Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Klarifikasi Kemiskinan dengan Metode Cluster Analysis Studi Kasus di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 T1 672007044 BAB V
Bab V
Kesimpulan dan Saran
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh, kabupaten/kota Provinsi
Jawa Tengah sangat cocok dikelompokkan menggunakan metode
single linkage, complete linkage dan average linkage. Dapat
diperoleh 26 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang mencakup
kesemua metode berdasarkan klasifikasi sangat miskin atau
memiliki rata-rata sangat miskin antara lain: Kab. Cilacap, Kab.
Banyumas, Kab. Purbalingga, Kab. Banjarnegara, Kab. Wonosobo,
Kab. Boyolali, Kab. Klaten, Kab. Wonogiri, Kab. Karanganyar,
Kab. Rembang, Kab. Kebumen, Kab. Magelang, Kab. Sukoharjo,
Kab. Grobogan, Kab. Blora, Kab. Kudus, Kab. Jepara, Kab. Demak,
Kab. Temanggung, Kab. Batang, Kab. Kendal, Kab. Semarang,
Kab. Pekalongan, Kab. Pemalang, Kab. Tegal dan Kab. Brebes. Dari
data yang didapat, bisa memberikan kontribusi kepada pemerintah
bahwa kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah masih terdapat daerah
yang memiliki rata-rata sangat miskin.
5.2
Saran
Penelitian ini masih memiliki kekurangan berdasarkan hasil
yang diperoleh, penulis memiliki saran untuk para pembaca yang
ingin mengkaji lebih lanjut tentang analisis klaster yaitu dalam
analisis klaster hirarki.
1
Kesimpulan dan Saran
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh, kabupaten/kota Provinsi
Jawa Tengah sangat cocok dikelompokkan menggunakan metode
single linkage, complete linkage dan average linkage. Dapat
diperoleh 26 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang mencakup
kesemua metode berdasarkan klasifikasi sangat miskin atau
memiliki rata-rata sangat miskin antara lain: Kab. Cilacap, Kab.
Banyumas, Kab. Purbalingga, Kab. Banjarnegara, Kab. Wonosobo,
Kab. Boyolali, Kab. Klaten, Kab. Wonogiri, Kab. Karanganyar,
Kab. Rembang, Kab. Kebumen, Kab. Magelang, Kab. Sukoharjo,
Kab. Grobogan, Kab. Blora, Kab. Kudus, Kab. Jepara, Kab. Demak,
Kab. Temanggung, Kab. Batang, Kab. Kendal, Kab. Semarang,
Kab. Pekalongan, Kab. Pemalang, Kab. Tegal dan Kab. Brebes. Dari
data yang didapat, bisa memberikan kontribusi kepada pemerintah
bahwa kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah masih terdapat daerah
yang memiliki rata-rata sangat miskin.
5.2
Saran
Penelitian ini masih memiliki kekurangan berdasarkan hasil
yang diperoleh, penulis memiliki saran untuk para pembaca yang
ingin mengkaji lebih lanjut tentang analisis klaster yaitu dalam
analisis klaster hirarki.
1