Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Verifikasi dan Validasi Aplikasi Zona Agroekologi Menggunakan Metode Principal Component Analysis Kabupaten Boyolali Jawa Tengah T1 672006280 BAB V
Bab V
Saran dan Kesimpulan
5.1
Kesimpulan
Berdasar hasil verifikasi dan validasi yang dilakukan pada
data sistem Zona Agrekeologi Boyolali mencangkup curah hujan,
ketinggian, kemiringan, dan drainase parameter data tersebut
diolah menggunakan bahasa pemrograman untuk mendapatkan
gambaran peta agar memperjelas tingkat perbedaan data Zona
Agrekeologi yang sudah ada dengan data yang didapat dari
Badan Pusat Statistik Boyolali. Proses validasi yang dilakukan
pada data sistem AUTOZAE dan data yang didapat dari Badan
Pusat Statistik menghasikan standar deviasi dan nilai dominan
pada data curah hujan, pada sistem AUTOZAE memiliki nilai
simpangan baku sebesar 1,7320400, sedangkan pada data dari
BPS Boyolali memiliki simpangan baku sebesar 1,7320104, nilai
dominan (eigen)
pada
data
BPS
Boyolali
lebih tinggi
dibandingkan dengan data AUTOZAE. Hal ini menunjukkan data
yang didapat dari BPS Boyolali memiliki tingkat presisi yang
lebih tinggi karena memiliki simpangan baku lebih kecil yaitu
1,7320104 dan memiliki nilai dominan yang lebih besar.
Pada bagian ketinggian, kemiringan, dan drainase, data yang
didapat dari BPS Boyolali dibandingkan menggunakan gambar
1
berupa grafik peta, hal ini disebabkan karena data yang
digunakan adalah data bersifat katagorikal.
5.1 Saran Pengembangan
Proses pengujian ini belum mencapai ketepatan yang
tinggi dalam proses validasinya, dikarenakan keterbatasan data
yang didapat pada sistem AUTOZAE. Data dari Badan Pusat
Statistik dapat di tambahkan pada sistem AUTOZAE yang telah
ada. Untuk pengembangan selanjutnya dapat ditambahkan data
setiap tahunnya untuk mendapatkan hasil presisi yang lebih
tinggi.
2
Saran dan Kesimpulan
5.1
Kesimpulan
Berdasar hasil verifikasi dan validasi yang dilakukan pada
data sistem Zona Agrekeologi Boyolali mencangkup curah hujan,
ketinggian, kemiringan, dan drainase parameter data tersebut
diolah menggunakan bahasa pemrograman untuk mendapatkan
gambaran peta agar memperjelas tingkat perbedaan data Zona
Agrekeologi yang sudah ada dengan data yang didapat dari
Badan Pusat Statistik Boyolali. Proses validasi yang dilakukan
pada data sistem AUTOZAE dan data yang didapat dari Badan
Pusat Statistik menghasikan standar deviasi dan nilai dominan
pada data curah hujan, pada sistem AUTOZAE memiliki nilai
simpangan baku sebesar 1,7320400, sedangkan pada data dari
BPS Boyolali memiliki simpangan baku sebesar 1,7320104, nilai
dominan (eigen)
pada
data
BPS
Boyolali
lebih tinggi
dibandingkan dengan data AUTOZAE. Hal ini menunjukkan data
yang didapat dari BPS Boyolali memiliki tingkat presisi yang
lebih tinggi karena memiliki simpangan baku lebih kecil yaitu
1,7320104 dan memiliki nilai dominan yang lebih besar.
Pada bagian ketinggian, kemiringan, dan drainase, data yang
didapat dari BPS Boyolali dibandingkan menggunakan gambar
1
berupa grafik peta, hal ini disebabkan karena data yang
digunakan adalah data bersifat katagorikal.
5.1 Saran Pengembangan
Proses pengujian ini belum mencapai ketepatan yang
tinggi dalam proses validasinya, dikarenakan keterbatasan data
yang didapat pada sistem AUTOZAE. Data dari Badan Pusat
Statistik dapat di tambahkan pada sistem AUTOZAE yang telah
ada. Untuk pengembangan selanjutnya dapat ditambahkan data
setiap tahunnya untuk mendapatkan hasil presisi yang lebih
tinggi.
2