HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PATIENT SAFETY DENGAN KEJADIAN PELANGGARAN PATIENT SAFETY

(1)

i

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT

TENTANG

PATIENT SAFETY

DENGAN KEJADIAN

PELANGGARAN

PATIENT SAFETY

SKRIPSI

Disusun Oleh :

VIVIN INDAH PERTIWI

NIM. 08060094

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2013


(2)

(3)

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Vivin Indah Pertiwi

NIM : 08060094

Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas : Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

1. Tugas akhir dengan judul : hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang patient safety adalah hasil karya saya, dan dalam naskah tugas akhir ini terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar sarjana akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. 2. Apabila ternyata didalam naskah tugas akhir ini dapat dibuktikan terdapat

unsur-unsur penjiplakan (plagiasi), maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF

Demikian pernyataan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Malang, januari 2013

Yang Membuat Pernyataan

Vivin indah pertiwi NIM. 08060094


(5)

v

MOTTO DAN LEMBAR PERSEMBAHAN

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah

untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita

menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk

berhasil (MarioTeguh)

Alhamdulillahirabbilalamin…. KuasaMu tak hen

ti-hentinya memberikan anugrah dan

kebahagiaan untukku, maafkan jika aku seringkali merasa kurang mensyukuri rahmat-Mu,

namun segala pujian dan senandung keagungan takkan pernah lupa kulantunkan

untuk-Mu ya ALLAH.

Anugrah terindah dalam hidupku adalah sepasang malaikat yang Engkau titipkan untuk

selalu berdiri disampingku, selalu mendekap dikala gundah melanda, melindungi dikala

badai datang menerpa. Sepasang malaikat yang tanpa henti berjuang untukku,

membahagiakanku, menghapus bulir-bulir air mataku dan selalu menguntai senyum

bahagia untukku…..

Karya kecil penuh perjuangan ini KUPERSEMBAHKAN untuk

Sepasang Malaikatku, Cahaya Hidupku, Kedua orang tuaku yang selalu memanjatkan doa

untukku dalam setiap sujudnya…..

MAMA dan PAPA

Ma…. Jika ada kata yang melebihi arti kata TERIMAKASIH , kata itu akan ku haturkan

hanya untuk Mama, Mama adalah hadiah terindah dari ALLAH dalam perjalanan hidupku.

Pa….

Didikan Papa selama ini membuatku selalu ingin memberikan yang terbaik untuk

Papa, Papa adalah malaikat yang selalu mendekapku dalam keadaan apapun.

Semoga karya ini mampu menguntaikan senyum bahagia di waja

h Papa dan Mama… Aamiin

ya Rabb


(6)

vi

Special Big Thanks for

Adikku tersayang Muhammad fahruddin dan Muhamad Arifuddin

yang terkadang selalu mempeributkan hal kecil, makasih ya dek atas

segala supportnya

Keluarga besar , terutama paman-

paman ku… om.maman dan om.

Jaidunin, makasih banyak ya paman atas dukungan dan saran-saran

yang paman berikan.

Si gendud (aak sugeng wibowo).. makasih kamu dah nemenin dari awal

nyari judul, ngebantuin saat penelitian, sampe aq nulis lembar

persembahan ini, makasih ya udah bersedia dengan sukarela jadi

tempat bersandar saat aku putus asa, jenuh , dan sedih, dan makasih

dah selalu menjadi seseorang yang selalu mau mengerti ^_^. Aku

masih berjalan di jalan yang sama, mungkin kadang sedikit berbelok tak

tentu arah dan selalu merepotkanmu, tapi aku tetap berjalan menuju ke

arahmu.

Buat sahabat ku vivi sundari, makasih buat supportnya dan

bantuannya ya ^_^

adek-adek kos veteran 7b (Yosi, Ria, Imi) tercinta yang selalu siap

siaga menampung air mata dan keluh kesah ku saat sedang bimbang

alias galau sama skripsi. Love you aLL.


(7)

vii

Teman-teman seperjuangan yang terasa begitu dekat selama

beberapa minggu ini karena tujuan yang sama “SKRIPSI”,

dita, mbak

dyan, rini, novi, gerbil, ewis, rizma, irvan.

Anak-anak PSIK B 2008, terimakasih banyak atas dukungan,

semangat dan bantuannya. Kalian mampu membuat kampus begitu

menyenangkan, makasih juga atas semua doa, waktu, airmata dan gelak

tawa yang kita bagi bersama.

Teman-taman KKN Kelompok 02. Hmm speechless kalo ngomongin

kalian, 30 orang yang dalam 1 bulan mampu memberikan begitu banyak

pelajaran. Buat sayong nufi, dini, ria, lala, jupri, andika Julian, cojek,

didik, icank, rezha,abu, jepri, kakak dika dan teman2 yang lain makasih

dukungannya…

Untuk ribuan tujuan yang harus dicapai, untuk jutaan impian yang akan

dikejar,

untuk sebuah pengharapan, agar hidup jauh lebih bermakna,

teruslah bermimpi untuk sebuah tujuan dan wujudkan mimpimu kawan……

Vivin Indah Pertiwi


(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Patient Safety Dengan Kejadian Pelanggaran Patient Safety”. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Tri Lestari Handayani, M. Kep., Sp. Mat, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Nurul Aini, M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

3. Prof. DR. Sujono, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 4. Ledy Martha Aridiana,S.Kep.Ns, M.Kes selaku Dosen Pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini

5. Dr. Budi Winarno,MM selaku Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi terimakasih atas bantuan dan dukungannya sehingga dapat memudahkan saya untuk melakukan penelitian.


(9)

ix

6. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan ilmunya.

Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Malang, 16 Januari 2013


(10)

x

Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang

Patient Safety

Dengan Kejadian Pelanggaran

Patient Safety

Vivin Indah Pertiwi1, Prof. Dr. Sujono, M.Kes2, Ledy Martha Aridiana,S.Kep.Ns, M.Kes3

INTISARI

Latar Belakang : Keselamatan pasien merupakan isu global yang paling penting saat ini, dimana banyak dilaporkan tuntutan pasien atas medical error yang terjadi. Kejadian medical error di pusat-pusat layanan kesehatan menyebabkan tuntutan hukum yang dialami rumah sakit semakin meningkat, Oleh karena itu rumah sakit membuat program keselamatan pasien yang merupakan usaha untuk menurunkan angka kejadian yang tidak diharapkan. Secara keseluruhan program keselamatan pasien yang dijalankan di rumah sakit RSUD Ngudi Waluyo sendiri sudah cukup baik, akan tetapi pemahaman perawat tentang keselamatan pasien masih kurang optimal, hal ini dikarenakan masih ada kejadian pelanggaran keselamatan yang masih terjadi. Keperawatan merupakan profesi yang harus memperhatikan patient safety karena perawat yang menentukan baik buruknya mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif, Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2013 di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Subyek penelitian adalah perawat (n = 127) diambil dengan metode nonprobability sampling

dengan teknik total sampling. Analisa data dilakukan dengan menggunakan pearson chi-square.

Hasil : Hasil pengujian Chi-square hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian pelanggaran patient safety adalah 28,704 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai Chi-square tabel dengan derajat bebas (db) 2 dan alpha 5% adalah 5,991. Nilai Chi-square hitung lebih besar dari nilai Chi-square tabel (28,704>5,991 )

Kesimpulan : Ada hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Kejadian Pelanggaran Patient safety di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.

Kata Kunci : keselamatan pasien, perawat, kejadian pelanggaran keselamatan pasien

1.

Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,

Universitas Muhammadiyah Malang.

3.

Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.


(11)

xi

The Correlation of Nurse Knowledge Level About

Patient Safety

With The Contravene On

Patient Safety

Vivin Indah Pertiwi1, Prof. Dr. Sujono, M.Kes2,

Ledy Martha Aridiana,S.Kep.Ns, M.Kes3 ABSTRACT

Background: Patients safety is the most important global issue in nowadays, where there are a few reports on medical error. patient. incidence of medical errors in health care centers lawsuits experienced increased hospital. Therefore, hospital makes patients safety that it is efforts to decrease the level of unexpected. This occurrence often occurs on patients with treatment in hospital. The level of knowledge is one factor influencing patients’ safety, especially knowledge on patients’ safety. In a whole, patients’ safety program conducted in RSUD Ngudi Waluyo has been appropriate, yet the comprehension on patients’ safety is less optimum, it is because there there are events safety contravene still occur. Nursing is a profession that should pay attention to patient safety for nurses that determine the quality of health care at the hospital..

Methodology: this research is descriptive correlation study. It is conducted in December 2012 in RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Subject of this study is nurses (n = 127) who chosen by using non-probability sampling with total sampling technique. Data analysis conducted by using Pearson chi-square.

Result: The result of Chi-square test shows the correlation of knowledge level with contravene patient safety is 28,704 by significance value of 0,000. Chi-square table value with free square (db) 2 and alpha 5% is 5,991. Chi-square calculation value is bigger than Chi-square table value (28,704>5,991)

Conclusion: There is correlation between knowledge level with Patient safety

contravene in RSUD Ngudi WaluyoWlingi.

Key words: patients safety, nurses, patients safety contravene

1. Student of Nursing Program, Faculty of Health, University of

Muhammadiyah Malang.

2. Lecturer of Nursing Program, Faculty of Health, University of

Muhammadiyah Malang.

3. Lecturer of Nursing Program, Faculty of Health, University of


(12)

xii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan Keaslian Penelitian ... iv

Motto dan Lembar Persembahan ... v

Kata Pengantar ... viii

Intisari ... x

Abstract ... xi

Daftar Isi ... xii

Daftar Tabel ... xv

Daftar Gambar ... xvi

Daftar Lampiran... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan ... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

1.4 Manfaat ... 4

1.4.1 Bagi Pengembangan Ilmu Keperawatan ... 4

1.4.2 Bagi Manajemen Rumah Sakit ... 5

1.4.3 Bagi Kepala Ruangan Dan Perawat... 5

1.4.4 Bagi Pengembangan Penelitian Selanjutnya ... 5

1.5 Keaslian Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pengetahuan ... 7

2.1.1 Definisi Pengetahuan ... 7

2.1.2 Tingkat Pengetahuan ... 7

2.1.3 Kategori Pengetahuan ... 9

2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan ... 9

2.2 Konsep Patient Safety ... 11

2.2.1 Definisi Patient Safety ... 11

2.2.2 Insiden Patient Safety ... 11

2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Patient Safety ... 12

2.2.4 Tujuh Langkah Menuju Patient Safety ... 12

2.2.5 Sembilan Solusi Patient Safety ... 13

2.2.6 Peran Perawat ... 17

2.2.7 Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit ... 18

2.2.8 Indikator Patient Safety ... 19

2.2.9 Standar Patient Safety ... 42

2.3 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Patient Safety Dengan Kejadian Pelanggaran Patient Safety ... 47


(13)

xiii

BAB III Kerangka Konsep Dan Hipotesis Penelitian

3.1 Kerangka Konseptual ... 51

3.2 Hipotesis ... 52

BAB IV Metode Penelitian 4.1 Desain Penelitian ... 53

4.2 Populasi Dan Sampel ... 53

4.2.1 Populasi Penelitian ... 53

4.2.2 Sampel Penelitian ... 53

4.2.3 Sampling ... 54

4.3 Variabel Penelitian ... 54

4.4 Definisi Operasional ... 55

4.6 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 55

4.7 Instrumen Penelitian ... 55

4.7.1 Uji Validitas ... 57

4.7.2 Uji Reabilitas ... 58

4.8 Prosedur Pengambilan Data ... 58

4.9 Analisa Data ... 59

4.9.1 Analisa Univariat ... 59

4.9.2 Analisa Bivariat ... 60

4.10 Etika Penelitian ... 61

4.10.1 Lembar Persetujuan (Informed Consent) ... 61

4.10.2 Tanpa Nama (Anonimity) ... 61

4.10.3 Kerahasiaan (Confidentiality) ... 62

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Sampel ... 63

5.1.1Berdasarkan Usia ... 63

5.1.2Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 64

5.1.3 Berdasarkan Lama Kerja ... 65

5.1.4 Berdasarkan Sumber Informasi ... 65

5.2 Tingkat Pengetahuan Perawat ... 66

5.3 Kejadian Pelanggaran ... 67

5.4 Analisis Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Patient Safety Dengan Kejadian Pelanggaran Patient Safety ... 72

Bab VI PEMBAHASAN 6.1 Interpretasi Dan Diskusi Hasil ... 74

6.1.1 Identifikasi Tingkat Pengetahuan Perawat ... 74

6.1.2 Identifikasi Kejadian Pelanggaran Patient Safety ... 75

6.1.3 Identifikasi Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Patient Safety Dengan Kejadian Pelanggaran Patient Safety ... 77


(14)

xiv

6.2 Keterbatasan Penelitian ... 78

6.3 Implikasi Keperawatan ... 79

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan... 81

7.2 Saran ... 82

7.2.1 Bagi peneliti selanjutnya ... 82

7.2.2 Bagi peneliti... 82

7.2.3 Bagi kepala ruangan dan perawat ... 82

7.2.4 Bagi institusi pendidikan ... 82

Daftar Pustaka ... 84


(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tingkatan Pengetahuan ... 54

Tabel 2.2 Penilaian Resiko Dekubitus ... 55

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 56

Tabel 4.2 Kisi – Kisi Kuisioner Tingkat Pengetahuan ... 57

Tabel 4.3 Kisi – Kisi Kuisioner Kejadian Pelanggaran Patient Safety ... 57

Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 65

Tabel 5.2 Distribusi responden berdasarkan sumber informasi ... 66

Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan lama kerja... 67

Tabel 5.4 Distribusi Data Kejadian Pelanggaran Patient Safety ... 69

Tabel 5.5 Distribusi Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Patient Safety Dengan Kejadian Pelanggaran Patient Safety Berdasarkan Ruangan Perawatan ... 70

Tabel 5.6 Distribusi Kejadian Pelanggaran Patient Safety ... 72

Tabel 5.7 Tabulasi Silang Antara Tingkat Pengetahuan Patient Safety Dengan Kejadian PelanggaranPatient Safety ... 73

Tabel 5.8 Hasil Uji Chi Square Tingkat Pengetahuan Dengan Kejadian Pelanggaran Patient Safety ... 74


(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ... 51 Gambar 5.1 Diagram Pie tingkat pendidikan perawat ... 64 Gambar 5.2 Diagram Pie tingkat pengetahuan perawat ... 67


(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin dan Keterangan Sudah Penelitian ... 89

Lampiran 2 Permohonan Menjadi Responden ... 92

Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... .93

Lampiran 4 Kuesioner Penelitian ... 94

Lampiran 5 Hasil Skoring Uji Validitas dan Uji Reabilitas ... 100

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas dan Realibatis ... 106

Lampiran 7 Hasil Analisa Data dengan Uji Chi Square ... 109

Lampiran 8 Lembar Bimbingan Skripsi ... 120


(18)

xviii

DAFTAR PUSTAKA

AHRQ. (2010). Indikator Patient Safety . http://www qualityindicators.ahrq.gov. ps. Diunduh 4 juli 2012

Anshar. (2010). Patient Safety Rumah Sakit. http://ansharbonassilfa.wordpress.com. Diunduh 4 juli 2012

Ariyani. (2009). Analisis pengetahuan dan motivasi perawat yang mempengaruhi sikap

mendukung penerapan program patient safety di Instalasi Perawatan Intensif Di RSUD Dr.Moewardi Surakarta. Tesis. Program Pasca Sarjana UNDIP.

Dipublikasikan.di unduh 4 juli 2012.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Astuti, E. (2008). Materi pelatihan manajemen ruang keperawatan dengan tema “keselamatan

pasien (patient safety)” Jogjakarta. RSUD Wates Yogyakarta

DepKes RI. (2006). Panduan Nasional Keselamatan Pasien di Rumah Sakit.

Gloria M. Bulechek, Howard Karl Butcher, Joanne McCloskey Dochterman. (2008).

Nursing Intervention Classification (NIC). Philadelphia: Mosby Elsever

Hoffmann Barbara, (2010) Patient Safety and Error Management. di unduh pada tanggal www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2832110/pdf/Dtsch_Arztebl_Int-107_0092.pdf. 9 november 2012

Isaac Thomas. (2010). The Relationship between Patients’ Perception of Care and Measures of

Hospital Quality and Safety.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2910567/pdf/hesr0045-1024.pdf. Di unduh tanggal 7 oktober 2012

KKPRS. (2006). Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety),Departeman Kesehatan RI

Kusuma, R. (2011) Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Pencegahan Dekubitus. http://repository.ums.ac.id/handle/2011/23407. Dipublikasikan Diakses Pada Tanggal 10 Juli 2012

Kozier, Barbara, B., Audrey & S., Shirley. (2009). Buku Ajar Praktik eperawatan Klinis edisi 5. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Marshall, Martin N., Mannion R, Nelson E, Davies H. (2003). Managing change in the Culture of General Practice: Qualitative Case Studies in Primary Care Trusts. BMJ 2003;327;599-602 di unduh 10 juli 2012


(19)

xix

Miller, R.H., Bovbjerg, R. R. (2002). Efforts to improve patient safety in large, capitated medical groups: description and Conceptual model. Journal of Health Politic, Policy and Law.Vol 27, No: 401-440.

Mulyati lia. Pengembangan Budaya Patient Safety Dalam Praktik Keperawatan.

http://www.stikku.ac.id/wpcontent/uploads/2011/02/pengembangan-budaya-patient-safety.pdf. di akses pada tanggal 2 september 2012 Morison, Moya J. (2003). Manajemen luka. Jakarta. ECG

Nasional Pressure Ulcer Advisory Panel (NPUAP). 2006. Push Tools. http//www.npuap.org. Diakses tanggal 5 September 2012

Notoatmojo,S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta . Rineka Cipta

Notoatmojo,S, (2003). Pengantar Pendidikan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Jogjakarta. Andi Offset.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam.(2002). .Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan Profesional, edisi pertama- Salemba-Jakarta.

Nursalam.(2003).Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan edisi pertama.Jakarta. Salemba.

Nursalam.(2011). .Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan Profesional, edisi ketiga- Salemba-Jakarta.

Pinzon, R. (2006). Artikel : konsep dasar patient safety dalam pelayanan kesehatan. Jogjakarta. RS. Sardjito,Yogyakarta.vol 7, No: 18.

Potter & Perry, (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan volume 1. Jakarta. ECG Potter & perry, (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan volume 2. Jakarta. ECG Saryono. (2011). Metodologi penelitian kesehatan penuntun praktis bagi pemula. Cetakan

keempat. Jogjakarta. MITRA CENDIKIA PRESS

Stuart and Sundeen (1998), Pocket Guide to Psichiatric Nursing (terjemahan), alih bahasa Yani. A. EGC, Jakarta

Subandar, (2008) komplikasi luka dekubitus . diakses pada tanggal 23 juni 2012 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24965/4/Chapter%20II.p df

Sugiono. (2001). Statistika untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta

Smeltzer, S.C. and B. Bare, 2004. Brunner and Suddarth's, Textbook of Medical-Surgical Nursing. 10th Edn. USA: Lippincott Williams and Wilkins


(20)

xx

Tim KPRS (2008) RSUP Dr Kariadi Semarang, Kerangka acuhan program keselamatan pasien, di unduh tanggal 11 juli 2012

Widodo, Arif.(2007). Uji kepekaan instrumen pengkajian resiko dekubitus dalam mendeteksi diniresiko kejadian dekubitus di RSIS.http://eprints.ums.ac.id/1353/1/4.pdf di unduh pada tanggal 12 september 2012

Yahya,A.A. (2006). Program PERSI dalam gerakan nasional keselamatan di rumah sakit. Paper presented at Seminar Forum Mutu Pelayanan Kesehatan- Implementasi Patient Safety di Indonesia, Bali.


(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keselamatan pasien merupakan isu global yang paling penting saat ini, dimana banyak dilaporkan tuntutan pasien atas medical error yang terjadi pada dirinya. Menurut laporan Institute of Medicine (IOM) Amerika Serikat dilaporkan bahwa setiap tahun minimal terdapat 48-100 ribu pasien meninggal akibat medical error di pusat-pusat layanan kesehatan yang menyebabkan tuntutan hukum yang dialami rumah sakit semakin meningkat. Oleh sebab itu rumah sakit perlu mengembalikan kepercayaan masyarakat melalui program keselamatan pasien (Novianti, 2009). Program keselamatan pasien adalah suatu usaha untuk menurunkan angka kejadian tidak diharapkan (KTD) yang sering terjadi pada pasien selama dirawat dirumah sakit sehingga sangat merugikan baik bagi pasien itu sendiri maupun rumah sakit (Nursalam, 2011)

Fenomena pelanggaran patient safety tidak hanya terjadi di Internasional tetapi pelanggaran patient safety sering terjadi di Indonesia. Ada beberapa contoh fenomena pelanggaran patient safety (keselamatan pasien) yang terjadi di Indonesia antara lain: (1). Pemberian terapi oksigen dengan dosis yang tidak dikontrol, sehingga sering terjadi intoksikasi oksigen; (2). Pada common cold, selalu diberikan antibiotik, Sehingga terjadi drug resisten; (3). Tangga di rumah sakit yang berbahaya untuk pasien atau staf; (4). Penempatan alat-alat sterilisator di dekat wastafel dan oksigen; (5). Kejadian yang paling sering adalah kesalahan pemberian obat, bentuk pelanggaran yang


(22)

2

sering terjadi diantaranya kegagalan membaca label obat, kesalahan menghitung dosis obat yang diberikan kepada pasien tidak tepat, kesalahan mempersiapkan konsentrasi, atau kesalahan rute pemberian. Beberapa kesalahan tersebut akan menimbulkan akibat yang fatal, bahkan menimbulkan kematian, (Kuntjoro, 2010).

Beberapa indikator patient safety menurut Dwiprahasto, dalam Mulyati (2011) bahwa indikator patient safety merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui tingkat keselamatan pasien selama dirawat di rumah sakit. Indikator patient safety bermanfaat untuk menggambarkan besarnya masalah yang dialami pasien selama dirawat di rumah sakit, khususnya yang berkaitan dengan berbagai tindakan medik yang berpotensi menimbulkan risiko di sisi pasien. Berdasarkan Indikator Patient Safety (IPS) ini maka rumah sakit dapat menetapkan upaya-upaya yang dapat mencegah timbulnya outcome klinik yang tidak diharapkan pada pasien. Indikator patient safety tersebut antara lain: 1). Komplikasi anastesi; 2). Ulkus decubitus; 3). Kematian oleh karena komplikasi pada pasien rawat inap; 4). Pneumothorak iatrogenic; 5). Infeksi akibat perawatan; 6). Kegagalan pernapasan post-operasi; 7). Luka tusuk dan laserasi; 8). Reaksi transfusi; 9). Sepsis pasca operasi; 10). Trauma obstetri.

Keperawatan merupakan profesi yang harus memperhatikan patient safety. Hal ini disebabkan karena tenaga perawat merupakan tenaga terbanyak dan mempunyai waktu kontrak dengan pasien lebih lama dibanding dengan tenaga kesehatan yang lain, sehingga mempunyai peranan penting dalam menentukan baik buruknya mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit (Ariyani, 2008).


(23)

3

Rumah Sakit Umum Daerah Ngudi Waluyo Wlingi memiliki intalasi rawat inap yang terdiri dari 8 ruang antara lain: ruang bougenvile, ruang anggrek, ruang cempaka, ruang dahlia I, ruang dahlia II, ruang edelweis, ruang wijaya kusuma, ruang paviliun, selain itu terdapat juga 1 kamar operasi, dan 1 ruang rehabilitasi medik. Berdasarkan hasil studi pendahuluan didapatkan data, bahwa jumlah perawat yang bertugas sebanyak 147 perawat.

Menurut hasil wawancara di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, yang dilakukan oleh peneliti pada salah seorang perawat, bahwa di rumah sakit ini sudah terdapat tim patient safety yang baru-baru ini dibentuk sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan. Secara keseluruhan program yang dijalankan oleh tim patient safety sudah cukup baik. Masalah yang perlu diperhatikan yaitu pemahaman perawat sendiri tentang konsep patient safety

(keselamatan pasien), karena masih ada kejadian pelanggaran patient safety yang sering di jumpai misalnya ulkus decubitus dan infeksi nosokomial, yang mengakibatkan keselamatan pasien menjadi kurang optimal.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti tertarik untuk melakukan peneliti tentang “Hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang patient safety dengan kejadian pelanggaran patient safety “

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: adakah hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang patient safety (keselamatan pasien) dengan kejadian pelanggaran patient safety di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.


(24)

4

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang patient safety (keselamatan pasien) dengan kejadian pelanggaran patient safety di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui tingkat pengetahuan perawat tentang patient safety di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.

2. Mengidentifikasi kejadian pelanggaran patient safety di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi

3. Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien dengan kejadian pelanggaran patient safety di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi

1.4 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan latar belakang perumusan masalah dan tujuan penulisan yang hendak dicapai, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1.4.1 Pengembangan Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi ilmu keperawatan serta meningkatkan wawasan pengetahuan tentang keselamatan pasien dalam ilmu keperawatan, dan sebagai tambahan referensi dibidang keperawatan


(25)

5

1.4.2 Manajemen Rumah Sakit

Hasil penelitian ini diharapkan pihak manajemen rumah sakit dapat mengidentifikasi dan mengetahui kejadian maupun faktor yang mempengaruhi patient safety. Selain itu, hasil akhir dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi pihak rumah sakit dalam meningkatkan kualitas pelayanan.

1.4.3 Kepala Ruangan dan Perawat

Dari hasil penelitian ini diiharapkan dapat menambah wawasan kepada kepala ruangan dan perawat tentang pentingnya keselamatan pasien di rumah sakit, sehingga dapat mengurangi kejadian yang tidak diharapkan

1.4.4 Pengembangan Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan perawat tentang patient safety dengan kejadian pelanggaran patient safety

1.5 Keaslian Penelitian

Penulis belum menemukan penelitian dengan judul yang sama. Namun terdapat beberapa penelitian yang mempunyai variabel yang sama, antara lain:

1. Pengetahuan petugas kesehatan tentang patient safety di rumah sakit umum makasar oleh Irga (2007) dengan jenis penelitian deskriptif dengan analisa data secara deskriptif. Didapatkan hasil bahwa umur, jenis kelamin, pendidikan, profesi, masa kerja dan informasi mempengaruhi pengetahuan petugas kesehatan tentang patient safety. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu pengetahuan tentang keselamatan pasien dijadikan variable bebas dan jenis


(26)

6

penelitian yang digunakan adalah kuantitatif non eksperimen dengan desain penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional.

2. Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Prinsip Enam Benar Pemberian Obat terhadap Tingkat Penerapannya di Bangsal Rawat Inap RSU PKU Muhammadiyah Gombong oleh Qosim (2007). Penelitian yang dilakukan adalah diskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dengan analisa data

Chi – Square. Hasil penelitian tersebut ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang prinsip enam benar dengan tingkat penerapannya dengan nilai p = 0,001. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada variable bebas yang akan diteliti adalah tingkat pengetahuan tentang keselamatan pasien.


(1)

1 1.1 Latar Belakang

Keselamatan pasien merupakan isu global yang paling penting saat ini, dimana banyak dilaporkan tuntutan pasien atas medical error yang terjadi pada dirinya. Menurut laporan Institute of Medicine (IOM) Amerika Serikat dilaporkan bahwa setiap tahun minimal terdapat 48-100 ribu pasien meninggal akibat medical error di pusat-pusat layanan kesehatan yang menyebabkan tuntutan hukum yang dialami rumah sakit semakin meningkat. Oleh sebab itu rumah sakit perlu mengembalikan kepercayaan masyarakat melalui program keselamatan pasien (Novianti, 2009). Program keselamatan pasien adalah suatu usaha untuk menurunkan angka kejadian tidak diharapkan (KTD) yang sering terjadi pada pasien selama dirawat dirumah sakit sehingga sangat merugikan baik bagi pasien itu sendiri maupun rumah sakit (Nursalam, 2011)

Fenomena pelanggaran patient safety tidak hanya terjadi di Internasional tetapi pelanggaran patient safety sering terjadi di Indonesia. Ada beberapa contoh fenomena pelanggaran patient safety (keselamatan pasien) yang terjadi di Indonesia antara lain: (1). Pemberian terapi oksigen dengan dosis yang tidak dikontrol, sehingga sering terjadi intoksikasi oksigen; (2). Pada common cold, selalu diberikan antibiotik, Sehingga terjadi drug resisten; (3). Tangga di rumah sakit yang berbahaya untuk pasien atau staf; (4). Penempatan alat-alat sterilisator di dekat wastafel dan oksigen; (5). Kejadian yang paling sering adalah kesalahan pemberian obat, bentuk pelanggaran yang


(2)

sering terjadi diantaranya kegagalan membaca label obat, kesalahan menghitung dosis obat yang diberikan kepada pasien tidak tepat, kesalahan mempersiapkan konsentrasi, atau kesalahan rute pemberian. Beberapa kesalahan tersebut akan menimbulkan akibat yang fatal, bahkan menimbulkan kematian, (Kuntjoro, 2010).

Beberapa indikator patient safetymenurut Dwiprahasto, dalam Mulyati (2011) bahwa indikator patient safety merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui tingkat keselamatan pasien selama dirawat di rumah sakit. Indikator patient safety bermanfaat untuk menggambarkan besarnya masalah yang dialami pasien selama dirawat di rumah sakit, khususnya yang berkaitan dengan berbagai tindakan medik yang berpotensi menimbulkan risiko di sisi pasien. Berdasarkan Indikator Patient Safety (IPS) ini maka rumah sakit dapat menetapkan upaya-upaya yang dapat mencegah timbulnya outcome klinik yang tidak diharapkan pada pasien. Indikator patient safety tersebut antara lain: 1). Komplikasi anastesi; 2). Ulkus decubitus; 3). Kematian oleh karena komplikasi pada pasien rawat inap; 4). Pneumothorak iatrogenic; 5). Infeksi akibat perawatan; 6). Kegagalan pernapasan post-operasi; 7). Luka tusuk dan laserasi; 8). Reaksi transfusi; 9). Sepsis pasca operasi; 10). Trauma obstetri.

Keperawatan merupakan profesi yang harus memperhatikan patient safety. Hal ini disebabkan karena tenaga perawat merupakan tenaga terbanyak dan mempunyai waktu kontrak dengan pasien lebih lama dibanding dengan tenaga kesehatan yang lain, sehingga mempunyai peranan penting dalam menentukan baik buruknya mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit (Ariyani, 2008).


(3)

Rumah Sakit Umum Daerah Ngudi Waluyo Wlingi memiliki intalasi rawat inap yang terdiri dari 8 ruang antara lain: ruang bougenvile, ruang anggrek, ruang cempaka, ruang dahlia I, ruang dahlia II, ruang edelweis, ruang wijaya kusuma, ruang paviliun, selain itu terdapat juga 1 kamar operasi, dan 1 ruang rehabilitasi medik. Berdasarkan hasil studi pendahuluan didapatkan data, bahwa jumlah perawat yang bertugas sebanyak 147 perawat.

Menurut hasil wawancara di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, yang dilakukan oleh peneliti pada salah seorang perawat, bahwa di rumah sakit ini sudah terdapat tim patient safety yang baru-baru ini dibentuk sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan. Secara keseluruhan program yang dijalankan oleh tim patient safety sudah cukup baik. Masalah yang perlu diperhatikan yaitu pemahaman perawat sendiri tentang konsep patient safety (keselamatan pasien), karena masih ada kejadian pelanggaran patient safety yang sering di jumpai misalnya ulkus decubitus dan infeksi nosokomial, yang mengakibatkan keselamatan pasien menjadi kurang optimal.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti tertarik untuk

melakukan peneliti tentang “Hubungan antara tingkat pengetahuan

perawat tentang patient safety dengan kejadian pelanggaran patient safety “

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: adakah hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang patient safety (keselamatan pasien) dengan kejadian pelanggaran patient safety di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.


(4)

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang patient safety (keselamatan pasien) dengan kejadian pelanggaran patient safety di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui tingkat pengetahuan perawat tentang patient safety di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.

2. Mengidentifikasi kejadian pelanggaran patient safety di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi

3. Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien dengan kejadian pelanggaran patient safety di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi

1.4 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan latar belakang perumusan masalah dan tujuan penulisan yang hendak dicapai, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1.4.1 Pengembangan Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi ilmu keperawatan serta meningkatkan wawasan pengetahuan tentang keselamatan pasien dalam ilmu keperawatan, dan sebagai tambahan referensi dibidang keperawatan


(5)

1.4.2 Manajemen Rumah Sakit

Hasil penelitian ini diharapkan pihak manajemen rumah sakit dapat mengidentifikasi dan mengetahui kejadian maupun faktor yang mempengaruhi patient safety. Selain itu, hasil akhir dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi pihak rumah sakit dalam meningkatkan kualitas pelayanan.

1.4.3 Kepala Ruangan dan Perawat

Dari hasil penelitian ini diiharapkan dapat menambah wawasan kepada kepala ruangan dan perawat tentang pentingnya keselamatan pasien di rumah sakit, sehingga dapat mengurangi kejadian yang tidak diharapkan

1.4.4 Pengembangan Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan perawat tentang patient safety dengan kejadian pelanggaran patient safety

1.5 Keaslian Penelitian

Penulis belum menemukan penelitian dengan judul yang sama. Namun terdapat beberapa penelitian yang mempunyai variabel yang sama, antara lain:

1. Pengetahuan petugas kesehatan tentang patient safety di rumah sakit umum makasar oleh Irga (2007) dengan jenis penelitian deskriptif dengan analisa data secara deskriptif. Didapatkan hasil bahwa umur, jenis kelamin, pendidikan, profesi, masa kerja dan informasi mempengaruhi pengetahuan petugas kesehatan tentang patient safety. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu pengetahuan tentang keselamatan pasien dijadikan variable bebas dan jenis


(6)

penelitian yang digunakan adalah kuantitatif non eksperimen dengan desain penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional.

2. Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Prinsip Enam Benar

Pemberian Obat terhadap Tingkat Penerapannya di Bangsal Rawat Inap RSU PKU Muhammadiyah Gombong oleh Qosim (2007). Penelitian yang dilakukan adalah diskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dengan analisa data

Chi – Square. Hasil penelitian tersebut ada hubungan yang signifikan antara

tingkat pengetahuan tentang prinsip enam benar dengan tingkat penerapannya dengan nilai p = 0,001. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada variable bebas yang akan diteliti adalah tingkat pengetahuan tentang keselamatan pasien.