slide patient safety

Pengertian Keselamatan
Pasien (Patient Safety)
ke s e l a m a t a n p a s i e n ( p a t i e n t s a f e t y ) r u m a h s a k i t
adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. sistem
t e r s e b u t m e l i p u t i : a s s e s s m e n r i s i ko , i d e n t i fi k a s i
dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
r i s i ko p a s i e n , p e l a p o r a n d a n a n a l i s i s i n s i d e n ,
ke m a m p u a n b e l a j a r d a r i i n s i d e n d a n t i n d a k
lanjutnya serta implementasi solusi untuk
m e m i n i m a l k a n t i m b u l n y a r i s i ko . s i s t e m t e r s e b u t
diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera
y a n g d i s e b a b k a n o l e h ke s a l a h a n a k i b a t
melaksanakan suatu tindakan atau tidak
melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
( d e p ke s r i , 2 0 0 6 ) .

Tujuan Pemberian Obat
adalah memberikan obat sesuai dengan dosis
dan cara pemakaian yang benar agar obat
bisa memberikan efek penyembuhan

terhadap suatu penyakit atau pun keluhan
yang dirasakan oleh seseorang.

Cara Pemberian Obat
kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia ( UU no. 36 tahun 2009).
Ada beberapa macam dan biasanya dilaksanakan dalam unit
pelayanan kesehatan baik itu di Puskesmas, Klinik, ataupun dalam
lingkup pelayanan Rumah Sakit. Dan berikut adalah beberapa
beberapa hal yang berhubungan dengan memberikan obat dan
tentunya harus sesuai dengan pendelegasian dari medis atau
dokter yaitu :
a. Oral
b. Sublingual
c. Inhalasi
d. Rektal
e. Pervaginam
f. Perenteral
g. Topikal/lokal

Peran Perawat Dalam Mewujudkan Keselamatan Pasien

Terutama Pada Pemberian Obat

Mempunyai kemampuan untuk mengelola, mengontrol dan

memberikan obat secara aman (safety).Sebelum memberikan
obat ke pasien, perawat harus mengetahui secara pasti tentang:
a.         Nama obat
b.        Golongan obat / kelas farmakoterapi
c.         Efek yang diinginkan & mekanisme aksi
d.        Efek samping
e.         Efek yang merugikan
f.         Efek toksik
g.        Interaksi
h.  
Kontraindikasi & tindakan pencegahannya
i.          Regimen dosis & rute pemberian
j.          Data farmakokinetika

Bagaimana jika perawat salah memberikan obat ?


- Segera mengakui kesalahan
- Hubungi dokter / laporkan kepada institusi terkait
-  Evaluasi (pribadi maupun institusi) untuk
mencari kesalahan &tindakan pencegahan guna
mencegah terulangnya kesalahanyg sama /
kesalahan lainnya.
- Dokumentasikan dg benar pd MR / form khusus
kekeliruan :penjelasan kesalahan & langkah
yg sudah diambil untuk mengatasinya

Cara Mencegah Kesalahan Pemberian Obat

a.Baca label obat dengan teliti. Banyak produk tersedia dalam

kotak,warna dan bentuk yang sama.
b.Pertanyakan pemberian banyak tablet atau vial untuk dosis
tunggal. Kebanyakan dosis terdiri dari satu atau dua tablet atau
kapsul atau satu vial dosis tunggal. Interprestasi yang salah
terhadap program obat dapat mengakibatkan pemberian dosis
tinggi yang berlebihan.

c.Waspada obat-obatan bernama sama. Banyak nama obat yang
terdengar sama(misalnya digoxin dan digitoxin).
D. Cermati angka belakang koma. Beberapa obat tersedia dalam
jumlah yang merupakan perkalian satu sama lain(contoh:tablet
cumadin dalam tablet 2,5 dan 25mg).
e.Pertanyakan peningkatan dosis yang tiba-tiba dan berlebihan.
Kebanyakan dosis di programkan secara bertahap supaya dokter
dapat memantau efek teraupetik dan responnya.

Lanjutan…
f. Ketika suatu obat baru atau obat yang tidak lazim di programkan,konsultasikan

kepada sumbernya. Jika dokter tidak lazim dengan obat tersebut maka resiko
pemberian dosis yang tidak akurat menjadi lebih besar.
g.  Jangan beri obat yang di programkan dengan nama pendek atau singkatan
yang tidak resmi.Banyak dokter menggunakan nama pendek atau singkatan tidak
resmi untuk obat yang sering di programkan.Apabila perawat atau ahli farmasi
tidak mengenal singkatan tersebut obat yang diberikan atau dikeluarkan bisa
salah.
h. Jangan berupaya menguraikan dan mengartikan tulisan yang tidak dapat di

baca.Apabila ragu tanya ke dokter kesempatan terjadinya interprestasi
kecuali,perawat mempertanyakan program obat yang sulit di baca.
i.Kenali klien yang memiliki nama sama juga minta klien,menyebutkan nama
lengkapnya,cermati nama yang tertera pada tanda pengenalan.
j. Sering kali satu atau dua klien memiliki nama akhir yang sama atau mirip label
khusus pada buku,obat dapat memberi peringatan tentang peringatan masalah
yang potensial.
k. Cermati ekuivalen.Saat tergesa-gesa salah baca ekuivalen mudah
terjadi.Contoh:di baca milligram padahal mililiter.

Enam Prinsip Pemberian Obat
Tepat

Obat : mengecek program terapi pengobatan dari dokter,
menanyakan ada tidaknya alergi obat, menanyakan keluhan pasien
sebelum dan setelah memberikan obat, mengecek label obat, mengetahui
reaksi obat, mengetahui efek samping obat,hanya memberikan obat yang di
siapkan diri sendiri.
Tepat dosis : mengecek program terapi pengobatan dari dokter, mengecek
hasil hitungan dosis dengan dengan perawat lain, mencampur/mengoplos

obat.
Tepat waktu : mengecek program terapi pengobatan dari dokter, mengecek
tanggal kadaluarsa obat, memberikan obat dalam rentang 30 menit.
Tepat pasien : mengecek program terapi pengobatan dari dokter,
memanggil nama pasien yang akan diberikan obat, mengecek identitas
pasien pada papan/kardeks ditempat tidur pasien
 Tepat cara pemberian : mengecek program terapi pengobatan dari dokter,
mengecek cara pemberian pada label/kemasan obat.
Tepat dokumentasi : mengecek program terapi pengobatan dari dokter,
mencatat nama pasien, nama obat, dosis, cara, dan waktu pemberian obat
(Kozier,2000). 

Penatalaksanaan Obat
1) Persiapan

Pertama perawat harus melihat obat apa yang akan di berikan.
Kemudian mengkaji obat (tujuan pemberian, cara kerja, efek
samping, dosis dan lainnya). Setelah itu melakukan persiapan
yang berkaitan dengan pasien yaitu mengkaji riwayat pengobatan
pasien, pengetahuan pasien dan kondisi sebelum pengobatan.

2) Pemberian
Ada 6 benaryang harus diperhatikan perawat dalam pemberian
obat.
3) Evaluasi
Perawat bertanggung jawab untuk memonitor respon pasien
terhadap pengobatan. Untuk obat-obatan yang sering digunakan
di rumah sakit jiwa efek samping biasanya terlihat sampai 1 jam
setelah pemberian.

Kesalahan Pemberian Obat
Kesalahan pemberian obat adalah suatu
kesalahan dalam proses pengobatan yang
masih berada dalam pengawasan dan
tanggung jawab profesi kesehatan, pasien
atau konsumen, dan seharusnya dapat
dicegah (Cohen, 1991).

Beberapa istilah terkait dengan patient
safety dan medikasi adalah sebagai
- Efek buruk obat (adverse drug event): cidera akibat kesalahan dalam proses

penggunaan obat.
- Ceroboh (near miss): kesalahan penggunaan obat yang tak timbulkan cidera.
- Salah comot (slip): salah emban tak sengaja. Misalnya, maksud mau suntikan
heparin, tetapi yang terambil adalah insulin
- Lupa (lapse): salah/tak emban tugas karena lupa.
- Keliru (mistake) salah terap karena kurang pengetahuan. Misal : tak berikan
Amikasin intravena dosis tunggal, melainkan dalam dosis terbagi atau infus
berlanjut.
- Lalai (error of omission) : tak emban tugas, sesuai rencana/permintaan.
- Berlebihan (error of comission) : penggunaan obat lebih banyak dari yang
diperlukan. Misal : Ciprofloxacin oral diberikan 4 kali sehari, yang
seharusnya cukup 2 kali sehari
- Harm : gangguan sementara atau permanen dari fisik, fungsi emosional, atau
psikologis atau struktur tubuh dan / atau nyeri yang ditimbulkannya yang
membutuhkan intervensi
- Monitoring : adalah untuk mengamati atau merekam tanda tanda fisiologis
dan psikologis yang relevan