ProdukHukum PerempuanAnak
Kementerian PP dan PA dalam Sidang Sesi ke 54 Commision on the Status of Women
Jumat, 05 Maret 2010 16:33
New York, 4 Maret 2010
Pada hari ketiga Sesi ke 54 Conference on the Status of Women (CSW), Menteri Negara
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar, mengikuti
acara peringatan Hari Perempuan Internasional yang diselenggarakan di Gedung PBB, New
York pada hari Rabu 3 Maret 2010.
Dalam acara tersebut Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki Moon menyatakan kemajuan yang
terlihat dalam berbagai sektor untuk pemberdayaan perempuan, dimana banyak negara
mengimplementasikan kebijakan serta legislasi yang mendukung keseimbangan gender serta
kesehatan reproduksi.
1/2
Kementerian PP dan PA dalam Sidang Sesi ke 54 Commision on the Status of Women
Jumat, 05 Maret 2010 16:33
Beliau melanjutkan bahwa isu pemberdayaan perempuan telah menjadi salah satu dari tujuh
area prioritas PBB pada tahun 2010 yang antara lain mencakup isu hak asasi manusia,
negosiasi perihal perubahan iklim serta memperkuat kapasitas sistem manajemen PBB agar
dapat mengikuti perkembangan zaman.
Hari Perempuan Internasional sebetulnya jatuh pada hari Senin, 8 Maret 2010, akan tetapi PBB
sudah memulai memperingatinya pada waktu bersamaan dengan rangkaian acara Sesi ke 54
CSW.
Sesi konferensi ini diikuti oleh 2000 perempuan dari berbagai kelompok masyarakat, NGO dan
pemerintah berbagai negara. Dalam kesempatan kali ini, agenda konferensi adalah dalam
rangka meninjau perkembangan hak perempuan sejak Deklarasi Beijing pada tahun 1995.
Dalam kesempatan lain, Meneg PP & PA melakukan pertemuan bilateral dengan Direktur
Eksekutif UNFPA, Thoraya Obaid. Bertempat di kantor UNFPA, pembicaraan antara kedua
belah pihak menghasilkan berbagai konklusi positif.
Thoraya mengungkapkan UNFPA telah memberikan bantuan untuk beberapa kegiatan KPP &
PA melalui program UNFPA 7th Cycle Country Programme , adapun UNFPA mengapresiasi
perkembangan pemberdayaan perempuan yang telah diimplementasikan oleh pemerintah
berkerjasama dengan kelompok perempuan.
UNFPA menekankan dukungannya untuk memulai bantuan kepada Indonesia dalam rangka
8th Cycle Country Programme untuk 2010. Bantuan tersebut antara lain berupa bantuan untuk
pusat pelayanan korban kekerasan, penyusunan buku tentang praktik terbaik (best practices)
pelaksanaan anggaran yang responsif gender. Kamis, 4 Maret ini Meneg PP & PA
direncanakan untuk mengadakan pertemuan dengan masyarakat Indonesia bertempat di KJRI
New York.
2/2
Jumat, 05 Maret 2010 16:33
New York, 4 Maret 2010
Pada hari ketiga Sesi ke 54 Conference on the Status of Women (CSW), Menteri Negara
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar, mengikuti
acara peringatan Hari Perempuan Internasional yang diselenggarakan di Gedung PBB, New
York pada hari Rabu 3 Maret 2010.
Dalam acara tersebut Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki Moon menyatakan kemajuan yang
terlihat dalam berbagai sektor untuk pemberdayaan perempuan, dimana banyak negara
mengimplementasikan kebijakan serta legislasi yang mendukung keseimbangan gender serta
kesehatan reproduksi.
1/2
Kementerian PP dan PA dalam Sidang Sesi ke 54 Commision on the Status of Women
Jumat, 05 Maret 2010 16:33
Beliau melanjutkan bahwa isu pemberdayaan perempuan telah menjadi salah satu dari tujuh
area prioritas PBB pada tahun 2010 yang antara lain mencakup isu hak asasi manusia,
negosiasi perihal perubahan iklim serta memperkuat kapasitas sistem manajemen PBB agar
dapat mengikuti perkembangan zaman.
Hari Perempuan Internasional sebetulnya jatuh pada hari Senin, 8 Maret 2010, akan tetapi PBB
sudah memulai memperingatinya pada waktu bersamaan dengan rangkaian acara Sesi ke 54
CSW.
Sesi konferensi ini diikuti oleh 2000 perempuan dari berbagai kelompok masyarakat, NGO dan
pemerintah berbagai negara. Dalam kesempatan kali ini, agenda konferensi adalah dalam
rangka meninjau perkembangan hak perempuan sejak Deklarasi Beijing pada tahun 1995.
Dalam kesempatan lain, Meneg PP & PA melakukan pertemuan bilateral dengan Direktur
Eksekutif UNFPA, Thoraya Obaid. Bertempat di kantor UNFPA, pembicaraan antara kedua
belah pihak menghasilkan berbagai konklusi positif.
Thoraya mengungkapkan UNFPA telah memberikan bantuan untuk beberapa kegiatan KPP &
PA melalui program UNFPA 7th Cycle Country Programme , adapun UNFPA mengapresiasi
perkembangan pemberdayaan perempuan yang telah diimplementasikan oleh pemerintah
berkerjasama dengan kelompok perempuan.
UNFPA menekankan dukungannya untuk memulai bantuan kepada Indonesia dalam rangka
8th Cycle Country Programme untuk 2010. Bantuan tersebut antara lain berupa bantuan untuk
pusat pelayanan korban kekerasan, penyusunan buku tentang praktik terbaik (best practices)
pelaksanaan anggaran yang responsif gender. Kamis, 4 Maret ini Meneg PP & PA
direncanakan untuk mengadakan pertemuan dengan masyarakat Indonesia bertempat di KJRI
New York.
2/2