AKUNTABILITAS DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI
Rahmania Utari
dalam kerangka luas mengacu pada tren umum
tatakelola yang mengupayakan agar lembaga mampu
menunjukkan pertanggungjawabannya melalui kinerja
lembaga secara luas, maupun berkaitan dengan isu
spesifik seperti akuntabilitas keuangan.
harus secara eksplisit menunjukkan kualitas dan
keefektivan masing-masing.
Penjaminan mutu: kebijakan pemerintah yang meminta
lembaga perguruan tinggi untuk menyertakan
pemeriksaan oleh pihak luar lembaga, dalam rangka
menyediakan jaminan kepada publik tentang semua
layanannya.
Peningkatan Mutu: disebut juga perbaikan mutu,
mengacu kepada kebijakan yang mengandung upaya
sistematis untuk memperbaiki lembaga pendidikan.
Penetapan Kinerja: biasanya disebut
benchmarking. Sering muncul dalam
kebijakan pemerintahan dan literatur
akademik. seringkali merujuk pada
mekanisme analitis yang disusun lembaga,
diwujudkan dengan indikator-indikator
statistik terhadap operasional dan
pencapaian.
Hampir sama dengan konteks penjaminan mutu,
meskipun lebih banyak disinonimkan dengan evaluasi.
Dalam kebanyakan analisis penjaminan mutu, penilaian
mengacu pada langkah teknis dalam rangka
mengidentifikasi dan mengevaluasi akibat/hasil
pembelajaran atau proses belajar siswa, dan hasil
program pendidikan atau mata kuliah.
Proses yang memuat langkah-langkah agar
lembaga akademik memperoleh pengakuan
publik, dalam hal pemenuhan kriteria atau standar
tertentu. Dasar akreditasi merujuk pada penilaian
diri sendiri serta beberapa bentuk penilaian
eksternal.
Pengukuran kinerja kini semakin efisien dan didasarkan pada kriteria
eksternal, selain meningkatnya harapan negara, serta kebutuhan
regional dan daerah.
Akuntabilitas model baru: berkembangnya kreasi-kreasi sistem
pendidikan tinggi contoh: pendidikan jarak jauh, penerapan teknologi,
multinasionalisasi (transnasionalis)
Isu globalisasi membutuhkan koordinasi lebih dekat di antara lembaga
penjamin mutu di seluruh dunia, sehingga didalamnya perlu pemahaman
lintas negara
Karakteristik kajian penjaminan mutu adalah bahwa kebanyakan
ilmuwan mengadopsi kajian dari luar, atau menggunakan agenda lintas
negara.
Dapat dibagi menjadi tiga area akademik:
1. studi kebijakan publik
2. studi tentang hubungan antara pemerintah dan
pendidikan tinggi
3. penelitian tentang metode perbaikan, evaluasi
dan penilaian perguruan tinggi.
Analisis pengaruh kebijakan akuntabilitas pada
hubungan jangka panjang antara perguruan tinggi dan
pemerintah
Analisis kebijakan, bertujuan untuk pengembangan
dan rancangan kebijakan
Penelitian tentang dampak kebijakan akuntabilitas
Para peneliti menyukai model audit dalam
penelitiannya. Model ini berwujud pemeriksaan
proses internal lembaga yang menunjang
pencapaian kualitas yang diinginkan.
dalam kerangka luas mengacu pada tren umum
tatakelola yang mengupayakan agar lembaga mampu
menunjukkan pertanggungjawabannya melalui kinerja
lembaga secara luas, maupun berkaitan dengan isu
spesifik seperti akuntabilitas keuangan.
harus secara eksplisit menunjukkan kualitas dan
keefektivan masing-masing.
Penjaminan mutu: kebijakan pemerintah yang meminta
lembaga perguruan tinggi untuk menyertakan
pemeriksaan oleh pihak luar lembaga, dalam rangka
menyediakan jaminan kepada publik tentang semua
layanannya.
Peningkatan Mutu: disebut juga perbaikan mutu,
mengacu kepada kebijakan yang mengandung upaya
sistematis untuk memperbaiki lembaga pendidikan.
Penetapan Kinerja: biasanya disebut
benchmarking. Sering muncul dalam
kebijakan pemerintahan dan literatur
akademik. seringkali merujuk pada
mekanisme analitis yang disusun lembaga,
diwujudkan dengan indikator-indikator
statistik terhadap operasional dan
pencapaian.
Hampir sama dengan konteks penjaminan mutu,
meskipun lebih banyak disinonimkan dengan evaluasi.
Dalam kebanyakan analisis penjaminan mutu, penilaian
mengacu pada langkah teknis dalam rangka
mengidentifikasi dan mengevaluasi akibat/hasil
pembelajaran atau proses belajar siswa, dan hasil
program pendidikan atau mata kuliah.
Proses yang memuat langkah-langkah agar
lembaga akademik memperoleh pengakuan
publik, dalam hal pemenuhan kriteria atau standar
tertentu. Dasar akreditasi merujuk pada penilaian
diri sendiri serta beberapa bentuk penilaian
eksternal.
Pengukuran kinerja kini semakin efisien dan didasarkan pada kriteria
eksternal, selain meningkatnya harapan negara, serta kebutuhan
regional dan daerah.
Akuntabilitas model baru: berkembangnya kreasi-kreasi sistem
pendidikan tinggi contoh: pendidikan jarak jauh, penerapan teknologi,
multinasionalisasi (transnasionalis)
Isu globalisasi membutuhkan koordinasi lebih dekat di antara lembaga
penjamin mutu di seluruh dunia, sehingga didalamnya perlu pemahaman
lintas negara
Karakteristik kajian penjaminan mutu adalah bahwa kebanyakan
ilmuwan mengadopsi kajian dari luar, atau menggunakan agenda lintas
negara.
Dapat dibagi menjadi tiga area akademik:
1. studi kebijakan publik
2. studi tentang hubungan antara pemerintah dan
pendidikan tinggi
3. penelitian tentang metode perbaikan, evaluasi
dan penilaian perguruan tinggi.
Analisis pengaruh kebijakan akuntabilitas pada
hubungan jangka panjang antara perguruan tinggi dan
pemerintah
Analisis kebijakan, bertujuan untuk pengembangan
dan rancangan kebijakan
Penelitian tentang dampak kebijakan akuntabilitas
Para peneliti menyukai model audit dalam
penelitiannya. Model ini berwujud pemeriksaan
proses internal lembaga yang menunjang
pencapaian kualitas yang diinginkan.