.
Memvisualisasi ide.
4.
Membaca bertujuan.
5.
Menyesuaikan kecepatan
membaca sesuai dengan
kebutuhan.
6.
Terus membaca.
7.
Menguasai banyak
kosakata.
8.
Memanfaatkan alat lain
(kartu indeks, tangan,
pensil)
9.
Menandai bagian penting
pada bacaan.
10.
Membaca untuk hidup.

Hubungan antara penghitungan
kata dan pemahaman?



Tidak mutlak berkorelasi.
Survei pada kebanyakan
pembaca membuktikan bahwa
semakin cepat membaca kata,
semakin meningkat pemahaman.

KIAT MEMBACA CEPAT











Membacalah setiap hari.
Terapkan strategi membaca dengan menentukan tujuan
membaca sebelum membaca, kecuali pada saat membaca
dadakan.
Membaca cepat memerlukan suasana waktu dan tempat
yang nyaman.
Bangun kepercayaan diri bahwa teks sesulit apa pun, jika
harus dibaca, pasti dapat dipahami dengan melakukan
relaksasi sebelum membaca, seperti menarik napas
dalam-dalam (hitungan lima) dan mengembuskan napas
pelan-pelan (hitungan sepuluh) beberapa kali.
Membaca cepat memerlukan kesantaian.
Gerakkan mata dengan santai, ringan, dan cepat.
Kurangi gerakan mata dengan berfokus pada kata kunci
dan kurangi pandangan pada kata fungsi.
Kurangi gerakan mata dengan memperluas fiksasi
(pemfokusan).









Membaca maju, tanpa mengulang.
Berikan tekanan batasan waktu secara mental.
Mulailah berlatih membaca cepat dengan
membaca buku paperback atau buku saku.
Alih-alih memanfaatkan bibir, manfaatkan jarijemari satu tangan (satu tangan memegang/
menahan buku; tangan yang lain diaktifkan
untuk membimbing pembacaan) dan kursor pada
komputer.
Gunakan teknik membaca cepat skimming dan
scanning.
Luangkan waktu setiap hari untuk membaca
lebih cepat suatu bacaan daripada bacaan lain
dengan menggunakan alat bantu pada nomor
(10).

ALAT BANTU DALAM MEMBACA
CEPAT
Tangan

Arahkan lima jari dengan santai ke baris teks yang Anda
baca. Gerakkan tangan kanan (atau tangan kiri jika kidal)
ke baris teks di bawahnya seiring dengan pergerakan
pembacaan Anda. Terus gerakkan ketika membaca. Jangan
berhenti.

Dapat pula menggunakan teknik sapuan (sweep), yaitu
dengan menggerakkan tangan dari kiri (awal teks) ke
kanan (atau sebaliknya jika kidal).

Dapat pula menggunakan teknik lompatan (hop ataupun
zig zag), dengan mengadakan fiksasi pada dua—tiga—
empat kata setiap baris. Caranya dengan mengetukkan
secara santai setiap kali mengadakan fiksasi.
Kartu indeks atau kertas yang dilipat.

Letakkan kertas di bawah baris teks yang Anda baca.
Gerakkan ke bawah ke baris berikutnya seiring dengan
pergerakan membaca Anda.

Pensil/Pena.

Dengan pensil/pena, garis bawahi setiap gagasan pokok
yang ditemukan.

Catat setiap konsep penting pada ruang kosong di pinggir
teks.

Garis bawahi setiap contoh yang penting.

Beri nomor pada penjelasan yang bersifat mengurutkan—ada
penulis yang tidak memberikan nomor pada pengurutan.
Kertas tempel penanda (stick paper)

Dalam hal membaca buku, tandai halaman yang berisikan
bagian yang penting dengan kertas tempel penanda, yang
dapat dituliskan catatan di dalamnya, agar halaman itu
mudah dicari.
Kartu indeks untuk pengambilan kutipan atau catatan
bibliografis.
Tombol kursor, page-up, dan page-down pada pembacaan
dengan komputer.

FIKSASI DALAM MEMBACA
CEPAT
Fiksasi ‘pemfokusan pandangan pada tempat
tertentu, seperti huruf, kata, frasa, dan klausa
saat membaca’.

Fiksasi dalam membaca cepat adalah fiksasi
grup kata (yang memuat 2—3 kata) dalam
membaca.
Fakta fiksasi?
AWAS ANJING GALAK!

sejumlah 25% pembaca terdidik berfokus pada
A (huruf);

sejumlah 70% pembaca yang pandai berfokus
pada AWAS;

sejumlah 5% pembaca cepat berfokus pada
AWAS ANJING GALAK!


Cara menghitung kecepatan
membaca
Jumlah kata yang dibaca
---------------------------x 60
Jumlah detik untuk membaca
Jumlah kata per baris rata-rata 11 kata