Nasionalisme Dalam Kepemimpinan Profetik Transformatif

MENIARI MODIN. KEPEMIMPI I'IAN
PROFETI K TRANSFO RMATI F:

MENUJU INDONTSIA BERDAULAT

Diselenggarakan Dalam Rangka memperingati Dies UNy ke 49
Fakultas llmu Sosial, Universitas Negeri yogyakarta
13 April 2013

"ng

rakai,ah pendampin g
dalam

Univetsitas Negeri losva_
ritas IImu Sosial. Sem"os_a
nelahirkan kepemimpinl
ra yang berdaulat.

DAFTAR ISI


karta, 13 April 2013

Dewi, M.pp.

DAFTAR ISI

Kontribusi Parpol dalam Mengembangkan Keperrimpinan
Model Kepemimpinan Profetik Transformatil : Upaya Mencari Model
Kepemimpinan yang Ideal dalam Menata Indonesia

(Yanuardi)

...............3

Kontribusi Partai Keadilan Sejahtera dalam Mengembangkan
Kepemimpinan Profetik Transformatif di Indonesia
(Hardiyansyah)
.............................. 8
Muslim Negarawan: Sebuah Refleksi pemikiran profetik
(Nasiwan) ...........

.................................12
Karakteristik Kepemimpinan politik Indonesia: Transaksional atau
Transformatif?
(Utami Dew|.....
Peran Partai Politik dalam Mengembangkan Kepemimpinan
Trans{ormati-f

(Marita Ahdiyana)
E n

.........................

tr E r enzur ial Le a dcr ship :

Pemberantasan Korupsi

(Kumia Nur Fitriana)

.


Mentja

T tansf ormasi

..................................37

Birokrasi dalarn
................................... 51

Meraih Berkah Bukan Rupiah (Kepernirr,pinan profetik
Transformatif
Pondok)
(H. Haikat) .......:......................

............80

Figur PerrLimpin Teladan

(syakdiah)


.............91

Pemimpin Generik Organik di Era Mabuk
Demokrasi
(Panji Hidayat)

................................... 99

Pemimpin Bervisi Spasial untuk Membangun
(Kembali) Kejayaan

Indon esia
(Bambang Syaeful Hadi)

III.

...............

............................... 106


Peran Pendidikan dalam Mewujudkan
Kepemimpinan Nasional
Prof etik Transf ormatif
skategi Mewujudkan Kepemimpinan profetik
rransformatif Melalui
Pendidikan Demokrasi Menuju Cioil Society

(Ali

Imron)

...........117

Integrasi Nilai profetik daiam pendidikan
Sebagai Upaya Mewujudkan
Generasi Pemi mpin profetik Transformati-{
(Lai1a Fatrnawati) ...........................

................................ 123


Penaaaman Nilai-nilai Kepemimpinan profetik pendidik
Melalui Mata
pendidikan

Kuliah Marajemen
(Priadi Surya)

.................................... 132

Implementasi sikap Tanggung
Jawab sebagai wujud Nilai-n ai profetik
dalam Evaluasi perkuliahan di
Juru"* l"riaiaikai-uogrufi
(Muhammad Nursa,baa) ..............
.................................
138

Membangun Keluarga Sebagai Madrasah
untuk penggemblengan
--ooCalon

Pemimpin Berkarakter profetik
(Mu'awanah Zulaichah) ................
....._.......................... 148
Menanamkan Jiwa Kepemimpinan dalam pembelajaran
Ekonomi
(Enung Hasanah)
..-.......................... 156

Pendidikan Kepemimpinan dalam pembelajaran
IIrS
(Supardi) ............

.................................. 163

Bermula pada Guru: Kecerdasan Intelektual,
Kecerdasan Spiritual, dan
Kecerdasal Humanis
(Rias Antho Rahmi Suharjo) ........

..................................L72


Multilingualisme dan penrimpin profetik Transformlrtif
(Margana)

xii

..........

................................ 178

Tantanqan.Y

/ 02/17 /3}1-kepala
rpril 2013, pukul
3

.
SUBTEMA:
. KEPEMIMPINAN DATAJVT PERSPEKTIF
,r, HISTORIS DI INDONESTA


noti8 Menuju lndone5io Berdoulot"

NASIONALISM

DALAM KONSEP KEPEMIMPINAI\
PROFETIK TRANSFORMATIF
(Kajian Sejarah)
E

Zulkarnain
Jurusan pendidikan Sejarah, FlS,
UNy

Abstrak

'

Tulisan ini akarr meml
trar srormafil dar, ;;J"',


*n:"JH?"i2f"$f tffi:il 5fi:,"f,1
*Tff:iii*Tlf::lli^""""'i""""'"?"i"- tloi'Juprcp"-i-pi,'-

.T,,"T;::ltil j.#fr djij.ir"j;T"1ff [il;T;:rtr:*t
r -;ffi#;;1:$i"$11:*1:t*::::gfi:gf*
,1'.. esr
ini, ranpa ideotos nrsionafs_'".
dirJ'd ;j;#i;l,:"il
;fi":T
sama sekali. Meskipun
sr

u,.ir*l',r,.'r.";lilr""",ltg"i,ilEffi

Trril?j,tl?i:ni*;*;

sekedar cukup untuk diperbincangf._
J". i+Jri#lngkan sebagai_
mara konsepsrnya yan g'se ring d

ialgg, ;
_ian perru s ua tu
penghayatan yang tulus untuk
Jitan;i""
aJ"_
i"nidirpun
u"rburrgru,
dan rerintematisasi serta terintegrar,
arirrn tJiii",illupan b"rn"nu_
ra. Apalagi dalam konteks
keban"gsa". fra"r"rrr
l "^gilural a tau he_i"_
rogery maka diperlukan ikatan
lasa milik bersa_
ma yang bersi{at kolektil

;;; ;"i"

id"eo@iy_il;ij#

Indonesia dibuktikan bahwa
rcul"lritu.,ir?;"ii#; 3:T,',Earah
drdaur uiang kembali

ol"h pu* g"n"ruri
*'au,"tur"* -ui-*rcI$me
yang menyimpang ciari p"fi"rr"r"
nasionalisme uunn=*uu. ",{lt,ljda
ini' paiing tit"r
i"i"p*
r*" p"*;;;;J";3r:.1'"*
tttt-" f9:':l'i
bila dikaitkan
"d,

profetik transformu,i{ di

kebaagkitan

.,urlo.,urj.-.'ldone3ia

den"ean kepemimpinan

ylkni' nasionaiisme it^",uiitori,

l."p""d#;;;Hi ;?il*, *jF i}i::qilff sil,'Jil:J T:
:f ::fil:flH " t";t$'t'"r"i n'ik k;;;;?;,,L, p".r"*r*gb"'**;;;;;;fid,:f:'#ilffi #,-T:l"m*X#ll,til:
natisme, tutisan inilusa ak1;11nror"o
jiriltegrasi

g";a"_gt";
bangsa
yarg mengarah pada perpecahan
d_
_"Xj*.fi,nriJ,iilr
,,a.io'al
oren karenanya dipertukan
iro'e
k"p"n"*pi";t;g

kffi

ff

rrisioner.

Kata Kunci: Nasionalisme, kepemimpinan profetik
Transformatif

Fahultos ltmu jo5iot,
LtniveEitos Nese.i Vogyohdrto,
t3 April 2Ot3

65

Pendahuluan
Akhir-akhir ini kita sering disuguhkan informasi menarik oleh media masq
baik itu media cetak maupun elektronik tentang ketidakmaadirian bangsa kilq
sebagai negara berdaulat dalam mengatur tata kelola pemerintahan, pengaturan
dan penguasaan sumbar daya alam, serta aset-aset strategis larnnya. Ketidakman-

dirian pemimpin bangsa mendapat sorotan dari berbagai kalangan baik itx
pengamat, pemuda, tokoh masyarakat dan dari tokoh iintas agama. Merekq
menganggap bahwa bangsa Indonesia sudah mendekati negara gagal, akibai
pemimpln negara yang tidak mandiri, lemah, tidak berdaya dalam menghadapj
i nter\ en5i a. ing.
Kondisi ini diperparah dengan perlakuaan diskriminatif pemerintah pusat
terhadap pemerintah daerah. Gerakan-gerakan separatis seperti OpM (Organisasi Papua Merdeka), RMS (Repubiik Malauku Selatan), NII (Negara Islaq
Indonesia), aksi terorisme, secara terang-terangan melakukal perlawanan terhadap negara, dan yang lebih meyakitkan, negara-negara tetangga seperti Malaysia
dengan entengnya mengklaim wilayah NKRI sebagai bagian wilayah negaranya.
Para pahlawan devisa yang seharusnya diberikan pengayoman dan perlindungan oleh negara temyata dengar sangat gampang dan tanpa pembelaan menerima
hukuman mati dan hukuman pancung baik di negeri Jiran mapun di Timur
Tengah. Kondisi ini tentu tidakbisa dibiarkan dan perlu perhatian dan tindakan
serius dari berbagai elemen bangsa.
Sudah saatnya kita termasuk pemerintah mulai sadar dan mawas diri sekaligrs bertanva, apakah mungkin seluruh persoalan kebangsaan dan nasionalisme
darl perkumpulan etnik-etnik yang berbeda-beda zu orld"-ztiew,katakter, budaya,
agama, setelah mereka bersedia dan rela bergabung dalam sebuah negara Indonesia, lantas segala persoalan bisa dianggap selesai begitu saja....? Bukankah
kita seharusnya juga menyadari, bahwa persatuan etnis dan teritorial yang
telah berhasil dibangun di awal kemerdekaan hingga saat ini, baru hanya sebatas
persatuan awal yang masih sangat simbolis sifat dan tingkat kesadaran nasio_
nalismenya, yang tentu saja masih sangat rentan terhadap perpecatran. Oiel.r
karena kalau saudara-saudara di forum semirtar ini tidak mau dikatakan sebagai
orang yang tidak memiliki rasa nasionalisme mari simak dan dengarkal secara
serius konsep nasionalisme dalam kaitannya dengan kepemimpinan profetik
transformatif .

l

Nasionalisme dalam Kepemimpinan profetik Transformatif
Cita-cita akan lahimya pemimpin profetik transformatiJ di negeri tercinta
ini sepertinya masih jauh dari harapan,pemimpin di negeri ini lebih sibuk meng_
urus partai politik dan melakukan politik pecitraan terhadap diri, keluarga,
dan kelompoknya. Wakil wakil rakyat yang duduk di kursi parlemen sebagai
fumpuan harapan gurra menyalurkan aspirasi dan menyarakan kepentingan rak_

66

Seminor Noiionol "Men.ori Model Repemimpinon Profetih Troniformctif: M€nuiu tndone5io Berdoutot',

yang diwakllinya juga sangat mengecewakan. Mereka baru bersuara lantarrg
tsi menarik oleh media
:tidakmandirian bangsa

kepentingan diri dan partainya terganggu oleh pengu.asa, namun dernikita tidak boleh berhenti untuk bermimpi. Meialui seminar dan diskusi
sesi paralel ini diharapkan akan lahir ide, gagasan-gagasan guna mencari
atas persoalan yang dihadapi oleh bangsa kita saat ini. Selaku dosen di

pemerintahan,
raiegis laimya. Keti
berbagai kalangan baik i
:koh lintas agama.
dekati negara gagal,
berdaya dalam
a

.