Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potensi Batik Bakaran dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pati T1 152010020 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kabupaten Pati merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang secara
geografis terletak di 100O.50-111O.15 BT dan 6O.25-7O.00 LS. Secara keseluruhan
Kabupaten Pati mempunyai luas wilayah 150. 368 ha yang terbagi menjadi 21 kecamatan
dan 405 desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Jepara dan Laut Jawa di
sebelah utara, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora di sebelah selatan, Kabupaten
Kudus dan Jepara di sebelah barat, serta Kabupaten Rembang dan Laut Jawa di sebelah
timur. (Pati dalam Angka 2013: 5)
Potensi sumber daya alam Kabupaten Pati bisa diandalkan, secara topografi wilayah
Kabupaten Pati dibedakan menjadi daratan rendah, pegunungan, dan lereng gunung.
Sektor pertanian sangat berkembang di Kabupaten Pati.Hasil dari pertanian tersebut antara
lain bawang merah, jagung, kacang tanah, kacang hijau, dan cabai.
Wilayah Kabupaten Pati yang berbatasan dengan laut, sudah tentu mengandalkan
perikanan, kabupaten ini menjadi salah satu penghasil ikan di Jawa Tengah. Budidaya
tambak juga berkembang di Kabupaten Pati, terutama di Kecamatan Juwana. Jenis ikan
yang dibudidayakan adalah bandeng dan udang. (Pati dalam Angka, 2013: 179)
Selain potensi sumber daya alam yang melimpah, Kabupaten Pati juga memiliki
kekayaan budaya lokal yang salah satu diantaranya adalah batik. Salah satu desa yang

berada di Kabupaten Pati terdapat sentra kerajinan batik. Desa tersebut adalah Desa
Bakaran, Kecamatan Juwana. Batik yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Bakaran diberi
nama Batik Bakaran sesuai dengan nama desanya. Batik Bakaran termasuk batik pesisir,

oleh karena Kabupaten Pati sendiri terletak di jalur pantai utara Pulau Jawa. Ciri khas dari
Batik Bakaran adalah terdapat motif remek atau retak.
Batik pesisir pada hakekatnya adalah batik yang dibentuk di luar jauh dari lingkungan
keraton, yaitu di sepanjang pantai (pesisir utara Jawa). Awal pertumbuhan batik pesisir
sangat berbeda dengan batik keraton. Para pelaku pembatikan batik pesisir adalah rakyat
jelata. Hasil corak batik rakyat pesisiran lebih spontan, lebih berani dan lebih bebas.
Corak-corak batiknya beraneka ragam, dalam arti setiap sentra batik pesisir menghasilkan
corak batiknya masing-masing. Warnanya pun beraneka ragam seperti merah, hijau, biru
muda, kuning, dan lain-lain. Batik dalam gaya ini lazim disebut dengan istilah batik
pesisiran (Rustopo, 2008: 87-889)
Dengan adanya kerajinan Batik Tulis Bakaran yang khas tersebut diharapkan dapat
menarik wisatawan berkunjung ke Kabupaten Pati sehingga dapat meningkatkan
perekonomian Kabupaten Pati. Selain itu juga meningkatkan perekonomian masyarakat
Desa Bakaran. Pariwisata suatu daerah akan berkembang jika pemerintah membuat
kebijakan khusus untuk mendukung pengembangannya. Beberapa daerah berhasil karena
pemerintah dengan sitematis memberikan prioritas pada pariwisata sebagai sektor yang

perlu dikembangkan. Untuk itu pemerintah perlu membuat kebijakan yang meliputi aspek
infra struktur, peraturan dan promosi. Aspek-aspek tersebut dianggap sebagai faktor
pendukung perekembangan pariwisata. (Alexander J. Wowor, 2011: 27)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Bagaimana potensi BatikBakaran dalam pengembangan pariwisata Kabupaten Pati?”
C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas
penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menjelaskan potensi Batik Bakaran
dalam meningkatkan pengembangan pariwisata di Kabupaten Pati.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan terutama pada bidang
sejarah budaya dan pariwisata khususnya yang berkaitan dengan Batik Bakaran.
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini memberikan informasi kepada Dinas Kebudayaan Pariwsata
Pemuda

dan


Olahraga

(Disbudparpora)

Kabupaten

Pati

jika

akan

mengembangkan Batik Bakaran untuk dijadikan sebagai objek wisata yang
mempunyai nilai jual tinggi.
b. Membantu mempromosikan Batik Bakaran dalam upaya untuk mengenalkan
motif-motif Batik Bakaran sebagai batik khas dari Kabupaten Pati.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sejarah Batik Gemawang T1 152009007 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potensi Batik Bakaran dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pati

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potensi Batik Bakaran dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pati T1 152010020 BAB II

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potensi Batik Bakaran dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pati T1 152010020 BAB IV

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Potensi Batik Bakaran dalam Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Pati T1 152010020 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Potensi dan Pengembangan Pariwisata di Kota Tomohon T1 222008022 BAB I

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dinamika Bisnis : Pengusaha Batik di Kota Semarang T1 212008057 BAB I

0 0 3

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: FaktorFaktor Penghambat Pemberian ASI Eksklusif di Desa Tegalombo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati T1 BAB I

0 1 6

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Promosi Pariwisata Kabupaten Boyolali T1 BAB V

0 0 2

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Promosi Pariwisata Kabupaten Boyolali T1 BAB I

0 1 6