bahan ajar pengertian hukum ketenagakerjaan

HUKUM KETENAGAKERJAAN

Oleh
Suripno

email: Suripno@uny.ac.id

Pengantar
Istilah :
1. Buruh
2. Pekerja
3. Karyawan
4. Pegawai

email: Suripno@uny.ac.id

Pengertian hukum ketenagakerjaan
Secara yuridis
Pengertian buruh:
1. Buruh: setiap orang yg bekerja pd majikan
diperusahaan yg diwajibkan memberi tunjangan

dgn upah ( UU No. 33/1947 Ttg Kecelakaan
kerja).
2. Buruh: barangsiapa bekerja pada majikan dgn
menerima upah ( UU No. 22/1957 Ttg Panitya
Penyelesaian Perselisihan Perburuhan/P4)
3. Pekerja/buruh: setiap orang yg bekerja dgn
menerima upah atau imbalan lain ( UU No.
13/2003 ttg Ketenagakerjaan.
email: Suripno@uny.ac.id

Pengertian Tenaga Kerja
1. Tenaga kerja : setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan
kerja guna menghasilkan barang/jasa utk memmnuhi
kebutuhan masyarakat ( UU No. 14/1969 Ttg Pokokpokok tenaga kerja)
2. Tenaga kerja : setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa
baik utk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
masyarakat ( UU No. 13/2013 Ttg Ketenagakerjaan )
Pengertian Ketenagakerjaan: segala hal yg berhubungan

dgn tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan
sesudah masa kerja.
email: Suripno@uny.ac.id

Jadi berdasarkan pengertian ketenagakerjaan
tersebut di atas dapat dikatakan bahwa:

Hukum Ketenagakerjaan adalah keseluruhan
peraturan hukum yang berkaitan dengan tenaga
kerja baik sebelum bekerja, selama
dalam
hubungan kerja dan sesudah putus hubungan kerja.
Sedang Iman Soepomo memberikan pengertian
hukum perburuhan atau ketenagakejaan yaitu
himpunan peraturan-peraturan baik tertulis
maupun tidak tertulis yg berkenaan dgn kejadian
dimana seseorang bekerja pada orang lain dgn
menerima upah
email: Suripno@uny.ac.id


Berdasarkan pengertian hukum
ketenagakerjaan tersebut:
Hukum ketenagakerjaan memuat unsur-unsur :
1. Himpunan peraturan
2. Berkenaan dgn suatu kejadian
3. Pemberi kerja
4. Pekerja/buruh
5. Upah

email: Suripno@uny.ac.id

Sifat – Sifat Hukum Ketenagakerjaan

1. Hukum ketenagakerjaan bersifat Imperatif
(Dwingendrecht) artinya harus ditaati.
Misalnya pengusaha akan mem PHK harus
memohon izin lebih dahulu pada instansi yg
berwenang, kalau tidak melakukan PHK batal
demi hukum.
2. Fakultatif (regelendrecht) artinya ketentuan

hukum dapat dikesampingkan atau tidak
harus ditaati.
email: Suripno@uny.ac.id

Pembagian Tenaga Kerja
1. Angkatan kerja golongan yg mencari kerja
dan yang bekerja.
2. Bukan angkatan kerja  golongan yg
sekolah, mengurus rumah tangga, pensiunan,
penerima pendapatan lain ( Penerima bunga
deposito tanpa kerja)

email: Suripno@uny.ac.id

Pihak-pihak Dlm Hukum Ketenagakerjaan
1.
2.
3.
4.
5.


Pekerja/buruh
Pengusaha
Organisasi pekerja/buruh ( SPSI, FBSI dsb)
Orgaisasi pengusaha ( Kadin, Apindo)
Pemerintah/penguasa

email: Suripno@uny.ac.id

HUBUNGAN KERJA
Suripno

email: Suripno@uny.ac.id

Pengertian hubungan kerja
• Hubungan Kerja adalah hubungan antara
pengusaha
dengan
pekerja/buruh
berdasarkan perjanjian kerja yang mempunyai

unsur pekerjaan, upah dan perintah.
• Jadi hubungan kerja terjadi karena perjanjian
kerja.

email: Suripno@uny.ac.id

Pengertian perjanjian kerja
• Perjanjian kerja yaitu suatu perjanjian antara
pekerja/buruh dan pengusaha atau pemberi kerja
yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan
kewajiban kedua belah pihak.
• Unsur-unsur dalam perjanjian kerja:
1. Pekerjaan
2. Perintah
3. Upah

email: Suripno@uny.ac.id

Syarat sahnya perjanjian kerja
1.

2.
3.
4.

Kesepakatan kedua pihak
Kecakapan melakukan perbuatan hukum
Adanya pekerjaan yang dijanjikan
Pekerjaan yang dijanjikan tidak boleh
bertentangan dengan ketertiban umum,
kesusilaan, ketentuan perundang-undangan
yang berlaku

email: Suripno@uny.ac.id

Bentuk dan jangka waktu perjanjian
kerja:
Bentuk perjanjian kerja menurut Pasal 54 UU No.
13/2003 dibuat secara tertulis dan sekurang-kurangnya
memuat :
a. Nama, alamat perusahaan dan jenis usaha;

b. Nama, jenis kelamin, umur, alamat pekerja
c. Jabatan atau jenis pekerjaan
d. Tempat kerja
e. Besarnya upah dan cara membayarnya
f. Syarat kerja yg memuat hak dan kewajiban para pihak
g. Mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian
h. Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat
i. Tanda tangan para pihak dalam perjanjian
email: Suripno@uny.ac.id

Kewajiban para pihak dalam perjanjian kerja
Kewajiban pekerja/buruh:
1. Melakukan pekerjaan
2. Mentaati peraturan perusahaan
3. Membayar ganti rugi dan denda apabila melakukan
perbuatan yang merugikan perusahaan
Sedang kewajiban pengusaha:
1. Membayar upah
2. Memberikan istirahat/cuti
3. Mengurus perawatan dan pengobatan bagi pekerja


email: Suripno@uny.ac.id

Perjanjian Perburuhan/Kesepakatan Kerja
Bersama(KKB)
• Istilah perjanjian perburuhan dikenal dalam UU
No. 21/1954 ttg perjanjian perburuhan antara
serikat kerja dgn majikan/pengusaha
• UU No. 13/2003 menggunakan istilah
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB)
• Pengertiannya, Kesepakatan Kerja Bersama yaitu
perjanjian yang merupakan hasil perundingan
antara serikat pekerja/buruh atau beberapa
serikat pekerja/buruh dengan pengusaha atau
beberapa pengusaha yang memuat syarat-syarat
kerja , hak dan kewajiban kedua belah pihak
email: Suripno@uny.ac.id

Masa berlakunya KKB dan isi KKB
• Masa berlakunya KKB dua tahun dan dapat

diperpanjang satu kali untuk paling lama satu tahun
berdasarkan kesepakatan tertulis para pihak.
• Isi KKB ;
1. Hak dan kewajiban pengusaha
2. Hak dan kewajiban serikat kerja/serikat buruh serta
pekerja/buruh
3. Jangka waktu dan tanggal mulai berlaku perjanjian
kerja bersama
4. Tanda tangan para pihak
email: Suripno@uny.ac.id

Peraturan perusahaan
• Berdasarkan UU No. 13/2003 ttg ketenagakerjaan
menyatakan bahwa Peraturan perusahaan adalah
peraturan yang dibuat secara tertulis oleh
pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja dan
tata tertib perusahaan.
• Peraturan perusahaan dibuat secara sepihak oleh
pengusaha.
• Diwajibkan pada pengusaha yang sekurangkurangnya memperkerjakan 10 orang.

email: Suripno@uny.ac.id